PENYELIDIKAN NON LOGAM MELAWI

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

INVENTARISASI DAN PENYELIDIKAN MINERAL NON LOGAM
KABUPATEN MELAWI, PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Oleh
Herry Rodiana Eddy
Kelompok Program Penelitian Mineral

SARI
Geologi daerah Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat tersusun oleh Formasi batuan,
diurut berdasarkan umur dari yang tua, terdiri dari Batuan Malihan Pinoh (PzRp), Batuan Gunungapi
Menunuk (Klm), Tonalit Sepauk (Kls), Gabro Biwa (Kub), Granit Sukadana (Kus), Batuan Gunungapi
Kerabai (Kuk), Formasi Ingar (Tel), Formasi Payak (Teop), Formasi Tebidah (Tot), Batupasir Sekayan
(Tos), Batupasir Alat (Toa), Terobosan Sintang (Toms), Rombakan Lereng (Qs), Aluvium Terbiku (Qat)
dan Aluvium (Qa);
Secara regional struktur geologi yang berkembang di daerah Kabupaten Melawi antara lain
kelurusan-kelurusan (lineament) yang mempunyai arah barat laut sampai tenggara dan timur laut sampai
barat daya;
Potensi endapan bahan galian non logam yang terdapat di Kabupaten Melawi antara lain andesit,
kaolin, pasir dan batu (sirtu), lempung, pasir zirkon, pasir kuarsa, granit, mika dan kristal kuarsa.

Andesit mempunyai sumber daya hipotetik sebesar 17.000.000 ton, kaolin mempunyai sumber
daya hipotetik sebesar 1.500.000 ton, sirtu mempunyai sumber daya hipotetik sebesar 2.700.000 ton,
endapan lempung mempunyai sumber daya hipotetik sebesar 4.000.000 ton, pasir kuarsa mempunyai
sumber daya hipotetik sebesar 11.650.000 ton dan granit mempunyai sumber daya hipotetik sebesar
23.500.000 ton.
ABSTRACT
Geological of Melawi regency, West Kalimantan Province arranged in a stack by rock formation,
base on old age as Malihan Pinoh Rock (PzRp), Menunuk Rock Mountain (Klm), Tonalit Sepauk (Kls),
Grabro Biwa (Kub), Sukadana Granit (Kus), Kerabai Rock Mountain (Kuk), Ingar Formation (Tel),
Payak Formation (Teop), Tebidah Formation (Tot), Sekayan Sand Stone (Tos), Alat Sand Stone (Toa),
Sintang intrusion (Toms), Rombakan Lereng (Qs), Terbiku Aluvium (Qal) and Aluvium (Qa).
Regionaly geology structure that development in Melawi Regency as lineament that have
southeast and northeast to westsouth direction.
Mineral non metallic potencial that in Melawi regency, andesite, caoline, sand and gravel, clay,
zircon sand, quartz sand, granite, mica and quartz crystal.
Andesite have hipotetic resources 17.000.000 ton, caoline have hipotetic resources 1.500.000 ton,
sand and gravel have hipotetic resources 2.700.000 ton, clay have hipotetic resources 4.000.000 ton, sand
quartz have hipotetic 11.650.000 ton and granite have hipotetic resources 23.500.000 ton.

1.1. Latar Belakang

Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah,
maka peran Pemerintah Daerah, khususnya
Daerah Kabupaten/Kota menjadi sangat strategis,
yaitu memiliki kewenangan yang lebih besar
untuk mengelola dan memanfaatkan sebesarbesarnya sumberdaya alam termasuk potensi
bahan galian non logam yang dimiliki daerah
masing-masing di seluruh Indonesia.
Kabupaten Melawi merupakan salah satu
kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten
Sintang yang diresmikan oleh Menteri Dalam

Negeri pada tanggal 7 Januari 2004 di Jakarta
bersama-sama 23 kabupaten dan 13 provinsi
lainnya. Dasar Pembentukkan Kabupaten Melawi
adalah Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2003 tentang Pembentukkan
Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di
Provinsi Kalimantan Barat.
Pusat Sumber Daya Geologi, Badan
Geologi, Departemen Energi dan Sumber daya

Mineral, sesuai dengan tugas dan fungsinya
melakukan kegiatan inventarisasi, penyelidikan
dan evaluasi bahan galian, baik bahan galian non

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

logam, logam maupun batubara. Pada tahun
anggaran 2006 ini Pusat Sumber Daya Geologi,
melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Tahun Anggaran 2006
melakukan
kegiatan Inventarisasi dan Penyelidikan Mineral
Non Logam di wilayah Kabupaten Melawi,
Provinsi Kalimantan Barat. Seluruh hasil kegiatan
akan dihimpun dalam suatu sistem basis data
sumber daya mineral non logam secara nasional,
yang sangat diperlukan oleh berbagai pihak,
termasuk
para

investor
yang
berminat
menanamkan modalnya untuk usaha dibidang
pertambangan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan inventarisasi dan penyelidikan
mineral non logam yang dilakukan di Kabupaten
Melawi, Provinsi Kalimantan Barat tersebut
dimaksudkan untuk mendapatkan data-data
mengenai mineral non logam, yaitu antara lain
meliputi lokasi keterdapatan jenis komoditi,
sumberdaya dan kualitas serta melakukan evaluasi
potensi bahan galian baik yang telah ada (data
sekunder) maupun bahan galian temuan baru
secara lebih optimal. Adapun tujuan dari kegiatan
ini yaitu untuk mengetahui prospek pemanfaatan
dan pengembangan mineral non logam.
1.3. Lokasi Daerah Penyelidikan
Kabupaten Melawi di sebelah utara

berbatasan dengan Kecamatan Dedai, Tempunak,
Sei. Tebelian dan Sepauk, Kabupaten Sintang,
Provinsi Kalimantan Barat, di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Lamandau, Seruyan
dan Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, di
sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan
Serawai, Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan
barat, di sebelah barat berbatasan dengan
Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Provinsi
Kalimantan Barat.
Secara geografis daerah Kabupaten
Melawi terletak pada posisi koordinat antara 00
07’ 37,97” - 10 19’ 21,39” Lintang Selatan dan
1110 07’ 36,34” – 1120 30’ 46,29” Bujur Timur.
1.4. Demografi/Keadaan Lingkungan
Sebagian besar wilayah Kabupaten
Melawi merupakan wilayah perbukitan dengan
luas sekitar 8.818,70 km2 atau 82,85 % dari luas
Kabupaten Melawi (10.644 km2 = 1.064.400
hektar).

Pemerintahan Kabupaten Melawi terbagi
menjadi 7 (tujuh) kecamatan, yang terdiri dari 81
desa dan 292 dusun. Kecamatan terluas adalah

Kecamatan Nanga Pinoh dengan luas 22,91 %
dari luas Kabupaten Melawi sedangkan luas
kecamatan terkecil adalah Kecamatan Menukung
dengan luas 9,98 % dari luas Kabupaten Melawi.

Kabupaten Melawi dilewati sungai
besar yaitu Sungai Melawi di bagian utara
wilayah Kabupaten, selain itu terdapat juga
beberapa anak sungainya antara lain, Sungai
Pinoh, Sungai Kayan, Sungai Belimbing,
Sungai Nyuruh dan Sungai Muntatai.
2.1. Stratigrafi

Urut-urutan formasi batuan tersebut
dari yang berumur tua ke muda dapat
diperikan sebagai berikut Batuan Malihan

Pinoh (PzRp), Sekis kuarsa, muskovit, fillit,
batusabak, batutanduk, beberapa tufa malih
dan kuarsit. Setempat mengandung Andalusit,
kordiorit dan biotit. Diduga berumur Karbon
– Trias. Batuan Gunungapi Menunuk (Klm),
Tufa, batulanau, batulumpur, berlapis tipis, kelabu
tua sampai coklat, berumur Kapur. Tonalit
Sepauk (Kls), Tonalit dan granodiorit hornblende
– biotit, kelabu muda, beberapa diorit, granit,
monzodiorit dan diorit kuarsa, berumur Kapur.
Gabro Biwa (Kub), Gabro olivin, norit olivin dan
norit augit, berbutir halus – sedang, berumur
Kapur Tengah. Granit Sukadana (Kus), Granit
biotit merah muda, granit felspar alkali dan
monzogranit, berumur Kapur Atas. Batuan
Gunungapi Kerabai (Kuk), Andesit, basal dan
dasit, tufa, aglomerat dan beberapa lava. Batupasir
kuarsa terdapat pada alas satuan, berumur Kapur
Atas. Formasi Ingar (Tel), Batulumpur
gampingan, kelabu dengan perselingan batupasir

tipis, berumur Kapur Atas. Formasi Payak
(Teop), batupasir berlapis tebal sampai batupasir
berlapis tebal, setempat tufaan, perselingan
batulumpur kelabu, berumur Oligosen Bawah.
Formasi Tebidah (Tot), Perselingan batupasir
halus dan batulumpur hijau dan merah dibagian
atas, berumur Oligosen Bawah. Batupasir
Sekayan (Tos), Batupasir dan konglomerat
berlapis tebal sampai pejal dengan perselingan
lumpur, berumur Miosen Bawah. Batupasir Alat
(Toa), Batupasir dan konglomerat berlapis tebal,
beberapa breksi rijang, berumur Miosen Bawah.
Terobosan Sintang (Toms), Andesit, dasit, riolit,
diorit kuarsa, granodiorit, berumur Oligo –
Miosen. Rombakan Lereng (Qs), tersusun oleh
bahan-bahan rombakan pada dasar lereng terjal
berupa batupasir dan konglomerat berumur

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI


kuarter Aluvium Terbiku (Qat), Kerikil
terkonsolidasi, pasir, lanau dan lempung, berumur
Holosen. Aluvium (Qa), Kerikil, pasir, lanau,
lempung dan bahan-bahan organik.
2.2 Potensi Endapan Bahan Galian
2.2.1. Andesit

Di Kabupaten Melawi terdapat dua
jenis andesit. Yang pertama di Desa Baru,
Kecamatan Belimbing, andesit berupa batuan
intrusi intermediet, termasuk dalam Formasi
Terobosan Sintang. Warna batuan abu-abu
kehitaman, kompak, keras dan menunjukkan
tekstur porfiritik.
Berdasarkan hasil uji kuat tekan andesit di
daerah ini mempunyai daya kuat tekan 709,07
Kg/cm2. Hasil analisis petrografi terhadap conto
yang sama menunjukkan jenis batuan ubahan
dasitik andesit porfiritik. Mempunyai komposisi

mineral massa mineral kriptokristalin, bersama
mikrolit dan mineral lempung 60 %,
mikrogranular silika dan fenokris kuarsa 10 %,
fenokris felsik felspar plagioklas 10 %, mineral
mafik hornblende 15 % dan magnetit 5 %. Dua
lokasi andesit di Desa Baru memiliki sumber daya
hipotetik sekitar 6.000.000 ton.
Lava andesit dijumpai pada enam lokasi
di Kecamatan Nanga Sayan, Kecamatan Nanga
Sokan dan Kecamatan Nanga Pinoh, merupakan
batuan beku permukaan (lava) andesit yang
termasuk dalam Formasi Malihan Pinoh dan
Formasi Batuan Gunungapi Kerabai. Warna
batuan andesit abu-abu tua kehitaman, massif dan
keras, tekstur porfiritik sampai afanitik. Di
beberapa tempat merupakan sisipan pada batuan
malihan pinoh.
Jumlah sumber daya andesit di tiga
kecamatan
tersebut

diperkirakan
sekitar
11.000.000 ton. Vegetasi yang terdapat di daerah
andesit ini merupakan hutan heterogen dengan
berbagai tanaman keras yang cukup lebat.
Secara keseluruhan, sumber daya
hipotetik andesit di Kabupaten Melawi berjumlah
17.000.000 ton.
2.2.2. Kaolin
Kaolin di Kabupaten Melawi tersingkap di
pinggir jalan provinsi antara Ibukota Kabupaten
Nanga Pinoh, tepatnya di Desa Tanjung Paoh,
Kecamatan Nanga Pinoh dan ibukota Kecamatan
Nanga Sayan pada Km. 3,5. Warna putih abu-abu
muda, lunak, plastis, butiran sangat halus. Tanah
penutup setebal 1 sampai 1,5 meter ditanami

tumbuhan berupa ladang palawija dan alangalang, sebagian kecil berupa daerah pemukiman
penduduk setempat.
Berdasarkan hasil uji sinar X Difraksi
(XRD) menunjukkan komposisi mineral kaolinite,
alpha quartz dan mica. Hasil analisa bakar kaolin
di Desa Tanjung Paoh, Kecamatan Nanga Pinoh
memiliki susut kering yang baik (lebih kecil dari
10 %), juga mempunyai kekuatan kering (kuat
lentur) yang baik pula. Selain itu memiliki susut
bakar yang aman yaitu lebih kecil atau sama
dengan 2 %, serta memiliki kekuatan bakar yang
tinggi (> 60 kg/cm2). Kaolin di daerah ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk pembuatan
keramik bodi putih, namun untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik perlu dilakukan penelitian
yang lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis kimia
pada conto yang sama mempunyai kandungan
SiO2 67,70 %, Al2O3 19,87 %, Fe2O3 1,34 %, CaO
0,00 %, MgO 0,28 %, Na2O 0,06 %, K2O 0,97 %,
MnO 0,01 %, TiO2 1,00 %, P2O5 0,10 %, SO3
0,01 %, H2O- 1,19 % dan Hilang dibakar (HD)
7,98 %.
Luas sebaran endapan kaolin sekitar 50 Ha
dengan perkiraan tebal lapisan rata-rata 2 meter,
sehingga diperkirakan memiliki sumber daya
hipotetik sebesar 1.500.000 ton.
2.2.3. Pasir dan batu (sirtu)
Sirtu di Kabupaten Melawi terdapat di
Sungai Kelewai di Kecamatan Nanga Pinoh dan
Kecamatan Nanga Sayan, serta di Sungai Pinoh
bagian hulu di Kecamatan Nanga Sokan. Di
Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Nanga
Sayan, sirtu telah dimanfaatkan oleh penduduk
setempat dan Pemerintah Daerah sebagai bahan
urugan jalan provinsi Nanga Pinoh – Kotabaru.
Sedangkan sirtu di Hulu Sungai Pinoh,
Kecamatan Nanga Sokan belum dimanfaatkan
secara optimal. Jenis batuan berupa batuan beku
dan batuan metamorf dengan diameter antara 5
sampai 25 cm.
Mengingat sirtu merupakan endapan
permukaan hasil erosi sungai, maka potensi
sumber daya komoditi ini sangat bergantung pada
kekuatan arus sungai yang membawanya,
sehingga setiap waktu akan berubah-ubah.
Pada saat peninjauan lapangan, endapan
sirtu di Kabupaten Melawi diperkirakan
mempunyai sumber daya hipotetik sebesar
2.700.000 ton.

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

2.2.4. Lempung
Lempung di Kabupaten Melawi ditemukan
di Kecamatan Belimbing, Kecamatan Nanga
Pinoh, Kecamatan Nanga Ella Hilir dan
Kecamatan Nanga Sayan. Pada umumnya
mempunyai warna abu-abu kecoklatan, dengan
garis-garis coklat, plastis, lunak. Lempung yang
mempunyai sumber daya yang cukup besar yaitu
di Desa Nanga Kebebu, Kecamatan Nanga Pinoh,
karena sebarannya yang cukup luas di bandingkan
dengan di lokasi lainnya.
Lempung di Desa Lengkong Nyadom,
Kecamatan Nanga Ella Hilir, berdasarkan hasil uji
sinar X difraksi mempunyai komposisi mineral
halloysite, alpha quartz dan mica. Berdasarkan
hasil analisis bakar tersebut, lempung di daerah
tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk
pembuatan keramik bodi putih, namun untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik perlu
dilakukan penelitian yang lebih lanjut.
Sumber daya hipotetik endapan lempung di
Kabupaten
Melawi
diperkirakan
sebesar
4.000.000 ton.
2.2.5. Pasir zirkon
Di Kalimantan, zirkon merupakan mineral
ikutan pada endapan emas aluvial (plaser),
walaupun di beberapa tempat kandungan zirkon
kadang-kadang lebih dominan.
Pasir zirkon di Kabupaten Melawi di
temukan di 12 lokasi, yang tersebar di 5
kecamatan, antara lain Kecamatan Nanga Pinoh,
Kecamatan Nanga Ella Hilir, Kecamatan
Menukung, Kecamatan Nanga Sayan dan
Kecamatan Nanga Sokan. Pasir zirkon terdapat di
daerah bekas penambangan emas aluvial (plaser),
dengan warna abu-abu kehitaman, butiran halus
sampai sedang, bentuk butir menyudut tanggung.
Di Dusun Kelakik, Desa Tanjung Paoh,
berdasarkan kimia mempunyai kandungan ZrO2
14,18 %, SiO2 total 56,40 %, Al2O3 0,72 %, Fe2O3
11,95 %, TiO2 15,30 %, H2O- 0,12 % dan Berat
Jenis 3,08. Di Dusun Kambut, Desa Baru,
berdasarkan hasil analisis kimia mempunyai
kandungan ZrO2 2,19 %, SiO2 total 87,60 %,
Al2O3 1,47 %, Fe2O3 2,53 %, TiO2 4,00 %, H2O0,11 % dan Berat Jenis 2,79. Di kedua lokasi
tersebut mempunyai kandungan zirkon yang
relatif kecil dibandingkan hasil analisis dengan
lokasi lainnya di Kecamatan Nanga Pinoh. Lokasi
lain di Desa Baru mempunyai kandungan ZrO2
48,90 %, SiO2 total 19,70 %, Al2O3 0,28 %, Fe2O3
14,62 %, TiO2 15,52 %, H2O- 0,02 % dan Berat
Jenis 4,66. Hasil analisa mineralogi butir

menunjukkan komposisi mineral ilmenit 50,15 %,
zirkon 22,42 % berwarna ros, kuning kemerahan,
tak berwarna, prismatik membulat tanggung,
hematit 12,25 %, magnetit 6,95 %, kuarsa 4,38 %,
epidot 1,0 %, rutil 0,5 % dan garnet merupakan
trace. Di Dusun Tanjung Arak, Desa Kebebu,
mempunyai kandungan ZrO2 44,17 %, SiO2 total
1,98 %, Al2O3 0,38 %, Fe2O3 13,68 %, TiO2 17,88
%, H2O- 0,18 % dan Berat Jenis 4,33. Di Desa
Nanga Kayan mempunyai kandungan ZrO2 33,50
%, SiO2 total 2,33 %, Al2O3 0,37 %, Fe2O3 22,94
%, TiO2 28,91 %, H2O- 0,13 % dan Berat Jenis
4,40.
Di Kecamatan Nanga Pinoh, pasir zirkon
telah dimanfaatkan oleh penduduk setempat
dengan cara tradisional. Di Kecamatan lainnya
pasir zirkon belum diusahakan, mengingat mutu
dan kualitasnya masih belum diketahui oleh
penduduk setempat walaupun mungkin potensinya
cukup banyak.
Di Desa Ella Hulu, Kecamatan Menukung,
mempunyai kandungan ZrO2 32,42 %, SiO2 total
5,47 %, Al2O3 0,74 %, Fe2O3 25,29 %, TiO2 23,58
%, H2O- 0,04 % dan Berat Jenis 4,45. Di Dusun
Popay, Desa Nanga Nuak, Kecamatan Ella Hilir
mempunyai kandungan ZrO2 28,77 %, SiO2 total
4,91 %, Al2O3 0,48 %, Fe2O3 25,45 %, TiO2 23,21
%, H2O- 0,13 % dan Berat Jenis 4,70. Di blok
Nanga Pangan, Desa Lengkong Nyadom,
Kecamatan Ella Hilir mempunyai kandungan
ZrO2 39,44 %, SiO2 total 4,24 %, Al2O3 0,49 %,
Fe2O3 15,91 %, TiO2 16,98 %, H2O- 0,07 % dan
Berat Jenis 4,28. Lokasi zirkon di Dusun Melana,
Desa Nanga Betangai, Kecamatan Nanga Sokan,
dan Dusun Karangan Purun, Desa Karangan
Purun, Kecamatan Nanga Sayan mempunyai hasil
analisis zirkon yang relatif kecil, kandungan ZrO2
di bawah 7 %. Hasil analisa mineralogi butir
menunjukkan komposisi mineral zirkon (ZrSiO4)
hanya berupa trace dengan warna ros, kuning
kemerahan, tak berwarna, prismatik membulat
tanggung.
Perhitungan sumber daya hipotetik pasir
zirkon belum dapat di hitung karena perlu
dilakukan analisa conto lebih sistimatis pada
lapisan batuan/pasir sedimen pembawanya.
2.2.6. Pasir kuarsa
Di Kabupaten Melawi pasir kuarsa terdapat
di Kecamatan Nanga Pinoh dan Kecamatan Nanga
Ella Hilir, yang tersebar di sepuluh lokasi.
Di Kecamatan Nanga Pinoh pasir kuarsa
terdapat di Desa Baru, Desa Kebebu, Desa Nanga
Kayan dan Desa Tanjung Paoh dengan jumlah

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

sumber daya hipotetik sebesar 10.850.000 ton. Di
Desa Kebebu, hasil analisa kimia menunjukkan
kandungan SiO2 97,00 %, Al2O3 0,90 %, Fe2O3
0,33 %, CaO 0,00 %, MgO 0,04 %, Na2O 0,03 %,
K2O 0,00 %, MnO 0,01 %, TiO2 0,66 %, P2O5
0,13 %, SO3 0,00 %, H2O- 0,14 % dan Hilang
Dibakar (HD) 0,49 %; Di Blok Batu Lintang,
Desa Nanga Kayan, hasil analisa kimia
menunjukkan kandungan SiO2 97,50 %, Al2O3
0,86 %, Fe2O3 0,06 %, CaO 0,00 %, MgO 0,00 %,
Na2O 0,03 %, K2O 0,10 %, MnO 0,01 %, TiO2
0,39 %, P2O5 0,08 %, SO3 0,00 %, H2O- 0,06 %
dan Hilang Dibakar (HD) 0,49 %; Dan di Dusun
Kelakik, Desa Tanjung Paoh, hasil analisa kimia
menunjukkan kandungan SiO2 94,50 %, Al2O3
3,01 %, Fe2O3 0,43 %, CaO 0,00 %, MgO 0,00 %,
Na2O 0,06 %, K2O 0,08 %, MnO 0,00 %, TiO2
0,20 %, P2O5 0,10 %, SO3 0,00 %, H2O- 0,17 %
dan Hilang Dibakar (HD) 1,31 %.
Sedangkan di Kecamatan Nanga Ella Hilir
pasir kuarsa terdapat di Desa Nanga Nuak dan
Desa Lengkong Nyadom dengan sumber daya
hipotetik sebesar 800.000 ton. Pasir kuarsa di
Kabupaten Melawi diperkirakan mempunyai
sumber daya hipotetik sebesar 11.650.000 ton.
2.2.7. Granit
Granit di Kabupaten Melawi terdapat pada
Formasi Tonalit Sepauk dan Formasi Granit
Sukadana.
Secara
administratif
termasuk
Kecamatan Nanga Sayan, Kecamatan Tanah
Pinoh dan Kecamatan Nanga Pinoh.
Granit yang terdapat di Desa Mekar Pelita,
Kecamatan Nanga Sayan termasuk Formasi
Granit Sukadana, mempunyai warna putih abuabu dengan bintik hitam, massif dan kompak,
sebaran cukup luas dan pelapukan kurang,
diperkirakan mempunyai sumber daya sebesar
3.000.000 ton. Hasil analisa uji kuat tekan
menunjukkan harga 526,92 kg/cm2.
Sedangkan granit di Kecamatan Tanah
Pinoh yaitu di Desa Bina Jaya dan di Desa Nanga
Sayan, Kecamatan Nanga Sayan dan di Desa
Landau Garong, Kecamatan Nanga Pinoh
mempunyai warna putih abu-abu kecoklatan,
masif dan kompak namun telah mengalami
pelapukkan yang cukup kuat dan terdapat retakan
(kekar) yang relatif banyak sehingga kurang
begitu baik untuk digunakan sebagai batu hias.
Sumber daya hipotetik granit di tiga desa ini
diperkirakan sebesar 20.500.000 ton. Hasil
analisis petrografi di Blok Gunung Ipoh, Desa
Bina Jaya menunjukkan nama batuan alkali biotit
granit, nampak bening agak kusam, berbutiran

sangat halus sampai sedang, mempunyai kristal <
5 mm, bertekstur hipidiomorfik holokristalin,
komposisi terdiri dari mineral plagioklas 35 %,
ortoklas 30 %, kuarsa 20 %, biotit 12 % dan
magnetit 3 %; Sedangkan hasil analisis petrografi
pada conto M 27 di Dusun Beban, Desa Landau
Garong menunjukkan nama batuan biotit granit,
nampak bening agak kusam, berbutiran sangat
halus sampai halus, mempunyai kristal < 5 mm,
bertekstur hipidiomorfik holokristalin, dengan
komposisi mineral plagioklas 40 %, ortoklas 30
%, kuarsa 20 % dan biotit 10 %.
Jumlah keseluruhan sumber daya hipotetik
granit di Kabupaten Melawi adalah sekitar
23.500.000 ton.
2.2.8. Mika
Di Kabupaten Melawi indikasi bahan galian
mika ditemukan di Desa Kerangan Purun,
Kecamatan Nanga Sayan pada Formasi Batuan
Malihan Pinoh. Berdasarkan hasil analisis
petrografi menunjukkan jenis batuan metamorfik
sekis biotit muskovit (mika), nampak berwarna
bening kusam kecoklatan, berbutiran sangat halus,
bertekstur lepidoblastik, berstruktur sekistone
berfoliasi, dengan komposisi mineral terdiri dari
mineral biotit (25 %), mineral muskovit (35 %),
mikrogranular silika (30 %) dan pirit (10 %).
Jenisnya berupa plogofit dalam Batuan
Malihan Pinoh berupa sisipan pada batuan sekis,
namun sumber dayanya sangat kecil, sehingga
tidak menunjukkan potensi endapan yang
ekonomis.
2.2.9 Kristal kuarsa

Di Kabupaten Melawi kristal kuarsa
ditemukan di Hulu Sungai Bayur, Desa
Nanga Betangai, Kecamatan Nanga Sokan,
berupa bongkah-bongkah di hulu sungai
yang terangkut oleh air, berwarna putih
bening, keras, diameter berkisar antara 15
– 40 cm. Kristal kuarsa terdapat secara
setempat-setempat baik dihulu sungai
maupun di lerengan, sehingga diperkirakan
mempunyai sumber daya yang relatif kecil
dan kurang ekonomis. Hasil analisis
petrografi pada conto kristal kuarsa
menunjukkan nama batuan silika kristal
kuarsa, nampak bening, masif, dominan
sebagai
penyusun
batuan,
yang
berkomposisi mineral kristal kuarsa (98
%), smoky guartz warna bening transparan

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

putih, kristalin, bersifat anisotropi, terdapat
dominan penyusun batuan. Impurities
mikrogranular berwarna hitam, berukuran
sangat halus, < 0,2 mm, diperkirakan
mineral pirit, sebagai inklusi dalam urat
kuarsa, terdapat dalam jumlah sangat
sedikit.
4. Kesimpulan dan Saran
1. Geologi daerah Kabupaten Melawi,
Provinsi Kalimantan Barat tersusun oleh
Formasi batuan, diurut berdasarkan umur
dari yang tua, terdiri dari Batuan Malihan
Pinoh (PzRp), Batuan Gunungapi
Menunuk (Klm), Tonalit Sepauk (Kls),
Gabro Biwa (Kub), Granit Sukadana
(Kus), Batuan Gunungapi Kerabai (Kuk),
Formasi Ingar (Tel), Formasi Payak
(Teop), Formasi Tebidah (Tot), Batupasir
Sekayan (Tos), Batupasir Alat (Toa),
Terobosan Sintang (Toms), Rombakan
Lereng (Qs), Aluvium Terbiku (Qat) dan
Aluvium (Qa);
2. Morfologi Kabupaten Melawi dapat
dibagi menjadi tiga satuan morfologi;
Satuan Pedataran Aluvium, Satuan
Pebukitan Bergelombang Lemah dan
Satuan Pebukitan Bergelombang Kuat;
3. Potensi endapan bahan galian non logam
yang terdapat di Kabupaten Melawi antara
lain andesit, kaolin, pasir dan batu (sirtu),
lempung, pasir zirkon, pasir kuarsa,
granit, mika dan kristal kuarsa.
4. Andesit berupa batuan intrusi dengan nilai
kuat tekan 709,07 Kg/cm2 dan lava pada
sisipan batuan metamorf; kaolin dapat
dimanfaatkan sebagai bahan untuk
pembuatan keramik bodi putih; sirtu dapat
dijadikan bahan bangunan; lempung dapat
dimanfaatkan sebagai bodi keramik;
konsetrat pasir zirkon mempunyai
kandungan ZrO2 yang cukup tinggi
berkisar antara 14,18 – 48,90 %; pasir
kuarsa mempunyai kandungan SiO2
berkisar antara 94,50 – 97,50 % cukup
baik untuk bahan baku industri; granit
dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan dan batu hias, mika belum
diketemukan yang ekonomis dan baik
kualitasnya, serta kristal kuarsa dapat
dijadikan batu hias.
5. Andesit mempunyai sumber daya
hipotetik sebesar 17.000.000 ton, kaolin

mempunyai sumber daya hipotetik
sebesar 1.500.000 ton, sirtu mempunyai
sumber daya hipotetik sebesar 2.700.000
ton, endapan lempung mempunyai sumber
daya hipotetik sebesar 4.000.000 ton,
pasir kuarsa mempunyai sumber daya
hipotetik sebesar 11.650.000 ton dan
granit mempunyai sumber daya hipotetik
sebesar 23.500.000 ton.
6. Sarana transportasi jalan darat yang lebih
baik perlu dibangun, mengingat bahan
agregat jenis andesit, sirtu dan granit di
Kabupaten Melawi cukup potensial.
Dengan terjangkaunya Desa-desa dengan
transportasi darat, sedikitnya dapat
mengurangi beban penduduk setempat
dalam mengeluarkan biaya tinggi
transportasi
sungai,
dan
dapat
mempercepat pengangkutan ke daerah
tujuan.
7. Pengelolaan bahan galian masih belum
optimal,
karena
perusahaan
yang
melaksanakan
eksploitasi
tidak
berdasarkan prosedur yang sudah
ditentukan, sehingga berdampak pada
pendapatan
daerah
dari
sektor
pertambangan yang tidak maksimal.
Daftar Pustaka
1. Amirudin dan D.S. Trail, 1993, Peta
Geologi
Lembar
Nangapinoh,
Kalimantan, Skala 1 : 250. 000;
2. Lefond, 1975, Industrial Mineral and
Rock, 4th edition, USA.;
3. Supriatna Suhala dkk., 1997, Bahan
Galian Industri, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Teknologi Mineral;
4. T. Soeyitno, T. Santosa dan U. Marjono,
1995, Peta Geologi Lembar Tumbang
Manjul, Skala 1 : 250. 000;
5. Tushadi Madiadipoera, dkk., 1990, Bahan
Galian Industri di Indonesia, Direktorat
Sumber Daya Mineral;
6. Worrall, W.E., 1986, Clays and Ceramic
Raw Materials, Elsevier Applied Science
Publishers, London and New York;
7. …………………………..,
2004,
Kabupaten Melawi Dalam Angka, Badan
Pusat Statistik Kabupaten Melawi
8. www.melawi.go.id, Situs Kabupaten
Melawi, Kalimantan Barat;
9. www.asaki.go.id, Situs Asosiasi Aneka
Keramik Indonesia.

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Penyelidikan

Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (1993 dan 1995)

Gambar 2. Peta Geologi Daerah Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat

PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN
TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

Gambar 3. Peta Lokasi Bahan Galian Non Logam di Kabupaten Melawi