Unsur intrinsik cerpen `Tuhan, pawang hujan, dan pertarungan yang remis` karya A.S. Laksana dan implementasinya dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa kelas XII semester I - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNSUR INTRINSIK CERPEN “TUHAN, PAWANG HUJAN, DAN PERTARUNGAN YANG REMIS“ KARYA A.S. LAKSANA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM BENTUK SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UNTUK SISWA SMA KELAS XII SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Theresia Rita Listiana
041224062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNSUR INTRINSIK CERPEN “TUHAN, PAWANG HUJAN, DAN PERTARUNGAN YANG REMIS“ KARYA A.S. LAKSANA DAN
IMPLEMENTASINYA DALAM BENTUK SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) UNTUK SISWA SMA KELAS XII SEMESTER I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh:
Theresia Rita Listiana
041224062
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Persembahan
Kehidupan adalah sebuah misteri. Bagaikan laut yang ganasdan mengombang-ambingkan kita, dalam gelombang keraguan dan
nasib. Aku hanya bertahan hidup dengan berpegang erat pada
sebuah batu karang yang kokoh yang akan menjagaku dalam badai
kehidupan.Terkadang langkahku terhenti sejenak, ada rintangan dan
tantangan yang harus kulalui. Suka dan duka telah aku rasakan.
Terkadang aku merasa tersesat, bingung dan terjatuh seorang diri
karena merasakan beban yang begitu berat dalam hidup ini. Namun,
aku merindukan tuntunan dan arahan dan berharap ada seseorang
yang akan mengulurkan tangan dan meraihku dan menjadikanku
kuat dan kokoh kembali.Saat aku tersesat, bingung, dan terjatuh dalam badai
kehidupan Allah telah memberiku pelabuhan batu karang yang
kokoh dan aman yaitu keluargaku ~Bapak, ibu, kakak, dan adik~
yang selalu menjagaku dalam badai kehidupan. Mereka memberiku
rasa aman dan hiburan dalam suka maupun duka.Secara khusus skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang
tuaku tercinta Bapak Paulus Ngadikin dan Ibu L. Maryati (Alm),
kakakku Thomas Sulistia Handaka dan adiku Andreas Hendri
Listianto. Mereka semua adalah harapan dan semangat hidupku,
trimakasih Tuhan atas anugerah terindah ini.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTO
Apabila engkau melihat rebah keledai musuhmu karena berat bebannya, maka
janganlah engkau enggan menolongnya. Haruslah engkau rela menolong dia
dengan membongkar muatan keledainya
(Keluaran, 23:5)
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup
yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara
gembira menuju kegagalan.
(Mario Teguh)
Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat dan
keinginan adalah buta, jika tidak disertai dengan pengetahuan. Dan pengetahuan
adalah hampa jika tidak tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia
jika tidak disertai cinta.
(Khalil Gibran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Listiana, Theresia Rita. 2010. Unsur Intrinsik Cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” Karya A.S. Laksana dan Implementasinya dalam Bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa SMA kelas XII Semester I.
Yogyakarta: PBSD, FKIP, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini mengkaji unsur intrinsik cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana, yang meliputi tokoh, latar, alur,
tema, amanat, bahasa, dan sudut pandang. Penelitian ini juga memaparkan
hubungan antarunsur intrinsiknya. Tujuan dari penelitian ini adalah
mendeskripsikan unsur intrinsik dalam cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan
Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana dan mendeskripsikan implementasi pembelajarannya dalam bentuk pengembangan silabus dan RPP.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
menggunakan pendekatan struktural yang menghasilkan data-data deskriptif
berupa analisis unsur intrinsik cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarunganyang Remis” karya A.S. Laksana. Selanjutnya, hasil analisis ini
diimplementasikan dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I.Hasil analisis cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang
Remis” karya A.S. Laksana terdapat lima tokoh, yaitu (1) Alit sebagai tokoh
utama dan tokoh antagonis, (2) Gadis cantik sebagai tokoh sederhana, (3) Pawang Tua sebagai tokoh tambahan, (4) Tuhan sebagai tokoh statis, dan (5) Duda tua sebagai tokoh statis. Latar yang digunakan dalam cerpen “Tuhan, Pawang Hujan,dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana tidak mengacu pada suatu
daerah tertentu tetapi meliputi tiga unsur latar, yaitu: latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Alur yang digunakan ialah alur maju karena jalan peristiwa dalam cerita secara kronologis maju, runtut dari awal, tengah, hingga akhir. Tema yangterkandung dalam cerpen adalah pertarungan yang remis. Amanat yang
disampaikan adalah jangan dengan mudah mengambil keputusan demi keputusan terhadap jalan hidup. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehari-hari. Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama “aku”, yaitu dalam pengisahan cerita pengarang sebagai pelaku cerita. Hubungan antarunsurintrinsik saling mendukung, karena masing-masing unsur tersebut tidak dapat
berdiri sendiri. Kehadiran berbagai unsur intrinsik dalam karya sastra
dimaksudkan untuk membangun sebuah cerita.Berdasarkan kurikulum yang terdapat dalam KTSP, ditinjau dari standar kompetensi dasar, cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana dapat diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA. Dalam penelitian ini terdapat contoh silabus dan RPP. Untuk mengetahui tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Listiana, Theresia Rita. 2010. Intrinsic Elements of “Tuhan, Pawang Hujan,
dan Pertarungan yang Remis” Short Story by A.S. Laksana and Its Implementation in the Form of Syllabus and Lesson Plan for Senior High School Students Grade XII Semester I. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Sanata Dharma University.This research analyzes the intrinsic aspects of a short story entitled
“Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” by A.S. Laksana covering
characters, setting, plot, theme, moral value, language, and point of view. Thi
research also describes the relation between the intrinsic aspects. The objectives
of this research are to describe the intrinsic aspects in the “Tuhan, Pawang Hujan,
dan Pertarungan yang Remis” short story by A.S. Laksana and to descrine the
implementation of learning process in form of syllabus and lesson plan
development.This research is a qualitative research. Qualitative research uses structural
approach which results descriptive data in kind of the analysis of intrinsic aspects
in “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” short story by A.S.
Laksana. Further, the results from the analysis are implemented in the form of
syllabus and lesson plan for literature class for twelfth-years students of senior
high school in the first semester.By analyzing the short story entitled “Tuhan, Pawang Hujan, dan
Pertarungan yang Remis” by A.S. Laksana, the researcher finds five characters,
thet are: (1) Alit as the main and the antagonist character, (2) Gadis cantik (The
Pretty Girl) as the simple and humble character, (3) Pawang Tua (The Old
handler) as the additional character, (4) Tuhan (God) as static character, (5) Duda
tua (Old Widower) as static character. The setting used in the story of “Tuhan,
Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” by A.S. Laksana does not refer to
specific region or location; however it covers three setting aspects, namely: place,
time, and social background. The plot used in the story is the progressive plot
since the story goes chronologically forward and sequentially from the beginning,
middle, up to the end of the story. The theme found in the story is a draw conflict.
The moral value which is implicitly stated is that not to emotionally take decisions
in life. The story uses casual language. The story uses the first point of view
“aku” to characterize the writer as the main character. Each intrinsic aspect is
supporting each other because they cannot stand by themselves. The existence of
various intrinsic aspects in a literature art is intended to build a story.Refers to the curriculum set on KTSP, being seen from the standard of
basic competence, the “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis”
short story by A.S. Laksana can be implemented in literature learning process in
senior high level. The researcher provides the sample of syllabus and lesson plans.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan yang mahakasih atas rahmat kehidupan,
perlindungan, penyertaan serta cinta kasihNya yang begitu besar sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Unsur
Intrinsik Cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya
A.S. Laksana dan Implementasinya dalam Bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk Siswa SMA kelas XII Semester I disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan
Daerah.Penulis sungguh menyadari bahwa terselesainya skripsi ini berkat
dukungan, nasihat, bimbingan, dan bantuan baik secara moril dan materi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:1. Bapak Drs. P. Hariyanto selaku dosen pembimbing yang sangat sabar mendampingi, membimbing, dan mengarahkan penulis selama menyusun skripsi ini hingga selesai.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku Kaprodi PBSID Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Tim penguji yang telah memberi kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.
4. Seluruh dosen program studi PBSID yang dengan penuh kesabaran dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Mas Fx. Sudadi, karyawan sekretariat program studi PBSID yang dengan
penuh kesabaran memberikan pelayanan dan membantu kelancaran penulis selama berproses di program studi PBSID dan dalam proses penyusunan skripsi ini.6. Karyawan perpustakaan USD yang telah banyak membantu dalam memberikan pinjaman buku bagi penulis.
7. Orangtuaku yang sangat kucinta, Bapak Paulus Ngadikin dan Ibu L.
Maryati (Alm), yang memberikan cinta, semangat, perhatian, motivasi dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan.
8. Kakak, adikku, keponakannku yang tersayang, Thomas Sulistia Handaka
Andreas Hendri Listianto, Maria Winda Pawestri, Daniel Kristi Handika Pratama dan Agnes Andin Laura K. yang selalu memberikan semangat, canda-tawa, dan doa. Aku sayang kalian semua.
9. Yulianus Sarjono, yang memberikan cinta, perhatian, semangat, dan doa
kepada penulis.
10. Benardus Widyo Susanto, trimakasih atas perhatian, semangat, doa dan
bimbingannya kepada penulis selama penulis berproses sampai akhirnya skripsi ini selesai.
11. Seluruh keluarga besar di Tetes, di Adijaya, di Gubug, dan keluarga mas
Deny Styawan trimakasih atas doa dan semangatnya.
12. Endah Dwi Aryani, mbak Mm, dek Ratna, Lusi, mas Agil, Dina, Fransisca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTO. ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...... vii
ABSTRAK. ................................................................................................. viii
ABSTRACT. ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR. ................................................................................... x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 6
1.5 Batasan Istilah ........................................................................... 7
1.6 Sistematika Penyajian ............................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................... 10
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ......................................... 10
2.2 Kajian Teori ............................................................................. 13 2.2.1 Hakikat Cerpen ...............................................................
13
2.2.2 Pendekatan Struktural ..................................................... 15
2.2.3 Unsur Intrinsik Cerpen .................................................... 17
a. Tokoh ........................................................................ 17
b. Latar .................................................................... ......23 c. Alur ...........................................................................
25
d. Tema .......................................................................... 28
e. Amanat ....................................................................... 30
f. Bahasa ........................................................................ 30
g. Sudut Pandang ........................................................... 32
2.2.4 Hubungan Antarunsur Intrinsik .................................... 40
2.2.5 Implementasi Pembelajaran Sastra di SMA .................. 41
a. Tahap Pembelajaran Sastra di SMA ......................... 41
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ........ 42
c. Standar Kompetensi .................................................. 44 d. Silabus ......................................................................
45
e. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................... 52
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 55
3.1 Metodologi Penelitian ............................................................. 55
3.1.1 Jenis Penelitian ............................................................... 55
91 4.2.4 Tema .................................................................................
3. Tokoh dan Bahasa ............................................................. 102
2. Tokoh dan Alur ................................................................ 101
1. Tokoh dan Latar ................................................................ 101
4.3 Hubungan Antarunsur Intrinsik ............................................ 100
4.2.7 Sudut Pandang ................................................................. 99
98
97 4.2.6 Bahasa .............................................................................
97 4.2.5 Amanat ............................................................................
85 4.2.3 Alur ..................................................................................
3.1.2 Pendekatan Penelitian ................................................... 57
80 4.2.2 Latar ................................................................................
4.2 Analisis Unsur Intrinsik Cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” Karya A.S. Laksana ....................... 79 4.2.1 Tokoh ...............................................................................
4.1 Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 79
3.2 Trianggulasi Hasil Analisis Data ............................................ 77
3.1.6 Teknik Analisis Data ..................................................... 74
3.1.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................. 59
3.1.4 Instrumen Penelitian ...................................................... 58
3.1.3 Sumber Data .................................................................. 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Tokoh dan Tema ............................................................... 103
5. Tema dan Amanat ............................................................. 104
BAB V IMPLEMENTASI HASIL ANALISI UNSUR INTRINSIK CERPEN “TUHAN, PAWANG HUJAN, DAN PERTARUNGAN YANG REMIS” KARYA A.S.
LAKSANA DALAM BENTUK SILABUS DAN RPP
DALAM PEMBELAJARAN SASTRA UNTUK SISWA
SMA KELAS XII SEMESTER I .............................................. 1055.1 Pengembangan Silabus ......................................................... 105
5.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................... 110
5.3 Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajarn ................... 112
5.4 Analisis Penilaian Produk Silabus dan RPP Sastra untuk Siswa SMA kelas XII Semester I ......................................... 112
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 116
6.1 Kesimpulan ............................................................................. 116
6.2 Implikasi ................................................................................. 120
6.3 Saran ....................................................................................... 120
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 121 LAMPIRAN .............................................................................................. 124 BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 207 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.5a Kisi-kisi Penilaian Produk Silabus Pembelajaran Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I
Tabel 3.1.5b Rubrik Penilaian Produk Silabus Pembelajaran Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I
Tabel 3.1.5c Kisi-kisi Penilaian Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajara Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I
Tabel 3.1.5d Rubrik Penilaian Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajara Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I
Tabel 3.1.6 Kriteria Penilaian Produk PengembanganTabel 5.4a Data Penilaian Produk Silabus Pembelajaran Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I oleh Guru Bahasa Indonesia dan Sastra SMA
Tabel 5.4b Data Penilaian Produk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sastra utuk siswa SMA kelas XII semester I oleh Guru Bahasa Indonesia dan Sastra SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, karya sastra adalah refleksi dari kehidupan masyarakat.
Sebagai refleksi, karya sastra memang tidak sepenuhnya meniru secara riil kehidupan masyarakat, akan tetapi memberikan pelajaran dan kemungkinan dari sudut pandang estetis terhadap persoalan-persoalan yang terjadi di dalam masyarakat (Djojosuroto, 2006: 58).
Sumber karya sastra adalah kenyataan yang hidup di alam dan masyarakat. Peristiwa-peristiwa yang terjadi diangkat dan diungkapkan melalui daya imajinatif, berupa penafsiran-penafsiran daya imajinatif sehingga menjadi suatu karya sastra yang bernilai tinggi dan agung. Penderitaan, perjuangan, kegembiraan, cinta kasih, kebencian, keberanian, dan segala peristiwa yang dialami manusia, dari yang berarti hingga yang tidak berarti, diungkapkan pengarang secara artistik dan imajnatif sebagai wujud kehidupan (Nurdin, dkk, 2002: 253).
Sastrawan dapat mengemukakan sesuatu yang hanya mungkin terjadi, walau secara faktual tidak pernah terjadi. Maka dengan cara itu, karya fiksi tersebut dapat mengubah hal-hal yang terasa pahit dan sakit jika dijalani dan dirasakan pada dunia nyata, namun menjadi menyenangkan untuk direnungkan dalam karya sastra (Nurgiyantoro, 1995: 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Oleh karena itu, melalui karya sastra secara tidak langsung pembaca akan mendapatkan suatu kesempatan untuk belajar memahami dan menghayati berbagai persoalan kehidupan manusia yang sengaja diungkapkan oleh sastrawan. (Djojosuroto, 2006: 59).
Karya sastra dipersepsi sebagai salah satu produk masyarakat yang mampu memberikan makna bagi kehidupan, mampu manyadarkan masyarakat akan arti hidup ini, dan mampu maningkatkan kualitas hidup dan kehidupan. Karya sastra juga dipandang sebagai sarana pendidikan yang baik bagi manusia atas sarana mengajar untuk membuat manusia lebih paham terhadap dunia, bahkan sebagian orang berpendapat bahwa sastra merupakan alat pengajaran yang efektif. Sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia nyata, maka pengajaran sastra harus kita pandang sebagai sesuatu yang sangat penting yang patut menduduki tempat yang selayaknya. Jika pengajaran sastra dilakukan dengan tepat, maka pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyarakat (Rahmanto, 1988: 15).
Cerpen adalah cerita fiksi yang menggambarkan peristiwa yang dialami sang tokoh, namun tidak memungkinkan terjadinya perubahan nasib. Karena pendeknya, cerpen sering disebut cerita yang dapat dibaca satu kali duduk. Ciri esensial suatu cerpen bukanlah pada panjang pendeknya cerita, tetapi pada isi atau maslah yang dikemukakan di dalamnya (Nurdin, dkk, 2002: 259).
Sastra merupakan salah satu bagian pokok pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang mempunyai materi cukup banyak dan harus diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kepada siswa. Dengan demikian kita sebagai calon guru mata pelajaran bahasa sastra Indonesia harus lebih kreatif dalam memberikan pengajaran sastra, sehingga siswa dapat mengapresiasikan karya sastra dengan baik, sehingga pengajaran sastra dapat tercapai maksimal. Selain itu, peneliti juga berusaha menghubungkan penelitian ini sebagai bahan pembelajaran sastra di SMA dan implementasinya dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siswa kelas XII semester I. Materi pembelajaran cerpen terdapat di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Cerpen yang berjudul “Tuhan, Pawang Hujan dan Pertarungan yang Remis” merupakan salah satu karya A. S. Laksana, yang dimuat dalam kumpulan 20 cerpen Indonesia terbaik 2009 anugrah sastra pena kencana. Ia dilahirkan di Semarang, 25 November 1969. Salah satu kumpulan cerpen yang berjudul “Bidadari yang Mengembara” juga telah dipilih oleh majalah tempo sebagai buku sastra terbaik 2004, selain sebagai seorang sastrawan, pengarang, kritikus sastra ia pun pernah menjadi wartawan detik, detak, tabloid investigasi dan kemudian mendirikan sekolah penulis kreatif Jakarta School dan menjadi salah satu pengajar (http://id.wikipedia.org/wiki/A.S._Laksana).
Peneliti tertarik untuk meneliti cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana sebagai bahan kajian dengan alas an: pertama, belum pernah ada yang menganalisis dan menerapkannya sebagai salah satu bahan pembelajaran bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
,
Kedua , cerpen ini memiliki unsur pendidikan serta kekhasan dalam penceritaanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yaitu pembaca dihadapkan pada unsur yang berkaitan pada masalah yang tidak jauh dengan realita kehidupan kita. Ketiga, cerpen tersebut dapat digunakan sebagai salah satu materi pembelajaran cerpen di SMA yang penuh dengan nilai- nilai dan pesan moral yang sangat baik bagi para siswa
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskripsi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan struktural untuk menganalisis unsur intrinsik cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis”. Selain itu, dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and
Development ) yang menghasilkan produk dalam bentuk silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I.Analisis unsur intrinsik perlu dilakukan agar cerpen tidak hanya sekedar ada sebagai benda mati saja, tetapi dapat mengungkapkan pesan yang terkandung di dalam cerita sehingga bermanfaat bagi pembaca. Diharapkan siswa dan segenap lapisan masyarakat juga dapat dengan mudah memahami pesan-pesan yang terkandung di dalam cerpen.
Pengajaran sastra salah satunya cerpen mempunyai banyak manfaat bagi guru maupun siswa sendiri. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran yang apresiatif, yang memerlukan keterlibatan jiwa siswa dalam memahami makna isi cerita dalam cerpen. Untuk mmencapai pemahaman guru dan siswa terhadap cerpen yaitu dengan cara menganalisis unsur intrinsik cerpen itu sendiri. Karena dengan membaca dan menganalisis cerpen tersebut, siswa diharapkan dapat memahami dan mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kebutuhan dan minat, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap karya sastra.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana yang ditinjau dari tokoh, latar, alur, tema, amanat, bahasa, sudut pandang, dan hubungan antarunsur tersebut?
2. Bagaimana implementasi unsur interinsik cerpen ” Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana pada pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan hasil analisis struktur cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana ditinjau dari tokoh, latar, alur, tema, amanat, bahasa, sudut pandang, dan hubungan antarunsur tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Mendeskripsikan implemantasi unsur intrinsik cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan sebagai berikut.
1. Bagi bidang ilmu sastra Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pemahaman ilmu sastra, yaitu dapat memperkaya pemahaman kita terhadap karya sastra khususnya cerpen “Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana.
2. Bagi guru mata pelajaran bahasa sastra Indonesia Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia serta dapat memberikan sumbangan bagi pembelajaran sastra di SMA, khususnya yang berkaitan dengan pembelajaran karya sastra cerpen di kelas.
3. Bagi pembelajaran di SMA Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan bagi siswa tentang cerpen baru yang dapat dijadikan bahan atau materi alternatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Batasan Istilah
Dalam penelitian ini terdapat batasan-batasan istilah yang dapat memudahkan pembaca. Batasan-batasan tersebut adalah.
1. Analisis struktural adalah analisis yang melihat bahwa unsur-unsur struktur karya sastra saling berhubungan erat, saling menentukan artinya (Pradopo, 1995: 118).
2. Cerpen adalah cerita fiksi yang menggambarkan peristiwa yang dialami sang tokoh, namun tidak memungkinkan terjadinya perubahan nasib. Karena pendeknya, cerpen sering disebut cerita yang dapat dibaca satu kali duduk (Nurdin, dkk, 2002:259).
3. Hubungan antarunsur intrinsik adalah keterkaitan antarunsur yang satu dengan unsur yang lain dan saling berhubungan secara keseluruhan di dalam sebuah karya sastra.
4. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri (Nurgiantoro, 1995: 23).
5. Bahasa adalah merupakan sarana pengungkapan sastra (bahasa emotif dan bersifat konotatif) (Nurgiantoro, 1995: 272-273).
6. Tokoh adalah pelaku atau aktor dalam sebuah cerita sejauh ia oleh pembaca dianggap sebagai tokoh konkret, individual (Hartoko dan Rahmanto, 1986: 144).
7. Latar adalah keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sustu karya sastra (Sudjiman, 1991: 44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8. Tema adalah gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu karya sastra (Sudjiman, 1991: 50).
9. Alur adalah rangkaian peristiwa berdasarkan cerita (Hariyanto, 2000:42).
10. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang (Sudjiman, 1991: 57).
11. Pembelajaran adalah proses penerimaan suatu bahan atau materi oleh siswa dalam proses belajar.
12. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (BSNP, 2006: 3).
13. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator percapaian kompetensi, penilaian alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan, berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) (Mulyasa, 2008: 132-133).
14. RPP adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran di kelas (Muslich, 2007: 53).
15. Implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan (KBBI, 2000: 327).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6 Sistematika Penyajian
Bab I merupakan pendahuluan. Dalam bab ini dipaparkan 6 hal yaitu: (1) latar belakang penelitian, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) batasan istilah, dan (6) sistematika penyajian.
Bab II merupakan kajian teori. Dalam bab ini dipaparkan 3 hal, yaitu: (1) penelitian terdahulu yang relevan, (2) kajian teori, (3) implementasi pembelajaran untuk siswa SMA kelas XII semester I dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajran (RPP).
Bab III merupakan metodologi penelitian. Dalam bab ini dipaparkan 6 hal, yaitu: (1) jenis penelitian, (2) pendekatan penelitian, (3) sumber data, (4) instrumen penelitian, (5) teknik pengumpulan data, (6) teknik analisis data, dan (7) trianggulasi hasil analisis data.
Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini dipaparkan 3 hal, yaitu: (1) deskripsi data penelitian, (2) analisis unsur intrinsik cerpen “Tuhan , Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana yaitu: tokoh, latar, alur, tema, amanat, bahasa, sudut pandang dan (3) analisis hubungan antarunsur.
Bab V merupakan implementasi hasil analisis unsur intrinsik cerpen ”Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana sebagai pembelajaran sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I terdiri dari silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Bab VI merupakan penutup. Dalam bab ini dipaparkan 3 hal, yaitu (1) kesimpulan, (2) implikasi, dan (3) saran untuk peneliti selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN TEORI Dalam bab ini dikemukakan penelitian terdahulu, kajian teori yang
relevan dengan penelitian mengenai analisis unsur intrinsik mencakup teori hakikat cerpen, pendekatan struktural, unsur intrinsik cerpen (tokoh, latar, alur, tema, amanat, bahasa, dan sudut pandang), hubungan antarunsur, dan implementasi pembelajaran untuk siswa SMA kelas XII semester I yang terdiri dari (1) pembelajaran sastra di SMA, (2) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2.1 Penelitian yang Relevan
Untuk memperoleh gambaran arah penelitian yang hendak dilakukan, terdapat tiga penelitian yang relevan dengan topik ini, yaitu penelitian Rehulina (2008), Yeni (2008), dan Debora Korning Tyas (2007). Ketiga peneliti ini sama- sama menganalisis unsur intrinsik.
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Rehulina (2008), mengenai cerpen ”Kemboja Terkulai di Pangkuan” Karya Irwan Kelana dan Implementasinya sebagai Bahan Pembelajaran di SMA” penelitian ini mengkaji unsur intrinsik seperti tokoh, alur, latar, tema, sudut pandang, teknik penceritaan, penggunaan bahasa, dan amanat, serta hubungan antarunsur tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural, dan metode deskriptif. Selain itu, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
juga mengimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA dalam bentuk silabus dan RPP.
Hasil penelitianya, dalam penelitian ini ditemukan beberapa tokoh, yaitu: tokoh sentral (Hanifah), tokoh bawahan (Hj. Aisah), tokoh bulat (Haji abdullah), dan tokoh datar (Hj. Usman dan Andri). Cerita dalam cerpen ini beralur maju dan latar tempat yang digunakan berada di wilayah Bandung dan kota Depok. Selain itu, terdapat dua tema dalam cerita ini, yaitu: (1) sikap kekecewaan, kesedihan, ketakutan, dan penyesalan seorang bapak terhadap anak kebanggaannya yang telah menghancurkan nama baik keluarga dan (2) pertentangan pendapat mengenai hukum agama di Indonesia. Bahasa yang digunakan adalah bahasa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasanya mudah dimengerti dan tidak menggunakan bahasa khas daerah tertentu. Amanat yang terkandung dalam cerpen tersebut adalah mengandung nilai moral, nilai agama, dan nilai sosial.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yeni (2008), mengenai “Uansur Intrinsik Cerpen “Kembali ke Pangkal Jalan” Karya Yusrizal K.W. dan Implementasinya dalam Bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMA” penelitian ini menitikberatkan pada unsur intrinsik seperti tokoh, alur, latar, tema, amanat, bahasa dan keterkaitan antarunsur. Metode yang digunakan dalam penelitian metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan struktural. Peneliti juga mengimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X dalam bentuk silabus dan RPP.
Hasil penelitian dari peenelitian ini ditemukan tiga tokoh, yaitu: (1) tokoh protagonis (Ombing, Ibu Ombing dan almarhum kakek Ombing), dan (2) tokoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antagonis (Pati Sari Pasinggahan). Sedangkan alur yang di gunakan dalam ceita ini adalah alur maju karena peristiwa diceritakan secara kronologis maju, runtut dari tahap awal, tengah, hingga akhir. Latar yang digunakan tidak diterangkan disuatu wilayah tertentu tetapi hanya di tempat Ombing dan Pati Sari Pasinggahan. Tema yang terkandung dalam ceritn ini ialah perjuangan seorang laki-laki bernama Ombing. Selain itu, bahasa yang digunakan sebagian besar bahasa baku tetapi ada pula beberapa kalimat yang menggunakan majas. Amanat yang disampaikan dalam cerpen ini adalah ujung jalan yang benar akan membuat hidup arif.
Ketiga, penelitian yang serupa dilakukan oleh Debora Korning Tyas mengenai Struktur Intrinsik cerpen “Menjelang Lebaran” karya Umar Kayam dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra kelas X SMA. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural. Penelitian tersebut mengkaji struktur intrinsik yang berupa tokoh, alur, latar, tema dan bahasa dalam cerpen, serta hubungan antar unsur-unsur tersebut. Selain itu, peneliti juga mengimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMA kelas X dalam bentuk Silabus dan RPP.
Hasil penelitian ini terdapat tiga tokoh dalam cerita tersebut, yaitu: (1) tokoh protagonis (Kamil dan Sri), (2) tokoh tambahan (Mas, Ade, dan Nah), dan (3) tokoh Wirawan (Sri). Cerpen ini beralur maju dan latar tempat yang digunakan berada di wilayah Jakarta. Temanya adalah keluarga yang sederhana yang mendapat masalah saat menjelang lebaran. Bahasa yang digunakan bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
percakapan sehari-hari sehingga mudah dimengerti. Amanat yang disampaikan adalah saling menghargai orang lain dan saling tolong menolong.
Dari ketiga penelitian tersebut ada dua perbedaan analisis, yaitu: (1) unsur sudut pandang, dan (2) teknik penceritaan. Ketiga penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penelitian tentang unsur intrinsik dan implementasinya dalam pembelajaran sastra sudah pernah dilakukan. Namun, penelitian mengenai analisis unsur intrinsik cerpen “ Tuhan, Pawang Hujan, dan Pertarungan yang Remis” karya A.S. Laksana dan implementasinya dalam bentuk silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sastra untuk siswa SMA kelas XII semester I yang menyuguhkan unsur intrinsik secara lengkap belum pernah dilakukan. Unsur intrinsik secara lengkap di sini meliputi tokoh, alur, latar, bahasa, sudut pandang, tema, dan amanat. Penelitian ini juga akan menekankan hubungan antarunsur intrinsik secara lebih mendalam. Oleh karena itu, topik ini masih relevan untuk diteliti.
2.2 Kajian Teori
2.2.1 Hakikat Cerpen
Cerpen adalah cerita fiksi yang menggambarkan peristiwa yang dialami sang tokoh, namun tidak memungkinkan terjadinya perubahan nasib. Karena pendeknya, cerpen sering disebut cerita yang dapat dibaca satu kali duduk. Ciri esensial suatu cerpen bukanlah pada panjang pendeknya cerita, tetapi pada isi atau maslah yang dikemukakan di dalamnya (Nurdin, dkk, 2002: 259).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Cerita rekaan merupakan jenis karya sastra yang beragam prosa.
Berdasarkan panjang-pendek cerita, ada yang membeda-bedakan cerita rekaan lazimnya disingkat cerkan dengan sebutan cerita pendek atau cerpen, cerita menengah atau cermen, dan cerita panjang atau cerpan. Namun, patokan yang jelas tentang persyaratan panjang-pendek ini belum ada, setidak-tidaknya bagi cerita rekaan Indonesia. Berapa panjang rata-rata cerita rekaan Indonesia? berapa panjang cerita menengah? jawab atas pertanyaan sederhana ini memerlukan usaha pengukuran panjang semua cerita rekaan Indnesia. Mengingat cerita rekaan sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, sedangkan jumlah cerita rekaan itu tidak dapat dipastikan, pengukuran ini menjadi pekerjaan yang mustahil dilakukan. Lain daripada itu, patokan apa yang hendak digunakan dalam pengukuran? apakah yang menjadi patokan lama waktu yang diperlukan untuk membaca cerita sampai selesai? ini sangat relatif, tergantung pada kecepatan orang seorang membaca.
Maka dalam pembicaraan selanjutnya istilah cerita rekaan mencakup ketiga- tiganya (Sudjiman, 1991 : 11).
Ciri esensial suatu cerpen bukanlah pada panjang pendeknya cerita, tetapi pada isi atau masalah yang dikemukakan di dalamnya. Lebih lanjut Sudjiman menyatakan bahwa cerpen dapat disebut juga kisah pendek, karena kurang dari 10.000 kata. Dalam kondisi semacam ini kesan tunggal yang dominan timbul karena cerpen memusatkan diri pada tokoh dalam satu situasi saja. Cerita pendek yang efektif, terdiri dari satu tokoh atau di tampilkan pada satu latar belakang lewat pelaku lahir batin yang terlibat dalam situasi yang sama. Di dalamnya terdapat satu tikaian, yang merupakan inti cerita pendek (Sudjiman, 1991: 15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI