KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR | Safitri | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3390 7513 1 SM

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN
METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR
Linda Ayu Widya Safitri. K8410033
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan penggunaan
metode GI dan metode TGT terhadap hasil belajar sosiologi, (2) pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi, dan (3) seberapa besar pengaruh metode
belajar terhadap hasil belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 1 Karanganyar.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan bentuk
penelitian semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Muhammadiyah 1
Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel penelitian sebanyak dua kelas
diambil dengan teknik multistage cluster random sampling. Teknik pengumpulan
data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data
menggunakan uji-t independent sampel dan uji regresi.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada perbedaan penggunaan metode GI
dan metode TGT terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah
1 Karanganyar. Hal ini dapat dilihat dari selisih kedua t sebesar 4.527 dengan
tingkat signifikansi 0.000 (sangat signifikan). Nilai rata-rata kelas GI lebih tinggi

dari pada nilai rata-rata pada kelas TGT. Metode belajar memberikan pengaruh
yang sangat signifikan terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini dapat dilihat
dari harga Freg= 7.578; ρ= 0.002 (sangat signifikan). Selanjutnya metode belajar
memberikan pengaruh sebesar 22% terhadap hasil belajar sosiologi siswa. Hal ini
dapat dilihat dari nilai R2 sebesar 22%, sedangkan 78% dipengaruhi oleh faktor
selain metode belajar.
Kata Kunci : Hasil Belajar Sosiologi, Metode Group Investigation (GI), Metode
Team Game Tournament (TGT)
Pada pembelajaran yang menggunakan

PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran di
kelas,

seringkali

metode ceramah, guru lebih dominan

pendidik


daripada

siswa.

Metode

ceramah

mendapatkan masalah dalam kegiatan

rupanya masih banyak dilakukan guru

pembelajaran. Salah satunya adalah

dalam penyampaian materi pelajaran

cara penyampaian materi pelajaran

sosiologi di tingkat Sekolah Menengah


atau metode pembelajaran. Selama ini,

Atas

guru

menggunakan

dengan metode ceramah, siswa tidak

metode ceramah dan tanya jawab.

diberikan kesempatan seluas-luasnya

lebih

sering

1


(SMA).

Pada

pembelajaran

untuk

aktif

mengkonstruksi

pengetahuannya

(Moh.Usman,

berorientasi pada pengalaman dan
aktivitas

siswa


(student

center

2003:10). Kegiatan pembelajaran yang

learning). Model pembelajaran yang

menggunakan

berpusat pada akitivitas siswa adalah

metode

ceramah

dianggap siswa kurang menarik dan

model


cenderung

Pembelajaran kooperatif (Cooperatif

Riyadi

membosankan

dan

Djaelani,

(Aditya,
2013:

pembelajaram

Learning)


1).

adalah

kooperatif.

pendekatan

Artinya, pembelajaran yang dilakukan

pembelajaran yang berfokus pada

hanya berpusat pada guru (teacher

penggunaan kelompok kecil siswa

center learning) dan siswa hanya pasif

untuk


dalam proses pembelajaran.

memaksimalkan kondisi belajar untuk

pelajaran

SMA

sama

dalam

mencapai tujuan belajar (Sugiyanto,

Sosiologi sebagai salah satu
mata

bekerja

2009:37).


merupakan

Pembelajaran

kooperatif

bagian dari rumpun Ilmu Pengetahuan

mempunyai banyak variasi metode

Sosial. Materi pembelajarannya pun

belajar, diantaranya metode Group

lebih banyak mengenai konsep-konsep

Investigation (GI) dan Teams Games

sosial. Pembelajaran Sosiologi dengan


Tournament (TGT).

metode

Menurut

Miftahul

Huda

membuat

siswa

mendengarkan

tanpa

(2011:124) GI adalah metode yang


memahami materi pelajaran secara

menempatkan siswa dalam kelompok-

langsung. Pemahaman materi yang

kelompok kecil dan masing-masing

kurang akan berdampak pada kurang

kelompok diberi tugas atau proyek

maksimalnya

yang berbeda. Metode GI memberikan

hanya

ceramah
pasif

hasil

belajar

yang

kesempatan

dicapai siswa.

seluas-luasnya

kepada

siswa untuk terlibat secara langsung

Solusi yang dapat dilakukan oleh
menangani

dan aktif dalam proses pembelajaran

permasalahan ini dapat dengan cara

mulai dari perencanaan sampai cara

pengadaan metode belajar yang lebih

mempelajari

variatif, menarik dan menyenangkan.

investigasi. Kegiatan

Pembelajaran yang dilakukan tidak

mempermudah

lagi berpusat pada guru, melainkan

memahami materi pelajaran sosiologi.

pendidik

dalam

2

suatu

topik

melalui
ini

siswa

dalam

Penyajian
metode

materi
GI

pada

ternyata lebih efektif daripada oleh

memberikan

guru. Adanya variasi metode belajar

pelajaran

mampu

suasana yang menarik bagi siswa

perlu

karena

bentuk

merangsang anak didik untuk lebih

presentasi. Sedangkan pada metode

berpikir kreatif dan kritis sehingga

TGT,

mampu

belajar

disajikan

siswa

dalam

melakukan

sekaligus

kegiatan

bermain.

dilakukan

agar

meningkatkan

dapat

pemahaman

materi dan hasil belajar yang lebih

Team

Games Tournament (TGT) adalah

baik. Pemahaman materi yang

metode

dapat meningkatkan hasil belajar yang

mengajar

dengan

baik

optimal.

menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu dimana para

METODE
Penelitian

siswa berlomba sebagai wakil team

ini

merupakan

mereka dengan anggota tim lain yang

penelitian kuantitatif dengan desain

kinerja akademik sebelumnya setara

eksperimen semu (quasi experiment

seperti mereka (Slavin, 2008: 163).

research).

Metode TGT berbeda dengan metode

adalah

pembelajaran yang lain karena dalam

Muhammadiyah

metode

sedangkan sampel penelitian adalah

TGT

akademik

terdapat

yang

turnamen

diakhiri

siswa

dengan

Populasi
seluruh

kelas

penelitian
siswa

1

XI

ini

SMA

Karanganyar,

IPS

4

(kelas

pemberian

penghargaan.

Sebelum

eksperimen GI) dan XI IPS 3 (kelas

melakukan

turnamen,

siswa

eksperimen TGT). Sampel dipilih

melakukan diskusi kelompok terlebih

dengan

dahulu.

random sampling. Data penelitian

Diskusi

kelompok

ini

teknik

multistage

berprinsip pada tutor teman sebaya

dikumpulkan

sehingga siswa yang kurang paham

dokumentasi, angket dan tes. Metode

materi pelajaran akan dengan mudah

dokumentasi

bertanya dengan temannya. Anita Lie

memperoleh data siswa dan sekolah.

dalam

Metode

Isjoni

mengungkapkan

(2012:

angket

digunakan

digunakan

metode

untuk

untuk

pengajaran

memperoleh data sikap guru dalam

(peer teaching)

penerapan metode belajar. Metode tes

bahwa

oleh teman sebaya

25)

dengan

cluster

3

digunakan untuk memperoleh data

mendapatkan normal atau tidaknya

hasil belajar siswa.

distribusi

Sebelum

melakukan

analisis

data

digunakan

kriteria

sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 sebaran data yang

data, dilakukan tiga uji prasyarat.
Pertama , uji normalitas digunakan

diperoleh

untuk menunjukkan bahwa data yang

diterima.

normal,

maka

Ho

dianalisis mempunyai sebaran normal.

Jika ρ < 0.05 sebaran data yang

Kedua , Uji linieritas digunakan untuk

diperoleh tidak normal, maka Ho

menunjukkan

antara

ditolak.

variabel bebas dengan variabel terikat.

Hasil

hubungan

uji

normalitas

data

Ketiga , uji homogenitas digunakan

dapat dilihat pada Tabel 1.

untuk menunjukkan bahwa subjek

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data

penelitian dalam keadaan homogen.

Kelas

fo

fh

fo fh

(fo fh)2

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1

0
1
5
9
13
12
6
9
1
0

0.46
1.55
4.44
8.92
12.64
12.64
8.92
4.44
1.55
0.46

-0.46
-0.55
0.56
0.08
0.36
-0.64
-2.92
4.56
-0.55
-0.46

0.21
0.30
0.32
0.01
0.13
0.41
8.50
20.84
0.30
0.21

Analisis data dilakukan untuk menguji
perbedaan hasil belajar siswa dengan
analisis uji-t independen sampel tes.
Analisis data untuk menguji pengaruh
dan besar pengaruhnya metode belajar
terhadap

hasil

belajar

siswa

menggunakan uji regresi.

Total 56 56.00 0.00
Rerata
= 31.196
Kai Kuadrat = 7.077
ρ = 0.629

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Prasyarat Analisis
Uji

prasyarat

yang

-

0.46
0.20
0.07
0.00
0.01
0.03
0.95
4.70
0.20
0.46

7.08
S. B = 4.841
db = 9

(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,

pertama

2014)

adalah uji normalitas. Uji normalitas

Berdasarkan hasil olah data pada

digunakan untuk menunjukkan bahwa
mempunyai

Tabel 1. menunjukkan ρ = 0.629. Hal

sebaran normal. Data pada penelitian

ini berarti ρ > 0.05. Karena ρ > 0.05

ini adalah kelas XI IPS 4 sebagai kelas

maka H0

GI (29 siswa) dan kelas XI IPS 3

sampel yang diambil dari populasi

sebagai kelas TGT (27 siswa). Untuk

tersebut sebarannya normal.

data

yang

dianalisis

4

diterima. Artinya bahwa

Uji prasyarat yang kedua adalah

demikian diambil kesimpulan bahwa

uji linieritas. Uji linieritas digunakan

X1 dan X3 mempunyai korelasi yang

untuk menunjukkan hubungan antara

linier.

variabel bebas dengan variabel terikat.

Langkah

pertama

untuk

uji

Variabel Bebas (X1) =Metode GI

linieritas adalah menguji hubungan

Variabel Bebas (X2) =Metode TGT

antara X2 dan X3. Hasil uji linieritas

Variabel Terikat (Y) =Hasil

X2 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 3.

belajar

sosiologi

Tabel 3. Rangkuman Analisis

Untuk menetapkan linier atau
tidaknya

hubungan

antar

Linieritas X2 dan X3

variabel

Sumber
Regresi
Residu
Regresi
Beda
Residu

digunakan kriteria sebagai berikut :
Jika ρ > 0.05 korelasinya linier, maka
Ho diterima.
Jika ρ < 0.05 korelasinya tidak linier,
pertama

untuk

uji

> 0.05 maka H0 diterima. Dengan

antara X1 dan X3. Hasil uji linieritas

demikian diambil kesimpulan bahwa

X1 dan X3 dapat dilihat pada Tabel 2.

X2 dan X3 mempunyai korelasi yang

Tabel 2. Rangkuman Analisis

linier.

Linieritas X1 dan X3
Derajat
Ke1

Regresi
Beda
Residu

Ke2
Ke2Ke1

F
15.440
8.629
1.636
-

nilai F= 1.636 dan ρ= 0.204. Karena ρ

linieritas adalah menguji hubungan

Sumber
Regresi
Residu

Ke2
Ke2Ke1

R2
db Var
0.222 1
0.222
0.778 54 0.014
0.246 2
0.123
0.023 1
0.023
0.754 53 0.014
Korelasinya Linier

(Sumber: Hasil olahan data SPS
2000, 2014)
Berdasarkan Tabel 3. diperoleh

maka Ho ditolak.
Langkah

Derajat
Ke1

Uji prasyarat yang ketiga adalah

R2
0.222
0.778

db
1
54

Var
0.222
0.014

F
15.442
-

ρ
0.000
-

uji homogenitas data. Uji homogenitas

0.248
0.026
0.752

2
1
53

0.124
0.026
0.014

8.751
1.824
-

0.001
0.179
-

subjek

Korelasinya Linier

digunakan untuk menunjukkan bahwa
penelitian

homogen.

Untuk

dalam

keadaan

menetapkan

homogen atau tidaknya hubungan data

(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,

menggunakan kriteria sebagai berikut :

2014)

Jika nilai Sig dari uji homogenitas

Berdasarkan Tabel 2. diperoleh

lebih besar dari α (Sig.>α) maka H0

nilai F = 1.824 dan ρ = 0.179. Karena

diterima sehingga dapat dikatakan

ρ > 0.05 maka H0 diterima. Dengan

bahwa data homogen. α = 0.05
5

ρ
0.000
0.001
0.204
-

Jika nilai Sig dari uji homogenitas

simpangan baku 4.94. Analisis data

lebih kecil dari α (Sig.0.05 sehingga Ho

Berdasarkan tabel 5. diperoleh

diterima. Dengan demikian diambil

data selisih dari kedua t (Mean

kesimpulan bahwa data homogen.

Difference) sebesar 4.52746, dengan

Hasil Analisis Data

tingkat singnifikansi atau ρ = 0.000

Setelah uji prasyarat terpenuhi,

(sangat signifikan). Dengan demikian

dilakukan uji analisis data. Analisis

disimpulkan bahwa ada perbedaan

data

menguji

yang sangat meyakinkan antara kelas

perbedaan hasil belajar siswa dengan

GI dan kelas TGT dilihat dari nilai

analisis uji-t Independent Samples

rata-rata hasil belajar. Dimana nilai

Test.

rata-rata

dilakukan

untuk

Data nilai mean hasil belajar

kelas

GI

lebih

tinggi

dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.

berdasarkan tes yang dilakukan pada

Analisis data yang kedua adalah

kelas GI diperoleh rerata sebesar 33.38

uji regresi. Uji regresi digunakan

dengan

3.63.

untuk menguji pengaruh dan besar

Sedangkan untuk kelas TGT diperoleh

pengaruhnya metode belajar terhadap

rerata

simpangan

sebesar

baku

28.85

dengan

6

Mean
Difference
4.52746
4.52746

hasil belajar siswa. Hasil uji regresi
dapat dilihat pada Tabel 6.

PEMBAHASAN

Tabel 6. Rangkuman Analisis

Hasil

Regresi
Sumber
Variasi
Regresi
Penuh
X1
X2
Residu
Penuh
Total

penelitian

ini

menunjukkan bahwa ada perbedaan
ρ

JK

db

RK

F

R2

3.109

2

1.555

7.578

0.222

0.002 Group Investigation

(GI) dan Team

3.109
0.000
10.873

1
1
53

3.109
0.000
0.205

15.156
0.000
--

0.222
0.000
--

0.001 Game Tournament
0.987 dilihat dari nilai t=
--

(TGT). Hal ini

13.982

55

--

--

--

--

menunjukkan

sebesar

7.578

signifikansi
signifikan).

ρ

harga

dengan
=

Dengan

kelas TGT. Dilihat dari nilai rata-rata

Freg

hasil belajar, kelas GI lebih tinggi
dibandingkan kelas TGT yaitu 33/28.

(sangat

Pada kelas GI, siswa lebih

demikian

mudah memahami materi ajar karena

disimpulkan ada pengaruh yang sangat
signifikan

antara

0.000 (sangat signifikan). Nilai ini

sangat signifikan antara kelas GI dan

tingkat

0.002

metode

4.52746 dan ρ=

menunjukkan ada perbedaan yang

(Sumber: Hasil olahan data SPS 2000,
2014)
Berdasarkan Tabel 6. Hasil uji
regresi

hasil belajar siswa antara kelas metode

dalam proses pembelajarannya siswa

belajar

dapat

dengan rata-rata hasil belajar sosiologi

mengkaji

investigasi

siswa.

dan

terhadap

melakukan
permasalahan

sosial. Kegiatan ini dilakukan secara

Besar pengaruh metode belajar
terhadap

rata-rata

hasil

berkelompok sehingga memudahkan

belajar

siswa untuk bekerja dan memahami

sosiologi dapat dilihat pada Tabel 6.

materi. Disamping itu, siswa juga

2

Kolom R yang menunjukkan 0.222.
Hal

ini

berarti

metode

terlatih untuk memiliki kemampuan

belajar

berkomunikasi dan group process

berpengaruh terhadap hasil belajar
sosiologi

siswa

sebesar

skills.

22%,

Penyajian

dilakukan

selebihnya yaitu 78% dipengaruhi oleh

dengan

hasil

investigasi

presentasi

oleh

siswa sehingga kegiatan ini melatih

faktor selain metode belajar.

siswa

berkomunikasi

dan

menyampaikan materi dengan baik.
Berdasarkan hal tersebut siswa dapat

7

meningkatkan pemahaman materi ajar

Besar

sosiologi

hasil

terhadap hasil belajar siswa yaitu

belajar yang optimal. Sedangkan pada

sebesar 22%, selebihnya sekitar 78%

kelas

dipengaruhi oleh faktor (variabel)

dan

memperoleh

TGT,

pembelajaran

dalam
siswa

kegiatan

dapat

pengaruh

selain

belajar

metode

metode

belajar.

belajar

Variabel-

sambil bermain. Selanjutnya siswa

variabel lain inilah yang tidak diteliti

melakukan

oleh peneliti.

turnamen

sebelumnya
kelompoknya
materi

kelas

yang

Dalam mencapai hasil belajar

siswa

bersama

berdiskusi

mengenai

yang

sedang

dipelajari.

mempengaruhinya. Menurut Muhibbin

yang

baik

banyak

faktor

yang

siswa

Syah (2008:320) faktor-faktor yang

melakukan proses pembelajaran yang

mempengaruhi hasil belajar siswa ada

diselingi dengan permainan. Hal ini

2 yaitu faktor internal dan faktor

menyebabkan siswa yang melakukan

eksternal. Faktor internal terdiri dari

proses investigasi lebih tinggi nilai

faktor

hasil belajarnya dibandingkan siswa

sedangkan faktor eksternal terdiri dari

yang belajar sambil bermain. Artinya

lingkungan

nilai hasil belajar kelas GI lebih baik

pendekatan belajar.

Berdasarkan

hal

tersebut

belajar

Selanjutnya hasil penelitian ini
menunjukkan

sosial,

dan

psikologis,

nonsosial

dan

Dalam penelitian ini metode

daripada kelas TGT.

juga

jasmaniah

bahwa

termasuk

eksternal

secara

yaitu

dalam

faktor

masuk

dalam

umum metode belajar (GI dan TGT)

pendekatan belajar. Faktor metode

memberikan pengaruh yang sangat

belajar memberikan pengaruh terhadap

signifikan terhadap hasil belajar siswa.

hasil belajar siswa sebesar 22%.

Hasil uji regresi menunjukkan harga

Metode belajar berpengaruh pada hasil

Freg sebesar 7.578 dengan tingkat

belajar sosiologi yang dicapai siswa

signifikansi 0.002 (sangat signifikan).

selama proses pembelajaran. Baik

Dengan demikian disimpulkan ada

metode GI maupun TGT, keduanya

pengaruh

merupakan

yang

sangat

signifikan

unsur

penting

dalam

antara metode belajar (GI dan TGT)

proses pembelajaran karena keduanya

terhadap rata-rata hasil belajar siswa.

membantu siswa dalam meningkatkan

8

hasil

belajar

siswa.

Hal

ini

PENUTUP

menunjukkan bahwa variasi metode

Berdasarkan hasil perhitungan

belajar terutama metode belajar yang

diperoleh t = 4.52746 dan ρ = 0.000.

membuat siswa menjadi aktif dalam

Hal ini menunjukkan bahwa ada

kegiatan

perbedaan

pembelajaran

membantu

yang sangat

signifikan

siswa lebih mudah memahami materi

antara kelas dengan penerapan metode

pelajaran. Pemahaman yang baik akan

GI

meningkatkan

metode TGT terhadap hasil belajar

hasil

belajar

siswa

menjadi lebih optimal
Di

samping

dan

kelas

dengan

penerapan

sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
faktor

metode

Muhammadiyah

1

Karanganyar.

belajar, ada faktor-faktor lain yang

Dimana nilai rata-rata kelas GI lebih

juga

belajar

tinggi dibandingkan kelas TGT yaitu

siswa. Pada penelitian ini diperoleh

33/28. Metode belajar berpengaruh

angka sebesar 78% faktor diluar

sangat signifikan terhadap hasil belajar

metode belajar yang mempengaruhi

sosiologi siswa yaitu sebesar 22%

hasil belajar siswa. Peneliti menduga

sedangkan 78% dipengaruhi faktor

faktor tersebut bisa berupa faktor

selain metode belajar.

mempengaruhi

hasil

internal yaitu faktor yang berasal dari

Saran

yang

dapat

diberikan

dalam diri individu itu sendiri seperti

adalah penggunaan variasi metode

faktor jasmaniah dan

belajar berpusat pada siswa seperti

psikologis

(intelegensi, sikap, bakat, minat, dan

Group

motivasi). Faktor lain yaitu faktor

Team Game Tournament (TGT) dapat

eksternal

digunakan

yaitu

lingkungan

sosial

Investigation

dalam

(GI) maupun

pembelajaran

(keluarga, masyarakat dan sekolah)

sosiologi. Variasi metode belajar akan

dan lingkungan non sosial (gedung

dapat memaksimalkan hasil belajar

sekolah dan letaknya, tempat tinggal

siswa.

siswa, alat-alat belajar dan semua
sarana prasarana yang menunjang
kegiatan belajar siswa).

9

Soerjono Soekanto. (2010). Sosiologi

DAFTAR PUSTAKA
Aditya

Ismoyojati,

Riyadi

Suatu Pengantar . Jakarta: PT.

dan

Djaelani.

(2013).

Studi

Komparasi

Antara

Model

Raja Grafindo Persada.
Sugiyanto.

(2009).

Model-model
Inovatif.

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Pembelajaran

Teams Games Tournamen Dan

Surakarta:

Group Investigation Terhadap

Guru Rayon 13 Surakarta.

Hasil Belajar IPA Materi Benda
Sifatnya .

Dan

Laporan

Penelitian Tidak Dipublikasikan.
PGSD FKIP Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Isjoni.

(2012).

Pembelajaran

kooperatif

“Meningkatkan

Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta

Didik”.

Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.
Miftahul Huda. (2011). Cooperatif
Learning

“Metode,

Teknik,

Struktur dan Model Penerapan”.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moh. Usman dan Uzer. (2003). Upaya
Optimalisasi Kegiatan Belajar

Bandung:

Mengajar.

Remaja

Rosdakarya.
Muhibbin Syah. (2012). Psikologi
Belajar .

Jakarta:

PT

Raja

Grafindo Persada.
Slavin, R. E,. (2008). Cooperatif
Learning.

Bandung:

Nusa

Media.

10

Panitia

Sertifikasi

Dokumen yang terkait

KOMPARASI METODE TEAM GROUP TOURNAMENT (TGT) DAN METODE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI KEBAKKRAMAT | NUR MUKHADIMAH | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6068 12959 1 SM

0 0 14

KOMPARASI METODE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN METODE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | ANDRIANI | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6161 13112 1 SM

0 0 12

KOMPARASI METODE MAKE A MATCH DAN METODE SNOWBALL THROWING SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 JOGONALAN TAHUN PELAJARAN 2014 2015 | Wibowo | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6342 13492 1 SM

0 0 15

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IIS SMA NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Azizah | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 6444 13689 1 SM

0 0 2

KOMPARASI PENGARUH PENGGUNAAN METODE CERAMAH DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) TERHADAP RESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI | Pramukti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2426 5503 1 SM

0 0 9

KOMPARASI PENGARUH PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 2 SUKOHARJO DAN SMA N 2 SURAKARTA | Suludani | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 2458 5586 1 SM

0 0 11

KOMPARASI METODE PROBLEM SOLVING DAN METODE KONVENSIONAL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA | Setyawati | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 4057 9033 1 SM

0 0 13

KOMPARASI METODE JIGSAW DAN METODE MAKE A MATCH SERTA PENGARUHNYA TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Subarkat | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8558 18035 1 SM

0 0 14

KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN CIRC DAN METODE PEMBELAJARAN PBL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2015 2016 | Putra | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 9032 19232 1 SM

0 0 13

PDF ini Komparasi Metode Group Investigation (GI) dan Metode Student Team Achievement Division (STAD) serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Boyolali “ TAHUN AJARAN 20162017 | Pratama | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pen

1 2 1