KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR | Safitri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3390 7513 1 SM
KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN
METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR
Linda Ayu Widya Safitri. K8410033
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggunaan
metode GI dan metode TGT terhadap hasil belajar sosiologi, (2) pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi, dan (3) seberapa besar pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan bentuk
penelitian semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian sebanyak dua kelas
diambil dengan teknik multistage cluster random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data
menggunakan uji-t independent sampel dan uji regresi.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan penggunaan metode GI
dan metode TGT terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah
1 Karanganyar. Hal ini dapat dilihat dari selisih kedua t sebesar 4.527 dengan
tingkat signifikansi 0.000 (sangat signifikan). Nilai rata-rata kelas GI lebih tinggi
dari pada nilai rata-rata pada kelas TGT. Metode belajar memberikan pengaruh
yang sangat signifikan terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat
dari harga Freg= 7.578; ρ= 0.002 (sangat signifikan). Selanjutnya metode belajar
memberikan pengaruh sebesar 22% terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini
dapat dilihat dari nilai R2 sebesar 22%, sedangkan 78% dipengaruhi oleh faktor
selain metode belajar.
Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode
Team Game Tournament (TGT)
Pada pembelajaran yang menggunakan
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran di
kelas,
seringkali
metode ceramah, guru lebih dominan
pendidik
daripada
siswa.
Metode
ceramah
mendapatkan masalah dalam kegiatan
rupanya masih banyak dilakukan guru
pembelajaran. Salah satunya adalah
dalam penyampaian materi pelajaran
cara penyampaian materi pelajaran
sosiologi di tingkat Sekolah Menengah
atau metode pembelajaran. Selama ini,
Atas
guru
menggunakan
dengan metode ceramah, siswa tidak
metode ceramah dan tanya jawab.
diberikan kesempatan seluas-luasnya
lebih
sering
1
(SMA).
Pada
pembelajaran
untuk
aktif
mengkonstruksi
pengetahuannya
(Moh.Usman,
berorientasi pada pengalaman dan
aktivitas
siswa
(student
center
2003:10). Kegiatan pembelajaran yang
learning). Model pembelajaran yang
menggunakan
berpusat pada akitivitas siswa adalah
metode
ceramah
dianggap siswa kurang menarik dan
model
cenderung
Pembelajaran kooperatif (Cooperatif
Riyadi
membosankan
dan
Djaelani,
(Aditya,
2013:
pembelajaram
Learning)
1).
adalah
kooperatif.
pendekatan
Artinya, pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran yang berfokus pada
hanya berpusat pada guru (teacher
penggunaan kelompok kecil siswa
center learning) dan siswa hanya pasif
untuk
dalam proses pembelajaran.
memaksimalkan kondisi belajar untuk
pelajaran
SMA
sama
dalam
mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,
Sosiologi sebagai salah satu
mata
bekerja
2009:37).
merupakan
Pembelajaran
kooperatif
bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan
mempunyai banyak variasi metode
Sosial. Materi pembelajarannya pun
belajar, diantaranya metode Group
lebih banyak mengenai konsep-konsep
Investigation (GI) dan Teams Games
sosial. Pembelajaran Sosiologi dengan
Tournament (TGT).
metode
Menurut
Miftahul
Huda
membuat
siswa
mendengarkan
tanpa
(2011:124) GI adalah metode yang
memahami materi pelajaran secara
menempatkan siswa dalam kelompok-
langsung. Pemahaman materi yang
kelompok kecil dan masing-masing
kurang akan berdampak pada kurang
kelompok diberi tugas atau proyek
maksimalnya
yang berbeda. Metode GI memberikan
hanya
ceramah
pasif
hasil
belajar
yang
kesempatan
dicapai siswa.
seluas-luasnya
kepada
siswa untuk terlibat secara langsung
Solusi yang dapat dilakukan oleh
menangani
dan aktif dalam proses pembelajaran
permasalahan ini dapat dengan cara
mulai dari perencanaan sampai cara
pengadaan metode belajar yang lebih
mempelajari
variatif, menarik dan menyenangkan.
investigasi. Kegiatan
Pembelajaran yang dilakukan tidak
mempermudah
lagi berpusat pada guru, melainkan
memahami materi pelajaran sosiologi.
pendidik
dalam
2
suatu
topik
melalui
ini
siswa
dalam
Penyajian
metode
materi
GI
pada
ternyata lebih efektif daripada oleh
memberikan
guru. Adanya variasi metode belajar
pelajaran
mampu
suasana yang menarik bagi siswa
perlu
karena
bentuk
merangsang anak didik untuk lebih
presentasi. Sedangkan pada metode
berpikir kreatif dan kritis sehingga
TGT,
mampu
belajar
disajikan
siswa
dalam
melakukan
sekaligus
kegiatan
bermain.
dilakukan
agar
meningkatkan
dapat
pemahaman
materi dan hasil belajar yang lebih
Team
Games Tournament (TGT) adalah
baik. Pemahaman materi yang
metode
dapat meningkatkan hasil belajar yang
mengajar
dengan
baik
optimal.
menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu dimana para
METODE
Penelitian
siswa berlomba sebagai wakil team
ini
merupakan
mereka dengan anggota tim lain yang
penelitian kuantitatif dengan desain
kinerja akademik sebelumnya setara
eksperimen semu (quasi experiment
seperti mereka (Slavin, 2008: 163).
research).
Metode TGT berbeda dengan metode
adalah
pembelajaran yang lain karena dalam
Muhammadiyah
metode
sedangkan sampel penelitian adalah
TGT
akademik
terdapat
yang
turnamen
diakhiri
siswa
dengan
Populasi
seluruh
kelas
penelitian
siswa
1
XI
ini
SMA
Karanganyar,
IPS
4
(kelas
pemberian
penghargaan.
Sebelum
eksperimen GI) dan XI IPS 3 (kelas
melakukan
turnamen,
siswa
eksperimen TGT). Sampel dipilih
melakukan diskusi kelompok terlebih
dengan
dahulu.
random sampling. Data penelitian
Diskusi
kelompok
ini
teknik
multistage
berprinsip pada tutor teman sebaya
dikumpulkan
sehingga siswa yang kurang paham
dokumentasi, angket dan tes. Metode
materi pelajaran akan dengan mudah
dokumentasi
bertanya dengan temannya. Anita Lie
memperoleh data siswa dan sekolah.
dalam
Metode
Isjoni
mengungkapkan
(2012:
angket
digunakan
digunakan
metode
untuk
untuk
pengajaran
memperoleh data sikap guru dalam
(peer teaching)
penerapan metode belajar. Metode tes
bahwa
oleh teman sebaya
25)
dengan
cluster
3
digunakan untuk memperoleh data
mendapatkan normal atau tidaknya
hasil belajar siswa.
distribusi
Sebelum
melakukan
analisis
data
digunakan
kriteria
sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 sebaran data yang
data, dilakukan tiga uji prasyarat.
Pertama , uji normalitas digunakan
diperoleh
untuk menunjukkan bahwa data yang
diterima.
normal,
maka
Ho
dianalisis mempunyai sebaran normal.
Jika ρ < 0.05 sebaran data yang
Kedua , Uji linieritas digunakan untuk
diperoleh tidak normal, maka Ho
menunjukkan
antara
ditolak.
variabel bebas dengan variabel terikat.
Hasil
hubungan
uji
normalitas
data
Ketiga , uji homogenitas digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.
untuk menunjukkan bahwa subjek
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data
penelitian dalam keadaan homogen.
Kelas
fo
fh
fo fh
(fo fh)2
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
5
9
13
12
6
9
1
0
0.46
1.55
4.44
8.92
12.64
12.64
8.92
4.44
1.55
0.46
-0.46
-0.55
0.56
0.08
0.36
-0.64
-2.92
4.56
-0.55
-0.46
0.21
0.30
0.32
0.01
0.13
0.41
8.50
20.84
0.30
0.21
Analisis data dilakukan untuk menguji
perbedaan hasil belajar siswa dengan
analisis uji-t independen sampel tes.
Analisis data untuk menguji pengaruh
dan besar pengaruhnya metode belajar
terhadap
hasil
belajar
siswa
menggunakan uji regresi.
Total 56 56.00 0.00
Rerata
= 31.196
Kai Kuadrat = 7.077
ρ = 0.629
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji
prasyarat
yang
-
0.46
0.20
0.07
0.00
0.01
0.03
0.95
4.70
0.20
0.46
7.08
S. B = 4.841
db = 9
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
pertama
2014)
adalah uji normalitas. Uji normalitas
Berdasarkan hasil olah data pada
digunakan untuk menunjukkan bahwa
mempunyai
Tabel 1. menunjukkan ρ = 0.629. Hal
sebaran normal. Data pada penelitian
ini berarti ρ > 0.05. Karena ρ > 0.05
ini adalah kelas XI IPS 4 sebagai kelas
maka H0
GI (29 siswa) dan kelas XI IPS 3
sampel yang diambil dari populasi
sebagai kelas TGT (27 siswa). Untuk
tersebut sebarannya normal.
data
yang
dianalisis
4
diterima. Artinya bahwa
Uji prasyarat yang kedua adalah
demikian diambil kesimpulan bahwa
uji linieritas. Uji linieritas digunakan
X1 dan X3 mempunyai korelasi yang
untuk menunjukkan hubungan antara
linier.
variabel bebas dengan variabel terikat.
Langkah
pertama
untuk
uji
Variabel Bebas (X1) =Metode GI
linieritas adalah menguji hubungan
Variabel Bebas (X2) =Metode TGT
antara X2 dan X3. Hasil uji linieritas
Variabel Terikat (Y) =Hasil
X2 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 3.
belajar
sosiologi
Tabel 3. Rangkuman Analisis
Untuk menetapkan linier atau
tidaknya
hubungan
antar
Linieritas X2 dan X3
variabel
Sumber
Regresi
Residu
Regresi
Beda
Residu
digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 korelasinya linier, maka
Ho diterima.
Jika ρ < 0.05 korelasinya tidak linier,
pertama
untuk
uji
> 0.05 maka H0 diterima. Dengan
antara X1 dan X3. Hasil uji linieritas
demikian diambil kesimpulan bahwa
X1 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 2.
X2 dan X3 mempunyai korelasi yang
Tabel 2. Rangkuman Analisis
linier.
Linieritas X1 dan X3
Derajat
Ke1
Regresi
Beda
Residu
Ke2
Ke2Ke1
F
15.440
8.629
1.636
-
nilai F= 1.636 dan ρ= 0.204. Karena ρ
linieritas adalah menguji hubungan
Sumber
Regresi
Residu
Ke2
Ke2Ke1
R2
db Var
0.222 1
0.222
0.778 54 0.014
0.246 2
0.123
0.023 1
0.023
0.754 53 0.014
Korelasinya Linier
(Sumber: Hasil olahan data SPS
2000, 2014)
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh
maka Ho ditolak.
Langkah
Derajat
Ke1
Uji prasyarat yang ketiga adalah
R2
0.222
0.778
db
1
54
Var
0.222
0.014
F
15.442
-
ρ
0.000
-
uji homogenitas data. Uji homogenitas
0.248
0.026
0.752
2
1
53
0.124
0.026
0.014
8.751
1.824
-
0.001
0.179
-
subjek
Korelasinya Linier
digunakan untuk menunjukkan bahwa
penelitian
homogen.
Untuk
dalam
keadaan
menetapkan
homogen atau tidaknya hubungan data
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
menggunakan kriteria sebagai berikut :
2014)
Jika nilai Sig dari uji homogenitas
Berdasarkan Tabel 2. diperoleh
lebih besar dari α (Sig.>α) maka H0
nilai F = 1.824 dan ρ = 0.179. Karena
diterima sehingga dapat dikatakan
ρ > 0.05 maka H0 diterima. Dengan
bahwa data homogen. α = 0.05
5
ρ
0.000
0.001
0.204
-
Jika nilai Sig dari uji homogenitas
simpangan baku 4.94. Analisis data
lebih kecil dari α (Sig.0.05 sehingga Ho
Berdasarkan tabel 5. diperoleh
diterima. Dengan demikian diambil
data selisih dari kedua t (Mean
kesimpulan bahwa data homogen.
Difference) sebesar 4.52746, dengan
Hasil Analisis Data
tingkat singnifikansi atau ρ = 0.000
Setelah uji prasyarat terpenuhi,
(sangat signifikan). Dengan demikian
dilakukan uji analisis data. Analisis
disimpulkan bahwa ada perbedaan
data
menguji
yang sangat meyakinkan antara kelas
perbedaan hasil belajar siswa dengan
GI dan kelas TGT dilihat dari nilai
analisis uji-t Independent Samples
rata-rata hasil belajar. Dimana nilai
Test.
rata-rata
dilakukan
untuk
Data nilai mean hasil belajar
kelas
GI
lebih
tinggi
dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.
berdasarkan tes yang dilakukan pada
Analisis data yang kedua adalah
kelas GI diperoleh rerata sebesar 33.38
uji regresi. Uji regresi digunakan
dengan
3.63.
untuk menguji pengaruh dan besar
Sedangkan untuk kelas TGT diperoleh
pengaruhnya metode belajar terhadap
rerata
simpangan
sebesar
baku
28.85
dengan
6
Mean
Difference
4.52746
4.52746
hasil belajar siswa. Hasil uji regresi
dapat dilihat pada Tabel 6.
PEMBAHASAN
Tabel 6. Rangkuman Analisis
Hasil
Regresi
Sumber
Variasi
Regresi
Penuh
X1
X2
Residu
Penuh
Total
penelitian
ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan
ρ
JK
db
RK
F
R2
3.109
2
1.555
7.578
0.222
0.002 Group Investigation
(GI) dan Team
3.109
0.000
10.873
1
1
53
3.109
0.000
0.205
15.156
0.000
--
0.222
0.000
--
0.001 Game Tournament
0.987 dilihat dari nilai t=
--
(TGT). Hal ini
13.982
55
--
--
--
--
menunjukkan
sebesar
7.578
signifikansi
signifikan).
ρ
harga
dengan
=
Dengan
kelas TGT. Dilihat dari nilai rata-rata
Freg
hasil belajar, kelas GI lebih tinggi
dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.
(sangat
Pada kelas GI, siswa lebih
demikian
mudah memahami materi ajar karena
disimpulkan ada pengaruh yang sangat
signifikan
antara
0.000 (sangat signifikan). Nilai ini
sangat signifikan antara kelas GI dan
tingkat
0.002
metode
4.52746 dan ρ=
menunjukkan ada perbedaan yang
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
2014)
Berdasarkan Tabel 6. Hasil uji
regresi
hasil belajar siswa antara kelas metode
dalam proses pembelajarannya siswa
belajar
dapat
dengan rata-rata hasil belajar sosiologi
mengkaji
investigasi
siswa.
dan
terhadap
melakukan
permasalahan
sosial. Kegiatan ini dilakukan secara
Besar pengaruh metode belajar
terhadap
rata-rata
hasil
berkelompok sehingga memudahkan
belajar
siswa untuk bekerja dan memahami
sosiologi dapat dilihat pada Tabel 6.
materi. Disamping itu, siswa juga
2
Kolom R yang menunjukkan 0.222.
Hal
ini
berarti
metode
terlatih untuk memiliki kemampuan
belajar
berkomunikasi dan group process
berpengaruh terhadap hasil belajar
sosiologi
siswa
sebesar
skills.
22%,
Penyajian
dilakukan
selebihnya yaitu 78% dipengaruhi oleh
dengan
hasil
investigasi
presentasi
oleh
siswa sehingga kegiatan ini melatih
faktor selain metode belajar.
siswa
berkomunikasi
dan
menyampaikan materi dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut siswa dapat
7
meningkatkan pemahaman materi ajar
Besar
sosiologi
hasil
terhadap hasil belajar siswa yaitu
belajar yang optimal. Sedangkan pada
sebesar 22%, selebihnya sekitar 78%
kelas
dipengaruhi oleh faktor (variabel)
dan
memperoleh
TGT,
pembelajaran
dalam
siswa
kegiatan
dapat
pengaruh
selain
belajar
metode
metode
belajar.
belajar
Variabel-
sambil bermain. Selanjutnya siswa
variabel lain inilah yang tidak diteliti
melakukan
oleh peneliti.
turnamen
sebelumnya
kelompoknya
materi
kelas
yang
Dalam mencapai hasil belajar
siswa
bersama
berdiskusi
mengenai
yang
sedang
dipelajari.
mempengaruhinya. Menurut Muhibbin
yang
baik
banyak
faktor
yang
siswa
Syah (2008:320) faktor-faktor yang
melakukan proses pembelajaran yang
mempengaruhi hasil belajar siswa ada
diselingi dengan permainan. Hal ini
2 yaitu faktor internal dan faktor
menyebabkan siswa yang melakukan
eksternal. Faktor internal terdiri dari
proses investigasi lebih tinggi nilai
faktor
hasil belajarnya dibandingkan siswa
sedangkan faktor eksternal terdiri dari
yang belajar sambil bermain. Artinya
lingkungan
nilai hasil belajar kelas GI lebih baik
pendekatan belajar.
Berdasarkan
hal
tersebut
belajar
Selanjutnya hasil penelitian ini
menunjukkan
sosial,
dan
psikologis,
nonsosial
dan
Dalam penelitian ini metode
daripada kelas TGT.
juga
jasmaniah
bahwa
termasuk
eksternal
secara
yaitu
dalam
faktor
masuk
dalam
umum metode belajar (GI dan TGT)
pendekatan belajar. Faktor metode
memberikan pengaruh yang sangat
belajar memberikan pengaruh terhadap
signifikan terhadap hasil belajar siswa.
hasil belajar siswa sebesar 22%.
Hasil uji regresi menunjukkan harga
Metode belajar berpengaruh pada hasil
Freg sebesar 7.578 dengan tingkat
belajar sosiologi yang dicapai siswa
signifikansi 0.002 (sangat signifikan).
selama proses pembelajaran. Baik
Dengan demikian disimpulkan ada
metode GI maupun TGT, keduanya
pengaruh
merupakan
yang
sangat
signifikan
unsur
penting
dalam
antara metode belajar (GI dan TGT)
proses pembelajaran karena keduanya
terhadap rata-rata hasil belajar siswa.
membantu siswa dalam meningkatkan
8
hasil
belajar
siswa.
Hal
ini
PENUTUP
menunjukkan bahwa variasi metode
Berdasarkan hasil perhitungan
belajar terutama metode belajar yang
diperoleh t = 4.52746 dan ρ = 0.000.
membuat siswa menjadi aktif dalam
Hal ini menunjukkan bahwa ada
kegiatan
perbedaan
pembelajaran
membantu
yang sangat
signifikan
siswa lebih mudah memahami materi
antara kelas dengan penerapan metode
pelajaran. Pemahaman yang baik akan
GI
meningkatkan
metode TGT terhadap hasil belajar
hasil
belajar
siswa
menjadi lebih optimal
Di
samping
dan
kelas
dengan
penerapan
sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
faktor
metode
Muhammadiyah
1
Karanganyar.
belajar, ada faktor-faktor lain yang
Dimana nilai rata-rata kelas GI lebih
juga
belajar
tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu
siswa. Pada penelitian ini diperoleh
33/28. Metode belajar berpengaruh
angka sebesar 78% faktor diluar
sangat signifikan terhadap hasil belajar
metode belajar yang mempengaruhi
sosiologi siswa yaitu sebesar 22%
hasil belajar siswa. Peneliti menduga
sedangkan 78% dipengaruhi faktor
faktor tersebut bisa berupa faktor
selain metode belajar.
mempengaruhi
hasil
internal yaitu faktor yang berasal dari
Saran
yang
dapat
diberikan
dalam diri individu itu sendiri seperti
adalah penggunaan variasi metode
faktor jasmaniah dan
belajar berpusat pada siswa seperti
psikologis
(intelegensi, sikap, bakat, minat, dan
Group
motivasi). Faktor lain yaitu faktor
Team Game Tournament (TGT) dapat
eksternal
digunakan
yaitu
lingkungan
sosial
Investigation
dalam
(GI) maupun
pembelajaran
(keluarga, masyarakat dan sekolah)
sosiologi. Variasi metode belajar akan
dan lingkungan non sosial (gedung
dapat memaksimalkan hasil belajar
sekolah dan letaknya, tempat tinggal
siswa.
siswa, alat-alat belajar dan semua
sarana prasarana yang menunjang
kegiatan belajar siswa).
9
Soerjono Soekanto. (2010). Sosiologi
DAFTAR PUSTAKA
Aditya
Ismoyojati,
Riyadi
Suatu Pengantar . Jakarta: PT.
dan
Djaelani.
(2013).
Studi
Komparasi
Antara
Model
Raja Grafindo Persada.
Sugiyanto.
(2009).
Model-model
Inovatif.
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Pembelajaran
Teams Games Tournamen Dan
Surakarta:
Group Investigation Terhadap
Guru Rayon 13 Surakarta.
Hasil Belajar IPA Materi Benda
Sifatnya .
Dan
Laporan
Penelitian Tidak Dipublikasikan.
PGSD FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Isjoni.
(2012).
Pembelajaran
kooperatif
“Meningkatkan
Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta
Didik”.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Miftahul Huda. (2011). Cooperatif
Learning
“Metode,
Teknik,
Struktur dan Model Penerapan”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moh. Usman dan Uzer. (2003). Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar
Bandung:
Mengajar.
Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2012). Psikologi
Belajar .
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada.
Slavin, R. E,. (2008). Cooperatif
Learning.
Bandung:
Nusa
Media.
10
Panitia
Sertifikasi
METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR
Linda Ayu Widya Safitri. K8410033
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggunaan
metode GI dan metode TGT terhadap hasil belajar sosiologi, (2) pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi, dan (3) seberapa besar pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan bentuk
penelitian semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian sebanyak dua kelas
diambil dengan teknik multistage cluster random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data
menggunakan uji-t independent sampel dan uji regresi.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan penggunaan metode GI
dan metode TGT terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah
1 Karanganyar. Hal ini dapat dilihat dari selisih kedua t sebesar 4.527 dengan
tingkat signifikansi 0.000 (sangat signifikan). Nilai rata-rata kelas GI lebih tinggi
dari pada nilai rata-rata pada kelas TGT. Metode belajar memberikan pengaruh
yang sangat signifikan terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat
dari harga Freg= 7.578; ρ= 0.002 (sangat signifikan). Selanjutnya metode belajar
memberikan pengaruh sebesar 22% terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini
dapat dilihat dari nilai R2 sebesar 22%, sedangkan 78% dipengaruhi oleh faktor
selain metode belajar.
Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode
Team Game Tournament (TGT)
Pada pembelajaran yang menggunakan
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran di
kelas,
seringkali
metode ceramah, guru lebih dominan
pendidik
daripada
siswa.
Metode
ceramah
mendapatkan masalah dalam kegiatan
rupanya masih banyak dilakukan guru
pembelajaran. Salah satunya adalah
dalam penyampaian materi pelajaran
cara penyampaian materi pelajaran
sosiologi di tingkat Sekolah Menengah
atau metode pembelajaran. Selama ini,
Atas
guru
menggunakan
dengan metode ceramah, siswa tidak
metode ceramah dan tanya jawab.
diberikan kesempatan seluas-luasnya
lebih
sering
1
(SMA).
Pada
pembelajaran
untuk
aktif
mengkonstruksi
pengetahuannya
(Moh.Usman,
berorientasi pada pengalaman dan
aktivitas
siswa
(student
center
2003:10). Kegiatan pembelajaran yang
learning). Model pembelajaran yang
menggunakan
berpusat pada akitivitas siswa adalah
metode
ceramah
dianggap siswa kurang menarik dan
model
cenderung
Pembelajaran kooperatif (Cooperatif
Riyadi
membosankan
dan
Djaelani,
(Aditya,
2013:
pembelajaram
Learning)
1).
adalah
kooperatif.
pendekatan
Artinya, pembelajaran yang dilakukan
pembelajaran yang berfokus pada
hanya berpusat pada guru (teacher
penggunaan kelompok kecil siswa
center learning) dan siswa hanya pasif
untuk
dalam proses pembelajaran.
memaksimalkan kondisi belajar untuk
pelajaran
SMA
sama
dalam
mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,
Sosiologi sebagai salah satu
mata
bekerja
2009:37).
merupakan
Pembelajaran
kooperatif
bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan
mempunyai banyak variasi metode
Sosial. Materi pembelajarannya pun
belajar, diantaranya metode Group
lebih banyak mengenai konsep-konsep
Investigation (GI) dan Teams Games
sosial. Pembelajaran Sosiologi dengan
Tournament (TGT).
metode
Menurut
Miftahul
Huda
membuat
siswa
mendengarkan
tanpa
(2011:124) GI adalah metode yang
memahami materi pelajaran secara
menempatkan siswa dalam kelompok-
langsung. Pemahaman materi yang
kelompok kecil dan masing-masing
kurang akan berdampak pada kurang
kelompok diberi tugas atau proyek
maksimalnya
yang berbeda. Metode GI memberikan
hanya
ceramah
pasif
hasil
belajar
yang
kesempatan
dicapai siswa.
seluas-luasnya
kepada
siswa untuk terlibat secara langsung
Solusi yang dapat dilakukan oleh
menangani
dan aktif dalam proses pembelajaran
permasalahan ini dapat dengan cara
mulai dari perencanaan sampai cara
pengadaan metode belajar yang lebih
mempelajari
variatif, menarik dan menyenangkan.
investigasi. Kegiatan
Pembelajaran yang dilakukan tidak
mempermudah
lagi berpusat pada guru, melainkan
memahami materi pelajaran sosiologi.
pendidik
dalam
2
suatu
topik
melalui
ini
siswa
dalam
Penyajian
metode
materi
GI
pada
ternyata lebih efektif daripada oleh
memberikan
guru. Adanya variasi metode belajar
pelajaran
mampu
suasana yang menarik bagi siswa
perlu
karena
bentuk
merangsang anak didik untuk lebih
presentasi. Sedangkan pada metode
berpikir kreatif dan kritis sehingga
TGT,
mampu
belajar
disajikan
siswa
dalam
melakukan
sekaligus
kegiatan
bermain.
dilakukan
agar
meningkatkan
dapat
pemahaman
materi dan hasil belajar yang lebih
Team
Games Tournament (TGT) adalah
baik. Pemahaman materi yang
metode
dapat meningkatkan hasil belajar yang
mengajar
dengan
baik
optimal.
menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu dimana para
METODE
Penelitian
siswa berlomba sebagai wakil team
ini
merupakan
mereka dengan anggota tim lain yang
penelitian kuantitatif dengan desain
kinerja akademik sebelumnya setara
eksperimen semu (quasi experiment
seperti mereka (Slavin, 2008: 163).
research).
Metode TGT berbeda dengan metode
adalah
pembelajaran yang lain karena dalam
Muhammadiyah
metode
sedangkan sampel penelitian adalah
TGT
akademik
terdapat
yang
turnamen
diakhiri
siswa
dengan
Populasi
seluruh
kelas
penelitian
siswa
1
XI
ini
SMA
Karanganyar,
IPS
4
(kelas
pemberian
penghargaan.
Sebelum
eksperimen GI) dan XI IPS 3 (kelas
melakukan
turnamen,
siswa
eksperimen TGT). Sampel dipilih
melakukan diskusi kelompok terlebih
dengan
dahulu.
random sampling. Data penelitian
Diskusi
kelompok
ini
teknik
multistage
berprinsip pada tutor teman sebaya
dikumpulkan
sehingga siswa yang kurang paham
dokumentasi, angket dan tes. Metode
materi pelajaran akan dengan mudah
dokumentasi
bertanya dengan temannya. Anita Lie
memperoleh data siswa dan sekolah.
dalam
Metode
Isjoni
mengungkapkan
(2012:
angket
digunakan
digunakan
metode
untuk
untuk
pengajaran
memperoleh data sikap guru dalam
(peer teaching)
penerapan metode belajar. Metode tes
bahwa
oleh teman sebaya
25)
dengan
cluster
3
digunakan untuk memperoleh data
mendapatkan normal atau tidaknya
hasil belajar siswa.
distribusi
Sebelum
melakukan
analisis
data
digunakan
kriteria
sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 sebaran data yang
data, dilakukan tiga uji prasyarat.
Pertama , uji normalitas digunakan
diperoleh
untuk menunjukkan bahwa data yang
diterima.
normal,
maka
Ho
dianalisis mempunyai sebaran normal.
Jika ρ < 0.05 sebaran data yang
Kedua , Uji linieritas digunakan untuk
diperoleh tidak normal, maka Ho
menunjukkan
antara
ditolak.
variabel bebas dengan variabel terikat.
Hasil
hubungan
uji
normalitas
data
Ketiga , uji homogenitas digunakan
dapat dilihat pada Tabel 1.
untuk menunjukkan bahwa subjek
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data
penelitian dalam keadaan homogen.
Kelas
fo
fh
fo fh
(fo fh)2
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1
5
9
13
12
6
9
1
0
0.46
1.55
4.44
8.92
12.64
12.64
8.92
4.44
1.55
0.46
-0.46
-0.55
0.56
0.08
0.36
-0.64
-2.92
4.56
-0.55
-0.46
0.21
0.30
0.32
0.01
0.13
0.41
8.50
20.84
0.30
0.21
Analisis data dilakukan untuk menguji
perbedaan hasil belajar siswa dengan
analisis uji-t independen sampel tes.
Analisis data untuk menguji pengaruh
dan besar pengaruhnya metode belajar
terhadap
hasil
belajar
siswa
menggunakan uji regresi.
Total 56 56.00 0.00
Rerata
= 31.196
Kai Kuadrat = 7.077
ρ = 0.629
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji
prasyarat
yang
-
0.46
0.20
0.07
0.00
0.01
0.03
0.95
4.70
0.20
0.46
7.08
S. B = 4.841
db = 9
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
pertama
2014)
adalah uji normalitas. Uji normalitas
Berdasarkan hasil olah data pada
digunakan untuk menunjukkan bahwa
mempunyai
Tabel 1. menunjukkan ρ = 0.629. Hal
sebaran normal. Data pada penelitian
ini berarti ρ > 0.05. Karena ρ > 0.05
ini adalah kelas XI IPS 4 sebagai kelas
maka H0
GI (29 siswa) dan kelas XI IPS 3
sampel yang diambil dari populasi
sebagai kelas TGT (27 siswa). Untuk
tersebut sebarannya normal.
data
yang
dianalisis
4
diterima. Artinya bahwa
Uji prasyarat yang kedua adalah
demikian diambil kesimpulan bahwa
uji linieritas. Uji linieritas digunakan
X1 dan X3 mempunyai korelasi yang
untuk menunjukkan hubungan antara
linier.
variabel bebas dengan variabel terikat.
Langkah
pertama
untuk
uji
Variabel Bebas (X1) =Metode GI
linieritas adalah menguji hubungan
Variabel Bebas (X2) =Metode TGT
antara X2 dan X3. Hasil uji linieritas
Variabel Terikat (Y) =Hasil
X2 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 3.
belajar
sosiologi
Tabel 3. Rangkuman Analisis
Untuk menetapkan linier atau
tidaknya
hubungan
antar
Linieritas X2 dan X3
variabel
Sumber
Regresi
Residu
Regresi
Beda
Residu
digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 korelasinya linier, maka
Ho diterima.
Jika ρ < 0.05 korelasinya tidak linier,
pertama
untuk
uji
> 0.05 maka H0 diterima. Dengan
antara X1 dan X3. Hasil uji linieritas
demikian diambil kesimpulan bahwa
X1 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 2.
X2 dan X3 mempunyai korelasi yang
Tabel 2. Rangkuman Analisis
linier.
Linieritas X1 dan X3
Derajat
Ke1
Regresi
Beda
Residu
Ke2
Ke2Ke1
F
15.440
8.629
1.636
-
nilai F= 1.636 dan ρ= 0.204. Karena ρ
linieritas adalah menguji hubungan
Sumber
Regresi
Residu
Ke2
Ke2Ke1
R2
db Var
0.222 1
0.222
0.778 54 0.014
0.246 2
0.123
0.023 1
0.023
0.754 53 0.014
Korelasinya Linier
(Sumber: Hasil olahan data SPS
2000, 2014)
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh
maka Ho ditolak.
Langkah
Derajat
Ke1
Uji prasyarat yang ketiga adalah
R2
0.222
0.778
db
1
54
Var
0.222
0.014
F
15.442
-
ρ
0.000
-
uji homogenitas data. Uji homogenitas
0.248
0.026
0.752
2
1
53
0.124
0.026
0.014
8.751
1.824
-
0.001
0.179
-
subjek
Korelasinya Linier
digunakan untuk menunjukkan bahwa
penelitian
homogen.
Untuk
dalam
keadaan
menetapkan
homogen atau tidaknya hubungan data
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
menggunakan kriteria sebagai berikut :
2014)
Jika nilai Sig dari uji homogenitas
Berdasarkan Tabel 2. diperoleh
lebih besar dari α (Sig.>α) maka H0
nilai F = 1.824 dan ρ = 0.179. Karena
diterima sehingga dapat dikatakan
ρ > 0.05 maka H0 diterima. Dengan
bahwa data homogen. α = 0.05
5
ρ
0.000
0.001
0.204
-
Jika nilai Sig dari uji homogenitas
simpangan baku 4.94. Analisis data
lebih kecil dari α (Sig.0.05 sehingga Ho
Berdasarkan tabel 5. diperoleh
diterima. Dengan demikian diambil
data selisih dari kedua t (Mean
kesimpulan bahwa data homogen.
Difference) sebesar 4.52746, dengan
Hasil Analisis Data
tingkat singnifikansi atau ρ = 0.000
Setelah uji prasyarat terpenuhi,
(sangat signifikan). Dengan demikian
dilakukan uji analisis data. Analisis
disimpulkan bahwa ada perbedaan
data
menguji
yang sangat meyakinkan antara kelas
perbedaan hasil belajar siswa dengan
GI dan kelas TGT dilihat dari nilai
analisis uji-t Independent Samples
rata-rata hasil belajar. Dimana nilai
Test.
rata-rata
dilakukan
untuk
Data nilai mean hasil belajar
kelas
GI
lebih
tinggi
dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.
berdasarkan tes yang dilakukan pada
Analisis data yang kedua adalah
kelas GI diperoleh rerata sebesar 33.38
uji regresi. Uji regresi digunakan
dengan
3.63.
untuk menguji pengaruh dan besar
Sedangkan untuk kelas TGT diperoleh
pengaruhnya metode belajar terhadap
rerata
simpangan
sebesar
baku
28.85
dengan
6
Mean
Difference
4.52746
4.52746
hasil belajar siswa. Hasil uji regresi
dapat dilihat pada Tabel 6.
PEMBAHASAN
Tabel 6. Rangkuman Analisis
Hasil
Regresi
Sumber
Variasi
Regresi
Penuh
X1
X2
Residu
Penuh
Total
penelitian
ini
menunjukkan bahwa ada perbedaan
ρ
JK
db
RK
F
R2
3.109
2
1.555
7.578
0.222
0.002 Group Investigation
(GI) dan Team
3.109
0.000
10.873
1
1
53
3.109
0.000
0.205
15.156
0.000
--
0.222
0.000
--
0.001 Game Tournament
0.987 dilihat dari nilai t=
--
(TGT). Hal ini
13.982
55
--
--
--
--
menunjukkan
sebesar
7.578
signifikansi
signifikan).
ρ
harga
dengan
=
Dengan
kelas TGT. Dilihat dari nilai rata-rata
Freg
hasil belajar, kelas GI lebih tinggi
dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.
(sangat
Pada kelas GI, siswa lebih
demikian
mudah memahami materi ajar karena
disimpulkan ada pengaruh yang sangat
signifikan
antara
0.000 (sangat signifikan). Nilai ini
sangat signifikan antara kelas GI dan
tingkat
0.002
metode
4.52746 dan ρ=
menunjukkan ada perbedaan yang
(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
2014)
Berdasarkan Tabel 6. Hasil uji
regresi
hasil belajar siswa antara kelas metode
dalam proses pembelajarannya siswa
belajar
dapat
dengan rata-rata hasil belajar sosiologi
mengkaji
investigasi
siswa.
dan
terhadap
melakukan
permasalahan
sosial. Kegiatan ini dilakukan secara
Besar pengaruh metode belajar
terhadap
rata-rata
hasil
berkelompok sehingga memudahkan
belajar
siswa untuk bekerja dan memahami
sosiologi dapat dilihat pada Tabel 6.
materi. Disamping itu, siswa juga
2
Kolom R yang menunjukkan 0.222.
Hal
ini
berarti
metode
terlatih untuk memiliki kemampuan
belajar
berkomunikasi dan group process
berpengaruh terhadap hasil belajar
sosiologi
siswa
sebesar
skills.
22%,
Penyajian
dilakukan
selebihnya yaitu 78% dipengaruhi oleh
dengan
hasil
investigasi
presentasi
oleh
siswa sehingga kegiatan ini melatih
faktor selain metode belajar.
siswa
berkomunikasi
dan
menyampaikan materi dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut siswa dapat
7
meningkatkan pemahaman materi ajar
Besar
sosiologi
hasil
terhadap hasil belajar siswa yaitu
belajar yang optimal. Sedangkan pada
sebesar 22%, selebihnya sekitar 78%
kelas
dipengaruhi oleh faktor (variabel)
dan
memperoleh
TGT,
pembelajaran
dalam
siswa
kegiatan
dapat
pengaruh
selain
belajar
metode
metode
belajar.
belajar
Variabel-
sambil bermain. Selanjutnya siswa
variabel lain inilah yang tidak diteliti
melakukan
oleh peneliti.
turnamen
sebelumnya
kelompoknya
materi
kelas
yang
Dalam mencapai hasil belajar
siswa
bersama
berdiskusi
mengenai
yang
sedang
dipelajari.
mempengaruhinya. Menurut Muhibbin
yang
baik
banyak
faktor
yang
siswa
Syah (2008:320) faktor-faktor yang
melakukan proses pembelajaran yang
mempengaruhi hasil belajar siswa ada
diselingi dengan permainan. Hal ini
2 yaitu faktor internal dan faktor
menyebabkan siswa yang melakukan
eksternal. Faktor internal terdiri dari
proses investigasi lebih tinggi nilai
faktor
hasil belajarnya dibandingkan siswa
sedangkan faktor eksternal terdiri dari
yang belajar sambil bermain. Artinya
lingkungan
nilai hasil belajar kelas GI lebih baik
pendekatan belajar.
Berdasarkan
hal
tersebut
belajar
Selanjutnya hasil penelitian ini
menunjukkan
sosial,
dan
psikologis,
nonsosial
dan
Dalam penelitian ini metode
daripada kelas TGT.
juga
jasmaniah
bahwa
termasuk
eksternal
secara
yaitu
dalam
faktor
masuk
dalam
umum metode belajar (GI dan TGT)
pendekatan belajar. Faktor metode
memberikan pengaruh yang sangat
belajar memberikan pengaruh terhadap
signifikan terhadap hasil belajar siswa.
hasil belajar siswa sebesar 22%.
Hasil uji regresi menunjukkan harga
Metode belajar berpengaruh pada hasil
Freg sebesar 7.578 dengan tingkat
belajar sosiologi yang dicapai siswa
signifikansi 0.002 (sangat signifikan).
selama proses pembelajaran. Baik
Dengan demikian disimpulkan ada
metode GI maupun TGT, keduanya
pengaruh
merupakan
yang
sangat
signifikan
unsur
penting
dalam
antara metode belajar (GI dan TGT)
proses pembelajaran karena keduanya
terhadap rata-rata hasil belajar siswa.
membantu siswa dalam meningkatkan
8
hasil
belajar
siswa.
Hal
ini
PENUTUP
menunjukkan bahwa variasi metode
Berdasarkan hasil perhitungan
belajar terutama metode belajar yang
diperoleh t = 4.52746 dan ρ = 0.000.
membuat siswa menjadi aktif dalam
Hal ini menunjukkan bahwa ada
kegiatan
perbedaan
pembelajaran
membantu
yang sangat
signifikan
siswa lebih mudah memahami materi
antara kelas dengan penerapan metode
pelajaran. Pemahaman yang baik akan
GI
meningkatkan
metode TGT terhadap hasil belajar
hasil
belajar
siswa
menjadi lebih optimal
Di
samping
dan
kelas
dengan
penerapan
sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
faktor
metode
Muhammadiyah
1
Karanganyar.
belajar, ada faktor-faktor lain yang
Dimana nilai rata-rata kelas GI lebih
juga
belajar
tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu
siswa. Pada penelitian ini diperoleh
33/28. Metode belajar berpengaruh
angka sebesar 78% faktor diluar
sangat signifikan terhadap hasil belajar
metode belajar yang mempengaruhi
sosiologi siswa yaitu sebesar 22%
hasil belajar siswa. Peneliti menduga
sedangkan 78% dipengaruhi faktor
faktor tersebut bisa berupa faktor
selain metode belajar.
mempengaruhi
hasil
internal yaitu faktor yang berasal dari
Saran
yang
dapat
diberikan
dalam diri individu itu sendiri seperti
adalah penggunaan variasi metode
faktor jasmaniah dan
belajar berpusat pada siswa seperti
psikologis
(intelegensi, sikap, bakat, minat, dan
Group
motivasi). Faktor lain yaitu faktor
Team Game Tournament (TGT) dapat
eksternal
digunakan
yaitu
lingkungan
sosial
Investigation
dalam
(GI) maupun
pembelajaran
(keluarga, masyarakat dan sekolah)
sosiologi. Variasi metode belajar akan
dan lingkungan non sosial (gedung
dapat memaksimalkan hasil belajar
sekolah dan letaknya, tempat tinggal
siswa.
siswa, alat-alat belajar dan semua
sarana prasarana yang menunjang
kegiatan belajar siswa).
9
Soerjono Soekanto. (2010). Sosiologi
DAFTAR PUSTAKA
Aditya
Ismoyojati,
Riyadi
Suatu Pengantar . Jakarta: PT.
dan
Djaelani.
(2013).
Studi
Komparasi
Antara
Model
Raja Grafindo Persada.
Sugiyanto.
(2009).
Model-model
Inovatif.
Pembelajaran Kooperatif Tipe
Pembelajaran
Teams Games Tournamen Dan
Surakarta:
Group Investigation Terhadap
Guru Rayon 13 Surakarta.
Hasil Belajar IPA Materi Benda
Sifatnya .
Dan
Laporan
Penelitian Tidak Dipublikasikan.
PGSD FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Isjoni.
(2012).
Pembelajaran
kooperatif
“Meningkatkan
Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta
Didik”.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Miftahul Huda. (2011). Cooperatif
Learning
“Metode,
Teknik,
Struktur dan Model Penerapan”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moh. Usman dan Uzer. (2003). Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar
Bandung:
Mengajar.
Remaja
Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2012). Psikologi
Belajar .
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada.
Slavin, R. E,. (2008). Cooperatif
Learning.
Bandung:
Nusa
Media.
10
Panitia
Sertifikasi