S IPS 1202313 Chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil observasi awal dan wawancara
yang telah penulis lakukan dikelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang, dimana saat
kegiatan pembelajaran IPS berlangsung penulis menemukan permasalahan yang
menunjukan bahwa kecerdasan interpersonal siswa kelas VIII A ini masih rendah,
hal ini bisa dilihat dari : Pertama , siswa kesulitan dalam membangun hubungan
yang baik antara siswa, hal ini terlihat ketika kegiatan diskusi kelompok, siswa
tidak mau bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan oleh guru dan pada
saat kegiatan diskusi berlangsung, siswa terlihat diam, kurang mampu
bersosialisasi dengan teman kelompoknya. Kedua , siswa kesulitan bekerjasama
dengan siswa lain, contohnya ketika proses diskusi kelompok berlangsung hanya
beberapa siswa yang mengerjakan tugas kelompok dan anggota kelompok yang
lain cenderung mangandalkan temannya dan kurang membantu mengerjakan
tugas dalam kelompoknya. Ketiga , siswa kurang memiliki sikap menghargai
antara siswa, hal ini terlihat ketika kegitan diskusi kelompok berlangsung,
terdapat beberapa siswa yang melontarkan ucapan yang menyinggung siswa lain
yang berakibat saling mengejek satu sama lain. Keempat, siswa kurang memiliki
kemampuan komunikasi yang baik antara siswa,contohnya ketika kegiatan diskusi

kelompok berlangsung, siswa berbicara dengan kata yang kurang sopan, dan
mengungkapkan pendapat dengan menggunakan intonasi yang keras.
Hasil wawancara penulis kepada beberapa siswa kelas VIII A memberi
informasi bahwa, siswa tidak terlalu dekat dengan siswa yang bukan teman
dekatnya, pada saat proses diskusi berlangsung siswa malu untuk mengungkapkan
ide / gagasan karena takut salah dan menyebabkan saling ejek, serta guru hanya
menyampaikan materi secara satu arah melalui metode ceramah. Hasil wawancara
terhadap guru mata pelajaran IPS memberi informasi bahwa permasalahan yang
didapat penulis dari wawancara terhadap beberapa siswa memang sering terjadi
ketika pembelajaran IPS berlangsung. Menurut pengamatan penulis, pernyataan
1
Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

tersebut memang benar adanya karena ketika dilakukan pengamatan, siswa hanya
ingin berkumpul dengan teman dekatnya, siswa sering mengejek siswa lain, ketika

proses diskusi berlangsung siswa kurang mampu berkomunikasi dengan baik, dan
guru kurang mendorong aktif siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain.
Berdasarkan data hasil observasi awal dan wawancara tersebut maka dapat
diperoleh informasi bahwa pembelajaran IPS di kelas VIII A yang dilakukan
hanya menyajikan informasi dan tidak banyak mendorong kemampuan
membangun hubungan baik antara siswa lain, bekerja sama, saling menghargai
dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu pembelajaran dititik beratkan pada
penugasan konsep dan kurang mengembangkan aspek-aspek lain seperti aspek
nilai, sikap dan perilaku sosial, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan
tidak dapat mengasah kecerdasan interpersonal yang merupakan kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain. Padahal pembelajaran IPS bukan hanya
sekedar menghapal konsep-konsep dan menerima materi saja, seperti yang
dijelaskan oleh Hasan (2013) bahwa tujuan IPS dalam kurikilum 2013 adalah :
“Tujuan Pendidikan IPS adalah untuk menghasilkan warganegara yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang masyarakat dan bangsanya,
religius, jujur, demokratis, kreatif, analitis, senang membaca, memiliki
kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan
fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial budaya, serta
berkomunikasi secara produktif,“
Penjelasaan diatas dapat dipahami bahwa pembelajaran IPS bukan hanya

sekedar menghapal konsep-konsep dan menerima materi saja, tetapi siswa harus
peduli dengan lingkungan sosialnya dan mampu berkomunikasi dengan baik, yang
merupakan aspek dalam kecerdasan interpersonal. Wahyudi (2013, hlm. 25)
menyebutkan kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk mengamati dan
mengerti maksud, motivasi, dan perasaan orang lain. Kecerdasan interpersonal
melibatkan kemampuan untuk memahami orang lain, di dalam kehidupannya dan
tampak melalui prilakunya. Kecerdasan interpersonal dibutuhkan karena dalam
kehidupan manusia, setiap orang harus hidup bersama kelompoknya karena setiap
orang membutuhkan orang lain. Individu yang memiliki tingkat kecerdasan
interpersonal yang tinggi akan mampu berempati secara baik, berinteraksi dan
mengembangkan hubungan yang harmonis serta mampu menjalin komunikasi
Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

yang efektif dengan orang lain. Mereka ini dapat dengan cepat memahami
temperamen, sifat, dan kepribadian orang lain, mampu memahami suasana hati,

motif dan niat orang lain, sehingga akan disenangi dan mudah diterima oleh
banyak orang. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Amstrong (Musfiroh, 2008,
hlm. 55) bahwa individu yang cerdas dalam interpersonal akan mempunyai
banyak teman, akan mudah bersosialisasi dan senang terlibat dalam kegiatan atau
kerja kelompok, serta suka memberikan apa yang dimiliki dan diketahui kepada
orang lain, termasuk masalah ilmu dan informasi.
Sementara itu orang yang memiliki kecerdasan interpersonal rendah akan
memunculkan konflik interpersonal yang berakibat pada sebuah perilaku yang
tidak diterima secara sosial. Seorang siswa yang memiliki kecerdasan
interpersonal rendah akan mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan siswa
lainnya sehingga tidak dapat melakukan proses sosialisasi dengan baik dan mudah
tersisihkan secara sosial. Konflik interpersonal seperti inilah yang akan
menghambat siswa tersebut dalam mengembangkan dunia sosialnya secara
matang. Hal ini ditegaskan oleh pendapat Safaria (2005, hlm. 13) bahwa siswa
yang gagal mengembangkan kecerdasan interpersonalnya, akan mengalami
banyak hambatan dalam dunia sosialnya. Selain itu, orang yang memiliki tingkat
kecerdasan interpersonal rendah dapat memunculkan konflik interpersonal. Hal
ini ditegaskan oleh Sullivan (Chaplin, 2000, hlm. 257) bahwa penyakit mental dan
perkembangan kepribadian terutama sekali lebih banyak ditentukan oleh interaksi
interpersonalnya daripada oleh faktor-faktor konstruksionalnya.

Mengingat pentingnya kecerdasan interpersonal yang akan sangat
bermanfaat bagi siswa sebagai makhluk sosial, maka menciptakan pembelajaran
yang berorientasi pada kecerdasan interpersonal adalah hal yang sangat penting
untuk dilakukan. Untuk itu diperlukannya suatu model pembelajaran yang
mendorong siswa untuk bersosialisasi, bekerja sama dan berkomunikasi dengan
baik,

sehingga

siswa

diharapkan

dapat

meningkatkan

kecerdasan

interpersonalnya. Model pembelajaran yang dianggap mampu meningkatkan

kecerdasan interpersonal siswa yaitu model pembelajaran Cooperative Learning
tipe Jigsaw, model pembelajaran ini dianggap cocok karena dalam proses

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

pembelajarannya siswa tidak hanya mengusai konsep atau materi pelajaran akan
tetapi siswa mempelajari materi secara bersama-sama, selain itu siswa dituntut
untuk dapat berkomunikasi dengan baik dengan siswa lain , hal ini senada dengan
pendapat dari Lie (2004, hlm. 69), bahwa Jigsaw adalah model pembelajaran yang
menuntut siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan
mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan
keterampilan komunikasi. Kemudian Asnaeni (2004, hlm. 9), menyatakan bahwa
model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw berorientasi pada siswa
yang bertujuan mempersiapkan siswa sebagai ahli informasi yang mampu
mengkomunikasikan pengetahuan yang dimilikinya kepada teman pada anggota

kelompok lainnya. Selain itu juga model pembelajaran Cooperative Learning tipe
Jigsaw dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan
pemahamannya sendiri, menerima umpan balik dan perbedaan pendapat (Wina,
2007, hlm. 249). Sementara itu Aronson, dkk (dalam Santoso, hlm. 137 ) dari
penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa yang diajar dengan metode jigsaw
menjadi lebih menyukai teman -temannya dalam satu kelompok belajar dibanding
dengan kesukaan mereka terhadap teman-temannya satu kelas yang bukan
anggota kelompok belajarnya. Dengan belajar kooperatif mereka saling
menghargai dan saling peduli satu sama lain, sehingga mampu meningkatkan
komunikasi interpersonal di antara mereka.
Hasil penelitian dari Dilla R Rahayu (2014) mengenai penerapan metode
diskusi tipe jigsaw untuk menumbuhkan kecerdaan interpersonal, penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 43 Bandung dan yang dijadikan sample adalah siswa
kelas VII- 6 yang berjumlah 33 orang siswa yang terdiri dari 20 orang siswa
perempuan dan orang 13 siswa laki-laki, kemudian guru mata pelajaran IPS.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK), dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa (l) penerapan metode diskusi tipe jigsaw untuk menumbuhkan kecerdasan
interpersonal siswa telah mencapai kategori baik dengan langkah-langkah yang
benar, (2) gambaran kecerdasan interpersonal dengan indikator keterampilan

berkomunikasi, berinterkasi dan bekerjasama setelah diterapkan metode diskusi

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5

tipe jigsaw mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi
kecerdasan interpersonal siswa mengalami pertumbuhan yang baik pada setiap
siklusnya, seperti keterampilan bekerjasama, berkomunikasi, berinteraksi,
memiliki empati dan peduli terhadap temannya.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli dan hasil penelitian diatas dapat
dipahami bahwa jigsaw merupakan model yang menekankan siswa untuk
bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara
bersama-sama, serta saling membantu satu sama lain. Hal tersebut dirasa dapat
mendorong siswa untuk dapat mengolah informasi serta mengasah kemampuan
berkomunikasi sehingga dengan demikian akan membangun interaksi edukatif
antar siswa yang bersama-sama saling bertukar pikiran, menyelidiki dan

mengamati, berfikir dan menarik kesimpulan, serta saling mencurahkan
kemampuan, keterampilan dan kreatifitasnya sehingga di dalam prosesnya
tersebut akan mampu mengasah kecerdasan interpersonal siswa.
Berangkat dari uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti
upaya peningkatan kecerdasan interpersonal siswa. Melalui penerapan model
pembelajaran

Cooperative

Learning

tipe

Jigsaw

ini

diharapkan

dapat


meningkatkan interpersonal siswa. Maka dari itu penulis terdorong untuk
melakukan

penelitian

INTRPERSONAL

dengan

SISWA

judul

“PENINGKATAN

MELALUI

MODEL


KECERDASAN

PEMBELAJARAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS.
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS TERHADAP SISWA KELAS VIII A DI
SMP NEGERI 3 LEMBANG”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan penulis, maka garis besar
dari rumusan masalahnya adalah: Bagaimana meningkatkan kecerdasan
interpersonal melalui penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe
Jigsaw pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 Lembang kelas VIII A?”.
Adapun rumusan masalah yang dijabarkan secara khusus sebagai berikut:

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

1.

Bagaimana guru mendesain Model Pembelajaran Cooperative Learning
tipe Jigsaw untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang ?

2.

Bagaimana guru melaksanakan Model Pembelajaran Cooperative Learning
tipe Jigsaw untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang ?

3.

Kendala apa yang dihadapi guru saat melaksanakan pembelajaran IPS
menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw
untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di kelas VIII A SMP
Negeri 3 Lembang ?

4.

Bagaimana

peningkatan

kecerdasan

interpersonal

siswa

setelah

diterapkannya Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw pada
pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang ?

C. TUJUAN PENELITIAN
Penulisan ini bertujuan untuk memperoleh jawaban dari permasalahan
yang dikemukakan di atas, maka tujuan secara umum dari penulisan ini adalah:
Meningkatan Kecerdasan Interpersonal siswa melalui model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Jigsaw pada pembelajaran IPS
Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :
1.

Desain Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk
meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam pembelajaran IPS di
kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang.

2.

Pelaksanaan Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk
meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam pembelajaran IPS di
kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang.

3.

Upaya dalam mengatasi kendala penggunaan Model Pembelajaran
Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan kecerdasan
interpersonal siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIII A SMP Negeri 3
Lembang.

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

4.

Peningkatan kecerdasan interpersonal setelah diterapkannya Model
Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw pada pembelajaran IPS di
kelas VIII A SMP Negeri 3 Lembang.

D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu :
a. Bagi guru.
1) Mendapatkan pengalaman langsung tentang penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan
kecerdasan interpersonal siswa dalm pembelajaran IPS.
2) Mendapatkan pemahaman dan pengalaman untuk menciptakan
pembelajaran IPS yang aktif, efektif, dan partisipatif memlalui
pemanfaatan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw
untuk meningkatkan keceradasan interpersonal siswa.
3) Lebih termotivasi untuk meciptakan pembelajaran IPS yang kreatif,
aktif, partisipatif, inovatif dan menarik melalui penerapan berbagai
model dan metode pembelajaran salah satunya seperti model
pembelarajan Cooperative Learning tipe Jigsaw.
b. Bagi siswa
1) Lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran IPS.
2) Mendapatkan pengalaman belajar dengan model pembelajaran
Cooperative Learning tipe Jigsaw.
3) Meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa dalam kegiatan
pembelajaran
c. Bagi sekolah yang diteliti
Memberikan inovasi baru cara pengajaran siswa Sekolah Menengah
Pertama untuk mengasah kecerdasan interpersonal siswa melalui
pembelajaran IPS dengan model Cooperative Learning tipe Jigsaw.
d. Bagi peneliti
Peneliti

dapat

berkolaborasi

memperoleh
maupun

pengalaman

memilih

strategi

langsung
yang

tepat,

bagaimana
sehingga

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

dimungkinkan kelak ketika terjun ke lapangan mempunyai wawasan dan
pengalaman,

memiliki

kemampuan

mengembangkan

kecerdasan

interpersonal siswa melalui metode Jigsaw

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika Penulisan dalam penyusunan skripsi ini, adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini secara garis besar penulis memaparkan mengenai latar belakang
masalah yang dimana hal itu menjelaskan tentang penggunaan model
pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk meningkatkan
kecerdasan interpersonal siswa. Selain itu, berisi tentang rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai kajian pustaka yang berhubungan dengan
permasalahan yang diambil dari rumusan masalah yang dibahas. Kajian
pustaka yang penulis kaji yaitu mengenai “Peningkatan Kecerdasan
Interpersonal Siswa melalui Model Pmebelajaran Cooperative Learning
tipe Jigsaw”. Berdasarkan judul tersebut maka penulis memaparkan
kajian pustakanya ; Pertama, membahas mengenai pembelajaran IPS.
Kedua,

membahas

pengertian

kecerdasan

interpersonal,

fungsi

kecerdasan interpersonal, manfaat kecerdasan interpersonal serta
kecerdasan interpersonal dalam pembelajaran IPS. Ketiga, membahas
mengenai cooperative learning dan cooperative learning tipe jigsaw.
BAB III METODE PENULISAN
Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang mencakup desain
penelitian, definsi operasional, teknik pengumpulan data serta prosedur
dan tahap penelitian.
BAB IV HASIL PENULISAN
Bab ini memaparkan laporan hasil penelitian yang meliputi pengolahan
data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan.
BAB V

KESIMPULAN

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

Bab ini membahas mengenai penutup yang didalamnya terdapat
kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan sekaligus
menjawab rumusan masalah secara singkat dan saran untuk penelitian
selanjutnya.

Andrian Rizki , 2016
PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu