Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk (2)

Partikel Penyusun Benda Mati dan Makhluk
Hidup

Semua benda-benda yang ada di dunia ini tersusun atas atomatom. Bahkan, tubuh manusia sendiri adalah atom-atom. Lalu
apakah atom itu? Pasti ada di antara kita yang tidak asing
dengan kata ini.
Menurut Harun (1994:5), atom adalah bahan penyusun semua
benda baik benda hidup maupun benda mati. Artinya baik
benda hidup maupun benda mati tersusun atas atom-atom.
Kita manusia, merupakan makhluk hidup yang tersusun atas
atom-atom yang jumlahnya ribuan. Atom sendiri merupakan
benda mati, tapi atom partikel yang menyusun makhluk
hidup.
Lalu seberapa besar atom itu?
Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom,
atom-atom itu berikatan satu sama lain membentuk senyawa
yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk
tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-

molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H),
nitrogen (N), dan sulfur (S), serta tulang kita antara lain

mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).
(Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015:170). Atom
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang manusia karena
ukurannya yang sangat kecil.

http://arstechnica.com

Namun, atom-atom dapat bergabung membentuk satu
kesatuan yang nantinya dapat terlihat oleh mata manusia.
Atom ada berbagai jenis/macamnya. Atom dapat bergabung
dengan atom yang sama atau dengan atom yang berbeda.
Dapat pula satu jenis atom bergabung dengan banyak atom
lain. Atom yang telah bergabung dengan atom lain akan
memiliki sifat yang berbeda dengan atom yang bebas (tak
berikatan dengan atom lain).
Jumlah dan jenis atom-atom penyusun molekul yang
menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi pola susunan dan jenis
ikatan antarmolekul penyusun materi juga dapat menyebabkan
zat atau materi itu mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika.
Mari kita lihat contoh berikut. Molekul glukosa yang

menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan
perbandingan tertentu. Kayu yang ada pada pensil tersusun
atas selulosa yang juga mempunyai rantai panjang. Molekul
panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul glukosa sama

seperti pada pati. Selulosa dan amilum mempunyai molekul
penyusun sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antarmolekul
glukosanya berbeda. Selulosa merupakan zat yang keras tetapi
jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Sedangkan amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai
bahan makanan. Masing-masing senyawa mempunyai rumus
molekul tertentu. Rumus molekul menunjukkan jenis atom
yang menyusun suatu molekul dan perbandingannya. Molekul
air (H2O) sebagai contoh terdiri atas satu atom O dan dua
atom H. Bila dua atom O mengikat dua atom H maka akan
terbentuksenyawa yang berbeda yaitu hidrogen peroksida
(H2O2).
Bagaimana atom-atom dapat membentuk ikatan kimia dalam
suatu molekul?
Sebelum mempelajari lebih jauh dari hal itu, mari kita pelajari

dulu partikel-pertikel penyusun atom. Ya. Meskipun atom
adalah penyusun, tetapi atom sendiri juga tersusun dari
pertikel-partikel. Atom merupakan partikel terkecil yang
menyusun benda mati maupun makhluk hidup yang mana
atom sendiri tersusun atas partikel-partikel penyusun atom
atau partikel subatom yaitu neutron (n), proton (p), dan
elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti atom.
Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti.
Elektron-elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan
tinggi membentuk awan elektron. Elektron dan proton
merupakan partikel subatom yang mempunyai muatan
berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron
bermuatan negatif sedangkan proton bermuatan positif.

perpustakaancyber.blogspot.co.id

Karena elektron dan proton bermuatan listrik, maka atom juga
dapat bermuatan listrik mengingat elektron dan proton adalah
penyusun atom. Atom dikatakan netral atau tak bermuatan
jika jumlah antara elektron dan protonnya sama banyak.

Bagaimana bila jumlah elektron lebih banyak dari pada
protonnya? Tentu saja karena elektron membawa muatan
listrik negatif, maka apabila jumlah elektron lebih banyak dari
proton, atom akan bermuatan negatif. Begitu pula yang terjadi
apabila proton yang lebih banyak berada dalam atom daripada
elektron, atom bermuatan listrik positif.
Meskipun atom merupakan partikel yang kecil, atom memiliki
massa atom yang terpusat pada inti atom. Sedangkan elektron
yang bukan bagian dari inti atom, memiliki massa yang amat
kecil.
Bagaimana atom yang sangat kecil dapat diketahui dan
dipelajari? Hal ini sekarang dapat diketahui oleh kita semua
tidak lepas karena penelitian dari berbagai ahli yang tak hentihentinya melakukan penelitian tentang atom dan menjadikan
hasil penelitiannya memberikan pengaruh bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya tentang atom sekarang ini.
Berikut ini adalah sejarah penemuan atom dari beberapa
ilmuan.

1. John Dalton(1766-1844), mengajukan teori atomn tahun
1807

Dalton mengatakan bahwa semua unsur kimia tersusun atas
partikel-partikel yang sangat kecil, yang disebut atom, yang
tidak bisa pecah saat zat-zat kimianya direaksikan. Satu lagi
pendapatnya yaitu semua reaksi kimia merupakan akibat
saling bergabungnya atau terpisahnya atom-atom. Teori atom
dalton menjadi dasar untuk ilmu pengetahuan modern. Model
atom Dalton dapat dakatakan, atom sebagai partikel terkecil
yang berbentuk seperti bola pejal

http://visi3.blogspot.co.id

2.Joseph John Thomson, menurutnya Atom merupakan bola
bermuatan positif dan di tempat-tempat tertentu terdapat
elektron-elektron yang bermuatan negatif seperti kismis dalam
roti.

3. Ernest Rutherford, menurutnya atom adalah partikel yang
terdiri dari inti atom, yaitu proton dan neutron yang berada
pada bagian pusat dan dikelilingi elektron-elektron.


http://www.glogster.com

4. Niels Bohr, atom terdiri terdiri atas inti yang menjadi pusat
massa atom dan pusat muatan positif. Sedangkan elektron
bergerak disekeliling inti pada lintasan tertentu (orbit)yang
disebut kulit-kulit atom. Selama elektron mengelilingi inti,
elektron tidak memancarkan energi.

5. Teori atom Modern (Mekanika Gelombang), menyatakan
atom tersusun atas partikel sub atom yaitu neutron (n), proton
(p), dan elektron (e). Neutron dan proton menjadi satu
membentuk inti yang padat disebut nukleus atau inti atom.
Elektron bergerak disekeliling inti hampir dalam kecepatan
cahaya membentuk awan elektron.
Perkembangan teori atom dapat dilihat lebih lanjut secara
detail pada web berikut (klik di sini)
Unsur
Unsur merupakan zat tunggal (murni) yang tidak dapat diubah
lagi menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi, seperti emas,
besi, perak, oksigen, dan masih banyak yang lain. Saat ini ada

sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam (terlihat pada
sistem periodik unsur). Masing-masing unsur tersebut
memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Atom-atom dari
unsur yang berbeda memiliki jumlah partikel subatom yang
berbeda. Semua atom dalam suatu unsur tertentu memiliki
jumlah proton yang sama di dalam intinya. Jumlah proton ini
unik untuk setiap unsur. Nomor massa suatu atom ditentukan
oleh jumlah dari neutron, proton, dan elektron. Namun, karena
massa elektron sangat kecil, maka dapat diabaikkan. Atom
yang satu berbeda dengan atom yang lain karena mempunyai
elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika
massa atomnya berbeda maka jari-jari bola atom itu akan
berbeda pula.
Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron
dalam
suatu atom yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan
dengan

persamaan berikut.
Nomor atom = Jumlah proton (p) dalam suatu atom = jumlah

elektron (e)
Nomor massa = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)
Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip
(turun) di kiri lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis
superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, sebagaimana
berikut

http://fisikazone.com

Keterangan:
X = lambang unsur;
A = nomor massa;
Z = nomor atom
Untuk lebih lanjut mempelajari materi ini silakan untuk
membuka link web berikut. Link Download Buku.
Berikut saya sajikan sebuah video mengenai materi ini, atom.