Materi 4 Jam Photoshop
(2)
Penulis
: Deddy Wijaya
Editor
: Hendra Gunawan
Desain Kover : Deddy Wijaya
Diterbitkan pertama kali oleh : PalComTech Publisher
(3)
mudah diaplikasikan. Disarankan untuk mempelajari buku ini sambil mem-praktekkannya pada komputer Anda.
Buku ini memang tidak berbicara dasar-dasar penggunaan Photoshop saja. Lebih dari itu, pemahaman tentang tool-tool standar serta penggunaan layer tetap harus dipahami dengan baik.
Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan rasa syukur kepada Sang Pen-cipta yang penuh Berkat dan Hikmah. Untuk mama dan kakakku yang selalu mengasihi saya.
Terima kasih juga untuk rekan di PalComTech Publisher (Pak Kasmoni, Dewi Putri, Ayu Ratih W, dan Hendra Gunawan) atas jerih lelahnya untuk membantu penyelesaian buku ini.
Saya menyadari pasti ada kekurangan dalam penyajian, ejaan, tulisan, dan gambar yang kurang tepat dalam buku ini. Oleh karena itu saya meminta maaf dan saya menerima kritik dan saran lewat email deddy_wijaya@pal-comtech.com
Palembang, November 2009
(4)
2. Manajemen Layer 3
A. Layer 3
B. Membuat Lembar Kanvas Baru 4
C. Menyimpan Gambar 6
3. Penggunaan Alat 7
A. Marquee Tool 7
B. Blending Mode 14
C. Layer Style 20
Bab 2. Digital Imaging
1. Digital Imaging 26
A. Teknik Kolase 26
B. Teknik Blur 32
Bab 3. Penerapan Photoshop
1. Photo Retouching 38
A. Image Adjustment Level 38
B. Image Adjustment Curves 40
C. Stamp Tool 42
D. Healing Brush Tool 45
(5)
Bab 4. Photo Manipulation
1. Photo Manipulation 72
A. Masking 72
B. Filter Liquify 81
Bab 5. Mencetak Gambar
1. Mencetak Gambar 86
A. Memilih Ukuran Kertas dan Mengatur 86
Orientasi Pencetakan
(6)
Kusuma, Yuliandi. 2007. Trik Adobe Photoshop CS 3. Gramedia : Jakarta. Permana, Budi. 2003. Adobe Photoshop 7.0. Elex Media Komputindo : Ja-karta.
Savara, Auges. 2009. Workshop Photoshop Beyond The Basic. PC Plus : Ja-karta.
(7)
(8)
(9)
Sekilas Mengenai
Photoshop
Dalam Chapter Ini :
Pengetahuan Dasar Desain
Manajemen Layer
Penggunaan Alat
(10)
Gambar 1. Area Kerja Photoshop
KETERANGAN
Barisan Menu (Menu Bar)
Berisi opsi-opsi menu untuk pengelolaan aplikasi dan pengelolaan foto. Barisan Opsi (Opsi Bar)
Berisi opsi-opsi dari tools yang ada di toolbox. Ikon-ikon dalam barisan ini akan berubah sesuai tool yang Anda pilih. Setiap opsi pasti terkait langsung dengan tool sehingga opsi ini bersifat dinamis.
Toolbox
Barisan tools yang dimanfaatkan untuk mengelolah foto atau gambar, mulai dari tool menyeleksi gambar, menggambar, kuas, hingga mem-perbesar tampilan gambar.
1
2
(11)
nya panel warna (color), panel histogram, dan sebagainya. Jajaran Panel
Jajaran ikon panel ini sebagai panel tambahan selain dari panel standar. Panel tambahan ini muncul kalau tool yang terkait dengannya diaktifkan. Panel Layer
Panel berisi layer (lapisan-lapisan gambar) yang menyusun menjadi tampi-lan foto. Penggunaan layers akan memudahkan Anda dalam memanipu-lasi sebuah foto.
Area Kerja
Kanvas foto yang menampilkan olahan foto sehingga terlihat hasilnya meski telah tersusun dari sejumlah layer.
1.2 Manajemen Layer
A. Layer
Layer adalah lapisan, tepatnya lapisan kanvas tempat kita mengedit gambar. Dengan layer kita dapat memulai pengeditan foto dan memberikan efek. Sebagai ilustrasi, layer seperti plastik transparan. Bila sebagai background atau lapisan pertama kita adalah bidang putih, kemudian diatasnya lapisan kedua adalah objek lingkaran, serta lapisan ketiga kita adalah objek persegi dan ter-akhir lapisan keempat adalah objek oval. Maka bila disatukan akan seperti Gambar 2.
6
7
(12)
Gambar 2. Layer Photoshop
B. Membuat Lembar Kanvas Baru
u
Sebelum berkreasi dan berekspresi dengan ide desain kita, langkah pertama yang kita perlukan adalah membuat kanvas baru sebagai kertas gambar kita.
PRAKTEK
Jalankan aplikasi Adobe Photoshop.
Klik File dan pilih New, atur ukuran kanvas lalu klik ok.
Gambar 3. Membuat Kanvas Baru
1 2
(13)
Gambar 4. Pengaturan Kanvas Baru
KETERANGAN
• Name
Kotak teks yang dipakai untuk memberi nama pada ile. • Width & Height
Ukuran panjang dan lebar kanvas dalam satuan pixels.
• Resolution
Terdapat dua jenis resolusi yaitu resolusi monitor (72 ppi) dan resolusi printer (300 ppi). Contoh: sebuah gambar berukuran 1x1 inci dengan resolusi 72 ppi mempunyai jumlah resolusi 5184 pixel (tinggi 72 pixel x lebar 72 pixel = jumlah total 5184). Di lain pihak, sebuah gambar dengan ukuran sama yang mempunyai resolusi 300 ppi akan berisi 90.000.
• Color Mode
Warna memiliki peran khusus, yaitu sebagai penanda sebuah gambar. Ada
beberapa mode warna yang digunakan di Adobe Photoshop, yaitu RGB (Red, Green, Blue), CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black), Grayscale,
Lab Color, dan Bitmap.
• Background Contents
Dipakai untuk menentukan warna latar kanvas. Terdiri dari tiga jenis, yaitu White, Background Color, dan Transparent.
(14)
Pilihlah format penyimpanan .psd. Format ile ini merupakan format asli
dokumen Photoshop. Format ini mampu menyimpan informasi layer
dalam gambar. Sehingga suatu saat ile masih dapat dibuka dan diedit
kembali.
Gambar 5. Menyimpan File
Selain itu dapat juga menyimpan dalam format .jpg/.jpeg. Format ile ini
mampu mengkompres objek dengan tingkat kualitas sesuai pilihan yang disediakan. Format ini sering digunakan untuk keperluan halaman web
atau publikasi elektronik lainnya. Format ile ini mampu menyimpan gambar dengan mode warna RGB,CMYK, dan Grayscale.
2
(15)
Gambar 6. Karakter Kartun
PRAKTEK
Buatlah lembar kanvas baru.
Klik ikon Add New Layer pada panel Layer.
Gambar 7. Membuat Layer Baru
1 2
(16)
4
Gambar 8. Elliptical Marquee Tool
Gambar 9. Seleksi Lingkaran
Untuk mengisi warna dalam seleksi. Klik kotak warna foreground. Ke-mudian pilih warna yang diinginkan.
(17)
Gambar 11. Memilih Warna
Klik Edit > Fill (Shift + F5). Pilih Foreground Color pada opsi Contents Use.
Gambar 12. Menyisipkan Warna
Gambar 13. Warna foreground
Gambar 14. Seleksi Yang Telah Diberi Warna
(18)
Gambar 15. Menghilangkan Seleksi Area Buatlah layer baru di atas Layer 1.
Gantilah bentuk Marquee Tool menjadi Rectangular Marquee Tool.
Gambar 16. Elliptical Marquee Tool
Buatlah seleksi lingkaran. Gunakan tombol shift agar terbentuk lingkaran proporsional.
Gambar 17. Seleksi Berbentuk Lingkaran
Klik kotak warna background, lalu pilihlah warna yang diinginkan.
7 8
9
(19)
Gambar 18. Kotak Warna Background
Apabila kesulitan dalam mencari warna, Anda dapat aktifkan fungsi Only Web Colors. Maka tampilan warna akan terlihat menjadi separasi gradasi.
Gambar 19. Color Picker (background color)
Klik Edit lalu pilih Fill. Pilih Background Color pada opsi Contents Use.
Gambar 20. Fill Background Color
Gambar 21. Seleksi Yang Telah Diberi Warna
11
(20)
Gambar 22. Seleksi Lingkaran Kecil
Kemudian tambahkan layer baru untuk membuat mulut dan telinga.
Gambar 23. Menghapus Objek
Lalu buatlah bagian celana dengan Rectangular Marquee Tool.
14
15
2 1
(21)
Gambar 24. Seleksi Persegi Panjang Selanjutnya buatlah seleksi baru untuk kaki dan tangan.
Gambar 25. Seleksi Kaki
16
2
2 1
(22)
Gambar 26. Seleksi Tangan
Tips & Trik:
Cara pintas untuk mengisi warna ke dalam seleksi.
Gambar 27. Shortcut
B. Blending Mode
Blending mode merupakan proses pencampuran dan perpaduan antara pixel dalam image dan layer. Pencampuran ini memiliki efek masing-masing sehingga memiliki keunikan masing-masing. Baiklah contoh di bawah ini merupakan penggunaan blending mode bernama Outer Glow.
(23)
Gambar 28. Logo Batman
PRAKTEK
Buka lembar kanvas baru dengan ukuran 600 x 400 pixels. Gunakan Elliptical Marquee Tool, buatlah seleksi berbentuk oval.
Gambar 29. Seleksi Baru
Gunakan shortcut (cara singkat) untuk mengisi seleksi menggunakan ko-tak warna. Tekan ALT + Backspace untuk mengisi seleksi dengan warna hitam.
Gambar 30. Warna Dalam Seleksi
Buatlah bentuk persegi kecil yang diposisikan di tengah atas. Lalu isi juga dengan warna foreground (hitam).
1 2
3
(24)
Gambar 31. Seleksi Persegi
Selanjutnya hapus di bagian atas persegi dengan menekan tombol delete pada keyboard..
Gambar 32. Bagian Kepala
Pindahkan seleksi yang aktif ke sisi sayap kiri dengan menggunakan Transform Selection (Select > Transform Selection), putarlah seleksi condong ke kanan.
Gambar 33. Fungsi Transform Selection
5
6
2 1
(25)
Gambar 34. Sayap
Klik ikon centang. Lalu tekan tombol delete melalui keyboard.
Gambar 35. Simbol Commit Transform
Hapus objek dengan menekan tombol delete di keyboard.
Gambar 36. Sayap Kiri
Lakukan langkah yang sama untuk sisi sayap kanan. Untuk memutar balik
seleksi, gunakan lip horizontal.
9 7
(26)
Gambar 37. Flip Horizontal
Selanjutnya dengan langkah yang sama, buatlah untuk sisi sayap bagian bawah.
Gambar 38. Sayap Bawah
Aktifkan pada layer background, kemudian beri warna hitam pada layer background.
10
11
2 1
3 4
(27)
Gambar 39. Bidang Hitam
Aktifkan pada layer 1, klik simbol fx kemudian pilih Outer Glow.
Gambar 40. Blending Mode
Gambar 41. Pengaturan Layer Style
Maka akan masuk ke pengaturan Outer Glow. Lakukan pengaturan misalnya Spread : 10% dan Size : 100px.
12
(28)
Gambar 42. Pengaturan Outer Glow
C. Layer Style
Layer style merupakan proses pemberian efek dari blending yang membe-dakan, blending mode memiliki pengaturan sendiri untuk memberikan nilai pengaturan. Sedangkan layer style berupa palet pilihan mode yang telah diten-tukan secara default. Contoh kali ini kita akan membuat sebuah logo meng-gunakan style.
Gambar 43. Logo Toyota
PRAKTEK
Buat seleksi berbentuk oval. Kemudian beri seleksi dengan warna hitam.
(29)
Gunakan Transform Selection, kecilkan ukuran seleksi. Selanjutnya tekan tombol delete.
Gambar 45. Transform Selection
Tambahkan layer baru, kali ini ubah seleksi menjadi lebih kecil lagi. Lalu beri warna hitam.
Gambar 46. Seleksi Baru
2
3
2 1
3
2 1
(30)
Gambar 47. Logo Akhir
Klik Text Tool, ketikkan huruf “TOYOTA” di bawah logo.
Gambar 48. Penggunaan Teks
5
(31)
(32)
Digital Imaging
Dalam Chapter Ini :
Teknik Kolase
Teknik Blur
(33)
itu adalah salah satu hasil dari pengolahan gambar (image) secara digital.
A. Teknik Kolase
Dengan menggunakan teknik kolase, kita mampu menggabungkan beberapa gambar ke dalam satu media kanvas. Gambar di bawah ini memperlihatkan contoh gambar yang akan dibuat.
Gambar 1. Bunga
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar pada CD sertaan buku ini (lower.jpg, lower2. jpg, lower3.jpg, lower4.jpg).
(34)
Gambar 2. File latihan
Aktifkan di jendela gambar lower.jpg dan lower2.jpg.
Gambar 3. Kolase awal
Pilih Move Tool (V) berfungsi untuk memindahkan objek dari bagian
kanvas. Cara kerja move tool yaitu klik kiri tahan objek gambar (lower. jpg), lalu pindahkan ke kanvas samping (lower2.jpg).
Gambar 4. Move Tool
2
(35)
Gambar 5. Kolase kedua
Setelah gambar dipindah, lalu diposisikan. Turunkan nilai transparansi gambar melalui opacity dari palet layer.
Gambar 6. Nilai transparansi gambar
Ubah transformasi gambar melalui free transform (CTRL + T).
4
5
(36)
Gambar 7. Free Transform
Kemudian tingkatkan nilai transparansi gambar menjadi 100%.
Gambar 8. Tingkat transparansi gambar
Pindah ke Eraser Tool, klik kanan pilih Background Eraser Tool.
Gambar 9. Background Eraser Tool
6
(37)
Gambar 10. Hapus gambar latar
Setelah selesai, hasil gambar akan terlihat seperti gambar.
Gambar 11. Hasil kolase kedua
Buka ile latihan lower3.jpg.
10 9
(38)
Gambar 12. Manipulasi kolase
Dengan langkah yang sama seperti di atas, pindahkan gambar ke dalam
kanvas lower2.jpg dengan menggunakan move tool.
Turunkan nilai transparansi gambar, atur posisi gambar menggunakan free transform.
Gambar 13. Nilai transparansi gambar Tingkatkan nilai transparansi gambar.
11 12
13
2 1
(39)
Gambar 14. Tingkat transparansi gambar Hapus latar gambar menggunakan Background Eraser Tool.
Gambar 15. Menghapus gambar latar
B. Teknik Blur
Filter blur digunakan untuk memberikan hasil berbagai efek yang berupa ke-san kabur (tidak fokus) atau remang-remang pada gambar. Sebagai contoh di
bawah ini menggunakan ilter radial blur yang akan memberikan hasil gambar
seperti memancar.
14
2 1
(40)
Gambar 16. Efek radial blur
Praktek
Buka ile latihan gambar woman.jpg pada CD sertaan buku ini.
Gambar 17. File latihan
Klik kanan layer gambar, lalu pilih Duplicate Layer (ctrl + J).
Gambar 18. Duplikasi gambar
1
2
2 1
(41)
Gambar 19. Efek radial blur
Gunakan pengaturan : Amount : 50
Blur Method : Zoom Quality : Best
Geser arah Blur Center ke kanan atas.
Gambar 20. Pengaturan Radial Blur
Jika sudah, klik tombol OK.
4
5
6
2 1
(42)
Gambar 21. Hasil blur
Gunakan Eraser Tool. Pilih jenis penghapus jenis halus (soft round).
Gambar 22. Eraser Tool Hapus dibagian objek yang difokuskan.
Gambar 23. Menghapus layer duplikat
7
8
2
1
2 1
(43)
Penerapan
Photoshop
Dalam Chapter Ini :
Photo Retouching
Digital Make-up
(44)
A. Image Adjustment Level
Fasilitas ini berfungsi untuk mengatur kecerahan (brightness), ketajaman (contrast), dan juga mengatur penggunaan warna dasar dari site warna yang digunakan. Contoh penggunaan level tampak seperti gambar di bawah ini.
Gambar 1. Penggunaan Adjustment Level
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar couple2.jpg pada CD sertaan buku ini.
Gambar 2. File latihan
(45)
Gambar 3. Adjustment Layer Pilih Levels.
Gambar 4. Adjustment Layer Level
Pilih dari gambar area yang paling hitam (black point) dengan mengguna-kan eyedropper, temengguna-kan kunci shift untuk memberimengguna-kan tanda. Lakumengguna-kan hal yang sama pada area paling terang (white point), area netral (gray point).
Gambar 5. Adjustment Black Point
3
4
2 1
2 1
(46)
Gambar 6. Adjustment White Point
Gambar 7. Adjustment Gray Point
TIPS & TRIK :
B. Image Adjustment Curves
Adakalanya kita belum mendapatkan kontras warna yang sesuai. Langkah se-lanjutnya dapat menggunakan curve.
(47)
Gambar 8. Eyedropper Tool
Gambar 9. File latihan Klik ikon Adjustment Layer, kemudian pilih Curves.
Gambar 10. Adjustment Layer Curves
2
(48)
Gambar 11. Angka RGB
Pilih nilai ditengah yaitu nilai G (176), pindah ke dalam Red, tekan kunci CTRL dan klik pada seleksi eyedropper gray point di gambar. Anda akan mendapatkan nilai ‘Output’ tertentu, ubah menjadi 176.
Gambar 12. Adjustment Layer Curve (Red) Lakukan hal yang sama pada channel Green dan Blue.
C. Stamp Tool
Fasilitas stamp tool dapat digunakan untuk melakukan proses penduplikasian (kloning) suatu gambar. Hasil latihan akan seperti pada Gambar 13.
4
5
2 1
(49)
Gambar 13. Kloning
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar girl9.jpg pada CD sertaan buku ini.
Gambar 14. File latihan Aktifkan Clone Stamp Tool (S).
Gambar 15. Clone Stamp Tool Tahan tombol ALT untuk mengambil sampel gambar.
1
2
(50)
Gambar 16. Mengambil sampel gambar Tambahkan layer baru.
Gambar 17. Layer baru
Letakkan hasil kloning gambar secara bertahap mengikuti arah penunjuk clone stamp.
Gambar 18. Kloning gambar
Gunakan free transform untuk merubah ukuran gambar.
4 5 6 2 1 2 1
(51)
Gambar 19. Free Transform
D. Healing Brush Tool
Fasilitas healing brush ini memiliki kemiripan dengan fasilitas stamp, dengan cara kerja menggunakan sampel. Biasanya digunakan untuk menghilangkan debu, kotoran, atau noda-noda gambar.
Gambar 20. Menghaluskan kulit wajah
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar face.jpg pada CD sertaan buku ini.
(52)
Gambar 21. File latihan face.jpg Lalu aktifkan Healing Brush Tool (J).
Gambar 22. Healing Brush Tool
Tahan tombol ALT untuk mengambil sampel kulit halus. Lalu hapuskan di daerah yang bernoda.
2
3
2
(53)
Gambar 23. Proses menghilangkan noda
Setelah membersihkan noda di wajah. Selanjutnya untuk menghaluskan kulit caranya duplikat layer gambar. Caranya klik kanan layer lalu pilih duplicate layer.
Gambar 24. Duplikasi layer
Pilih OK pada kotak dialog Duplicate Layer.
Gambar 25. Kotak Dialog
4
(54)
Gambar 26. Hasil duplikasi Gunakan Filter > Noise > Median.
Gambar 27. Median
Atur Radius antara 3 sampai 11 pixels. Jika sudah klik OK.
Gambar 28. Nilai radius median Klik ikon Create Layer Mask pada palet Layer.
6
7
(55)
Gambar 29. Layer masking
Selanjutnya klik Edit > Fill. Pada bagian Content pilih Black.
Gambar 30. Menyisipkan warna Aktifkan Eraser Tool untuk memulai menghapus. Pastikan warna foreground adalah warna hitam.
Gambar 31. Mode warna Foreground Secara perlahan hapuslah dibagian bekas noda.
11
12 10 9
2 1
(56)
Gambar 32. Menghaluskan kulit wajah
TIPS & TRIK :
Gunakan jenis Brush bertipe halus (Soft Round) untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
E. Patch Tool
Penggunaan patch tool jauh lebih sederhana karena tidak memerlukan sam-pel awal. Cara kerjanya dengan menyeleksi daerah bernoda baru membawa seleksian ke daerah halus.
(57)
Gambar 34. File latihan Aktifkan Patch Tool.
Gambar 35. Patch Tool
Buat seleksi area ditempat noda. Pindahkan seleksi yang dibuat ke bidang kulit yang halus (tanpa noda).
Gambar 36. Seleksi awal
2
3
2 1
(58)
Gambar 37. Proses patch tool
3.2 Retouching
A. Photo Retouch
Kali ini kita akan mencoba membersihkan foto tempo dulu. Di sini kita akan
belajar memperbaiki foto agar tampak indah, tanpa harus menghilangkan bagian-bagian dari keaslian foto.
Gambar 38.Retouching foto tempo dulu
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar old_picture_1.jpg pada CD sertaan buku ini.
(59)
Gambar 39. File latihan old_picture_1.jpg Aktifkan Crop Tool dan buat seleksi disekitar gambar.
Gambar 40. Crop Tool Jika sudah, klik ikon centang di pojok kanan atas.
Gambar 41. Hasil cropping
2
(60)
Gambar 42. Menambahkan layer baru
Aktifkan Marquee Tool, kemudian buatlah seleksi berbentuk persegi un-tuk bagian dalam gambar.
Gambar 43. Seleksi bingkai bagian dalam Kemudian klik Select > Inverse (Shift + Ctrl + I).
Gambar 44. Fasilitas Inverse
5
(61)
Gambar 45. Seleksi bingkai Isi area seleksi kosong dengan warna putih.
Gambar 46. Pengisian warna pada bingkai Atur kontras warna gambar melalui klik Adjustment Layer.
Gambar 47. Adjustment Layer Kemudian pilih Level.
7
8
9
2 1
(62)
Gambar 48. Adjustment Layer Levels
Lakukan koreksi gambar dengan menggunakan eyedropper area yang paling hitam (black point), area putih (white point), dan area netral (gray point). Manfaatkan tombol shift untuk memberikan tanda.
Gambar 49. Pengaturan koreksi warna (levels) Hilangkan noda hitam, caranya aktifkan ke layer Background.
Gambar 50. Layer aktif
11 10
2 1
(63)
Gambar 51. Healing Brush Tool
Ambil sampel gambar permukaan yang halus sambil menahan tombol ALT. Lalu sapukan di daerah noda.
Gambar 52. Proses pembersihan
B. Mempercantik Mata
Make up secara digital mampu menghasilkan warna bola mata yang apik sep-erti gambar di bawah ini.
Gambar 53. Bola mata
(64)
Gambar 54. File latihan
Aktifkan Polygonal Lasso Tool (L) untuk membuat seleksi di area bola mata.
Gambar 55. Polygonal Lasso Tool
Gambar 56. Seleksi bola mata
Klik kanan di dalam seleksi, pilih Feather. Beri acuan radius sekitar 2
pixels.
2
3
2 1
(65)
Gambar 57. Seleksi feather
Pada palet layer, klik Adjustment Layer. Lalu pilih Levels. Geser slider bar berwarna putih dan abu-abu kea rah kiri agar bola mata terlihat lebih putih. Jangan terapkan terlalu banyak agar putihnya tidak terlalu datar sehingga tidak terlihat nyata.
Gambar 58. Adjustment Layer Levels
Selanjutnya buat seleksi di bagian kornea mata menggunakan Elliptical Marquee Tool.
Gambar 59. Elliptical Marquee Tool
4 5 2 2 1 1
(66)
Gambar 60. Seleksi kornea mata Klik kanan seleksi dan pilih Feather.
Gambar 61. Seleksi Feather
Pada palet layer, klik ikon Adjustment Layer dan pilih Selective Color.
Gambar 62. Adjustment Layer Selective Color
6
7
2 1
(67)
Gambar 63. Selective Color
Setelah warna mata dipilih, gunakan Burn Tool untuk merapikan sekali-gus mempertegas bulu mata pada gambar.
Gambar 64. Layer aktif
Gunakan jenis kuas halus pada menu Brush. Pilih Shadows pada menu
Range di option bar dan tentukan nilai Exposure sekitar 10% - 20%.
Gambar 65. Dodge Tool
10 9
2
(68)
Gambar 66. Pertegas bulu mata
C. Memerahkan Bibir
Kadang seseorang lupa untuk menggunakan pemulas bibir. Maka menggu-nakan Photoshop, dalam sekejap pemulas bibir dapat dilakukan secara digital seperti gambar gambar di bawah ini.
Gambar 67. Pemulas bibir
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar lips.jpg pada CD sertaan buku ini.
(69)
Gambar 68. File latihan
Gunakan Quick Selection Tool (W) untuk membuat seleksi bibir. Pastikan pada Option Bar terpilih opsi New Selection. Arahkan pointer pada area bibir, klik mouse, lalu ikuti bentuk bibir hingga seluruhnya terseleksi.
Gambar 69. Quick Selection Tool
Gambar 70. Penggunaan Quick Selection Tool
Jika mengalami kesulitan untuk membuat seleksi juga dapat mengguna-kan Polygonal Lasso Tool.
2
3
2 1
(70)
Gambar 71. Feather Selection
Pada palet layer, klik ikon Adjustment Layer. Pilih Selective Color. Ge-serlah slider warna Cyan, Magenta, dan Yellow sesuai dengan warna yang diinginkan.
Gambar 72. Adjustment Layer Selective Color
D. Memutihkan Gigi
Andapun juga dapat melakukan pemutihan warna gigi anda sendiri seperti tampak pada Gambar 73.
5
2 1
(71)
Gambar 73. Gigi putih
PRAKTEK
Buka ile latihan teeth.jpg.
Gambar 74. File latihan
Lakukan koreksi warna dengan menggunakan Hue & Saturation. Caranya klik Image > Adjustment > Hue/Saturation.
Gambar 75. Hue/Saturation
1
(72)
Gambar 76. Modus warna Yellow Jika sudah, klik OK.
Aktifkan Dodge Tool, jika ada beberapa bagian gigi yang belum menca -pai warna yang diinginkan. Pada Option Bar, atur Highlight pada menu
Range. Beri nilai Exposure sekitar 10% - 20%.
Gambar 77. Dodge Tool Sapukan pada area gigi yang hendak diputihkan.
5 6
7 2
(73)
Gambar 78. Sapuan dodge tool
E. Menimbulkan Warna
Waktu melakukan pemotretan, terkadang warna yang didapat tidak sesuai dengan warna asli karena pengaruh pengaturan kamera. Contoh di bawah ini dapat anda gunakan apabila ingin menimbulkan warna gambar.
Gambar 79. Pemandangan
PRAKTEK
Buka ile latihan gambar man15.jpg pada CD sertaan buku ini.
(74)
Gambar 80. File latihan
Klik kanan di layer background lalu pilih Duplicate Layer.
Gambar 81. Duplikat layer
Pada layer hasil duplikat, beri Filter > Noise > Median. Masukkan radius Median sekitar 7 pixels.
Gambar 82. Filter Median
2
3
2 1
2 1
(75)
Gambar 83. Hasil ilter median
Berikutnya klik Image > Adjustment > Hue/Saturation (Ctrl + U). Ubah
nilai Saturationnya menjadi +85.
Gambar 84. Hue/Saturation
4
2 1
(76)
Gambar 85. Pengaturan Saturation
Pada layer background duplikat, ubah Blending Mode menjadi Color. Jika diperlukan bias merubah nilai transparansi gambar (Opacity) untuk mendapatkan warna yang tepat.
Gambar 86. Blending mode
5
2 1
(77)
Photo
Manipulation
Dalam Chapter Ini :
Masking
Filter Liquify
(78)
Gambar 1. Objek Banyak
Praktek
Buka ile latihan gambar alone.jpg, alone1.jpg, dan alone2.jpg pada CD
sertaan buku ini.
Gambar 2. File latihan
Aktifkan move tool untuk memindahkan gambar alone2.jpg ke kanvas alone.jpg. Caranya klik gambar lalu geser ke samping kanvas.
1
(79)
Gambar 3. Memindahkan objek gambar
Turunkan nilai transparansi gambar (opacity) agar dapat menyesuaikan penempatan objek.
Gambar 4. Nilai transparansi gambar
Gunakan free transform (CTRL + T) untuk mengubah ukuran gambar.
Gambar 5. Mode free transform
Klik kanan di dalam gambar. Lalu pilih lip horizontal untuk memutar posisi arah gambar. Selanjutnya tekan ikon centang di bagian kanan atas.
3
4
(80)
Gambar 6. Flip horizontal
Jika sudah, tingkatkan nilai transparansi gambar (opacity) menjadi 100%
lagi.
Gambar 7. Tingkatkan nilai transparansi gambar
Selanjutnya klik ikon Add Layer Mask pada palet layer. Maka layer
masking berhasil dibuat.
Gambar 8. Add layer mask
Aktifkan Eraser Tool untuk mulai hapus gambar latar. Gunakan jenis penghapus soft round untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
6
7
8
2 1
(81)
Gambar 9. Eraser Tool
Hapus hingga objek terlihat menyatu dengan gambar latar (alone.jpg).
Gambar 10. Masking
9 1
2 1
(82)
Gambar 11. Layer masking
Langkah selanjutnya, sama seperti memindahkan gambar alone2.jpg. Pin
-dahkan juga gambar alone1.jpg ke dalam kanvas alone.jpg.
Gambar 12. Objek baru
Gambar 13. Layer baru
Turunkan nilai transparansi gambar (opacity) agar dapat menyesuaikan dengan objek gambar di bagian bawah.
10
11
2 1
(83)
Gambar 14. Nilai transparansi gambar
Manfaatkan free transform untuk mengubah ukuran gambar.
Gambar 15. Free transform
Kemudian, tingkatkan lagi nilai transparansi gambar menjadi 100%.
Gambar 16. Tingkat transparansi gambar
Klik ikon Add Layer Mask pada palet layer.
12
13
(84)
Gambar 17. Add layer mask
Hapus gambar dan sisakan objek gambar yang diinginkan.
Gambar 18. Manipulasi objek
Selanjutnya kita dapat menambahkan efek agar terlihat lebih dramatis.
Caranya buat layer baru di atas layer-layer sebelumnya.
Gambar 19. Layer baru
Aktifkan Gradient Tool (G). Gunakan warna gradasi Foreground to Background serta Radial Gradient untuk arah gradasi.
15
16
17
2 1
(85)
Gambar 20. Gradient Tool
Tarik gradasi dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Gambar 21. Gradient
Ubah blending mode dari Normal menjadi Overlay dengan tingkat trans
-paransi gambar (opacity) 80%.
Gambar 22. Blending mode
Gambar 23. Hasil blending Overlay
18 19 2 1 2 1 3
(86)
Gambar 24. Layer baru
Kali ini ganti warna gradasi menjadi warna Blue, Red, Yellow serta Linear
Gradient sebagai arah gradasi.
Gambar 25. Linear Gradient
Tarik gradasi di mulai dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Gambar 26. Hasil gradient
21
22
2 1
2 1
(87)
Gambar 27. Blending option Soft Light
B. Filter Liquify
Kita dapat memodiikasi gambar dengan fasilitas ilter liquify. Efek yang di
-hasilkan sebenarnya efek distorsi (pemecahan) gambar yang dilakukan den
-gan cara mengubah susunan pixel-pixelnya sehingga membentuk susunan pixel baru.
Praktek
Buka ile latihan gambar woman6.jpg pada CD sertaan buku ini.
Gambar 28. File latihan
Klik Filter > Liquify (Shift + Ctrl + X).
Gambar 29. Filter liquify
1
(88)
Gambar 30. Layout liquify
Klik ikon Forward Warp Tool untuk membengkokkan atau melengkung -kan gambar.
Gambar 31. Forward Warp Tool
Posisikan kursor di pinggir bibir lalu diklik. Kemudian geser ke atas.
Gambar 32. Hasil forward warp tool
Klik ikon Bloat Tool untuk memberi efek menggembung atau membeng -kak pada gambar.
3
4
5
2 1
(89)
Klik di bagian kedua mata dan gigi.
Gambar 34. Hasil Bloat Tool
TIPS & TRIK:
Gunakan kotak isian Brush Size untuk mengatur ukuran kuas yang akan digu-nakan.
Gunakan kotak isian Brush Pressure untuk mengatur besarnya tekanan kuas pada saat akan memodifikasi gambar.
6
2 1
(90)
Mencetak
Gambar
Dalam Chapter Ini :
Memilih Ukuran Kertas dan Mengatur
Orientasi Percetakan
Mencetak Gambar ke Kertas
(91)
Dalam hal ini pemilihan printer yang tepat juga menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah warna tinta yang digunakan oleh printer digital tersebut akan menghasilkan kualitas warna yang sangat berwarna.
A. Memilih Ukuran Kertas dan Mengatur Orientasi
Pencetakan
Praktek
Dari program Photoshop, klik menu File > Page Setup. Maka akan ditampilkan kotak dialog Page Setup.
Gambar 1. Page Setup
(92)
Gambar 2. Pengaturan Kertas
Pada pilihan Size digunakan untuk memilih ukuran kertas yang diinginkan.
Pada pilihan Source digunakan untuk cara pengambilan kertas pada printer.
Pada kotak Orientation digunakan untuk pemilihan orientasi pencetakan. Ada dua pilihan secara tertidur (Landscape) atau secara tegak (Portrait). Jika belum mengatur sambungan printer yang akan digunakan dapat me-nekan tombol Printer.
Gambar 3. Pengaturan Printer
Klik di bagian Properties untuk mengatur printer lebih lanjut.
2 3 4 5
(93)
Gambar 4. Pengaturan Printer lanjut
B. Mencetak Gambar ke Kertas
PRAKTEK
Klik menu File > Print. Maka akan ditampilkan kotak dialog Print.
Gambar 5. Cetak
(94)
batas atas kertas (Top) dan jarak dari batas kiri kertas (Left).
Pada kotak Scaled Print Size, lakukan pengaturan skala ukuran penceta-kan gambar pada kertas.
• Klik kotak cek Bounding Box, jika ingin melakukan pengaturan skala
ukuran pencetakan gambar pada kertas dilakukan dengan cara menggeser (drag) titik pegangan dan bingkai gambar yang ada pada image preview.
• Klik kotak cek Scale to Fit Media, jika ingin skala ukuran pencetakan
gambar pada kertas disesuaikan dengan ukuran media kertas yang dipi-lih.
• Selain itu dapat juga melakukan pengaturan skala ukuran pencetakan
gambar pada kertas dengan mengisi persentase skala yang diinginkan (Scale), mengisi ukuran tinggi gambar (Height), dan ukuran lebar gambar (Width).
(1)
Photo Manipulation
83
Chapter 4Dasar & Penerapan Photoshop Gambar 33. Bloat Tool
Klik di bagian kedua mata dan gigi.
Gambar 34. Hasil Bloat Tool
TIPS & TRIK:
Gunakan kotak isian Brush Size untuk mengatur ukuran kuas yang akan digu-nakan.
Gunakan kotak isian Brush Pressure untuk mengatur besarnya tekanan kuas pada saat akan memodifikasi gambar.
6
2 1
(2)
Mencetak
Gambar
1
Dalam Chapter Ini :
Memilih Ukuran Kertas dan Mengatur
Orientasi Percetakan
Mencetak Gambar ke Kertas
(3)
Mencetak Gambar
86
Chapter 5
Dasar & Penerapan Photoshop
5.1 Mencetak Gambar
Setelah gambar diedit dan dimanipulasi maka selanjutnya gambar dapat dilan-jutkan ke proses mencetak (digital printer) ataupun ke media output lainnya seperti ke internet/web.
Dalam hal ini pemilihan printer yang tepat juga menentukan kualitas foto yang dihasilkan. Semakin banyak jumlah warna tinta yang digunakan oleh printer digital tersebut akan menghasilkan kualitas warna yang sangat berwarna.
A. Memilih Ukuran Kertas dan Mengatur Orientasi
Pencetakan
Praktek
Dari program Photoshop, klik menu File > Page Setup. Maka akan ditampilkan kotak dialog Page Setup.
Gambar 1. Page Setup
(4)
Gambar 2. Pengaturan Kertas
Pada pilihan Size digunakan untuk memilih ukuran kertas yang diinginkan.
Pada pilihan Source digunakan untuk cara pengambilan kertas pada printer.
Pada kotak Orientation digunakan untuk pemilihan orientasi pencetakan. Ada dua pilihan secara tertidur (Landscape) atau secara tegak (Portrait). Jika belum mengatur sambungan printer yang akan digunakan dapat me-nekan tombol Printer.
Gambar 3. Pengaturan Printer
Klik di bagian Properties untuk mengatur printer lebih lanjut.
2
3
4
5
(5)
Mencetak Gambar
88
Chapter 5
Dasar & Penerapan Photoshop
Gambar 4. Pengaturan Printer lanjut
B. Mencetak Gambar ke Kertas
PRAKTEK
Klik menu File > Print. Maka akan ditampilkan kotak dialog Print.
Gambar 5. Cetak
(6)
kertas.
• Jika ingin pencetakan gambar dilakukan tepat di tengah posisi kertas,
klik kotak cek Center Image.
• Jika ingin mengatur posisi pencetakan gambar dapat mengisi jarak dari
batas atas kertas (Top) dan jarak dari batas kiri kertas (Left).
Pada kotak Scaled Print Size, lakukan pengaturan skala ukuran penceta-kan gambar pada kertas.
• Klik kotak cek Bounding Box, jika ingin melakukan pengaturan skala
ukuran pencetakan gambar pada kertas dilakukan dengan cara menggeser (drag) titik pegangan dan bingkai gambar yang ada pada image preview.
• Klik kotak cek Scale to Fit Media, jika ingin skala ukuran pencetakan
gambar pada kertas disesuaikan dengan ukuran media kertas yang dipi-lih.
• Selain itu dapat juga melakukan pengaturan skala ukuran pencetakan
gambar pada kertas dengan mengisi persentase skala yang diinginkan (Scale), mengisi ukuran tinggi gambar (Height), dan ukuran lebar gambar (Width).