artikel ilmiah seminar uns 14

KOMBINASI EKSTRAK NANAS DAN PEPAYA
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAGING ITIK PETELUR AFKIR
Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih1) dan Dyah Lestari Yulianti2)
1
Fakultas Peternakan, Universitas Kanjuruhan Malang
Email: [email protected]
2
Fakultas Peternakan, Universitas Kanjuruhan Malang
Email: [email protected]

Abstract

Utilization combination Pineapple and Papaya Extract
to Improve Meat Quality of Laying Ducks rejects
One alternative to meet the needs of the market and the increasing availability of public
interest will be the consumption of meat, it can be done by utilizing the potential of laying duck
meat rejected. This study aims to determine the quality of the meat rejected by the use of a
combination of pineapple and papaya extracts. The method used is an experimental study using
a completely randomized design (CRD). Soaking duck meat with the addition of a combination
of salvage pineapple and papaya fruit extract that consists of 4 levels: 0% Pineapple: 0%
Papaya, Pineapple 25%: 75% Papaya, Pineapple 50%: 50% and 75% Pineapple Papaya:

Papaya 25% . Data were analyzed using Variant Analysis and continued with Duncan's
multiple range test if there is a difference. The results showed a significant difference to the
levels of protein, fat and meat tenderness (P 0.05) rejects laying duck meat.
Keywords: fruit extracts, duck meat quality of salvage

Nasional mencapai 1.753,54 ribu ton

1. PENDAHULUAN
Fenomena

adanya

peningkatan

(Ditjennak,

2013).

Dengan


demikian

animo masyarakat untuk mengkonsumsi

peningkatan kebutuhan konsumsi daging

daging itik, dapat memberi dorongan positif

itik ini perlu diimbangi dengan upaya

bagi pengembangan potensi ternak itik baik

peningkatan ketersediaan daging itik.
Salah

dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini

satu

alternatif


untuk

juga ditunjang dengan kontribusi peran itik

memenuhi kebutuhan akan ketersediaan dan

selama ini sebagai penghasil daging di

konsumsi daging, dapat dilakukan dengan

Indonesia masih rendah, pada tahun 2012

memanfaatkan potensi daging itik petelur

produksi daging itik sebesar 30.053 ton

afkir. Masa pemeliharaan itik petelur

dengan


dimulai dari fase starter, grower hingga

kebutuhan

konsumsi

daging

1

layer, setelah itu itik sudah tidak produktif

Enzim

bromelin

dan

papain


menghasilkan telur atau afkir. Daging itik

merupakan golongan protease yang banyak

afkir dapat dimanfaatkan sebagai sumber

terdapat pada buah nanas dan pepaya ( Bille

protein dan lemak hewani, juga memiliki

and Taapopi, 2008). Didukung oleh hasil

kandungan kalori relatif lebih rendah serta

penelitian

kandungan

tinggi


Nuhriawangsa (2011) menunjukkan adanya

lainnya.

peningkatan keempukan, PH, daya ikat air

Didukung oleh hasil analisa proksimat pada

dan penurunan susut masak daging itik

vitamin

dibandingkan

B

daging

lebih


unggas

et

al.

Utami,

Pudjomartatmo

dan

(2007)

dengan penambahan 15% ekstrak buah

menunjukkan kandungan komposisi nutrisi

nanas dan waktu pemasakan 60 menit.


kadar air, protein dan lemak pada daging

Hasil penelitian Setyawardani dan Haryoko

bagian dada itik dan ayam tidak banyak

(2005) pada daging kambing tua dengan

berbeda.

menggunakan

penelitian

Shawkat

Kelemahan

daging


itik

perlakuan

perendaman

afkir

ekstrak nanas, pemberian stimulasi listrik

terutama dalam hal keempukan, hal ini

dan injeksi CaCl2 telah meningkatkan

disebabkan karena semakin tua umur

keempukan daging dan nilai Water Holding

ternak, maka jumlah


Capacity

jaringan ikat lebih

(WHC).

Sedangkan

hasil

banyak, sehingga meningkatkan kealotan

penelitian Tami, Radiati dan Widyastuti

daging (Fletcher, 2007). Pembatas ini

menunjukkan bahwa penambahan ekstrak

mempengaruhi nilai harga jual daging itik


nanas (0%, 25% dan 50%) dan lama

(Bille and Taapopi, 2008) karena konsumen

perendaman (0 menit, 15 menit dan 30

menghendaki daging yang mempunyai

menit) pada daging ayam kampung tidak

mutu yang baik terutama dalam hal

meningkatkan kualitas kimia (kadar air,

keempukan (Utami, Pudjomartatmo dan

kadar lemak dan kadar protein), sehingga

Nuhriawangsa, 2011). Dengan demikian

diperlukan

perlu metode untuk meningkatkan kualitas

dengan konsentrasi yang lebih tinggi untuk

daging itik (Ketnawa and Rawdkuen, 2011)

mengetahui

yakni melalui pemanfaatan enzim golongan

pengaruh ekstrak nanas pada perubahan

protease ( Istrati, Vizireanu and Dinica,

kualitas daging ayam kampung.

2011) yang berfungsi untuk mendegradasi

penambahan

ekstrak

efektivitas

nanas

maksimum

Hasil penelitian Setyawardani dan

kolagen daging, sehingga diperoleh daging

Haryoko

itik yang alot menjadi empuk, juicy dan

perendaman menggunakan enzim papain

memiliki cita

ng kh

ihe 2006;

(2005)

menunjukkan

bahwa

dalam bentuk getah pepaya konsentrasi

Soeparno, 2005).

0,4% dengan lama perendaman 30 menit
menghasilkan karakteristik optimum dari

2

daging kambing betina yang berumur tua

Langkah pembuatan melalui

pada tingkat keempukan 7,18 mm/50g/10

beberapa proses yaitu:

det, nilai susut masak sebesar 47,49%, daya

a. Pemilihan buah yang muda

mengikat air sebesar 6,36% dan daging

b. Pengupasan

segar dalam kondisi asam dengan nilai rata-

c. Pemotongan

rata pH 5,73. Pada metode perendaman

d. Penghalusan

dengan penambahan enzim akan terjadi

e. Penyaringan beberapa kali

distribusi enzim yang dapat mempengaruhi

sehingga air dan ampas benar-

seluruh organ, jaringan dan perototan

benar terpisah

sehingga keempukan akan lebih efektif dan

Air nanas tersebut disebut ekstrak

merata (Soeparno, 2005) dibandingkan

buah nanas yang mengandung enzim

dengan metode penggunaan panas dalam

bromelin. Air pepaya tersebut disebut

pemasakan

ekstrak buah pepaya yang mengandung

yang

berlebih

dapat

mengakibatkan kerusakan asam amino yang

enzim papain.

terkandung dalam daging.
Aplikasi

enzim

Penambahan ekstrak buah melalui
bromelin

dan

pengolesan pada permukaan daging (dalam

papain sebagai pengempuk daging selama

kondisi fase post rigor) dan ditusuk-tusuk

ini telah diketahui namun kombinasi enzim

dengan

tersebut pada berbagai konsentrasi belum

perendaman selama 45 menit pada suhu

pernah diteliti. Dengan demikian diperlukan

ruang (290C).

garpu

setelah

itu

dilakukan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
kualitas daging afkir dengan pemanfaatan

Tahap Koleksi Data

kombinasi ekstrak buah nanas dan pepaya

Metode penelitian adalah eksperimental

pada konsentrasi yang berbeda.

disusun berdasarkan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Konsentrasi ekstrak

2. METODE PENELTIAN

buah nanas dan pepaya dengan level

Materi Penelitian

kombinasi yang terdiri dari:

1. Preparasi daging itik afkir

K0: 0% Nanas + 0% Pepaya

Daging yang digunakan itik afkir

K1:25% Nanas +75% Pepaya

umur 84 minggu. Cara dengan

K2:50% Nanas+ 50% Pepaya

memisahkan daging dari komponen

K3:75% Nanas+ 25% Pepaya.

lain pada bagian paha dan dada
2. Preparasi ekstrak buah nanas dan
pepaya

3

Tahap Pengukuran
Kualitas

daging

ditunjukkan

itik

dengan

petelur

afkir

Variabel

yang
Kombinasi ekstrak Rata-rata (%)
nanas dan pepaya
0%N;0%P
74,32
25%N;75%P
75,61
50%N;50%P
75,63
75%N;25%P
73,78
Kadar air tertinggi daging itik

diamati yaitu:
a. Kadar protein (Analisa Proksimat)
b. Kadar lemak (Analisa Proksimat)
c. Kadar air (Analisa Proksimat)
d. Keempukan daging ( Uji

petelur afkir secara numerik terdapat pada

Organoleptik )

penambahan konsentrasi kombinasi 50%

Tahap Analisa Data

ekstrak buah nanas dan 50% buah pepaya

Data yang diperoleh selama
penelitian

dianalisis

sebesar

menggunakan

75,63%

sedangkan

kadar

air

perlakuan

terendah pada konsentrasi kombinasi 75%

memberikan perbedaan maka dilanjutkan

ekstrak buah nanas dan 25% buah pepaya

dengan uji j

sebesar 73,78%. Namun demikian secara

Analisis

Varian.

Apabila

k be g nd Dunc n’ .

statistik tidak ada perbedaan perlakuan,

Lokasi Penelitian

hal ini dapat disebabkan kondisi daging itik

Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium

Fakultas

petelur afkir sudah tidak mampu untuk

Peternakan

melakukan penyerapan air. Tidak

Universitas Kanjuruhan Malang

perubahan
3.

ion

H+ akibat

ada

pemberian

kombinasi ekstrak buah nanas dan pepaya,

HASIL DAN PEMBAHASAN

sehingga kadar air pada perlakuan tidak
memberikan adanya perbedaan. Sesuai

Kadar Air
Berdasarkan hasil analisis ragam

dengan hasil penelitian yang dilakukan

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata

Tami, Radiati dan Widyastuti (2013)

(P>0,05) diantara perlakuan kombinasi

perlakuan perendaman daging ayam pada

ekstrak buah nanas dan pepaya terhadap

konsentrasi

kadar air pada daging itik petelur afkir.

perendaman tidak memberikan perbedaan

Rata-rata nilai kadar air (% BK) dari

yang nyata terhadap nilai kadar air daging

masing-masing

ayam kampung, diduga

perlakuan

tertera

pada

ekstrak

kemampuan

nanas

dan

lama

pada

kondisi

daging

untuk

Tabel 1.

tersebut

Tabel 1. Rata-rata kadar air (% BK) daging
itik petelur afkir pada
penambahan
konsentrasi kombinasi ekstrak buah nanas
dan pepaya

menyerap air dari lingkungan pada kondisi
yang jenuh. Faktor umur berpengaruh pada
nilai kadar air daging ternak tersebut.

4

Kadar protein turun karena terjadi

Kadar Protein
Berdasarkan hasil analisis ragam
menunjukkan

perbedaan

nyata

Rawdkuen, 2011) atau proteolisis kolagen

(P