Slide ACC106 slide 10

PAJAK PENGHASILAN
PASAL 24
(Kredit Pajak Luar Negeri)

Contoh Soal
1. Contoh Soal PPh Pasal 24 Badan
PT. Abadi di Jakarta memperoleh penghasilan neto
tahun 2014 sbb :
Penghasilan dalam negeri
Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 20%) Rp 1.000.000.000
2. Contoh Soal PPh Pasal 24 Orang Pribadi
Pak Abdul (menikah tdk punya tanggungan) di Jakarta
memperoleh penghasilan neto tahun 2014 sbb :
Penghasilan dalam negeri
Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 30%) Rp 1.000.000.000

Contoh Soal (lanjutan)
3. Ph Pasal 24 Dengan Kerugian
PT. Batavia merupakan perusahaan multinasional yang

berkedudukan di Indonesia. Pada tahun 2014
mengalami kerugian sebesar Rp 200.000.000. Adapun
rincian penghasilan neto dari cabang-cabang nya di
luar negeri sebagai berikut :
4. Singapura memperoleh penghasilan neto (laba)
sebesar
Rp 1.000.000.000 dengan tarif
pajak 40%.
5. Malaysia memperoleh penghasilan neto (laba)
sebesar
Rp 3.000.000.000 dengan tarif
pajak 25%.
6. Filipina
menderita
kerugian
sebesar
Rp
2.500.000.000.
4. Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan PPh Final
PT. Jayakarta memperoleh penghasilan tahun 2014

yang terdiri atas:
5. Penghasilan luar negeri Rp 2.000.000.000 dengan tarif
pajak 30%

Contoh Soal PPh Pasal 24 Badan
PT. Abadi di Jakarta memperoleh penghasilan neto
tahun 2014 sbb :
Penghasilan dalam negeri
Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 20%) Rp 1.000.000.000
Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah :
1. Jumlah penghasilan neto = (1milyar + 1milyar) =
2.000.000.000
2. Diasumsikan jumlah penghasilan neto = PKP
(penghasilan kena pajak), maka PPh Badan (Pasal
29) = 25% x 2.000.000.000 = 500.000.000.
1.000.000.000
3. Batas
maksimum PPh Pasal 24 adalah :
2.000.000.000


X 500.000.000 = 250.000.000

Contoh Soal PPh Pasal 24 Badan (lanjutan)
4. Pajak yang dibayar di luar negeri = 20% x
1.000.000.000 = 200.000.000.
Karena pajak luar negeri < batas maksimum
(200.000.000 < 250.000.000), maka PPh Pasal 24 =
Rp 200.000.000.

Contoh Soal PPh Pasal 24 Orang Pribadi
Pak Abdul (menikah tdk punya tanggungan) di Jakarta
memperoleh penghasilan neto tahun 2014 sbb :
Penghasilan dalam negeri
Rp 1.000.000.000
Penghasilan luar negeri (tarif 30%)
Rp 1.000.000.000
Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah :
1. Jumlah penghasilan neto = (1milyar + 1milyar) =
2.000.000.000

PTKP (TK/0) : - Wajib Pajak =
(24.300.000)
- Menikah =
(2.025.000)
Penghasilan Kena Pajak (PKP) =
1.973.675.000
2. PPh terhutang (Pasal 21) :
 5% x 50.000.000
=
2.500.000
 15% x 200.000.000
= 30.000.000
 25% x 250.000.000
= 62.500.000
 30% x 1.473.675.000 = 442.102.500
537.102.500

Contoh Soal PPh Pasal 24 Orang Pribadi (lanjutan)
3. Batas maksimum PPh 24 :
1.000.000.

000

X
2.000.000. 537.102.50 = 268.551.250
0
000 yang dibayar
4. PPh
di luar negeri = 30% x 1.000.000 =

300.000.000

Karena PPh luar negeri > Batas maksimum (300.000.000
> 267.550.000), maka PPh Pasal 24 = 268.551.250

Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan Kerugian
PT. Batavia merupakan perusahaan multinasional yang
berkedudukan di Indonesia. Pada tahun 2014 mengalami
kerugian sebesar Rp 200.000.000. Adapun rincian
penghasilan neto dari cabang-cabang nya di luar negeri
sebagai berikut :

1. Singapura memperoleh penghasilan neto (laba)
sebesar
Rp 1.000.000.000 dengan tarif
pajak 40%.
2. Malaysia memperoleh penghasilan neto (laba) sebesar
Rp 3.000.000.000 dengan tarif pajak
25%.
3. Filipina menderita kerugian sebesar Rp 2.500.000.000.

Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan Kerugian (lanjutan)
Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah :
1. Penghasilan Luar Negeri :
a. Singapura
1.000.000.000
b. Malaysia
3.000.000.000
Penghasilan Dalam Negeri (200.000.000)
Penghasilan Neto
3.800.000.000
2. Diasumsikan penghasilan neto = PKP (Penghasilan

Kena Pajak), maka PPh Badan = 25% x 3.800.000.000
= 950.000.000
3. Batas maksimum PPh 24 adalah :
1.000.000.
a. Singapura
000

3.800.000.
000
3.000.000.
b. Malaysia
000
3.800.000.
000

X
950.000.00
0

= 250.000.000


X
950.000.00
0

= 750.000.000

Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan Kerugian (lanjutan)
4. PPh yang dibayar di luar negeri :
a. Singapura = 40% x 1.000.000.000 = 400.000.000
b. Malaysia = 25% x 3.000.000.000 = 750.000.000
5. PPh Pasal 24
a. Singapura : karena PPh luar negeri > Batas
maksimum (400.000.000 > 250.000.000), maka
PPh Pasal 24 Singapura = 250.000.000
b. Malaysia : karena PPh luar negeri = Batas
maksimum (75.000.000 > 750.000.000), maka PPh
Pasal 24 Malaysia = 750.000.000
Jadi total PPh 24 PT. Batavia adalah 1.000.000.000
(250 jt + 750 jt)


Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan PPh Final
PT. Jayakarta memperoleh penghasilan tahun 2014 yang
terdiri atas :
1. Penghasilan luar negeri Rp 2.000.000.000 dengan tarif
pajak 30%
2. Penghasilan dalam negeri Rp 3.500.000 dimana
didalamnya terdapat penghasilan dari sewa ruangan
(PPh Final) sebesar Rp 500.000.000.
Perhitungan jumlah maksimum PPh Pasal 24 adalah :
1. Penghasilan Luar Negeri
2.000.000.000
Penghasilan
Dalam
Negeri
(3,5M-500jt)
3.000.000.000
Total Penghasilan Neto
5.000.000.000
2. Diasumsikan Penghasilan Neto = PKP (Penghasilan

2.000.000.
Kena
Pajak), maka PPh Badan = 25% x 5.000.000.000
000
=
1.250.000.000
X
5.000.000. 1.250.000.00 = 500.000.000
3. Batas
maksimum
PPh 24 adalah:
0
000

Contoh Soal PPh Pasal 24 Dengan PPh Final (lanjutan)
4. Pajak yang dibayar di luar
2.000.000.000 = 600.000.000

negeri


=

30%

x

Karena pajak luar negeri > batas maksimum (600 jt >
500 jt), maka PPh Pasal 24 = 500.000.000.