Hal yang perlu diperhatikan saat memulai bisnis kuliner

Memulai Bisnis Kuliner
Sebelum memulai bisnis kuliner, bangun dahulu mental wirausaha :
1. Dream dan Berani memulai
Orang sukses biasanya dimulai dengan impian besar dan berani memulai,
sedangkan banyak orang gagal yang memiliki impian besar namun tidak berani
memulai. Takut rugi dalam bisnis dan mengecilkan potensi diri sendiri bukanlah
mental seorang wirausahawan.
2. Telaten, Jujur dan Fokus
Bisnis yang berpotensi untuk maju adalah bisnis yang kita kelola dengan sepenuh
hati. Jadikan tempat usaha senyaman mungkin sehingga kita bebas untuk
berinovasi sehingga muncul ide-ide cemerlang untuk kemajuan usaha.
3. Tidak mudah menyerah
Sikap tidak pantang menyerah dalam memulai dan menjalankan bisnis merupakan
hal yang paling penting. Jadikan kegagalan itu sebagai pelajaran jangan
menganggapnya sebagai kerugian. Setiap kegagalan akan mematangkan kita
menjadi wirausahawan sukses.
4. Menunda kesenangan dan investasi sebanyak mungkin
Target pertama yang harus dicapai adalah mendapatkan pelanggan bukan sematamata memperoleh keuntungan besar, selanjutnya keuntungan yang diperoleh dari
usaha investasikan kembali dengan cara membuka cabang usaha.
5. Menyusun strategi bisnis yang baik
Bukan hanya berani memulai namun harus diimbangi dengan manajerial yang baik

untuk mempertahankan usaha mampu bersaing dengan yang lain.
Sesudah mental wirausaha terbentuk, selanjutnya perencanaan yang perlu dilakukan,
yaitu :
 Rencanakan jenis makanan apa yang akan dijual
Menentukan spesifkasi makanan yang akan dijual akan menjadi hal pertama yang
perlu dipertimbangkan, maka jenis makanan yang disarankan adalah makanan
yang laris namun tidak trend sesaat. Jenis makanan yang akan dijual akan ikut
serta mempengaruhi lokasi, jumlah pekerja dan modal usaha yang akan kita
keluarkan. Jika menjual jenis makanan western maka modal usaha yang kita
keluarkan akan relatif lebih besar dan tentunya koki yang dipekerjakan juga harus
berpengalaman dibandingkan dengan membuka restoran makanan padang atau
makanan daerah.
 Mencari lokasi yang strategis
Lokasi jualan adalah hal yang krusial karena akan sangat mempengaruhi ramai
tidaknya pengunjung yang akan singgah. Selain memperhatikan lokasi yang ramai
pengunjung dan mudah dijangkau, hal yang tidak kalah penting adalah tempat
untuk parkiran. Sedikit advise dari senior wirausaha kuliner, lokasi yang akan
dibangun sebaiknya arah jalan pulang pekerja yang akan menjadi calon
pengunjung, karena kemungkinan untuk singgah makan akan lebih besar.


 Mencari koki dan pelayan yang tepat
Membuka usaha kuliner bukan berarti kita harus bisa masak, namun mencari koki
yang berpengalaman akan menjadi solusi yang tepat. Koki dan pelayan memegang
peranan yang cukup penting. Koki harus mampu mempertahankan cita rasa
makanan yang disajikan dan pelayan yang diperkerjakan sebaiknya ditraining dan
dimotivasi terlebih dahulu sehingga memiliki jiwa sense of belonging terhadap
usaha yang dibangun.
 Mencari ciri khas restoran yang akan dibangun
Mencari hal-hal unik yang membuat calon pengunjung dengan gampang mengingat
dan penasaran dengan menu yang akan kita sajikan. Hal unik tersebut bisa saja
seperti nama-nama menu yang unik, icon unik restoran, atau seragam unik yang
dipakai pelayan. Di beberapa restoran sebenarnya bukan makanan yang lezat yang
membuat mereka untuk singgah, namun kenyamanan tempat lesehan, jaringan wif
gratis, tempat yang unik dan mewah, dan lain sebagainya.

Eksekusi
Mengingat masa kritis bisnis kuliner adalah 1-6 bulan, maka selama masa itu
kita harus berusaha semaksimal mungkin menciptakan menu dengan cita rasa
yang terbaik dan pelayanan prima kepada calon pelanggan. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :

1. Terlebih dahulu soft opening untuk uji produk / menu sajian.
Jangan terburu-buru mengadakan grand opening, namun uji terlebih dahulu
menu sajian yang dimasak, karena belum tentu makanan yang kita kecap
sendiri dirasakan enak oleh orang lain. Oleh karena itu, undang terlebih dahulu
rekan kerja, sahabat, dan keluarga. Minta pendapat mereka, bukan hanya
tentang rasa makanan, namun juga pelayanan dan kenyamanan tempat.
2. Grand Opening makan sepuasnya.
Ciptakan image baik kepada para calon pelanggan dan sebisa mungkin buat
mereka mengingat untuk kembali singgah di hari-hari kemudian. Catat nomor
hp dan nama masing-masing orang yang hadir, berikan penawaran menarik
supaya mereka datang kembali. Selain itu nomor hp tersebut akan kita gunakan
lagi untuk melakukan promosi selanjutnya.
3. Pelayanan Prima dari Pelayan
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, salah satu hal penting adalah service
excellent. Pelayanan yang ramah kepada semua pelanggan, kecepatan dalam
melayani pesanan, dan usahakan mengenal pelanggan yang sudah 2-3 kali

berkunjung. Hal ini akan membuat pelanggan merasa istimewa. Latih setiap
karyawan untuk banyak menggunakan kata “Maaf”dan “Terima Kasih”.
4. Menjaga Cita Rasa Masakan dan Tampilan menarik hidangan.

Senantiasa menjaga kualitas makanan yang disajikan. Hal ini membutuhkan
perhatian khusus dari koki sehingga rasa yang disajikan tidak berubah-ubah.

5. Menjaga kebersihan
Makanan enak tapi tidak bersih akan mengurangi minat pelanggan. Jaga
kebersihan baik makanan yang dihidang, pelayan yang menghidang maupun
kebersihan ruangan. Buat pelanggan makan dengan senyaman mungkin.
6. Tanggapi cepat complain
Pelanggan yang puas dengan pelayanan restoran kemungkinan akan datang
kembali membawa temannya untuk makan, namun pelanggan yang tidak puas
sudah pasti akan menghambat banyak teman-temannya maupun orang lain
untuk tidak datang ke restoran baik langsung dengan berkata-kata maupun
dengan memanfaatkan media sosial.
7. Buat salah satu menu menjadi andalan.
KFC salah satu restoran yang terkenal dengan ayam goreng yg crispy, namun
tidak lengkap rasanya jika makan KFC tanpa pepsi. Walaupun menu yang
diandalkan hanya satu, namun pastinya pelanggan akan memesan makanan
lainnya. Padu padankan menu andalan dengan menu lainnya, yang pasti akan
menambah omset restoran.
8. Lakukan promosi secara terus menerus.

Belakangan ini media sosial banyak sekali mempengaruhi masyarakat. Oleh
karena itu promosi dengan media twitter, FB, instagram merupakan salah satu
cara yang bisa dilakukan. Cara ini bukan saja efektif namun juga tidak menguras
biaya promosi yang besar.

Penerapan SOP dalam Usaha Kuliner
1. Lakukan arus kas harian
Dengan adanya pencatatan pembelanjaan dan penjualan harian akan
mempermudah kita untuk mengetahui biaya dan penjualan dari setiap menu. Atas
dasar itu, maka dapat dianalisa biaya apa saja yang bisa diminimalisasi dan
penjualan apa saja yang harus ditingkatkan.
2. Pemisahan uang bisnis dengan uang pribadi
Hal yang sering dianggap remeh namun mematikan ini sering membuat
wirausahawan bangkrut. Tanpa adanya pemisahan yang jelas antara uang pribadi
dengan usaha sulit menentukan apakah bisnis ini bertumbuh dengan baik. Selain
itu hal ini akan membuat pemegang bisnis ini menjadi “manja”, karena jika kurang

modal akan selalu mengharapkan uang pribadi dari pemilik usaha. Sehingga tidak
termotivasi untuk meningkatkan penjualan.
3. Hindari katering karyawan di tempat usaha

Membuat aturan bahwa karyawan yang bekerja, makan di tempat usaha kuliner
yang dibangun kemungkinan besar memberikan peluang untuk berlaku tidak jujur
diantara karyawan. Misalnya mengaku kepada atasan makanan untuk katering
karyawan, ternyata dijual dan hasil penjualan masuk kantong karyawan yang tidak
jujur.
4. Pembagian keuntungan hasil penjualan
Adapun pembagian keuntungan total : langsung dikembalikan sebesar 15 % untuk
pengembalian modal awal, sisanya dibagikan 40 % untuk pemilik usaha dan 60 %
untuk karyawan.
Pembagian keuntungan kepada karyawan berdasarkan jabatannya :
Koki
: 24 %
Assisten koki
: 17 %
Penyiap makanan : 14 %
Pelayan
: 12 %
Cleaning
: 12 %
Manager

: 21 %
5. Alat untuk mengukur kinerja karyawan
SOP sendiri mengatur tentang langkah-langkah terperinci tentang pekerjaan
karyawan dan menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya target yang sudah
ditetapkan.
6. Alat untuk deteksi prospek bisnis kedepan
Fluktiasi hasil penjualan setiap hari dan bulannya dapat dijadikan alat untuk
pendeteksi kelanjutan bisnis kuliner kita untuk selanjutnya. Jika pada masa kritis
bisnis (1-6 bulan) kita memperoleh keuntungan maka bisnis layak untuk
dipertahankan, sedangkan jika dalam masa kritis tersebut secara terus menerus
mengalami kerugian maka bisnis layak untuk dipertimbangkan kembali.

Hal-hal pendukung yang mungkin perlu dilakukan :
 Lakukan briefng setiap pagi sebelum membuka toko untuk memberi motivasi
kepada karyawan.
 Sosialisasi menu dan promo yang sedang diadakan kepada setiap karyawan.
 Pertahankan pelanggan dengan memberikan member card, voucher dan promosi
lainnya.
 Buat program diskon di hari tertentu
 Motivasi Kasir dan Pelayan untuk melakukan Up Sell pada saat mengorder

makanan.