Lampiran KMK 667 KMK 1 2013

LAMPIRAN I

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIKINDONESIA

··KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
667 /KM.l/2013 TENTANG PERUBAHAN
'(ESEBELAS ATAS KEPUTUSAN MENTERI
KEUANGAN
NOMOR
339/KMK.Ol/2011
TENTANG
STANDAR
OPERASIGNAL
PROSEDUR YANG BERTAUTAN (STANDARD
OPERATING
PROCEDURES-LINK)
KEMENTERIAN KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


Nomor SOP-13/Link/2012

Tanggal Penetapan: 28 Mei 2012

Tanggal Revisi [ke-L]:

A. Deskripsi
Merupakan proses. kesinambungan antar SOP terkait (SOP - Link) pada masingrnasing unit organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan mengenai
prosedur atas penanganan kondisi krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN) pada
level Waspada (aware), level Siaga (alert) atau Krisis (crisis).

B. Daftar Istilah
1. Surat Berharga Negara yang selanjutnya disingkat SBN adalah suratberharga
yang diterbitkan oleh Pemerintah yang meliputi surat utang negara dan surat
berharga syariah Negara.
2. Saldo Anggaran Lebih yang selanjutnya disingkat SAL adalah akumulasi dari
sisa lebih pembiayaan anggaran tahunanggaran yang lalu dan tahun anggaran
yang bersangkutan setelah ditutup, ditambah/dikurangi dengan koreksi
pembukuan.
3. Surat Penetapan Rencana Kerja dan AnggaraJ} .Bendahara Umum Negara yang

selanjutnya disebut SP RKA-BUN adalah dokumen penetapan alokasi anggaran
menurut unit organisasi dan program serta dirinci ke dalam satuan kerja pada
Bagian Anggaran Bendahara UmUm Negara..
4. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disebut DIPA adalah
dokumen pelaksanaan anggaran. yang disusun oleh Direktur Jenderal
Pengelolaan Utang sebagai pengguna anggaran kuasa pengguna anggaran dan
disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atau Kepala Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Perbendaharaan atas nama Menteri Keuangan selaku
BendaharaUmum Negara.
5. Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Revisi yang selanjutnya
disebut SP-DIPA Revisi adalah surat pengesahan atas perubahan rincian dalam
DIPA akibat revisi rincian anggaran pada halaman Surat Pengesahan, halaman
I,halaman 11, halaman 11i, dan/atau halaman IV DIPA, termasuk akibat
perbaikan karena kesalahan administrasi.
6. Pembelian SBN di pasar sekunder adalah pembelian kembali SBN di pasar
sekunder oleh pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai
7. Setelmen adalah penyelesaian transaksi SBN yang terdiri dari setelmen dana dan
setelmen kepemilikan SBN.
8. Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) adalah forum koordinasi
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai

Otoritas Jasa Keuangan.

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-2 -

-

c. Ruang LingkupRuang lingkup SOP penanganan kondisi krisis pasar Surat Berharga Negara (SBN)
meliputi beberapa kegiatan, antara lain:
1. Penetapan level kondisi Pasar SBN (level Waspada, Siaga, atau Krisis);
2. Pelaksanaan koordinasi dengan FKSSK dalam rangka penanganan kondisi
krisis pasar SBN pada level waspada, siaga, atau krisis;
3. Pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait di lingkungan Kementerian
Keuangan dan- Kementerian BUMN dalam rangka penanganan kondisi krisis
Pasar SBN pada level Siaga atau Krisis;
4. Pelaksanaan pembelian SEN menggunakan- dana DIPA Pengelolaan Utang
dalam rangka penanganan krisis pasar SBN;
5. Pelaksanaan pembelian SBN oleh Ditjen Perbendaharaan dan Zatau Pusat

Investasi Pemerintah dalam rangka penanganan krisis pasar SBN pada level
Siaga atau Krisis;
6. Pelaksanaan pembelian SBN menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) oleh
Ditjen Pengelolaan Utang dalam rangka penanganan kondisi pasar SBN pada
level Krisis;
7_ Pencabutan level kondisi krisis Pasar SBN (level Waspada, Siaga, atau Krisis].
Adapun mekanismej'prosedur
dimaksud antara lain:

dari

masing-masing

tata

cara.

penanganan

1. Penetapan Level Kondisi Pasar SBN (level Waspada, Siaga, atau Krisis)

a. Pelaksanaan pemantauan pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN) dan
perhitungan indeksasi kondisi pasar Surat Berharga Negara sebagai indikasi
awal untuk penyiapan rekomendasi penetapan level kondisi pasar SBN dan
pengolahan data oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu
kepada SOP terkait dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
b. Penyediaan data transaksi harian SBN melalui Penerima Laporan Transaksi
Efek (PLTE), Direktorat Transaksi dan Lembaga Efek, Otoritas Jasa
Keuangan yang mengacu kepada SOP terkait dengan penelaahan transaksi
obligasi harian sebagai bahan Direktorat Surat Utang Negara dalam
penyiapan rekomendasi penetapan level kondisi pasar SBN;
c. Penyampaian hasil qssesment atas perubahan harga/yield SUN, tren
harga/yield SUN darr/atau hasil stress test sebagai bahan rekomendasi
penetapan kondisi pasar SBNoieh Direktorat Strategi dan Portofolio Utang,
DJPU yang mengacu kepada SOP terkait dengan Protokol Manajemen Krisis
Pasar SBN;
d. Rapat penyusunan dan penyampaian rekomendasi penetapan kondisi pasar
SBN dan penyiapan langkah-Iangkah pelaksanaan penanganan kondisi
pasar SBN oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU dan Direktorat Strategi
dan Portofolio Utang, DJPU kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang
yang mengacu kepada SOP terkait .dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar

SBN;

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-3 e. Penetapan kondisi pasar SBN pada level Waspada, Siaga, atau Krisis dan
langkah-langkah pelaksanaan penanganan kondisi pasar SBN oleh Direktur
Jenderal Pengelolaan Utang atas nama Menteri Keuangan yang mengacu
kepada SOP terkait denganProtokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
f. Penyampaian nota dinas mengenai laporan hasil Penetapan kondisi pasar
SBN pada level Waspada, Siaga, atau Krisis dan langkah-Iangkah
pelaksanaan penanganan kondisi pasar SBN oleh Direktur Jenderal
Pengelolaan Utang kepada Menteri Keuangan yang mengacu kepada SOP
terkait dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
g. Penyampaian surat Direktur Surat Utang Negara mengenai informasi
Penetapan kondisi pasar SBN pada level Waspada, Siaga, atau Krisis kepada
Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Deputi Bidang Usaha JasaKementerian BUMN, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Pusat
lnvestasi Pemerintah (PIP), yangmengacu kepada SOP terkait dengan
Protokol Manajemen KrisisPasar SBN;
h. Pemantauan secara intensif mengenai kondisi pasar Surat Utang Negara

terkini baik dengan pelaku pasar maupun pemberitaan di media massa oleh
Direktorat Surat Utang Negara, yang mengacu kepada SOP terkait dengan
Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN.

2. Pelaksanaan koordinasidengan FKSSK dalam rangka penanganail kondisi
krisis pasar SBN pada level waspada, siaga, atau krisis;
a. Penyampaian informasi penetapan kondisi pasar SBN kepada Sekretariat
Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) melalui surat
Direktur Surat Utang Negara;
b. Pelaksanaan komunikasi aktif dan penyampaian datajinformasi terkini
terkait dengan kondisi pasar SBN secara harian pada hari kerja melalui
email atau alat komunikasi lainnya kepada Sekretariat Forum Koordinasi
Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK) dalam rangka koordinasi terkait
Stabilitas Sistem Keuangan.
3. Pelaksanaan koordinasi dengan unit terkait di lingkungan Kementerian
Keuangan dan Kementerian BUMN dalam rangka perranganan kondisi Pasar
SBN pada level Siaga atau Krisi"
a. Penyiapan rapat koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar SBN
dengan unit terkait di lingkungan Kementerian Keuangan dan Kementerian
BUMN oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada

SOP terkait dengan Pelaksanaan .koordinaei dalam rangka penanganan
kondisi Pasar SBN;
b. Penyiapan rekomendasi jumlah, seri dan timing pembelian SBN serta market
update terkait rencana pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN
oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang rnengacu kepada SOP terkait
dengan pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar
SBN;

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-4c. Penyiapan data mengenai kondisi Kas Umum Negara yang dapat digunakan
untuk perrtbelian SBN oleh DJPB dalam rangka stabilisasi pasar SBN, oleh
Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPB);
d. Penyiapan data mengenai kondisi keuangan PIP yang dapat digunakan
untuk pembelian SBN oleh PIP dalam rangka stabilisasi pasar SBN oleh PIP;
e. Penyiapan data mengenai dana SAL yang dapat digunakan untuk pembelian
SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN oleh Direktorat Pengelolaan Kas
Negara, DJPB;
f. Penyelenggaraan rapat koordinasi dalam rangka penanganan kondisi krisis

.Pasar SBN dengan unit terkait di lingkungan Kementerian Keuangan dan
Kementerian BUMN dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Utang,
yang mengacu kepada SOP terkait dengan Pelaksanaan koordinasi dalam
rangka penanganan kondisi Pasar SBN;
g. Penyampaian hasil rapat koordinasi dalam rangka penanganan kondisi krisis
Pasar SBN dengan. unit .terkait di lingkungan Kementerian Keuangan dan
Kementerian BUMN kepada Menteri Keuangan oleh Direktur Jenderal
Pengelolaan Utang, yang mengacu kepada SOP terkait dengan Pelaksanaan
koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar SBN;
h. Persetujuan Menteri Keuangan untuk melaksanakan pembelian SBN dengan
menggunakan dana Kas tJmum Negara, dana PIP, dan Zatau menggunakan
dana SAL dalam rangka stabilisasi pasar SBN, yang mengacu kepada SOP
terkait dengan Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi
Pasar SBN;
i. Dalam hal Persetujuan Menteri Keuangan untuk pembelian SBN dalam
rangka stabilisasi pasar SBN dengan menggunakan dana SAL, persetujuan
Menteri Keuangan termasuk persetujuan untuk penyampaian usulan
penggunaan dana SAL kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR), yang mengacu kepada SOP terkaitpelaksanaan Pembelian SBN dalam
rangka penanganan krisis dengan menggunakan dana SAL.


4. Pelaksanaan pembelian SBN menggunakan dana DIPA Pengelolaan Utang
dalam rangka penanganan krisis pasar SBN
a. Penyiapan pelaksanaan transaksi pembelian SBN dalam rangka stabilisasi
pasar SBN kepada Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu
kepada SOP terkait dengan pelaksanaan transaksi SUN secara langsung
dengan tujuan melaksanakan stabilisasi pasar SBN;
b. Pemberitahuan rencana pelaksanaan transaksi SUN secara langsung kepada
Otoritas Jasa Keuangan oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang
mengacu kepada SOP terkait dengan pelaksanaan transaksi SUN secara
langsung dengan tujuan melaksanakan stabilisasi pasar SBN;
c. Pelaksanaan transaksi pembelian SBN secara langsung oleh Direktorat Surat
Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait dengan pelaksanaan
transaksi SUN secara langsung dengan tujuan melaksanakan upaya
stabilisasi pasar SBN;
d. Penandatanganan dan penyampaian surat Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang atas nama Menteri Keuangan kepada Bank Indonesia mengenai hasil

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA


-5 -

e.

f.

g.

h.

pe1aksanaan transaksi SUN secara langsung dan Addendum· Terms and
Conditions'SUN, yang mengacu kepada SOP terkait dengan pelaksanaan
transaksi secara langsung dengan tujuan melaksanakan stabilisasi pasar
SBN;
Pelaksanaan proses penyelesaian transaksi pembelian SBN oleh Direktorat
Evaluasi Akuntansi dan Setelmen, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait
pelaksanaan setelmen transaksi.
Pelaksanaan proses penyelesaian transaksi pembelian SBN oleh KPPN, DJPB
yang mengacu kepada SOP yang terkait dengan penyelesaian Transaksi SBN;
Penyampaian informasi hasil pembelian SBN kepada publik oleh Direktorat
Surat Utang Negara, DJPU melalui siaran pers yang dilakukan oleh Biro
Komunikasi dan Layanan Informasi, Setjen yang mengacu kepada SOP
terkait dengan pembuatan dan pendistribusian siaran pers;
Penyampaian nota dinas Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai
laporan hasil transaksi pembelian SBN dan/ atau laporan penanganan krisis
pasar SBN kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada unit eselon I
dan eselon II terkait (DJPB dan PIP) yang mengacu kepada. SOP terkait
dengan Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar
SBN. Laporan penanganan krisis pasar SBN dapat memuat laporan hasil
transaksi pembe1ian SBN(digabungkan dalam 11aporan).

5. Pelaksanaan pembelian SBN oleh Ditjen Perbendaharaan dan/atau Pusat
Investasi Pemerintah dalam rangka penanganan krisis pasar SBN pada level
Siaga atau Krisis
a. Koordinasi internal pada DJPB dan/ atau Pusat Investasi Pemerintah terkait
persetujuan Menteri Keuangan atas rencana pembelian SBN oleh DJPB
dari/ atau Pusat Investasi Pemerintah;
b. Penyampaian permintaan kepada DJPU untuk melaksanakan transaksi
pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN sesuai penugasan
Menteri Keuangan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPB;
c. Penyampaian permintaan kepada DJPU untuk melaksanakan transaksi
pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN sesuai penugasan
Menteri Keuangan oleh Pusat Investasi Pemerintah;
d. Penyiapan pelaksanaan transaksi pembelian SBN dalam rangka stabilisasi
pasar SBN sesuai permintaail DJPB atau Pusat Investasi Pemerintah, oleh
Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait
dengan Pelaksanaan Transaksi SUN secara langsung dengan tujuan
melaksanakan upaya stabilisasi pasar SBN;
e. Pemberitahuan rencana pe1aksanaan transaksi SUN secara langsung kepada
Otoritas Jasa Keuangan yang mengacu kepada SOP terkait dengan
Pelaksanaan Transaksi SUN secara langsung dengan tujuan melaksanakan
upaya stabilisasi pasar SBN;
f. Pe1aksanaan transaksi pembelian SBN secara langsung oleh Direktorat Surat
Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait dengan pelaksanaan
transaksi secara langsung dengan tujuan melaksanakan upaya stabilisasi
pasar SBN;

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-6 g. Penyampaian
dokumen-dokumen
yang
diperlukan
dalam
rangka
penyelesaian transaksi pembelian SBN dalam rangka stabilisasi pasar SBN
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara atau Pusat Investasi Pemerintah
oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait
. dengan
pelaksanaan transaksi
secara langsung
dengan
tujuan
melaksanakan stabilisasi pasar SBN;
h. Penandatanganan dan penyampaian surat Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang atas nama Menteri Keuangan kepada b セ ォ
Indonesia mengenai hasil
pelaksanaan .transaksi SUN secara langsung yang mengacu kepada SOP
terkait dengan pelaksanaan transaksi secara langsung dengan tujuan
melaksanakanupaya stabilisasi pasar SBN;
1.
Pelaksanaan proses penyelesaian transaksi pembelian SBN oleh Direktorat
Pengelolaan Kas Negara, DJPB dau/atau Pusat Investasi Pemerintah yang
mengacu kepada SOP terkait pelaksanaan penyelesaian Transaksi SBN pada
Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPB darr/ atau Pusat Investasi
Pemerintah; .
J. Penyampaian informasi hasil pembelian SBN .kepada publik oleh Direktorat
Surat Utang Negara, DJPU melalui siaran persyang dilakukan oleh Biro
Komunikasi dan Layanan Informasi, Setjen yang mengacu kepada SOP
terkait dengan pembuatan dan pendistribusian siaran pers;
k. Penyampaian nota dinas Direktur. Jenderal Pengelolaan Utang mengenai
laporan hasil transaksi pembelian SBN danj' atau laporan penanganan krisis
pasar SBN kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada unit eselon I
dan eselon II terkait (DJPB dan PIP) yang mengacu kepada SOP terkait
dengan Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar
SBN. Laporan penanganan krisis pasar SBN dapat memuat laporan basil
transaksi pembelian SBN (digabungkan dalam 1 laporan).

6. Pelaksanaan pembelian SBN menggunakan. Saldo Anggaran Lebih (SAL) oleh
Ditjen Pengelolaan Utang dalam rangka penanganan kondisi pasar SBN pada
level Krisis
a. Penyampaian surat Menteri Keuangan kepada Badan Anggaran Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) untuk permintaan persetujuan pembelian SBN
menggunakan SAL oleh Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Sekretariat
Jenderal;
.
b. Pelaksanaan pembahasan permintaan persetujuan Badan Anggaran Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) atas penggunaan dana SAL untuk pembelian SBN
dalam rangka stabilisasi pasar SBN, oleh Direktorat terkait pada DJA dan
unit terkait lainnya di lingkungan Kementerian Keuangan. Penyampaian
usulan penetapan revisi SP-RKABUN kepada Direktorat Jenderal Anggaran
dan usulan' pengesahan revrsi DIPA kepada Direktorat Jenderal
Perbendaharaan oleh Direktorat Strategi dan Portofolio Utang, DJPU yang
mengacu pada SOP terkait pelaksanaan Pembelian. SBN dalam rangka
penanganan krisis dengan menggunakan dana SAL;
c. Pelaksanaan proses penetapan revisi RKA oleh DJA, yang mengacu pada
SOP terkait dengan penyelesaian anggaran APBN-P;

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-7 d.

Pelaksanaan proses pengesahan dokumen SP-DIPA revisi oleh DJPB, yang
mengacu kepada SOP terkait dengan penelaahan dan pengesahan DIPA;
e. Pelaksanaan pemindahbukuan dana Rekening Kas Saldo Anggaran lebih ke
Rekening Kas Umum Negara oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara, DJPB
yang mengacu kepada SOP terkait dengan tata cara pengelolaan rekening
Saldo Anggaran Lebih;
f. Penyiapan pelaksanaan transaksi pembelian SUN dengan menggunakan
dana SAL dalam rangka stabilisasi pasar SBN, oleh Direktorat Surat Utang
Negara, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait dengan Pelaksanaan
Transaksi pembelian SUN melalui lelang atau secara langsung dengan
tujuan melaksanakan upaya stabilisasi pasar SBN;
g. Pernberitahuan rencana pelaksanaan transaksi pembelian SUN dengan
menggunakan dana SAL dalam rangka stabilisasi pasar SBN kepada
Otoritas Jasa Keuangan, oleh Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang
mengacu kepada SOP terkait dengan Pelaksanaan Transaksi pembelian SUN
melalui lelang atau secara langsung dengan tujuan melaksanakan upaya
stabilisasi pasar SBN;
h. Pelaksanaan transaksi pembelian SBN dengan menggunakan dana SAL
dalam rangka stabilisasi pasar SBN oleh Direktorat Surat Utang Negara,
DJPU yang mengacu kepada SOP terkait dengan Pelaksanaan Traneakai
pembelianSUN melalui lelang atau secara langsung dengan tujuan
melaksanakan upaya stabilisasi pasar SBN;
1.
Penandatanganan dan penyampaian surat Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang atas nama Menteri Keuangan kepada Bank Indonesia mengenai hasil
pelaksanaan transaksi SUN secara langsung dan Addendum Terms and
Conditions SUN yang rnengacu kepada SOP terkait dengan pelaksanaan
transaksi secara langsung dengan tujuan melaksanakan upaya stabilisasi
pasar SBN;
J. Pelaksanaan proses penyelesaian transaksi pembelian SBN oleh Direktorat
Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, DJPU yang mengacu kepada SOP terkait
pelaksanaan Setelrnen Transaksi;
k. Pelaksanaan proses penyelesaian transaksi pernbelian SBN oleh KPPN
Jakarta VI yang mengacu pada SOP terkait pelaksanaan penyelesaian
TransaksiSBN;
1. Penyampaian informasi hasil pembelian SBN kepada publik oleh Direktorat
Surat Utang Negara, DJPU melalui siaran pers yang dilakukan oleh Biro
Komunikasi dan Layanan Inforrnasi, Setjen yang rnengacu kepada SOP
terkait dengan pembuatan dan pendistribusian siaran pers;
m. Penyampaian nota dinas Direktur Jenderal Pengelolaan Utang mengenai
laporan hasil transaksi pernbelian SBN dan/ atau laporan penanganan krisis
pasar SBN kepada Menteri Keuangan dengan ternbusan kepada unit eselon I
dan eselon II terkait (DJPB dan PIP) yang mengacu. kepada SOP terkait
dengan Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi Pasar
SBN. Laporan penanganan krisis .pasar SBN dapat memuat laporan hasil
transaksi pembelian SBN (digabungkan dalarn 1 laporan).

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-87. Pencabutan level kondisi krisis Pasar SBN (Level Waspada, Siaga, atau
Krisis)
a. Pelaksanaan pemantauan pergerakan yield Surat Utang Negara (SUN)
sebagai indikasi untuk penyiapan rekomendasi pencabutan level kondisi
pasar SBN oleh. Direktorat Surat Utang Negara, DJPU yang mengacu kepada
SOP terkait dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
b. Penyusunan dan penyampaian rekornendasi pencabutan kondisi pasar SBN
oleh Direktorat Surat Utang Negara dan Direktorat Strategi dan Portofolio
Utang, DJPU kepada Direktur Jenderal Pengelolaan Utang yang mengacu
kepada SOP terkait denganProtokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
c. Pencabutan level kondisi pasar SBN oleh Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang atas : nama. Menteri Keuangan yang mengacu kepada SOP terkait
dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN;
d. Penyampaian nota dinas kepada Menteri Keuangan mengenai laporan
pencabutan level kondisi ·pasar SBN yang mengacu kepada SOP. terkait
dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar SBN;.
e. Penyampaian surat Direktur Surat Utang Negara mengenai informasi
Pencabutan kondisi pasar SBN pada level Waspada, Siaga, atau Krisis
kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Deputi Bidang Usaha .JasaKementerian BUMN, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Pusat
InvestasiPeinerintah (PIP) dan sekretariat FKSSK yang mengacu kepada SOP
terkait dengan Protokol Manajemen Krisis Pasar.

D. Dasar Hukum
1.
2.

Undang-Undang Nomor 24 Tahuri 2002 tentang Surat Utang Negara;
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK08/2008 tentang Transaksi
Surat Utang Negara Secara Langsung sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 126/PMK08/2011;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMKOl/2010 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Keuangan;
5. Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 206/PMK05/2010 tentang Pengelolaan
Saldo Anggaran Lebih;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 188/PMK08/2011 tentang Tata Cara
Penggunaan Saldo. Anggaran Lebih Dalam Rangka Stabilisasi Pasar Surat
Berharga Negara Domestik;
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 175/KMK08/2011 tentang Mekanisme
Koordinasi Pembelian Surat Berharga Negara Dalam Rangka Stabilisasi Pasar
Surat Berharga Negara Di Lingkungan Kementerian Keuangan;
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK08/2011 tentang Penetapan
Level dan Indikator Kondisi Pasar Surat Berharga Negara Dalam
Melaksanakan Protokol Manajernen Krisis Pasar Surat Berharga Negara
sebagaimana telah diubah dengan . Keputusan Menteri Keuangan Nomor
452/KMK08/2011;

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

-9 9.

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 402/KMK.05/2011 tentang Penugasan
Kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Untuk Melaksanakan Pembelian
Surat Berharga Negara Dalam Rangka Stabilisasi Pasar Surat. Berharga
Negara;
10. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 404 /KMK.05/2011 tentang Penugasan
Kepada Pusat Investasi Pemerintah Untuk Melaksanakan Pembelian Surat
Berharga Negara Dalam Rangka Stabilisasi Pasar Surat Berharga Negara.

E. Pihak yang terlibat
1. Direktorat Surat Utang Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
2. Direktorat Strategi Portofolio Utang, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang;
3. Direktorat Evaluasi, Akuntansi dan Setelmen, Direktorat .Jenderal Pengelolaan
Utang;
4. Direktorat Pengelolaan Kas Negara, Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
5. Direktorat Pelaksanaan Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan;
6. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Khusus Jakarta VI, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan;
7. Direktorat terkait pada Direktorat Jenderal Anggaran;
8. Sekretariat Forum Koordinasi Stabilitas Sektor Keuangan (FKSSK);
9. Direktorat Transaksi dan LembagaEfek, Otoritas Jasa Keuangan;
10. Bank Indonesia;
11. Deputi Bidang Usaha Jasa-Kementerian BUMN;
12. Pusat Investasi Pemerintah;
13. Biro Komunikasi dan Layanan Informasi, Sekretariat Jenderal.
F. Keluaran (Output)
Keluaran SOP Penanganan Krisis SBN pada masing-masing tata cara sebagai
berikut:
1. Penetapan level kondisi Pasar SBN (level Waspada, Siaga, atau Krisis)
1.

2.

3.

Pelaksanaan
pemantauan
pergerakan yield Surat Utang
Negara (SUN) dan perhitungan
indeksasi kondisi pasar Surat
Berharga Negara
Penyediaan
data
transaksi
harian SBN dari, Otoritas Jasa
Keuangan

Data dan Informasi
pergerakan yield SUN, .
indeks kondisi pasar
SBN dan indikator
pendukung lainnya
Data trarisaksi harian
SBN melalui sistem
aplikasi PLTE
Direktorat Transaksi
dan Lembaga Efek,
Otoritas Jasa
Keuangan
Penyampaian hasil assesmene Data dan hasil
atas perubahan harga/yield ussesmenr atas
SUN, tren harga/yield SUN perubahan harga/ yield

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 10 -

dari/jitau hasil stress test

SUN, tren harga/yield
SUN dan/ atau hasil

Rapat
penyusunan
dan
penyampaian
rekornendasi
penetapan kondisi pasar, SBN
dan penyiapan langkah-langkah
pelaksanaan
penanganan
kondisi pasar
Penetapan kondisi pasar SBN
pada level Waspada, Siaga, atau
Krisis
dan langkah-langkah
pe1aksanaan
penanganan
kondisi pasar SBN
Penyampaian
nota
dinas
mengenai laporan penetapan
kondisi
pasar
SBN
oleh
Direktur Jenderal Pengelolaan
Utang
kepada
Menteri
Keuailgan
Penyampaian
informasi
Penetapan kondisi pasar. SBN
pada level Waspada, Siaga, atau
Krisis kepada Otoritas .Jasa
Keuangan,
Bank Indonesia,
Deputi Bidang Usaha JasaKementerian BUMN, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, dan
Pusat
Investasi
Pemerintah
(PIP).
.
Pemantauan kondisi pasar SUN
terkini dengan pe1aku pasar
maupun pemberitaan di media
massa

Nota Dinas Bersama
Direktur SUN dan
Direktur SPU kepada
Direktur Jenderal PU

stress test
4.

5.

6.

7.

8.

Dokumen / Form
penetapan Level
Kondisi Pasar SBN

Nota Dinas Dirjen PU
kepada Menteri
Keuangan

Surat Direktur SUN

Data dan informasi
terkini terkait pasar
SUN

2. Pelaksanaan koordinasi dengan FKSSK dalam rangka penanganan kondisi
krisis pasar SBN pada level waspada, staga, atau krisis

1.

Penyampaian
informasi Surat Direktur SUN
penetapan kondisi pasar SBN kepada Sekretariat
kepada
Sekretariat
Forum FKSSK
Koordinasi Stabilitas Sistem

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 11 -

Keuangan
(FKSSK)
melalui
surat Direktur SUN;
Pelaksanaari komunikasi aktif
2.
dan
penyampaian
datajinformasi terkini terkait
dengan pasar SBN secara
harian pada hari kerja melalui
email atau alat komunikasi
lainnya
kepada
Sekretariat
. Forum Koordinasi Stabilitas
Sistem
Keuangan
(FKSSK)
dalam rangka koordinasi terkait
Stabilitas Sisterri Keuangan;

Data dan Informasi
terkini terkait pasar
SUN, Surat Direktur
SUN kepada
Sekretariat FKSSK
.

3. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka penanganan kondisi krisis Pasar SBN
pada level Siaga atau Krisis
,.- -- --',"" " - ... T
"I
" "
.
'
' .
セ[ヲゥmᄋGLャ
. , 1.@,['lj"].\.1$'4\
AGriゥサZャセBGM ᄋ Zセ [idI セ 」[Z
セ G ャZ
,_,

J

1.

2.

3.

4.

i,

'

1

_"

_



___

"

Penyiapan rapat koordinasi
dengan unit terkait di
lingkungan Kementerian
Keuangan dan Kementerian
BUMN
Penyiapan rekomendasi jumlah,
seri dan timing pembelian SBN
serta market update terkait
rencana pembelian SBN dalam
rangka stabilisasi pasar SBN
Penyiapan data mengenai
kondisi Kas Umum Negara oleh
DJPB, data mengenai kondisi
keuangan PIP oleh PIP, dan
data mengenai dana SAL oleh
Direktorat Pengelolaan Kas
Negara, DJPB yang dapat
digunakan untuk pembelian
SBN dalam rangka stabilisasi
pasar SBN
Rapat koordinasi dan
penyampaian hasil rapat
koordinasi dalarri rangka
penanganan kondisi krisis
Pasar SBN dengan unit terkait
di lingkungan Kementerian

'.

l' •

_'

Undangan Rapat,
Bahan presentasi,
Voice recorder, daftar
hadir dsb
Bahan rekomendasi

Data dan Bahan
rekornendasi

Notulen rapat dan
Nota dinas kepada
Menteri Keuangan
dilampiri Notulen
rapat dan konsep form
persetujuan Menteri

,I

-

I

.1.1

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- '- -..

- 12 l

セ ZG B[ }セ

"i'-セイLZ

Bセ

.:ᄋャZエ_HセGc」ァj}セZᄋ⦅N

セM[NtBᄋイG

セ|MGZ

-',

..'

. -::' _.-',' [GAセャ |MZゥiG
j⦅BL|NセGM



____

.- '\

セLB⦅NGBLMNB

Ii'セ_ゥヲ[ョLェIMャセG

セ\

jG GZ セ ャ セNLB ・

Keuangan dan Kementerian
Keuangan
BUMN kepada Menteri
Keuangan
Persetujuan Menteri Keuangan
Form persetujuan
untuk melaksanakan pembelian Menteri Keuangan
SBN dengan menggunakan
dana Kas Umum Negara, dana
PIP, danr atau menggunakan
dana SAL daIam rangka
stabilisasi pasar SBN
Persetujuan Menteri Keuangan
Surat Menteri
terkait penyampaian usulan
Keuangan kepada
penggunaan dana SAL kepada
Badan Anggaran, DPR
Badan Anggarari DPR

5.

6.

.

4. Pelaksanaan pembelian SBN menggunakail dana DIPA Pengelolaan Utang
dalam rangka penanganan krisis pasar SBN
'-.
i ェエFセイ
セ[LᄋG Qェヲ イ Z ゥ[}ᄋH A QャB [セ
エセゥャ
エセNHZ ャ エ セ
セ イセj
Bセエ

セ '.
|ゥャセ エサG
Rセ AエN ᄋQ
... 0 •
AZGセ⦅B

.......

1.

Bセャj⦅

Nセ

"'.:...... _ ,

-

-.l

Penyiapan pelaksanaan
transaksi pembelian SBN
daIam rangka stabilisasi
pasar SBN

2.

Pemberitahuan rencana
pe1aksanaan transaksi SUN
secara langsung kepada
Otoritas Jasa Keuangan

3.

Pelaksanaan transaksi
pembelian SBN secara
langsung
Penandatanganan dan
penyampaian hasil transaksi
pembelian SBN kepada Bank
Indonesia dan adendum
.Terms and Conditions SUN

4.

5.

Pelaksariaan proses
penyelesaian transaksi
pembelian SBN pada

N iGMセ



-- ..,

,_ '...J , •.....!.___

.. ... Ii;

, r"



'

,'I:::...'

Ujicoba infrastruktur,
form persetujuan
limit transaksi,

benchmark price,
checklist evaIuasi
SOP
Surat Direktur SUN
kepada Direktorat
Transaksi dan
Lembaga Efek,
Otoritas Jasa
Keuangan

Deal ticket,
addendum terms and
conditions SUN
Surat Direktur
JenderaI Pengelolaan
Utang a.ri. Menteri
Keuangan kepada
Bank Indonesia
dilampiri dengan
adendum Terms and.
Conditions SUN
SPM kepada KPPN
Jakarta VI

- ⦅GセZB_

').";1

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 13 -

イ[NヲセッMZᄋ

G^Mセエェャ[jイB

セ セ

..1[ Mセ GMNセ

Direk;torat t Evaluasi,
Akuntansi dan Setelmen,
DJPU
Pe1aksanaan proses
penyelesaian transaksi
pembelian SBN oleh KPPN.
Jakarta VI

6.

.

H セ ⦅Zセ A ᄋ N ゥ

セ セ⦅ セ⦅ i ⦅ M セ イ

Gセ|

Nセゥ Z G ^ M

Aセ

SP2D Menteri
Keuangan kepada BI
untuk
memindahbukukan
dari rekening
501.002.006.980
(Rekening
Pengeluaran KPPN
Khusus Jakarta VI)
dalam Rupiah ke
rekening pengeluaran
SBN
502.000.001.980
(Rekening Kas Umum
Negara]

7.

Penyampaian informasi hasil
pembe1ian SBN kepada
publik

8.

Penyampaian nota dinas
mengenai laporan hasil
transaksi pembelian SBN
danjatau laporan
penanganan krisis pasar SBN
kepada Menteri Keuangan
dengan tembusan kepada
unit eselon I dan eselon II
terkait (DJPB dan PIP)

Surat Direktur SUN
kepada Kepala Biro
KLI dan konsep
siaran pers
Nota Dinas Direktur
Jenderal kepada
Menteri Keuangan

Laporan
penanganan
krisis pasar SBN
dapat memuat
laporan hasil
transaksi
pembelian SBN
{digabungkan
dalam 1 laporan)

5. Pelaksanaan pembelian SBN oleh Ditjen Perbendaharaan dan/atau Pusat
Investasi Pemerintah dalam rangka penanganan krisis pasar SBN pada level
Siaga atau Krisis
1.

2.

Koordinasi internal pada DJPB
danjatau PIP terkait
persetujuan Menteri Keuangan
Mas rencana pembelian SBN
Penyampaian permintaan DJPB
kepada DJPU untuk
melaksanakan transaksi
pembelian SBN dalam rangka

Notulen Rapat dan
bahan rekomendasi

Surat Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
kepada Direktur

MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

セrエOャョZFGBN[lゥオェ}A

- 14 -

セス

⦅ZNエセB

3.

4.

.. _"1._,"":::,,_,,,. __ セ

j

___

Nᄋエ」ZN j⦅セ

:;' ZBGセLQ

- '_" ::". - ""F_

stabilisasi pasar SBN sesuai
penugasan Menteri Keuangan
Penyanipaian permintaan PIP
kepada DJPU untuk
melaksanakan transaksi
pembelian SBN dalam rangka
stabilisasi pasar SBN sesuai
penugasan Menteri Keuangan
Penyiapan pelaksanaan
transaksi pembelian SBN dalarn
rangka stabilisasi pasar SBN
sesuai permintaan DJPB atau
PIP
Pemberitahuan rencana
pelaksanaan transaksi SUN
secara langsung kepada
Otoritas Jasa Keuangan

1-"

L⦅セ

ゥLuZiG[ャエIHウセ '.

_

l

セGLN

_" _

... セNiオ

ア[セwA ZG セャ [ ゥ

______ ,



--,_

.,'t'"

.Jenderal Pengelolaan
Utang
Surat Kepala PIP
kepada Direktur
Jenderal Pengelolaan
Utang

Ujicoba infrastruktur,
form persetujuan limit
transaksi, benchmark
price, checklist
evaluasi SOP
Surat Direktur SUN
5.
kepada Direktorat
Transaksi dan
Lembaga Efek,
Otoritas Jasa
Keuangan-Otoritas
Jasa Keuangan
Deal ticket, konsep
6. Pelaksanaan transaksi
pembelian SBN secara langsung surat ke Bank
oleh Direktorat Surat Utang
Indonesia
Negara, D,JPU
7. Penyampaian dokumenDeal ticket
dokumen yang diperlukan
dalam rangka penyelesaian
transaksi pembelian SBN dalam
rangka stabilisasi pasar SBN'
kepada Direktorat Pengelolaan
Kas Negara atau PIP
Penandatanganan dan .
Surat Direktur
8.
penyampaian hasil pelaksanaan Jenderal Pengelolaan
transaksi SUN secara langsung Utang a.n. Menteri
kepada Bank Indonesia
Keuangan kepada
Bank Indonesia
Pelaksanaan proses
Surat kepada Bank
9.
penyelesaian transaksi
Indonesia
pembelian SBN oleh Direktorat
Pengelolaan Kas Negara, DJPB
Pelaksanaan
proses
Surat kepada Bank
10.
penyelesaian transaksi
Indonesia
pernbelian SBN oleh PIP
Nota dinas Direktur
II. Penyampaian informasi hasil

.:

MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

- 15 -

pembelian SBN kepada publik

SUN kepada Kepala
Biro KLI dan konsep
siaran pers
Nota Dinas Direktur
Jenderal kepada
Menteri Keuangan

12. Penyarnpaian nota dinas
mengenai laporan hasil
transaksi pembelian SBN
dan/ atau laporan penanganan
krisis pasar SBN kepada
Menteri Keuangan dengan
tembusan kepada unit eselon I
dan eselon II terkait (DJPB dan
PIP)

Laporan
penanganan .
krisis pasar
SBN dapat
memuat
laporan hasil
transaksi
pembelian
SBN
(digabungkan
dalam 1
laporan)

6. Pelaksanaan pembelian SaN menggunakan Saldo Anggaran Lebih (SAL) oleh
DU:jen Pengelolaan Utang dalam rangka penanganan kondisi pasar saN pada
level Krisis

'I' -",

C",

I tセj
I'
, .
"

1.

I
I

"'

"

M B_セB MiBM

t[QZAjイGIセ

... ""- -

セG}j

QNOsヲ[セLイGoャcj

MセNL

--- -

,-

-!"':;':-

G[ Mセi MBセ

Penyampaian surat Menteri
Keuangan kepada Badan
Anggaran DPR
Pelaksanaan pembahasan .
permintaan persetujuan Badan
Anggaran DPR atas penggunaan
dana SAL untuk pembelian SBN
dalam rangka stabilisasi pasar
SBN
Penyampaian usulan penetapan
revisi SP-RKABUN kepada
Direktorat Jenderal Anggaran
dan usulan pengesahan revisi
DIPA kepada Direktorat
Jenderal Perbehdaharaan
Pelaksanaan proses penetapan
revisi SP-RKABUN oleh DJA
".

2.

3.

4.

5.
6.

Pelaksanaan proses penetapan
revisi RKA oleh DJA
Pelaksanaan proses
pengesahan dokumen SP-DIPA
revisi oleh DJPB

- "..
, . ) loJ

'
Mセ

"-l

_

1エセ


[jZGiセl

--

---



ャNZMョエLGセQA[ス
-

-

:

-

:

'

-

,.

Penyarnpaian surat Menteri
Keuangan kepada Badan
Anggaran DPR
Pelaksanaan pembahasan
permintaan persetujuan Badan
Anggaran DPR atas penggunaan
dana SAL untuk pembelian SBN
dalam rangka stabilisasi pasar
SBN
Penyarnpaian usulan penetapan
revisi SP·RKABUN kepada
Direktorat Jenderal Anggaran
dan usulan pengesahan revisi
DIPA kepada Direktorat
.Jenderal Perbendaharaan
Pelaksanaan proses penetapan
revisiRKA oleh DJA

5.

Penyarnpaian dokumen sp·
RKABUN oleh DJA kepada
DJPB

6.

Pelaksanaan proses
pengesahan dokumen SP-DIPA
revisi oleh DJPB

7.

Penyarnpaian dokumen
dokumen SP