Penjelasan RPP_2010-11-12

PENJELASAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR …….. TAHUN 2010
TENTANG
TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG
I. PENJELASAN UMUM
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menegaskan
bahwa tingkat ketelitian peta rencana tata ruang diatur dengan peraturan
pemerintah.
Rencana tata ruang dilaksanakan melalui proses perencanaan tata ruang yang
menghasilkan antara lain peta rencana tata ruang, pemanfaatan ruang
berdasarkan hasil perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan, dan
pengendalian pemanfaatan ruang agar pemanfaatan ruang sesuai dengan peta
rencana tata ruang. Dengan kata lain, kualitas pemanfaatan ruang ditentukan
antara lain oleh tingkat ketelitian rencana tata ruang yang bentuknya
digambarkan dalam peta rencana tata ruang yang disusun berdasarkan suatu
sistem perpetaan yang disajikan berdasarkan pada unsur-unsur serta simbol dan
atau notasinya yang dibakukan secara nasional.
Proses penyusunan peta rencana tata ruang diawali dengan ketersediaan peta
dasar, oleh karena itu setiap jenis peta harus memiliki ketelitian peta yang pasti
sesuai karakteristiknya. Peta dasar dengan segala karakteristik ketelitiannya,

menjadi dasar bagi pembuatan peta rencana tata ruang wilayah. Selanjutnya peta
rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran peta-peta
tematik. Peta-peta tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan
rencana tata ruang wilayah dalam bentuk peta bagi penyusunan rencana tata
ruang.
Oleh karena ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi
ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara yang terbagi dalam wilayah daerah
propinsi, wilayah daerah kota/kabupaten, maka masing-masing rencana tata
ruang wilayah tersebut secara berurutan digambarkan dalam peta wilayah negara
Indonesia, peta wilayah daerah propinsi, peta wilayah daerah kabupaten, dan
peta wilayah daerah kota. Peta wilayah tersebut di atas diturunkan dari peta
dasar sedemikian rupa sehingga hanya memuat unsur-unsur rupa bumi yang
diperlukan dari peta dasar, dengan maksud agar peta wilayah tersebut tetap
memiliki karakteristik ketelitian georeferensinya. Penggambaran rencana tata
ruang wilayah pada peta wilayah tersebut berwujud peta rencana tata ruang
wilayah. Sesuai dengan ruang lingkup pengaturannya, Peraturan Pemerintah ini
hanya mengatur tentang ketelitian peta rencana tata ruang dan turunannya.
Peta rencana tata ruang wilayah nasional ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah, sedangkan rencana tata ruang wilayah daerah propinsi, rencana tata
ruang wilayah daerah kabupaten, serta rencana tata ruang wilayah daerah kota

ditetapkan dengan peraturan daerah masing-masing. Oleh karena rencana tata
ruang wilayah tersebut berkekuatan hukum, maka peta rencana tata ruang
wilayah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan rencana tata ruang

33

wilayah harus mengandung
penggambarannya.

tingkat

ketelitian

yang

sesuai

dengan

skala


Alokasi pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung, kawasan budi daya, kawasan
perkotaan, kawasan perdesaan dan kawasan tertentu dalam rencana tata ruang
wilayah nasional, rencana tata ruang wilayah propinsi, rencana tata ruang wilayah
kabupaten, dan rencana tata ruang wilayah kota, serta rencana tata ruang
kawasan, digambarkan dengan unsur alam seperti garis pantai, sungai, danau,
dan unsur buatan seperti jalan, pelabuhan, bandar udara, permukiman, serta
unsur-unsur kawasan lindung dan kawasan budi daya dengan batas wilayah
administrasi dan nama kota, nama sungai, dan nama laut. Penggambaran unsurunsur tersebut disesuaikan dengan keadaan di muka bumi dan pemanfaatan
ruang yang direncanakan.
Oleh karena dalam perencanaan tata ruang diperlukan data dan informasi
tentang tema-tema tertentu yang berkaitan dengan sumber daya alam dan
sumber daya buatan, maka Peraturan Pemerintah ini erat kaitannya dengan
peraturan perundang-undangan lain yang memuat ketentuan yang mengandung
segi-segi penataan ruang.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Yang dimaksud dengan “sistem” adalah kumpulan substansi/bahan dan

proses analisis untuk rencana tata ruang.
Yang dimaksud dengan “akurat” adalah data dan informasi peta tata ruang
yang cermat, tepat, benar, dan berkualitas.
Pasal 3
Huruf a
Yang dimaksud dengan ”peta luaran” adalah peta-peta hasil rencana
tata ruang.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”peta masukan” adalah peta-peta dan/atau data
yang dijadikan sebagai input untuk rencana tata ruang.
Huruf c
Yang dimaksud dengan ”metode proses spasial” adalah standar
algoritma proses spasial atau keruangan dalam perencanaan untuk
menghasilkan rekomendasi yang teliti yang akan dituangkan dalam
rencana tata ruang.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “pengelolaan data geospasial dan informasi
geospasial” adalah cara penyimpanan data geospasial dan informasi
geospasial yang digunakan, dokumentasi proses spasial maupun peta
penyajiannya kedalam suatu struktur, format, dan kodefikasi.

Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan ”metode proses tertentu” adalah cara
mengolah data dan peta dari berbagai sumber dalam suatu sistem
informasi geografis (SIG).
Ayat (2)
Cukup jelas.

34

Pasal 5
Cukup jelas.
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Yang dimaksud dengan ”skala minimal 1:1.000.000” adalah bahwa skala
yang diperbolehkan tidak boleh lebih kecil dari 1:1.000.000. Contoh skala
yang lebih kecil dari 1:1.000.000 adalah 1:1.500.000.
Pasal 8
Cukup jelas.

Pasal 9
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “satu cakupan wilayah nasional secara utuh”
adalah bahwa sistem perkotaan nasional dan sistem jaringan
transportasi nasional harus digambarkan dalam satu sistem kesatuan
karena merupakan satu kesatuan alur pikir.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “ digambarkan pada peta tersendiri” adalah
sistem jaringan energi nasional, sistem jaringan telekomunikasi
nasional dan
sistem jaringan sumberdaya air nasional dapat
digambarkan tersendiri secara terpisah dari peta struktur wilayah
nasional
apabila
secara
kartografis
penggambarannya
tidak

memungkinkan.
Pasal 10
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi darat” meliputi
jaringan jalan dan terminal, jaringan rel kereta api dan stasiun,
dan jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan.
Jaringan jalan dan terminal berupa jalan tol atau jalan bebas
hambatan, jalan strategis nasional, jalan arteri primer, jalan
kolektor primer, terminal tipe A, dan terminal tipe B.
Jaringan rel kereta api dan stasiun berupa stasiun kereta api, jalur
kereta api umum antar kota, jalur kereta api umum perkotaan,
jalur kereta api khusus. Jalur kereta api yang disebut di atas dapat
berupa jalur kereta api jalur ganda, jalur kereta api jalur tunggal,
jalur kereta api atas tanah, jalur kereta api bawah tanah, jalur
kereta api layang.
Jaringan transportasi sungai, danau dan penyeberangan berupa
pelabuhan sungai, pelabuhan danau, alur pelayaran angkutan

sungai,
alur
pelayaran
angkutan
danau,
pelabuhan

35

penyeberangan lintas antarprovinsi dan antarnegara, pelabuhan
penyeberangan
lintas
antar
kabupaten/kota,
pelabuhan
penyeberangan
lintas
dalam
kabupaten/kota,
lintas

penyeberangan antarprovinsi yang menghubungkan antarjaringan
jalan nasional dan antarjaringan jalur kereta api antarprovinsi,
lintas
penyeberangan
antarnegara
yang
menghubungkan
antarjaringan
jalan
pada
kawasan
perbatasan,
lintas
penyeberangan antar kabupaten/kota yang menghubungkan
antarjaringan jalan provinsi dan jaringan jalur kereta api dalam
provinsi,
dan
lintas
pelabuhan
penyeberangan

dalam
kabupaten/kota yang menghubungkan antarjaringan jalan
kabupaten/kota
dan
jaringan
jalur
kereta
api
dalam
kabupaten/kota.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi laut” mencakup
pelabuhan internasional hub, pelabuhan internasional, pelabuhan
nasional, pelabuhan regional, pelabuhan khusus, alur pelayaran
internasional Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI), jaringan
pelayaran internasional yang menghubungkan antar pelabuhan
internasional hub dan pelabuhan internasional, jaringan pelayaran
internasional
yang
menghubungkan

antara
pelabuhan
internasional hub dan pelabuhan internasional dengan pelabuhan
internasional di negara lain, alur pelayaran nasional yang
menghubungkan
pelabuhan
nasional
dengan
pelabuhan
internasional atau pelabuhan internasional hub, alur pelayaran
nasional yang menghubungkan antarpelabuhan nasional, alur
pelayaran nasional yang menghubungkan antara pelabuhan
nasional dan pelabuhan regional, dan alur pelayaran nasional yang
menghubungkan antar pelabuhan regional.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi udara” adalah
berupa bandar udara umum pusat penyebaran primer, bandar
udara umum pusat penyebaran sekunder, dan bandar udara
umum pusat penyebaran tersier, bandar udara umum bukan pusat
penyebaran, bandar udara khusus, ruang udara di atas bandar
udara, ruang udara di sekitar bandar udara, dan ruang udara yang
ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “jaringan listrik” adalah listrik dengan
tegangan nominal lebih dari 35 KV berupa kawat saluran udara,
kabel bawah tanah, dan kabel bawah laut.
Kawat saluran udara berupa jaringan transmisi saluran udara
tegangan ultra tinggi (SUTUT), jaringan transmisi saluran udara
tegangan ekstra tinggi (SUTET), jaringan transmisi saluran udara
tegangan tinggi (SUTT), jaringan transmisi saluran udara tegangan
menengah (SUTM), dan/atau jaringan transmisi saluran udara
tegangan rendah (SUTR).
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pembangkit tenaga listrik” dapat berupa
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD), pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN),
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga

36

bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga panasbumi (PLTP),
pembangkit listrik lainnya.

dan

Ayat (4)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan terestrial” adalah berupa
jaringan mikro digital, jaringan serat optik, jaringan kabel laut,
jaringan international, stasiun telepon otomat, transmisi kabel
laut, transmisi kabel laut (konstruksi), kantor pos besar, dan
kantor pos kecil.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “stasiun bumi” adalah bangunan berfungsi
sebagai stasiun telekomunikasi.
Ayat (5)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “sistem sumber daya air pada setiap
wilayah sungai” adalah berupa batas sistem wilayah sungai lintas
negara dan batas sistem wilayah sungai lintas provinsi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “cekungan air tanah” dapat berupa
cekungan air tanah lintas negara dan cekungan air tanah lintas
provinsi.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “bendungan besar” adalah bangunan yang
dibuat untuk membendung aliran air.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kanal besar” adalah bangunan air yang
berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap bawahannya” mencakup kawasan hutan lindung,
kawasan bergambut, dan kawasan resapan air.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan perlindungan setempat”
mencakup sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar
waduk/danau, kawasan sekitar mata air, ruang terbuka hijau
(termasuk di dalamnya hutan kota), dan kawasan lindung
keagamaan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan pelestarian alam, suaka alam
dan cagar budaya” mencakup kawasan suaka alam, kawasan
suaka alam laut dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan
suaka margasatwa laut, cagar alam dan cagar alam laut, kawasan
pantai berhutan bakau, taman nasional dan taman nasional laut,
taman hutan raya, taman wisata alam dan taman wisata alam
laut, dan kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan rawan bencana alam” mencakup
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang,

37

dan kawasan rawan banjir.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan lindung geologi” mencakup
kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam
geologi, dan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air
tanah.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kawasan lindung lainnya” mencakup
cagar biosfer, ramsar, taman buru, kawasan perlindungan plasma
nutfah, kawasan pengungsian satwa, kawasan terumbu karang,
dan kawasan koridor bagi jenis satwa atau biota laut yang
dilindungi.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan hutan produksi” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi hutan produksi.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan hutan rakyat” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi hutan yang dimiliki oleh rakyat, adat
atau ulayat.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan perkebunan” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi tanaman tahunan atau perkebunan yang
menghasilkan baik bahan pangan maupun bahan baku industri.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan pertanian pangan” adalah
kawasan yang diperuntukkan bagi tanaman pangan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan perikanan” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi perikanan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kawasan pertambangan” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi kawasan pertambangan yang secara
ekonomis mempunyai potensi bahan tambang, mencakup bahan
tambang golongan A, B dan C.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “kawasan industri” adalah kawasan yang
diperuntukkan bagi industri.
Huruf h
Yang dimaksud dengan “kawasan pariwisata” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi pariwisata.
Huruf i
Yang dimaksud dengan “kawasan permukiman” adalah kawasan
yang diperuntukkan bagi permukiman diluar kawasan lindung.
Huruf j
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “terlalu kecil” adalah ukuran dari obyek yang
digambarkan kurang dari 2 x 2 mm.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Huruf a

38

Yang dimaksud dengan “kawasan strategis dari sudut pertahanan dan
keamanan” berupa daerah latihan militer, daerah pembuangan amunisi
dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi, daerah uji coba
sistem persenjataan, kawasan industri sistem pertahanan, atau pulaupulau kecil terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga
dan/atau laut lepas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis nasional dari sudut
pertumbuhan ekonomi” berupa kawasan ekonomi cepat tumbuh,
kawasan penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, kawasan
berpotensi ekspo, kawasan ekonomi yang memanfaatkan teknologi
tinggi, kawasan pendukung ketahanan pangan nasional, kawasan
pendukung ketahanan energi nasional, atau kawasan tertinggal.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis nasional dari sudut sosial
dan budaya” berupa kawasan pelestarian dan pengembangan adat
istiadat atau budaya nasional, kawasan prioritas peningkatan kualitas
sosial dan budaya serta jati diri bangsa, aset nasional atau
internasional yang harus dilindungi dan dilestarikan, kawasan
perlindungan peninggalan budaya nasional, kawasan perlindungan
terhadap keanekaragaman budaya, atau kawasan yang memiliki
potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis nasional dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi” berupa
kawasan pertambangan minyak dan gas bumi, kawasan pertambangan
minyak dan gas bumi lepas pantai, kawasan yang menjadi instalasi
tenaga nuklir, atau kawasan industri strategis nasional.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis nasional dari sudut fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup” berupa kawasan perlindungan dan
pelestarian lingkungan hidup termasuk di dalamnya, kawasan yang
diakui sebagai warisan dunia termasuk Taman Nasional Lorentz, Taman
Nasional Ujung Kulon, dan Taman Nasional Komodo., kawasan
perlindungan keanekaragaman hayati, kawasan lindung yang
ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang
hampir punah atau diperkirakan akan punah, kawasan perlindungan
keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang
menimbulkan
kerugian
negara,
atau
kawasan
perlindungan
keseimbangan iklim makro.
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “data batimetri” adalah kontur kedalaman laut.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Ayat (1)

39

Yang dimaksud dengan ”menggambarkan” RTRWN yang ada pada
provinsi terkait dengan tingkat kedetilan geometri pada skala untuk
peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi. Penggambaran pada peta
RTRWN ditujukan hanya untuk koordinasi antar Provinsi, sedang untuk
memastikan koordinasi antar Kabupaten/Kota harus dilakukan pada
peta RTRWP, yang ketelitiannya lebih baik (lebih detil) dari peta RTRWN.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “satu lembar peta wilayah provinsi secara utuh”
adalah bahwa sistem perkotaan dan sistem prasarana utama harus
digambarkan dalam satu sistem kesatuan karena merupakan satu
kesatuan alur pikir.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan “ digambarkan pada peta tersendiri” adalah
sistem perkotaan dan sistem prasarana utama dapat digambarkan
tersendiri secara terpisah dari peta struktur wilayah nasional apabila
secara kartografis penggambarannya tidak memungkinkan.
Pasal 18
Huruf a
Yang dimaksud dengan “Pusat Kegiatan Lokal” dalam sistem perkotaan
provinsi merupakan pusat kegiatan lokal dalam sistem nasional yang
penetapannya diamanatkan kepada Provinsi, yang memiliki fungsi
sebagai pusat kegiatan yang merupakan pemusatan permukiman
penduduk, kegiatan ekonomi, kegiatan sosial seperti pendidikan,
kesehatan, rekreasi dan olahraga, kegiatan pelayanan pemerintahan,
dan simpul kegiatan transportasi yang melayani satu kabupaten/kota
atau lebih dan pelayanan prasaranan lainnya.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “Pusat Kegiatan Nasional promosi (PKNp)”
adalah pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari dapat
ditetapkan sebagai PKN.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “Pusat Kegiatan Wilayah promosi (PKWp)”
adalah pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari dapat
ditetapkan sebagai PKW.
Pasal 19
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi darat” mencakup
Jaringan Jalan dan Terminal yang terdiri atas jalan kolektor primer, jalan
strategis provinsi, terminal tipe A dan terminal tipe B; Jaringan Rel
Kereta Api dan Stasiun yang terdiri atas jaringan jalur kereta api umum
dan jaringan jalur kereta api khusus, stasiun kereta api besar dan
stasiun kereta api sedang; serta Jaringan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan yang terdiri atas alur pelayaran untuk kegiatan
angkutan sungai dan danau, lintas penyeberangan yang berada di
wilayah provinsi dan pelabuhan sungai, pelabuhan danau, dan
pelabuhan penyeberangan yang berada di wilayah provinsi.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi laut” terdiri dari
Pelabuhan, terdiri dari pelabuhan internasional hub, pelabuhan
internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan pelabuhan
lokal; dan pelabuhan khusus.

40

Huruf c
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi udara” adalah terdiri dari
Bandar udara yang telah ditetapkan dalam RTRWN; bandar udara
khusus yang berada di wilayah provinsi; dan ruang udara yang terdiri
dari ruang udara di atas bandar udara yang dipergunakan langsung
untuk kegiatan bandar udara, ruang udara di sekitar bandar udara yang
dipergunakan untuk operasi penerbangan dan ruang udara yang
ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
Pasal 20
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “sistem prasarana listrik provinsi”
mencakup jaringan transmisi saluran udara tegangan ultra tinggi
(SUTUT), jaringan transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi
(SUTET), jaringan transmisi saluran udara tegangan tinggi (SUTT),
jaringan transmisi saluran udara tegangan menengah (SUTM),
dan/atau jaringan transmisi saluran udara tegangan rendah
(SUTR).
Huruf b
Yang dimaksud dengan “pembangkit tenaga listrik” mencakup
pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), pembangkit listrik
tenaga diesel (PLTD), pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN),
pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik tenaga
bayu (PLTB), dan/atau pembangkit listrik tenaga panas bumi
(PLTP).
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan terestrial” adalah berupa
jaringan mikro digital, jaringan mikro analog, jaringan serat optik
dan kabel laut.
Huruf b
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “bendungan” adalah bangunan yang
dibuat untuk membendung aliran air.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “waduk penampungan air besar” adalah
saluran air buatan untuk keperluan irigasi.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kanal besar” adalah bangunan air yang
berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “fasilitas air bersih” mencakup mata air,
intake, instalasi produksi, bak penampungan, pipa jaringan air
bersih, pipa air bersih utama, pipa air bersih sekunder, dan jalur
distribusi air bersih.

41

Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Ayat (1)
Kawasan lindung provinsi dalam pemetaan tidak didetailkan lebih rinci.
Ayat (2)
Kawasan budidaya provinsi dalam pemetaan tidak didetailkan lebih
rinci.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut
pertumbuhan ekonomi” adalah kawasan yang memiliki nilai strategis
ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi
yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki
potensi ekonomi cepat tumbuh, sektor unggulan yang dapat
menggerakkan pertumbuhan ekonomi, potensi ekspor, dukungan
jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi, kegiatan
ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi, fungsi untuk
mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan
ketahanan pangan, atau fungsi untuk mempertahankan tingkat
produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut pandang
sosial budaya” dapat merupakan kawasan budi daya maupun kawasan
lindung yang memiliki nilai strategis sosial budaya di wilayah provinsi,
seperti halnya kawasan yang antara lain merupakan tempat pelestarian
dan pengembangan adat istiadat atau budaya, merupakan prioritas
peningkatan kualitas sosial dan budaya, merupakan aset yang harus
dilindungi dan dilestarikan, merupakan tempat perlindungan
peninggalan
budaya,
memberikan
perlindungan
terhadap
keanekaragaman budaya, atau memiliki potensi kerawanan terhadap
konflik sosial.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi”
merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan
sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi di wilayah provinsi, seperti
halnya kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam
strategi, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir,
memiliki sumber daya alam strategis, memiliki fungsi sebagai pusat
pengendalian dan pengembangan antariksa, memiliki fungsi sebagai
pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau memiliki fungsi
sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

42

Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup” merupakan kawasan yang memiliki
nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, seperti halnya
kawasan yang merupakan tempat perlindungan keanekaragaman
hayati, merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan
ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan
akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan, kawasan yang
memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian, kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro, kawasan yang
menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup,
kawasan yang merupakan kawasan rawan bencana alam, atau kawasan
yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Cukup jelas.
Pasal 29
Huruf a
Yang dimaksud dengan “pusat pelayanan kawasan (PPK)” merupakan
kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “pusat pelayanan lingkungan (PPL)” merupakan
pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar
desa.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “pusat kegiatan lokal promosi (PKLp)”
merupakan pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari
ditetapkan sebagai PKL. Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan
menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK); dan pusat
kegiatan tersebut harus ditetapkan sebagai kawasan strategis
kabupaten.
Pasal 30
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan jalan” mencakup:
- jalan lokal adalah jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat desa, antaribukota kecamatan, ibukota
kecamatan dengan desa, dan antardesa;
- jalan strategis kabupaten;
- jembatan, yang meliputi pembangunan jalan/jembatan baru
untuk membuka kawasan terisolasi, untuk meningkatkan
kelancaran pemasaran hasil-hasil produksi, serta untuk

43

meningkatkan kelancaran kegiatan ekonomi, sosial dan
budaya lainnya;
- lokasi terminal sesuai dengan jenis, kelas pelayanan sebagai
terminal antar wilayah (type A), wilayah kota (tipe B) atau
lokal (tipe C) sesuai dengan hirarki pusat kegiatan dalam
sistem nasional, provinsi/metropolitan, atau sub terminal;
- pengembangan prasarana dan sarana angkutan umum massal
wilayah, misalnya berupa jalur bus (bus way).
Yang dimaksud dengan “jaringan rel kereta api” mencakup:
- jaringan jalur kereta api umum yang berada pada wilayah
kabupaten, yang terdiri atas jaringan jalur kereta api antarkota
dan jaringan jalur kereta api perkotaan, termasuk subway dan
monorel.
- jaringan jalur kereta api khusus yang berada pada wilayah
kabupaten; dan
- stasiun kereta api.
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi sungai, danau dan
penyeberangan” mencakup:
- alur pelayaran untuk kepentingan angkutan sungai dan alur
pelayaran untuk kegiatan angkutan danau yang terdapat pada
wilayah kabupaten;
- lintas penyeberangan yang terdapat pada wilayah kabupaten;
- pelabuhan sungai dan pelabuhan danau yang terdapat pada
wilayah kabupaten; dan
- pelabuhan penyeberangan yang terdapat pada wilayah
kabupaten.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi laut” skala
kabupaten mencakup:
- pelabuhan laut yang terdapat pada wilayah kabupaten, yang
terdiri atas: pelabuhan internasional hub, pelabuhan
internasional, pelabuhan nasional, pelabuhan regional, dan
pelabuhan lokal; dan pelabuhan khusus.
- alur pelayaran yang terdapat pada wilayah kabupaten baik
internasional maupun nasional.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi udara” skala
kabupaten mencakup:
- bandar udara umum dan Bandar udara khusus yang terdapat
pada wilayah kabupaten;
- ruang udara untuk penerbangan, yang terdiri atas ruang udara
di atas bandar udara yang dipergunakan langsung untuk
kegiatan bandar udara, ruang udara di sekitar bandar udara
yang dipergunakan untuk operasi penerbangan, dan ruang
udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 31
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan pipa minyak dan gas bumi”
merupakan penjabaran jaringan pipa minyak dan gas bumi
dalam wilayah kabupaten (jika ada).

44

Huruf b
Yang dimaksud dengan “Jaringan listrik” merupakan penjabaran
jaringan transmisi tenaga listrik Saluran Utama Tegangan Ultra
Tinggi (SUTUT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET),
dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dalam wilayah kota
(jika ada), jalur-jalur distribusi energi kelistrikan, lokasi
pembangkit, gardu induk distribusi, dan sistem distribusi; dan
rencana sistem alternatif sumber daya lainnya seperti migas,
panas bumi, tenaga surya, dan lain sebagainya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pembangkit tenaga listrik” dapat berupa
skala besar maupun mikro yang berupa PLTA, PLTU, PLTG, PLTD,
PLTN, PLTS, PLTB, dan PLTP.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “wilayah sungai kabupaten” adalah
termasuk waduk, situ, dan embung pada wilayah kabupaten.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “jaringan irigasi” berfungsi untuk
mendukung produktivitas usaha tani terdiri dari saluran,
bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu
kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian,
pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Jaringan
irigasi terdiri dari jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier,
serta jaringan irigasi air tanah.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “sistem pengendalian banjir” termasuk
saluran drainase primer, saluran drainase sekunder, saluran air
hujan primer, saluran air hujan sekunder.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan “sistem prasarana wilayah kabupaten lainnya”
meliputi jaringan prasarana lingkungan, mencakup prasarana
pengelolaan lingkungan yang terdiri dari Tempat Pembuangan
Sampah (TPS) Sementara, Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah,
serta pengolahan limbah cair dan padat.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap bawahannya” skala kabupaten mencakup kawasan
bergambut dan kawasan resapan air.
Huruf c

45

Yang dimaksud dengan “kawasan perlindungan setempat” mencakup
sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau
waduk, kawasan sekitar mata air, serta kawasan lindung spiritual dan
kearifan lokal lainnya.
Huruf d
Yang dimaksud dengan ”Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagar budaya” meliputi: kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut
dan perairan lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut,
cagar alam dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau,
taman nasional dan taman nasional laut, taman hutan raya, taman
wisata alam dan taman wisata alam laut, kawasan cagar budaya dan
ilmu pengetahuan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan rawan bencana alam” meliputi:
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan
kawasan rawan banjir.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kawasan lindung geologi” meliputi: kawasan
cagar alam geologi, kawasan rawan bencana alam geologi dan kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap air tanah.
Pasal 34
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan hutan produksi” dirinci
meliputi kawasan-kawasan: peruntukan hutan produksi terbatas,
peruntukan hutan produksi tetap, dan peruntukan hutan produksi yang
dapat dikonversi.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan pertanian” dirinci meliputi
kawasan-kawasan: peruntukan pertanian lahan basah, peruntukan
pertanian lahan kering, peruntukan tanaman pangan, dan peruntukan
hortikultura;.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan perkebunan” dirinci
berdasarkan jenis komoditas perkebunan yang ada di wilayah
kabupaten.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan perikanan” dirinci
meliputi kawasan-kawasan: peruntukan perikanan tangkap, peruntukan
budidaya perikanan, dan peruntukan kawasan pengolahan ikan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan pertambangan” dirinci
meliputi kawasan-kawasan: peruntukan mineral dan batubara,
peruntukan minyak dan gas bumi, peruntukan panas bumi, dan
peruntukan air tanah di kawasan pertambangan.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan industri” dirinci meliputi
kawasan-kawasan: peruntukan industri besar, peruntukan industri
sedang dan peruntukan industri rumah tangga.
Huruf h
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan pariwisata” dirinci
meliputi kawasan-kawasan: peruntukan pariwisata budaya, peruntukan
pariwisata alam, dan peruntukan pariwisata buatan.
Huruf i
Yang dimaksud dengan “kawasan peruntukan permukiman” dirinci

46

meliputi kawasan-kawasan: peruntukan permukiman perkotaan dan
peruntukan permukiman perdesaan. Sebagai kawasan budidaya maka
permukiman diarahkan dalam kajian lokasi dan fungsi masing-masing
permukiman, terutama dikaitkan dengan karakter lokasi, misalnya di
pegunungan, dataran tinggi, permukiman pantai, dan sebagainya.
Huruf j
Yang termasuk “kawasan peruntukan lainnya” dapat berupa instalasi
pembangkit energi listrik, instalasi militer, dan instalasi lainnya.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kabupaten dari sudut
pertumbuhan ekonomi” berupa
- potensi ekonomi cepat tumbuh,
- sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi,
- potensi ekspor,
- dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi,
- kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
- fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan,
- fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi, atau
- kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
di dalam wilayah kabupaten.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kabupaten dari sudut sosial
dan budaya” berupa:
- tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya,
- prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya,
- aset yang harus dilindungi dan dilestarikan,
- tempat perlindungan peninggalan budaya,
- tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman
budaya, atau
- tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kabupaten dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi” berupa:
- peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi,
pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
- sumber daya alam strategis;
- fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
- fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
- fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kabupaten dari sudut fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup” berupa:
- tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
- kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah
yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

47

- kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air
yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
- kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklim makro;
- kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas
lingkungan hidup;
- kawasan rawan bencana alam; atau
- kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan andalan kabupaten” mencakup
kawasan andalan darat dan kawasan andalan laut.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Huruf a
Yang dimaksud dengan ”pusat kota” adalah pusat pelayanan yang
melayani seluruh wilayah kota dan/atau regional.
Huruf b
Yang dimaksud dengan ”subpusat kota” adalah pusat pelayanan yang
melayani sub-wilayah kota.
Huruf c
Yang dimaksud dengan ”pusat lingkungan” adalah pusat pelayanan
yang melayani skala lingkungan wilayah kota.
Pasal 41
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan jalan” mencakup:
- jaringan jalan tol di dalam wilayah kota dan jaringan jalan sekunder di
dalam kota;
- jaringan jalan provinsi yang ada di Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
- lokasi terminal sesuai dengan jenis dan kelas pelayanannya; dan
Yang dimaksud dengan “jaringan rel kereta api” mencakup:
- jaringan jalur kereta api termasuk subway dan monorail; dan
- stasiun kereta api.
Yang dimaksud dengan “jaringan transportasi sungai, danau dan
penyeberangan” mencakup:
- alur pelayaran untuk kegiatan angkutan sungai, danau, dan
penyeberangan dalam wilayah kota dan antar wilayah; dan
- pelabuhan/dermaga.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “alur pelayaran” mencakup alur pelayaran yang
berada pada wilayah kota bersangkutan.
Yang dimaksud dengan “pelabuhan” mencakup pelabuhan laut yang
berada di wilayah kota.
Huruf c

48

Yang dimaksud dengan “bandar udara” mencakup Bandar udara yang
berada di wilayah kota.
Yang dimaksud dengan “ruang udara” mencakup ruang udara di atas
bandara yang dipergunakan langsung untuk kegiatan bandar udara
(ketentuan keselamatan yang ditetapkan dalam Kawasan Keselamatan
Operasional Penerbangan (KKOP)) dan ruang udara di sekitar bandar
udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
Pasal 42
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “jaringan pipa minyak dan gas bumi”
merupakan penjabaran jaringan pipa minyak dan gas bumi dalam
wilayah kota (jika ada).
Huruf b
Yang dimaksud dengan “Jaringan listrik” dapat berupa SUTUT,
SUTET, SUTT, SUTM, SUTR dan Jaringan Distribusi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “Pembangkit tenaga listrik” skala
kabupaten dapat berupa Gardu Induk Distribusi, PLTA, PLTU, PLTG,
PLTD, PLTN, PLTS, PLTB, dan PLTP.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “prasarana penyediaan air minum kota”
adalah sistem penyediaan air minum kota mencakup sistem
jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “pengelolaan air Limbah Kota” adalah
sistem pengelolaan air limbah kota meliputi sistem air
pembuangan yang terdiri atas sistem pembuangan air limbah
(sewage)
termasuk
sistem
pengolahan
berupa
instalasi
pengolahan air limbah (IPAL) dan sistem pembuangan air buangan
rumah tangga (sewerage) baik individual maupun komunal.
Huruf c
Untuk air limbah yang mengandung B3, diperlukan instalasi
tambahan untuk membersihkan air limbah tersebut sebelum
masuk ke jaringan air buangan kota.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “sistem Persampahan Kota” adalah
meliputi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan
tempat pemrosesan akhir sampah (TPA).
Huruf e
Yang dimaksud dengan “Sistem Drainase Kota” meliputi jaringan
primer, sekunder, dan tersier yang berfungsi untuk mengalirkan
limpasan air hujan (storm water) dan air permukaan lainnya untuk
menghindari genangan air di wilayah kota.
Huruf f
Yang dimaksud dengan “Penyediaan dan Pemanfaatan Prasarana
dan Sarana Jaringan Jalan Pejalan Kaki” dapat direncanakan dalam
bentuk ruang pejalan kaki di sisi jalan, ruang pejalan kaki di sisi

49

air, ruang pejalan kaki di kawasan komersial/perkantoran, ruang
pejalan kaki di RTH, ruang pejalan kaki di bawah tanah, dan ruang
pejalan kaki di atas tanah.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “Jalur Evakuasi Bencana” meliputi escape
way dan melting point baik dalam skala kota maupun kawasan.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap bawahannya” mencakup kawasan hutan lindung, kawasan
bergambut, dan kawasan resapan air.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan perlindungan setempat” mencakup
sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar waduk/danau,
kawasan sekitar mata air, dan kawasan lindung keagamaan.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “ruang terbuka hijau (rth) kota” antara lain
meliputi taman rt, taman rw, taman kota dan permakaman.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan suaka alam dan cagar budaya”
mencakup kawasan suaka alam, kawasan suaka alam laut dan perairan
lainnya, suaka margasatwa dan suaka margasatwa laut, cagar alam
dan cagar alam laut, kawasan pantai berhutan bakau, taman hutan
raya, taman wisata alam dan taman wisata alam laut, dan kawasan
cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Huruf f
yang meliputi kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan
gelombang pasang dan kawasan rawan banjir.
Huruf g
Cukup jelas.
Pasal 45
Huruf a
Kawasan perumahan dapat dirinci meliputi perumahan dengan
kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan sedang, dan
perumahan dengan kepadatan rendah.
Huruf b
Kawasan perdagangan dan jasa terdiri atas pasar tradisional, pusat
perbelanjaan dan toko modern.
Huruf c
Kawasan perkantoran terdiri atas perkantoran pemerintahan dan
perkantoran swasta.
Huruf d
Kawasan industri meliputi industri rumah tangga/kecil dan industri
ringan.
Huruf e
Kawasan pariwisata terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata alam,
dan pariwisata buatan.
Huruf f
Cukup jelas.

50

Huruf g
Kawasan ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau ruangruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi melting point ketika
bencana terjadi.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i
Kawasan peruntukan lainnya meliputi: pertanian, pertambangan,
peruntukan pelayanan umum (pendidikan, kesehatan, peribadatan,
serta keamanan dan keselamatan), peruntukan militer, dan lain-lain
sesuai dengan peran dan fungsi kota.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Huruf a
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kota dari sudut
pertumbuhan ekonomi” berupa
- potensi ekonomi cepat tumbuh;
- sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
- potensi ekspor;
- dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi;
- kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
- fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
- fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam
rangka mewujudkan ketahanan energi;
- sumber daya alam yang strategis untuk kepentingan pembangunan
kota; dan/atau
- pengaruh yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal
di dalam wilayah kota.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kota dari sudut sosial dan
budaya” berupa:
- tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
- prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
- aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
- tempat perlindungan peninggalan budaya;
- tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman
budaya;
- tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial;
- hasil karya cipta budaya masyarakat kota yang dapat menunjukkan
jatidiri maupun penanda (vocal point, landmark) budaya kota;
dan/atau
- kriteria lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kepentingan
pembangunan kota.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kota dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi” berupa:

51

- kawasan yang diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam
strategi, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
- memiliki sumber daya alam strategis;
- memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa;
- memiliki fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir;
atau
- memiliki fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis kota dari sudut fungsi dan
daya dukung lingkungan hidup” berupa:
- tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
- kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora
dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah
yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;
- kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air
yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
- kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan
iklim makro;
- kawasan yang menuntut prioritas tinggi untuk peningkatan kualitas
lingkungan hidup;
- kawasan rawan bencana alam; dan/atau
- kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan
mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan andalan kota” mencakup kawasan
andalan darat dan kawasan andalan laut.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52
Cukup jelas.
Pasal 53
Cukup jelas.
Pasal 54
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut
pertumbuhan ekonomi” berupa kawasan ekonomi khusus (KEK),

52

kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET), kawasan tertinggal,
Kawasan
perdagangan
dan
pelabuhan
bebas,
kawasan
unggulan/andalan berkembang, kawasan unggulan/andalan prospektif
berkembang, kawasan pengembangan potensi khusus, kawasan
berikat, kawasan pusat perdagangan skala provinsi, dan/atau kawasan
Agropolitan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut sosial
dan budaya” berupa kawasan pusat perkantoran pemerintahan,
kawasan pusat sejarah keagamaan, kawasan pusat kegiatan
keagamaan, kawasan pariwisata (kota tua, wisata buatan unggulan),
kawasan makam-makam bersejarah, kawasan adat tertentu, dan/atau
kawasan konservasi warisan budaya.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut
pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi” berupa
kawasan pertambangan minyak dan gas bumi, kawasan pertambangan
minyak dan gas bumi lepas pantai, kawasan yang menjadi instalasi
tenaga nuklir, dan/atau kawasan industri strategis provinsi.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “kawasan strategis provinsi dari sudut fungsi
dan daya dukung lingkungan hidup” berupa kawasan perlindungan dan
pelestarian lingkungan hidup, termasuk kawasan yang diakui sebagai
warisan dunia.
Pasal 55
Cukup jelas.
Pasal 56
Cukup jelas.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 65

53

Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “sesuai karakteristiknya” adalah peta yang
digambarkan pada skala tertentu mempunyai tingkat ketelitian dan
kedetilan berbeda serta tujuan penggunaan yang berbeda.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “sistem referensi geometri minimal yang
harus dimiliki” meliputi sistem proyeksi, skala, datum, dan sistem
koordinat.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “akurasi pengukuran minimal” adalah
akurasi gemoteris minimal dalam pengukuran di lapangan atau
dengan metode lain yang diperbolehkan untuk menggambarkan
sebuah unsur peta.
Yang dimaksud dengan “kerincian data minimal” adalah
kedalaman tingkat klasifikasi suatu unsur yang memungkinkan
untuk digambarkan pada peta.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.

54

Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.
Pasal 82
Cukup jelas.
Pasal 83
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “peta kependudukan” meliputi kepadatan
penduduk, peta karakteristik penduduk menurut jenis kelamin,
peta karakteristik penduduk menurut tingkat pendidikan dan peta
karakteristik penduduk menurut pekerjaan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “peta ekonomi dan keuangan” adalah peta
yang menunjukkan kondisi ekonomi dan keuangan wilayah yang
meliputi nilai eksport dan import suatu komoditas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “peta fisik” adalah peta yang menunjukkan
karakter atau kondisi alam fisik suatu wilayah, yang meliputi peta
kemiringan lereng, peta geomorfologi/fisiografi, peta penutup
lahan, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta tanah, dan peta
klimatologi termasuk curah hujan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “peta ketersediaan prasarana dan sarana
dasar” meliputi peta eksisting untuk jaringan listrik, jaringan
telekomunikasi, sarana dan prasarana pendidikan, peta sarana
dan prasarana kesehatan, peta jaringan energi minyak dan gas,
yang dirinci sesuai level perencanaan
Huruf f
Yang dimaksud dengan “peta rawan bencana” terdiri dari peta
rawan bencana banjir, peta rawan bencana longsor, peta rawan
bencana tsunami, peta rawan bencana gunung berapi, dan peta
rawan gempa.
Huruf g
Yang dimaksud dengan “peta potensi wilayah” adalah potensi
wilayah baik darat dan/atau laut, berupa peta potensi pertanian
dan peternakan, peta potensi tambang, peta potensi perikanan,
peta potensi pariwisata, dan peta potensi perkebunan dan
kehutanan.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 84
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “keseragaman” adalah bahwa kualitas data

55

pada peta masukan tata ruang untuk level perencanaan yang sama
pada tingkat provinsi maupun kabupaten/kota seharusnya sama.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 85
Cukup jelas.
Pasal 86
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “sama atau lebih besar dari skala peta dasar”
adalah misalnya apabila skala peta dasar yang digunakan untuk
penyusunan rencana tata ruang adalah 1:250.000 maka skala minimal
peta tematik masukan yang digunakan adalah 1:250.000 atau lebih
besar misalnya 1:100.000.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 87
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “pembagian ruang terkecil dan/atau hierarki
terkecil” adalah misalnya:
- untuk ruang terkecil biasanya disebut dengan resolusi spasial, yaitu
pembagian ruang dalam grid/piksel dimana dimensi grid/piksel di
bumi dinyatakan dalam unit panjang/luas. Resolusi 30 meter artinya
bahwa satu piksel pada peta mewakili 30 meter di permukaan bumi,
dan seterusnya.
- berdasarkan
- menggunakan hierarki terendah dalam sistem administrasi nasional
yang akan dipakai baik itu tingkat provinsi, kabupaten/kota,
kecamatan, desa, dan seterusnya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 88
Cukup jelas.
Pasal 89
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “sistem referensi geometri” adalah suatu
sistem pemetaan dimana semua peta yang dibuat mengacu pada
datum, proyeksi dan grid yang sama.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “sistem generalisasi” adalah suatu proses
menampilkan informasi dalam suatu peta yang skalanya lebih
kecil sehingga tingkat kedetilannya sesuai dengan skala peta
tersebut.

56

Huruf c
Yang dimaksud dengan “sistem kodefikas