2017 KELOLA PRODUKSI 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

KELOLA PRODUKSI
A.

SASARAN PENGELOLAAN

Sasaran umum pengelolaan Sumber Daya Hutan di KPH Madiun adalah terpeliharanya,
meningkatnya dan pulihnya fungsi–fungsi dan nilai–nilai ekologi secara seksama dengan
mempertimbangkan dampak pada lingkungan hidup serta peningkatan partisipasi
masyarakat untuk mewujudkan hutan yang lestari dan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat desa hutan.
Sasaran pengelolaan sumber daya hutan KPH Madiun meliputi tiga aspek yaitu aspek
produksi, lingkungan dan sosial.
Sasaran kelola aspek produksi terdiri dari :
a. Tersedianya bibit pada persemaian dengan kualitas dan kuantitas sesuai dengan
rencana.
b. Terlaksananya kegiatan tanaman sesuai dengan rencana dan persentase tumbuh minimal
95%.
c. Pemeliharaan, penjarangan, dan pengendalian hama penyakit terlaksana sesuai dengan
metode, tata waktu dan skala prioritas.

d. Teresan dan tebangan terlaksana sesuai dengan rencana dan kualitas sortimen yang
maksimal.
e. Meminimalkan dampak pemanenan terhadap lingkungan
f. Luasan kelas hutan produktif minimal dipertahankan dan diupayakan terus meningkat.
B.
STRATEGI PENGELOLAAN
Strategi pengelolaan merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Strategi pengelolaan SDH KPH Madiun Aspek produksi:
1. Seleksi benih dan metode dan tata waktu pembuatan persemaian sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Reboisasi pada bekas lokasi tebangan rutin dan pembangunan/hutan tidak produktif.
3. Monitoring dan evaluasi tanaman guna mengetahui persentase tumbuh dan kualitas
tanaman terutama pada tanaman muda.
4. Kegiatan sulaman dilakukan sesuai dengan tata waktu dan ketersediaan bibit yang
memadai.
5. Penerapan system silvilkultur secara optimal.
6. Kegiatan pemeliharaan dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi dan monitoring tanaman.
7. Penjarangan tegakan (pemilihan pohon yang dimatikan) dilakukan dengan metode
kehati-hatian untuk meningkatkan pertumbuhan pohon-pohon yang sehat yang
ditinggalkan.

8. Inventarisasi, penanggulangan dan monitoring hama / penyakit.
9. Kegiatan penebangan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan dan mengacu pada
Etat tahunan yang ditetapkan.
10. Kebijakan pembagian batang menyesuaikan permintaan pasar.

Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

11. Implementasi lacak balak yang menjamin sumber asal kayu yang terkontrol.

C.

KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN

I. Penataan Hutan
Sebagai dasar kegiatan operasional, KPH Madiun telah menyusun RPKH, yang
merupakan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) jangka 2011 s/d 2020 pada
Kelas Perusahaan Jati dan jangka 2016 s/d 2020 pada Kelas Perusahaan Kayu Putih,
meliputi: risalah awal jangka dan tata batas, rekonstruksi tata batas kawasan. RPKH KPH

Madiun saat ini sudah mencakup rencana kegiatan teknis, lingkungan dan sosial sehingga
sudah sejalan dengan Management Plan yang telah disusun. Dokumen Management Plan
menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Teknik Tahunan (RTT) perusahaan. RTT
selanjutnya menjadi dasar legal didalam melaksanakan seluruh kegiatan operasional
hutan, khususnya kegiatan penebangan dan penanaman.
Pada hutan produksi itu di KPH Madiun juga dilakukan penataan batas lokasi kawasan
perlindungan yang diantaranya adalah Kawasan Perlindungan Setempat (KPS), dimana
KPS diposisikan sebagai anak petak baru. KPS yang ada di KPH Madiun meliputi:
sempadan sungai, sempadan waduk, kawasan sekitar mata air dan KPKH. Kegiatan ini
diperkirakan akan berdampak pada pemantapan kawasan yang perlu dilindungi
diantaranya KPS dengan Luas :2301,1Ha,KPKH Luas: 8,1 Ha.
II. Persiapan Tanaman.
Persiapan tanaman adalah penyiapan lahan dilakukan pada areal yang akan ditanami,
baik di areal bekas tebangan maupun lahan kosong. Setelah dibersihkan areal diupayakan
langsung ditanami. Namun dengan target sebesar yang direncanakan oleh perusahaan,
ada kemungkinan terdapat jangka waktu antar pembersihan dan penanaman.
Terdapat dua sistem penanaman di Perum Perhutani, yaitu: banjar harian dan
tumpangsari. Sistem banjar harian adalah penanaman secara cemplongan, tanpa ruang
budidaya pertanian, dilakukan pada lahan berlereng berat dan/atau langka tenaga
pesanggem. Sistem tumpangsari dikembangkan dengan melibatkan dan memberi ruang

bagi pesanggem untuk melakukan budidaya pertanian. Kegiatan persiapan tanaman
tersebut meliputi :
 Perekrutan Pesanggem.
 Pembagian andil,
 Pembersihan lahan.
 Pembuatan teras siring
 Pengolahan lahan
 Pengukuran jarak tanam dan pemasangan acir.
 Pembuatan lubang tanaman
 Persiapan tanaman thn 2016 Luas 306 Ha

Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

III. Persemaian
Lokasi Persemaian

KPH Madiun memiliki persemaian sebanyak 4 ( empat ) lokasi yang ada di Sub Utara
dan selatan, dengan total maksimal kapasitas produksi sebanyak kurang lebih 5 juta

Bibit/tahun. Lokasi persemaian tersebut untuk mencukupi dan mendukung kebutuhan
bibit di seluruh wilayah KPH Madiun. Lokasi persemaian yang terdapat di wilayah KPH
Madiun disajikan pada.
Tabel III-1. Lokasi Persemaian yang Terdapat di Wilayah KPH Madiun
No.

Lokasi Persemaian

Luas
(ha)

Produksi bibit
thn 2015

Jenis Tanaman

1.

BKPH Somoroto


1.5

129.346 plc

Rimba.

2.

BKPH Brumbun

1,5

145.346 plc

Rimba.

3.

BKPH Dungus


1,5

173.339 plc Jati (stek pucuk )

4.

BKPH Sukun (2
lokasi)

1,5

90.911 plc Jati
171.850 plc Kayu Putih
2.244 plc Rimba

JUMLAH TOTAL

712.914 plc Jati/Rimba

Sumber data : Laporan persemaian thn 2016.


Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

IV.

Pelaksanaan Penanaman.
Kegiatan penanaman di areal hutan Perum Perhutani KPH Madiun dilakukan setelah
dilakukan penyiapan lahan selesai dan dinilai layak untuk diteruskan dengan kegiatan
penanaman. Penanaman dimungkinkan dilakukan sepanjang tahun karena kondisi curah
hujan yang sesuai. Untuk memonitoring hasil kegiatan penanaman dilakukan penilaian
persiapam lapangan dan tanaman yang bertujuan untuk menilai dengan melakukan
penghitung persentase hidup tanaman Pagar, Tepi, Sela, Pokok dan pengisi, dan
monitoring pertumbuhan tanaman. Penilaian tanaman dilakukan pada umur tanaman 1
tahun. Hal ini diharapkan apabila tanaman dinilai kurang dapat tumbuh dengan baik,
masih memungkinkan untuk dilakukan penyulaman ataupun penanaman kembali.
Sistem penilaian tanaman di KPH Madiun Berdasarkan laporan dari hasil penilain dan
rata-rata keberhasilan tanaman (prosentase tumbuh) setiap tahun mencapai lebih dari
94 %.s/d 97 %

Untuk tahun 2016 KPH Madiun mampu menyelesaikan tanaman seluas 306 Ha

V.

Pemeliharaan TanamanAN
Kegiatan pemeliharaan tanaman di wilayah KPH Madiun, meliputi:
Pemeliharaan tanaman tahun ke II dan kegiatan penyulaman, penyiangan ,
pendangiran, pemupukan seluas : 93 Ha
Pemeliharaan tanaman tahun ke III kegiatan penyulaman, penyiangan ,
pendangiran, pemupukan seluas :0 Ha
Pemeliharaan Tanaman tahun ke IV Meliputi : Babat tumbuhan bawah seluas :
92 Ha dan dangirt Tanaman Pokok seluas :92 Ha.
Wiwil seluas 92 Ha.
Pemeliharaan tahun ke V Meliputi :Dangir seluas :195 Ha, wiwil seluas 195 Ha
Dan dilanjutkan dengan perawatan hutan meliputi :
Kegiatan tunjuk tolet seluas 1.366 Ha jati rimba.
Pembuatan PCP sebanyak 366 buah
Babat tumbuhan bawah sebanyak 1.366 Hm jati rimba.
Jadwal pelaksanaan pemeliharaan tanaman (luas dan waktunya) mengikuti jadwal
penanamannya dan jadwal teknis silvikultur hutan tanaman (THPB). Sedangkan pada

tanaman kayu putih kegiatan pemeliharaan dilakukan pada umur balita (1-5 tahun),
yaitu penyulaman, pemupukan sesuai dengan kondisi lahan dan kebutuhan,
pendangiran/penyiangan,pembabatan tumbuhan bawah secara rutin sesuai kondisi
setempat.

Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

VI.

VII.

Perlindungan dan Pengamanan Hutan.
Kegiatan perlindungan dan pengaman hutan dimaksudkan untuk menjaga keutuhan dan
keamanan kawasan dari aktivitas ganggguan hutan yang disebabkan oleh tekanan
penduduk, perubahan klim global maupun kombinasi diantara keduanya. Cakupan
kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan adalah sebagai berikut :
Pencurian Kayu selama tahun 2016 sebanyak 197 phn, Tahun 2015 sebanyak 216
pohon terjadi penurunan 9,1 %

 Perburuan Satwa Liar tahun 2016 nihil.
 Kebakaran Hutan thn 2016 seluas: Nihil Ha,Thn 2015 sebanyak 5,5 Ha terjadi
penurunan 100 %.
 Perambahan Hutan/Bibrikan tahun 2016 nihil
 Penggembalaan di tahun 2016 nihil
Teresan
Kegiatan tebang habis pada prinsipnya hanya dilaksanakan pada areal hutan produksi
saja, atau yang berdasarkan inventarisasi/ risalah hutan termasuk lapangan tidak baik
untuk tebang habis. Untuk kegiatan teresan pada dasarnya adalah kegiatan meneres atau
mematikan pohon agar diperoleh tegakkan yang kering secara alami sehingga dapat
meminimalkan kerusakan pada saat tebang.
Berdasarkan Pengesahan Rencana Teknik Tahunan (RTT) oleh Biro Perencanaan,
Administratur/KKPH menerbitkan Surat Perintah Teresan sesuai tata waktunya dan
dilampiri peta yang akan diteres berskala 1 : 100.000.
Untuk tahun 2016 teresan seluas 81,4 Ha.

Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

VIII.

Pembuatan dan Pemeliharaan Sarana Jalan.
Prinsip utama kegiatan pembukaan wilayah hutan adalah tersedianya akses untuk semua
kegiatan pengelolaan hutan dengan baik dan efisien. Adapun kegiatan pokok penyiapan
sarana prasaran yang dilaksanakan di wilayah KPH Madiun, meliputi :
 Pembangunan Jalan Sarad/Sogokan sesuai dengan kondisi petak tebangan.
 Perbaikan Jalan Angkutan dan Alur bilan ada yang harus di perbaiki.
 Pembuatan Pos Tebangan, Gubug Kerja untuk petak tebangan yang target produksi
diatas 1000 M3.
 Pembangunan dan pemeliharaan Stasiun Pemantaun Lingkungan (SPL) terdapat 2
titik di wilayah Madiun utara di BKPH Brumbun dan di Wilayah Madiun selatan di
BKPH Pulung.

Public Summary KPH Madiun 2016

Perum Perhutani KPH Madiun

Public Summary KPH Madiun 2016