PERBUP NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG PAKAIAN DINAS DI LINGKUP PEMKAB TULUNGAGUNG

BUPATI TULUNGAGT'I{G
PROVII|SI T'AWA TIMI'R
PERATURAIY BUPATI TULI'IYGAGUI| G

r{oMoR

41

TAlrrrlr 2014

TEIYTAITG

PAKAIAIV DII{AS DI LIIYGKUP PEMIRITYTAH
KABUPATEI| TT'LT'NGAGUITG
DENGAN RAIIMAT TI'HAN YANG MAIIA ESA

BI'PATI TULT'NGAGUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin dan wibawa serta
motivasi ke{a pegawai, sekaligus meningkatkan dan menjaga
kebersamaan dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan
antar pegawai, maka telah disusun peraturan Bupati tentang

Pakaian Dinas di Lingkup Pemerintah Kabupaten 1\rlungagung; b.

Peraturan Bupati tentang pakaian Dinas di
!fr*l
Pemerintah Kabupaten

Lingkup
Tulungagung sebagaimana dimaksud lada
huruf a perlu disesuaikan dengan peraturan perundang_undangan
yang lebih tinggi;
c. pahwa herdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a dan huruf b, maka perlu mengatur kembali pakaian dinas
di Lingkup Pemerintah Kabupaten T\rlungagung yang ditetapkan
dengan Peraturan Bupati:

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor

g rahun 1974 tentang

pokok-pokok

Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974
Nomor 55, Tambahan Negara neputtit Indonesia Nomor 3o4l)
sebagaimana telah diubah dengan Undang_Undang Nomor 43
Tahun 1999 (lembaran Negara Republik Indonesia lahun 1999
Nomor 169, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 3g90);
2. undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan
Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tah'un 2004 Nomor
t24, Tambahan ]Jeqala Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah
terakhir dengan undang-undang Nomor
12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Repuuut Indon"esia Tahun
2o0g
Nomor 59, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Taf,un 2014 Nomor
6, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5494I;
4' Peraturan pemerintah Nomor 3g rahun 2007 tentang pembagian
Urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintafran Daerah
Provinsi dan pemerintahan Daerah Kabupaten Kota (rembaran
/

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor g2, iambahan
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

tL]l"

5. Peraturan Pemerintah Nomor

41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO7 Nomor 89, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
474r1;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 74, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
5l3s);

Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps pegawai
Republik Indonesia;
8. Keputusan Presiden Nomor 1g rahun 1972 tentangJenis pakaian
Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan presiden

Nomor 50 Tahun 1990
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis penataan Organisasi perangkat Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6o rahun 2o0z tentang
l-*d1n- Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkup Departemen Dala;
Negeri dan Pemerin-tah Dggrah Jebagaimina lelatr aiubatr
aengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2009;
I l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor I 1 Tahun
200g tentang
Pakaian Dinas Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah
d", K;;i;
Desal

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12g Tahun 1996
tentang
Tanda Pengenal dan papan N-ama di Jajaran Departemen
Dalam
Negeri;


MEMTITUSKAN:

Menetapkan :pERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN
DINAS
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG.

DI

LINGKUP

BAB T
KETEIYTUAI{ I'MUM
Pasal I

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan
:
l. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten Tllungagung.
2. Bupati adalah BupatiTulungagung.
3. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Tulungagung.


4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk selanjutnya
disingkat
DPRD adalah
perwakilan
Tulungagung.

Dewan

Ralqyat Daerah Kabupaten

5. Kepala Desa adalah Kepala Desa di Kabupaten Tulungagung.
6. Pegawai _dilingkup pemerirrtah. Kabupaten Tulungagung
Pegawai_Negeri Sipil yang bekeda
Daerah Kabupaten Tulungagu ng'.

al Saiuan Organisa"si

adalah

p;.;gk"t


l,,tt

7. Kepala Unit Kerja adalah Pegawai yang menjadi kepala SKpD, yang
meliputi Kepala Badan, Kepala Dinas, Kepala Kantor, Kepala
Bagran, Camat dan Lurah.

8. Pejabat fungsiona-l adalah pegawai yang mempunyai kedudukan
tugas, tanggung jawab, dan wewenang dalam suatu organisasi

yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan
atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
9. Pakaian Dinas Harian yang selanjutnya disingkat (pDH) adalah
Pakaian Dinas yang dipakai oleh setiap pegawai dalam
menjalankan tugasnya.
10. Pakaian Sipil Harian yang selanjutnya disingkat (pSH) adalah
Pakaian yang dipakai untuk bekerja sehari-hari maupun untuk
keperluan lainnya yang bersifat umum.
11. Pakaian Sipil Resmi yang selanjutnya disingkat (pSR) adalah
pakaian

_yang dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan
gpacara kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai
dimalam hari.
12. Pakaian Sipil Lengkap yang selanjutnya disingkat (pSL) adalah
pakaian yang dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan
atau bepergian resmi ke luar negeri.
13. Pakaian D-inas Upacara yang selanjutnya disingkat (pDU) adalah
Pakaian Seragam yang dipakai oleh legawai pada' waktu
mengikuti upacara.
14. Pakaian_ Dinas Lapangan yang selanjutnya disingkat adalah (pDL)
adalah Pakaian Seragam yang dipakai untuk melikukan pekerjaan
sesuai kebutuhan tugas yang bersifat operasional di lapan-gan. "

15. Lambang Daerah adalah l,ambang Daerah Kabupaten
Tulungagung.

16. Atribut adalah tanda-tanda yang melengkapi pakaian Dinas.
17. Kelengkapan Pakaian Dinas adalah Kelengkapan pakaian dinas
yang ditentukan atau digunakan pegawai.
BAB II

PAKAIAJY DIIYAS

Bagian Kesatu
Jenis Palcaian Dinas
Pasal 2

(1) Jenis Pakaian Dinas di Lingkup pemerintah Daerah terdiri dari
a. fDH yang meliputi pDH warna Khaki dan pDH batik terdiri
:

dari:

l.

PDH Bupati/Wakil Bupati dan Kepala Desa
PDH Kepala Unit Keq'a;

2.
3. PDH Pegawai


;

;

b. PSH;

c.

PSR;

l"t,

4

d. PSL;
e. PDL;

f.

PDU terdiri dari


:

1. PDU Bupati/Wakil Bupati
2. PDU Camat dan Lurah ;

;

3. PDU Kepala Desa.
(2)

Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
fungsi untuk menunjukkan identitas pegawai dan sebagai sarana

pengawasan pegawai.
(3)

Pakaian Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
dalam Lampiran I Peraturan Bupati ini.
Bagran Kedua

Pakaian Dinas Harian
Pasal 3

(u PDH sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) huruf a,
dipakai untuk melaksanakan tugas sehari - hari.
(2) Bagi Pegawai Eselon rrr/a keatas atau yang d.isamakan, selain
memakai PDH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
(3)

menjalankan tugas tertentu dapat memakai pSH.
Bagi pegawai yang menduduki jabatan fungsional atau pegawai

yang melaksanakan tugas-tugas pelayanan tn"*y"."kat,

ketentuan pakaian dinas harian dapat ditentukan oleh Kepala
Unit Kerja dengan persetujuan Bupati.
Pasal 4

(1)

fDH Bupati/wakil Bupati dan Kepala Desa

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf a, angka 1 terdiri dari :
a. PDH Pria dengan atribut dan kelengkapannya sebagai
berikut :
1. Kemeja lengan pendek/panjang, berlidah bahu, warna
khaki ;

2. Celana panjang warna khaki ;
3. Ikat pinggang nilon/kulit dan kaos kaki, sepatu semua

warna hitam.
b. PDH wanita dengan atribut dan kelengkapannya sebagaima.na

berikut:
1. Baju lengan pendek/panjang, berlidah bahu, warrra khaki;
2. Rok 15 cm dibawah lutut warna khaki ;
3. Rok panjang untuk beiu lengan panjang warna khaki ;
4. Sepatu pantovel warna hitam ;

c.

PDH Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

(21 PDH Kepala Unit Keg'a, sebagaimana dimaksud dalam pasal 2
ayat (1) huruf a, angka 2 terdiri dari:

ft,

5

a. PDH Pria dengan atribut dan kelengkapannya
berikut:

sebagai

1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki ;
2. Celana panjang warna khaki ;
3. Ikat pinggang nilon/kulit dan kaos kaki, sepatu semua

b.

warna hitam dan tanda jabatan.
PDH Wanita dengan atribut dan kelengkapannya sebagaimana
berikut :
1. Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki ;
2. Rok 15 cm dibawah lutut warna khaki ;
3. Sepatu pantovel warna hitam dan tanda jabatan ;

c. PDH Wanita

(3)

berjilbab dan hamil menyesuaikan.
PDH Pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf
a, angka 3 terdiri dari :

a. PDH Pria dengan atribut dan

kelengkapannya sebagai

berikut:
1. Kemeja lengan pendek, berlidah bahu, warrra khaki;

2. Celana panjang warna khaki;
3. Ikat pinggang nilon/kulit dan kaos kaki, sepatu

semua

warna hitam.
b. PDH wanita dengan atribut dan kelengkapannya sebagaimana

berikut:
1. Baju lengan pendek, berlidah bahu, warna khaki;
2. Rok 15 cm dibawah lutut warna khaki :

3.

c.

Sepatu pantovel warna hitam.
PDH Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Bagian Ketiga
Pakaian Sipil Harian
Pasal 5

tl)

PSH sebagaimana dimaksud dalam pasar 2 ayat (1) huruf b
dipakai untuk bekeda sehari-hari maupun untuk keperluan
lainnya yang bersifat umum, yang terdiri dari :
a. PSH Pria, dengan atribut dan kelengkapannya sebagai

berikut:

1. Jas lengan pendek dan celana panjang warna sama ;
2. I-eher berdiri dan terbuka ;
3. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri ;
4. Kancing lima buah dan kaos kaki , sepatu warna hitam.
b. PSH wanita, dengan atribut dan kelengkap€rnnya sebagai

berikut:

t,

tu

6

1. Jas lengan pendek dan rok 15 cm dibawah lutut warna
sama

;

2. I-eher berdiri dan terbuka ;
3. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri
4. Kancing lima buah dan kaos kaki, sepatu warna hitam.
{21

;

PSH Wanita bedilbab dan hamil menyesuaikan.

Bagran Keempat

Pakaian Sipil Resmi
Pasal 6

(1)

PSR sebagaimana dimaksud pasal dalam Pasal

2 ayat (1) huruf

c,

dipakai untuk menghadiri upacara yang bukan upacara
kenegaraan, menerima tamu-tamu luar negeri dan dipakai di
malam hari yang terdiri dari

a.

:

atribut dan kelengkapannya sebagai berikut :
1. Jas lengan panjang dan celana panjang warna sama ;
2. Leher berdiri dan terbuka ;
3. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri ;
4. Kancing lima buah ;
5. kaos kaki dan sepatu semua warna hitam.
b. PSR Wanita, dengan atribut dan kelengkapannya sebagai
PSR Pria dengan

berikut:
1". Jas lengan panjang dan rok 15 cm dibawah lutut warna
sama

;

2. I'e}:rer berdiri dan terbuka;
3. Tiga saku, satu atas kiri dan dua bawah kanan dan kiri
4. Kancing lima buah ;
5. Kaos kaki dan sepatu semua warna hitam.
(21

;

PSR Wanita beq'ilbab dan hamil menyesuaikan.

Bagran Kelima

Pakaian Sipil Iengkap
Pasal 7

(1)

PSL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d,
dipakai pada upacara-upacara resmi kenegaraan atau bepergian
resmi keluar negeri yang terdiri dari ;
a. PSL Pria dengan atribut dan kelengkapannya sebagai berikut :
1. Jas warna gelap ;
2. Celana panjang warna sama ;
3. Kemeja dengan dasi ;
4. Kaos kaki dan sepatu semua warna hitam.
|

,

t-ti
-

b. PSL Wanita, dengan atribut dan kelengkapannya
berikut :
1. Jas warna gelap

sebagai

;

2. Rok 15 cm dibawah lutut warna sama ;
3. Kemeja dengan dasi ;
4. Kaos kaki dan sepatu semua warna hitam.
(21

PSL Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.

Bagran Keenam

Pakaian Dinas lapangan
Pasal 8

(1) PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf e,

dipakai dalam menjalankan tugas operasional di lapangan yang

bersifat teknis.

(21 PDL Pria dan Wanita sebagaimana dimaksud pada ayat
dengan atribut dan kelengkapannya yang terdiri dari
a. Baju lengan panjang berlidah bahu warna khaki

b. Celana panjang semata kaki wama khaki

(1)'

:

;

;

c.

(3)
(4)

Sepatu kulit dan kaos kaki semua warna hitam.
PDL Wanita berjilbab dan hamil menyesuaikan.
Pengaturan tentang PDL pada Satuan Keqia Perangkat Daerah
dapat ditetapkan oleh masing-masing Kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah sesuai dengan kondisi teknis operasional di
lapangan dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas
persetujuan Bupati.
Bagran Ketujuh

Pakaian Dinas UPacara
Pasal 9

PDU sebagaimana dimai