Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Agama pada Lefabel Suatu Studi Tentang Pemahaman Agama Komunitas Masyarakat Kumul di Batuley, Kepulauan Aru- Maluku

PERBEDAAN AGAMA PADA LEFABEL
Suatu Studi Tentang Pemahaman Agama Komunitas Masyarakat
Kumul di Batuley, Kepulauan Aru- Maluku

Tesis
Diajukan kepada:
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:

Helky Brando Veerman
Nim : 752010021

Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, April 2012

16.2011.S2


PERBEDAAN AGAMA PADA LEFABEL
Suatu Studi Tentang Pemahaman Agama Komunitas Masyarakat
Kumul di Batuley, Kepulauan Aru- Maluku

Tesis
Diajukan kepada:
Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains

Oleh:

Helky Brando Veerman
Nim : 752010021

Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga, April 2012

Lembaran Persembahan


Tesis ini tidak mampu membayar semua pengorbanan,
perhatian dan kasih sayang orang-orang tercinta:

Mama Onya dan Papa Edy Veerman
Bersama

Istriku dan Anakku, Winna & Divan Angely
Veerman
Semua Saudara dan Keluarga Besar Veerman,

Bu Fenty, Usi Veby, Sherly, Domi, Nus, Marlen, Siska,
dan Si bungsu Ida. Niko, Ampi, Risanda, Efendi, Sains,
Berny dan Berlis,
Tak Lupa Untuk Bu Berry, Mimy dan Ona.
Serta Keluarga Kiriwenno-Soselisa-Parinussa

Beta berhutang semua hal untuk kalian semua, hanya
karya kecil ini yang bisa dipersembahkan sebagai
tanda terimakasihku yang tulus. Semoga kalian

semua bisa tetap tersenyum.
Segala Puji dan Hormat Hanya untuk Kemulian
Nama Tuhan Yesus Kristus

iii

Sebuah Perenungan…

“Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun
engkau tidak berjerih payah dan tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh
dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Bagaimana Aku
(Tuhan) tidak sayang kepada Ninive, kota yang besar itu yang
berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya
tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri?”- Tuhan juga
mengasihi bangsa-bangsa (agama-agama?) lain,
(Yunus 4: 10-11).

iv

Abstrak


PERBEDAAN AGAMA PADA LEFABEL
Suatu Studi Tentang Pemahaman Agama Komunitas Masyarakat Kumul di
Batuley, Kepulauan Aru- Maluku
Penulisan tesis ini dilatari oleh pengalaman sebagai Pendeta jemaat Gereja Protestan
Maluku (GPM) yang pernah bertugas dan menjumpai sebuah fenomena kehidupan
beragama pada suatu masyarakat yang terdiri dari komunitas Muslim, Protestan dan Katolik
di desa Kumul daerah Batuley, kepulauan Aru, Maluku. Fenomena kehidupan beragama itu,
menempatkan pentingnya hubungan keluarga, pertalian darah, ikatan marga dan kekerabatan
kelompok sebagai pilar utama membangun persaudaraan bagi komunitas hidup beragama di
sana. Kehidupan beragama semacam itu nampak pada anggota-anggota keluarga batih
(nuclear family) yang berbeda agama namun dapat hidup dalam satu rumah. Sebuah
fenomena yang oleh masyarakat Batuley lazim disebut sebagai lef Abel.
Karena itu, tujuan penelitian dari tesis ini adalah untuk menjawab permasalahan
bagaimana pemahaman masyarakat Kumul, Batuley tentang agama dan faktor-faktor
penyebab yang memungkinkan mereka dapat hidup bersama, walaupun berbeda agama pada
satu lef abel, serta implikasi praktisnya bagi kehidupan yang harmonis antar komunitas
beragama di Batuley. Adapun metode yang digunakan untuk membedah permasalahan ini
adalah metode deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan adalah teori tentang agama dari
beberapa tokoh, seperti Emile Durkheim, Clifford Geertz, Andrew Shanks, John Hick dan

John Titaley dengan beberapa konsep dasar tentang agama, antara lain: kesadaran kolektif,
totemisme, agama sebagai sistem kebudayaan, Tuhan sebagai Sang Absolut, Satu Yang
Abadi (the Eternal One) yang disapa dalam banyak nama, serta sebuah bentuk agama sipil
dari Shanks.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan hasil analisis terhadapnya, dapat dicapai
beberapa temuan dalam penelitian ini antara lain: faktor geneologis, persepsi tentang Tuhan
dan faktor politik (sebagai upaya untuk saling menjaga), cukup berpengaruh bagi
dimungkinknanya praktek hidup beragama ala lef abel terjadi di Kumul. Faktor-faktor itu
juga yang telah melahirkan pemahaman tentang agam bagi komunitas masyarakat Kumul.
Bahwa sebelum agama Islam, Protesatan dan Katolik masuk di daerah Batuley, masyarakat
di sana sudah memiliki pengalaman spiritual religius sendiri. Mereka mengenal Sang Ilahi,
Satu Yang Abadi itu dengan sebutan Du’id. Karena itu, ketika kemudian Yesus Kristus
diperkenalkna sebagai Tuhan atau Allah, s.w.t diperkenalkan sebagai satu-satunya yang
harus disembah, Du’id ikut mewarnai pemahaman dan cara beragama orang Kumul dan
komunitas di Batuley dengan serangkaian praktek religinya.
Pemahaman agama yang demikian ini yang kemudian ikut berpengaruh terhadap sikap
hidup mereka pada saat menanggapi konflik Maluku selama periode 1999-2004 dan tahun
11 September 2011 baru-barur ini. Di tengah konflik yang sangat hebat dan menutup akal
sehat orang-orang beragama dengan saling membunuh, membakar dan saling menjarah,
komunitas beragama (Protestan,Katolik dan Islam) di Batuley tetap hidup berdampingan,

v

saling menghargai dan saling menjaga sebagai sesama saudara. Bahkan mereka dapat hidup
bersama di dalam satu rumah dengan anggota keluarga yang berbeda agama satu dengan
yang lain (berbeda agama pada lef abel).
Karenanya, menampilkan temuan penelitian dari tesis ini adalah bagian dari upaya
mencari alternatif tentang model hidup beragama yang cocok bagi masyarakat Maluku.
Masyarakat yang pada satu sisi merupakan masyarakat beragama, tetapi pada sisi lain
merupakan masyarakat yang sangat menghargai hubungan-hubungan persaudaraan karena
ikatan genologisi. Di sinilah perilaku hidup beragama ala komunitas Batuley ini dapat
dipertimbangkan dan dirujuk sebagai model beragama yang layak untuk membangun
kehidupan masyarakat beragama yang bermartabat bagi orang Maluku.
Kata Kunci : Komunitas Batuley, Kumul, Lef Abel, Nuclear Family, Genealogis, Satu Yang
Abadi, Du’id, Persaudaraan.

vi

Kata Pengantar
“Kita tidak akan bisa memberikan sebuah penjelasan general tentang satu
agama, kecuali sebatas membentuk suatu teori budaya - kita hanya dapat menerangkan

“tafsir kebudayaan” yang sangat plural dan tidak bisa akan mencapai teori yang generik
tentang budaya dalam bentuk yang singular. Kebenaran ini dalam kebudayaan juga berlaku
dalam agama. Kita dapat saja melakukan investigasi dan menafsirkan keyakinan individu,
kredo atapun tingkat-tingkatan emosionalnya, tetapi kita tidak akan bisa mendapatkan teori
yang komprehensif tentang agama dalam bentuk yang general.”
(Clifford Geertz)

Kesadaran semacam ini juga adalah sebab lain yang mendorong kajian mengenai
Perbedaan Agama Pada Lef Abel : Suatu Studi Tentang Pemahaman Agama Masyarakat
Kumul di Batuley, Kepulauan Aru-Maluku dilakukan. Kajian mengenai tesis dengan judul
sebagaimana di atas menunjuk pada fenomena beragama yang unik, yang akan dijumpai
pada isi kajian tesis ini. Mindsett yang terbangun selama ini dimana solidaritas yang
dibangun oleh ikatan kegamaan jauh lebih kuat dari ikatan kelompok, suku, marga dan
lainnya mendapat “sanggahan” yang berarti ketika kita menemukan sebuah fakta lain tentang
kehidupan beragama di Kumul, kepulauan Aru, Maluku. Sebuah praktek hidup bersama
beragama yang dibangun dari pemahaman beragama yang terbuka memandang sesama.
Kehidupan beragama yang kelihatan “sinkritis” bagi sebagian orang, tetapi mampu
mempermalukan orang-orang beragama yang merasa benar selama ini namun berperilaku
seperti orang yang “tidak mengenal Tuhan” dengan cara membunuh, membakar dan
menindas agama lain dan sesamanya atas nama agama.

Tesis ini juga ditulis dari kegelisahan sebagai bagian dari orang Maluku, sebagai
sesama saudara gandong pada satu sisi dan sebagai komunitas beragama pada sisi lain.
Komunitas beragama yang selama tahun 1999 - 2004 dan 11 September 2011 yang lalu,
mendapat ujian yang sangat memilukan dalam konflik berdarah yang sangat pahit bagi anakvii

anak Maluku yang merasakan dampak langsung konflik itu. Konflik yang disebabkan antara
lain oleh pemahaman beragama yang bila tidak dangkal, berarti fanatik, ingin menang
sendiri, sensitif, dan angkuh dengan agamanya masing-masing. Pemahaman yang pada
gilirannya membuat orang beragama terjebak dalam fanatisme buta dan bisa saling bunuhmembunuh bila diprovokasi oleh pihak lain. Karenaya, tesis ini menjadi sebuah bahan
refleksi dalam rangka melakukan kajian-kajian alternatif tentang pemahaman dan kehidupan
beragama di Maluku yang sesungguhnya baik, namun terkadang dipandang rendah oleh
mereka yang atas nama pemeliharaan doktrin agama yang murni memandang rendah
kehidupan beragama semacam itu.
Tesis ini juga memiliki hubungan yang erat dengan usaha mencari model beragama
yang patut bagi sebuah komunitas masyarakat yang plural, sebagai dasar bersama, bagi suatu
kebaikan bersama hidup orang beragama basudara Islam - Kristen di Maluku. Sebuah model
yang layaknya bisa menjadi etika beragama yang patut dicontohi dan dapat menginspirasi
banyak orang untuk belajar dan menghargai persaudaraan, menghargai pertalian darah adaik
kakak, klan, menghargai kehidupan, dan yang terlebih lagi, berefleksi kembali tentang untuk
apa sebetulnya agama ada di dunia, kalau bukan untuk mempromosikan hidup yang damai,

apa lagi?
Sungguh, penulis akui bahwa masih ada celah lemah di sana sini yang harus di tutup
celahnya untuk mengembangkan tesis ini. Semua itu telah diletakan pada takaran ilmiah,
dan dipercakapkan serta dikaji lagi dalam ujian tesis ini dalam rangka menemukan
kejelasan-kejelasanya yang berarti, baik secara episteologis, metodologi maupun
empiriknnya.

viii

Seluruh proses studi sampai pada perampungan tesis ini, dapat selesai berkat kasih
sayang Tuhan Yesus, Sang pemelihara hidup ini. Kasih Tuhan Yesus itu juga nyata lewat
tangan-tangan yang membantu, orang-orang yang berjasa dan sanak keluarga yang
mencintai dan selalu memberikan dorongan untuk tetap bersemangat dalam studi ini. Pada
kesempatan ini, mereka patut mendapat ucapan terima kasih dan penghargaan dengan
rampungnya tesis ini. Bapak Prof, John Titaley, Th. D yang dalam kapasitasnya sebagai
Rektor UKSW- Salatiga, dengan kesibukan dan tanggung jawab yang berat, masih bersedia
menjadi dosen pembimbing. Secara pribadi, penulis berhutang terimakasih kepadanya yang
telah banyak memberi arahan dan masukan-masukan yang berharga lewat diskusi-diskusi
yang “membebaskan” seperti seorang bapak dan anak. Penulis juga kadang tidak tahu waktu
yang tepat dan sering “menginterupsi” waktu kerjanya. Terimakasih yang sama kepada Dr.

David Samiyono, MTS, MSLS dalam kapasitas sebagai pembimbing utama. Kadang kami
harus berdiskusi di jalan atau menanyakan sesuatu sambil berdiri di emperan.
Staf pengajar pada progdi Sosiologi Agama UKSW Salatiga yang selama tahuntahun kuliah penulis, telah membekali penulis dengan sejumlah ilmu pengetahuan yang
berharga bagi penulis kelak. Prof. Haryono Semangun, Prof. John Titaley, Dr. David
Samiyono, Dr Thobias Mesakh, Dr. Daniel Nuhamara, Dr. Retnowati, Dr. Flip B Litaay, Dr.
Yusak, Dr. Din Sumiyatiningsih, Dr. Totok Wiryasaputra, ibu Astuty Laturiu, dan lainnya.
Terimakasih yang sama untuk Ibu Liana Gunawan yang setia mengurus semua administrasi
kami, telaten memberitahu kami lewat sms untuk semua kegiatan akademik dan jadwal
kuliah yang sewaktu-waktu berubah.
Untuk Majelis Pekerja Harian Sinode Gereja Protestan Maluku (MPHS- GPM) yang
telah memebrikan ijin studi ini kepada penulis. Kepada badan pekerja Klasis GPM Pulauix

pulau Aru, terutama untuk bapak Pdt. Max Waitau, S.Si selaku ketua klasis. Penulis yakin,
tanpa beliau penulis mungkin tidak peranah akan diberikan kemudahan (ijin) studi walaupun
di luar tanggungan gereja sekalipun. Mengingat tahun tugas kependetaan penulis di GPM
yang masih relatif pendek. Terimakasih untuk segala dorongannya melakukan studi ini.
Kepada semua “donatur” yang telah membantu keuangan penulis yang memang
“payah.” Untuk Ibu Pdt. Dr. M.M Hendriks yang berbaik hati, telah merekomendasikan
penulis kepada Ibu Claire Marie Barth yang telah memberikan uluran tangan lewat
jemaatnya. Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk jemaatnya yang murah hati. Kepada

Yayasan Beasiswa Satyabhakti Widya di Jakarta yang dua kali membantu penulis.
Terimakasih juga kepada Yayasan Dana Beasisawa Maluku (YBDM) dan Yayasan Tahija di
Jakarta. Dan kepada Yayasan Beasiswa Oikumene (YBO) PGI di Jakarta yang di akhir-akhir
studi ini telah membantu kemelut keuangan penulis. Keluarga Yusuf Kasmari, mama Oka
dan Erens di Benjuring, bapak Arens Uniplaita dan keluarga di Dobo, Bapak Arie Barends
di Dobo, bu Berry Noya di Hatumete, kakak Feby dan bu Fenty Veerman yang setiap saat
menolong. Kepada orang-orang yang membantu, berkenan dengan pengumpulan data yang
diperlukan bagi tesis ini. Bapak Benny Beljeur dan keluarga di Dobo. Natanel Beljeur dan
keluarga serta semua informan di Kumul. Untuk keluarga bapak Benny Tulanem dan Mama
Yeni di Dobo. Untuk bu Buce, usi Lona, mama Uma dan bapa Ape Kiriweno di Ambon.
Kepada Pdt. Rudi Rahabeat dan keluarga di Ternate yang selalu memberikan motivasi yang
membangun. Untuk semua teman-teman angkatan 2010, pascasarjana Sosiologi Agama,
Lius, Hellen, Nathan, Ongen, Fibry, Bu Yopi, Osian, Ela, K’Katri, Helda, Agnes, Glenn,
Maria R, Retta, Epy, Daniel, K’Linda, Elsye, Artha, Marsel, Pa Budi, Pa Anung, Ibu Maya
dan Lery. Terima kasih untuk diskusi dan dukungan yang saling menopang di antara kita.
x

Untuk bu Ely, bu Fritz, bu Adrian, Frengky dan Anwar, penghuni kontrakan 7a Gg andong
satu yang telah menjadi keluarga yang baik selama studi. Juga untuk ibu Supono yang telah
mengijinkan rumahnya dikontrak oleh kami tempati selam studi ini berlangsung.
Kepada mama dan papa tercinta, mama Onya dan papa Edy Veerman. Mama
adalah pemberi dorongan yang luar biasa lewat bantuan keuangan dan dukungan semangat.
Penulis tahu berkat itu datang dari peluh darah yang jatuh ke tanah sepasang petani desa
yang selalu ingin membahagiakan anak-anaknya. Sungguh penulis berhutang terimakasih
banyak untuk mereka dan juga semua adik kakak yang memberikan dukungan moril dan
materi untuk penulis selama studi. Adik-kakak tercinta usi Feby, kakak Fenty, adik Sherly,
Domi, Nus, Alen, Siska, Ida, Niko, Ampi, Risanda, dan Efendy. Bu Berry, Elvin, Mimi dan
semua saudara.
Akhirnya, dalam segala ketabahan untuk menunggu penulis selama berstudi di
UKSW- Salatiga, penulis harus bilang danke banyak for istri dan anak tercinta, Winna
Veerman dan Divan Angely Veerman. Terimakasih untuk dukungan doa dan kesabaran
kalian. Semoga tesis ini dapat membayar penantian kalian selama dua tahun di Ambon
dengan penuh harap. Terimakasih juga untuk setiap pribadi dan semua pihak yang selama
studi berkontribusi langsung untuk seslesainya studi penulis. Tuhan Yesus sajalah yang akan
membalas kebaikan kalian semua.
Salatiga, April 2012

Helky Brando Veerman

xi

DAFTAR ISI

Judul

…………………………………………………………………………….

Lembaran Pengesahan

i

……………………………………………………………

ii

……………..………………...........………….………..

iii

…………………… ………………………………………

iv

…………………………………………………………………………..

v

Kata Pengantar ……………………………………………………………...…..

vii

Daftar Isi

xii

Lembaran Persembahan
Sebuah Perenungan
Abstrak

…………………………………………………………………...……

Daftar Tabel
Daftar Gambar

……………………………………………………………………..

xv

………………………………………………………………….

xvi

Bab I Pendahuluan

………………………………………………………………… 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………………………... 1
1.2. Pertanyaan Penelitian ……………………………………………………. 10
1.3. Tujuan Penelitian ………………………………………………………… 10
1.4. Signifikansi Penelitian ……………………………….…………………… 11
1.5. Metode Penelitian ……………………………………………………..… 12
1.6. Garis Besar Penulisan …………………………………….……………… 16
Bab II Teori Agama : Teropong Untuk Melihat Fenomena
Perbedaan Agama Pada Lef Abel ………..……………………………………. 18
2.1. Alasan Pemilihan Teori dan Konsep Agama …………………………….. 18
2.2. Agama: Menurut Emile Durkheim ……………………………………… 23
2.3. Totemisme dan Penyatuan Kelompok dalam Masyarakat ……………… 27

xii

2.4. Agama: Pengertian Antropologis (Sumbangan Clifford Geertz) ………… 31
2.5. Agama Sipil dan Teologi Sipil (Sumbangan Andrew Shanks) ... ………… 35
2.6. John Hick dan John Titaley: Satu Yang Absolut (Tuhan), Dikenal Oleh
Agama-agama Dengan Sebutan (bahasa) Yang Berbeda-beda …..……… 39

Bab III Temuan Penelitian ………………………………………………..……… 46
3.1 Gambaran Umum Wilayah Penelitian …………….……………………… 46
3.1.1 Batuley: Sebuah Komunitas Yang Hidup di Atas Batu ………..… 46
1) Dari Eno – Karang Ke Jazirah Batuley …..……………………… 46
2) Letak Wilayah Batuley …………………………...……………… 52
3) Mata Pencaharian ………………………………………………… 55
4) Sistem Kekerabatan di Batuley ……………..…………….……… 56
3.1.2 Potret Desa Kumul ……………….………………………………… 58
1) Demografi (Kependudukan) …………………………..………… 59
2) Sistem Kepercayaan : Praktek-praktek Religi di Kumul ………… 63
a. Ritual Piring Putih …………………………………..……… 63
b. Ritual Potong Rambut dalam Budaya Batuley ………….…… 65
c. Ritual Memberi Makan Negeri (Memberi Sesajen Kepada
Bumi Kumul) …………………………….……………….…. 66
d. Ritual Memberi Makan Lautan Dan Teripang dengan Emas
(Ritual Tambaroro) …………………………………….……. 68
e. Ritual Masuk Rumah Baru ………………………………...… 71
3) Sistem Perkawinan di Kumul …………………….……………… 72
4) Sejarah Masuknya Agama di Kumul …………………..………… 74
3.2 Lef Abel: Hidup Bersama Dalam Satu Rumah …………………………… 77
3.2.1 Bentuk Nyata Kehidupan Beragama ala Lef Abel di Kumul ……….. 77
xiii

3.2.2 Pengalaman Pelayanan Sebagai Pendeta GPM di Kumul ………..… 81
3.3 Faktor-Faktor Yang Memungkinkan Terjadinya Praktek Hidup
Beragama ala Lef Abel di Kumul Batuley ………...…………………….. 86
3.3.1 Faktor Genologis (Hubungan Kekeluargaan
Karena Pertalian Darah) ………………………..………….……….. 87
3.3.2 Pemahaman Tentang Agama (Tuhan dan Keselamatan) …………… 89
3.3.3 Faktor Politik (Upaya Untuk Saling Menjaga) ……………...……… 96
BAB IV Lef Abel; Suatu Refleksi Kritis Tentang Masa Depan
Hidup Beragama Ala Komunitas Kumul di Batuley .………….…..….……. 99
4.1 Melihat Realitas Tertinggi (Du’id) bagi Hidup Beragama di Batuley …... 99
4.1.1 Lef Abel : Suatu Identitas Kolektif ……………………………… 106
4.1.2 Lef Abel : Sebuah Fakta Budaya Komunitas Batuley ………..…. 110
4.3.3 Lef Abel : Sebuah Bentuk Agama Sipil …………………..……..... 112
4.2 Lef Abel dan Konflik Maluku ………………………………………... 115
4.3 Lef Abel: Suatu Model Alternatif Hidup Bersama Dalam Keragaman
Beragama Yang Damai Bagi Islam Kristen di Makuku …………….…. 121
Bab V Penutup : Kesimpulan dan Rekomendasi …….…………….……………. 126
5.1 Kesimpulan ………………………………….…………………………. 126
5.2 Rekomendasi ……………………………………………………….….. 129
Daftar Pustaka …………………………………………………………….…………. 132
Daftar Istilah …………………………………………………………………………
Nama-nama Informan ………………………………………………………………..

xiv

Daftar Tabel

Tabel 1. Data Penduduk Kumul Menurt Jenis Kelamin
Tabel 2. Data Penduduk Kumul Menurut Kelompok Usia.
Tabel 3. Data Penduduk Kumul Menurut Agama
Tabel 4. Data Penduduk Kumul Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 5. Data Penduduk Kumul Menurut Jenis Pekejaan

xv

Daftar Gambar

Gambar 1. Kampung Yang Harus Dicapai Denga Tangga Kayu dari Bibir Pantai
Gambar 2. Kampung (desa) Kumul, Desa di Atas Batu, Sama Seperti 6 Desa lain Batulei
Gambar 3. Penyambutan Pastor, Menjadi Acara Bersama Kominitas Batuley
Gambar 4. Prosesi Penyatuan Basudara dari Yam Timur dengan Batuley Lewat
Kehadiran Pastor Yono.
Gambar 5. Ekosistem Bakau di Jazirah Batuley
Gambar 6. Garis Pantai Jazirah Batuley Yang Dipenuhi Bakau
Gambar 7. Rumput Laut Yang Dipanen
Gambar 8. Rumput Laut Yang Dijemur
Gambar 9. Pasor Yono di Batuley, Sedang Memberkati Semua Anak Batuley
Gambar 10. Imam Masjid Kumul Yang Ada Dalam Sukacita Penyambutan Pastor Yono
Gambar 11. Rumah Ibu Bazelisa dengan 3 Komunitas, Nampak Patung Bunda Maria,
Gambar Ini Diambil Oktober 2011, Bulan Rossario

xvi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Teologi Agama-Agama Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Kajian Sosio-Budaya Tentang Sakralnya Pusat Pulau dalam Pemahaman Orang Abubu di Pulau Nusalaut – Maluku Tengah

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Kajian Sosio-Budaya Tentang Sakralnya Pusat Pulau dalam Pemahaman Orang Abubu di Pulau Nusalaut – Maluku Tengah

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Media Resolusi Konflik Berbasis Adat “Molo Sabuang” pada Masyarakat Desa Marafenfen di Kabupaten Kepulauan Aru

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alkhairaat: Studi Sosiologi tentang Peran Alkhairaat dalam Kemajemukan Agama di Kota Palu

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Alkhairaat: Studi Sosiologi tentang Peran Alkhairaat dalam Kemajemukan Agama di Kota Palu

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konversi Agama (Suatu Studi Tentang Dinamika Sosial MasyarakatYalahatan Pasca Konversi agama)

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Peranan Guru Pendidikan Agama Kristen dalam Pendidikan Karakter di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Agama-Agama dalam Nation Building Menurut Soekarno

0 0 8

KEMENTERIAN AGAMA Institut Agama Islam N

0 1 1