materi 4 dasar dasar sosiologi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
MATERI
4
KOMUNIKASI
SOSIAL
(2)
3. KOMUNIKASI SOSIAL
Komunikasi (
communicare
= berhubungan
),
berarti berhubungan atau bergaul
dengan orang lain.
Pada
komunikasi
sosial
ini,
penekanannya
adalah
pada
bagaimana suatu pesan itu
diproses, dan bagaimana pesan itu
dapat sampai pada tujuan dengan
baik (utuh tidak kurang/lebih).
(3)
Proses interaksi sosial dapat terjadi
bila :
= ada pelaku interaksi (
lebih dari satu
orang
)
= ada komunikasi sosial yang jelas
diantara
para
pelaku
(
dapat
menggunakan
simbul,
isyarat,romanmuka,
tindakan,
percakapan
)
= ada dimensi ruang dan waktu yang
dapat memperlihatkan corak dari proses
interaksi
sosial
yang
sedang
berlangsung
= ada tujuan tertentu yang ingin dicapai
oleh
orang-orang
yang
sedang
(4)
C. Bentuk Interaksi Sosial
1.Atas dasar jumlahnya
a. Individu dengan individu (
jabat
tangan, tegur sapa,
bercakap-cakap, bertengkar
)
b. Individu dengan kelompok (
guru
mengajar, pembicara dalam
seminar, pimpinan sedang
berpidato
)
(5)
c. Kelompok dengan
kelompok
(pertandingan
sepak bola, volly,
debat kelompok,
perang)
(6)
2.
Menurut
proses
terjadinya
:
a.Imitasi
(meniru),
seperti
:
meniru cara berpakaian orang lain,
bergaya seperti…, mengidolakan
seseorang.
b.Identifikasi
, tindak lanjut dari
imitasi, dimana pola kehidupannya
seolah-olah sudah seperti yang
ditiru, misal
slanker, punk, roker.
(7)
c.Sugesti,
bisa pesan diberikan individu
kepada kelompok, kelompok pada
kelompok,
kelompok
pada
individu. Biasanya berujud sikap
atau tindakan, seperti (
perilaku,
pendapat, saran, pernyataan
)
bisa lewat seseorang secara
langsung,
reklame,
iklan,
hipnotis.
(8)
d. Motivasi
Tindakan
ini
lebih
dari
mensugesti, karena lebih bersifat
memaksa
(
negatif
)
karena
mampu
mendorong
orang
berperilaku
dan
bertindak
irrasional. Oleh karena itu yang
diperlukan adalah motivasi yang
positif dan rasional, seperti
memberi
arahan
bagaimana
belajar yang baik.
(9)
e. Simpati
Simpati diberikan oleh
seseorang
atau
kelompok sebagai rasa
(tanda ikut merasakan)
kebahagiaan seseorang,
(
misal pada saat lulus
ujian, ulang tahun, naik
pangkat dsb
).
(10)
f. Empati
Perasaan
ini
mirip
dengan
simpati, tetapi lebih ditekankan
dengan keikut sertaan anggota
tubuh misal kalau kita melihat
orang
kecelakaan
atau
kesusahan, muka kita ikut sedih
seolah olah kita juga terkena
musibah itu.
(11)
D. Keteraturan Dalam
Interaksi Sosial
Keteraturan adalah
kesadaran dan kepatuhan
(
manives
) seseorang
terhadap peran dan
fungsinya.
Unsur terwujudnya
keteraturan :
1.Tertib sosial
2.Order
(12)
1.Tertib sosial
Adalah situasi
terjadinya
keselarasan antara
tindakan anggota
masyarakat dengan
nilai dan norma yang
berlaku dalam
masyarakat tersebut.
(13)
Ciri-ciri tertib sosial :
= terdapaat sistem nilai
yang jelas
= warga masyarakat
mengetahui dan
memahaami sistem nilai
yang berlaku
= perilaku masyarakat
menyesuaikan sistem
nilai, norma sosial yang
berlaku.
(14)
2. Order
Order adalah suatu
sistem norma dan nilai
yang akan diakui dan
dipatuhi bersama dalam
masyarakat (seperti,
aturan-aturan, tata
tertib, ADART. Dsb).
Berlaku untuk kelompok
(15)
Keteratutan Interaksi Sosial
Terjadi Karena :
a.Kerja sama (
cooperation
)
1)Kerja sama spontan
(
spontaneous cooperation
)
2)Kerja sama langsung
(
directed cooperation
)
3)Kerja sama kontrak
(
contractual cooperation
)
4)Kerja sama tradisonal
(16)
Bentuk Kerja sama :
1)Kerukunan (gotong
royong, tolong menolong)
2)Perjanjian (bargaining)
seperti, pertukaran
barang, MOU
3)Kooptasi (penerimaan
unsur baru) misal,
kesepakatan
4)Koalisi, kerja sama dua
atau lebih kelompok.
(17)
b. Akomodasi
(
accomodation
)
= upaya untuk
mencapai kesesuaiaan
dari suatu konflik atau
pertikaian
= kondisi selesainya
suatu konflik atau
pertikaian
(18)
E. FAKTOR PENGHAMBAT
TERJADINYA TERTIB
INTERAKSI SOSIAL
1. Persaingan
= usaha menang
= upaya hasil maksimal
= ancaman
(19)
2. Kontraversi
( antara persaingan dan
pertentangan = konflik )
= tidak senang
= kebencian
(20)
3. Pertentangan atau
konflik sosial
= ada perbedaan paham
antar individu/kelompok
= perbedaan tujuan yang
mendasar
= ada gap jurang pemisah
diantaranya
(21)
Konflik terjadi karena :
1)Perbedaan pendapat
2) Perselisihan (harga
diri)
3) Benturan kepentingan
4) Kepentingan politik
(22)
f. Bahasa sebagai
alat interaksi/komunikasi
Apakah bahasa itu ?
Bahasa adalah suatu sistem bunyi, yang kalau digabungkan
menurut aturan tertentu menimbulkan arti, yang dapat
(23)
Manusia pertama kali saling
berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa, tetapi bahasa bukanlah
satu-satunya cara untuk berkomunikasi.
Sarana lain adalah para bahasa
(para-language) yaitu suatu sistem bunyi
yang menyertai bahasa, dan kinesika
(kinesics) yaitu gerakan tubuh yang
digunakan untuk menyampaikan
pesan (message).
(24)
Bronislow Molinowski,
menempatkan bahasa sebagai
urutan pertama dari tujuh unsur
budaya universal.
Dengan dasar bahasa merupakan
unsur budaya yang terlebih dahulu
ada dalam kebudayaan manusia,
(25)
Manusia purba yang hidup secara
berkelompok (
Pithecantropus
erectus atau homo sapiens
)
mempunyai kemampuan bekerja
sama, mengembangkan system
suara berlambang.
System suara berlambang itu
(26)
Bahasa membantu manusia dalam
memahami dan menggunakan
symbol khususnya symbol verbal
dalam pemikiran dan berkomunikasi.
Bahasa digunakan manusia untuk
berkomunikasi.
Dengan komunikasi kebudayaan
manusia dapat berkembang secara
(27)
Begitu pentingnya bahasa dalam
berkomunikasi dan menghasilkan
budaya-budaya baru, Edward T.
Hall mengatakan :
“
kebudayaan adalah komunikasi
dan komunikasi adalah
kebudayaan
”
(28)
Dalam budaya berkomunikasi,
dikenal dengan empat jenis
komunikasi, yaitu :
1. budaya lisan
2. budaya tulis
3. budaya cetak
(29)
Pada masa pre-historis, manusia
belum menganal bahasa tulis,
sebagian manusia berkomunikasi
dengan bahasa verbal, maka pada
masa itu muncul istilah
verbal
society.
Masyarakat verbal adalah
masyarakat yang lebih banyak
(30)
Ada 12 ciri masyarakat berbudaya lisan :
1. komunikasi tatap muka
2. penggunaan pesan verbal
3. struktur sosial mengakses informasi
4. karya cipta puisi, balade dalam pengaruh sosial
5. muncul dialek baru
6. tidak terdokumentasikan
7.mengandalkan ucapan dan pendengaran
8. menghasilkan ahli tutur
9. pengumpulan informasi secara ingatan
10. kebiasaan bertemu/bertatap muka
11. memperkuat hubungan kekeluargaan
12. rasionalitas lebih tinggi
(31)
Variasi geografis sering
mengakibatkan munculnya variasi
atau perbedaan-perbedaan bahasa
khusus yang oleh ahli bahasa
disebut dialek atau logat.
Misal logat sunda, logat
banyumasan, logat jogya solo, logat
jawa timuran, logat madura, logat
(32)
Tingkatan bahasa mencerminkan
perwujudan dari bentuk
kesopanan dalam berkomunikasi.
Pilihan kata yang digunakan saat
berbicara harus memperhatikan
kedudukan status lawan bicaranya.
Misal Jepang ada tiga tingkatan
bahasa (kasar, biasa, halus)
(33)
Contoh kata subyek dalam bahasa Jepang :
watakusi (saya)
boku (aku)
ore (gue)
anata (anda)
kimi (saudara)
omae (kau)
hanya diucapkan pada orang yang tidak disukai :
lo’/lu (kamu)
(34)
Benyamin Lee Whorf, mengatakan bahwa
bahasa menentukan cara orang berfikir dan
bertindak.
Bahasa itu mencerminkan realitas seseorang
yang menggunakannya.
Bahasa yang digunakan adalah cermin
kepribadian juga cermin karakter penggunanya.
(1)
Pada masa pre-historis, manusia
belum menganal bahasa tulis,
sebagian manusia berkomunikasi
dengan bahasa verbal, maka pada
masa itu muncul istilah
verbal
society.
Masyarakat verbal adalah
masyarakat yang lebih banyak
(2)
Ada 12 ciri masyarakat berbudaya lisan : 1. komunikasi tatap muka
2. penggunaan pesan verbal
3. struktur sosial mengakses informasi
4. karya cipta puisi, balade dalam pengaruh sosial 5. muncul dialek baru
6. tidak terdokumentasikan
7.mengandalkan ucapan dan pendengaran 8. menghasilkan ahli tutur
9. pengumpulan informasi secara ingatan 10. kebiasaan bertemu/bertatap muka 11. memperkuat hubungan kekeluargaan 12. rasionalitas lebih tinggi
(3)
Variasi geografis sering
mengakibatkan munculnya variasi
atau perbedaan-perbedaan bahasa
khusus yang oleh ahli bahasa
disebut dialek atau logat.
Misal logat sunda, logat
banyumasan, logat jogya solo, logat
jawa timuran, logat madura, logat
(4)
Tingkatan bahasa mencerminkan
perwujudan dari bentuk
kesopanan dalam berkomunikasi.
Pilihan kata yang digunakan saat
berbicara harus memperhatikan
kedudukan status lawan bicaranya.
Misal Jepang ada tiga tingkatan
bahasa (kasar, biasa, halus)
(5)
Contoh kata subyek dalam bahasa Jepang :
watakusi
(saya)
boku
(aku)
ore
(gue)
anata
(anda)
kimi
(saudara)
omae
(kau)
hanya diucapkan pada orang yang tidak disukai :
lo’/lu
(kamu)
(6)