Trend Bisnis - 5 Hal yang harus diperhatikan Pemilik & Pemimpin Bisnis di 2013 mpdf
SYNCORE - always deliver value
Trend Bisnis - 5 Hal Yang Harus Diperhatikan Pemilik & Pemimpin Bisnis Di 2013
posted by admin on February 9, 2013
Tahun 2012 baru saja lewat. Apakah anda sudah mengevaluasi laporan keuangan 2012? Apakah
ada peningkatan laba di tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya? Menurut perhitungan kami
tahun 2012, seharusnya perusahaan bisa meraih kenaikan laba sebesar 18%. Perhitungan kami
adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 6% per tahun, paling tidak akan memberikan
kontribusi kenaikan laba sebesar 3 kalinya. Apabila laba perusahaan anda tidak naik atau naik
tetapi kurang dari 18%, maka pasti ada yang hal yang perlu dibenahi dari bisnis anda? Berikut ini
kami memberikan beberapa analisa tentang 5 faktor yang perlu anda perhatikan untuk review
kinerja tahun 2012 dan merancang strategi di tahun 2013.
1. Perubahan Landskap Bisnis dan Re-positioning
Perusahaan Indonesia dan juga hampir seluruh bagian di dunia tengah mengalami sebuah
pergeseran yang sangat besar. Indonesia tengah mengalami masa-masa pertumbuhan ekonomi
yang sangat mengesankan. Pada tahun 2012, Indonesia tumbuh 6% dan pertumbuhan tersebut
adalah pertumbuhan ekonomi tertinggi no 2 di dunia setelah Cina. Pendapatan perkapita
Indonesia telah naik menjadi $3,000 sehingga terjadi lonjakan kelas menengah sebesar 100 juta
orang !. Pertumbuhan kelas menengah tersebut membuat lonjakan permintaan domestik yang
luar biasa. Peluang yang sangat besar tersebut telah mengundang banyak pengusaha untuk
bermain, baik dari dalam maupun luar negeri. Banyaknya pemain besar yang masuk, membuat
persaingan menjadi semakin sengit. para pemain yang tidak siap akan tersingkir. Saat ini adalah
saat yang tepat untuk mengevalusi posisi kita di pasar. Apakah pilihan kita tetap di bisnis yang
saat ini kita geluti telah tepat? Atau kita perlu melakukan pengembangan dan diversifikasi? A.
Contoh nyata adalah bagaimana Modern Foto, yang memiliki lisensi cetak film Fuji di Indonesia.
Seiring dengan menurunnya bisnis cetak foto, karena semakin berkembangnya teknologi digital
camera, maka mereka melakukan repositioning dengan membeli franchise 7-Eleven, dan
mengubah gerai cetak foto fuji menjadi gerai 7-Eleven. Perubahan bisnis ini terbukti sangat tepat.
Contoh lain adalah Sampoerna yang keluar dari bisnis rokok dan masuk bisnis perkebunan,
property dan bisnis prospektif lainnya. Hal tersebut tidak hanya terjadi di bisnis-bisnis besar.
Saat ini banyak pemilik warnet yang mengubah bisnisnya ke bisnis property dengan membangun
ruko atau membangun kos-kosan. Banyak toko besi yang juga masuk ke bisnis property. Artinya
pabila kita gagal dalam membaca kekuatan dan arah trend di masa depan maka kita akan tergilas
oleh perubahan
2. Sunshine vs Sunset Industry
Anda tidak bisa melawan tren. Kecuali anda adalah perusahan trend setter seperti Apple atau
Google. Pemimpin perusahaan saat ini harus peka dalam membaca trend bisnis dan industri. Ada
beberapa industri yang dahulu primadona, namun sekarang meredup. Tetapi sebaliknya ada
beberapa bisnis dan industri baru yang cepat sekali berkembang. Bisnis dan industri apa yang
tengah berkembang, dan bisnis atau industri apa yang meredup? Seperti ulasan kita yang telah
dimuat di Tabloid Business Opportunity, maka bisnis yang sedang booming dan diperkirakan
trendnya akan terus positif di tahun 2013, adalah bisnis-bisnis terkait lifestyle. Seiring dengan
lonjakan kelas menengah di Indonesia, maka ada kenaikan trend untuk makan di luar, fashion dan
tamasya. Hal ini tentu mendorong kenaikan yang sangat signifikan dalam bisnis pakaian dan
pernik-perniknya, bisnis kuliner dan bisnis traveling. Namun, selain ada kenaikan positif di
industri tersebut, juga ada penurunan di bisnis-bisnis tertentu. Ironis dengan naikknya bisnis
fashion, bisnis garmen justru gulung tikar. Bisnis garmen di Indonesia kurang efisien, karena
mesin-mesin produksi yang sudah tua. Bisnis yang masuk Sunshine area adalah property, kuliner,
travel dan jasa. Sedang bisnis yang masuk sunset adalah garmen, mebel dan transportasi.
3.Channel Distribution
Pola persaingan di era saat ini menggedepankan fleksibility, speed and convenience. Era
persaingan dengan mengedepankan semata-mata harga akan mulai ditinggalkan. Apabila kita
melihat mengapa Indomaret dan Alfamaret bisa menjamur kemana-mana? Apakah karena harga
murah? Tentu bukan tetapi lebih karena kenyamanan. Setiap kita masuk di Indomaret kita
disuguhi setting yang sama, jadi kita bisa cepat menemukan barang yang kita cari. Mayoritas
pembeli Indomaret adalah orang-orang yang baru saja pulang dari kerja.
4.Speed & Sensitivity
Selain speed, sensitivity sekarang jadi salah satu kunci memenangkan persaingan. Bagaimana
kita bisa merasakan dan simpati terhadap kebutuhan dan keinginan customer kita. Tentu ini
hanya bisa didapat dengan melibatkan customer secara intens dalam proses bisnis kita.
Bagaimana suara mereka bisa didengar dan dimasukkan sebagai upaya perbaikan proses dan
produk. Hal ini mengarah pada upaya pelibatan customer dalam proses perusahaan, hal yang saat
ini dikenal dengan sebutan crowd management.
5.Technology
Technology telah merevolusi cara orang bertindak dan bertingkah laku. Sebelum adanya
handphone, facebook, twitter, blackberry messenger pola komunikasi adalah lebih bersifat
langsung dan one on one. Perubahan cara komunikasi membuat perubahan cara berbisnis, karena
customer sebelum memutuskan untuk bertransaksi tentu akan berkomunikasi terlebih dahulu.
Perusahaan-perusahaan yang kurang membuka diri terhadap perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan ditinggalkan pelanggannya. Kita lihat bagaimana Borders jaringan
toko buku terbesar di AMerika Serikat bangkrut karena gagal mengantisipasi toko buku online
seperti Amazon.
Anda punya insight yang lain? Bisa kita diskusikan lebih lanjut.
Tags: trend bisnis, rencana bisnis, strategi, Konsultan Manajemen
Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014
Trend Bisnis - 5 Hal Yang Harus Diperhatikan Pemilik & Pemimpin Bisnis Di 2013
posted by admin on February 9, 2013
Tahun 2012 baru saja lewat. Apakah anda sudah mengevaluasi laporan keuangan 2012? Apakah
ada peningkatan laba di tahun 2012 dibanding tahun sebelumnya? Menurut perhitungan kami
tahun 2012, seharusnya perusahaan bisa meraih kenaikan laba sebesar 18%. Perhitungan kami
adalah pertumbuhan ekonomi di Indonesia sebesar 6% per tahun, paling tidak akan memberikan
kontribusi kenaikan laba sebesar 3 kalinya. Apabila laba perusahaan anda tidak naik atau naik
tetapi kurang dari 18%, maka pasti ada yang hal yang perlu dibenahi dari bisnis anda? Berikut ini
kami memberikan beberapa analisa tentang 5 faktor yang perlu anda perhatikan untuk review
kinerja tahun 2012 dan merancang strategi di tahun 2013.
1. Perubahan Landskap Bisnis dan Re-positioning
Perusahaan Indonesia dan juga hampir seluruh bagian di dunia tengah mengalami sebuah
pergeseran yang sangat besar. Indonesia tengah mengalami masa-masa pertumbuhan ekonomi
yang sangat mengesankan. Pada tahun 2012, Indonesia tumbuh 6% dan pertumbuhan tersebut
adalah pertumbuhan ekonomi tertinggi no 2 di dunia setelah Cina. Pendapatan perkapita
Indonesia telah naik menjadi $3,000 sehingga terjadi lonjakan kelas menengah sebesar 100 juta
orang !. Pertumbuhan kelas menengah tersebut membuat lonjakan permintaan domestik yang
luar biasa. Peluang yang sangat besar tersebut telah mengundang banyak pengusaha untuk
bermain, baik dari dalam maupun luar negeri. Banyaknya pemain besar yang masuk, membuat
persaingan menjadi semakin sengit. para pemain yang tidak siap akan tersingkir. Saat ini adalah
saat yang tepat untuk mengevalusi posisi kita di pasar. Apakah pilihan kita tetap di bisnis yang
saat ini kita geluti telah tepat? Atau kita perlu melakukan pengembangan dan diversifikasi? A.
Contoh nyata adalah bagaimana Modern Foto, yang memiliki lisensi cetak film Fuji di Indonesia.
Seiring dengan menurunnya bisnis cetak foto, karena semakin berkembangnya teknologi digital
camera, maka mereka melakukan repositioning dengan membeli franchise 7-Eleven, dan
mengubah gerai cetak foto fuji menjadi gerai 7-Eleven. Perubahan bisnis ini terbukti sangat tepat.
Contoh lain adalah Sampoerna yang keluar dari bisnis rokok dan masuk bisnis perkebunan,
property dan bisnis prospektif lainnya. Hal tersebut tidak hanya terjadi di bisnis-bisnis besar.
Saat ini banyak pemilik warnet yang mengubah bisnisnya ke bisnis property dengan membangun
ruko atau membangun kos-kosan. Banyak toko besi yang juga masuk ke bisnis property. Artinya
pabila kita gagal dalam membaca kekuatan dan arah trend di masa depan maka kita akan tergilas
oleh perubahan
2. Sunshine vs Sunset Industry
Anda tidak bisa melawan tren. Kecuali anda adalah perusahan trend setter seperti Apple atau
Google. Pemimpin perusahaan saat ini harus peka dalam membaca trend bisnis dan industri. Ada
beberapa industri yang dahulu primadona, namun sekarang meredup. Tetapi sebaliknya ada
beberapa bisnis dan industri baru yang cepat sekali berkembang. Bisnis dan industri apa yang
tengah berkembang, dan bisnis atau industri apa yang meredup? Seperti ulasan kita yang telah
dimuat di Tabloid Business Opportunity, maka bisnis yang sedang booming dan diperkirakan
trendnya akan terus positif di tahun 2013, adalah bisnis-bisnis terkait lifestyle. Seiring dengan
lonjakan kelas menengah di Indonesia, maka ada kenaikan trend untuk makan di luar, fashion dan
tamasya. Hal ini tentu mendorong kenaikan yang sangat signifikan dalam bisnis pakaian dan
pernik-perniknya, bisnis kuliner dan bisnis traveling. Namun, selain ada kenaikan positif di
industri tersebut, juga ada penurunan di bisnis-bisnis tertentu. Ironis dengan naikknya bisnis
fashion, bisnis garmen justru gulung tikar. Bisnis garmen di Indonesia kurang efisien, karena
mesin-mesin produksi yang sudah tua. Bisnis yang masuk Sunshine area adalah property, kuliner,
travel dan jasa. Sedang bisnis yang masuk sunset adalah garmen, mebel dan transportasi.
3.Channel Distribution
Pola persaingan di era saat ini menggedepankan fleksibility, speed and convenience. Era
persaingan dengan mengedepankan semata-mata harga akan mulai ditinggalkan. Apabila kita
melihat mengapa Indomaret dan Alfamaret bisa menjamur kemana-mana? Apakah karena harga
murah? Tentu bukan tetapi lebih karena kenyamanan. Setiap kita masuk di Indomaret kita
disuguhi setting yang sama, jadi kita bisa cepat menemukan barang yang kita cari. Mayoritas
pembeli Indomaret adalah orang-orang yang baru saja pulang dari kerja.
4.Speed & Sensitivity
Selain speed, sensitivity sekarang jadi salah satu kunci memenangkan persaingan. Bagaimana
kita bisa merasakan dan simpati terhadap kebutuhan dan keinginan customer kita. Tentu ini
hanya bisa didapat dengan melibatkan customer secara intens dalam proses bisnis kita.
Bagaimana suara mereka bisa didengar dan dimasukkan sebagai upaya perbaikan proses dan
produk. Hal ini mengarah pada upaya pelibatan customer dalam proses perusahaan, hal yang saat
ini dikenal dengan sebutan crowd management.
5.Technology
Technology telah merevolusi cara orang bertindak dan bertingkah laku. Sebelum adanya
handphone, facebook, twitter, blackberry messenger pola komunikasi adalah lebih bersifat
langsung dan one on one. Perubahan cara komunikasi membuat perubahan cara berbisnis, karena
customer sebelum memutuskan untuk bertransaksi tentu akan berkomunikasi terlebih dahulu.
Perusahaan-perusahaan yang kurang membuka diri terhadap perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi tentu akan ditinggalkan pelanggannya. Kita lihat bagaimana Borders jaringan
toko buku terbesar di AMerika Serikat bangkrut karena gagal mengantisipasi toko buku online
seperti Amazon.
Anda punya insight yang lain? Bisa kita diskusikan lebih lanjut.
Tags: trend bisnis, rencana bisnis, strategi, Konsultan Manajemen
Permalink | Comments (0) | Last updated on August 28, 2014