Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Pedagang di Pasar Simpang Limun Medan Tahun 2015

1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan penyakit metabolisme kronis yang ditandai

dengan peningkatan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia).
Prevalensi hiperglikemia sendiri semakin bertambah setiap tahun. Berdasarkan data
Global Health Observatory oleh WHO, peningkatan kadar glukosa darah puasa

melebihi normal (≥7,0 mmol/L atau dengan pengobatan) terjadi pada 9% orang
dewasa umur ≥18 tahun di dunia pada tahun 2010 – 2014. Pada tahun 2010, sekitar
8,0% penduduk dewasa usia ≥18 tahun di Indonesia memiliki kadar glukosa darah
puasa melebihi normal. Jumlah ini meningkat menjadi sekitar 8,7% pada tahun 2014
(WHO, 2015).
Salah satu faktor resiko dari penyakit diabetes mellitus adalah aktivitas fisik
yang kurang aktif (Perkeni, 2011). Aktivitas fisik yang kurang aktif juga
menyebabkan 3,2 juta kematian dan 69,3 juta kecatatan per tahun (WHO, 2014).

Sekitar 23% orang dewasa umur ≥18 tahun tergolong ke kelompok aktivitas
kurang aktif pada tahun 2010 (WHO, 2015). Di Indonesia, sekitar 73,9% penduduk
usia ≥10 tahun termasuk ke kelompok aktivitas fisik aktif dan 26,1% termasuk ke
kelompok aktivitas fisik kurang aktif. Di Provinsi Sumatera Utara, 76,5%
penduduknya termasuk ke kelompok aktivitas aktif dan 23,5% sisanya termasuk ke
kelompok aktivitas kurang aktif (Riskesdas, 2013).
Berdasarkan penelitian, aktivitas fisik yang kurang aktif dikaitkan dengan
penyakit tidak menular dan juga faktor resikonya, seperti peningkatan tekanan darah,
peningkatan kadar glukosa darah, dan kegemukan (WHO, 2010). Sebaliknya, lakilaki dan wanita dengan tingkat aktivitas fisik yang aktif mempunyai kadar glukosa

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara

2

darah puasa, glukosa darah sewaktu, dan HbA1C yang lebih baik dibandingkan
dengan mereka yang kurang aktif (Young et al., 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Ezema et al. (2011) dan Okaka et al. (2013)
menunjukkan bahwa peningkatan kadar glukosa darah konsisten ditemukan pada
pedagang. Data Riskesdas (2013) menunjukkan bahwa pedagang menduduki

peringkat kedua dalam kelompok aktivitas yang kurang aktif. Maka, kejadian
peningkatan kadar glukosa darah pada pedagang diduga diakibatkan oleh aktivitas
fisik yang kurang aktif.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan aktivitas
fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu pada pedagang di Pasar Simpang Limun
Medan. Penelitian dilakukan di Pasar Simpang Limun Medan berdasarkan kesesuaian
penelitian yang melibatkan pedagang dan karena Pasar Simpang Limun Medan
terletak di lokasi yang strategis dan memiliki jenis pedagang yang beragam.
1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan pertanyaan

peneliti sebagai berikut:
Apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu pada
pedagang di Pasar Simpang Limun Medan?

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara


3

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu pada pedagang di Pasar
Simpang Limun Medan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Memperoleh gambaran kadar glukosa darah sewaktu di kelompok responden.
2. Memperoleh gambaran aktivitas fisik di kelompok responden.
3. Menentukan hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu.
1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:


1. Institusi Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan informasi mengenai
hubungan aktivitas fisik dengan kadar glukosa darah sewaktu.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam penulisan karya
tulis ilmiah dan dapat menambah pengalaman peneliti dalam bidang penelitian
khususnya mengenai hubungan aktivitas fisik dan kadar glukosa darah
sewaktu.
3. Responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah
pengetahuan responden mengenai gambaran aktivitas fisik dan kadar glukosa
darah sewaktu mereka.

Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara