APLIKASI METODA GEOMAGNETIK DALAM MENENTUKAN POTENSI SUMBERDAYA BIJIH BESI DI DAERAH BUKIT BAKAR DAN ULU RABAU , KEC. LEMBAH GUMANTI, KAB. SOLOK, SUMATRA BARAT
APLIKASI METODA GEOMAGNETIK DALAM MENENTUKAN POTENSI
SUMBERDAYA BIJIH BESI DI DAERAH BUKIT BAKAR DAN ULU RABAU ,
KEC. LEMBAH GUMANTI, KAB. SOLOK, SUMATRA BARAT
OLEH
ALANDA IDRAL
Kelompok Program Penelitian Bawah Permukaan,
Pusat Sumberdaya Geologi
SARI
Daerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau, secara administratif termasuk wilayah
kenagarian Air Dingin Kec. Lembah Gumanti, Kab. Solok, Sumatra Barat. Data
geologi mengindikasikan
zona mineralisasi bijih
besi pada kedua daerah
tersebut diatas terdapat pada batuan meta sedimen dari Formasi Barisan yang
berumur Perm.
Kedua zona mineralisasi tersebut dikontrol oleh sesar yang
berarah baratlaut-tenggara, timurlaut-baratdaya dan utara-selatan. Berdasarkan
data geomagnetik luas kedua daerah prospek tersebut masing-masing 34960
m2, and 6914 m2 dengan
2.496.366 ton.
potensi sumberdaya
bijih besi terduga sebesar
ABSTRACT
Bukit Bakar and Ulu Rabau area lies in Kenagarian Air Dingin, Kecamatan
Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, West Sumatra. Based on geological data,
both area indicates zones of iron ore mineralization lies in meta-sediment of
Barisan Formation of Perm age. The zones are controlled by the NW-SE, NESW and N-S fault structures.
Based on geomagnetic data the area of both
mineralization zones of 34960 m2, and 6914 m2, respectively. The probable
potency of jhe resources of 2.496.366 ton.
Kata kunci: Bukitbakar, Ulurabau, Solok, geomagnetik, anomali, gamma
1
PENDAHULUAN
Daerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau
secara
administratif
Lembah
Gumanti,
termasuk
wilayah Kenagarian Air Dingin, Kec.
Kab.
Solok,
Sumatra Barat. (gambar 1).
Penyelidikan
tsb,
geomagnit
didaerah
dilakukan
menggunakan
alat proton unimag
geomagnetometer
buatan
ketelitian
kerentanan
GPS.
tipe
Unimag/USA,
10
dengan
gamma,
magnit
G.856
dengan
alat
batuan.
ukur
dan
Lintasan ukur geomagnit berjumlah
10 lintasan dengan arah timur
Nilai intensitas magnit total untuk
daerah
Solok
dan
sekitarnya
berkisar antara 40.000 gamma
45.000 gamma ( peta International
Geomagnetic Reference Formula ),
sedangkan nilai intensitas magnit
total lokal untuk daerah Air Dingin
sebesar
43.060
selanjutnya,
nilai
ini,
gamma,
digunakan
sebagai nilai base stasion / back
ground untuk daerah tersebut.
Selain
itu
pengukuran
juga
kerentanan
dilakukan
magnit
pada beberapa contoh batuan di
daerah penyelidikan.
barat memotong struktur sesar yang
GEOLOGI DAERAH PROSPEK
ukur
600 m, sedangkan titik amat
Geologi daerah Bukir Bakar dan Ulu
lintasan 50 m dan jarak antara titik
tua) intrusi granit dan granodiorit
ada didaerah tsb. Panjang lintasan
berjumlah 262 titik. Jarak antara
amat bervariasi antara 5
50 m.
Pengukuran lintasan ukur dan titik
ukur dilakukan oleh regu topografi
dengan
theodolit
menggunakan
Pengukuran geomagnit
alat
ukur
dilakukan
secara kisi (gridding) dengan sistim
tertutup (looping) ABAB.
Rabau disusun oleh batuan (mudayang berumur Kapur;
satuan batu
gamping, (gamping terpualamkan
dan gamping meta yang berumur
Perm), dan satuan meta-sedimen
dari Formasi Barisan yang juga
berumur Perm, (terdiri dari
batusabak
dan
gamping
(Iwan Nursahan, 2004).
filit,
meta).
2
Peta Anomali Geomagnit Total
Sisa
HASIL PENYELIDIKAN
GEOMAGNIT
Dari
penyelidikan
didapat
hasil
geomagnit
berupa
data
kerentanan magnit batuan (K), peta
anomali geomagnit total sisa dan
profil anomali geomagnit total sisa
Zona anomali geomagnit total sisa
didaerah Bukit Bakar-Ulu Rabau
dikelompokkan
anomali
yang
selanjutnya hanya anomali positif
besi
memberikan
batuan.
dan
ilmenit
di
dalam
sisa
positif
sedang
0 (nol)
< 1000 gamma, di
dominasi batuan granit.
Kelompok anomali geomagnit
total sisa rendah ( negatif)
dengan besaran/amplitude 0
sampai
Kerentanan Magnit Batuan
Kerentanan
total
sampai
mempunyai nilai kemagnitan positif
magnetit
Kelompok anomali geomagnit
dengan besaran
atau
akibat adanya kandungan mineral
> + 1000 gamma,
sedimen.
tinggi ini yang akan dibahas, karena
bijih
total sisa positif tinggi dengan
berlokasi pada satuan meta
dicari
adalah anomaly positif tinggi, dan
Kelompok anomali geomagnit
besaran
untuk melokalisir zona mineralisasi
besi,
3
kelompok anomali (gambar 2) yaitu:
Penyelidikan geomagnit dilakukan
bijih
menjadi
magnetik
batuan
94.0 x 10-6
cgs. Nilai K terendah terdapat pada
batuan metasedimen, granit dan
gamping, sedangkan yang tertinggi
pada bijih besi.
negatif 1000
gamma terdapat pada batuan
didaerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau
berkisar antara 0.03
>
metasedimen
gamping
dan
atau
Secara umum daerah Bukit BakarUlu Rabau didominasi oleh anomali
geomagnit total sisa rendah (negatif)
dan sedang yang masing-masing
menempati bagian selatan dan utara
daerah penyelidikan,
sedangkan
3
anomali geomagnit total sisa positif
tertentu
sekitar lintasan B, dan sebelah barat
Anomali
tinggi
tampak
dibagian
tengah
lintasan J, I dan A sampai E, serta
sedikit diujung timur lintasan K.
Anomali
geomagnetik
total
sisa
positif tinggi, yang mengindikasikan
adanya zona mineralisasi bijih besi,
pada lintasan A, B, C, D,
E, K, J, dan I, ( gambar 3).
geomagnit
positif
tinggi
(>1000 gamma) yang tampak di
ujung
barat
lintasan
B-C-D-E,
ditafsirkan berkaitan dengan zona
mineralisasi bijih besi.
tampak di daerah Bukit Bakar dan
Struktur Sesar
kutub positif dengan pola menutup
Struktur sesar sangat erat kaitannya
sampai
bijih besi di kedua daerah tsb diatas,
Ulu Rabau.
membentuk kutub-
dan dengan nilai
>
+
+ 1000 gamma
5000
gamma.
Sedangkan anomali positif tinggi
yang
kecil
diujung
daerah penyelidikan,
merupakan
mengandung
timur
utara
diperkirakan
boulder
yang
besi kadar rendah,
dengan nilai maksimum anomali <
3000 gamma.
karena zona-zona mineralisasi pada
umumnya terjadi pada zona struktur
sesar/hancuran, karena bidang tsb
merupakan
zona
yang
lemah
sehingga memudahkan terjadinya
akumulasi bijih besi atau dengan
kata lain zona tsb merupakan host
rock untuk terjadinya mineralisasi
Penampang Anomali Geomagnit
Total Sisa
Secara umum penampang anomali
geomagnit total sisa memperlihatkan
anomali positif dengan nilai berkisar
antara 0 sampai > 5000 gamma
hanya tampak pada titik-titik
dalam proses terjadinya mineralisasi
amat
bijih
besi.
Keterkaitan
zona
tampak
hasil
mineralisasi dengan struktur sesar
didaerah
ini
penyelidikan
dari
geomagnit
mengindikasikan adanya
yang
struktur-
struktur sesar didaerah mineralisasi
Bukit Bakar dan Ulu Rabau .yang
berarah
baratlaut
timurlaut-baratdaya
dan
tenggara,
hampir
4
utara-selatan, lihat gambar 2 dan 3.
indikasi permukaan/data pendukung
selain dari data hasil penyelidikan
bijih besi didaerah Bukit Bakar dan
Keberadaan
geomagnit
struktur sesar tsb
juga
didukung
kenampakan dilapangan.
oleh
penyelidikan
lintasan J sekitar titik amat J-300
geomanit
bahwa
positif
zona
nilai anomali geomagnit
tinggi > 1000 gamma yang
disebabkan
oleh
kandungan
mineral magnetit dan ilmenit didalam
batuan. Pada umumnya mineral tsb
mempunyai nilai K : 71
94 x 10-6
cgs, dan % Fe total yang relatif
tinggi ( 59
69 %, Iwan Nursahan
Dengan
demikian
2004).
geomagnit tinggi disekitar
Bakar dan Ulu Rabau
anomali
Bukit
diperkirakan
berkaitan dengan zona mineralisasi
bijih besi. Ditemukannya singkapan
batuan yang insitu dan endapan
besi deluvial pada kedua lokasi tsb
diatas
juga
merupakan
34960 m2, memanjang
dari baratlaut ke tenggara, mulai dari
mineralisasi bijih besi ( Fe ) ditandai
dengan
Dari data geomagnetk diduga luas
Bukit Bakar
Zona Mineralisasi Bijih Besi
dan Struktur Sesar
menunjukkan
Ulu Rabau.
daerah mineralisasi bijih besi di
PEMBAHASAN
Hasil
untuk keberadaan zona mineralisasi
suatu
dan
menerus
kebawah
sampai
lintasan E sekitar titik amat E 500.
Zona
mineralisasi
sesar
yang
tsb
terdapat
antara perpotongan dua struktur
berarah
baratlaut-
tenggara dan hampir utara-selatan,
dengan
demikian
merupakan
sehingga
terjadinya
daerah
zona
tsb
hancuran,
memungkinkan
mineralisasi
untuk
bijih.
Keberadaan zona hancuran tersebut
ditandai dengan adanya
deluvial
mineralisasi.
bahwa
berperan
disekitar
bijih besi
daerah
Hal ini menunjukkan
struktur
sesar
dalam
cukup
proses
pembentukan zona mineralisasi bijih
besi didaerah Bukit Bakar. Zona
mineralisasi
pada zona
Bukit
Bakar
berada
anomali geomagnetik
positif tinggi 1000 gamma sampai >
5
+ 6000 gamma, sedangkan nilai K
zona
anomali
dan Fe total 62-69 %.
dan
Ulu
berkisar antara 71 - 94 x 10
Berdasarkan
data
6
cgs,
geomagnetik
mineralisasi bijih besi di Ulu Rabau,
terdapat
di
timur
Bukit
Bakar,
membentuk seperti lensa, dengan
luas 6914 m2, terkonsentrasi pada
lintasan B sekitar titik amat B 600
B 800, zona tsb
ditandai dengan
pola anomali menutup
> 1000
gamma sampai 2800 gamma, nilai
kerentanan magnit, K = 20 x 10
cgs, dan Fe total
59 %.
6
Relatif
kecilnya luas zona mineralisasi dan
rendahnya
nilai
anomali
geomagnetik di Ulu Rabau bila
dibandingkan dengan Bukit Bakar
diperkirakan erat kaitannya dengan
keberadaan
berkembang
geomanetik
daerah
struktur
didaerah
sesar
ini.
yang
Data
mengindikasikan
mineralisasi
Ulu
Rabau
hanya dilalui oleh struktur sesar
yang
berarah
baratlaut-tenggara,
sedangkan sesar berarah
barat
timur-
(data geologi) tidak ada
indikasi nya dari data geomagnetik.
Sedangkan anomali positif tinggi
disekitar titik amat K-850 dengan
relatif
kecil
(bila
dibandingkan dengan Bukit Bakar
Rabau),
diperkirakan
berkaitan dengan boulder
mengandung
rendah.
yang
mineral besi kadar
Pemodelan Anomali
Geomagnit Total Sisa 2 D
Model anomali geomagnit total sisa
2 D dilakukan melalui penampang
AB, dan CD dengan menggunakan
program grav and mag tipe 3.1
Penampang AB (gambar 4) dibuat
dengan arah hampir utara selatan,
memotong zona mineralisasi bijih
Bukit
Bakar.
memperlihatkan
Penampang
AB
bentuk
tonjolan
hanya
tampak
anomali positif yang dominan dan
anomali
negatif
diujung kanan (timur) penampang.
Kontras yang besar antara anomali
positif dan negatif pada ujung kanan
penampang AB ( > 10000 gamma)
mencirikan adanya struktur sesar
didaerah tersebut.
Model 2D
penampang bawah permukaan AB
memperlihatkan zona mineralisasi
berbentuk lensa dengan panjang +/400 m dan tebal rata-rata 10 m.
6
Kontras K untuk daerah Bukit Bakar
sebesar 0.62 x 10
Penampang
6
C-D
cgs,.
(gambar
5),
memotong zona mineralisasi Ulu
Ulu
Rabau
sumberdaya
terduga sekitar 806.633 ton
bijih.
Rabau dengan arah hampir utara
SIMPULAN
memperlihatka
di Bukit Bakar 34.960 m2, dan Ulu
selatan.
Penampang
ini
tonjolan
anomali
dimensinya
bila
Luas daerah mineralisasi bijih besi,
positif yang relatif kecil baik nilainya
Rabau 6.914 m2.
dibandingkan dengan mineralisasi
penting dalam proses pembentukan
maupun
Bukit Bakar,
Zona mineralisasi
didaerah ini memperlihatkan bentuk
sill yang tak beraturan dan terdapat
sampai kedalaman kurang dari 30 m
dan dengan ketebalan maksimum
10 m dan minimum 4 m.
data
besi dengan densiti
geomagnetik
5.1 kg/cm ,
3
(hasil analisa laboratorium fisika
pada
masing-masing
daerah adalah sebagai berikut:
Bukit
Bakar sumber
daya
terduga sekitar 1.689733 ton
bijih.
yang
berperan
mineralisasi bijih besi di
didaerah
tsb diatas antara lain keberadan
struktur sesar, dan batuan induknya.
Besarnya nilai kerentanan magnetik
batuan,
persentase
Fe
total
merupakan indikasi yang baik dalam
geomagnetik.
besarnya sumber daya terduga bijh
mineral)
faktor
mengaplikasikan
Sumber daya
Berdasarkan
Beberapa
geomagnit
Aplikasi
dalam
metoda
metoda
menentukan
keberadaan sumberdaya bijih besi
didaerah penyelidikan memberikan
hasil yang baik dengan kontras yang
besar antara daerah mineralisasi
dan bukan mineralisasi
Sumberdaya terduga bijih besi pada
kedua daerah tsb diatas sebesar
2.496.366 ton bijih besi.
7
UCAPAN TERIMA KASIH.
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada
pada
rekan-rekan
atas
masukan dan sarannya, editor atas
koreksinya
dan
PMG
diterbitkannya makalah ini.
Bacan, Maluku, DSM, Bandung.
Tidak diterbitkan, 34 hal.
Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University
Press. Cambridge p.105-216.
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Alanda
Idral,
dkk.,
1992.
Penyelidikan geofisika terpadu untuk
mineralisasi sulfida di Batuisi, Kab.
Mamuju Sulawesi Selatan; DSM;
Bandung.Tidak diterbitkan, 31 hal.
Alanda
Idral,
dkk.,
1995
.
Penyelidikan geofisika terpadu untuk
mineralisasi sulfida di daerah
Cikoneng-Cibaliung,
kabupaten.
Pandeglang,
Jabar,
D.S.M;
Bandung. Tidak diterbitkan, 28 hal.
Empon Ruswandi, dkk., 1986.
Penyelidikan geofisika di daerah
Bukit Raya, kec. Rawas Ulu, Kkab.
Musi Rawas, Propinsi Sumsel.,
D.S.M. Bandung. Tidak diterbitkan,
27 hal.
Iwan Nursahan, 2004.
Geologi
Daerah Air Abu dan sekitarnya.
Tidak diterbitkan, 17 hal.
Parasnis, D.S., 1979. Principles of
Applied Geophysics,Chapman and
Hall, p.4-56.
Sumantri, M., A.Idral., Pohan, M.P.,
1980.
Penyelidikan
geofisika
terpadu untuk mineralisasi sulfida di
daerah Masurung - Kaputusan P.
8
Lokasi
Gambar 1: Lokasi daerah prospek
A
9
8
7
0
8
0
0
4
0
0
3
0
0
K
U
C
5
0
0
7
0
0
6
0
0
8
0
0
9
0
0
1
0
0
0
K
0
J
2
5
5
0
7
5
1
0
0
D
a
tu
m
h
o
ris
o
n
ta
lW
G
S
8
4
P
ro
y
e
k
s
ip
e
taU
T
M
z
o
n
e4
7S
J
K
E
T
E
R
A
N
G
A
N
9
8
7
0
7
0
0
I
K
5
0
0
M
T
itik
p
e
n
g
a
m
a
ta
n
p
a
d
a
lin
ta
s
a
n
K
n
o
m
o
r5
0
0
K
o
n
tu
ra
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
tin
te
r
v
a
l5
0
0
g
a
m
m
a
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
t<
-1
0
0
0
g
a
m
m
a
A
A
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
ta
n
ta
r
a
-1
0
0
0
g
a
m
m
a
9
8
7
0
6
0
0
s
a
m
p
a
i0
g
a
m
m
a
B
U
L
U
R
A
B
A
U
B
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
ta
n
ta
r
a
0
g
a
m
m
a
s
a
m
p
a
i1
0
0
0
g
a
m
m
a
B
U
K
ITB
A
K
A
R
C
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
t>
1
0
0
0
g
a
m
m
a
S
e
s
a
rd
ip
e
r
k
ir
a
k
a
n
A
C
9
8
7
0
5
0
0
B
M
o
d
e
lp
e
n
a
m
p
a
n
g
A
B
P
E
T
AIN
D
E
K
D
Tabing
E
S
irukam
P
adang
Lubukbergalung
D
Lu
buksulas
ih
G
.JA
N
TA
N
-1º
E
G
.A
IR
H
ILA
N
G
G
.G
A
D
AN
G
9
8
7
0
4
0
0
-1º10'
100º20'
100º30'
100º40'
100º50'
L
O
K
A
S
IP
E
N
Y
E
L
ID
IK
A
N
F
F
9
8
7
0
3
0
0
H
3
0
0
6
9
9
8
0
0
5
0
0
4
0
0
6
9
9
9
0
0
7
0
0
0
0
0
B
8
0
0
7
0
0
6
0
0
7
0
0
1
0
0
7
0
0
2
0
0
D
7
0
0
3
0
0
H
9
0
0
7
0
0
4
0
0
7
0
0
5
0
0
1
0
0
0
7
0
0
6
0
0
Gambar 2: Peta anomali geomagnetik
9
T im u r
B arat
2 000
K
1 000
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
J
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
I
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
A
1 500
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
2 000
B
0
6 000
4 000
2 000
C
0
4 000
2 000
D
0
20 00
E
0
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
- 20 00
F
- 5 00
- 10 00
- 15 00
H
0
- 5 00
P T . M U L T I M IN E R A L
K e te ra n g a n
M A G N E T IC
PENA M PA NG A NO M A LI M A GN ET
D A E R A H A IR A B U , K A N A G A R IA N A IR D IN G IN
K E C . L E M B A H G U M A N T I, K A B . S O L O K
P R O P IN S I S U M A T E R A B A R A T
S e s a r d ip e rk ira k a n
Gambar 3 : Penampang anomali geomagnetik Bukit Bakar dan UluRabau
10
Gambar 4 : Model 2-D anomali geomagnit Bukit Bakar
11
2000
Gamma
D
C
000
-2 0 0 0
-4 0 0 0
-6 0 0 0
-8 0 0 0
50
150
250
350
450
550
J a r a k ( m e t e r )
J a r a k ( m e t e r )
-5 0
15 0
50
25 0
35 0
45 0
55 0
0
- 2.0
K= 0 .1 2 5
KETER AN GAN
-1 0 . 0
-1 4 . 0
A n o m a li m a g n e t d ia m a t i
-1 8 . 0
A n o m a li m a g n e t d ih it u n g
-2 2 . 0
U LU R A B A U
P e r k ir a a n b ijh b e s i
K
K e da lam a n ( m e te r )
K= 0 .2 3 5
-6 . 0
-2 6 . 0
K e r e n ta n a n M a g n e t
-3 0 . 0
S E K A LA
0 m
25 m
50 m
75 m
1 00 m
Ketinggian ( meter )
1800
1750
1750
1700
U LU RA BA U
K = 0.2 35
1650
1600
1700
K = 0.1 25
0
50
100
150
200
250
J a r a k
300
Ketinggian ( meter )
D
C
1800
1650
350
400
450
500
1600
( m e t e r )
K e te ra ng an
P er kir aa n bijih b es i
K
K er en tana n m a gn et
Gambar 5 : Model 2-D anomali geomagnit Ulurabau
12
SUMBERDAYA BIJIH BESI DI DAERAH BUKIT BAKAR DAN ULU RABAU ,
KEC. LEMBAH GUMANTI, KAB. SOLOK, SUMATRA BARAT
OLEH
ALANDA IDRAL
Kelompok Program Penelitian Bawah Permukaan,
Pusat Sumberdaya Geologi
SARI
Daerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau, secara administratif termasuk wilayah
kenagarian Air Dingin Kec. Lembah Gumanti, Kab. Solok, Sumatra Barat. Data
geologi mengindikasikan
zona mineralisasi bijih
besi pada kedua daerah
tersebut diatas terdapat pada batuan meta sedimen dari Formasi Barisan yang
berumur Perm.
Kedua zona mineralisasi tersebut dikontrol oleh sesar yang
berarah baratlaut-tenggara, timurlaut-baratdaya dan utara-selatan. Berdasarkan
data geomagnetik luas kedua daerah prospek tersebut masing-masing 34960
m2, and 6914 m2 dengan
2.496.366 ton.
potensi sumberdaya
bijih besi terduga sebesar
ABSTRACT
Bukit Bakar and Ulu Rabau area lies in Kenagarian Air Dingin, Kecamatan
Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, West Sumatra. Based on geological data,
both area indicates zones of iron ore mineralization lies in meta-sediment of
Barisan Formation of Perm age. The zones are controlled by the NW-SE, NESW and N-S fault structures.
Based on geomagnetic data the area of both
mineralization zones of 34960 m2, and 6914 m2, respectively. The probable
potency of jhe resources of 2.496.366 ton.
Kata kunci: Bukitbakar, Ulurabau, Solok, geomagnetik, anomali, gamma
1
PENDAHULUAN
Daerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau
secara
administratif
Lembah
Gumanti,
termasuk
wilayah Kenagarian Air Dingin, Kec.
Kab.
Solok,
Sumatra Barat. (gambar 1).
Penyelidikan
tsb,
geomagnit
didaerah
dilakukan
menggunakan
alat proton unimag
geomagnetometer
buatan
ketelitian
kerentanan
GPS.
tipe
Unimag/USA,
10
dengan
gamma,
magnit
G.856
dengan
alat
batuan.
ukur
dan
Lintasan ukur geomagnit berjumlah
10 lintasan dengan arah timur
Nilai intensitas magnit total untuk
daerah
Solok
dan
sekitarnya
berkisar antara 40.000 gamma
45.000 gamma ( peta International
Geomagnetic Reference Formula ),
sedangkan nilai intensitas magnit
total lokal untuk daerah Air Dingin
sebesar
43.060
selanjutnya,
nilai
ini,
gamma,
digunakan
sebagai nilai base stasion / back
ground untuk daerah tersebut.
Selain
itu
pengukuran
juga
kerentanan
dilakukan
magnit
pada beberapa contoh batuan di
daerah penyelidikan.
barat memotong struktur sesar yang
GEOLOGI DAERAH PROSPEK
ukur
600 m, sedangkan titik amat
Geologi daerah Bukir Bakar dan Ulu
lintasan 50 m dan jarak antara titik
tua) intrusi granit dan granodiorit
ada didaerah tsb. Panjang lintasan
berjumlah 262 titik. Jarak antara
amat bervariasi antara 5
50 m.
Pengukuran lintasan ukur dan titik
ukur dilakukan oleh regu topografi
dengan
theodolit
menggunakan
Pengukuran geomagnit
alat
ukur
dilakukan
secara kisi (gridding) dengan sistim
tertutup (looping) ABAB.
Rabau disusun oleh batuan (mudayang berumur Kapur;
satuan batu
gamping, (gamping terpualamkan
dan gamping meta yang berumur
Perm), dan satuan meta-sedimen
dari Formasi Barisan yang juga
berumur Perm, (terdiri dari
batusabak
dan
gamping
(Iwan Nursahan, 2004).
filit,
meta).
2
Peta Anomali Geomagnit Total
Sisa
HASIL PENYELIDIKAN
GEOMAGNIT
Dari
penyelidikan
didapat
hasil
geomagnit
berupa
data
kerentanan magnit batuan (K), peta
anomali geomagnit total sisa dan
profil anomali geomagnit total sisa
Zona anomali geomagnit total sisa
didaerah Bukit Bakar-Ulu Rabau
dikelompokkan
anomali
yang
selanjutnya hanya anomali positif
besi
memberikan
batuan.
dan
ilmenit
di
dalam
sisa
positif
sedang
0 (nol)
< 1000 gamma, di
dominasi batuan granit.
Kelompok anomali geomagnit
total sisa rendah ( negatif)
dengan besaran/amplitude 0
sampai
Kerentanan Magnit Batuan
Kerentanan
total
sampai
mempunyai nilai kemagnitan positif
magnetit
Kelompok anomali geomagnit
dengan besaran
atau
akibat adanya kandungan mineral
> + 1000 gamma,
sedimen.
tinggi ini yang akan dibahas, karena
bijih
total sisa positif tinggi dengan
berlokasi pada satuan meta
dicari
adalah anomaly positif tinggi, dan
Kelompok anomali geomagnit
besaran
untuk melokalisir zona mineralisasi
besi,
3
kelompok anomali (gambar 2) yaitu:
Penyelidikan geomagnit dilakukan
bijih
menjadi
magnetik
batuan
94.0 x 10-6
cgs. Nilai K terendah terdapat pada
batuan metasedimen, granit dan
gamping, sedangkan yang tertinggi
pada bijih besi.
negatif 1000
gamma terdapat pada batuan
didaerah Bukit Bakar dan Ulu Rabau
berkisar antara 0.03
>
metasedimen
gamping
dan
atau
Secara umum daerah Bukit BakarUlu Rabau didominasi oleh anomali
geomagnit total sisa rendah (negatif)
dan sedang yang masing-masing
menempati bagian selatan dan utara
daerah penyelidikan,
sedangkan
3
anomali geomagnit total sisa positif
tertentu
sekitar lintasan B, dan sebelah barat
Anomali
tinggi
tampak
dibagian
tengah
lintasan J, I dan A sampai E, serta
sedikit diujung timur lintasan K.
Anomali
geomagnetik
total
sisa
positif tinggi, yang mengindikasikan
adanya zona mineralisasi bijih besi,
pada lintasan A, B, C, D,
E, K, J, dan I, ( gambar 3).
geomagnit
positif
tinggi
(>1000 gamma) yang tampak di
ujung
barat
lintasan
B-C-D-E,
ditafsirkan berkaitan dengan zona
mineralisasi bijih besi.
tampak di daerah Bukit Bakar dan
Struktur Sesar
kutub positif dengan pola menutup
Struktur sesar sangat erat kaitannya
sampai
bijih besi di kedua daerah tsb diatas,
Ulu Rabau.
membentuk kutub-
dan dengan nilai
>
+
+ 1000 gamma
5000
gamma.
Sedangkan anomali positif tinggi
yang
kecil
diujung
daerah penyelidikan,
merupakan
mengandung
timur
utara
diperkirakan
boulder
yang
besi kadar rendah,
dengan nilai maksimum anomali <
3000 gamma.
karena zona-zona mineralisasi pada
umumnya terjadi pada zona struktur
sesar/hancuran, karena bidang tsb
merupakan
zona
yang
lemah
sehingga memudahkan terjadinya
akumulasi bijih besi atau dengan
kata lain zona tsb merupakan host
rock untuk terjadinya mineralisasi
Penampang Anomali Geomagnit
Total Sisa
Secara umum penampang anomali
geomagnit total sisa memperlihatkan
anomali positif dengan nilai berkisar
antara 0 sampai > 5000 gamma
hanya tampak pada titik-titik
dalam proses terjadinya mineralisasi
amat
bijih
besi.
Keterkaitan
zona
tampak
hasil
mineralisasi dengan struktur sesar
didaerah
ini
penyelidikan
dari
geomagnit
mengindikasikan adanya
yang
struktur-
struktur sesar didaerah mineralisasi
Bukit Bakar dan Ulu Rabau .yang
berarah
baratlaut
timurlaut-baratdaya
dan
tenggara,
hampir
4
utara-selatan, lihat gambar 2 dan 3.
indikasi permukaan/data pendukung
selain dari data hasil penyelidikan
bijih besi didaerah Bukit Bakar dan
Keberadaan
geomagnit
struktur sesar tsb
juga
didukung
kenampakan dilapangan.
oleh
penyelidikan
lintasan J sekitar titik amat J-300
geomanit
bahwa
positif
zona
nilai anomali geomagnit
tinggi > 1000 gamma yang
disebabkan
oleh
kandungan
mineral magnetit dan ilmenit didalam
batuan. Pada umumnya mineral tsb
mempunyai nilai K : 71
94 x 10-6
cgs, dan % Fe total yang relatif
tinggi ( 59
69 %, Iwan Nursahan
Dengan
demikian
2004).
geomagnit tinggi disekitar
Bakar dan Ulu Rabau
anomali
Bukit
diperkirakan
berkaitan dengan zona mineralisasi
bijih besi. Ditemukannya singkapan
batuan yang insitu dan endapan
besi deluvial pada kedua lokasi tsb
diatas
juga
merupakan
34960 m2, memanjang
dari baratlaut ke tenggara, mulai dari
mineralisasi bijih besi ( Fe ) ditandai
dengan
Dari data geomagnetk diduga luas
Bukit Bakar
Zona Mineralisasi Bijih Besi
dan Struktur Sesar
menunjukkan
Ulu Rabau.
daerah mineralisasi bijih besi di
PEMBAHASAN
Hasil
untuk keberadaan zona mineralisasi
suatu
dan
menerus
kebawah
sampai
lintasan E sekitar titik amat E 500.
Zona
mineralisasi
sesar
yang
tsb
terdapat
antara perpotongan dua struktur
berarah
baratlaut-
tenggara dan hampir utara-selatan,
dengan
demikian
merupakan
sehingga
terjadinya
daerah
zona
tsb
hancuran,
memungkinkan
mineralisasi
untuk
bijih.
Keberadaan zona hancuran tersebut
ditandai dengan adanya
deluvial
mineralisasi.
bahwa
berperan
disekitar
bijih besi
daerah
Hal ini menunjukkan
struktur
sesar
dalam
cukup
proses
pembentukan zona mineralisasi bijih
besi didaerah Bukit Bakar. Zona
mineralisasi
pada zona
Bukit
Bakar
berada
anomali geomagnetik
positif tinggi 1000 gamma sampai >
5
+ 6000 gamma, sedangkan nilai K
zona
anomali
dan Fe total 62-69 %.
dan
Ulu
berkisar antara 71 - 94 x 10
Berdasarkan
data
6
cgs,
geomagnetik
mineralisasi bijih besi di Ulu Rabau,
terdapat
di
timur
Bukit
Bakar,
membentuk seperti lensa, dengan
luas 6914 m2, terkonsentrasi pada
lintasan B sekitar titik amat B 600
B 800, zona tsb
ditandai dengan
pola anomali menutup
> 1000
gamma sampai 2800 gamma, nilai
kerentanan magnit, K = 20 x 10
cgs, dan Fe total
59 %.
6
Relatif
kecilnya luas zona mineralisasi dan
rendahnya
nilai
anomali
geomagnetik di Ulu Rabau bila
dibandingkan dengan Bukit Bakar
diperkirakan erat kaitannya dengan
keberadaan
berkembang
geomanetik
daerah
struktur
didaerah
sesar
ini.
yang
Data
mengindikasikan
mineralisasi
Ulu
Rabau
hanya dilalui oleh struktur sesar
yang
berarah
baratlaut-tenggara,
sedangkan sesar berarah
barat
timur-
(data geologi) tidak ada
indikasi nya dari data geomagnetik.
Sedangkan anomali positif tinggi
disekitar titik amat K-850 dengan
relatif
kecil
(bila
dibandingkan dengan Bukit Bakar
Rabau),
diperkirakan
berkaitan dengan boulder
mengandung
rendah.
yang
mineral besi kadar
Pemodelan Anomali
Geomagnit Total Sisa 2 D
Model anomali geomagnit total sisa
2 D dilakukan melalui penampang
AB, dan CD dengan menggunakan
program grav and mag tipe 3.1
Penampang AB (gambar 4) dibuat
dengan arah hampir utara selatan,
memotong zona mineralisasi bijih
Bukit
Bakar.
memperlihatkan
Penampang
AB
bentuk
tonjolan
hanya
tampak
anomali positif yang dominan dan
anomali
negatif
diujung kanan (timur) penampang.
Kontras yang besar antara anomali
positif dan negatif pada ujung kanan
penampang AB ( > 10000 gamma)
mencirikan adanya struktur sesar
didaerah tersebut.
Model 2D
penampang bawah permukaan AB
memperlihatkan zona mineralisasi
berbentuk lensa dengan panjang +/400 m dan tebal rata-rata 10 m.
6
Kontras K untuk daerah Bukit Bakar
sebesar 0.62 x 10
Penampang
6
C-D
cgs,.
(gambar
5),
memotong zona mineralisasi Ulu
Ulu
Rabau
sumberdaya
terduga sekitar 806.633 ton
bijih.
Rabau dengan arah hampir utara
SIMPULAN
memperlihatka
di Bukit Bakar 34.960 m2, dan Ulu
selatan.
Penampang
ini
tonjolan
anomali
dimensinya
bila
Luas daerah mineralisasi bijih besi,
positif yang relatif kecil baik nilainya
Rabau 6.914 m2.
dibandingkan dengan mineralisasi
penting dalam proses pembentukan
maupun
Bukit Bakar,
Zona mineralisasi
didaerah ini memperlihatkan bentuk
sill yang tak beraturan dan terdapat
sampai kedalaman kurang dari 30 m
dan dengan ketebalan maksimum
10 m dan minimum 4 m.
data
besi dengan densiti
geomagnetik
5.1 kg/cm ,
3
(hasil analisa laboratorium fisika
pada
masing-masing
daerah adalah sebagai berikut:
Bukit
Bakar sumber
daya
terduga sekitar 1.689733 ton
bijih.
yang
berperan
mineralisasi bijih besi di
didaerah
tsb diatas antara lain keberadan
struktur sesar, dan batuan induknya.
Besarnya nilai kerentanan magnetik
batuan,
persentase
Fe
total
merupakan indikasi yang baik dalam
geomagnetik.
besarnya sumber daya terduga bijh
mineral)
faktor
mengaplikasikan
Sumber daya
Berdasarkan
Beberapa
geomagnit
Aplikasi
dalam
metoda
metoda
menentukan
keberadaan sumberdaya bijih besi
didaerah penyelidikan memberikan
hasil yang baik dengan kontras yang
besar antara daerah mineralisasi
dan bukan mineralisasi
Sumberdaya terduga bijih besi pada
kedua daerah tsb diatas sebesar
2.496.366 ton bijih besi.
7
UCAPAN TERIMA KASIH.
Ucapan terima kasih disampaikan
kepada
pada
rekan-rekan
atas
masukan dan sarannya, editor atas
koreksinya
dan
PMG
diterbitkannya makalah ini.
Bacan, Maluku, DSM, Bandung.
Tidak diterbitkan, 34 hal.
Telford, W.M. et al, 1982. Applied
Geophysics. Cambridge University
Press. Cambridge p.105-216.
untuk
DAFTAR PUSTAKA
Alanda
Idral,
dkk.,
1992.
Penyelidikan geofisika terpadu untuk
mineralisasi sulfida di Batuisi, Kab.
Mamuju Sulawesi Selatan; DSM;
Bandung.Tidak diterbitkan, 31 hal.
Alanda
Idral,
dkk.,
1995
.
Penyelidikan geofisika terpadu untuk
mineralisasi sulfida di daerah
Cikoneng-Cibaliung,
kabupaten.
Pandeglang,
Jabar,
D.S.M;
Bandung. Tidak diterbitkan, 28 hal.
Empon Ruswandi, dkk., 1986.
Penyelidikan geofisika di daerah
Bukit Raya, kec. Rawas Ulu, Kkab.
Musi Rawas, Propinsi Sumsel.,
D.S.M. Bandung. Tidak diterbitkan,
27 hal.
Iwan Nursahan, 2004.
Geologi
Daerah Air Abu dan sekitarnya.
Tidak diterbitkan, 17 hal.
Parasnis, D.S., 1979. Principles of
Applied Geophysics,Chapman and
Hall, p.4-56.
Sumantri, M., A.Idral., Pohan, M.P.,
1980.
Penyelidikan
geofisika
terpadu untuk mineralisasi sulfida di
daerah Masurung - Kaputusan P.
8
Lokasi
Gambar 1: Lokasi daerah prospek
A
9
8
7
0
8
0
0
4
0
0
3
0
0
K
U
C
5
0
0
7
0
0
6
0
0
8
0
0
9
0
0
1
0
0
0
K
0
J
2
5
5
0
7
5
1
0
0
D
a
tu
m
h
o
ris
o
n
ta
lW
G
S
8
4
P
ro
y
e
k
s
ip
e
taU
T
M
z
o
n
e4
7S
J
K
E
T
E
R
A
N
G
A
N
9
8
7
0
7
0
0
I
K
5
0
0
M
T
itik
p
e
n
g
a
m
a
ta
n
p
a
d
a
lin
ta
s
a
n
K
n
o
m
o
r5
0
0
K
o
n
tu
ra
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
tin
te
r
v
a
l5
0
0
g
a
m
m
a
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
t<
-1
0
0
0
g
a
m
m
a
A
A
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
ta
n
ta
r
a
-1
0
0
0
g
a
m
m
a
9
8
7
0
6
0
0
s
a
m
p
a
i0
g
a
m
m
a
B
U
L
U
R
A
B
A
U
B
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
ta
n
ta
r
a
0
g
a
m
m
a
s
a
m
p
a
i1
0
0
0
g
a
m
m
a
B
U
K
ITB
A
K
A
R
C
A
n
o
m
a
lim
a
g
n
e
t>
1
0
0
0
g
a
m
m
a
S
e
s
a
rd
ip
e
r
k
ir
a
k
a
n
A
C
9
8
7
0
5
0
0
B
M
o
d
e
lp
e
n
a
m
p
a
n
g
A
B
P
E
T
AIN
D
E
K
D
Tabing
E
S
irukam
P
adang
Lubukbergalung
D
Lu
buksulas
ih
G
.JA
N
TA
N
-1º
E
G
.A
IR
H
ILA
N
G
G
.G
A
D
AN
G
9
8
7
0
4
0
0
-1º10'
100º20'
100º30'
100º40'
100º50'
L
O
K
A
S
IP
E
N
Y
E
L
ID
IK
A
N
F
F
9
8
7
0
3
0
0
H
3
0
0
6
9
9
8
0
0
5
0
0
4
0
0
6
9
9
9
0
0
7
0
0
0
0
0
B
8
0
0
7
0
0
6
0
0
7
0
0
1
0
0
7
0
0
2
0
0
D
7
0
0
3
0
0
H
9
0
0
7
0
0
4
0
0
7
0
0
5
0
0
1
0
0
0
7
0
0
6
0
0
Gambar 2: Peta anomali geomagnetik
9
T im u r
B arat
2 000
K
1 000
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
J
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
I
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
A
1 500
1 000
5 00
0
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
70 0
8 00
9 00
10 00
2 000
B
0
6 000
4 000
2 000
C
0
4 000
2 000
D
0
20 00
E
0
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
4 00
5 00
6 00
7 00
8 00
9 00
10 00
- 20 00
F
- 5 00
- 10 00
- 15 00
H
0
- 5 00
P T . M U L T I M IN E R A L
K e te ra n g a n
M A G N E T IC
PENA M PA NG A NO M A LI M A GN ET
D A E R A H A IR A B U , K A N A G A R IA N A IR D IN G IN
K E C . L E M B A H G U M A N T I, K A B . S O L O K
P R O P IN S I S U M A T E R A B A R A T
S e s a r d ip e rk ira k a n
Gambar 3 : Penampang anomali geomagnetik Bukit Bakar dan UluRabau
10
Gambar 4 : Model 2-D anomali geomagnit Bukit Bakar
11
2000
Gamma
D
C
000
-2 0 0 0
-4 0 0 0
-6 0 0 0
-8 0 0 0
50
150
250
350
450
550
J a r a k ( m e t e r )
J a r a k ( m e t e r )
-5 0
15 0
50
25 0
35 0
45 0
55 0
0
- 2.0
K= 0 .1 2 5
KETER AN GAN
-1 0 . 0
-1 4 . 0
A n o m a li m a g n e t d ia m a t i
-1 8 . 0
A n o m a li m a g n e t d ih it u n g
-2 2 . 0
U LU R A B A U
P e r k ir a a n b ijh b e s i
K
K e da lam a n ( m e te r )
K= 0 .2 3 5
-6 . 0
-2 6 . 0
K e r e n ta n a n M a g n e t
-3 0 . 0
S E K A LA
0 m
25 m
50 m
75 m
1 00 m
Ketinggian ( meter )
1800
1750
1750
1700
U LU RA BA U
K = 0.2 35
1650
1600
1700
K = 0.1 25
0
50
100
150
200
250
J a r a k
300
Ketinggian ( meter )
D
C
1800
1650
350
400
450
500
1600
( m e t e r )
K e te ra ng an
P er kir aa n bijih b es i
K
K er en tana n m a gn et
Gambar 5 : Model 2-D anomali geomagnit Ulurabau
12