Pendekatan Goal Programming dalam Optimasi Perencanaan Produksi Pada PT. Central Proteina Prima

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Persaingan pada bidang manufaktur membuat perusahaan harus melakukan

perbaikan sistem perencanaan produksi secara terus menerus dalam rangka memenuhi
permintaan pelanggan. Perencanaan produksi merupakan salah satu hal yang penting
dalam perusahaan manufaktur. Perencanaan produksi berhubungan dengan penentuan
volume,

ketepatan waktu penyelesaian, utilisasi

kapasitas. Perencanaan produksi

bertujuan memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang dimilki
perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produksi yang dihasilkan, seperti
kapasitas mesin, tenaga kerja, teknologi, dan lain-lain.Secara praktik, tidak sedikit
masalah yang dihadapi oleh manajemen dalam menyusun rencana produksi yang baik,

misalnya kekurangan persediaan atau persediaan produk yang terlalu besar (overstock)
serta penyelesaian proses produksi yang tidak tepat waktu. Oleh karena itu diperlukan
teknik perencanaan dan pengendalian produksi yang baik.
PT. Central Proteina Prima merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
produksi pakan udang dimana daerah pemasarannya mencakup sebagian besar wilayah
Sumatera dan Jawa. Produk pakan yang dihasilkan berdasarkan ukurannya ada 5 jenis
yaitu IRAWAN 9001, IRAWAN 682 , IRAWAN 683, IRAWAN 683 SP dan IRAWAN
684 S. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi pakan udang ialah jagung,
bungkil kacang kedelai, tepung kepala udang , tepung cumi, tepung terigu, tepung

Universitas Sumatera Utara

kepala ikan dan bahan kimia tambahan yang mempunyai formulasi komposisi yang
berbeda untuk tiap jenis pakan udang.
Perencanaan produksi pada PT. Central Proteina Prima umumnya dilakukan
dengan taksiran berdasarkan permintaan tahun lalu pada bulan yang sama. Tetapi
taksiran yang dilakukan kurang efektif karena perusahaan sering dihadapkan dengan
suatu keadaan berupa ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan karena
permintaan yang bersifat fluktuatif. Ketidaksesuaian produksi dengan volume
permintaan menyebabkan beberapa produk mengalami kelebihan produksi dan beberapa

produk mengalami kekurangan stok. Dampak ketidaksesuaian produksi dan volume
permintaan mengakibatkan tingginya opportunity loss cost dan tingginya modal yang
tertanam di dalam gudang. Data ketidaksesuaian produksi dan permintaan untuk bulan
Januari - Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel.
Tabel. 1.1. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 9001 Periode Januari - Desember 2015.
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Total


Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity
(bag)
(bag)
(bag)
(bag)
Loss Cost
59
508
736
-169
Rp.44362500
0
1004
656
348
348
1060
1129
279

279
1106
1124
261
261
1160
1144
277
277
1087
848
516
516
890
808
598
598
680
928
350

350
631
1114
-133
Rp.34912500
0
1090
859
231
231
830
743
318
318

928

952

10974


11041

294
Rp.79275000

Modal
Tertanam
Rp.91350000
Rp.73237500
Rp.68512500
Rp.72712500
Rp.135450000
Rp.156975000
Rp.91875000
Rp.60637500
Rp.83475000
Rp.77175000
Rp.911400000


Universitas Sumatera Utara

Tabel. 1.2. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 682 Periode Januari - Desember 2015.
Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity
Modal
(bag)
(bag)
(bag)
(bag)
Loss Cost
Tertanam
Januari
104
3240
1972
1372
Rp.325850000
Februari
1372

3435
2384
2423
Rp.575462500
Maret
2423
3802
4276
1949
Rp.462887500
April
1949
4120
5128
941
Rp.223487500
Mei
941
4480
4247

1174
Rp.278825000
Rp.235600000
Juni
1174
4689
4871
992
Juli
992
4708
3479
2221
Rp.527487500
Agustus
2221
4528
4989
1760
Rp.418000000

September 1760
4257
4685
1332
Rp.316350000
Oktober
1332
1984
3377
-61
Rp.14487500
November
0
3546
3431
115
Rp.27312500
Desember
115
4871

5051
-65
Rp.15437500
47660
47890
Rp.29925000 Rp.3391262500
Total
Bulan

Tabel. 1.3. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 683 Periode Januari – Desember 2015.

Januari

Stok
(bag)
85

Februari

3445

404

5807

-1958

Maret
April

0
3186

8902
13080

5716
14020

3186
2246

Rp.716850000
Rp.505350000

Mei

2246

10800

10977

2069

Rp.465525000

Juni

2069

12290

11275

3084

Rp.693900000

Juli

3084

12402

11833

3653

Rp.821925000

Agustus

3653

13060

10356

6357

Rp.1430325000

September

6357

12050

13217

5190

Oktober

5190

10500

10633

5057

Rp.1167750000
Rp.1137825000

November

5057

8750

8802

5005

Rp.1126125000

Desember

5005

5683

11018

-330

114881

117254

Bulan

Total

Produksi Permintaan Selisih
(bag)
(bag)
(bag)
6960
3600
3445

Opportunity
Loss Cost

Modal
Tertanam
Rp.775125000

Rp.440550000

Rp.74250000
Rp.514800000

Rp.8840700000

Universitas Sumatera Utara

Tabel. 1.4. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 683 SP Periode Januari - Desember 2015.
Stok Produksi Permintaan Selisih Opportunity
(bag)
(bag)
(bag)
(bag)
Loss Cost
Januari
1820
12320
8408
5732
Februari
5732
11600
6244
11088
Maret
11088
11650
10755
11983
April
11983
2988
17415
-2444 Rp.611000000
Mei
0
28115
27752
363
Juni
363
25441
27302
-1498 Rp.374500000
Juli
0
29050
27886
1164
Agustus
1164
30900
19904
12160
September 12160
27600
32333
7427
Oktober
7427
26660
26197
7890
November 7890
19300
18774
8416
Desember 8416
17400
22067
3749
Bulan

Modal
Tertanam
Rp.1433000000
Rp.2772000000
Rp.2995750000
Rp.90750000
Rp.291000000
Rp.3040000000
Rp.1856750000
Rp.1972500000
Rp.2104000000
Rp.937250000

243024
245037
Rp.985500000 Rp.17493000000
Total
Tabel. 1.5. Jumlah Permintaan, Produksi dan Persediaan Produk Pakan Udang
Irawan 684 S Periode Januari - Desember 2015.

Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November

Stok
(bag)
3556
2021
1013
3239
6540
8661
4311
1228
0
5289
6332

Desember

6985

Bulan

Total

Produksi Permintaan Selisih Opportunity
(bag)
(bag)
(bag)
Loss Cost
5980
7515
2021
4530
5538
1013
5500
3274
3239
8610
5309
6540
12900
10779
8661
18020
22370
4311
21290
24373
1228
21900
23852
-724 Rp.162900000
22000
16711
5289
18900
17857
6332
14800
14147
6985
9600

13131

164030

164856

3454

Modal
Tertanam
Rp.454725000
Rp.227925000
Rp.728775000
Rp.1471500000
Rp.1948725000
Rp.969975000
Rp.276300000
Rp.1190025000
Rp.1424700000
Rp.1571625000
Rp.777150000

Rp.162900000 Rp.11041425000

Universitas Sumatera Utara

Data historis permintaan diatas menunjukkan bahwa terdapat beberapa produk
kelebihan stok dan kekurangan stok. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan
yaitu meminimalkan kelebihan dan kekurangan stok, untuk itu selisih antara produksi
dan permintaan diharapkan mendekati nol dan persediaan minimum digudang tetap
terpenuhi. Kelebihan stok menyebabkan adanya modal yang tertanam di gudang dan
juga menyebabkan produk cacat berupa biji pakan yang hancur, packing yang rusak
akibat banyaknya tumpukan dari pakan udang yang mengakibatkan gudang
penyimpanan semakin lembab. Sedangkan jika kekurangan stok maka perusahaan
terpaksa melakukan lembur.
Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan suatu pendekatan untuk
mengoptimalkan perencanaan produksi dengan menggunakan goal programming.
Goal Programming adalah salah satu model matematis yang dipandang sesuai
digunakan untuk pemecahan masalah-masalah multi tujuan karena melalui variabel
deviasinya, Goal Programming secara otomatis menangkap informasi tentang
pencapaian relatif dari tujuan-tujuan yang ada. Dalam Goal Programming terdapat
variabel deviasional dalam fungsi kendala yang digunakan untuk menampung
penyimpangan hasil penyelesaian terhadap sasaran yang hendak dicapai yaitu
penyimpangan hasil penyelesaian di atas sasaran dan juga di bawah sasaran. Jika
penyimpangan di atas sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka yang
diminimumkan adalah penyimpangan di bawah sasaran dan sebaliknya, jika
penyimpangan di bawah sasaran merupakan kondisi yang diinginkan, maka
diminimumkan adalah penyimpangan di atas sasaran.

Universitas Sumatera Utara

Penerapan metode Goal programming sudah pernah dilakukan oleh Rizki
Susanto dalam penelitian optimalisasi produksi pada perusahaan roti Donna Jaya
Barokah Jember. Pada proses produksinya, perusahaan tidak memaksimalkan
perencanaan produksi sehingga mengakibatkan perusahaan tidak dapat mengoptimalkan
input yang dimiliki. Oleh sebab itu, optimalisasi produksi diperlukan untuk menghadapi
persaingan yang semakin ketat. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah produk yang
diproduksi ternyata tidak terserap secara optimal sehingga masih ada produk kembali.
Salah satu upaya meminimalkan produk kembali adalah dengan menggunakan Goal
programming.
perusahaan

Hasilnya produk kembali dapat diminimalkan dan keuntungan

pada

periode

sebelumnya

Rp.

211.444.332,

sedangkan

dengan

menggunakan Goal programming keuntungan menjadi Rp. 222.810.327.
Penelitian menggunakan Goal programming juga sudah pernah dilakukan oleh
Ade Herlambang pada optimalisasi produksi pembuatan kemasan gelas PT. IGLAS.
Dalam upaya optimalisasi produksi perusahaan memiliki beberapa tujuan yang ingin
dicapai, seperti memaksimalkan keuntungan, total produksi serta meminimalkan biaya
produksi. Untuk memberikan solusi optimal yang merupakan titik temu dari beberapa
tujuan yang telah ditetapkan, metode yang digunakan adalah goal programming. Hasil
penerapan metode Goal programming memberikan hasil untuk memaksimalkan
keuntungan diperoleh total nilai penjualan sebesar Rp. 59.350.000, memaksimumkan
total produksi diperoleh 367.000 botol dan untuk meminimumkan anggaran biaya
tercapai sebesar Rp. 34.241.020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan yang telah
ditetapkan tercapai secara optimal.

Universitas Sumatera Utara

Dari penelitian diatas didapat bahwa Goal programming merupakan metode
yang tepat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan-tujuan di
dalam batasan-batasan yang komplek dalam perencanaan produksi. Oleh karena itu,
penelitian ini akan menggunakan Goal programming dalam proses perencanaan
produksi untuk mengetahui jumlah kombinasi produk yang akan diproduksi dengan
memperhatikan ketersediaan jam kerja dan bahan baku serta dapat meningkatkan
keuntungan perusahaan .
1.2.

Perumusan Masalah
Pokok permasalahan yang terdapat dalam perusahaan adalah ketidakmampuan

perusahaan dalam memenuhi permintaan jenis pakan udang tertentu (kekurangan
produksi)

dan terjadi kelebihan produksi pada jenis pakan udang tertentu dalam

beberapa periode sehingga menyebabkan tingginya biaya yang tertanam di gudang dan
tingginya opportunity lost cost.

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah merencanakan jumlah produksi yang optimal

dengan melihat ketersediaan kapasitas, material, dan sumber daya yang disediakan
perusahaan untuk menurunkan biaya penyimpanan dan opportunity lost cost.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengestimasi trend permintaan produksi
2. Optimasi jumlah produk yang dihasilkan
3. Mengetahui perkiraan keuntungan dari hasil optimasi produksi

Universitas Sumatera Utara

1.4.

Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat baik

bagi perusahaan, universitas maupun bagi peneliti sendiri. Manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori yang didapat di
bangku kuliah dengan mengaplikasikannya di lapangan.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam melakukan
perencanaan produksi yang optimal.
3. Bagi Universitas
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri,
Fakultas Teknik USU dan menjadi bahan literatur bagi penelitian oleh departemen
di kemudian hari.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan terbatas pada pabrik PT. Central Proteina Prima.
2. Produk yang dianalisis adalah 5 jenis pakan udang yang diproduksi perusahaan.
3. Data produksi dan permintaan yang digunakan adalah pada periode Januari 2015 Desember 2015.

Universitas Sumatera Utara

Asumsi yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
1. Proses produksi berlangsung secara normal dan tidak ada gangguan atau perubahan
urutan operasi yang mempengaruhi jalannya proses produksi.
2. Tidak adanya penambahan ataupun pengurangan fasilitas produksi pada saat
penelitian dilakukan.
3. Harga bahan baku dan harga penjualan tidak berubah selama penelitian

Universitas Sumatera Utara