Pembuatan Tali Serat Berbahan Serat Alami Kulit Dalam Batang Melinjo (Gnetum Gnemon)

47

Lampiran 1. FlowChart pelaksanaan penelitian.

48

Lampiran 2. Data uji tarik
Ulangan
U1
U2
U3
Rata-rata

Berat
(g)
1.8
1.8
1.8
1.8

ϕ

(mm)
5.28
5.40
5.44
5.37

L
(mm)
94
94
94
94

∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867


A
(mm2)
21.88
22.89
23.23
22.67

Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587

Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38


ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742

E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673

Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42


49

Lampiran 3. Perhitungan kekuatan Tarik
Ulangan
ϕ
A
(mm)
(mm2)
U1
5.28
21.88
U2
5.40
22.89
U3
5.44
23.23
Rata-rata
5.37

22.67
1. A

1

= 4 π D2
1

= 4 (3.14) (5.28)2
= 21.88 mm2
Ơ

=
=

Fmax
A
1002.481

21.88


= 45.82 N/mm2
2. A

1

= 4 π D2
1

= 4 (3.14) (5.40)2
= 22.89 mm2
Ơ

=
=

����


861.518

22.89

= 37.64 N/mm2
3. A

1

= 4 π D2
1

= 4 (3.14) (5.44)2
= 23.23 mm2
Ơ

=
=

����



1014 ,761
23.23

= 43.68 N/mm2

Fmax
(N)
1,002.481
861.518
1,014.761
959.587

Ơ
(N/mm2)
45.82
37.64
43.68
42.38

50


Lampiran 4. Perhitungan regangan
Ulangan
L
(mm)
U1
94
U2
94
U3
94
Rata-rata
94

1. ɛ

=

∆L



32.43701

=

94

= 0.3451
2. ɛ

∆L

=



32,85677

=


94

= 0.3495
3. ɛ

=

∆L


=

40.24224
94

= 0.4281

∆L
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867

ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742

51

Lampiran 5. Perhitungan elastisitas
Ulangan
Ơ
(N/mm2)
U1
45.82
U2
37.64
U3
43.68
Rata-rata
42.38
1. E

σ


=

45.82
0.3451

= 132.7731 N/mm2
2. E

σ



37.64

= 0.3495
= 107.6967 N/mm2
3. E

σ



43.68

= 0.4281
= 102.0322 N/mm2

ɛ
0.3451
0.3495
0.4281
0.3742

E
(N/mm2)
132.7731
107.6967
102.0322
114.1673

52

Lampiran 6. Perhitungan Deformasi Tali
Ulangan
∆L
(mm)
U1
32.43701
U2
32.85677
U3
40.24224
Rata-rata
35.17867
1. Deformasi

= ∆L
= 32.43701 mm

2. Deformasi

= ∆L
= 32,85677 mm

3. Deformasi

= ∆L
= 40.24224 mm

Deformasi
(mm)
32.43701
32.85677
40.24224
35.17867

53

Lampiran 7. Perhitungan Kelenturan Tali
Ulangan
L
∆L
(mm)
(mm)
U1
94
32.43701
U2
94
32.85677
U3
94
40.24224
Rata-rata
94
35.17867
1. Kelenturan

=
=
=

��� − � ��

x 100 %

���

126,43701 − 94
94

32,43701
94

x 100 %

x 100 %

= 34.51 %
2. Kelenturan

=

��� − � ��

=

126,85677 − 94

x 100 %

���

94

x 100 %

= 34.95 %
3. Kelenturan

=

��� − � ��

=

134,24224 − 94

=

x 100 %

���

94

32,43701
94

x 100 %

x 100 %

= 42.81 %

Kelenturan
(%)
34.51
34.95
42.81
37.42

54

Lampiran 8. Gambar alat

Gambar 1. Alat pemintal tampak atas

Gambar 2. Alat pemintal tampak samping kanan

55

Gambar 3. Alat pemintal tampak samping kiri

Gambar 4. Alat pemintal tampak depan

56

Lampiran 9. Gambar pengambilan serat

Gambar 5. Proses pengambilan kulit batang melinjo yang terdapat serat dari
pohon melinjo

Gambar 6. Kulit batang melinjo yang telah diambil

Gambar 7. Serat yang telah diambil dari kulit batang melinjo

57

Lampiran 10. Gambar pengujian tarik

Gambar 8. Alat uji tarik

Gambar 9. Alat pengukuran yang digunakan

Gambar 10. Benda uji yang dijepit oleh alat uji tarik sebelum dilakukan pengujian

58

Gambar 11. Benda uji yang telah putus setelah dilakukan pengujian

Gambar 12. Tali yang putus akibat pengujian tarik

59

Lampiran 11. Kapasitas Alat
Kapasitas Alat =

Kapasitas Alat =

Rataan Panjang setelah dipintal
Waktu
1m
60 detik

× 3600 detik⁄jam

Kapasitas Alat = 60 m⁄jam ( untuk 1 pintalan kecil)
1 pintalan besar terdiri dari 3 pintalan kecil sehingga kapasitas alat menjadi:
Kapasitas alat 1 pintalan besar

=

60 m/jam
3

= 20 m/jam

60

Lampiran 12. Analisis Ekonomi
Perhitungan Biaya Produksi
1. Biaya Tetap (BT)
-

Biaya penyusutan
D

=

Dimana : D

D=
-

(P-S)
n

= Biaya Penyusutan (Rp/tahun)

P

= Nilai awal (harga beli/pembuatan) alsin (Rp)

S

= Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n

= umur ekonomis (tahun)

(Rp.1.100.000 - Rp.110.000)
5

= Rp.198.000/tahun

Bunga modal dan asuransi
I

=

=

(i(P)(n+1))/)
2n
(17%(Rp.1.100.000)(5+1))
2x5

= Rp. 112.200/tahun
-

Biaya sewa gedung
Biaya sewa gedung

= 1% . P
= 1% . Rp. 1.100.000
= Rp. 11.000/tahun

-

Pajak
Pajak = 2% . P
= 2% . Rp. 1.100.000
= Rp. 22.000/tahun

61

-

Total Biaya Tetap (BT)

= Rp. 343.200/tahun

2. Biaya Tidak Tetap (BTT)
-

Biaya perbaikan alat (reparasi)
(1,2% (P-S))

Biaya perbaikan alat (reparasi) =

X
(1,2% (Rp.1.100.000−Rp.110.000))

=

1196

= Rp. 9,933/jam
-

Biaya operator
Biaya operator = Rp. 5000/jam

-

Total Biaya Tidak Tetap (BTT) = 5.009,933/jam

3. Unsur Produksi
Biaya Pembuatan Alat (P)

= Rp. 1.100.000

Umur Ekonomis (n)

= 5 tahun

Nilai Akhir Alat (S)

= Rp. 110.000

Jam Kerja

= 4 jam/hari

Produksi / hari

= 20 m/jam x 4 jam/hari = 80 m/hari

Biaya Operator

= Rp 20.000/hari

Biaya Perbaikan

= 9,933/jam

Bunga Modal dan Asuransi

= Rp. 112.200/tahun

Biaya Sewa Gedung

= Rp. 11.000/tahun

Pajak

= Rp.22.000/tahun

Jam Kerja Alat/tahun

= 1196 jam/tahun (asumsi 299 hari efektif
berdasarkan tahun 2015)

Biaya Tetap

= Rp. 343.200/tahun

62

Biaya Tidak Tetap

= Rp. 5009,933/jam

Biaya Pemintalan Tali
Pengukuran biaya produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya
yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).
Biaya pokok = [

BT
X

+ BTT ] C

Dimana : BT

= Total Biaya tetap (Rp/tahun)

BTT

= Total biaya tidak tetap (Rp/jam)

X

= Total jam kerja per tahun (jam/tahun)

C

= Kapasitas alat (jam/satuan produksi)

Biaya pokok =[

=[

BT
X

+ BTT ] C

Rp.343.200/tahun
1196 jam/tahun

+ Rp.5009,933/jam] 0,05 jam/m

= Rp. 264.84/m
Break Even Point
Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
N=
Biaya tetap (F)

Rp. 343.200 /tahun
(80 m/hari)x(299 hari/tahun)

=Rp. 14.35/m

= Rp. 5009,933/jam
=

Penerimaan dari tiap m produksi

R-V

= Rp. 343.200 /tahun
=

Biaya tidak tetap (V)

F

Rp. 5009,933/jam
20m/jam

=Rp 250.5 /m

63

= (15% x (BT + BTT)) + (BT + BTT)
= (0,15 x (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)) + (Rp 14.35/m + Rp 250.5 /m)
= Rp. 304,58/m
N

=

=

=

F
R-V
Rp.343.200/tahun
Rp. 304,58/m - Rp 250.5 /m
Rp.343.200/tahun
58.08/m

= 5909 m/tahun
Net Present Value
CIF-COF≥0
Dimana :
CIF

= cash in flow

COF

= cash out flow

Sementara itu keuntungan yang diharapkan dari investasi yang dilakukan
(dalam %) bertindak sebagai tingkat bunga modal dalam perhitungan-perhitungan.
Penerimaan (CIF) = Pendapatan x (P/A, i, n) + Nilai akhir x (P/F, i, n)
Pengeluaran (COF) = Investasi + pembiayaan (P/A, i, n)
Kriteria NPV yaitu :
NPV

> 0, berarti usaha yang telah dilaksanakan menguntungkan;

NPV

< 0, berarti sampai dengan tahun investasi proyek tidak
menguntungkan;

NPV

= 0, berarti tambahan manfaat sama dengan tambahan biaya yang
dikeluarkan.

64

Berdasarkan persamaan nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut.
CIF – COF ≥ 0
Investasi

: Rp. 1.100.000

Pendapatan

: Rp. 7. 285.553,6 /tahun

Nilai akhir

: Rp. 110.000

Pembiayaan

: Rp. 5.991.879,868 /tahun

Suku bunga bank

: 15%

Suku bunga coba-coba

: 20%

Umur alat

: 5 tahun

Cash in flow 15%
Pendapatan

: Pendapatan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 7. 285.553,6 x 3,352
: Rp. 24.421.175,67

Nilai akhir

: Nilai akhir x (P/F, 15%, 5)
: Rp.110.000 x 0,4972
: Rp. 54.692

Jumlah CIF

: Rp. 24.475.867,67

Cash out flow 15%
Investasi

: Rp. 1.100.000

Pembiayaan

: pembiayaan x (P/A, 15%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 3,325
= Rp. 19.923.000,56

Jumlah COF

: Rp. 21.023.000,56

65

NPV 15%

= CIF – COF
= Rp. 24.475.867,67– Rp. 21.023.000,56
= Rp. 3.452.867

Cash in flow 20%
Pendapatan

: pendapatan x (P/A, 20%, 5)
: Rp. Rp. 7. 285.553,6 x 2,991
: Rp. 21.791.090,82

Nilai akhir

: nilai akhir x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 110.000 x 0,4019
: Rp. 44.209

Jumlah CIF

= Rp. 21.835.299,82

Cash out flow 20%
Investasi

: Rp. 1.100.000

Pembiayaan

: pembiayaan x (P/F, 20%, 5)
: Rp. 5.991.879,868 x 2,991
= Rp. 17.921.712,69

Jumlah COF

= Rp. 19.021.712,69

NPV 20%

= CIF – COF
= Rp. 21.835.299,82 – Rp. 19.021.712,69
= Rp. 2.813.587,13

Internal Rate Of Return
Internal Rate Of Return (IRR) adalah suatu tingkat discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Berdasarkan harga dari NPV = X (positif)

66

atau NPV = Y (positif) dan NPV = X (negatif) atau NPV = Y (negatif),
dihitunglah harga IRR dengan menggunakan rumus berikut:
IRR=p%+ X/(X+Y) X(q%-p%)(positif dan negatif)
dan
IRR=p%+ X/(X-Y) X(q%-p%)(positif dan positif)
Dimana :
p = suku bungan bank paling atraktif
q = suku bunga coba-coba (> dari p)
X = NPV awal pada p
Y = NPV awal pada q
Suku bunga bank paling atraktif (p)

= 15%

Suku bunga coba-coba (> dari p) (q)

= 20%

X

IRR

= p%+

IRR

= 20% +

X-Y

X(q%-p%)
Rp. 3.452.867

Rp. 3.452.867- Rp. 2.813.587,13

= 20% + (5.4) (5%)
= 47%

(20%-15%)