Pembuatan Tali Serat Berbahan Serat Alami Kulit Dalam Batang Melinjo (Gnetum Gnemon)
47
Lampiran 1. FlowChart pelaksanaan penelitian.
48
Lampiran 2. Data uji tarik
Ulangan
U1
U2
U3
Rata-rata
Berat
(g)
1.8
1.8
1.8
1.8
ϕ
(mm)
5.28
5.40
5.44
5.37
L
(mm)
94
94
94
94
∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
A
(mm2)
21.88
22.89
23.23
22.67
Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587
Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673
Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42
49
Lampiran 3. Perhitungan kekuatan Tarik
Ulangan
ϕ
A
(mm)
(mm2)
U1
5.28
21.88
U2
5.40
22.89
U3
5.44
23.23
Rata-rata
5.37
22.67
1. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.28)2
= 21.88 mm2
Ơ
=
=
Fmax
A
1002.481
21.88
= 45.82 N/mm2
2. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.40)2
= 22.89 mm2
Ơ
=
=
����
�
861.518
22.89
= 37.64 N/mm2
3. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.44)2
= 23.23 mm2
Ơ
=
=
����
�
1014 ,761
23.23
= 43.68 N/mm2
Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587
Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38
50
Lampiran 4. Perhitungan regangan
Ulangan
L
(mm)
U1
94
U2
94
U3
94
Rata-rata
94
1. ɛ
=
∆L
�
32.43701
=
94
= 0.3451
2. ɛ
∆L
=
�
32,85677
=
94
= 0.3495
3. ɛ
=
∆L
�
=
40.24224
94
= 0.4281
∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
51
Lampiran 5. Perhitungan elastisitas
Ulangan
Ơ
(N/mm2)
U1
45.82
U2
37.64
U3
43.68
Rata-rata
42.38
1. E
σ
=ε
=
45.82
0.3451
= 132.7731 N/mm2
2. E
σ
=ε
37.64
= 0.3495
= 107.6967 N/mm2
3. E
σ
=ε
43.68
= 0.4281
= 102.0322 N/mm2
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673
52
Lampiran 6. Perhitungan Deformasi Tali
Ulangan
∆L
(mm)
U1
32.43701
U2
32.85677
U3
40.24224
Rata-rata
35.17867
1. Deformasi
= ∆L
= 32.43701 mm
2. Deformasi
= ∆L
= 32,85677 mm
3. Deformasi
= ∆L
= 40.24224 mm
Deformasi
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
53
Lampiran 7. Perhitungan Kelenturan Tali
Ulangan
L
∆L
(mm)
(mm)
U1
94
32.43701
U2
94
32.85677
U3
94
40.24224
Rata-rata
94
35.17867
1. Kelenturan
=
=
=
��� − � ��
x 100 %
���
126,43701 − 94
94
32,43701
94
x 100 %
x 100 %
= 34.51 %
2. Kelenturan
=
��� − � ��
=
126,85677 − 94
x 100 %
���
94
x 100 %
= 34.95 %
3. Kelenturan
=
��� − � ��
=
134,24224 − 94
=
x 100 %
���
94
32,43701
94
x 100 %
x 100 %
= 42.81 %
Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42
54
Lampiran 8. Gambar alat
Gambar 1. Alat pemintal tampak atas
Gambar 2. Alat pemintal tampak samping kanan
55
Gambar 3. Alat pemintal tampak samping kiri
Gambar 4. Alat pemintal tampak depan
56
Lampiran 9. Gambar pengambilan serat
Gambar 5. Proses pengambilan kulit batang melinjo yang terdapat serat dari
pohon melinjo
Gambar 6. Kulit batang melinjo yang telah diambil
Gambar 7. Serat yang telah diambil dari kulit batang melinjo
57
Lampiran 10. Gambar pengujian tarik
Gambar 8. Alat uji tarik
Gambar 9. Alat pengukuran yang digunakan
Gambar 10. Benda uji yang dijepit oleh alat uji tarik sebelum dilakukan pengujian
58
Gambar 11. Benda uji yang telah putus setelah dilakukan pengujian
Gambar 12. Tali yang putus akibat pengujian tarik
59
Lampiran 11. Kapasitas Alat
Kapasitas Alat =
Kapasitas Alat =
Rataan Panjang setelah dipintal
Waktu
1m
60 detik
× 3600 detik⁄jam
Kapasitas Alat = 60 m⁄jam ( untuk 1 pintalan kecil)
1 pintalan besar terdiri dari 3 pintalan kecil sehingga kapasitas alat menjadi:
Kapasitas alat 1 pintalan besar
=
60 m/jam
3
= 20 m/jam
60
Lampiran 12. Analisis Ekonomi
Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya Tetap (BT)
-
Biaya penyusutan
D
=
Dimana : D
D=
-
(P-S)
n
= Biaya Penyusutan (Rp/tahun)
P
= Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)
S
= Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
n
= umur ekonomis (tahun)
(Rp.1.100.000 - Rp.110.000)
5
= Rp.198.000/tahun
Bunga modal dan asuransi
I
=
=
(i(P)(n+1))/)
2n
(17%(Rp.1.100.000)(5+1))
2x5
= Rp. 112.200/tahun
-
Biaya sewa gedung
Biaya sewa gedung
= 1% . P
= 1% . Rp. 1.100.000
= Rp. 11.000/tahun
-
Pajak
Pajak = 2% . P
= 2% . Rp. 1.100.000
= Rp. 22.000/tahun
61
-
Total Biaya Tetap (BT)
= Rp. 343.200/tahun
2. Biaya Tidak Tetap (BTT)
-
Biaya perbaikan alat (reparasi)
(1,2% (P-S))
Biaya perbaikan alat (reparasi) =
X
(1,2% (Rp.1.100.000−Rp.110.000))
=
1196
= Rp. 9,933/jam
-
Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam
-
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = 5.009,933/jam
3. Unsur Produksi
Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 1.100.000
Umur Ekonomis (n)
= 5 tahun
Nilai Akhir Alat (S)
= Rp. 110.000
Jam Kerja
= 4 jam/hari
Produksi / hari
= 20 m/jam x 4 jam/hari = 80 m/hari
Biaya Operator
= Rp 20.000/hari
Biaya Perbaikan
= 9,933/jam
Bunga Modal dan Asuransi
= Rp. 112.200/tahun
Biaya Sewa Gedung
= Rp. 11.000/tahun
Pajak
= Rp.22.000/tahun
Jam Kerja Alat/tahun
= 1196 jam/tahun (asumsi 299 hari efektif
berdasarkan tahun 2015)
Biaya Tetap
= Rp. 343.200/tahun
62
Biaya Tidak Tetap
= Rp. 5009,933/jam
Biaya Pemintalan Tali
Pengukuran biaya produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya
yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok = [
BT
X
+ BTT ] C
Dimana : BT
= Total Biaya tetap (Rp/tahun)
BTT
= Total biaya tidak tetap (Rp/jam)
X
= Total jam kerja per tahun (jam/tahun)
C
= Kapasitas alat (jam/satuan produksi)
Biaya pokok =[
=[
BT
X
+ BTT ] C
Rp.343.200/tahun
1196 jam/tahun
+ Rp.5009,933/jam] 0,05 jam/m
= Rp. 264.84/m
Break Even Point
Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N=
Biaya tetap (F)
Rp. 343.200 /tahun
(80 m/hari)x(299 hari/tahun)
=Rp. 14.35/m
= Rp. 5009,933/jam
=
Penerimaan dari tiap m produksi
R-V
= Rp. 343.200 /tahun
=
Biaya tidak tetap (V)
F
Rp. 5009,933/jam
20m/jam
=Rp 250.5 /m
63
= (15% x (BT + BTT)) + (BT + BTT)
= (0,15 x (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)) + (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)
= Rp. 304,58/m
N
=
=
=
F
R-V
Rp.343.200/tahun
Rp. 304,58/m - Rp 250.5 /m
Rp.343.200/tahun
58.08/m
= 5909 m/tahun
Net Present Value
CIF-COF≥0
Dimana :
CIF
= cash in flow
COF
= cash out flow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
(dalam %) bertindak sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-perhitungan.
Penerimaan (CIF) = Pendapatan x (P/A, i, n) + Nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF) = Investasi + pembiayaan (P/A, i, n)
Kriteria NPV yaitu :
NPV
> 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan;
NPV
< 0, berarti sampai dengan tahun investasi proyek tidak
menguntungkan;
NPV
= 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
64
Berdasarkan persamaan nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
CIF – COF ≥ 0
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pendapatan
: Rp. 7. 285.553,6 /tahun
Nilai akhir
: Rp. 110.000
Pembiayaan
: Rp. 5.991.879,868 /tahun
Suku bunga bank
: 15%
Suku bunga coba-coba
: 20%
Umur alat
: 5 tahun
Cash in flow 15%
Pendapatan
: Pendapatan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 7. 285.553,6 x 3,352
: Rp. 24.421.175,67
Nilai akhir
: Nilai akhir x (P/F, 15%, 5)
: Rp.110.000 x 0,4972
: Rp. 54.692
Jumlah CIF
: Rp. 24.475.867,67
Cash out flow 15%
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pembiayaan
: pembiayaan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 3,325
= Rp. 19.923.000,56
Jumlah COF
: Rp. 21.023.000,56
65
NPV 15%
= CIF – COF
= Rp. 24.475.867,67– Rp. 21.023.000,56
= Rp. 3.452.867
Cash in flow 20%
Pendapatan
: pendapatan x (P/A, 20%, 5)
: Rp. Rp. 7. 285.553,6 x 2,991
: Rp. 21.791.090,82
Nilai akhir
: nilai akhir x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 110.000 x 0,4019
: Rp. 44.209
Jumlah CIF
= Rp. 21.835.299,82
Cash out flow 20%
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pembiayaan
: pembiayaan x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 2,991
= Rp. 17.921.712,69
Jumlah COF
= Rp. 19.021.712,69
NPV 20%
= CIF – COF
= Rp. 21.835.299,82 – Rp. 19.021.712,69
= Rp. 2.813.587,13
Internal Rate Of Return
Internal Rate Of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif)
66
atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif),
dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut:
IRR=p%+ X/(X+Y) X(q%-p%)(positif dan negatif)
dan
IRR=p%+ X/(X-Y) X(q%-p%)(positif dan positif)
Dimana :
p = suku bungan bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba (> dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p)
= 15%
Suku bunga coba-coba (> dari p) (q)
= 20%
X
IRR
= p%+
IRR
= 20% +
X-Y
X(q%-p%)
Rp. 3.452.867
Rp. 3.452.867- Rp. 2.813.587,13
= 20% + (5.4) (5%)
= 47%
(20%-15%)
Lampiran 1. FlowChart pelaksanaan penelitian.
48
Lampiran 2. Data uji tarik
Ulangan
U1
U2
U3
Rata-rata
Berat
(g)
1.8
1.8
1.8
1.8
ϕ
(mm)
5.28
5.40
5.44
5.37
L
(mm)
94
94
94
94
∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
A
(mm2)
21.88
22.89
23.23
22.67
Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587
Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673
Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42
49
Lampiran 3. Perhitungan kekuatan Tarik
Ulangan
ϕ
A
(mm)
(mm2)
U1
5.28
21.88
U2
5.40
22.89
U3
5.44
23.23
Rata-rata
5.37
22.67
1. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.28)2
= 21.88 mm2
Ơ
=
=
Fmax
A
1002.481
21.88
= 45.82 N/mm2
2. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.40)2
= 22.89 mm2
Ơ
=
=
����
�
861.518
22.89
= 37.64 N/mm2
3. A
1
= 4 π D2
1
= 4 (3.14) (5.44)2
= 23.23 mm2
Ơ
=
=
����
�
1014 ,761
23.23
= 43.68 N/mm2
Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587
Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38
50
Lampiran 4. Perhitungan regangan
Ulangan
L
(mm)
U1
94
U2
94
U3
94
Rata-rata
94
1. ɛ
=
∆L
�
32.43701
=
94
= 0.3451
2. ɛ
∆L
=
�
32,85677
=
94
= 0.3495
3. ɛ
=
∆L
�
=
40.24224
94
= 0.4281
∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
51
Lampiran 5. Perhitungan elastisitas
Ulangan
Ơ
(N/mm2)
U1
45.82
U2
37.64
U3
43.68
Rata-rata
42.38
1. E
σ
=ε
=
45.82
0.3451
= 132.7731 N/mm2
2. E
σ
=ε
37.64
= 0.3495
= 107.6967 N/mm2
3. E
σ
=ε
43.68
= 0.4281
= 102.0322 N/mm2
ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742
E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673
52
Lampiran 6. Perhitungan Deformasi Tali
Ulangan
∆L
(mm)
U1
32.43701
U2
32.85677
U3
40.24224
Rata-rata
35.17867
1. Deformasi
= ∆L
= 32.43701 mm
2. Deformasi
= ∆L
= 32,85677 mm
3. Deformasi
= ∆L
= 40.24224 mm
Deformasi
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867
53
Lampiran 7. Perhitungan Kelenturan Tali
Ulangan
L
∆L
(mm)
(mm)
U1
94
32.43701
U2
94
32.85677
U3
94
40.24224
Rata-rata
94
35.17867
1. Kelenturan
=
=
=
��� − � ��
x 100 %
���
126,43701 − 94
94
32,43701
94
x 100 %
x 100 %
= 34.51 %
2. Kelenturan
=
��� − � ��
=
126,85677 − 94
x 100 %
���
94
x 100 %
= 34.95 %
3. Kelenturan
=
��� − � ��
=
134,24224 − 94
=
x 100 %
���
94
32,43701
94
x 100 %
x 100 %
= 42.81 %
Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42
54
Lampiran 8. Gambar alat
Gambar 1. Alat pemintal tampak atas
Gambar 2. Alat pemintal tampak samping kanan
55
Gambar 3. Alat pemintal tampak samping kiri
Gambar 4. Alat pemintal tampak depan
56
Lampiran 9. Gambar pengambilan serat
Gambar 5. Proses pengambilan kulit batang melinjo yang terdapat serat dari
pohon melinjo
Gambar 6. Kulit batang melinjo yang telah diambil
Gambar 7. Serat yang telah diambil dari kulit batang melinjo
57
Lampiran 10. Gambar pengujian tarik
Gambar 8. Alat uji tarik
Gambar 9. Alat pengukuran yang digunakan
Gambar 10. Benda uji yang dijepit oleh alat uji tarik sebelum dilakukan pengujian
58
Gambar 11. Benda uji yang telah putus setelah dilakukan pengujian
Gambar 12. Tali yang putus akibat pengujian tarik
59
Lampiran 11. Kapasitas Alat
Kapasitas Alat =
Kapasitas Alat =
Rataan Panjang setelah dipintal
Waktu
1m
60 detik
× 3600 detik⁄jam
Kapasitas Alat = 60 m⁄jam ( untuk 1 pintalan kecil)
1 pintalan besar terdiri dari 3 pintalan kecil sehingga kapasitas alat menjadi:
Kapasitas alat 1 pintalan besar
=
60 m/jam
3
= 20 m/jam
60
Lampiran 12. Analisis Ekonomi
Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya Tetap (BT)
-
Biaya penyusutan
D
=
Dimana : D
D=
-
(P-S)
n
= Biaya Penyusutan (Rp/tahun)
P
= Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)
S
= Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)
n
= umur ekonomis (tahun)
(Rp.1.100.000 - Rp.110.000)
5
= Rp.198.000/tahun
Bunga modal dan asuransi
I
=
=
(i(P)(n+1))/)
2n
(17%(Rp.1.100.000)(5+1))
2x5
= Rp. 112.200/tahun
-
Biaya sewa gedung
Biaya sewa gedung
= 1% . P
= 1% . Rp. 1.100.000
= Rp. 11.000/tahun
-
Pajak
Pajak = 2% . P
= 2% . Rp. 1.100.000
= Rp. 22.000/tahun
61
-
Total Biaya Tetap (BT)
= Rp. 343.200/tahun
2. Biaya Tidak Tetap (BTT)
-
Biaya perbaikan alat (reparasi)
(1,2% (P-S))
Biaya perbaikan alat (reparasi) =
X
(1,2% (Rp.1.100.000−Rp.110.000))
=
1196
= Rp. 9,933/jam
-
Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam
-
Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = 5.009,933/jam
3. Unsur Produksi
Biaya Pembuatan Alat (P)
= Rp. 1.100.000
Umur Ekonomis (n)
= 5 tahun
Nilai Akhir Alat (S)
= Rp. 110.000
Jam Kerja
= 4 jam/hari
Produksi / hari
= 20 m/jam x 4 jam/hari = 80 m/hari
Biaya Operator
= Rp 20.000/hari
Biaya Perbaikan
= 9,933/jam
Bunga Modal dan Asuransi
= Rp. 112.200/tahun
Biaya Sewa Gedung
= Rp. 11.000/tahun
Pajak
= Rp.22.000/tahun
Jam Kerja Alat/tahun
= 1196 jam/tahun (asumsi 299 hari efektif
berdasarkan tahun 2015)
Biaya Tetap
= Rp. 343.200/tahun
62
Biaya Tidak Tetap
= Rp. 5009,933/jam
Biaya Pemintalan Tali
Pengukuran biaya produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya
yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok = [
BT
X
+ BTT ] C
Dimana : BT
= Total Biaya tetap (Rp/tahun)
BTT
= Total biaya tidak tetap (Rp/jam)
X
= Total jam kerja per tahun (jam/tahun)
C
= Kapasitas alat (jam/satuan produksi)
Biaya pokok =[
=[
BT
X
+ BTT ] C
Rp.343.200/tahun
1196 jam/tahun
+ Rp.5009,933/jam] 0,05 jam/m
= Rp. 264.84/m
Break Even Point
Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N=
Biaya tetap (F)
Rp. 343.200 /tahun
(80 m/hari)x(299 hari/tahun)
=Rp. 14.35/m
= Rp. 5009,933/jam
=
Penerimaan dari tiap m produksi
R-V
= Rp. 343.200 /tahun
=
Biaya tidak tetap (V)
F
Rp. 5009,933/jam
20m/jam
=Rp 250.5 /m
63
= (15% x (BT + BTT)) + (BT + BTT)
= (0,15 x (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)) + (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)
= Rp. 304,58/m
N
=
=
=
F
R-V
Rp.343.200/tahun
Rp. 304,58/m - Rp 250.5 /m
Rp.343.200/tahun
58.08/m
= 5909 m/tahun
Net Present Value
CIF-COF≥0
Dimana :
CIF
= cash in flow
COF
= cash out flow
Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
(dalam %) bertindak sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-perhitungan.
Penerimaan (CIF) = Pendapatan x (P/A, i, n) + Nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF) = Investasi + pembiayaan (P/A, i, n)
Kriteria NPV yaitu :
NPV
> 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan;
NPV
< 0, berarti sampai dengan tahun investasi proyek tidak
menguntungkan;
NPV
= 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.
64
Berdasarkan persamaan nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
CIF – COF ≥ 0
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pendapatan
: Rp. 7. 285.553,6 /tahun
Nilai akhir
: Rp. 110.000
Pembiayaan
: Rp. 5.991.879,868 /tahun
Suku bunga bank
: 15%
Suku bunga coba-coba
: 20%
Umur alat
: 5 tahun
Cash in flow 15%
Pendapatan
: Pendapatan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 7. 285.553,6 x 3,352
: Rp. 24.421.175,67
Nilai akhir
: Nilai akhir x (P/F, 15%, 5)
: Rp.110.000 x 0,4972
: Rp. 54.692
Jumlah CIF
: Rp. 24.475.867,67
Cash out flow 15%
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pembiayaan
: pembiayaan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 3,325
= Rp. 19.923.000,56
Jumlah COF
: Rp. 21.023.000,56
65
NPV 15%
= CIF – COF
= Rp. 24.475.867,67– Rp. 21.023.000,56
= Rp. 3.452.867
Cash in flow 20%
Pendapatan
: pendapatan x (P/A, 20%, 5)
: Rp. Rp. 7. 285.553,6 x 2,991
: Rp. 21.791.090,82
Nilai akhir
: nilai akhir x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 110.000 x 0,4019
: Rp. 44.209
Jumlah CIF
= Rp. 21.835.299,82
Cash out flow 20%
Investasi
: Rp. 1.100.000
Pembiayaan
: pembiayaan x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 2,991
= Rp. 17.921.712,69
Jumlah COF
= Rp. 19.021.712,69
NPV 20%
= CIF – COF
= Rp. 21.835.299,82 – Rp. 19.021.712,69
= Rp. 2.813.587,13
Internal Rate Of Return
Internal Rate Of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif)
66
atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif),
dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut:
IRR=p%+ X/(X+Y) X(q%-p%)(positif dan negatif)
dan
IRR=p%+ X/(X-Y) X(q%-p%)(positif dan positif)
Dimana :
p = suku bungan bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba (> dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p)
= 15%
Suku bunga coba-coba (> dari p) (q)
= 20%
X
IRR
= p%+
IRR
= 20% +
X-Y
X(q%-p%)
Rp. 3.452.867
Rp. 3.452.867- Rp. 2.813.587,13
= 20% + (5.4) (5%)
= 47%
(20%-15%)