PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI STRATEGI QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PM 1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9017 19068 1 SM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI
STRATEGI QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS X PM 1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2015/2016
Titin Nurfiatin, Sunarto, Sudarno
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: titinnurfiatin21@gmail.com
Abstract
The purpose of this research is to improve learning outcomes Marketing
Strategies students of class X Marketing 1 SMK Negeri 6 Surakarta 2015/2016
academic year through a collaborative learning model with quantum teaching
strategies. This research is a classroom action research (CAR). The subject of the
research is the students at class X Marketing 1 SMK N 6 Surakarta totaling 30
students. The techniques of collecting the data are through observation, interview
and documentations. The data validity used to the sources of trianggulation
technique. The data analysis technique used quantitative data analysis, qualitative
and comparative descriptive analysis. Based on the analysis a significant
improvement of learning outcomes from the result pre-cycle learning to the first
cycle to the second cycle. It can be seen at the end of the learning outcomes of

students the percentage of completeness 46.67% or 14 students. In the first cycle
learning outcomes of students increased by 70% or 21 students. Then on the
second cycle increased again at the end of the students' learning outcomes be
86.67% or 26 students. The conclusion of the research through a model of
collaborative learning with strategies quantum teaching to improve learning
outcomes Marketing Strategy subject matter in class X Marketing 1 at state
Vocational High School 6 Surakarta in academic year 2015/2016.
Keywords: collaborative learning, quantum teaching, learning outcomes
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Strategi Pemasaran
siswa kelas X PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta tahun ajaran 2015/2016 melalui
model pembelajaran kolaboratif disertai strategi quantum teaching. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah siswa kelas
X PM 1 SMK N 6 Surakarta yang berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data
adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Validitas data dengan teknik
triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan analisis data kuantitatif, kualitatif
dan deskriptif komparatif. Berdasarkan hasil analisis terjadi peningkatan yang
signifikan dari hasil pembelajaran prasiklus ke siklus I menuju siklus II. Hal ini

dapat dilihat pada hasil belajar akhir siswa persentase ketuntasan 46,67% atau 14

siswa. Pada siklus I persentase hasil belajar akhir siswa meningkat 70% atau 21
siswa. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan lagi pada hasil belajar akhir
siswa menjadi 86,67% atau 26 siswa. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa
melalui model pembelajaran kolaboratif disertai strategi quantum teaching dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Strategi Pemasaran kelas X
PM 1 SMK Negeri 6 Surakarta.
Kata kunci: pembelajaran kolaboratif, quantum teaching, hasil belajar
Berdasarkan observasi awal

PENDAHULUAN

dan wawancara yang dilakukan pada

Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor

hari Jumat tanggal 18 Maret 2016 di

utama dalam pembentukkan pribadi


SMK Negeri 6 Surakarta kelas X PM

manusia dalam

1 pada mata pelajaran Strategi

perubahan

rangka menyikapi

global

yang

mempengaruhi

tata

bermasyarakat,


berbangsa

akan

kehidupan

Pemasaran

menunjukkan

bahwa,

kegiatan

pembelajaran

belum

dan


berjalan secara optimal. Hal ini

bernegara. Proses pembelajaran di

tampak pada proses pembelajaran

sekolah

kurang

yang terdapat beberapa kelemahan,

siswa.

terlihat kegiatan belum berorientasi

Guru masih menggunakan model

pada pembelajaran yang aktif, efektif


pembelajaran yang kurang bervariatif

dan bermakna, rendahnya perhatian

dengan Teacher Center Learning

siswa saat guru memberikan materi,

tanpa

terlihat

dewasa

meningkatkan

ini

kreativitas


melibatkan

siswa

untuk

siswa

merasa

berperan aktif dalam pembelajaran

mendengarkan

sehingga suasana belajar kurang

banyak mengerjakan pekerjaan lain

kondusif.


dibandingkan memperhatikan guru.

Untuk

mengoptimalkan

materi

dan

bosan
lebih

diperlukan

Hasil wawancara peneliti dengan

model pembelajaran yang sesuai.

guru menunjukkan masih sulitnya


Pemilihan model pembelajaran harus

menemukan

disesuaikan

yang

pembelajaran,

maka

dengan

karakteristik

siswa, materi, kondisi, serta tujuan
pendidikan yang hendak dicapai.


tepat

model
dan

penyampaian materi.

pembelajaran
efektif

bagi

Observasi
dilakukan

kelas

peneliti

yang


menunjukkan

suasana kelas yang kurang dinamis.

Pemasaran.

ceramah

sambil

sesekali

ini

ditunjukkan

kurangnya keterlibatan siswa dalam
interaksinya dengan guru.

Model pembelajaran yang dipakai
guru

Hal

Permasalahan

lain

yang

terdapat di kelas X PM 1 adalah

memberikan pertanyaan pada siswa,

kesenjangan

namun siswa juga kurang tanggap

siswa yang berkemampuan akademik

terhadap stimulus guru. Kemudian

tinggi dengan siswa berkemampuan

pengamatan

akademik

lebih lanjut diketahui

hasil

rendah.

belajar

Siswa

yang

bahwa hasil belajar siswa kelas X

berkemampuan

PM 1 pada mata pelajaran Strategi

menyeimbangakan

Pemasaran belum maksimal, masih

atau sejajar jika mereka dibantu oleh

terdapat nilai yang di bawah nilai

tutorial teman sebaya. Hasil belajar

Kriteria

Minimum

siswa tidak semata-mata ditentukan

(KKM) yang ada di SMK Negeri 6

oleh bakat seseorang. Ada beberapa

Surakarta yaitu 75. Nilai pratindakan

faktor yang mempoengaruhi salah

siswa dengan presentase tingkat

satunya adalah alokasi waktu belajar.

keberhasilan 46,67% dari 30 siswa

Siswa

dan 53, 33% masih di bawah KKM.

akademik

Permasalahan-permasalahan

yang

waktu belajar yang lebih singkat

terjadi di SMK Negeri 6 Surakarta

untuk menguasai materi pelajaran

dapat dikemukakan sebagai berikut:

dibandingkan dengan siswa yang

(1) Guru masih mendominasi dalam

berkemampuan

kegiatan belajar mengajar, keaktifan

Sementara sekolah mengalokasikan

siswa yang rendah berdampak pada

waktu belajar yang sama bagi semua

ketuntasan hasil belajar siswa yang

siswa, akibatnya terjadi kesenjangan

kurang

Model

hasil belajar antara siswa yang

pembelajaran yang digunakan guru

berkemampuan tinggi dan rendah.

kurang menarik dan bervariatif. (3)

Model pembelajaran yang diterapkan

Rendahnya aktivitas belajar siswa

harus sesuai dengan permasalahan

terhadap

dan karakteristik siswa. Penerapan

Ketuntasan

optimal.

pelajaran

(2)

Strategi

akademik

antara

yang

rendah

kemampuannya

berkemampuan

tinggi

membutuhkan

akademik

rendah.

model

pembelajaran

kolaboratif

pembelajaran

agar

disertai strategi quantum teaching

ketidakseimbangan.

memiliki karakter menuntut siswa

Berdasarkan

tidak

terjadi

pada

latar

saling belajar melalui diskusi dan

belakang permasalahan tersebut di

dialog,

atas,

sehingga

memberdayakan

peneliti

tertarik

potensi, meningkatkan penguasaan

melakukan

kompetensi siswa dengan demikian

pendidikan yang berkaitan dengan

memperkecil

pelaksanaan pembelajaran dengan

kesenjangan

hasil

penelitian

di

untuk

belajar antara siswa berkemampuan

judul

akademik

Pembelajaran Kolaboratif Disertai

tinggi

dan

siswa

“Penerapan

bidang

Model

Strategi Quantum Teaching Untuk

berkemampuan akademik rendah.
Solusi yang dapat dilakukan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

untuk mengatasi masalah yang telah

Kelas X PM 1 SMK Negeri 6

teridentifikasi di kelas X PM 1 SMK

Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”

Negeri 6 Surakarta adalah dengan

Tujuan Penelitian

menggunakan model pembelajaran

Tujuan dalam penelitian ini

yang baik sesuai dengan tujuan yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

dapat membangkitkan ketertarikan

untuk mengetahui apakah penerapan

siswa untuk belajar, keaktifan siswa

model

dalam proses pembelajaran, dan

disertai strategi Quantum Teaching

meningkatkan hasil belajar siswa.

dapat meningkatkan hasil belajar

Alternatif

siswa SMK Negeri 6 Surakarta

yang dapat digunakan

pembelajaran

kolaboratif

adalah melalui Model pembelajaran

Tahun Ajaran 2015/2016.

kolaboratif disertai strategi quantum

Kajian Pustaka

teaching. Strategi quantum teaching

Belajar dan Pembelajaran

merancang sistem pembelajaran yang
dapat

menggairahkan

dan

Slameto
mendefinisikan

(2010:
bahwa

2)
“Belajar

menciptakan lingkungan yang jauh

sebagai proses usaha yang dilakukan

lebih

serta

seseorang untuk memperoleh suatu

proses

perubahan tingkah laku yang baru

baik

mendukung

bagi

siswa

dalam

secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalamannya

dalam

aktivitas belajar”. Sistem pendidikan

lingkungannya”.

nasional terdapat rumusan tujuan

Abdul, M. (2013: 4) mengemukakan

pendidikan, baik tujuan kurikuler

maksud

“Pembelajaran

maupun

proses

menggunakan

interaksi

sendiri

dengan

dari

merupakan

suatu

dilakukan

individu

memperoleh

suatu

perilaku

yang

keseluruhan,

yang

instraksional,

klasifikasi

hasil

untuk

belajar dari Bloom yang secara garis

perubahan

besar membaginya dalam 3 ranah

baru

sebagai

tujuan

secara

kognitif

(pengetahuan),

dari

psikomotorik (keterampilan), afektif

pengalam individu sebdiri dalam

(sikap). Hasil belajar dipengaruhi

interaksi dengan lingkungannya”.

oleh dua faktor utama yaitu faktor

Belajar
merupakan

dan
dua

hasil

yaitu

pembelajaran

dari dalam diri siswa dan faktor yang

kata

datang dari luar diri siswa atau faktor

yang

menunjukkan dua peristiwa yang

lingkungan.

saling

merupakan faktor dari dalam diri

berbeda

namun

saling

Faktor

internal

berkaitan erat bahkan tidak dapat

siswa

dipisahkan satu dengan lainnya.

kemampuan yang dimiliki siswa

Belajar

yang

yaitu: faktor jasmani dan rohani.

sebagai

faktor eksternal merupakan faktor

sedangkan

dari luar diri siswa yaitu: lingkungan

menunjukkan

dilakukan

oleh

penerima

pelajaran,

pembelajaran
kegiatan

apa

siswa

menunjukkan

yang

dilakukan

terutama

menyangkut

pada

sosial, keluarga, sekolah dan teman

guru

sebaya.

sebagai pengajar.

Teknik Penilaian Hasil Belajar

Hasil Belajar

Dalam proses pembelajaran

Hasil belajar digunakan guru

diperlukan suatu penilaian sebagai

untuk dijadikan ukuran atau kriteria

tolak

dalam

seberapa jauh kemampuan

mencapai

tujuan

ukur

untuk

mengetahui
yang

pembelajaran. Menurut Anni (2007:

dimiliki

5)

merupakan

pembelajaran berlangsung. Menurut

perubahan perilaku yang diperoleh

Widoyoko (2014: 89) menyatakan

pembelajar

bahwa “teknik penilaian adalah cara

“hasil

belajar

setelah

mengalami

siswa

setelah

proses

yang digunakan oleh guru/ penilai

mengacu pada Permendikbud No.66

untuk mengumpulkan data hasil

tahun 2013 tentang standar penilaian

belajar siswa”. Sedangkan instrumen

pendidikan, yaitu penilaian autentik.

penilaian adalah alat yang digunakan

Menurut

Sunarti

(2014:3)

dan

oleh guru/ penilai untuk mengukur

Rahmawati

menyatakan

hasil belajar siswa agar pekerjaannya

bahwa “penilaian autentik adalah

lebih baik. Teknik penilaian hasil

penilaian

belajar dalam penelitian ini yaitu

komprehensif

menggunakan

yang dilakukan secara
untuk

menilai

masukan,

proses,

hasil

dengan tes, penilaian sikap, penilaian

pembelajaran”.

Penilaian

kinerja dan penilaian portofolio.

pada

pengetahuan,

Penilaian kurikulum 2013

keterampilan

teknik

penilaian

Kurikulum 2013 memadukan

sikap,

dan

sikap,

penilaian

dan

dan

proporsional

sesuai dengan karakteristik siawa

tiga konsep yang menyeimbangkan
pengetahuan,

secara

autentik

jenjang

pendidikan.

hasil

belajar

Teknik
dalam

keterampilan. Melalui konsep itu,

penelitian ini yaitu menggunakan

keseimbangan antara hardskill dan

teknik

softskill

penilaian sikap, penilaian

dimulai

kompetensi

lulusan,

dari

standar

standar

isi,

standar proses, dan standar penilaian

penilaian

dengan

tes,
kinerja

dan penilaian portofolio.
Model Pembelajaran Kolaboratif

dapat diwujudkan. Kurikulum 2013

Barkley

(2007:

4)

menekankan pada dimensi pedagogik

menyatakan

bahwa

modern dalam pembelajaran, yaitu

”Mengkolaborasikan

adalah

menggunakan

pendekatan

mengerjakan sesuatu dengan pihak

Pendekatan

ilmiah

appoach)

dalam

ilmiah.

(scientific
pembelajaran

lain”.

Dalam

kolaboratif

pembelajaran

siswa

belajar

sebagaimana

dimaksud

meliputi

berpasangan

mengamati,

menanya,

menalar,

kelompok kecil dalam mencapai

atau

mencoba, dan membentuk jaringan

tujuan.

Mereka

untuk semua mata pelajaran. Standar

kelompok

belajar,

penilaian pendidikan kurikulum 2013

sendiri.

membentuk

membentuk
tidak

belajar

Siswa

secara

kolaboratif

interaksi ini mencakup unsur-unsur

bekerja sama membentuk kelompok-

untuk

kelompok kecil untuk menyelesaikan

mempengaruhi kesuksesan siswa.

permasalahan

tanggung

Asas utama Quantum Teaching yang

jawab masing-masing baik secara

mempergunakan strategi TANDUR

individu

(Tanamkan,

dengan

maupun

sosial.

Setiap

belajar

efektif

Alami,

yang

Namai,

anggota kelompok harus bekerja

Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan)

sama secara aktif untuk meraih

bersandar pada konsep “Bawalah

tujuan yang telah ditentukan. Semua

dunia mereka ke dunia kita dan

anggota harus memiliki kontribusi

antarkan

dunia

kita

ke

yang setara baik saat mengerjakan

mereka”.

Guru

harus

memasuki

tugas, berdiskusi maupun presentasi.

pikiran dan keinginan siswa untuk

Ketika siswa bekerjasama dalam

memimpin,

belajar maka mereka akan lebih lama

memudahkan

bertahan dalam mencurahkan ide

menuju

serta

pengetahuan

motivasi.

Kolaboratif

dunia

menuntun,
perjalanan

kesadaran
yang

dan
mereka

dan

ilmu

lebih

luas.

memungkinkan antar anggota dalam

Caranya dengan mengaitkan apa

kelompok saling mendengarkan, dan

yang diajarkan guru dengan sebuah

mendapatkan banyak pendapat dari

peristiwa, pikiran, atau perasaan

sudut pandang berbeda-beda. Akan

yang

ada banyak pendapat, ide, problem

rumah, sosial, musik, seni, rekreasi,

dan solusi. Hal itu akan merangsang

atau akademis mereka.

pemahaman

Sintaks:

siswa

yang

lebih

mendalam.
Strategi

Quantum

(1)Guru

kehidupan

memberikan

materi proses perencanaan produk
baru yang berhubungan dengan

Teaching
Menurut Deporter (2010: 34)

pengubahan

dari

apersepsi, motivasi dan gambaran

Pembelajaran

“Quantum

diperoleh

Teaching

adalah

bermacam-macam

kehidupan

sehari-hari

menunjukkan

“apa

dengan

manfaatnya

bagiku (AMBAK)” (Tumbuhkan).

interaksi yang ada di dalam dan di

(2)Siswa

dibagi

ke

dalam

8

sekitar momen belajar”. Interaksi-

kelompok (tiap kelompok terdiri

dari 3-4 orang) dengan karakteristik

sebagaimana

yang

(Kolaboratif).

pembelajaran kolaboratif disertai

Mengamati. (3)Guru memaparkan

strategi Quantum Teaching, maka

contoh proses perencanaan produk

siswa

baru sebagai stimulasi kepada siswa

mempelajari

melalui media audio visual (Alami).

karena belajar strategi pemasaran itu

heterogen.

(4)Guru

Menanya.

mengajukan

dituntut

akan

merasa
Strategi

menyenangkan

dalam

mudah

Pemasaran,

pada

akhirnya

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

kemampuan belajar siswa akan

yang

persiapan

meningkatkan dan

Menalar.

Strategi Pemasaran akan mencapai

mengarah

pemecahan

pada

masalah.

hasil belajar

(5)Guru menyampaikan informasi

ketuntasan.

dan

Keterkaitan Model Pembelajaran

menjelaskan

perencanaan

materi

produk.
(6)Siswa

Mencoba.

proses

(Namai).
berdiskusi

mengolah data dan bekerjasama

Kolaboratif

Disertai

Quantum Teaching Dengan Hasil
Belajar

mengerjakan soal.

Salah
(7)Siswa

Mengkomunikasikan.

Strategi

satu

upaya

meningkatkan hasil belajar siswa

mempresentasikan hasil diskusi di

pada

depan kelas dan kelompok lain

Pemasaran disekolah, perlu adanya

menanggapi. (Demonstrasi).

penelitian yang sifatnya kreatif agar

(8)Guru

memilih

siswa

secara

mata

pembelajaran

pelajaran

Strategi

Strategi

Pemasaran

individual untuk mengulangi dan

lebih bisa dinikmati siswa dengan

mengecek

pemahaman

penuh semangat dan gairah, agar

(9)Guru

siswa lebih punya motivasi untuk

reward

(pujian,

lebih giat belajar. Dengan adanya

hadiah)

sebagai

pembelajaran yang bersifat kreatif

tingkat

siswa.

(Ulangi).

memberikan
penghargaan,

apresiasi atas usaha yang telah

dan

dilakukian

dituntut

saat

proses

menyenangkan
dalam

sebagaimana
pembelajaran

pembelajaran. (Rayakan). Dengan

kolaboratif disertai strategi Quantum

adanya pembelajaran yang bersifat

Teaching, maka siswa akan merasa

kreatif

mudah

dan

menyenangkan

mempelajari

Strategi

Pemasaran, karena belajar strategi

METODE

pemasaran itu menyenangkan pada

Tempat dan Waktu Penelitian

akhirnya kemampuan belajar siswa

Penelitian ini dilaksanakan di

akan meningkatkan dan hasil belajar

SMK Negeri 6 Surakarta yang

Strategi Pemasaran akan mencapai

beralamat di Jl. LU Adisucipto

ketuntasan.

No.38, Laweyan, Surakarta Telp.

Model

pembelajaran

kolaboratif disertai strategi Quantum

0271-726036,

Teaching

kerangka

Waktu penelitian dimulai dari bulan

TANDUR nya dapat menjadi faktor

Januari 2016 sampai bulan Juni

pendukung hasil belajar yang baik.

2016. Penelitian ini dilakukan dari

Dengan motivasi dan minat yang

tahap

besar dari siswa, rasa keingintahuan,

laporan hasil penelitian.

keikutsertakan siswa dalam mencari

Pendekatan Penelitian

suatu

dengan

konsep

mendemonstrasikannya,

kemudian

Kode

penyusunan

Penelitian

Pos

awal

ini

57143.

hingga

merupakan

maka

penelitian tindakan kelas dengan

pengetahuan yang diperoleh akan

menggunakan pendekatan kuantitatif

lebih mudah dipahami dan lebih

dan pendekatan kualitatif. Penelitian

lama diingat dan pada akhirnya dapat

tindakan kelas ini berfokus pada

meningkatkan hasil belajar siswa.

upaya untuk mengubah kondisi rill

Kerangka Pikir

sekarang ke arah kondisi yang
diharapkan.
Subjek Penelitian
Subjek

penelitian

adalah

siswa kelas X PM 1 SMK Negeri 6
Surakarta tahun ajaran 2015/2016
yang berjumlah 30 siswa. Objek
penelitian

ini

adalah

proses

pembelajaran menggunakan model
pembelajaran

kolaboratif

disertai

strategi Quantum Teaching dan hasil

belajar

siswa

setelah

penerapan

dilakukan dengan cara mengecek

model pembelajaran.

data yang diperoleh melalui beberapa

Data dan sumber data

sumber”. Peneliti membandingkan

Sumber data yang digunakan

hasil

penelitian

dengan

hasil

dalam penelitian ini adalah data

wawancara, observasi, dan hasil tes

primer dan data sekunder. Data

tiap siklus sehingga dapat diambil

primer merupakan data yang peroleh

kesimpulan mengenai aktivitas dan

langsung oleh peneliti tanpa melalui

peningkatan hasil belajar pelajaran

perantara seperti hasil wawancara,

desain produk pigura.

proses belajar mengajar dan hasil

Analisis Data

belajar. Data sekunder merupakan

Data penelitian ini dianalisis

sumber data yang diperoleh melalui

dengan menggunakan teknik analisis

media perantara baik melaui orang

data kualitatif dan analisis data

maupun

seperti

kuantitatif. Analisis data kuantitatif

silabus, RPP, dan administrasi guru

digunakan untuk mengolah hasil

lainnya.

belajar peserta didik yang diperoleh

Teknik Pengumpulan Data

dari tes formatif. Analisis kualitatif

sumber

Teknik

pustaka

pengumpulan

merupakan langkah
utama

dalam

data

yang paling

penelitian.

Teknik

berupa

catatan

lapangan

yang

disajikan secara rinci dan lengkap
selama

proses

penelitian

pengumpulan data yang digunakan

berlangsung.

Analisis

adalah metode observasi, metode

komparatif

dilakukan

wawancara, metode dokumentasi dan

membandingkan antara kondisi awal

tes.

sebelum

Uji Validitas Data

dengan hasil yang diperoleh pada pra

Dalam

pengujian

validitas

dilakukannya

deskriptif
dengan

tindakan

siklus, siklus I dan siklus II sehingga

atau keabsahan suatu data, peneliti

dapat

menggunakan uji triangulasi sumber.

sebelum dan sesudah dilakukannya

Menurut

tindakan.

Sugiyono

“Triangulasi

sumber

(2010:

373)

digunakan

untuk menguji kredibilitas data yang

dilihat

adanya

perbedaan

Indikator Kinerja Penelitian
Indikator
keberhasilan

HASIL PENELITIAN DAN

kinerja

atau

penelitian

adalah

PEMBAHASAN
Pratindakan

indikator ketercapaian hasil belajar

Kondisi awal di kelas X PM

peserta didik yang dapat dinyatakan

1

dalam bentuk persentase. Persentase

menunjukan bahwa hasil belajar

indikator target keberhasilan hasil

siswa dalam pembelajaran Strategi

belajar peserta didik adalah 75%

Pemasaran masih tergolong rendah.

sehingga tindakan yang diberikan

Kegiatan belajar belum optimal dan

dalam

dikatakan

pemanfaatan potensi siswa masih

berhasil apabila telah memenuhi

kurang. Siswa belum terbiasa untuk

indicator. Dihitung dari prosentase

bertanya

ketuntasan

diajarkan, siswa jarang menjawab

penelitian

ketuntasan

ini

siswa.
siswa

Prosentase

diperoleh

dari

SMK

Negeri

6

mengenai

Surakarta

materi

pertanyaan dari guru, Siswa juga

jumlah siswa yang mendapatkan

belum

nilai 75 ke atas dibagi dengan jumlah

kegiatan

pembelajaran

total siswa.

kegiatan

observasi,

Prosedur Penelitian

menganalisa,

Penelitian
penelitian

ini

kelas

optimal

kegiatan

dilibatkan

dalam
seperti

berdiskusi,

menyimpulkan

belajar

dan

cenderung

atau

pembelajaran berpusat pada guru.

classroom action research. Prosedur

berdasarkan data hasil pengamatan

dalam
beberapa

tindakan

merupakan

yang

penelitian

ini

terdapat

terdapat 14 siswa dengan persentase

siklus,

dan

menurut

46,67%

mencapai

Ketuntasan

Arikunto (2006: 29) setiap siklusnya

Kriteria Minimal, sedangkan

terdiri dari empat tahapan kegiatan

siswa dengan persentase 53,33 %

yaitu

dikatakan

perencanaan,

pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.

belum

tuntas

16

karena

memperoleh nilai ≤ 75.
Siklus I
Hasil tes siswa pada siklus I
menunjukkan
belajar

dengan

ketuntasan
KKM

hasil
(Kriteria

Ketuntasan

Minimal

≥75)

yang

Perbandingan Antar Siklus

dicapai sebanyak 21 siswa dengan
persentase

70,00%.

mengindikasikan
proses

Hal

bahwa

dalam

pembelajaran

menerapkan

model

ini

dengan

pembelajaran

kolaboratif disertai strategi quantum
teaching

pada

siklus

I

belum

berhasil, karena perolehan nilai dari
keseluruhan siswa belum mencapai
indikator yang telah ditentukan.
Siklus II

Berdasarkan

Hasil tes siswa pada siklus II
menunjukkan
belajar

Gambar 1. Grafik Perbandingan
Hasil Belajar Siswa Antar Siklus
(Sumber: data primer yang diolah
peneliti, 2016)

ketuntasan

dengan

Ketuntasan

KKM

hasil
(Kriteria

Minimal=75)

gambar

1.

dapat

diketahui bahwa pada hasil belajar
siswa mengalami peningkatan pada
setiap siklusnya.

yang

dicapai sebanyak 26 siswa dengan
persentase

86,67%.

mengindikasikan
proses

Hal

bahwa

pembelajaran

menerapkan

model

ini
dalam

dengan

pembelajaran

kolaboratif disertai strategi quantum
teaching

pada siklus II sudah

berhasil, karena perolehan nilai dari
keseluruhan siswa sudah mencapai

Gambar 2. Grafik Perbandingan
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Antar Siklus (Sumber: data primer
yang diolah peneliti, 2016)

indikator ketercapaian sebesar 75%.
Berdasarkan gambar 2. dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa pada
pratindakan, siklus I dan siklus II.
Ketuntasan

hasil

belajar

pada

pratindakan

terdapat

14

siswa

Pembahasan
Peningkatan

dengan persentase 46,67%, 21 siswa
dengan persentase

70,00% pada

terjadi

pada

tiap

hasil

belajar

pelaksanaan

siklus I dan 26 siswa dengan

tindakan mulai dari pratindakan,

persentase 86,67% pada siklus II.

siklus I dan siklus II. Jumlah siswa

Peningkatan

siswa

yang mendapatkan nilai tuntas atau

setelah pelaksanaan siklus II sudah

memperoleh nilai ≥ 75 yaitu 14

mencapai

ketercapaian

siswa dengan persentase 46,67%

yaitu 75% dari siswa memperoleh

pada pratindakan, 21 siswa dengan

nilai ≥ 75.

persentase 70,00% pada siklus I dan

hasil

belajar

indikator

Pada saat siklus II siswa

26 siswa dengan persentase 86,67%

hasil

pada siklus II. Meskipun hasil belajar

mereka

pada siklus I terjadi peningkatan

mendapatkan pengalaman sehingga

mencapai 70,00%, namun capaian

materi dapat dikuasai dan dipahami.

tersebut belum mencapai target 75%

Pengalaman

siswa memperoleh nilai atau batas

mengalami
belajarnya,

mereka

dari

peningkatan
karena

tersebut

didapatkan

penerapan

model

KKM ≥ 75. Sehingga dilaksanakan

kolaboratif

disertai

tes berikutnya pada siklus II yang

strategi quantum teaching dengan

menghasilkan persentase ketuntasan

sintaks TANDUR. Selain itu, dengan

86,67%. Maka target yang ingin

pendekatan

teori

belajar

dicapai untuk hasil belajar telah

kontruktivisme

pada

Kurikulum

pembelajaran

ditetapkan

yaitu

75%

siswa

2013 terbukti bahwa pembelajaran

memeproleh nilai atau batas KKM ≥

kolaboratif disertai strategi quantum

75 terlampaui, yaitu 26 dari 30 siswa

teaching membantu siswa dalam

telah memperoleh nilai ≥ 75.

memahami materi pelajaran. Siswa
mampu mengkonstruksi pemahaman
materi berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman belajar masing-masing
siswa.

siswa akan materi pelajaran yang
diberikan

oleh

guru

dengan

menggunakan metode ceramah dan
siswa kurang antusias dalam proses
pembelajaran. Model pembelajaran
kolaboratif disertai strategi quantum
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar
Siswa (Sumber: data primer yang
diolah peneliti, 2016)

teaching dipilih untuk meningkatkan
hasil belajar siswa. Karena dalam
model

Berdasarkan

gambar

pembelajaran

kolaboratif

3.

disertai strategi quantum teaching

tersebut maka dapat terlihat adanya

siswa dituntut untuk dapat berfikir

peningkatan hasil belajar siswa serta

mandiri secara kolaboratif dengan

ketuntasan siswa antara sebelum dan

anggota kelompok masing-masing.

setelah

Diapadukan

penerapan

pembelajaran

kolaboratif

quantum

strategi

model
disertai

teaching.

quantum

strategi

teaching yang diterapkan dengan

Hal

sintaks

sebelum

Alami,

Namai,

dilakukan tindakan ketuntasan hasil

Ulangi

dan

belajar siswa memiliki presentase

pembelajarannya

sebesar

meningkat

menumbuhkan minat belajar dengan

setelah dilakukan tindakan pada

memberikan manfaat, menghadirkan

siklus

pengalaman yang dimiliki siswa,

tersebut

ditunjukan

46,67%,

I

lalu

menjadi

mengalami

77,27%

peningkatan

dan

kembali

TANDUR

memberikan

(Tanamkan,

Demonstrasikan,

Rayakan)

prosedur

adalah

konsep

guru

pemahaman

pada siklus II menjadi 86,67%. Nilai

siswa, mendemonstrasikan konsep

rata-rata hasil belajar siswa juga

sesuai

meningkat

pengulangan

dari

74,35

sebelum

pemahaman
konsep

siswa,
sebagai

diadakan tindakan menjadi 77,27

penguatan

pada siklus I dan meningkat lagi

jawab perayaan atas usaha yang

menjadi

dilakukan

81,22

Rendahnya

hasil

pada

siklus

belajar

disebabkan kurangya

II.

hafalan,

proses

sehingga

tanya

proses

siswa

pembelajaran menyenangkan. Model

pemahaman

ini menuntut siswa untuk berfikir

mengenai masalah atau pertanyaan

sehingga

yang

secara

sebanyak

mungkin

kolaboratif, dari permasalahan dan

mengenai

materi

pertanyaan

siswa

dibahas oleh guru dan mampu

membentuk kelompok belajar yang

memahami materi sebaik mungkin

berjumlah

yang

harus

diselesaikan

tersebut

3-4

siswa

setiap

kelompoknya yang dipilih secara
heterogen.

Kelompok

memecahkan

permasalahan

pertanyaan

yang

siswa

dapat

dapat

menggali

pengetahuan
yang

sedang

meningkatkan

hasil

belajar siswa.

harus

Berdasarkan

data

di

atas

atau

pratindakan, Siklus I dan Siklus II,

masing-masing

dapat diketahui bahwa penerapan

dapatkan kemudian dari hasil diskusi

model

tersebut

kepada

disertai strategi quantum teaching

teman-teman sekelas. Siswa lain

yang dilakukan pada mata pelajaran

mendengarkan

Strategi Pemasaran kelas X PM 1

dikomunikasikan

dan

memberikan

pembelajaran

kolaboratif

tanggapan

dan

saran

kepada

SMK Negeri 6 Surakarta berdampak

kelompok

yang

maju

apabila

positif. Hal ini ditunjukkan dengan

jawaban

yang

disampaikan

peran aktif siswa di dalam kelas saat

kelompok yang di depan kurang atau

proses pembelajaran menggunakan

tidak

Model

model pembelajaran pembelajaran

disertai

kolaboratif disertai strategi quantum

strategi quantum teaching dalam

teaching untuk meningkatkan hasil

pelaksanaannya

belajar.

memuaskan.

pembelajaran

kolaboratif

sesuai

dengan

Hasil

pengamatan

yang

Kurikulum 2013 dengan Pendekatan

dilakukan pada saat kegiatan belajar

Saintifik (Scientific Appoach). Pada

mengajar dengan menerapkan model

pendekatan ini siswa diharuskan

pembelajaran

untuk melakukan 5 kegiatan atau 5M

strategi quantum teaching adalah

yaitu

sebagai

Mengamati,

Mengeksplorasi,

Menanya,

kolaboratif

berikut:

disertai

(1)Model

Mengasosiasi,

pembelajaran yang diterapkan guru

Mengkomunikasikan.Dalam kegiatan

dalam kegiatan belajar mengajar di

tersebut menuntut siswa untuk benar-

kelas menjadikan suasana belajar

benar aktif dalam pembelajaran,

siswa lebih kondusif dan guru tidak

lagi mendominasi dalam kegiatan

dalam berpendapat dalam proses

pembelajaran.

pembelajaran

Pada

saat

guru

tersebut

membuat

menjelaskan materi pelajaran terlihat

siswa lebih aktif dan lebih berani

siswa aktif berinteraksi dengan guru.

untuk

Siswa lebih terlibat aktif dalam

meningkatkan

proses pembelajaran baik diskusi

kelompok.

maupun

SIMPULAN DAN SARAN

presentasi,

permasalahan

memecahkan

secara

kolaboratif

menganalisa,

dan

serta

kerjasama

dalam

Simpulan
Berdasarkan

melakukan observasi, mengajukan
pertanyaan,

berpendapat

pembahasan

analisis

penelitian,

dan
dapat

menyampaikan hasil diskusi didepan

disimpulkan bahwa penerapan model

kelas.

pembelajaran

(2)Kegiatan

pembelajaran

kolaboratif

disertai

quantum teaching

yang lebih variatif dari sebelumnya

strategi

membuat

lebih

meningkatkan hasil belajar mata

menyenangkan, dan strategi quantum

pelajaran Strategi Pemasaran pada

teaching dengan sintaks TANDUR

siswa kelas X PM 1 SMK Negeri 6

yang

Surakarta tahun ajaran 2015/2016.

suasana

digunakan

belajar

dalam

proses

pembelajaran membuat siswa merasa

Ketuntasan

hasil

bersemangat. Hal ini terlihat dari

pratindakan

terdapat

antusias dan semangat siswa dalam

dengan

proses pembelajaran karena setiap

jumlah keseluruhan siswa. Hasil

usaha yang dilakukan oleh siswa

belajar siswa mengalami peningkatan

guru memberikan apresiasi pada

pada setiap siklusnya, hal ini dapat

tahap Rayakan berupa penghargaan,

ditunjukkan

pujian

tangan.

penilaian yang meliputi penilaian

(3)Penerapan model pembelajaran

kinerja, penilaian sikap, penilaian

kolaboratif disertai strategi quantum

portofolio dan penilaian tertulis.

teaching dapat meningkatkan hasil

Pada siklus I presentase ketuntasan

belajar siswa. Memanfaatkan setiap

siswa belum mencapai target yang

potensi

siswa

direncanakan karena siswa yang

memberikan kebebasan kepada siswa

tuntas hanya 70% dari 30 siswa.

dan

yang

tepuk

dimiliki

persentase

pada

belajar

dapat

14
46,67%

setiap

pada
siswa
dari

aspek

Pada siklus II rata-rata hasil belajar

mengembangkan

siswa mengalami peningkatan karena

pembelajaran

26 dari 30 siswa siswa sudah tuntas

inovatif

hasil belajar atau sebesar 86,67% dan

meningkatkan kualitas pembelajaran.

telah

yang

(c)

hasil

fasilitas pembelajaran seperti buku-

penelitian yang dilaksanakan selama

buku pelajaran dan sumber acuan

dua siklus maka dapat disimpulkan

yang relevan serta mempermudah

bahwa

akses

mencapai

direncanakan.

target

Berdasarkan

penerapan

pembelajaran

model

kolaboratif

disertai

quantum teaching

strategi

dapat

model

yang

kreatif

sehingga

Sekolah

dapat

dan
dapat

menyediakan

internet

sehingga

mempermudah

siswa

untuk

memperoleh

informasi

dan

meningkatkan hasil belajar siswa

pendukung

pada

Strategi

2)Kepada

Guru:

Pemasaran kelas X PM 1 SMK

hendaknya

menerapkan

model

Negeri 6 Surakarta tahun ajaran

pembelajaran

kolaboratif

disertai

2015/2016.

strategi quantum teaching dikaitkan

Saran

dengan media dan modul yang dapat

mata

pelajaran

Berdasarkan simpulan dan

menunjang

sumber

belajar.
(a)

kebutuhan

Guru

siswa

implikasi di atas, maka peneliti

sehingga dapat meningkatkan hasil

memberikan saran sebagai berikut:

belajar pada mata pelajaran Strategi

1)Kepada Sekolah: (a) Perlu adanya

Pemasaran. (b) Guru hendaknya

pelatihan dan seminar pembelajaran

memberikan motivasi dan minat

kolaboratif disertai strategi quantum

untuk

teaching yang berkelanjutan kepada

belajar

guru, agar guru dapat menguasai dan

menciptakan suasana pembelajaran

menerapkannya di dalam kelas. (b)

yang menyenangkan menggunakan

Sekolah

memberikan

berbagai alat bantu termasuk alat

sosialisasi dan pelatihan kepada guru

peraga berupa contoh produk secara

mengenai

model

nyata, memberikan nyanyian dan

pembelajaran yang sesuai dengan

iringan musik sebagai selingan, serta

kurikulum

memanfaatkan lingkungan sebagai

dapat

penerapan

yang

berlaku,

membangkitkan
siswa

semangat

dengan

cara

sumber belajar. (c) Guru hendaknya

pengetahuan,

mampu menerapkan model-model

keterampilan mengenai

pembelajaran yang sesuai dengan

yang terkait dengan penerapan model

karakteristik

dan

kolaboratif disertai strategi quantum

permasalahan yang ada di kelas

teaching dalam proses pembelajaran,

secara kontinu. 3)Kepada Siswa: (a)

serta dapat digunakan sebagai acuan

Hendaknya siswa dapat merespon

untuk penelitian selanjutnya.

dengan

sesuai

baik

terhadap

wawasan

DAFTAR PUSTAKA

guru, khususnya pada mata pelajaran

Aqib,

pemasaran

menerapkan

model

dengan

pembelajaran

kolaboratif disertai strategi quantum
teaching

sehingga

dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. (b)
Siswa

hendaknya

tidak

hanya

mengandalkan penjelasan dari guru
tetapi

juga

harus

mengembangkan

berusaha

pengetahuannya

sendiri melalui perolehan informasi
dari berbagai sumber sehingga siswa
akan lebih menguasai konsep yang
diajarkan.

(c)

Siswa

mengembangkan
dalam

tim,

hendaknya

membentuk
menyampaikan

pendapat atau menanggapi pendapat
dari

siswa

pembelajaran
aktif.

lain

sehingga

berlangsung

4)Kepada

Z. (2013). Model-Model,
Media,
dan
Strategi
Pembelajaran Konstektual.
Bandung : Yrama Widya.

Barkley, F. & Elizabeth. (2007).
Collaborative
Learning
Techniques. Jossey-Bass. A
Wiley Imprint.
DePorter, B., Reardon, M. & Nourie,
S.S.
(2010).
Quantum
Teaching,
Mempraktekkan
Quantum Learning di Ruang
Kelas. Bandung: Kaifa.
Daryanto.
(2013).
Media
Pembelajatran: Peranannya
Sangat
Penting
dalam
Mencapai
Tujuan
Pembelajaran. Yogyakarta:
Gava Media.

kemampuannya

berdiskusi,

kerjasama

penelitian

proses

pembelajaran yang diberikan oleh

strategi

serta

Peneliti

lebih
Lain:

Hendaknya peneliti dapat menambah

Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik
Dan Kontekstual Dalam
Pembelajaran
Abad
21.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Purwanti, I.T. (2011). Pelaksanaan
model quantum teaching
dengan study group untuk
peningkatan sikap percaya
diri siswa dan prestasi belajar
fisika kelas X TKK SMK

negeri 2 Sragen jurusan
teknik
kontruksi
kayu
kabupaten Sragen. Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas,
1(1), 25-36.
Majid,

A.
(2013).
Strategi
Pembelajaran.
Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Margowati, D. (2009). Penerapan
model
pembelajaran
kolaboratif disertai strategi
quantum teaching dalam
meningkatkan hasil belajar
biologi. Jurnal Pendidikan
Biologi. 2 (2) : 85-91.
Mulyasa. (2011). Praktik Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi
dan
Motivasi
Belajar
Mengajar. Jakarta: Rajawali
Press.
Simarnata,
R.R.
(2014).
Implementasi
Model
Pembelajaran
Quantum
Teaching Dalam Peningkatan
Hasil Belajar Fisika Materi
Pokok Fluida Di Kelas Xi
Ipa-3
Sma
Negeri
1
Hamparan Perak. Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas,
(6) 2, 26-33.
Slameto. (2010). Belajar Dan
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sunarti. & Rahmawati, S. (2014).
Penilaian Dalam Kurikulum
2013. Yogyakarta: Andi
Offset.

Sumadayo, S. (2013). Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Suryabrata, S. (2014). Psikologi
Pendidikan. Jakarta : PT
Raya Grafindo Persada.
Suryani, N. (2013). Improvement of
students’ history learning
competence
through
Quantum teaching model at
senior high school
in
karanganyar Regency, solo,
central
java
province,
Indonesia. Jurnal Pendidikan
Pasca Sarjana, 4 (14), 1-14.
Suwandi, S. (2009). Model Assesmen
dalam Pembelajaran. Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 12
FKIP UNS Surakarta.
Todd, R. J. & Dadlani, P. T. (2013).
Collaborative Inquiry In
Digital
Information
Environments:
Cognitive,
Personal And Interpersonal
Dynamics. In A. Elkins, J.H.
Kang, & M.A. Mardis (Eds.),
Enhancing Students’ Life
Skills
Through
School
Libraries. Proceedings of the
42nd Annual International
Conference Incorporating the
17th International Forum On
Research
in
School
Librarianship August 26-30,
2013 – Bali, Indonesia, pp. 524.
Widoyoko, E.P. (2014). Penilaian
Hasil
Pembelajaran
Di
Sekolah.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DA}I KEBT]DAYAAI\I
UNTYERSITAS SEBELAS MARET
X'AKULTAS KEGURUAII DAIT ILMU PENDIDIKAI\I
PEI\DIDIKAII TATA NIAGA
Jl.

k. SutamiNo 36A Surakarta 57l26Telp.lFax (0271) 648939,669124
Website:

LEMBAR PERSETUJUAI\ PUBLIKASI ARTIKEL ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan batrwa artikel ilmiah dengan judul

:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI STRATEGI
QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS

X PM 1 SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20152016
Ditulis oleh:

TitinNurfiatin

Nama

:

NIM

:K7412173

Jurusan/ Prodi/

BKK

: P.IPS/Ekonomi

Telah direview dan layak untuk dipublikasikan di jurnal online Pendidikan Ekonomi

Mohon dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan terima kasih.

Surakarta" Agustus 2016
Pembimbing II

Drs. Sunarto, M.M
NrP. I 9540806 I 98003 I 002

Sudarno, S.Pd, M.Pd
NrP. I 968 l 1251994031002

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DASAR KECANTIKAN RAMBUT SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

2 18 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 42

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VC MIN 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015 2016

0 10 116

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X O1 SMK NEGERI NGARGOYOSO TAHUN AJARAN 2014 2015 | Fantara | Jurnal Nosel 8114 17013 1 SM

0 0 9

PENERAPAN MODEL ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, AND SATISFACTION (ARCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016 2017 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 10524 22395 1 SM

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 2016 | - | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 9357 19900 1 SM

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM (QUANTUM LEARNING) BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 6

Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Dengan Strategi Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Siswa Pada Mata Pelajaran Marketing Kelas X-6 Kompetensi Keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Negeri 1 Karanaganyar Tahun Pelajaran 2017/20

0 0 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI STRATEGI QUANTUM LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

0 0 98