12. BAB X RPJMD KUBAR 2011-2016 (NEW)-REVISI-3-NOV

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016
KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1.

PEDOMAN TRANSISI
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun

2011-2016 digunakan sebagai pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai
dengan tahun 2016. Sedangkan untuk perencanaan pembangunan tahun 2016 akan
menggunakan RPJM Daerah Transisi Tahun 2016 yang memuat program pembangunan
transisi yang memayungi perencanaan tahun 2016 sebelum disusunnya RPJM Daerah
Kabupaten Kutai Barat Tahun 2016-2021 yang memuat visi dan misi Kepala Daerah
hasil pemilihan tahun 2016.

Mengingat sempitnya waktu bagi Kepala Daerah terpilih pada tahun 2016 dan
untuk menjaga kesinambungan program-program pembangunan maka dipandang perlu
untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 sesuai dengan jadwal

dengan berdasarkan pada permasalahan-permasalahan pembangunan yang belum
selesai dan tantangan pembangunan pada tahun 2016. Langkah berikutnya adalah
Kepala Daerah hasil pemilihan kepala daerah 2016 dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah masa bakti memiliki keleluasaan untuk 2016-2021 menyempurnakan Rancangan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2016 dan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun 2016 yang sudah disusun untuk pelaksanaan pembangunan
Daerah yang lebih baik.

10.2.

KAIDAH PELAKSANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Barat 2011-

2016 yang telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah hendaknya menjadi pedoman bagi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai
Barat untuk menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD dan merupakan pedoman
bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja SKPD. Dalam upaya mewujudkan visi, misi,
tujuan, dan sasaran, serta program dan kegiatan yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011-2016,
kaidah pelaksanaan adalah sebagai berikut:


BAB X – PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN

X-1|Pa g e

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016
KABUPATEN KUTAI BARAT

1. Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kutai
Barat (RPJMD) Tahun 2011-2016 diarahkan dan dikendalikan langsung oleh
Bupati Kabupaten Kutai Barat dengan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah
Kabupaten Kutai Barat;
2. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan Daerah Kabupaten Kutai
Barat dibantu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Kepala
Bappeda) Kabupaten Kutai Barat;
3. Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Kutai Barat agar melaksanakan program
dalam RPJMD Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011-2016;
4. Setiap SKPD baik yang berbentuk Badan, Dinas, Kantor, berkewajiban untuk
menyusun Rencana Strategis SKPD (Renstra SKPD) yang memuat Visi, Misi,

Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, dan Kegiatan Pembangunan sesuai
dengan tugas fungsi SKPD yang disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah
Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011-2016;
5. Setiap SKPD agar mengacu pada RPJM Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun
2011-2015 sebagai dasar penyusunan dokumen rencana, dan melaksanakan
program dalam RPJM Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011-2016 dengan
sebaik-baiknya;
6. Penjabaran lebih lanjut RPJM Daerah Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011-2016
untuk setiap tahunnya harus dilakukan melalui penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Kutai Barat;
7. Penyusunan RKPD Kabupaten Kutai Barat harus dilakukan melalui proses
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang dilaksanakan
secara berjenjang, yaitu mulai dari Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kecamatan, Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten;
8. RKPD Kabupaten Kutai Barat harus menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam
menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja-SKPD) yang disusun dengan pendekatan
berbasis kinerja;
9. Dalam hubungannya dengan keuangan daerah, keberadaan RKPD Kabupaten
Kutai Barat merupakan dasar penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (RAPBD) tahun anggaran berikutnya terutama sebagai rujukan


BAB X – PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN

X-2|Pa g e

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016
KABUPATEN KUTAI BARAT

dalam penyusunan Kebijakan Umum APBD, serta penyusunan Prioritas dan
Plafon Anggaran;
10. Renja SKPD yang disusun dengan pendekatan berbasis kinerja harus menjadi
pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD (RKA-SKPD);
11. Dalam pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2011-2015 setiap SKPD perlu
memperkuat peran pemangku kepentingan dalam mendukung pelaksanaan
RPJM Daerah Kabupaten Kutai Barat 2011-2016 ini, dan melakukan sosialisasi
baik kepada aparat yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat,
instansi terkait maupun masyarakat luas;
12. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai
Barat 2011-2016, dipandang perlu untuk melakukan pengendalian dan evaluasi
terhadap pelaksanaan RPJMD Kabupaten Kutai Barat 2011-2016 sebagai

berikut:
a. Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dilakukan oleh masingmasing pimpinan SKPD;
b. Kepala Bappeda Kabupaten Kutai Barat menghimpun dan menganalisis hasil
pemantauan

pelaksanaan

rencana

pembangunan

di

masing-masing

pimpinan SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya;
c. Kepala

SKPD


melakukan

evaluasi

kinerja

pelaksanaan

rencana

pembangunan SKPD periode sebelumnya;
d. Kepala Bappeda Kabupaten Kutai Barat menyusun evaluasi rencana
pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Satuan Kerja Pemerintah Daerah
sebagaimana dimaksud pada huruf (c);
e. Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada huruf (d) menjadi bahan
penyusunan rencana pembangunan daerah untuk periode berikutnya.
13. Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang di luar kendali Kabupaten Kutai
Barat yang diperkirakan dapat menghambat pelaksanaan RPJM Daerah
Kabupaten Kutai Barat, berbagai strategi, arah kebijakan dan program yang
telah ditetapkan dapat ditinjau kembali. Hasilnya harus dikonsultasikan kepada

DPRD Kabupaten Kutai Barat untuk mendapatkan pertimbangan lebih lanjut
dalam proses pelaksanaannya.

BAB X – PEDOMAN TRANSISI DAN KAEDAH PELAKSANAAN

X-3|Pa g e