Sistem Akuntansi Penyusutan Aset Tetap Berwujud Pada Pt Herfinta Fram And Plantation Chapter III IV

BAB III
SISTEM AKUNTANSI PENYUSUTAN ASET TETAP BERWUJUD
PADA PT HERFINTA FRAM AND PLANTATION

A. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang
dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang
dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari
definisi sistem akuntansi tersebut, unsur-unsur sistem akuntansi pokok adalah
formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta
laporan (Mulyadi, 2001:3).
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi. Formulir disebut dengan istilah dokumen karena dengan formulir
ini, peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di
atas selembar kertas. Contoh formulir seperti faktur penjualan, bukti
pembelian aset tetap, dan bukti pembayaran gaji karyawan.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Sumber
informasi pencatatan dalam jurnal berasal dari formulir. Dalam jurnal ini pula

data keuangan untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan
yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Contoh jurnal misalnya jurnal penjualan, jurnal pembelian, dan jurnal umum.
c. Buku Besar
Buku besar ini terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening-rekening
dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur informasi yang
akan disajikan dalam laporan keuangan. Contoh buku besar misalnya buku
besar kas, buku besar piutang, buku besar hutang, dan buku besar aset tetap.
d. Buku Besar Pembantu
Jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rincian
lebih lanjut, maka dapat dibuat buku besar pembantu. Buku besar pembantu
ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang
tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar. Contohnya buku besar
pembantu piutang.
e. Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan hasil akhir proses akuntansi.

Contohnya laporan keuangan yang dapat berupa laporan posisi keuangan,
laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan harga pokok produksi,
dan laporan biaya pemasaran.
Ada pun jaringan sub-sub sistem yang membentuk sistem akuntansi aset
tetap yaitu: sistem pembelian aset tetap, sistem perolehan aset tetap melalui
pembangunan sendiri, sistem pengeluaran modal, sistem penghentian pemakaian
aset tetap, sistem transfer aset tetap, sistem revaluasi aset tetap, dan sistem
akuntansi depresiasi aset tetap.

Universitas Sumatera Utara

1. Sistem Pembelian Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aset
tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aset tetap
yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dan ditambah
semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aset tetap sampai aset tetap
tersebut siap digunakan. Maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur
ini adalah bukti kas keluar, surat permintaan otorisasi investasi, surat order
pembelian, laporan penerimaan barang, faktur dari pemasok, surat perintah
kerja, dan bukti memorial.

2. Sistem Perolehan Aset Tetap Melalui Pembangunan Sendiri
Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga pokok aset
tetap yang diperoleh perusahaan dari membangun aset tetap sendiri. Surat
perintah kerja merupakan dokumen yang diperlukan untuk mengumpulkan
biaya konstruksi. Jika suatu aset tetap telah selesai dibangun, maka dokumen
sumber yang dipakai adalah bukti memorial (yang dilampiri dengan surat
perintah kerja). Transaksi ini dicatat dalam kartu aset tetap dan jurnal umum.
3. Sistem Pengeluaran Modal
Sistem ini dirancang untuk mencatat tambahan harga pokok aset tetap
dengan adanya pengeluaran modal. Setiap pengeluaran modal memerlukan
dokumen surat permintaan otorisasi investasi dari manajemen puncak.
Pelaksanaan permintaan otorisasi investasi dilakukan berdasarkan dokumen
surat perintah kerja, hal ini dilakukan agar dapat dihitung besarnya
pengeluaran modal untuk aset tetap tersebut.

Universitas Sumatera Utara

4. Sistem Penghentian Pemakaian Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat pengurangan harga pokok dan
akumulasi depresiasi aset tetap yang dihentikan pemakaiannya serta laba atau

rugi yang timbul sebagai akibat penghentian pemakaian aset tetap tersebut.
Dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatannya adalah bukti
memorial yang dilampiri dengan dokumen pendukung berupa surat
permintaan penghentian dan transfer aset tetap.
5. Sistem Transfer Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transfer aset tetap dari satu pusat
penanggungjawab ke pusat penanggungjawab lainnya. Dokumen yang dipakai
adalah surat permintaan transfer aset tetap.
6. Sistem Revaluasi Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat transaksi penilaian kembali aset
tetap, dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti
memorial.
7. Sistem Pencatatan Depresiasi Aset Tetap
Sistem ini dirancang untuk mencatat biaya depresiasi aset tetap,
dokumen sumber yang dipakai sebagai dasar pencatatan adalah bukti
memorial.
Pada setiap perusahaan baik itu perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur
suatu sistem adalah hal yang sangat penting. Karena dengan adanya sistem di
perusahaan tersebut, dapat mempermudah kegiatan operasional perusahaan. Salah
satu sistem yang terdapat dalam perusahaan adalah sistem akuntansi. Sistem


Universitas Sumatera Utara

akuntansi berguna untuk mencatat kejadian-kejadian ekonomi yang terjadi di
dalam perusahaan yang dapat diukur dengan satuan uang.
PT Herfinta Fram And Plantation juga memiliki sistem akuntansi yang
dirancang khusus untuk mencatat transaksi-transaksi ekonomi yang terjadi di
perusahaan. Sistem ini berfungsi untuk membantu para akuntan dalam
menjalankan tugasnya. Menurut penulis, sistem akuntansi yang terdapat pada PT
Herfintan Fram And Plantation sudah baik, karena sistem akuntansi perusahaan
tersebut sudah dirancang khusus sesuai kebutuhan perusahaan.

B. Pengertian Aset Tetap
Aset Tetap memiliki pengertian yang berbeda-beda tetapi pada prinsipnya
memiliki makna dan tujuan yang sama. Menurut PSAK 16 (revisi 2011) Aset
tetap adalah aset berwujud yang :
a. dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa,
untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
b. diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Aset tetap adalah aset yang bersifat jangka panjang atau secara relatif

memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin, gedung, dan tanah. (Carl S.
Warren, 2014:294)
Berdasarkan definisi pengertian aset tetap tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan mengenai aset tetap, yaitu :
1. aset tetap secara fisik dapat dilihat
2. dimiliki untuk kegiatan operasional perusahaan

Universitas Sumatera Utara

3. aset tetap memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun
4. tidak dimaksudkan untuk dijual
5. memberikan manfaat bagi perusahaan
ada beberapa transaksi yang mengubah aset tetap yaitu, transaksi
perolehan, transaksi depresiasi, dan transaksi reparasi (pemeliharaan).
a. Transaksi Perolehan/Harga Pokok Aset Tetap
Aset tetap perusahaan dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya
membeli tunai, membeli kredit, membangun sendiri dan sumbangan dari pihak
lain. Transaksi perolehan aset tetap dari pembelian tunai dapat dicatat dalam
jurnal pengeluaran kas sebagai berikut :
Aset tetap – Kendaraan


xxx

Kas

xxx

b. Transaksi Depresiasi/Penyusutan Aset Tetap
Transaksi ini berhubungan dengan harga pokok aset tetap yang
dialokasikan ke dalam periode akuntansi yang menikmati jasa yang dihasilkan
oleh aset tetap. Alokasi ini dikenal dengan istilah depresiasi atau penyusutan
aset tetap. Transaksi depresiasi dicatat dalam jurnal umum dengan ayat jurnal
sebagai berikut :
Beban penyusutan – Kendaraan

xxx

Akumulasi penyusutan – Kendaraan

xxx


c. Transaksi Reparasi/Pemeliharaan Aset Tetap
Dalam masa manfaat aset tetap, perusahaan melakukan reparasi aset
tetap untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aset tetap agar layak

Universitas Sumatera Utara

beroperasi.

Berdasarkan

kebijakan

akuntansi

yang

dirumuskan

oleh


manajemen perusahaan,
pengeluaran untuk reparasi aset tetap digolongkan ke dalam dua
golongan, yaitu pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan. Biaya
reparasi yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun diperlakukan
sebagai pengeluaran modal, sehingga biaya tersebut ditambahkan ke dalam
harga pokok aset tetap yang bersangkutan. Sedangkan biaya reparasi yang
bermanfaat hanya dalam tahun terjadinya, diperlakukan sebagai pengeluaran
pendapatan, sehingga pengeluaran tersebut disajikan sebagai biaya yang
mengurangi pendapatan perusahaan dalam tahun terjadinya.
Transaksi reparasi aset tetap, yang diperlakukan sebagai pengeluaran
pendapatan dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dengan ayat jurnal sebagai
berikut:
Biaya reparasi – Kendaraan
Kas

xxx
xxx

Untuk memperoleh aset tetap yang diinginkan oleh perusahaan, ada

beberapa dokumen yang harus disiapkan. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk
merekam data transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap dan akumulasi
penyusutan aset tetap yang terdapat dalam perusahaan. Ada pun dokumendokumen yang diperlukan seperti :
1. Surat Permintaan Otorisasi Investasi
Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif
besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif

Universitas Sumatera Utara

panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui perencanaan yang
matang.
2. Surat Permintaan Reparasi
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang
merupakan pengeluaran modal.
3. Surat Permintaan Transfer
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer
aset tetap
4. Surat Permintaan Penghentian Pemakaian
Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi
penghentian pemakaian aset tetap

5. Surat Perintah Kerja
Dokumen ini memiliki dua fungsi, yaitu sebagai perintah dilaksanakannya
pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan; sebagai catatan yang dipakai untuk
mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap.
6. Surat Order Pembelian
Dokumen ini diterbitkan oleh bagian pembelian yang merupakan surat untuk
memesan aset tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aset tetap yang
melibatkan jumlah investasi yang relatif besar umumnya pemilihan pemasok
dilakukan melalui proses tender terbuka
7. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini diterbitkan oleh bagian yang menerima aset tetap, bagian ini
juga memeriksa apakah aset tetap tersebut telah sesuai dengan kuantitas, mutu,

Universitas Sumatera Utara

dan spesifikasi aset tetap yang dipesan sebelumnya kepada pemasok.
8. Faktur dari Pemasok
Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aset tetap yang telah
dibeli.
9. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan surat perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh
bagian akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat
order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok
diterima.
10. Daftar Depresiasi Aset Tetap
Daftar ini berisi jumlah biaya depresiasi aset tetap yang dibebankan dalam
periode akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untuk pembuatan
bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yang dibebankan dalam
periode akuntansi tertentu.
11. Bukti Memorial
Dokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi
depresiasi aset tetap, harga pokok aset tetap yang telah selesai dibangun,
pemberhentian pemakaian aset tetap, dan pengeluaran modal.

C. Klasifikasi Aset Tetap
Aset tetep digolongkan menjadi dua bagian, yaitu aset tetap berwujud dan
aset tetap tidak berwujud. Aset tetap berwujud seperti bangunan, mesin,
kendaraan, tanah, dan lain-lain. Sedangkan aset tetap tidak berwujud seperti hak

Universitas Sumatera Utara

cipta, hak merek, hak copy, dan goodwill.
Pada PT Herfinta Fram And Plantation Aset Tetap Berwujud dibagi
menjadi dua yaitu aset tetap berwujud tanaman (aset biologis) dan aset tetap
berwujud non tanaman. Aset tetap berwujud tanaman (aset biologis) yang ada di
PT Herfinta Fram And Plantation seperti tanaman kelapa sawit dan karet.
Sedangkan aset tetap berwujud non tanaman yang terdapat pada PT Herfinta Fram
And Plantation seperti:
1. Inventaris Kantor
Ada pun yang termasuk ke dalam inventaris kantor yaitu :
Meja kerja, kursi,lemari arsip kaca, komputer, laptop, AC, stabilizer, CPU,
lampu, telepon, cermin, tempat sampah, dan lain-lain.
2. Kendaraan
Ada pun yang termasuk ke dalam kendaraan yaitu:
Kendaraan roda dua (sepeda motor) dan kendaraan roda empat (mobil).
3. Bangunan dan Tanah
Ada pun yang termasuk ke dalam banguan yaitu:
Bangunan gedung kantor PT Herfinta Fram And Plantation yang berada di
jalan Kapten Maulana Lubis No. 9 Medan dan mess karyawan yang berada di
perkebunan PT Herfinta Fram And Plantation.

D. Perolehan Aset Tetap
Setiap perusahaan pasti memiliki aset tetap yang akan digunakan untuk
operasional perusahaan. Cara perolehan aset tetap tersebut akan mempengaruhi

Universitas Sumatera Utara

pencatatan harga perolehan aset tetap dalam laporan keuangan.Nilai aset tetap
didasarkan atas harga perolehan yang mencakup segala pengeluaran untuk
memperoleh aset tetap sampai aset tetap siap digunakan. Biaya-biaya yang tidak
menambah manfaat pada aset tetap tidak boleh dimasukkan ke dalam harga
perolehan aset tetap, misalnya kesalahan pemasangan kendaraan, dan pencurian
aset tetap.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014) dalam PSAK No. 16 biaya
perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari
imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan
atau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah yang diatribusikan pada aset
ketika pertama kali diakui sesuai dalam persyaratan tertentu.
Untuk memperoleh aset tetap yang diinginkan oleh perusahaan ada
beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti :
1. Membeli aset tetap secara tunai atau kas
2. Membeli aset tetap secara kredit atau angsuran
3. Melakukan pertukaran aset tetap
4. Membuat aset tetap sendiri
5. Aset tetap yang diperoleh dari hadiah/sumbangan/donasi
6. Dengan cara melakukan sewa guna usaha aset tetap
Beberapa contoh komponen biaya yang termasuk ke dalam harga
perolehan aset tetap, seperti :
a. Komponen harga perolehan tanah
seperti harga beli tanah, biaya perijinan, biaya balik nama, komisi perantara,

Universitas Sumatera Utara

biaya survey dan biaya pengukuran tanah.
b. Komponen harga perolehan bangunan
seperti biaya material bangunan, biaya arsitek/pekerja, dan biaya IMB (Ijin
Mendirikan Bangunan).
c. Komponen harga perolehan mesin, peralatan dan kendaraan
seperti harga beli, biaya pengangkutan, biaya perakitan, dan biaya pengujian.
d. Komponen harga perolehan tanaman kelapa sawit dan karet
seperti biaya pembibitan, biaya persiapan lahan, biaya penanaman, biaya
pemupukan, dan biaya pemeliharaan.
Tetapi tidak semua biaya yang dikeluarkan dapat dikatakan sebagai biaya
perolehan aset tetap, karena masih ada biaya yang akan dikeluarakan untuk
melakukan perawatan aset tetap. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
perawatan aset tetap dapat dikatakan sebagai beban, misalnya biaya perbaikan
mesin, biaya perbaikan gedung, dan lain-lain.
Contoh :
Pada tanggal 10 Januari 2016 PT ABC akan mendirikan Gedung Kantor di
kawasan Medan Timur yang akan dikerjakan oleh PT XYZ. Pembangunan
gedung kantor ini akan dibayarkan secara tunai kepada PT XYZ, dengan biayabiaya sebagai berikut :
Harga Material Bangunan

Rp 350.000.000,00

Biaya Arsitek dan Pekerja

100.000.000,00

Biaya IMB
Harga Tanah
Harga Perolehan Gedung

25.000.000,00
125.000.000,00
Rp 600.000.000,00

Universitas Sumatera Utara

Maka jurnal yang akan dibuat oleh PT ABC untuk mencatat harga
perolehan gedung kantor, sebagai berikut :
Gedung Kantor
Kas

Rp 600.000.000,00
Rp 600.000.000,00

E. Penyusutan Aset Tetap
1. Pengertian Penyusutan Aset Tetap
Penyusutan (depresiasi) adalah metode pengalokasian biaya aset tetap
untuk menyusutkan nilai aset tetap secara sistematis selama periode manfaat
dari aset tersebut. (Dwi Martani, 2016:312)
Penyusutan atau depresiasi disebabkan oleh adanya penurunan
kemampuan dari aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan dalam memberikan
manfaat atau pendapatan bagi perusahaan. Penyusutan ini dapat berupa
penyusutan fisik dan penyusutan fungsional.
Penyusutan fisik misalnya bangunan yang tumbang atau hancur karena
terjadi gempa bumi, sedangkan penyusutan fungsional misalnya perusahaan
ingin memproduksi minyak kelapa sawit 1000 ton/hari dengan membeli mesin
jenis A, tetapi setelah mesin jenis A dibeli produksi minyak kelapa sawit tidak
mencapai 1000 ton/hari, maka dari itu perusahaan harus mengganti mesin
jenis A dengan mesin lain yang dapat menghasilakan minyak kelapa sawit
1000 ton/hari.
Pengakuan depresiasi aset tetap dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Apabila aset tetap diperoleh pada pertengahan pertama periode bulan
berjalan (antara tanggal 01 sampai 15) maka pengakuan penyusutan aset

Universitas Sumatera Utara

tetap dilakukan sebulan penuh seolah-olah aset tetap diperoleh pada awal
bulan.
b. Apabila aset tetap diperoleh pada pertengahan kedua periode bulan
berjalan (antara tanggal 16 sampai 30) maka pengakuan penyusutan aset
tetap dilakukan pada bulan selanjutnya seolah-olah aset tetap diperoleh
pada bulan berikutnya.
Pengakuan penyusutan dari suatu aset tetap tidak berarti menghasilkan
adanya uang kas yang akan menggantikan aset tetap yang lama dengan aset
tetap yang baru. Saldo dari akun akumulasi penyusutan yang menyajikan
besarnya jumlah penyusutan yang telah dibebankan menjadi biaya, bukan
merupakan dana yang telah dikumpulkan oleh perusahaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besarnya nilai penyusutan
aset tetap antara lain, sebagai berikut :
a) Harga Perolehan (Cost)
Harga perolehan adalah seluruh pengeluaran yang diperlukan untuk
memperoleh suatu aset tetap dan pengeluaran-pengeluaran lainnya
sehingga aset tersebut siap untuk digunakan.
b) Umur Pemakaian atau Masa Manfaat (Useful Life)
Umur pemakaian adalah suatu taksiran masa produktif dari suatu aset atau
disebut juga masa memberikan jasa. Umur pemakaian biasanya dinyatakan
dalam waktu (biasanya tahunan), satuan aktivitas untuk mesin seperti jam,
atau dalam unit keluaran.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Ely Suhayati (2009:249) Masa manfaat aset tetap dapat terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Tidak Terbatas, misalnya tanah (tidak ada penyusutannya)
2. Terbatas dan dapat diganti, misalnya gedung, kendaraan, mesin, dan
peralatan. Harga perolehan aset tersebut dikenakan biaya penyusutan.
3. Terbatas tetapi jika habis tidak dapat diganti, misalnya pertambangan
minyak.
c) Nilai Residu ( Residual Value)
Nilai residu atau nilai sisa adalah suatu estimasi atau taksiran dari nilai
aset tetap pada akhir masa pemakaiannya.
2. Metode Penyusutan Aset Tetap
Setiap perusahaan diperbolehkan untuk memilih metode penyusutan
yang akan digunakan untuk aset tetap yang dimilikinya. Metode penyusutan
yang telah dipilih harus dijalankan secara sistematis dan konsisten.
Konsistensi dalam penggunaan metode penyusutan ini berguna untuk
membandingkan laporan keuangan, antara laporan tahun ini dengan laporan
tahun yang lalu. Sebagaimana karakteristik kualitatif informasi akuntansi yang
harus dapat dibandingkan dan konsisten.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan besarnya jumlah penyusutan per tahun, antara lain :
a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
c. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Years Digit Method)

Universitas Sumatera Utara

a. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
Pada metode garis lurus, nilai dari beban penyusutan meiliki jumlah yang
sama setiap tahunnya selama masa manfaat aset tetap tersebut.
Penyusutan per tahun= Harga Perolehan – Nilai Sisa
Masa Manfaat
Contoh :
Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit komputer dari
PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 4.200.000,- dengan estimasi
nilai sisa sebesar Rp 120.000,- dan estimasi masa manfaat 4 tahun.
Penyusutan per tahun = Rp 4.200.000 - Rp 120.000
4
= Rp 1.020.000,Daftar penyusutan menurut metode garis lurus adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1
Daftar Penyusutan Metode Garis Lurus

Tahun

2015
2016
2017
2018

Harga
Perolehan
(Rp)
4.200.000,4.200.000,4.200.000,4.200.000,4.200.000,-

Penyusutan
(Rp)
1.020.000,1.020.000,1.020.000,1.020.000,-

Akumulasi
Penyusutan
(Rp)
1.020.000,2.040.000,3.060.000,4.080.000,-

Nilai Buku
(Rp)
4.200.000,3.180.000,2.160.000,1.140.000,120.000,-

b. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Pada metode saldo menurun ganda, beban penyusutan aset tetap semakin
menurun dari tahun ke tahun selama masa manfaat aset tetap tersebut. Ada

Universitas Sumatera Utara

pun cara menghitung penyusutan aset tetap menurut Double Declining
Balance Method yaitu dengan mencari terlebih dahulu tarif penyusutan
aset tetap. Tarif penyusutan aset tetap pada metode ini dua kali lebih besar
dari tarif penyusutan metode garis lurus.
Tarif penyusutan

= 100% : Masa Manfaatx 2

Penyusutan per tahun

= Nilai Buku Aset Tetap x Tarif Penyusutan

Contoh :
Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit kendaraan dari
PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 80.000.000,- dengan estimasi
nilai sisa sebesar Rp 10.000.000,- dan estimasi masa manfaat 5 tahun.
Tarif penyusutan

= 100% : 5 tahun x 2
=

40%

Daftar penyusutan menurut metode saldo menurun ganda sebagai berikut.
Tabel 3.2
Daftar Penyusutan Metode Saldo Menurun Ganda
Harga
Perolehan

Akumulasi
Penyusutan

(Rp)

(Rp)

Nilai Buku
Awal
Periode
(Rp)

2015

80.000.000,-

-

2016

80.000.000,-

2017

Tarif
Penyusutan

Beban
Penyusutan

Nilai Buku
Akhir Periode

80.000.000,-

40%

32.000.000,-

48.000.000,-

32.000.000,-

48.000.000,-

40%

19.200.000,-

28.800.000,-

80.000.000,-

51.200.000,-

28.800.000,-

40%

11.520.000,-

17.280.000,-

2018

80.000.000,-

62.720.000,-

17.280.000,-

40%

6.912.000,-

10.368.000,-

2019

80.000.000,-

69.632.000,-

10.368.000,-

-

368.000,-

10.000.000,-

Tahun

Universitas Sumatera Utara

Pada contoh di atas, estimasi nilai sisa Rp 10.000.000,- maka besarnya
penyusutan tahun ke lima Rp 368.000,- hal ini dilakukan agar nilai sisa
sama dengan nilai buku.
c. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of The Years Digit Method)
Pada metode jumlah angka tahun, biaya penyusutan dari tahun ke tahun
semakin rendah sampai masa manfaat aset tetap tersebut.Tarif penyusutan
pada metode ini menggunakan satuan pecahan, yang terdiri dari pembilang
dan penyebut. Pembilang merupakan angka-angka tahun yang ada selama
masa manfaat aset tetap tersebut, sedangkan penyebut merupakan jumlah
dari angka-angka tahun yang ada selama masa manfaat aset tetap tersebut.
Contoh :
Pada tanggal 05 Januari 2015 PT ABC membeli satu unit komputer dari
PT XY dengan harga perolehan sebesar Rp 4.200.000,- dengan estimasi
nilai sisa sebesar Rp 120.000,- dan estimasi masa manfaat 4 tahun.
Berdasarkan hal ini dapat ditentukan sebagai berikut.
1. Pembilang adalah tahun-tahun pemakaian aset tetap.
Misalnya, tahun ke satu maka pembilangnya adalah 4, tahun ke dua
pembilangnya adalah 3, tahun ke tiga pembilangnya adalah 2, dan
tahun ke empat pembilangnya adalah 1.
2. Penyebut adalah jumlah tahun-tahun mulai tahun pertama aset tetap
sampai tahun terakhir aset tetap.
Misalnya, 1 + 2 + 3 + 4 = 10

Universitas Sumatera Utara

Apabila estimasi masa manfaat aset tetap cukup lama, maka dapat
menggunakan rumus berikut ini:
Jumlah Angka Tahun = n ( n + 1)
2
Keterangan :
n adalah jumlah perkiraan masa manfaat aset tetap
Daftar penyusutan menurut metode jumlah angka tahun sebagai
berikut.
Tabel 3.3
Daftar Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun
Tahun

Beban Penyusutan
-

Akumulasi
Penyusutan
-

Rp 4.200.000,-

Nilai Buku

2015

4/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 1.632.000,-

Rp 1.632.000,-

Rp 2.568.000,-

2016

3/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp 1.224.000,-

Rp 2.856.000,-

Rp 1.344.000,-

2017

2/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp

816.000,-

Rp 3.672.000,-

Rp

528.000,-

2018

1/10 x Rp 4.080.000,00 = Rp

408.000,-

Rp 4.080.000,-

Rp

120.000,-

Dari ketiga metode di atas, yaitu metode garis lurus, metode saldo
menurun ganda, dan metode jumlah angka tahun maka penulis dapat membuat
perbandingan ketiga metode tersebut seperti pada tabel 3.4 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.4
Perbandingan
Metode Garis Lurus, Metode Saldo Menurun Ganda, dan
Metode Jumlah Angka Tahun
Metode
Metode

Metode

Garis Lurus

Jumlah Angka Tahun

Rumus

HP – Nilai Sisa
Umur Ekonomis

HP – Nilai Sisa
x
Jumlah Angka Tahun

Nilai Buku
x
Tarif
Penyusutan

Masa Manfaat

Tahun

Tahun

Tahun

Beban
Penyusutan

Tetap

Menurun

Menurun

Keterangan

Saldo Menurun
Ganda

PT Herfinta Fram And Plantation memiliki banyak aset tetap yang
berfungsi untuk membantu kegiatan operasionalnya. Karena tanpa adanya aset
tetap di dalam perusahaan, perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Namun,
penulis hanya membuat beberapa contoh dari aset tetap yang dimiliki oleh PT
Herfinta Fram And Plantation.
PT Herfinta Fram And Plantation dalam menentukan besarnya nilai
penyusutan aset tetap per tahun menurut peraturan Undang-Undang Perpajakan
yang berlaku di Indonesia, yaitu menggunakan metode garis lurus dan metode
saldo menurun ganda.
Menurut penulis, PT Herfinta Fram And Plantation sudah sangat baik
dalam menentukan metode penyusutan yang tepat untuk aset tetap yang

Universitas Sumatera Utara

perusahaan tersebut miliki. Karena perusahaan ini telah mengikuti peraturan yang
dibuat oleh pemerintah.
Ada pun contoh aset tetap yang dimiliki oleh PT Herfinta Fram And
Plantation, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.5
Contoh Aset Tetap pada PT Herfinta Fram And Plantation
Aset Tetap Berwujud

Metode Penyusutan

Masa Manfaat

Inventaris kantor
Meja kerja

8 tahun

Kursi

8 tahun

Lemari arsip kaca

8 tahun

Komputer dan Laptop

4 tahun

AC
CPU

Metode saldo menurun ganda

8 tahun
4 tahun

Telepon

4 tahun

Mesin Fotokopi

4 tahun

Printer

4 tahun

Scanner

4 tahun

Lampu

4 tahun

Kendaraan
Kendaraan roda dua

Metode saldo menurun ganda

4 tahun
8 tahun

Kendaraan roda empat
Bangunan/gedung
Gedung kantor PT Herfinta Fram
And Plantation, yang berada di Jl.

Metode garis lurus

20 tahun

Metode saldo menurun ganda

20 tahun

Kapten Maulana Lubis No. 9
Medan
Tanaman
Kelapa sawit
Karet

20 tahun

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian di PT Herfinta Fram And
Plantation, kesimpulan yang bisa penulis sampaikan, yaitu :
1. PT Herfinta Fram And Plantation menetukan umur ekonomis dari aset
tetap yang dimilikinya, yaitu:
a. Inventaris kantor berumur 4 sampai 8 tahun
b. Kendaraan (roda dua) berumur 4 tahun, dan kendaraan (roda empat)
berumur 8 tahun
c. Bangunan berumur 20 tahun
d. Tanaman berumur 20 tahun
2. PT Herfinta Fram And Plantation menggunakan metode penyusutan
menurut Undang-Undang Ketetapan Pajak yang berlaku di Indonesia,
yaitu:
a. Metode garis lurus untuk gedung kantor PT Herfinta Fram And
Plantation
b. Metode saldo menurun ganda untuk inventaris kantor, kendaraan, dan
tanaman yang dimiliki oleh PT Herfinta Fram And Plantation

Universitas Sumatera Utara

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis dapatkan, maka penulis
ingin menyampaikan saran yang kiranya bermanfaat untuk perusahaan di
masa yang akan datang. Ada pun saran penulis, yaitu :
1. Perusahaan diharapkan dapat mengembangkan dan mempertahankan
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pajak mengenai
Penyusutan Aset Tetap yang berlaku di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara