Diskusi Perkerataapian - Dampak Ekonomi PEmbangunan Rel Ganda
DAMPAK EKONOMI
PEMBANGUNAN
REL GANDA
Darmaningtyas
MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA
18 Desember 2012
PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI
YANG BIAS BARAT DAN DARAT
"Sentra Produksi
dan Pengolahan
Hasil Bumi dan
Lumbung Energi
Nasional"
Koridor
Sumatera
"Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Tambang &
Lumbung Energi
Nasional"
Koridor
Kalimantan
Koridor Jawa
"Pendorong
Industri dan Jasa
Nasional"
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
''Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Pertanian,
Perkebunan, dan
Perikanan
Nasional''
Koridor
Sulawesi
Koridor Bali
Nusa
Tenggara
''Pintu Gerbang
Pariwisata
Nasional dan
Pendukung
Pangan Nasional''
Koridor
Papua
"Pengolahan
Sumber Daya
Alam yang
Melimpah dan
SDM yang
Sejahtera"
PROYEK PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR MP3EI
Rp 5,9 T
(10 proyek)
Rp 71,3 T
Rp 3.8T
(9 proyek)
(34 proyek)
Rp 56 T
(18 proyek)
Rp 216 T
(31 proyek)
Rp 15
(8 proyek)
Sumber: Harian Seputar Indonesia 29 Februari 2012
KRITIK TERHADAP PETA PENGEMBANGAN
KORIDOR EKONOMI INDONESIA
Konektivit
as
Pembagian
koridor
ekonomi
• Rumusan konektivitas dalam MP3EI secara
konseptual bagus, akan tetapi janggal jika
diturunkan ke kegiatan-kegiatan quick wins yang
ternyata masih sangat bias Jawa sebagai daratan
dan motorisasi.
• Pembagian koridor ekonomi tidak menawarkan hal yang
baru. Ke depannya, 70% penduduk Indonesia akan
berdomisili di Jawa jika pulau ini terus didorong
sebagai sentra industri nasional.
• Hal ini rentan jika dilihat dari aspek ketahanan nasional.
Pengembangan
Klaster Industri
Berbasis Migas
(petrokimia):
Cilegon
JAWA SEBAGAI TUMPUAN
• Metropolitan Jabodetabek
(MPA)
• Salah satu konsentrasi
kegiatan industri manuaktur
terbesar di Asia
Ke Batam
Ke
Pontianak
Ke
Kalimantan
& Sulawesi
Pengembangan Klaster
Industri Galangan
Kapal : Lamongan
Ke
Banjarmasin
Ke Bagian
Barat
Sumatera
Jakarta
Semaran
g
Pengembangan Klaster
Industri Berbasis Migas
(petrokimia): Gresik dan
Tuban
Ke Sulawesi
Ke
Balikpapan
dan
Samarinda
Ke
Indonesia
Timur
Surabaya
Bandung
Ke Bali & N.
Tenggara
Simpul Industri
makanan
Simpul Industri Tekstil
Simpul Manufaktur Mesin dan Alat
Angkut
Usulan Lokasi KEK
Kawasan/Klaster
Industri
Jaringan pelayaran
domestik
Jalur utama keluar
koridor
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
• Metropolitan
Gerbangkertosusila
• Berpotensi menjadi pusat
utama kegiatan industri
manufaktur di masa depan
PENGEMBANGAN KORIDOR
JAWA
Umum
Terdiri dari 4 pusat ekonomi: Jakarta,
Bandung, Semarang and Surabaya
PDRB Koridor diperkirakan
berkembang ~5-6X
• Dari 303 mil US$ menjadi 1.573 mil
US$ di 2025
• Pertumbuhan diproyeksikan 11,6%,
dibanding-kan 6,1% tanpa
pengembangan koridor.
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
Sektor Fokus
Ind. Makanan & Minuman Difokuskan untuk menghilangkan
hambatan agar dapat
memanfaatkan pertumbuhan permintaan domestik.
Textiles – Merebut pasar domestik
dari serangan impor dengan
memperkuat produksi domestik.
Peralatan Transport (termasuk
otomotif dan galangan kapal) –
Pengemb. kemampuan produksi di
komponen nilai tambah tinggi dan
pengemb keterkaitan dengan
supplier lokal.
Kebutuhan Infrast. Kunci
Pelabuhan:
• Jakarta, Semarang, Surabaya
Jalan/Kereta Api:
• Double-Double railway track JakartaSurabaya
• Trans Java toll road (Jakarta-CikampekCirebon-Semarang-Surabaya
Pembangkit Listrik untuk Jawa
• Perkuatan interkoneksi dengan Grid
Sumatera
• Peningk pembangkit di Jawa Barat dan
Jawa Tengah dengan geothermal dan
gasifikasi batubara.
PERANAN TRANSPORTASI
Mendukung
mobilitas
barang/orang
Pertumbuhan
ekonomi
Peningkatan
dan
Pemerataan
Pembanguna
n
IDEOLOGI PERLAMBATAN
MENUJU PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
Indonesia Timur
• Percepatan pembangunan
• Peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia Barat
• Pelambatan Pembangunan
Infrastruktur
JEBAKAN MOTORISASI
Pengutamaan
Pembangunan
jalan darat
Ketergantunga
n pada
kendaraan
bermotor
pribadi
Kendaraan
bermotor
bertambah
Jaringan rel kereta
api tidak
dioptimalkan dan
angkutan laut
terabaikan
ANGGARAN JALAN VS REL
Subsekt
or
Tahun Fiskal
2010
2011
2012
Total
APBN
2013
2014
Investa
si
swasta
Total
Jalan
17.09 22.248
23.634
22.879
20.872 106.733 174.588 281.32
9
0
KA Proyeksi ini
6.999
7.594
9.312
11.718
14.967
50.590
Menteri PU262.91
tidak sama
dengan
realisasi
APBN namun
sedikit
banyak 212.328
mengungkapkan 7
menggambarkan politik anggaran pemerintah saat ini.
lebih
dari
Rasio
Pertama, anggaran
0,41
APBN
0,342010 KA
0,39
masih diseputar
0,51
Rp.
0,72
4 triliun, 0,47
belum
1,22
0,94
Sumber
: Bappenas,Rp.
20107
mencapai
triliun seperti proyeksinya. Bahkan anggaran KA relatif
stagnan pada kisaran Rp. 4 triliun sementara anggaran jalan meningkat
menjadi sekitar Rp. 18 triliun di tahun-tahun fiskal 2008, 2009, 2010
pada RPJM I.
Kedua, proyeksi anggaran KA pada tahun fiskal 2011-2014 sudah
memperlihatkan politik kereta api dan memproyeksikan peningkatan
yang cukup berarti dari Rp. 7,6 triliun menjadi Rp.15 triliun. Rasio
anggaran KA/Jalan rata-rata tahun fiskal 2010-2014 adalah 0,47, jauh
lebih baik dari rata-rata 2004-2009 yang sekitar 0,25.
Ketiga, investasi swasta yang diproyeksikan sebesar Rp. 212 triliun
nampaknya terlalu optimistik dan akan sulit dicapai kalau pemerintah
tidak mengambil langkah cepat dan lugas membenahi birokrasinya,
meningkatkan kapasitas delivery-nya, dan mengambil kebijakan yang
berani.
Termasuk kedalam langkah-langkah cepat dan berani tersebut antara
lain adalah memperkuat kelembagaan PPP-Node Kemenhub dengan
tenaga-tenaga profesional yang ahli dalam PPP, Public Financing,
Modern
Project
Financing
Sumber : TRKA
II, Draft
laporan Akhir,
2010 , dan legal specialists.
separuh
anggaran
Kementerian PU
yang sebesar
Rp. 57,96 triliun,
yakni sebesar
Rp. 29,8 triliun
pada DIPA 2011
akan
dipergunakan
untuk
membiayai
proyek-proyek
jalan, termasuk
pembangunan
infrastruktur jalan
di enam koridor
ekonomi.
Investor Daily, 31
Desember 2010.
JALUR GANDA JAKARTA SURABAYA
Cirebon - Brebes
Bojonegoro Surabaya
Semarang Bojonegoro
Brebes
•
•
Pekalongan Semarang
Jalur Ganda
Jalur Tunggal
TEGAL
CIREBON
AKARTA
SEMARANG
SURABAYA
PETARUKAN
BREBES
BEKASI
18
Km
201
Km
63
Km
Double Track yang telah beroperasi
LARANGAN
PEKALONGAN
31
Km
13
Km
3 Km
90
Km
25
Km
BOJONEGORO
180
Km
103
Km
263 km
Double track yang telah selesai dibangun tahun 2011, rencana operasi Juni
2012
28 km
Double track yang akan dibangun dalam T.A 2012 dan 2013
436 km
Sumber : Kemenhub, 2012
727 km
PENINGKATAN KAPASITAS
LINTAS
Meningkatkan kapasitas lintas jalur
kereta api dari 84 KA/hari menjadi
200 KA/hari dengan dilakukan
penggantian
sinyal
mekanik
menjadi sinyal elektrik;
Peningkatan kapasitas lintas jalur
ganda Lintas Utara Jawa akan
lebih optimal, apabila diikuti
dengan pembangunan doubledouble
track
Manggarai
–
Cikarang
(pemisahan
KA
perkotaan dan KA antar kota)
BIAYA LOGISTIK INDONESIA DIBANDINGKAN
NEGARA LAIN
Multi Criteria
Analysis :
1. Identifying Objectives
2. Identifying Options For
Achieving The Objectives
3. Analysis Of The Options
4. Making Choices
5. Feedback
DIPROYEKSIKAN
TUMBUH SAMPAI
3-4 KALI LIPAT
SAMPAI 2030
a. Estimasi
besar
perekonomian
Pantura
tahun 2011 sekitar Rp.
1963 triliun (atas dasar
harga berlaku)
b. Kekuatan
perekonomian
Pantura pada tahun 2011
mencapai lebih dari ¼
perekonomian
Indonesia
(26,5%)
c. Eskpor impor sepanjang
Pantura
diperkirakan
bernilai 38,5% dari nilai
ekspor impor nasional
d. Dalam 20 tahun ke depan,
dengan
adanya
MP3EI,
EMISI GAS BUANG
•
Sektor Transportasi
(27%) merupakan
sektor dengan emisi
Gas Buang CO2
terbesar setelah
sektor energi (34%)
• Keretaapi (1,6%)
merupakan moda
transportasi yang
sangat rendah emisi
gas buang CO2
dibandingkan dengan
moda darat (72%),
laut (15%) dan udara
Sumber : RipNas, 2010
(12%)
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI
BBM/KM PNP
Konsumsi Energi (Solar = RP4.500,-)
Kereta Api = Rp.4.500 x 0,0020 = Rp. 9,00- BBM/Km
Bus
= Rp.4.500 x 0,0125 = Rp. 56,26,- BBM/Km
Mobil
= Rp.4.500 x 0,0200 = Rp. 90,00,- BBM/Km
Sumber : RipNas, 2010
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
Selain itu, dibangunnya jalur
ganda KA akan mendorong
pertumbuhan ekonomi di
wilayah utara Jawa.
Diperkirakan akan bermunculan
industri-industri strategis dan
banyak masuk investasi ke
daerah-daerah di utara Jawa,
termasuk potensi ekonomi dari
sektor pariwisata di daerahdaerah tersebut
KONEKTIVITAS
• Jalur ganda Rel harus
terintegrasi ke sentrasentra bangkitan
angkutan barang, seperti
kawasan industri dan
pelabuhan.
• Sejumlah akses pelabuhan di
lintas utara yang dulunya
pernah ada dan sekarang non
aktif antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok, Pelabuhan
Cirebon, Pelabuhan Tegal,
Pelabuhan Pekalongan,
Pelabuhan Tanjung Emas.
PERAN INTEGRASI MODA TRANSPORTASI
TERHADAP SISTEM LOGISTIK
• Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk
mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk
melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan
kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat
mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
1. Biaya produksi, terutama dalam kaitannya
ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan
bakar, dan daerah produksi.
2. Biaya uBiaya pergudangan dan lokasi
penempatan gudang untuk melakukan
dekonsolidasi.
3. Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan
transportasi
PERAN INTEGRASI MODA TRANSPORTASI
TERHADAP SISTEM LOGISTIK
MASALAH DAN DAMPAK TIDAK TERINTEGRASINYA MODA
TRANSPORTASI DALAM SISTEM TRANPORTASI NASIONAL
• Inefisiensi distribusi penumpang dan barang yang
menimbulkan biaya tinggi
Gambar 4. Perbandingan Indeks Kinerja Logistik Indonesia 2007/2010
Sumber: Henry Sandee, 2010
Thank
you
PEMBANGUNAN
REL GANDA
Darmaningtyas
MASYARAKAT TRANSPORTASI INDONESIA
18 Desember 2012
PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI
YANG BIAS BARAT DAN DARAT
"Sentra Produksi
dan Pengolahan
Hasil Bumi dan
Lumbung Energi
Nasional"
Koridor
Sumatera
"Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Tambang &
Lumbung Energi
Nasional"
Koridor
Kalimantan
Koridor Jawa
"Pendorong
Industri dan Jasa
Nasional"
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
''Pusat Produksi
dan Pengolahan
Hasil Pertanian,
Perkebunan, dan
Perikanan
Nasional''
Koridor
Sulawesi
Koridor Bali
Nusa
Tenggara
''Pintu Gerbang
Pariwisata
Nasional dan
Pendukung
Pangan Nasional''
Koridor
Papua
"Pengolahan
Sumber Daya
Alam yang
Melimpah dan
SDM yang
Sejahtera"
PROYEK PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR MP3EI
Rp 5,9 T
(10 proyek)
Rp 71,3 T
Rp 3.8T
(9 proyek)
(34 proyek)
Rp 56 T
(18 proyek)
Rp 216 T
(31 proyek)
Rp 15
(8 proyek)
Sumber: Harian Seputar Indonesia 29 Februari 2012
KRITIK TERHADAP PETA PENGEMBANGAN
KORIDOR EKONOMI INDONESIA
Konektivit
as
Pembagian
koridor
ekonomi
• Rumusan konektivitas dalam MP3EI secara
konseptual bagus, akan tetapi janggal jika
diturunkan ke kegiatan-kegiatan quick wins yang
ternyata masih sangat bias Jawa sebagai daratan
dan motorisasi.
• Pembagian koridor ekonomi tidak menawarkan hal yang
baru. Ke depannya, 70% penduduk Indonesia akan
berdomisili di Jawa jika pulau ini terus didorong
sebagai sentra industri nasional.
• Hal ini rentan jika dilihat dari aspek ketahanan nasional.
Pengembangan
Klaster Industri
Berbasis Migas
(petrokimia):
Cilegon
JAWA SEBAGAI TUMPUAN
• Metropolitan Jabodetabek
(MPA)
• Salah satu konsentrasi
kegiatan industri manuaktur
terbesar di Asia
Ke Batam
Ke
Pontianak
Ke
Kalimantan
& Sulawesi
Pengembangan Klaster
Industri Galangan
Kapal : Lamongan
Ke
Banjarmasin
Ke Bagian
Barat
Sumatera
Jakarta
Semaran
g
Pengembangan Klaster
Industri Berbasis Migas
(petrokimia): Gresik dan
Tuban
Ke Sulawesi
Ke
Balikpapan
dan
Samarinda
Ke
Indonesia
Timur
Surabaya
Bandung
Ke Bali & N.
Tenggara
Simpul Industri
makanan
Simpul Industri Tekstil
Simpul Manufaktur Mesin dan Alat
Angkut
Usulan Lokasi KEK
Kawasan/Klaster
Industri
Jaringan pelayaran
domestik
Jalur utama keluar
koridor
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
• Metropolitan
Gerbangkertosusila
• Berpotensi menjadi pusat
utama kegiatan industri
manufaktur di masa depan
PENGEMBANGAN KORIDOR
JAWA
Umum
Terdiri dari 4 pusat ekonomi: Jakarta,
Bandung, Semarang and Surabaya
PDRB Koridor diperkirakan
berkembang ~5-6X
• Dari 303 mil US$ menjadi 1.573 mil
US$ di 2025
• Pertumbuhan diproyeksikan 11,6%,
dibanding-kan 6,1% tanpa
pengembangan koridor.
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
Sektor Fokus
Ind. Makanan & Minuman Difokuskan untuk menghilangkan
hambatan agar dapat
memanfaatkan pertumbuhan permintaan domestik.
Textiles – Merebut pasar domestik
dari serangan impor dengan
memperkuat produksi domestik.
Peralatan Transport (termasuk
otomotif dan galangan kapal) –
Pengemb. kemampuan produksi di
komponen nilai tambah tinggi dan
pengemb keterkaitan dengan
supplier lokal.
Kebutuhan Infrast. Kunci
Pelabuhan:
• Jakarta, Semarang, Surabaya
Jalan/Kereta Api:
• Double-Double railway track JakartaSurabaya
• Trans Java toll road (Jakarta-CikampekCirebon-Semarang-Surabaya
Pembangkit Listrik untuk Jawa
• Perkuatan interkoneksi dengan Grid
Sumatera
• Peningk pembangkit di Jawa Barat dan
Jawa Tengah dengan geothermal dan
gasifikasi batubara.
PERANAN TRANSPORTASI
Mendukung
mobilitas
barang/orang
Pertumbuhan
ekonomi
Peningkatan
dan
Pemerataan
Pembanguna
n
IDEOLOGI PERLAMBATAN
MENUJU PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
Indonesia Timur
• Percepatan pembangunan
• Peningkatan Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia Barat
• Pelambatan Pembangunan
Infrastruktur
JEBAKAN MOTORISASI
Pengutamaan
Pembangunan
jalan darat
Ketergantunga
n pada
kendaraan
bermotor
pribadi
Kendaraan
bermotor
bertambah
Jaringan rel kereta
api tidak
dioptimalkan dan
angkutan laut
terabaikan
ANGGARAN JALAN VS REL
Subsekt
or
Tahun Fiskal
2010
2011
2012
Total
APBN
2013
2014
Investa
si
swasta
Total
Jalan
17.09 22.248
23.634
22.879
20.872 106.733 174.588 281.32
9
0
KA Proyeksi ini
6.999
7.594
9.312
11.718
14.967
50.590
Menteri PU262.91
tidak sama
dengan
realisasi
APBN namun
sedikit
banyak 212.328
mengungkapkan 7
menggambarkan politik anggaran pemerintah saat ini.
lebih
dari
Rasio
Pertama, anggaran
0,41
APBN
0,342010 KA
0,39
masih diseputar
0,51
Rp.
0,72
4 triliun, 0,47
belum
1,22
0,94
Sumber
: Bappenas,Rp.
20107
mencapai
triliun seperti proyeksinya. Bahkan anggaran KA relatif
stagnan pada kisaran Rp. 4 triliun sementara anggaran jalan meningkat
menjadi sekitar Rp. 18 triliun di tahun-tahun fiskal 2008, 2009, 2010
pada RPJM I.
Kedua, proyeksi anggaran KA pada tahun fiskal 2011-2014 sudah
memperlihatkan politik kereta api dan memproyeksikan peningkatan
yang cukup berarti dari Rp. 7,6 triliun menjadi Rp.15 triliun. Rasio
anggaran KA/Jalan rata-rata tahun fiskal 2010-2014 adalah 0,47, jauh
lebih baik dari rata-rata 2004-2009 yang sekitar 0,25.
Ketiga, investasi swasta yang diproyeksikan sebesar Rp. 212 triliun
nampaknya terlalu optimistik dan akan sulit dicapai kalau pemerintah
tidak mengambil langkah cepat dan lugas membenahi birokrasinya,
meningkatkan kapasitas delivery-nya, dan mengambil kebijakan yang
berani.
Termasuk kedalam langkah-langkah cepat dan berani tersebut antara
lain adalah memperkuat kelembagaan PPP-Node Kemenhub dengan
tenaga-tenaga profesional yang ahli dalam PPP, Public Financing,
Modern
Project
Financing
Sumber : TRKA
II, Draft
laporan Akhir,
2010 , dan legal specialists.
separuh
anggaran
Kementerian PU
yang sebesar
Rp. 57,96 triliun,
yakni sebesar
Rp. 29,8 triliun
pada DIPA 2011
akan
dipergunakan
untuk
membiayai
proyek-proyek
jalan, termasuk
pembangunan
infrastruktur jalan
di enam koridor
ekonomi.
Investor Daily, 31
Desember 2010.
JALUR GANDA JAKARTA SURABAYA
Cirebon - Brebes
Bojonegoro Surabaya
Semarang Bojonegoro
Brebes
•
•
Pekalongan Semarang
Jalur Ganda
Jalur Tunggal
TEGAL
CIREBON
AKARTA
SEMARANG
SURABAYA
PETARUKAN
BREBES
BEKASI
18
Km
201
Km
63
Km
Double Track yang telah beroperasi
LARANGAN
PEKALONGAN
31
Km
13
Km
3 Km
90
Km
25
Km
BOJONEGORO
180
Km
103
Km
263 km
Double track yang telah selesai dibangun tahun 2011, rencana operasi Juni
2012
28 km
Double track yang akan dibangun dalam T.A 2012 dan 2013
436 km
Sumber : Kemenhub, 2012
727 km
PENINGKATAN KAPASITAS
LINTAS
Meningkatkan kapasitas lintas jalur
kereta api dari 84 KA/hari menjadi
200 KA/hari dengan dilakukan
penggantian
sinyal
mekanik
menjadi sinyal elektrik;
Peningkatan kapasitas lintas jalur
ganda Lintas Utara Jawa akan
lebih optimal, apabila diikuti
dengan pembangunan doubledouble
track
Manggarai
–
Cikarang
(pemisahan
KA
perkotaan dan KA antar kota)
BIAYA LOGISTIK INDONESIA DIBANDINGKAN
NEGARA LAIN
Multi Criteria
Analysis :
1. Identifying Objectives
2. Identifying Options For
Achieving The Objectives
3. Analysis Of The Options
4. Making Choices
5. Feedback
DIPROYEKSIKAN
TUMBUH SAMPAI
3-4 KALI LIPAT
SAMPAI 2030
a. Estimasi
besar
perekonomian
Pantura
tahun 2011 sekitar Rp.
1963 triliun (atas dasar
harga berlaku)
b. Kekuatan
perekonomian
Pantura pada tahun 2011
mencapai lebih dari ¼
perekonomian
Indonesia
(26,5%)
c. Eskpor impor sepanjang
Pantura
diperkirakan
bernilai 38,5% dari nilai
ekspor impor nasional
d. Dalam 20 tahun ke depan,
dengan
adanya
MP3EI,
EMISI GAS BUANG
•
Sektor Transportasi
(27%) merupakan
sektor dengan emisi
Gas Buang CO2
terbesar setelah
sektor energi (34%)
• Keretaapi (1,6%)
merupakan moda
transportasi yang
sangat rendah emisi
gas buang CO2
dibandingkan dengan
moda darat (72%),
laut (15%) dan udara
Sumber : RipNas, 2010
(12%)
PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI
BBM/KM PNP
Konsumsi Energi (Solar = RP4.500,-)
Kereta Api = Rp.4.500 x 0,0020 = Rp. 9,00- BBM/Km
Bus
= Rp.4.500 x 0,0125 = Rp. 56,26,- BBM/Km
Mobil
= Rp.4.500 x 0,0200 = Rp. 90,00,- BBM/Km
Sumber : RipNas, 2010
MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Sumber : Menko Perekonomian, 2010
Selain itu, dibangunnya jalur
ganda KA akan mendorong
pertumbuhan ekonomi di
wilayah utara Jawa.
Diperkirakan akan bermunculan
industri-industri strategis dan
banyak masuk investasi ke
daerah-daerah di utara Jawa,
termasuk potensi ekonomi dari
sektor pariwisata di daerahdaerah tersebut
KONEKTIVITAS
• Jalur ganda Rel harus
terintegrasi ke sentrasentra bangkitan
angkutan barang, seperti
kawasan industri dan
pelabuhan.
• Sejumlah akses pelabuhan di
lintas utara yang dulunya
pernah ada dan sekarang non
aktif antara lain Pelabuhan
Tanjung Priok, Pelabuhan
Cirebon, Pelabuhan Tegal,
Pelabuhan Pekalongan,
Pelabuhan Tanjung Emas.
PERAN INTEGRASI MODA TRANSPORTASI
TERHADAP SISTEM LOGISTIK
• Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk
mengoptimalkan faktor produksi, yaitu untuk
melakukan optimasi terhadap biaya, waktu dan
kualitas. Oleh karena itu penentuan lokasi sangat
mempengaruhi logistik. Lokasi dipengaruhi oleh:
1. Biaya produksi, terutama dalam kaitannya
ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, bahan
bakar, dan daerah produksi.
2. Biaya uBiaya pergudangan dan lokasi
penempatan gudang untuk melakukan
dekonsolidasi.
3. Faktor kualitas dari produksi, dekonsolidasi dan
transportasi
PERAN INTEGRASI MODA TRANSPORTASI
TERHADAP SISTEM LOGISTIK
MASALAH DAN DAMPAK TIDAK TERINTEGRASINYA MODA
TRANSPORTASI DALAM SISTEM TRANPORTASI NASIONAL
• Inefisiensi distribusi penumpang dan barang yang
menimbulkan biaya tinggi
Gambar 4. Perbandingan Indeks Kinerja Logistik Indonesia 2007/2010
Sumber: Henry Sandee, 2010
Thank
you