Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009 - USD Repository

  Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2009)

  S  K R I P S I 

    Diajukan

   untuk Memenuhi Salah Satu Syarat  Memperoleh  Gelar Sarjana Ekonomi 

  Program  Studi Akuntansi   

    Oleh:

  Fenny Meiliani NIM: 06 2114 020 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011 Analisa Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 – 2009)

  S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fenny Meiliani

  NIM: 06 2114 020 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2011

  30 Juni 2011

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya ini untuk: Yesus, Tuhan, Bapa, Sahabat dan Rajaku Mama, papa, ii, dan O Eko yang tersayang Segenap keluargaku yang lain

  

“Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka

semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6: 33)

Kupandang wajahMu dan berseru Pertolonganku datang dariMU Peganglah tanganku, jangan lepaskan Kaulah harapan dalam hidupku (Sari Simorangkir).

  Seorang pemenang akan berkata: “ Memang tidak mudah… tapi BISA!!!” Tetapi seorang pencundang akan berkata: “Memang bisa... Tapi tidak mudah.” (Buletin Kharisma)

  

ABSTRAK

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

(Studi Empiris Pada Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek

  

Indonesia Tahun 2006 – 2009)

Fenny Meiliani

NIM: 062114020

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor ukuran

perusahaan, harga saham, dan profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan

laba tahun 2006-2009 pada perusahaan go public yang terdaftar di BEI. Teknik

pengumpulan data yang dilakukan adalah dokumentasi yaitu pengumpulan data

perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik analisa data yang

dilakukan adalah menghitung ukuran perusahaan dengan logaritma total aktiva

dan profitabilitas dengan net profit margin (NPM) dan return on investment

(ROI). Penentuan perusahaan yang melakukan perataan laba dan yang tidak

melakukan perataan laba menggunakan indeks eckel dengan pendekatan Albrech

dan Richardson.

  Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan metode regresi

logistic adalah secara parsial adalah hanya ukuran perusahaan dan ROI yang

berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan harga saham dan NPM

tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

  

Kata kunci: Perataan laba, ukuran perusahaan, net profit margin (NPM), dan

return on investment (ROI)

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF THE FACTORS WHICH INFLUENCE EARNING

SMOOTHING PRACTICE

(An Empirical Study At Go Public Companies At Indonesia Stock Exchange

In 2006-2009)

  

Fenny Meiliani

NIM: 062114020

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2011

This research was aimed to know whether company’s size, stock price,

and profitability factors have influenced income smothing practice in 2006-2009

at go public companies listed in indonesia stock exchange. The data gathering

technique used in this research was documentation by gathering company’s data

related to the research’s problems. The data analysis techniques used were by

calculating company’s size with asset total logarithm and profitabillity with net

profit margin (NPM) and return on investment (ROI). To determine the company

which did income smoothing practice and which did not do income smoothing

practice, the writer used Eckel Index with Albrech and Richardson’s

approximation.

  Based on data analysis by using logistic regression method, partially,

only company’s size and return on investment (ROI) had influence on income

smoothing, whereas stock price and net profit margin (NPM) did not have

influence on income smoothing practice.

  

Key words: income smoothing, company’s size, net profit margin (NPM), and

return on investment (ROI)

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

  a. Tuhan Yesus Kristus atas anugerah dan kasih-Nya dalam menuntun dan membimbing dalam menyelesaikan skripsi.

  b. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono P., S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar

dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  c. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  d. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Dosen Pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  e. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan bimbingan dan bantuan selama belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. f. Mama, ii, O Eko dan Papa yang telah memberikan doa, kasih

sayang dan dukungan baik moril maupun materiil.

  

g. Keluarga Besarku yang selalu mensupport dalam doa.

  h. Teman-teman CG Pro M: Ci Sinta, Ko Iboy, Ko Adi, Ko Agus, Ko Johan, Ko Daniel, Widya, Silvi, Christin, Ogut, Yongki, Lisa atas spirit, doa, kesabaran, dan perhatian, tanpa kalian tidak akan ada perubahan dalam diriku. i. Rekan Fulltimer Gereja Mawar Sharon Miracle Yogya: Pak Yudi, Ko Oey, Ko Helky, Yanuar, Ka Ivone, Ka Selvi, Ka Yoka, Ka

  Vanda. j. Koko Adi tersayang yang telah memberikan doa, cinta, dan semangat. k. Teman-teman kost WPA 15c: Wuri, Pranti, Muji, Galuh, dan Hesti, Siska, Anita, Anggi atas penghiburan, keceriaan, dan dukungannya. l. Teman-teman Akuntansi 2006: Bella, Pricil, Yessy, Risda, dan Denis, Chan-Chan, dan Rika atas kebersamaannya selama kuliah dan pertolongan dalam mencari data penelitian serta dukungannya. m. Mba Nova 2005 atas pemberian data penelitian, Mba Lia 2005 atas masukannya, Mas Yoga 2005 atas info-info dalam mencari data penelitian dan Ci Agnes atas spirit dan masukan-masukan yang diberikan. n. Sahabat sejatiku: Mamih Sri, Yenni, Dian, “pendeta” Handi atas kesediaannya dijadikan tempat berkeluh kesah, dukungannya dan kata-kata mutiara yang diberikan. o. Teman-teman MPT Pak Yusef: Kunthi, Vina, Siska, Nia, Anggi, Agatha, Mba Reni, Tama, Yoan, Frengki, Arum, Merry atas kebersamaannya selama MPT dan bimbingan. p. Teman-teman di “Panti Asuhan Ratapan Anak Tiri” LPPM: Cicil, Yoan, Anton, Meli, Spy, Gitta, Vika, dan Tita atas kerjasamanya selama di LPPM. q. Semua pihak yang belum tercantum di atas dan telah membantu penyelesaian skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 30 Juni 2011 Penulis

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................

  5 D. Manfaat Penelitian ....................................................................

  5 E. Sistematika Penelitian ..............................................................

  6 BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan ........................................................................

  7 B. Laporan Keuangan ....................................................................

  8 C. Laba ..........................................................................................

  9 D. Manajemen Laba ...................................................................... 10

  E. Perataan Laba ........................................................................... 12

  F. Indeks Eckel Dengan Pendekatan Alberch Dan Richardson .... 14

  G. Perumusan Hipotesis Penelitian ............................................... 14

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 20 B. Tempat dan waktu penelitian .................................................... 20

  C. Populasi dan sampel penelitian ................................................ 20

  D. Subjek dan objek penelitian ...................................................... 21

  E. Jenis data .................................................................................. 21

  F. Teknik pengumpulan data ........................................................ 22

  G. Teknik Analisis Data ................................................................ 22

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................... 28 B. Pengukuran variabel penelitian ................................................ 29 C. Analisis statistika deskriptif ..................................................... 31 D. Penilaian model fit .................................................................... 32 E. Pengujian multivariate .............................................................. 33 F. Pembahasan .............................................................................. 36 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 39 B. Keterbatasan penelitian ............................................................ 39 C. Saran ......................................................................................... 39

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 41

LAMPIRAN A. Lampiran 1 ................................................................................ 43 B. Lampiran 2 ................................................................................ 47 C. Lampiran 3 ................................................................................ 55 D. Lampiran 4 ................................................................................ 59 E. Lampiran 5 ................................................................................ 79

  DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 : Pengambilan Sampel Penelitian ..................................................... 28Tabel 5.2 : Perusahaan Perata Laba Dan Bukan Perata Laba .......................... 30Tabel 5.3 : Hasil Statistika Deskriptive............................................................ 31Tabel 5.4 : Hosmer dan Lemeshow Test .......................................................... 32Tabel 5.5 : Konstanta dan Variabel Persamaan Regresi .................................. 33Tabel 5.6 : Hasil Regresi Secara Parsial .......................................................... 34

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan pencerminan dari suatu kondisi

  perusahaan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi keuangan. Informasi keuangan ini yang akan dikomunikasikan kepada pihak- pihak yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan. Pihak- pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yaitu: manajemen, pemegang saham, kreditor, pemerintah, karyawan perusahaan, pemasok, konsumen dan masyarakat umum lainnya yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar yaitu pihak internal dan pihak eksternal. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan laba- rugi, laporan perubahan modal/laba ditahan, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan serta materi penjelas lainnya yang merupakan

  bagian integral dari laporan keuangan (Prastowo, 2005:6). Laporan keuangan disusun oleh manajemen sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan juga menunjukkan kinerja manajemen. Diantara berbagai macam laporan keuangan di atas yang dapat dijadikan tolak ukur untuk menilai kinerja manajemen adalah laporan laba-rugi karena dalam laporan ini memuat informasi laba. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1, informasi laba pada umumnya merupakan perhatian utama dalam menaksir kinerja atau pertanggungjawaban manajemen dan informasi laba membantu pemilik atau pihak lain melakukan penilaian atas kemampuan melaba (earning power) perusahaan di masa yang akan datang (Arfianto, 2009). Oleh karena itu, salah satu parameter yang dapat digunakan untuk menilai kondisi perusahaan beserta kinerja manajemennya adalah laba.

  Atas dasar itu manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik.

  Perhatian pihak eksternal yang umumnya terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba (earnings management) . Manajemen laba dapat dijelaskan dengan teori keagenan. Teori keagenan menyatakan manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan pemilik perusahaan sehingga sering terdorong untuk melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri dan atau perusahaan.

  Tindakan perataan laba merupakan tindakan yang sengaja dilakukan manajemen untuk mengurangi perbedaan/perubahan laba dengan menggunakan cara atau metode akuntansi tertentu, atau dengan kata lain tindakan perataan laba adalah suatu sarana yang dapat digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi pelaporan penghasilan. Perataan laba menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi menyesatkan sehingga akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan khususnya pihak eksternal (Jatiningrum, 2000). Perusahaan melakukan tindakan perataan laba ini dengan maksud untuk menarik investor karena pada umumnya investor menyukai laba yang relatif stabil.

  Tindakan manajemen untuk melakukan perataan laba umumnya didasarkan atas berbagai alasan baik untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan, seperti menaikkan nilai dari perusahaan, sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki risiko yang rendah, menaikkan harga saham perusahaan, maupun untuk memuaskan kepentingannya sendiri (oportunistik), seperti mendapatkan kompensasi dan mempertahankan posisi jabatannya (Juniarti dan Corolina, 2005). Meskipun alasan di atas dapat diterima secara logis tetapi tetap saja tindakan perataan laba dapat mengubah kandungan informasi atas laba yang dihasilkan perusahaan. Hal ini perlu diwaspadai oleh pengguna laporan keuangan karena informasi tersebut dapat menyesatkan dalam pengambilan keputusan. Perataan laba dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya: ukuran perusahan, profitabilitas, sektor industri, harga saham, leverage operasi, rencana bonus, dan kebangsaan (Jatiningrum, 2000).

  Banyak penelitian empiris terdahulu telah menguji faktor-faktor tersebut. Juniarti dan Corolina (2005) meneliti pengaruh besaran perusahaan, profitabilitas, sektor industri terhadap praktik perataan laba. Hasil dari penelitiannya adalah semua faktor tidak berpengaruh pada praktik perataan laba. Igan Budiasih (2008) meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba. Hasil dari penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, dan dividend payout ratio berpengaruh positif terhadap perataan laba sedangkan financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Ilmainir (1993) membuktikan bahwa perataan laba dipengaruhi oleh harga saham. Arfianto (2009) meneliti size perusahaan, harga saham, kelompok usaha dan risiko bisnis terhadap praktik perataan laba. Hasil dari penelitiannya adalah semua faktor secara bersama–sama berpengaruh terhadap praktik perataan laba, sedangkan secara parsial hanya kelompok usaha yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba dan faktor yang lainnya tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

  Penulis ingin meneliti kembali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba karena adanya perbedaan hasil dari penelitian- penelitian terdahulu yang hanya menggunakan Indeks Eckel. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan Indeks Eckel dengan pendekatan yang dilakukan oleh Albrech dan Richardson dalam mengelompokkan perusahaan sebagai perata laba dan bukan perata laba (Assih dan Gudono, 2000). Oleh karena itu penulis mengajukan skripsi dengan judul “Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan go public”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

  1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba?

  2. Apakah profitabilitas perusahaan yang diukur dengan net profit margin (NPM) berpengaruh terhadap praktik perataan laba?

  3. Apakah profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on investment (ROI) berpengaruh terhadap praktik perataan laba? C.

   Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor-faktor ukuran

perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

  1. Pengguna Laporan Keuangan Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan mengenai praktik perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, sebagai pertimbangan dalam membuat keputusan investasi atau keuangan lainnya.

  2. Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan dan referensi perbendaharaan skripsi di Universitas Sanata Dharma dengan topik perataan laba.

  3. Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis mengenai praktik perataan laba yang terjadi secara nyata dalam dunia bisnis dan dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan.

E. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat. Teori-teori tersebut dijadikan landasan pemikiran dalam menganalisa permasalahan untuk mendapatkan pemecahan terhadap masalah yang diajukan.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek penelitian sumber data, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpilan data, dan teknik analisis data.

  BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai analisis hasil penelitian berdasarkan landasan teori, jawaban atas rumusan masalah, dan perhitungan- perhitungan yang diperlukan.

  BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian ini, dan saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya.

   

BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Keagenan (Agency Teory) Teori keagenan menyatakan bahwa praktik manajemen laba

  dipengaruhi oleh konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal). Konflik ini timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Dalam hubungan dengan keagenan, manajer memiliki asimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan, seperti kreditor dan investor. Asimetri informasi terjadi ketika manajer memiliki informasi internal perusahaan relatif lebih banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif lebih cepat dibandingkan pihak eksternal perusahaan. Dalam kondisi demikian, manajer dapat menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan keuangan dalam usaha memaksimalkan kemakmurannya (Salno dan Baridwan, 2000).

  Menurut Anthony dan Govindarajan, teori keagenan adalah hubungan atau kontrak antar principal dan agent. Teori keagenan memiliki asumsi bahwa setiap individu semata–mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent . Dalam teori keagenan, muncul konflik kepentingan antara agent dan principal di mana masing–masing pihak bertujuan untuk memaksimalkan utility dengan informasi yang dimiliki. Agent memiliki informasi yang lebih banyak dibanding principal sehingga menimbulkan adanya asimetri informasi. Informasi yang lebih banyak dimiliki oleh agent dapat menjadi pendorong dalam melakukan tindakan–tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan utility-nya. Sedangkan bagi principal, akan sulit untuk mengontrol secara efektif tindakan yang dilakukan oleh agent karena hanya memiliki sedikit informasi (Anthony dan Govindarajan, 2005:269-270).

B. Laporan Keuangan

  Definisi laporan keuangan menurut Myer, 1961 dalam Munawir (2007:5) adalah dua daftar yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau posisi keuangan dan daftar pendapatan dan daftar rugi-laba. Pada waktu akhir–akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan–perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan). Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2007:2).

  Laporan keuangan merupakan suatu cerminan dari suatu kondisi perusahaan, karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi–informasi yang dibutuhkan oleh pihak–pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun oleh manajemen, sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan juga menunjukkan kinerja manjemen dan merupakan sumber dalam mengevaluasi performance manajemen. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang dapat membuat laporan keuangan menjadi baik. Tindakan manajer ini kadang bertentangan dengan tujuan perusahaan dan biasanya akan merugikan atau mengurangi profitabilitas perusahaan, misalnya perataan penghasilan bersih/laba (Jatiningrum, 2000:145-146).

C. Laba

  Laba dalam akuntansi dimaknai sebagai kenaikan aktiva bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik (Suwardjono, 2005:464).

  Pengertian lain mengenai laba berdasarkan PSAK No 1 tahun 2007 yaitu kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi pemegang saham.

  Suwardjono memaknai laba periode sebagai informasi tentang kinerja masa lalu yang meliputi daya melaba (earning power), akuntabilitas, dan efisiensi. Laba dapat dijadikan sebagai ukuran kinerja apabila dikaitkan dengan penggunaan aktiva untuk menghasilkan laba tersebut. Kinerja yang baik diperoleh apabila manajemen atau perusahaan mampu menciptakan keluaran dalam hal ini laba tertinggi dengan menggunakan sumber daya (investasi) tertentu sebagai input (Suwardjono, 2005:475-483).

  Laba merupakan pusat perhatian investor atau pengguna laporan keuangan lain. Para pengguna memiliki kecenderungan untuk tidak memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba tersebut sehingga manajemen memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba. Penggunaan dasar akrual dalam akuntansi merupakan faktor pendorong lain bagi manajemen untuk melakukan manajemen laba melalui pemilihan metode akuntansi tertentu yang berpengaruh pada pelaporan laba perusahaan.

D. Manajemen Laba

  

Menurut Sugiri (1998) membagi definisi manjemen laba menjadi dua, yaitu:

1.

  Definisi Sempit Manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya laba.

  2. Definisi Luas Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha di mana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

  Manajemen laba dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mencapai berbagai tujuan, seperti: memperoleh bonus, menghindari pelanggaran perjanjian hutang dan menghindari political costs. Dengan memilih kebijakan akuntansi, manajer perusahaan berharap dapat memaksimalkan utilitasnya dan atau memaksimalkan nilai perusahaan.

  Dengan demikian, manajemen laba dipandang dari dua perspektif: (1) sebagai perilaku oportunistik manajer untuk memaksimalkan utilitasnya dalam menghadapi kompensasi, kontrak hutang, dan political cost, dan (2) sebagai upaya untuk mempengaruhi nilai saham perusahaan. (Abdullah dan Halim, 2000:159). Bentuk–bentuk manajemen laba yang dilakukan manajer menurut Scott, antara lain:

  1. Taking a bath Dilakukan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan dan tidak dapat dihindari pada periode berjalan, dengan cara mengakui biaya–biaya pada periode–periode yang akan datang dan kerugian pada periode berjalan. Dengan tindakan ini manajer berharap dapat meningkatkan laba yang akan datang.

  2. Income minimization Dilakukan pada saat perusahaan memperoleh profitabilitas yang tinggi, sehingga jika periode yang akan datang diperkirakan laba turun drastis, maka akan dapat diatasi dengan pengambilan jatah laba sebelumya. Kebijakan yang diambil biasa berupa pembebanan pengeluaran iklan, riset dan sebagainya.

  3. Income maximization Dilakukan pada saat laba turun. Tindakan atas income maximazation bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang besar. Hal ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran hutang karena manajer perusahaan tersebut cenderung untuk memaksimalkan laba.

  4. Income smoothing Merupakan bentuk manajemen laba yang paling sering dilakukan dan paling popular. Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil. Income smoothing merupakan pola yang paling sering digunakan oleh manajemen untuk mengatur labanya.

E. Perataan Laba (Income Smothing)

  Perataan laba merupakan tindakan yang dilakukan dengan sengaja untuk mengurangi variabilitas laba yang dilaporkan agar dapat mengurangi risiko pasar atas saham perusahaan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Bieldman dalam Budiasih, 2008 menyatakan bahwa perataan laba didefinisikan sebagai upaya yang sengaja dilakukan untuk memperkecil fluktuasi pada tingkat laba yang dianggap normal bagi perusahaan. Rivard dalam Budiasih, 2008 mendefinisikan income smoothing sebagai sebuah praktik dengan menggunakan teknik–teknik akuntansi untuk mengurangi fluktuasi laba bersih beberapa periode waktu (Budiasih, 2008:4). Alasan dilakukannya perataan laba oleh manajemen antara lain pertama, rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya pada periode berjalan dapat mengurangi hutang pajak. Kedua, tindakan perataan penghasilan bersih/laba dapat meningkatkan kepercayaan investor, karena mendukung kestabilan penghasilan dan kebijakan deviden sesuai dengan keinginan. Ketiga, tindakan perataan penghasilan bersih/laba dapat mempererat hubungan antara manajer dan karyawan, karena dapat menghindari permintaan kenaikan upah/gaji oleh karyawan/pekerja.

  Keempat, tindakan perataan penghasilan bersih/laba memiliki dampak psikologis pada perekonomian, di mana kemajuan dan kemunduran dapat dibandingkan dan gelombang optimisme dan pesimisme dapat ditekan (Jatiningrum, 2000:147). Alasan lain manajemen melakukan perataan laba adalah untuk memuaskan kepentingan pemilik perusahaan seperti menaikkan nilai perusahaan sehingga muncul anggapan bahwa perusahaan bersangkutan memiliki resiko rendah, menaikkan harga saham perusahaan sendiri seperti mendapatkan kompensasi, mempertahankan posisi jabatan (Juniarti dan Corolina, 2005:149).

  Gordon dalam Jatiningrum, 2000 menyatakan bahwa perataan laba mempunyai peranan penting untuk mengurangi bias dari pemegang saham dalam memperhitungkan laba di masa lalu, yang digunakan untuk memprediksi laba di masa depan (Jatiningrum, 2000:146). Dalam setting keagenan menyebutkan bahwa manajer dalam perusahaan yang memiliki resiko kebangkrutan yang besar, menginginkan memperoleh hutang dan pinjaman di dalam pasar modal, memiliki daya dorong lebih besar untuk melakukan tindakan perataan laba (Salno dan Baridwan, 2000:19).

  F. Indeks Eckel dengan Pendekatan Albrech dan Richardson Penelitian ini menggunakan indeks eckel untuk membedakan perusahaan yang melakukan perataan laba dengan perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Menurut Eckel (1981), perataan terjadi ketika koefisiensi variasi perubahan laba dalam satu periode lebih kecil dari koefisiensi variasi perubahan penjualan dalam satu periode. Koefisien merupakan perbandingan antara standar deviasi dengan nilai yang diharapkan. Hasil dari indeks eckel ini akan dikelompokkan menjadi untuk perusahaan bukan perata laba adalah

  ≥ 1, sedangkan untuk perusahaan perata laba adalah < 1 (Assih dan Gudono, 2000:42).

  G. Perumusan Hipotesis Penelitian

  1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala yaitu dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan hanya terbagi dalam tiga kategori yaitu perusahaan besar, menengah dan kecil. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada log aktiva.

  Ukuran perusahaan umumnya dinilai dari besarnya aktiva perusahaan. Perusahaan yang berukuran besar akan cenderung untuk melakukan praktik perataan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan besar cenderung mendapatkan perhatian yang lebih besar dari analis dan investor dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan yang memiliki aktiva besar kemudian dikategorikan sebagai perusahaan besar umumnya akan mendapat lebih banyak perhatian dari berbagai pihak seperti, para analis, investor, maupun pemerintah. Untuk itu perusahaan besar diperkirakan akan menghindari fluktuasi laba yang terlalu drastis, sebab kenaikan laba akan menyebabkan bertambahnya pajak.

  Sebaliknya penurunan laba yang drastis akan memberikan image yang kurang baik. Oleh karena itu perusahaan besar diperkirakan memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan tindakan perataan laba (Corolina dan Juniarti, 2005:151).

  Perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan yang lebih besar pula untuk melakukan perataan laba dibandingkan perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar menjadi subjek pemeriksaan (pengawasan yang lebih ketat dari pemerintah dan masyarakat umum) (Igan Budiasih, 2008: iv).

  Hasil pengujian univariate yang dilakukan Juniarti dan Corolina (2005) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba, sedangkan hasil dari pengujian multivariate menunjukkan bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap perataan laba. Hasil dari penelitian Igan Budiasih (2008) adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap perataan laba. Penelitian Juniarti dan Igan Budiasih menggunakan indeks eckel dalam mengelompokkan perusahaan perata laba dan perusahaan bukan perata laba. Penelitian yang dilakukan Arfianto (2009) dalam mengelompokkan perusahaan perata laba dan bukan perata laba menggunakan ukuran Jones yang dimodifikasi oleh Kathori. Hasil dari penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan variabel independen lainnya (profitabilitas dan sektor industri) secara simultan berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Sementara hasil untuk pengujian secara parsial adalah ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Rumusan hipotesis berdasarkan teori di atas dan penelitian terdahulu yaitu: H1 = Terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap praktik perataan laba perusahaan go public di Indonesia.

  2. Profitabilitas: Net Profit Margin (NPM) NPM merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Laba bersih setelah pajak merupakan penjualan setelah dikurangi dengan seluruh biaya dan pajak (Sarwoko dan Halim, 1989:60). Rasio ini memberi gambaran tentang laba untuk para pemegang saham sebagai persentase dari penjualan (Prastowo, 2005:97). NPM mengukur rupiah laba yang dihasilkan oleh setiap satu rupiah penjualan. NPM termasuk dalam kategori rasio profitabilitas mempunyai pengaruh positif terhadap perubahan laba. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan NPM dapat mengindikasikan kenaikan laba perusahaan (Sartono, 2001:123). NPM perusahaan yang meningkat mencerminkan kinerja manajemen yang baik dan perusahaan akan dinilai sehat oleh pihak eksternal.

  Marjin laba bersih ini diduga mempengaruhi perataan laba karena marjin ini terkait langsung dengan objek perataan laba.

  NPM dapat merefleksikan motivasi manajer untuk meratakan laba (Salno dan Baridwan, 2000:21). Penelitian yang dilakukan Ashari, 1994 (dalam Erina, 2007) menemukan bukti bahwa NPM sebagai rasio profitabilitas merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya praktek perataan laba. Hal ini disebabkan karena perusahaan dengan tingkat profitabilitas rendah mempunyai kecenderungan yang lebih besar untuk meratakan labanya. Jadi yang mendorong manajer untuk melakukan peratan laba adalah karena adanya penurunan laba yang terlalu drastis dan ketidakinginan manajer adanya kesan negatif terhadap perusahaan dari pihak eksternal.

3. Profitabilitas: Return on Investment (ROI)

  Return on investment (ROI) adalah rasio yang diukur berdasarkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan total aktiva (Salno dan Baridwan, 2005:138). ROI mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, baik menggunakan total aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut maupun dengan menggunakan dana yang berasal dari pemilik modal. ROI merupakan terminologi yang luas dari rasio yang digunakan untuk mengukur hubungan antara laba yang diperoleh dan investasi yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut (Prastowo, 2005:90). ROI merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Para investor akan cenderung berminat pada

perusahaan yang ROI meningkat dari tahun ke tahun.

  Proporsi tertinggi perusahaan melakukan perataan laba terjadi saat profitabiltas perusahaan rendah (Archibald dalam Jatiningrum, 2000:148). Seperti halnya NPM, ROI juga merupakan rasio profitabilitas. Apabila ROI perusahaan rendah atau menurun maka perusahaan memiliki kecenderungan melakukan praktik perataan laba dengan dorongan agar timbul kesan yang baik dari pihak eksternal terhadap perusahaan dan manajemen perusahaan. Hal ini akan berpengaruh terhadap banyaknya pihak eksternal yang ingin berinvestasi.

  Fluktuasi profitabilitas yang rendah atau menurun memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan tindakan perataan laba, terlebih lagi jika perusahaan menetapkan skema bonus didasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan (Juniarti dan Corolina, 2005:151). Penelitian yang dilakukan Juniarti dan Corolina (2005), Suwito dan Herawaty (2005), dan Salno Baridwan (2000) menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba baik pengujian secara univariate maupun pengujian secara multivariate. Hasil dari penelitian Igan Budiasih (2008) adalah profitabilitas berpengaruh positif terhadap perataan laba.

  Rumusan hipotesis berdasarkan teori di atas dan penelitian terdahulu yaitu: H3 = Terdapat pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap praktik perataan laba perusahaan go public di Indonesia.

   

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi empiris pada perusahaan

  go public yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian empiris merupakan penelitian terhadap fenomena yang terjadi. Dalam penelitian ini fakta empiris yang diperoleh dengan cara dokumentasi karena data yang digunakan berupa data sekunder. Fakta yang diamati dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan go public.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian Tempat penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia.

  2. Waktu penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2010 sampai Januari 2011.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

  Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2005 sampai dengan tahun 2009.

  Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling yaitu sampel dipilih berdasarkan beberapa kriteria tertentu yaitu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1.

  Perusahaan yang terdaftar di BEI menurut ICMD 2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2005 sampai tahun 2009.

  3. Perusahaan mengalami laba selama tahun 2006 sampai dengan 2009 secara berturut-turut.

  4. Perusahaan memiliki data keuangan yang diperlukan untuk mendukung penelitian.

  D. Subyek dan Obyek Penelitian

  1. Subyek penelitian Subjek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

  2. Obyek penelitian Objek penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan yang menjadi subjek penelitian.

  E. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari sumber data lain dan bukan diusahakan sendiri oleh peneliti dalam pengumpulannya. Data sekunder diperoleh dari database Pojok Bursa Efek Indonesia.

  F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah

dokumentasi yaitu dengan cara mengumpulkan dan mencatat data laporan

keuangan yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

Pojok Bursa Efek Indonesia.

  G. Teknik Analisis Data

  1. Mengklasifikasikan Sampel Sampel yang telah memenuhi kriteria, diklasifikasikan dalam kelompok perusahaan perata laba dengan perusahaan bukan perata laba. Pengklasifikasian ini menggunakan Indeks Eckel yaitu:

  CV Δ

  I CV S Δ Keterangan:

  ΔI = perubahan penghasilan bersih/laba dalam satu periode ΔS = perubahan penjualan dalam satu periode CV = koefisiensi variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan

  CV ΔI dan CVΔS dapat dihitung dengan:

Variance

   CV ΔI atau CVΔS =

ExpectedVa lue

  Atau 2 Δ

X − Δ

  X

( )

  ∑ CV

  : Δ

  X ΔI atau CVΔS = n

  1

− Keterangan: X = perubahan laba (I) atau penjualan (S)

  Δ Δ X = rata–rata perubahan laba (I) atau penjualan (S) n = banyaknya tahun yang diamati

  Dalam mengelompokkan perusahaan sebagai perata laba dan bukan, menggunakan pendekatan Albrech dan Richardson (Assih dan Gudono, 2000:42) yaitu sebagai berikut: CV

  ΔI ≥ CVΔS Perusahaan yang melakukan perataan laba akan diberi kode 1 sedangkan untuk perusahaan yang tidak melakukan perataan laba akan diberi kode 0.

2. Mengukur Variabel Independen a.

  Ukuran Perusahaan Variabel ukuran perusahaan adalah skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran variabel ini menggunakan logaritma dari total aktiva yang dimiliki perusahaan.

  b.

  Rasio Profitabilitas: Net Profit Margin (NPM) LabaBersih Penjualan c.

  Rasio Profitabilitas: Return On Investment (ROI) Operating Assets Turnover x Profit Margin

  Atau Penjualan LabaUsaha

  ×

OperatingA ssets Penjualan

  3. Melakukan Analisis Statistik deskriptif Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, median, nilai minimun, nilai maksimum, standar deviasi, variansi dan modus. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai variabel-variabel yang diukur pada sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

  4. Menilai Model Fit Sebelum melakukan pengujian mulivariate langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

  H = Model yang dihipotesiskan fit dengan data H = model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data A Penilaian model fit dilakukan dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit test . Model ini menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit test sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness of fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of fit lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena

cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2006:79-80).

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat underpricing pada perusahaan go public di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2011.

0 0 84

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2004 - USD Repository

0 0 77

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100

Pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007 - USD Repository

0 0 109

Manajemen laba sebelum Initial Public Offering (IPO) : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 99

Pengaruh profitabilitas perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan : studi empiris pada bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 - USD Repository

0 0 93

Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kualitas laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007 - USD Repository

0 0 95

Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2005 - USD Repository

0 0 123

Analisis pengaruh ukuran perusahaan, kelompok usaha, profitabilitas, dan leverage ratio terhadap praktik perataan laba perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Ind

0 0 93