Modul Evaluasi Pembelajaran PTK203 03

Kode Modul
EVP. PTK 203- 03

Fakultas Teknik UNY
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
EVALUASI PEMBELAJARAN SIKAP
DAN KEPRIBADIAN ( AFFECTIF )

Penyusun :
Martubi, M.Pd., M.T.

Sistem Perencanaan Penyusunan Program dan Penganggaran (SP 4)

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif
Nopember 2004

KATA PENGANTAR

Modul

dengan


judul

Evaluasi

Pembelajaran

S ik a p

dan

Kepribadian ( Affectif ) ini digunakan sebagai panduan dalam kegiatan
kuliah untuk membentuk salah satu sub-kompetensi, yaitu: “Memahami
dan dapat menerapkan

konsep evaluasi pembelajaran Sikap dan

Kepribadian ( Affectif ) untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar
siswa“. Modul ini dapat digunakan bagi semua peserta kuliah Evaluasii
Pembelajaran di semester 5 pada Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Pada

modul

ini

disajikan

konsep

dasar

Sistem

Evaluasi

Pembelajaran Sikap dan Kepribadian ( Affectif). Modul ini terdiri atas dua
kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang: Pengertian
Evaluasi Sikap dan Kepribadian (Affectif ) serta Petunjuk Pelaksanaannya.

Kegiatan belajar 2 membahas tentang: Penilaian Sikap dengan Teknik
Non-Tes.
Untuk dapat mempelajari modul ini dengan mudah mahasiswa
diharapkan telah mempunyai pengetahuan dan pemahaman tentang
konsep-konsep dasar yang menunjangnya, dalam hal ini terutama konsep
tentang Pengantar Ilmu Pendidikan dan Psikologi Pendidikan.

Yogyakarta,

Nopember 2004

Penyusun

Martubi, M.Pd., M.T.

2

DAFTAR ISI MODUL

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................ 1
KATA PENGANTAR ............................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................... 3
PERISTILAHAN / GLOSSARY .............................................................. 5
I . PENDAHULUAN................................................................................. 6
A. Deskripsi ......................................................................................... 6
B. Prasyarat ......................................................................................... 6
C. Petunjuk Penggunaan Modul .......................................................... 7
1. Petunjuk bagi mahasiswa .......................................................... 7
2. Petunjuk bagi dosen ............ ...................................................... 7
D. Tujuan Akhir .................................................................................. 8
E. Kompetensi .................................................................................... 8
F. Cek Kemampuan ............................................................................ 9
II. PEMBELAJARAN .............................................................................. 10
A. Rencana Belajar Mahasiswa ......................................................... 10
B. Kegiatan Belajar ............................................................................. 10
1. Kegiatan Belajar 1 ..................................................................... 10
a. Tujuan kegiatan belajar 1 ...................................................... 10
b. Uraian materi .......................................................................... 11
c. Rangkuman 1 .......................................................................... 15

d. Tugas 1 ................................................................................... 18
e. Tes formatif 1 .......................................................................... 18
f. Kunci jawab tes formatif 1 ... .................................................... 18
3

Halaman

2. Kegiatan Belajar 2 ...................................................................... 21
a. Tujuan kegiatan belajar 2 ....................................................... 21
b. Uraian materi 2 ....................................................................... 21
c. Rangkuman 2 .......................................................................... 32
d. Tugas 2 ................................................................................... 33
e. Tes formatif 2 .......................................................................... 34
f. Kunci jawab tes formatif 2 ............... ........................................ 34

III. EVALUASI ...................................................................................... 36
A. Pertanyaan .................................................................................. 36
B. Kunci Jawaban ............................................................................. 36
C. Kriteria Kelulusan ........................................................................ 40
IV. PENUTUP ......................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 42

4

PERISTILAHAN / GLOSSARY

Affectif : adalah aspek sikap dan kepribadian dalam taksonomi Bloom.
Attitude Test : adalah skala sikap yang digunakan untuk mengukur sikap
seseorang, berisi sejumlah pernyataan tentang tingkat kesetujuan/
ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu obyek.
Check List : adalah sebuah daftar pertanyaan/pernyataan yang harus
diisi dengan cara memberi tanda cek ( V ).
Cognitif : adalah aspek pengetahuan / kecerdasan teori dalam taksonomi Bloom.
Evaluasi : adalah istilah Indonesia dari evaluation yang diterjemahkan
dengan penilaian.
Pengukuran : adalah proses membandingkan sesuatu dengan satu
ukuran tertentu ( bersifat kuantitatif ).
Penilaian

: adalah proses pengambilan keputusan terhadap hasil


pengukuran dengan suatu kategori tertentu ( bersifat kualitatif ).
Psikomotorik :aspek keterampilan dalam taksonomi Bloom.
Rating Scale : adalah skala pengukuran (pemberian skor), misal : 0 - 100

5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul

dengan

judul

Evaluasi

Pembelajaran


Sikap

dan

Kepribadian ( Affectif ) ini membahas tentang konsep dasar Evaluasi
dalam proses belajar mengajar terutama untuk matapelajaran yang
membutuhkan evaluasi terhadap sikap dan kepribadian

siswa yang

banyak dijumpai dalam penerapannya di bidang pendidikan kejuruan
teknik. Materi yang dipelajari mencakup: Pengertian sistem evaluasi
Sikap dan Kepribadian ( Affectif ) serta Petunjuk Pelaksanaannya, dan
Penilaian Sikap dengan Teknik Non-Tes.
Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1
membahas tentang: Pengertian

Evaluasi Sikap dan Kepribadian


(Affectif ) serta Petunjuk Pelaksanaannya. Kegiatan belajar 2
membahas tentang: Penilaian Sikap dengan Teknik Non-Tes.
.

Pada setiap kegiatan belajar selalu dilengkapi dengan contoh –
contoh aplikatif beserta tugas dan latihan-latihan seperlunya untuk
membantu mahasiswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.
Setelah selesai mempelajari modul ini secara keseluruhan
mahasiswa diharapkan mempunyai sub kompetensi “Memahami dan
dapat menerapkan konsep evaluasi pembelajaran Sikap dan Kepribadian (Affectif) untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa“.

B. Prasyarat
Modul ini berisi materi-materi yang memerlukan dukungan materi
lain yang semestinya telah dipelajari sebelumnya. Adapun materimateri dasar yang seharusnya telah difahami oleh peserta kuliah di
Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif terutama adalah konsep dasar
tentang : Pengantar Ilmu Pendidikan dan Psikologi Pendidikan.
6

C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Petunjuk bagi Mahasisw a

Agar diperoleh hasil belajar yang maksimal, maka dalam
menggunakan modul ini ada beberapa prosedur yang perlu
diperhatikan, dan dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan fahami dengan seksama uraian

konsep-konsep

teoritis yang disajikan pada modul ini, kemudian fahami pula
penerapan konsep-konsep tersebut dalam contoh-contoh aplikatif.
Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas dan belum bisa
difahami dengan baik para mahasiswa dapat menanyakan
kepada dosen yang mengampu kegiatan perkuliahan.
b. Coba kerjakan setiap tugas dan tes formatif (soal latihan) secara
mandiri, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki setiap mahasiswa terhadap
materi-materi yang dibahas pada setiap kegiatan belajar.
c. Apabila dalam kenyataannya mahasiswa belum menguasai materi
pada level yang diharapkan, coba ulangi lagi membaca dan
mengerjakan lagi latihan-latihannya dan kalau perlu bertanyalah
kepada dosen yang mengampu kegiatan perkuliahan yang

bersangkutan. Kalau materi yang bersangkutan memerlukan
pemahaman awal (prasyarat) maka yakinkan bahwa prasyarat
yang dimaksud benar-benar sudah dipenuhi.

2. Petunjuk Bagi Dosen
Dalam setiap kegiatan perkuliahan, dosen mempunyai tugas dan
peran untuk :
a. Membantu mahasiswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing mahasiswa melalui tugas-tugas atau latihan-latihan
yang dijelaskan dalam tahab belajar.

7

c. Membantu mahasiswa dalam memahami konsep baru dan
menjawab pertanyaan mahasiswa apabila diperlukan.
d. Membantu mahasiswa untuk mengakses sumber belajar lain yang
diperlukan.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli/dosen pendamping jika diperlukan.
g. Mengadakan evaluasi terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa yang telah ditentukan. Evaluasi tersebut pelaksanaannya
pada setiap akhir kegiatan belajar.

D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari seluruh materi kegiatan belajar dalam modul
ini mahasiswa diharapkan dapat : “Memahami dan dapat menerapkan
konsep evaluasi pembelajaran Sikap dan Kepribadian ( Affectif ) untuk
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa“.

E. Kompetensi
Modul EVP.PTK 203-03 dengan judul Evaluasi Pembelajaran
Sikap dan Kepribadian ( Affectif ) ini disusun dalam rangka
membentuk sub-kompetensi

“Memahami dan dapat menerapkan

konsep evaluasi pembelajaran Sikap dan Kepribadian ( Affectif ) untuk
menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa“.
Untuk mencapai sub-kompetensi tersebut, terlebih dahulu harus
dapat dicapai sub-sub kompetensi beserta kriteria unjuk kerjanya
melalui lingkup belajar dengan materi pokok pembelajaran sebagai
berikut :

8

Kriteria
Unjuk Kerja

Sub

Kompetensi

“Memahami
dan dapat menerapkan
konsep evaluasi pembelajaran Sikap
dan Kepribadian ( Affectif )
untuk menentukan tingkat
keberhasilan
belajar siswa“

1. Menjelaskan
pengertian
evaluasi pembelajaran Sikap
dan Kepribadian ( Affectif ).
2. Menjelaskan
petunjuk penulisan pernyataan dalam
skala sikap.
3. Menyebutkan
unsur-unsur
dalam evaluasi
kepribadian.
4. Menjelaskan
penilaian sikap
dengan teknik
non-tes.

Materi Pokok Pembelajaran

Lingkup
Belajar
1. Pengertian
evaluasi pembelajaran Sikap
dan Kepribadian ( Affectif) .
2. Petunjuk penulisan pernyataan dalam
skala sikap.

Sikap
Teliti dan
cermat
dalam
menyelesaikan
setiap
masalah

Pengetahuan

Ketrampilan

1. Pengertian
evaluasi pembelajaran Sikap
dan Kepribadian ( Affectif) .

Mengungkapkan
jawaban
dengan
prosedur
dan hasil
yang benar

2. Petunjuk penulisan pernyataan
dalam skala
sikap.

3. Unsur-unsur
dalam evaluasi
kepribadian.

3. Unsur-unsur
dalam evaluasi
kepribadian.

4. Penilaian sikap
dengan teknik
non-tes.

4. Penilaian sikap
dengan teknik
non-tes.

F. Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari Modul EVP. PTK 203-03 ini, isilah dengan
tanda cek ( — ) pertanyaan yang menunjukkan kompetensi yang telah
dimiliki mahasiswa dengan jujur dan dapat dipertanggungjawabkan :
Jaw aban

Bila Jawaban “Ya“

Sub
Kompetensi

Pertanyaan

Memahami
dan dapat menerapkan konsep evaluasi
pembe-lajaran
Sikap dan
Kepribadian
( Affectif )
untuk menentukan tingkat
ke-berhasilan
belajar siswa

1. Saya dapat menjelaskan pengertian
dari evaluasi Sikap dan Kepribadian

Tes Formatif 1
Nomor 1

2. Saya dapat menjelaskan petunjuk
penulisan pernyataan dalam skala
sikap.

Tes Formatif 1
Nomor 2

Ya

3. Saya dapat unsur-unsur dalam
evaluasi kepribadian.
4. Saya dapat menjelaskan penilaian
sikap dengan teknik non-tes.

Tidak

Kerjakan

Tes Formatif 1
Nomor 3
Tes Formatif 2

Apabila mahasiswa menjawab Tidak maka pelajari modul ini
sesuai materi yang dijawab Tidak tersebut.

9

BAB II
PEMBELAJ ARAN

A. Rencana Belajar Mahasisw a
Buatlah rencana kegiatan belajar dengan mengisi tabel di bawah
ini dan mintalah bukti belajar kepada dosen setelah selesai.
Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat
Belajar

Alasan
Perubahan

Paraf
Dosen

1. Pengertian dari evaluasi Sikap dan Kepribadian
2. Petunjuk penulisan pernyataan dalam skala
sikap.
3. Unsur-unsur dalam
evaluasi kepribadian.
4. Penilaian sikap dengan
teknik non-tes.

B. Kegiatan Belajar.
1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Evaluasi Sikap dan Kepribadian
serta Petunjuk Pelaksanaannya
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian evaluasi Sikap dan
Kepribadian ( Affectif ).
2). Mahasiswa

dapat

menyebutkan

petunjuk

penulisan

pernyataan yang digunakan dalam skala sikap.
3). Mahasiswa dapat menyebutkan unsur-unsur dalam evaluasi
kepribadian.
4). Mahasiswa dapat membuat contoh lembar penilaian skala
sikap dan lembar penilaian kepribadian.

10

b. Uraian Materi 1 :
1). Pengertian Evaluasi Sikap dan Kepribadian serta
Petunjuk Pelaksanaannya
Evaluasi sikap dan kepribadian secara sederhana dapat
diartikan sebagai suatu tindakan/perlakuan untuk mengetahui
perasaan seseorang terhadap suatu objek yang dinilai.
Perasaan tersebut dapat bersifat positif bila ia menyetujui
objek tersebut, sebaliknya memiliki perasaan negatif bila ia
kurang atau tidak menyetujui objek tersebut. Sikap seseorang
dapat diukur dan dinilai dengan menggunakan skala sikap
(attitude test) yaitu daftar pernyataan yang dipakai untuk
mengukur tingkat kesetujuan atau ketidak setujuan seseorang
terhadap suatu objek.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pernyataanpernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap adalah:
a). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang lebih mengungkapkan masa lalu daripada masa kini.
b). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat faktual.
c). Hindarkan pernyataan-pernyataan

yang dapat diartikan

lebih satu satu makna.
d). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang cenderung akan
dipilih atau ditolak oleh hamper semua orang.
e). Pilihlah pernyataan-pernyataan yang sekiranya dapat mencakup seluruh rentangan skala penilaian.
f). Buatlah pernyataan dalam kalimat yang sederhana, jelas
singkat,

langsung

dan

hanya

menggambarkan

penilaian saja.
g). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
h). Hindari penggunaan kata negatif dalam satu kalimat.

11

satu

Contoh Penilaian Sikap :
Berikut ini diberikan contoh pedoman penilaian sikap
dengan

menggunakan

skala

sikap

baik

dengan

format

pernyataan positif maupun dengan format pernyataan negatif.
Contoh 1 : Pernyataan Positif
Tabel 1 : Lembar Penilaian Sikap
Pendapatan Mahasiswa
No

Skor

STS

TS

R

S

SS

0

1

2

3

4

STS

TS

R

S

SS

4

3

2

1

0

Pernyataan Negatif

1.

Sekiranya terjadi kebakaran
pada salah satu engine stand,
saya akan segera mengambil
alat pemadam api untuk
memadamkan api yang
menyala.

2.

...........................
Jumlah tanda cek ( V )
Jumlah tanda cek ( V ) x Skor
Jumlah ( ∑ V )

Contoh 2 : Pernyataan Negatif
Tabel 1 : Lembar Penilaian Sikap
Pendapat Mahasiswa
No

Skor
Pernyataan Negatif

1.

2.

Dalam praktikum pengecatan,
saya tidak akan ikut dalam job
menggosok dempul karena
pekerjaan itu sangat melelahkan.
..................................................
Jumlah tanda cek ( V )
Jumlah tanda cek ( V ) x Skor
Jumlah ( ∑ V )

12

Adapun rumus yang biasa digunakan untuk membri skore
adalah :

Skor (S) =

∑P

∑V
∑P

-

= Banyaknya pernyataan yang disediakan.

Skor Akhir ( SA ) =

∑S
n

-

n = Berapa kali dilakukan penilaian
Pada contoh di atas, pendapat mahasiswa dinilai dari
jenjang : Sangat Setuju ( SS ); Setuju ( S ); Ragu – ragu ( R );
Tidak Setuju ( TS ); Sangat Tidak Setuju (STS ).
Untuk Pernyataan Positif seperti contoh 1 masing –
masing pendapat yang dipilih diberi skore sebagai berikut :
SS = 4;

S = 3;

R = 2; TS = 1; dan STS = 0

Sedangkan untuk Pernyataan Negatif :
SS = 0;

S = 1;

R = 2; TS = 3; dan STS = 4

Di dalam pelaksanaannya, lembar penilaian sikap dapat
digabung antara pernyataan positif dan pernyataan negatif,
artinya dalam satu lembar dapat diisikan kedua macam
pernyataan tersebut, namun yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana cara memberi skorenya.

13

Berikut diberikan contoh bentuk tes sikap ( attitude test )
yang

dilakukan

baik

untuk

Pernyataan

Positif

maupun

Pernyataan Negatif :
Petunjuk : Berilah tanda cek ( V ) pada kolom pendapat sesuai
dengan pendapat anda terhadap pernyataan yang
disediakan.
No

Pendapat

Pernyatan

STS

1.

Sekiranya terjadi kebakaran
pada salah satu engine stand,
saya akan segera mengambil
alat pemadam api untuk
memadamkan api yang
menyala.

2.

…………dst. ……………….

3.

Dalam praktikum pengecatan,
saya tidak akan ikut dalam job
menggosok dempul karena
pekerjaan itu sangat melelahkan.

4.

………dst. ……………………….

TS

R

S

SS

Evaluasi Kepribadian :
Jika

suatu

matapelajaran

memerlukan

mengevaluasi

kepribadian siswa, maka ada beberapa unsur pokok yang perlu
mendapt penilaian, yaitu : kedisiplinan, kejujuran, kreativitas,
tanggung jawab, ketertiban, kebersihan, kesopanan, dan kerja
sama. Termasuk juga unsur presensi / absensi kehadirannya.
Berikut ini adalah contoh lembar penilaian kepribadian
siswa yang sering digunakan.

14

Contoh Lembar Penilaian Kepribadian Sisw a
Nama Siswa / No. Induk
Jurusan / Program Studi
Grup / Semester
Tahun Ajaran
Aspek
kepribadian
yang dinilai

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

: ………………………
: ……………………....
: ………………………
: ………………………
NILAI
BS

B

C

K

91-100

76-90

61-75

0 - 60

Kedisiplinan
Kejujuran
Kreativitas
Tanggung Jawab
Ketertiban
Kebersihan
Kesopanan
Kerjasama

Absensi

A=
I =
S=
J ml =

Jam
Jam
Jam
Jam

Jumlah
Rata-rata
Predikat

Catatan : Arti predikat dan penilaian kepribadian :
BS = Baik Sekali
= 91 - 100
B = Baik
= 76 - 90
C = Cukup
= 61 - 75
K = Kurang
= 0 – 60
Absensi : A = alpa (tanpa keterangan)
I = ijin
S = sakit

c. Rangkuman 1 :
1). Evaluasi

sikap dan kepribadian secara sederhana dapat

diartikan sebagai suatu tindakan/perlakuan untuk mengetahui
perasaan seseorang terhadap suatu objek yang dinilai.
2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pernyataanpernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap adalah:
a). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang lebih mengungkapkan masa lalu daripada masa kini.
15

b). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat faktual.
c). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang dapat diartikan
lebih satu satu makna.
d). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang cenderung akan
dipilih atau ditolak oleh hamper semua orang.
e). Pilihlah pernyataan-pernyataan yang sekiranya dapat mencakup seluruh rentangan skala penilaian.
f). Buatlah pernyataan dalam kalimat yang sederhana, jelas
singkat, langsung dan hanya menggambarkan satu
penilaian saja.
g). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
h). Hindari penggunaan kata negatif dalam satu kalimat.
3). Unsur-unsur pokok yang perlu mendapat penilaian dalam
evaluasi kepribadian siswa adalah : kedisiplinan, kejujuran,
kreativitas, tanggung jawab, ketertiban, kebersihan, kesopanan,
dan kerja sama. Termasuk juga unsur presensi / absensi
kehadirannya.
4). Berikut diberikan contoh bentuk tes sikap ( attitude test ) yang
dilakukan baik untuk Pernyataan Positif maupun Pernyataan
Negatif :
Contoh Lembar Penilaian Sikap ( Pernyataan Positif ) :
Pendapatan Mahasiswa
No

Skor
Pernyataan Negatif

1.

Sekiranya terjadi kebakaran
pada salah satu engine stand,
saya akan segera mengambil
alat pemadam api untuk
memadamkan api yang
menyala.

2.

...........................
Jumlah tanda cek ( V )
Jumlah tanda cek ( V ) x Skor
Jumlah ( ∑ V )

16

STS

TS

R

S

SS

0

1

2

3

4

Contoh Lembar Penilaian Sikap ( Pernyataan Negatif )
Pendapat Mahasiswa
No

STS

TS

R

S

SS

4

3

2

1

0

Skor
Pernyataan Negatif

Dalam praktikum pengecatan,
saya tidak akan ikut dalam job
menggosok dempul karena
pekerjaan itu sangat melelahkan.

1.

..................................................

2.

Jumlah tanda cek ( V )
Jumlah tanda cek ( V ) x Skor
Jumlah ( ∑ V )

Adapun rumus yang biasa digunakan untuk membri skore
adalah :
Skor (S) =

∑P

∑V
∑P

-

= Banyaknya pernyataan yang disediakan.

Skor Akhir ( SA ) =

∑S
n

-

n = Berapa kali dilakukan penilaian
Untuk Pernyataan Positif seperti contoh 1 masing –
masing pendapat yang dipilih diberi skore sebagai berikut :
SS = 4;

S = 3;

R = 2; TS = 1; dan STS = 0

Sedangkan untuk Pernyataan Negatif :
SS = 0;

S = 1;

R = 2; TS = 3; dan STS = 4

17

d. Tugas 1 :
Buatlah contoh evaluasi sikap siswa pada salah satu jenis
job/keterampilan

dalam

mata

pelajaran

Motor

Bensin

menggunakan skala sikap, baik dengan pernyataan positif
maupun pernyataan negatif.
e. Tes formatif 1 :
1). Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan evaluasi sikap dan
kepribadian siswa dalam pembelajaran.
2). Sebutkanlah hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam
menulis pernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap
pada proses pembelajaran ! .
3). Sebutkanlah unsur-unsur yang perlu pertimbangkan dalam
evaluasi terhadap kepribadian siswa !
4). Buatlah

contoh

masing-masing sebuah lembar penilaian

mengunakan skala sikap dan lembar penilaian kepribadian
pada salah satu mata pelajaran dalam Program Studi
Mekanik Otomotif !
f. Kunci Jaw ab Tes Formatif 1 :
1). Evaluasi sikap dan kepribadian secara sederhana dapat
diartikan sebagai suatu tindakan/perlakuan untuk mengetahui
perasaan seseorang terhadap suatu objek yang dinilai.
2). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis pernyataanpernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap adalah:
a). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang lebih mengungkapkan masa lalu daripada masa kini.
b). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat faktual.
c). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang dapat diartikan
lebih satu satu makna.
d). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang cenderung akan
dipilih atau ditolak oleh hamper semua orang.
e). Pilihlah pernyataan-pernyataan yang sekiranya dapat mencakup seluruh rentangan skala penilaian.

18

f). Buatlah pernyataan dalam kalimat yang sederhana, jelas
singkat, langsung dan hanya menggambarkan satu
penilaian saja.
g). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
h). Hindari penggunaan kata negatif dalam satu kalimat.
3). Unsur – unsur
penilaian

dalam

pokok

yang

evaluasi

perlu dipertimbangkan dalam

kepribadian

siswa

adalah

:

kedisiplinan, kejujuran, kreativitas, tanggung jawab, ketertiban,
kebersihan, kesopanan, dan kerja sama. Termasuk juga unsur
presensi / absensi kehadirannya.
4). Contoh evauasi sikap dengan lembar penilaian mengunakan
skala sikap pada salah satu mata pelajaran dalam Program
Studi Mekanik Otomotif ! Misalnya untuk matapelajaran Motor
Bensin :
Lembar Penilaian Sikap ( Pernyataan Positif ) :
Pendapatan Mahasiswa
No

Skor
Pernyataan Negatif

1.

Dalam melakukan pekerjaan
menyetel katup maka yang
perlu diperhatikan adalah
posisi top pada silinder 1 atau
silinder 4.

2.

Pada pekerjaan memasang
distributor yang perlu diperhatikan adalah posisi top baik
silinder 1 maupun silinder 4.

3.

Pada pekerjaan menyetel
karburator maka yang paling
penting adalah menyetel
putaran idle.
Jumlah tanda cek ( V )
Jumlah tanda cek ( V ) x Skor
Jumlah ( ∑ V )

19

STS

TS

R

S

SS

0

1

2

3

4

Contoh Lembar Penilaian Kepribadian Siswa
Nama Siswa / No. Induk : ………………………
Jurusan / Program Studi : Mekanik Otomotif
Grup / Semester

: ………………………

Tahun Ajaran

: ………………………

Mata pelajaran

: Motor Bensin

No.

NILAI

Aspek
kepribadian
yang dinilai

BS

B

C

K

91-100

76-90

61-75

0 - 60

Absensi

1.

Kedisiplinan

2.

Kejujuran

3.

Kreativitas

A=

Jam

4.

Tanggung Jawab

I =

Jam

5.

Ketertiban

S=

Jam

6.

Kebersihan

J ml =

Jam

7.

Kesopanan

8.

Kerjasama
Jumlah
Rata-rata
Predikat

Catatan : Arti predikat dan penilaian kepribadian :
BS = Baik Sekali

= 91 - 100

B = Baik

= 76 - 90

C = Cukup

= 61 - 75

K = Kurang

= 0 – 60

Absensi

: A = alpa (tanpa keterangan)
I = ijin
S = sakit

20

2). Kegiatan Belajar 2 : Penilaian Sikap dengan Teknik Non-Tes.
a. Tujuan Kegiatan Belajar 2 :
1). Mahasiswa dapat menjelaskan arti pentingnya penilaian
sikap dalam pekerjaan-pekerjaan teknik.
2). Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian teknik non-tes
dalam evaluasi sikap.
3). Mahasiswa

dapat

menyebutkan macam-macam (jenis)

teknik non-tes yang biasa digunakan dalam evaluasi sikap.
4). Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian masing-masing
jenis teknik non-tes yang dipakai dalam evaluasi sikap.
b. Uraian Materi 2 : Penilaian Sikap dengan Teknik Non-Tes.
1). Rasional

Penggunaan Alat – alat “ Non – Tes “

Evaluasi siswa adalah suatu proses komprehensip
untuk menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan
itu telah dicapai oleh siswa. Untuk pekerjaan ahli teknik,
disamping

memperoleh

pengetahuan

dan

kepandaian

dalam memecahkan soal/masalah, siswa harus memperoleh
“motor skills“ dalam bidang–bidang khusus dan mengembangkan sikap seperti : bekerja dengan metoda, memikul /
menerima kepemimpinan, kerja kelompok, dan sebagainya.
Misalnya coba pertimbangkan tujuan–tujuan berikut ini :
a). Siwa dapat menjelaskan prinsip kerja motor bensin 4 tak.
b). Siswa dapat memilih contoh spesimen untuk uji tarik.
c). Siswa dapat menyetel platina sesuai spesifikasi.
d). Suka memecahkan soal / masalah matematika
e). Siswa merasa bahwa mengabaikan keselamatan kerja
dalam praktikum harus dihukum

21

berat / keras.

Dari contoh di atas dapat dikenal dengan mudah
bahwa tujuan (a) berada dalam bidang “cognitif”, (b) dan (c)
dalam bidang psikomotorik dan (d) dan (e) dalam bidang
“affectif ”. Pencapaian tujuan (a) dapat diperiksa dengan
jalan tes tertulis. Prosedur tes semacam ini tidak dapat
digunakan untuk keempat tujuan yang lainnya, walaupun
bagian kognitif dari tujuan (b) dan (c) dapat diuji (dites)
dengan tes tertulis, perkembangan keterampilan dan sikap
tidak dapat dengan mudah diuji (dites) dengan tes tertulis.
Teknik pengamatan dan teknik laporan-sendiri digunakan
dalam hal ini. Berbagai jenis alat digunakan untuk
mengumpulkan

dan

mencatat

data

informasi

yang

diperlukan untuk penilaian. Alat-alat ini disebut alat “NonTest”. Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur prestasi
murid tentang tujuan “psikomotorik: dan “affectif ”.
Metoda “Non -Test” dapat digunakan untuk mengevaluasi
keterampilan dan sikap para siswa.
a). Penilaian Keterampilan
Untuk memperoleh tujuan dalam bidang psikomotorik, termasuk:
(1). Mengikuti prosedur urutan khusus.
(2). Mengerjakan tiap prosedur sampai tingkat kemampuan / kecakapan yang tertentu,dan
(3). Menghasilkan

suatu

hasil akhir

atau hasil yang

memenuhi kriteria (norma) tertentu.
Kedua hal yang pertama adalah mengenai proses suatu
tugas dan yang ketiga mengenai hasil tugas itu.
Dalam mengevaluasi tujuan dalam bidang
proses

dan

hasil kedua-duanya

psikmotorik,

adalah penting.

Penekanannya dapat berubah, tergantung dari sifat

22

keterampilannya. Teknik pengamatan (observasi) adalah
paling cocok untuk mengevaluasi prestasi para siswa,
baik proses maupun hasil.
b). Penilaian sikap dan perhatian
Evaluasi untuk tujuan dalam bidang “affectif ”,
termasuk :
(1). Mengetahui dengan pasti perhatian (minat) siswa
dalam melakukan kegiatan-kegiatan dan
(2). Menemukan sikap siswa, bagaimana ia memberi
reaksi atau berperilaku dalam suatu situasi yang
diberikan.
Perhatian (minat) adalah suatu pilihan kesukaan
bagi satu kegiatan dari pada yang lainnya. Oleh
karenanya, maka perhatian itu melibatkan pemilihan
dan penggolongan (ranking) kegiatan-kegiatan menurut
pandangan suka dan tidak suka ( like-dislike ).
Seorang siswa boleh jadi lebih senang membaca
majalah otomotif daripada buku pelajaran (text books).
Perhatian, melibatkan juga kegiatan atau perilaku,
seperti membaca majalah,

melihat

etalase toko,

menulis cerita dan sebagainya. Karena itu, dalam tiap
metoda pengukuran perhatian, menyatakan pilihan
kesukaan untuk suatu kegiatan menurut pandangan
suka atau tidak suka itu akan selalu ada.
Sikap dapat dijelaskan sebagai tanggapan umum
terhadap kelompok khusus, lembaga, konsep atau
obyek mengenai pandangan yang menyenangkan dan
tidak menyenangkan.

23

Menurut ahli teori sikap adalah “pra=desposisi”
untuk berperilaku dengan cara tertentu, sedangkan
perhatian ( minat ) melibatkan pilihan kesukaan.
Teknik laporan-sendiri dan teknik pengamatan adalah
alat yang cocok untuk menilai perhatian dan sikap.
2). Alat-alat Ukur Non-Tes
Untuk menilai tujuan dalam bidang psikomotorik dan
bidang “affectif ”:, digunakan alat-alat berikut :
a). Daftar pemeriksaan (check list)
b). Skala angka
c). Catatan anekdot
d). Laporan sendiri
Masing-masing akan diuraikan secara singkat dengan
disertai beberapa contoh.
a). Daftar pemeriksaan (Check list)
Daftar pemeriksaan terdiri dari sebuah daftar sifat
khusus yang berbeda-beda yang akan diamati dan diukur.
Pengamat biasanya memberi tanda (V) atau menulis YA,
bila sifat khusus itu diamati.
Contoh 1 : Bidang Keterampilan (Psikomotorik)
Marilah kita memepertimbangkan tujuan :
”Mahasiswa dapat merakit komponen injektor motor
diesel dengan benar“
Pekerjaan ini menyangkut tugas-tugas sebagai berikut :
(1). Memasang body dan jarum nozle.
(2). Memasang pressure pin.
(3). Memasang pegas dan shims.
(4). Memasang flange pengikat nozle holder.

24

Pelaksanaan

tugas

ini

dapat

dinilai

dengan

observasi yang kritis tentang prosesnya yang dilakukan
oleh seseorang dan menilai hasil akhir yang keluar.
Daftar pemeriksaan untuk tugas ini dapat dibuat kerangkanya seperti berikut :
Petunjuk : Berilah tanda (V) dalam tanda kurung ini bila
sifat khusus itu diamati, dan Tanda silang (X)
bila tidak diamati.
Bagian A
Dipertunjukkan selama proses pengerjaan
Apakah siswa itu :
(1). (....) Memeriksa alat-alat dan perlengkapan sebelum
memulai bekerja ?
(2). (....) Menggunakan alat yang cocok untuk mengerjakan tugas itu ?
(3). (....) Memeriksa keadaan setiap komponen injektor ?
(4). (....) Memasang komponen-komponen itu dengan
benar ?
(5). (....) Menyelesaikan tugasnya dalam waktu standar
yang telah ditentukan ?
Bagian B
Digabungkan dengan hasil akhir
Apakah ada bukti untuk menunjukkan bahwa :
(1). (....) Komponen-komponen injektor tidak rusak ?
(2). (....) Setiap komponen itu telah terpasang dengan
benar seluruhnya ?
(3). (....) Semua pekerjaan dapat selesai pada waktunya,
lebih cepat atau lebih lambat dari waktu standar?
(4). (....) Injektor itu dapat berfungsi sebagaimana
mestinya ?
(5). (....) Mesin yang bersangkutan dapat hidup kembali ?
25

Contoh 2 : Bidang “Affectif”
Para guru sering kali ingin mendapatkan ketentuan
tentang perhatian para siswanya dalam mempelajari
satu mata pelajaran yang khusus. Yang berikut ini
adalah sebuah contoh daftar pemeriksaan (check list)
untuk menilai perhatian (minat) pada waktu sedang
belajar tentang Evaluasi Pembelajaran.
Petunjuk: Berilah tanda (v) di sebelah kegiatan yang
saudara anggap para siswa senang mengerjakannya pada waktu sedang belajar evaluasi.
(1). (....) Menghitung statistik, seperti kurang dan selisih.
(2). (....) Membuat soal-soal tes dan pertanyaan.
(3). (....) Merundingkan etika profesional dalam
evaluasi.
(4). (....) Mempelajari bagaimana tes standarisasi itu
digunakan.
(5). (....) Menulis tujuan perilaku.
(6). (....) Mentafsir studi peristiwa (case) dengan menggunakan hasil tes.
(7). (....) Mengevaluasi realibilitas tes standarisasi.
(8). (....) Mempelajari teori validitas dan realibilitas.
(9). (....) Merundingkan reaksi murid untuk pembaharuan
sistem dalam ujian.
(10). (....) Mendengar tentang riwayat ujian ( tes ).
b). Skala Angka (Marking scheme)
Daftar pemeriksaan (chek list) digunakan untuk
mendapat ketentuan tentang ada atau tidak adanya sifat
khusus itu. Di pihak lain, skala angka menilai kualitas
sifat khusus dalam rangkaian kesatuan. Bila suatu sifat
khusus harus dinilai secara kualitatif antara dua hal yang
ekstrim, maka digunakan skala angka. Skala angka
26

untuk tiap-tiap sifat khusus biasanya dibagi dalam
sejumlah bagian atau hal, tersusun dari minimum sampai
maksimum, atau sebaliknya.
Contoh 1 : Bidang Psychomotor
Misalnya keterampilan seorang siswa mengganti bearing
( bantalan ) poros yang rusak.
Petujuk : Berilah nilai (angka) kualitas pekerjaan yang
dikerjakan oleh siswa dengan skala berikut ini :
(a) . Tingkat kerusakan pada poros

1

2

3

4 5

1

2

3

4 5

1

2

3

4 5

1

2

3

4 5

1

2

3

4

5

(f). Penggunaan minyak atau pelumas 1

2

3

4

5

2

3

4

5

2

3

4

5

dan rumahanya
(b). Tingkat kerusakan pada
tempat bantalan
(c). Banyaknya tanda goresan pada
tempat bantalan, poros bantalan
(d) . Adanya debu, kotoran dan benda
cair yang berbahayan/merusak
.

(e). Besarnya toleransi akhir
pada bagian-bagian yang bergerak

(g). Keadaan segaris bantalan dengan 1
poros.
(h). Kebersihan dan kesiapan rakitan

1

itu untuk pemeriksaan.

Contoh 2 : Bidang “Affective”
Sebuah contoh skala angka (penilaian) yang digunakan
untuk menilai sikap para siswa tentang mengabaikan
keselamatan kerja diberikan di bawah ini :
27

Petunjuk: Untuk tiap pernyataan di bawah ini, simbol
STS, TS, R, S, dan SS diberikan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju.
R
= Ragu-ragu
S
= Setuju
SS = Sangat Setuju
Berilah lingkaran pada jawaban skala yang sesuai
dengan perasaan saudara terhadap pernyataan berikut !
(a). Pelanggaran mengabaikan
keselamatan kerja dalam
praktek harus ditindak tegas.

STS

S

R

S

SS

(b). Bila dosen tidak menunggu,
mengabaikan keselamatan
kerja adalah baik.

STS

S

R

S

SS

(c). Mengabaikan keselamatan
kerja adalah sama buruknya
seperti mencuri.

STS

S

R

S

SS

(d). Saya tidak ambil pusing,
teman sebelah saya tidak
memperhatikan keselamatan kerja.

STS

S

R

S

SS

(e). Mengabaikan keselamatan
kerja sedikit tidak mengapa.

STS

S

R

S

SS

(f). Bila saya melihat seseorang STS
mengabaikan keselamatan
kerja, saya akan melaporkannya pada fihak guru.

S

R

S

SS

S

R

S

SS

(g). Tidak ada ruginya bila mengabaikan keselamatan kerja
dalam praktek.

STS

Bila menulis tes seperti ini, adalah lebih banyak pernyataan
tentang

sifat

khusus,

agar

supaya

saudara

dapat

memeriksa validitas jawabannya.
Dalam pemberian angka untuk jawaban, pemberian bobot
untuk jawaban itu tergantung pada sifat pernyataannya.
28

Contoh Pernyataan yang Tidak Baik :
Tidak ada ruginya bila
mengabaikan keselamatan
kerja dalam praktek.

STS
5

S
4

R
3

S
2

SS
1

S R S
2 3 4

SS
5

Contoh Pernyataan yang Lebih Baik :
Akan sangat berbahaya jika
mengabaikan keselamatan
kerja meskipun dalam praktek.

STS
1

Perhatikan bahwa perubahan dalam pemberian angka
tergantung dari pernyataannya, apakah yang baik atau
yang tidak baik

jumlah angka untuk semua pernyataan

akan memberi petunjuk tentang sikap siswa terhadap
mengabaikan keselamatan kerja dalam praktek.
c). Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah metoda tersusun yang
paling

sedikit

pengerjaannya

tentang

pencatatan

pengamatan (observasi) perilaku oleh guru. Guru akan
mencatat perilaku siswa yang dianggap penting dalam
keadaan khusus. Catatan semacam ini akan berguna
untuk menilai perilaku yang ada hubungannya dengan
bidang penyesuaian sosial dengan diri pribadi.
Contoh:
Husen dengan sukarela mengatur bantuan untuk
mereka yang mengalami kecelakaan kerja selama
praktek. Ia tidak

hanya mengumpulkan dana untuk

membantu si penderita saja, tetapi juga memperingatkan
teman-temannya agar selalu disiplin dan mentaati
peraturan keselamatan kerja.
29

Anekdot ini mencatat hal –hal yang positif tentang
perilaku

Husen

yang

menunjukkan

perhatiannya

terhadap sesama siswa dan bakat untuk berjasa dalam
bidang sosial/kemanusiaan. Catatan ini akan bermanfaat
sekali untuk guru, lembaga dan majikannya nanti, untuk
penggunaan jasa-jasa Husen dengan sebaik-baiknya
bagi keuntungan organisasi.
d). Laporan sendiri
Keterangan ( informasi ) yang dibuat oleh seorang
siswa tentang dirinya sendiri dapat menunjukkan suatu
bukti yang berharga untuk mengenal sikap dan perhatian
(minat)

siswa

itu.

W awancara

dan

pertanyaan-

pertanyaan adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi semacam ini. Skala angka ( penilaian )
dapat dipakai dengan gabungan pertanyaan-pertanyaan,
untuk memudahkan pentafsiran informasi yang telah
disediakan itu.
Contoh :
Penggunaan System Online Library (SIOLA):
Berilah garis bawah pada jawaban yang paling cocok
menerangkan penggunaan SIOLA oleh saudara .
(1). Apakah saudara menggunakan SIOLA ?
(2). Berapa seringkah saudara
menggunakan SIOLA
dalam seminggu ?
(3). Apa yang saudara
baca di SIOLA ?

30

Ya / Tidak
Sekali / Dua kali /
Lebih dari Dua kali
Koran/Majalah /
Buku Cerita /
Buku teks

Pemilihan Alat Ukur “Non-Tes”
Tabel berikut memberikan petunjuk

(bimbingan) pada

guru dalam memilih alat-alat “Non-Tes”

bagi tiap-tiap

keadaan yang diberikan.
Petunjuk Pemilihan Alat Ukur “Non-Tes”.
BIDANG

Alat-Alat
”NON-TES”

Daftar
Pemeriksaan
( check list )

Skala angka
( penilaian )

PSIKOMOTORIK

AFFECTIF

Ketrampilan berdasarkan
kriteria menerima / menolak ( ya / tidak ).
Contoh: Menyetel celah
katup.

Memeriksa kegiatan
dalam pengukuran
perhatian (minat).
Contoh: Minat pada
membaca buku
pedoman servis.

Ketrampilan yang diperhatikan, yang bersangkutan dengan penilaian
kualitatif.
Contoh : Tingkat ketelitian
dalam menyetel
celah katup.

Menilai sikap terhadap situasi, peristiwa, dan sebagainya
Contoh : ketepatan
datang / masuk
bengkel

Catatan Anekdot

---

---

Laporan sendiri

31

Penilaian perilaku
sosial dengan diri
pribadi (biasanya
penyesuaian).
Contoh: Kerja sama
antar siswa
Penilaian sikap dan
minat, melalui pertanyaan atau wawancara.
Contoh :
1. Reaksi terhadap
perubahan
kurikulum baru.
2. Menghadiri kelas
tutorial.

Selanjutnya Tabel berikut merupakan contoh aplikatif
dalam memilih alat-alat “Non-Tes” untuk masing-masing
situasi yang diberikan.

2. Perasaan tentang kelompok ahli khusus

Laporan Sendiri

1. Penggunaan SIOLA di luar jam kelas

Catatan Anekdot

Situasi

Skala Angka

Jenis Alat Non – Tes

Check List

Tabel Contoh Pemilihan Alat Ukur “Non-Tes”

—

—

—

—

3. Perhatian pada matapelajaran khusus

—

—

—

4. Ambisi terhadap pekerjaan di masa depan

—

—

—

5. Sifat suka bekerja sama

—

6. Perilaku suka berselisih mulut.

—

7. Menerima tugas kepemimpinan kelas

—

—

8. Sikap pemborosan bahan praktek

—

—

9. Kegunaan dukungan alam sekitar

—

—

10. Merakit injektor pada motor diesel

—

—

11. Menyetel karburator

—

—

12. Menganalisis gangguan pengapian

—

—

—

c. Rangkuman 2 :
1). Di dalam pembelajaran teknik (keterampilan) evaluasi sikap
sangat penting artinya, karena siswa tidak hanya dituntut
untuk mempunyai keterampilan tertentu namun juga harus
mempunyai sikap dan kepribadian yang mendukungnya.

32

2). Teknik Non-Tes dalam evaluasi sikap adalah berbagai jenis
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan dan
mencatat informasi tentang sikap siswa yang diperlukan
untuk dievaluasi.
3). Macam-macam teknik non-tes yang biasa digunakan dalam
evaluasi sikap siswa ada empat, yaitu : Daftar Pemeriksaan
( Check List ), Skala Angka ( Marking Scheme ), Catatan
Anekdot, dan Laporan Sendiri.
4). Penjelasan masing-masing Teknik Non-Tes :
a). Daftar Pemeriksaan (check list) : adalah sebuah daftar
sifat khusus yang berbeda-beda yang akan diamati dan
diukur. Pengamat biasanya tinggal memberi tanda (V)
atau menulis YA, bila sifat khusus itu muncul/diamati.
b). Skala Angka (marking scheme): adalah cara pemberian
angka/nilai kualitatif dari suatu sifat khusus dari check
list yang diukur berdasarkan dua kutup ekstrim yang
bertolak belakang (berlawanan).
c). Catatan Anekdot : adalah sebuah catatan perilaku
penting

seorang

siswa

dalam

kaitannya

dengan

keadaan khusus yang berhubungan dengan penyesuaian/perilaku sosial diri pribadi.
d). Laporan Sendiri : adalah keterangan ( informasi ) yang
dibuat oleh seorang siswa tentang dirinya sendiri yang
dapat

menunjukkan

suatu

bukti

berharga

untuk

mengenal sikap dan perhatian (minat) siswa itu.
d. Tugas 2 :
Buatlah sebuah contoh penggunaan Teknik Non-Tes
untuk mengevaluasi sikap seorang siswa dalam salah satu jenis
pekerjaan di bidang teknik otomotif ( misalnya Motor Bensin ).

33

e. Tes Formatif 2 :
1). Apakah arti pentingnya penilaian sikap dalam pembelajaran
di bidang teknik (keterampilan) ?
2). Apakah

yang dimaksud dengan

Teknik Non-Tes dalam

evaluasi terhadap sikap seorang siswa ?
3). Sebutkanlah empat macam Teknik Non-Tes yang dapat
digunakan dalam evaluasi sikap !
4). Berilah penjelasan terhadap setiap macam / jenis Teknik
Non-Tes yang biasa digunakan dalam evaluasi sikap !
f. Kunci Jaw ab Tes Formatif 2 :
1). Di dalam pembelajaran teknik ( keterampilan )

penilaian

sikap sangat penting artinya, karena siswa tidak hanya
dituntut untuk mempunyai keterampilan tertentu namun juga
harus mempunyai sikap kerja yang mendukungnya.
2). Teknik Non-Tes dalam evaluasi sikap adalah berbagai jenis
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan / mencatat
informasi tentang sikap siswa yang perlu dievaluasi.
3). Macam-macam teknik non-tes yang biasa digunakan dalam
evaluasi sikap siswa ada empat, yaitu : Daftar Pemeriksaan
( Check List ), Skala Angka ( Marking Scheme ), Catatan
Anekdot, dan Laporan Sendiri.
4). Penjelasan masing-masing Teknik Non-Tes :
a). Daftar Pemeriksaan (check list) : adalah sebuah daftar
sifat khusus yang berbeda-beda yang akan diamati dan
diukur. Pengamat biasanya tinggal memberi tanda (V)
atau menulis YA, bila sifat khusus itu muncul/diamati.
b). Skala Angka (marking scheme): adalah cara pemberian
angka/nilai kualitatif dari suatu sifat khusus dari check
list yang diukur berdasarkan dua kutup ekstrim yang
bertolak belakang (berlawanan).
34

c). Catatan Anekdot : adalah sebuah catatan perilaku
penting

seorang

siswa

dalam

kaitannya

dengan

keadaan khusus yang berhubungan dengan penyesuaian/perilaku sosial diri pribadi.
d). Laporan Sendiri : adalah keterangan ( informasi ) yang
dibuat oleh seorang siswa tentang dirinya sendiri yang
dapat

menunjukkan

suatu

bukti

berharga

mengenal sikap dan perhatian (minat) siswa itu.

35

untuk

BAB III
EVALUASI
A. Pertanyaan
1). Di dalam melakukan evaluasi sikap dikenal adanya skala sikap.
Sebutkanlah hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam menulis
pernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap !
2). Sebutkanlah unsur-unsur yang perlu pertimbangkan dalam evaluasi terhadap kepribadian siswa !
3). Mengapa di dalam pembelajaran di bidang teknik (keterampilan)
disamping evaluasi keterampilan itu sendiri juga diperlukan
evaluasi terhadap sikap siswa, terutama sikap kerja, jelaskan !
4). Dalam evaluasi terhadap sikap seorang siswa dikenal adanya
Teknik Non-Tes, apakah yang dimaksud dengan itu ?
5). Dalam evaluasi sikap dikenal adanya empat macam Teknik NonTes yang dapat digunakan, sebutkanlah apa sajakah keempat
macam teknik non tes tersebut !
6). Berilah penjelasan terhadap setiap macam / jenis Teknik NonTes yang biasa digunakan dalam evaluasi sikap, masing-masing
berikan contohnya untuk mata pelajaran Motor Bensin !
7). Buatlah contoh sebuah lembar penilaian kepribadian pada salah
satu

mata

pelajaran dalam Program Studi Mekanik Otomotif,

misalnya Motor Bensin !
B. Kunci Jaw aban
1). Hal-hal

yang

perlu diperhatikan dalam

menulis pernyataan-

pernyataan yang akan digunakan dalam skala sikap adalah:
a). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang lebih mengungkapkan
masa lalu daripada masa kini.
b). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat faktual.

36

c). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang dapat diartikan lebih
satu satu makna.
d). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang cenderung akan dipilih
atau ditolak oleh hamper semua orang.
e). Pilihlah pernyataan-pernyataan yang sekiranya

dapat men-

cakup seluruh rentangan skala penilaian.
f). Buatlah pernyataan dalam kalimat sederhana, jelas singkat,
langsung dan hanya menggambarkan satu penilaian saja.
g). Hindarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
h). Hindari penggunaan kata negatif dalam satu kalimat.
2). Unsur – unsur pokok yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian dalam evaluasi kepribadian siswa adalah : kedisiplinan,
kejujuran, kreativitas, tanggung jawab, ketertiban, kebersihan,
kesopanan, dan kerja sama. Termasuk juga unsur presensi /
absensi kehadirannya.
3). Dalam pembelajaran teknik ( keterampilan )

penilaian sikap

sangat penting artinya, karena siswa tidak hanya dituntut untuk
mempunyai keterampilan tertentu namun juga harus mempunyai
sikap kerja yang mendukungnya. Misalnya seseorang yang ahli /
terampil

dalam

bidang

perbaikan

kendaraan

juga

dituntut

mempunyai sikap kerja yang baik, seperti taat peraturan
keselamatan kerja, memperhatikan kebersihan alat/tempat kerja
juga sikap teliti dan cermat dalam bekerja.
4). Yang dimaksud Teknik Non-Tes dalam evaluasi sikap adalah
berbagai jenis alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan /
mencatat informasi tentang sikap siswa yang perlu dievaluasi.
5). Ada empat macam teknik non-tes yang biasa digunakan dalam
evaluasi sikap siswa, yaitu : Daftar Pemeriksaan ( Check List ),
Skala Angka ( Marking Scheme ), Catatan Anekdot, dan Laporan
Sendiri.

37

6). Penjelasan masing-masing Teknik Non-Tes beserta contohnya
untuk mata pelajaran motor bensin :
a). Daftar Pemeriksaan (check list) : adalah sebuah daftar sifat
khusus yang berbeda-beda yang akan diamati dan diukur.
Pengamat biasanya tinggal memberi tanda (V) atau menulis
YA, bila sifat khusus itu muncul/diamati.
Berikut adalah contoh check list untuk mengevaluasi sikap
siswa dalam keterampilan “ Merakit Distributor”
Petunjuk:

(1). (....)
(2). (....)
(3). (....)
(4). (....)
(5). (....)
(6). (....)
(7). (....)

Berilah tanda ( V ) di sebelah kegiatan yang
dilakukan oleh siswa yang sedang melakukan
praktek Merakit Distributor.

Memasang centrifugal advancer.
Memasang dudukan platina.
Memasang vacuum advancer.
Memasang platina.
Memasang baut pengikaty platina.
Memasang rotor.
Memasang tutup distributor.

b). Skala Angka (marking scheme): adalah cara pemberian
angka/nilai kualitatif dari suatu sifat khusus dari check list yang
diukur berdasarkan dua kutup ekstrim yang bertolak belakang
(berlawanan). Misalnya Salah dan Benar.
Contoh Skala Angka (marking scheme) untuk mengevaluasi
sikap siswa dalam keterampilan “ Merakit Distributor”
Petunjuk: Lingkarilah salah satu angka di sebelah kegiatan
yang
dilakukan
oleh siswa yang sedang
melakukan praktek Merakit Distributor.
Salah
(1). (....)
(2). (....)
(3). (....)
(4). (....)
(5). (....)
(6). (....)
(7). (....)

Memasang centrifugal advancer.
Memasang dudukan platina.
Memasang vacuum advancer.
Memasang platina.
Memasang baut pengikat platina.
Memasang rotor.
Memasang tutup distributor.

38

0
0
0
0
0
0
0

1
1
1
1
1
1
1

Benar
2
2
2
2
2
2
2

3
3
3
3
3
3
3

4
4
4
4
4
4
4

c). Catatan Anekdot : adalah sebuah catatan perilaku penting
seorang siswa dalam kaitannya dengan keadaan khusus yang
berhubungan dengan penyesuaian/perilaku sosial diri pribadi.
Contoh :
Husen segera mematikan mesin jika terjadi kecelakaan
seorang temannya yang sedang praktek ternyata rambutnya
tersangkut pada kipas yang sedang berputar. Dia juga segera
memberi peringatan kepada teman-teman yang lain agar
berhati-hati jikla sedang praktek menggunakan mesin yang
masih dalam keadaan hidup.
d). Laporan Sendiri : adalah keterangan ( informasi ) yang dibuat
oleh seorang siswa tentang dirinya sendiri yang dapat
menunjukkan suatu bukti berharga untuk mengenal sikap dan
perhatian (minat) siswa itu.
Contoh :
Pada sebuah praktek mengelas, biasanya setiap siswa dituntut
untuk selalu mengunakan kaca pelindung, karena jika tidak
akan dapat mengakibatkan terjadinya gangguan pada mata.
Berilah garis bawah pada jawaban yang paling cocok
menerangkan penggunaan kaca pelindung oleh saudara .
(1). Apakah saudara menggunakan kaca pelindung
jika praktek mengelas ?

Ya / Tidak

(2). Berapa seringkah saudara
menggunakan kaca pelindung
dalam praktek mengelas ?

Selalu / Kadang-kadang /

(3). Bagaimana pendapat saudara
tentang pemakaian kaca
pelindung dalam mengelas ?

Sangat Penting / Penting
Tidak Penting

Tidak Pernah

7). Contoh evaluasi sikap/ kepribadian mengunakan Lembar Penilaian Kepribadian pada mata pelajaran Motor Bensin dalam Program
Studi Mekanik Otomotif :

39

Lembar Penilaian Kepribadian Siswa
Nama Siswa / No. Induk
Jurusan / Program Studi
Grup / Semester
Tahun Ajaran
Mata pelajaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

: ………………………
: Mekanik Otomotif
: ………………………
: ………………………
: Motor Bensin
NILAI

Aspek
kepribadian
yang dinilai

BS

B

C

K

91-100

76-90

61-75

0 - 60

Kedisiplinan
Kejujuran
Kreativitas
Tanggung Jawab
Ketertiban
Kebersihan
Kesopanan
Kerjasama

....
....
....
....
....
....
....
....

....
....
....
....
....
....
....
....

....
....
....
....
....
....
....
....

....
....
....
....
....
....
....
....

Jumlah
Rata-rata
Predikat

....
....

....
....
....
....
...........................

Absensi

A=
I =
S=
J ml =

Jam
Jam
Jam
Jam

....
....

Catatan : Arti predikat dan penilaian kepribadian :
BS = Baik Sekali
= 91 - 100
B = Baik
= 76 - 90
C = Cukup
= 61 - 75
K = Kurang
= 0 – 60
Absensi : A = alpa (tanpa keterangan)
I = ijin
S = sakit
C. Kriteria Kelulusan
Kriteria
Kognitif ( soal nomor 1 sd. 7 )

Skor
Bobot
(1 – 10)
5

Ketelitian menulis notasi

1

Ketepatan prosedur

2

Ketepatan formula jawaban

1

Ketepatan waktu

1

NILAI AKHIR

40

Nilai

Keterangan

Syarat lulus
nilai minimal
56

BAB IV
PENUTUP

Demikianlah mudul EVP. PTK 203 – 03 dengan judul
Pembelajaran Sikap dan Kepribadian ( Affectif )

Evaluasi

ini telah selesai

disusun dengan dilengkapi beberapa lat