BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Penyebaran Kuesioer - Pengaruh Ethical Reasoning Dan Karakter Personal Terhadap Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang - Unika Repository

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penyebaran Kuesioer

  Peneliti membagikan kuesioner kepada mahasiswa jurusan akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Berikut ini adalah tabel proses penyebaran kuesioner pada penelitian ini:

Tabel 4.1 Proses Penyebaran Kuesioner

  

Keterangan Jumlah

Jumlah kuesioner yang dibagikan 207 Jumlah kuesioner yang tidak lengkap (27) Jumlah kuesioner yang memenuhi kriteria 180

   Sumber : data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah kuesioner yang disebarkan kepada responden adalah 207 kuesioner. Namun dari jumlah tersebut 27 kuesioner tidak terisi dengan lengkap. Peneliti akhirnya menggunakan 180 kuesioner untuk pengolahan data pada penelitian ini.

  4.2 Gambaran Umum Responden

  Sebelum melakukan analisis data, peneliti terlebih dahulu melakukan peninjauan mengenai gambaran umum dari responden berupa jenis kelamin, usia dan indeks prestasi kumulatif sebagai deskripsi identitas responden. Tabel 4.2 berikut ini adalah tabel gambaran umum identitas responden dalam penelitian ini.

Tabel 4.2 Gambaran Umum Identitas Responden

  No Keterangan Jumlah

  1. Jenis Kelamin

Perempuan 101

Laki-laki

  79

2. Usia Responden

  4 ≤ 20 tahun 176 ≥20,1 tahun

  3 Indeks Prestasi Kumulatif Responden 0,00

  90

  • – 2,99 3,00 – 4,00

  90 Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.2, gambaran umum identitas responden, sebagian besar responden penelitian berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 101 orang sedangkan responden laki-laki sebanyak 79 orang. Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh perempuan.

  Dilihat dari segi usia, sebagian besar responden berusia ≥ 20,1 tahun yaitu sebanyak 176 orang sedangkan responden yang berusia ≤ 20 tahun sebanyak 4 orang. Ini berarti mayoritas responden penelitian berusia

  ≥ 20,1 tahun. Mereka merupakan mahasiswa semester 6 ke atas dan beberapa dari mereka sudah mengambil skripsi.

  Ditinjau dari indeks prestasi kumulatif, sebagian besar responden memiliki indeks prestasi kumulatif antara 0,00

  • – 2,99 yaitu sebanyak 90 orang dan yang berindeks prestasi kumulatif 3,00
  • – 4,00 sebanyak 90 orang. Artinya, indeks prestasi kumulatif responden dalam penelitian ini cukup baik.

4.3 Uji Kualitas Data

4.3.1 Pengujian Validitas

  membandingkan nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted dengan Cronbach’s Alpha.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Validitas Sensitivitas Etis

  No Pertanyaan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  Cronbach’s Alpha. Caranya yaitu dengan dengan

  2. SE2 0.729 0.787 Valid

  3. SE3 0.722 0.787 Valid

  4. SE4 0.734 0.787 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.3, dapat diketahui bahwa semua nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted untuk setiap pertanyaan variabel

  sensitivitas etis bernilai lebih kecil dari

  Cronbach’s Alpha instrumen,

  Pengujian validitas berfungsi untuk mengetahui ketepatan tiap pernyataan atau pertanyaan kuesioner. Pengukuran uji validitas menggunakan nilai

  1. SE1 0.756 0.787 Valid sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pertanyaan variabel sensitivitas etis valid.

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Ethical Reasoning

  8. ER8 0.631 0.704 Valid

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih besar dari Cronbach’s Alpha instrumen. Peneliti menguji ulang dengan menghilangkan ketiga item pertanyaan variabel tersebut.

  Berdasarkan Tabel 4.4, ada tiga item pertanyaan (ER1, ER2, dan ER7) variabel yang tidak valid karena nilai

  12. ER12 0.682 0.704 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  11. ER11 0.669 0.704 Valid

  10. ER10 0.647 0.704 Valid

  9. ER9 0.638 0.704 Valid

  7. ER7 0.740 0.704 Tidak Valid

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  6. ER6 0.668 0.704 Valid

  5. ER5 0.680 0.704 Valid

  4. ER4 0.685 0.704 Valid

  3. ER3 0.689 0.704 Valid

  2. ER2 0.732 0.704 Tidak Valid

  1. ER1 0.734 0.704 Tidak Valid

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  Hasil pengujian tersaji di Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Ulang Validitas Ethical Reasoning

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  1. ER3 0.829 0.830 Valid

  2. ER4 0.822 0.830 Valid

  3. ER5 0.820 0.830 Valid

  4. ER6 0.815 0.830 Valid

  5. ER8 0.795 0.830 Valid

  6. ER9 0.792 0.830 Valid

  7. ER10 0.797 0.830 Valid

  8. ER11 0.815 0.830 Valid

  9. ER12 0.821 0.830 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, semua nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted item pernyataan lebih kecil dari Cronbach’s Alpha instrumen , sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan

  variabel ethical reasoning valid.

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Validitas Idealisme

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan 1.

  ID1 0.707 0.735 Valid 2.

  ID2 0.743 0.735 Tidak Valid 3.

  ID3 0.703 0.735 Valid 4.

  ID4 0.701 0.735 Valid 5.

  ID5 0.700 0.735 Valid 6.

  ID6 0.698 0.735 Valid 7.

  ID7 0.786 0.735 Tidak Valid 8.

  ID8 0.700 0.735 Valid 9.

  ID9 0.691 0.735 Valid 10.

  ID10 0.709 0.735 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.6, terdapat dua item yang tidak valid (ID2 dan ID7) karena nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih besar dari Cronbach’s Alpha instrumen. Peneliti menguji kembali dengan

  membuang dua item yang tidak valid tersebut, dengan hasil tersaji di Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Ulang Validitas Idealisme

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan 1.

  ID1 0.797 0.806 Valid 2.

  ID3 0.800 0.806 Valid 3.

  ID4 0.771 0.806 Valid 4.

  ID5 0.771 0.806 Valid 5.

  ID6 0.770 0.806 Valid 6.

  ID8 0.785 0.806 Valid 7.

  ID9 0.778 0.806 Valid 8.

  ID10 0.803 0.806 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted variabel idealisme lebih kecil dari Cronbach’s Alpha instrumen sehingga dapat disimpulkan bahwa semua

  item penyataan variabel idealisme valid.

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas Relativisme

  No Pertanyaan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  1. RE1 0.721 0.702 Tidak Valid

  2. RE2 0.699 0.702 Valid

  3. RE3 0.677 0.702 Valid

  4. RE4 0.685 0.702 Valid

  5. RE5 0.667 0.702 Valid

  6. RE6 0.647 0.702 Valid

  7. RE7 0.655 0.702 Valid

  8. RE8 0.700 0.702 Valid

  9. RE9 0.659 0.702 Valid

  10. RE10 0.678 0.702 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.8, terdapat satu item (RE1) yang tidak valid karena nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih besar dari Cronbach’s Alpha instrumen sehingga dilakukan pengujian kembali

  dengan membuang satu item pernyataan yang tidak valid tersebut, dengan hasil tersaji di Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Pengujian Ulang Validitas Relativisme

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  1. RE2 0.721 0.721 Valid

  2. RE3 0.695 0.721 Valid

  3. RE4 0.713 0.721 Valid

  4. RE5 0.679 0.721 Valid

  5. RE6 0.667 0.721 Valid

  6. RE7 0.688 0.721 Valid

  7. RE8 0.719 0.721 Valid

  8. RE9 0.679 0.721 Valid

  9. RE10 0.702 0.721 Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted item pernyataan variabel relativisme

  lebih kecil dari

  Cronbach’s Alpha instrumen sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan variabel relativisme valid.

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas Locus of Control

  

12. LOC12 0.754 0.758 Valid

  23. LOC23 0.764 0.758 Tidak Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  22. LOC22 0.767 0.758 Tidak Valid

  21. LOC21 0.759 0.758 Tidak Valid

  

20. LOC20 0.755 0.758 Valid

  

19. LOC19 0.751 0.758 Valid

  

18. LOC18 0.739 0.758 Valid

  

17. LOC17 0.744 0.758 Valid

  

16. LOC16 0.743 0.758 Valid

  

15. LOC15 0.747 0.758 Valid

  

14. LOC14 0.742 0.758 Valid

  

13. LOC13 0.747 0.758 Valid

  

11. LOC11 0.748 0.758 Valid

  No Pernyataan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

  

10. LOC10 0.744 0.758 Valid

  

9. LOC9 0.747 0.758 Valid

  

8. LOC8 0.748 0.758 Valid

  

7. LOC7 0.750 0.758 Valid

  

6. LOC6 0.745 0.758 Valid

  

5. LOC5 0.752 0.758 Valid

  

4. LOC4 0.749 0.758 Valid

  

3. LOC3 0.749 0.758 Valid

  

2. LOC2 0.746 0.758 Valid

  

1. LOC1 0.753 0.758 Valid

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  Berdasarkan Tabel 4.10, ada tiga (LOC21, LOC22 dan LOC23) item pernyataan yang tidak valid karena nilai

  Deleted lebih besar dari Cronbach’s Alpha instrumen. Peneliti menguji

  

9. LOC9 0.772 0.782 Valid

  

19. LOC19 0.779 0.782 Valid

  

18. LOC18 0.767 0.782 Valid

  

17. LOC17 0.772 0.782 Valid

  

16. LOC16 0.769 0.782 Valid

  

15. LOC15 0.772 0.782 Valid

  

14. LOC14 0.768 0.782 Valid

  

13. LOC13 0.771 0.782 Valid

  

12. LOC12 0.780 0.782 Valid

  

11. LOC11 0.774 0.782 Valid

  

10. LOC10 0.770 0.782 Valid

  

8. LOC8 0.772 0.782 Valid

  kembali dengan membuang ketiga item yang tidak valid tersebut, dengan hasil yang tersaji di Tabel 4.11.

  

7. LOC7 0.773 0.782 Valid

  

6. LOC6 0.771 0.782 Valid

  

5. LOC5 0.776 0.782 Valid

  

4. LOC4 0.772 0.782 Valid

  

3. LOC3 0.775 0.782 Valid

  

2. LOC2 0.770 0.782 Valid

  

1. LOC1 0.776 0.782 Valid

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  No Pertanyaan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Ulang Validitas Locus of Control

  20. LOC20 0.784 0.782 Tidak Valid Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.11 di atas, terdapat satu item (LOC20) yang tidak valid karena nilai

  7. LOC7 0.775 0.784 Valid

  18. LOC18 0.770 0.784 Valid

  17. LOC17 0.776 0.784 Valid

  16. LOC16 0.772 0.784 Valid

  15. LOC15 0.774 0.784 Valid

  14. LOC14 0.770 0.784 Valid

  13. LOC13 0.773 0.784 Valid

  12. LOC12 0.784 0.784 Valid

  11. LOC11 0.775 0.784 Valid

  10. LOC10 0.773 0.784 Valid

  9. LOC9 0.773 0.784 Valid

  8. LOC8 0.775 0.784 Valid

  6. LOC6 0.774 0.784 Valid

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih

  5. LOC5 0.777 0.784 Valid

  4. LOC4 0.775 0.784 Valid

  3. LOC3 0.777 0.784 Valid

  2. LOC2 0.773 0.784 Valid

  1. LOC1 0.778 0.784 Valid

  Cronbach’s Alpha Keterangan

  No Pertanyaan Cronbach’s Alpha if Item Deleted

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Ulang Validitas Locus of Control

  kembali dengan membuang satu item yang tidak valid tersebut, dengan hasil yang tersaji di Tabel 4.12.

  Cronbach’s Alpha instrumen sehingga dilakukan pengujian

  besar dari

  19. LOC19 0.783 0.784 Valid

  Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa semua nilai

  Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil dari Cronbach’s Alpha instrumen sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan

  variabel locus of control valid.

4.3.2 Pengujian Reliabilitas

  Pengujian reliabilitas berguna untuk ketepatan dan konsistensi data dari kuesioner secara keseluruhan. Data dikatakan reliable atau handal apabila tanggapan seseorang terhadap kuesioner tersebut tetap konsisten dari waktu ke waktu. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian reliabilitas variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Reliabilitas Penelitian

  No. Pertanyaan Keterangan

  Cronbach’s

Alpha

  1. Sensitivitas Etis 0.787 Reliabilitas Tinggi

  2. Ethical Reasoning 0.830 Reliabilitas Tinggi

  3. Idealisme 0.806 Reliabilitas Tinggi

  4. Relativisme 0.721 Reliabilitas Tinggi

  5. Locus of Control 0.784 Reliabilitas Tinggi

  Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, diketahui bahwa masing-masing variabel reliabel yaitu sensitivitas etis, ethical reasoning, idealisme, relativisme dan locus of control memiliki reliabilitas yang tinggi karena

  Cronbach’s Alpha berkisar antara 0,7 – 0,9. Jadi dapat disimpulkan bahwa semua indikator reliabel.

4.4. Statistik Deskriptif

  Statistik deskriptif merupakan alat yang digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran data penelitian dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan atau pernyataan pada masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Berikut ini disajikan tabel hasil compare means yang menggambarkan statistik deskriptif pada penelitian ini.

Tabel 4.14 Hasil Compare Means Keterangan Jumlah SE ER

ID RE

  Jenis Kelamin : Perempuan 101 3,4851 4,2222 4,1002 3,5215 Laki-laki 79 3,3766 4,2419 4,1551 3,5232 Sig. 0,436 0,797 0,415 0,981 Usia : ≤ 20 tahun

  4 2,8750 4,1112 4,1250 3,5000 ≥ 20,1 tahun 176 3,4503 4,2335 4,1243 3,5227 Sig. 0,220 0,636 0,997 0,928 Indeks Prestasi Kumulatif : 0,00 90 3,4583 4,2012 4,1222 3,4790

  • – 2,99 3,00

  90 3,4167 4,2604 4,1264 3,5655

  • – 4,00

  Sig. 0,764 0,436 0,950 0,245 Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Dilihat dari segi jenis kelamin pada tabel 4.14, mahasiswa laki-laki. Sedangkan nilai rata-rata persepsi mahasiswa yang berjenis kelamin perempuan dan laki-laki mengenai ethical reasoning, idealisme dan relativisme, hampir sama. Nilai-nilai tersebut tersaji pada tabel 4.14. Kemudian dilihat dari nilai signifikannya, tidak ada perbedaan yang signifikan berkaitan dengan sensitivitas etis, ethical reasoning, idealisme dan relativisme di antara mahasiswa perempuan dan laki-laki.

  Ditinjau dari usia, nilai rata-rata sensitivitas etis mahasiswa yang berusia ≤ 20 tahun lebih rendah dibandingkan dengan yang berusia ≥ 20,1 tahun sedangkan nilai ethical reasoning, idealisme dan relativisme memiliki nilai rata- rata yang hampir sama baik mahasiwa yang berusia ≤ 20 tahun dan yang berusia ≥ 20,1 tahun. Dilihat dari nilai signifikan yang disajikan pada Tabel 4.14, menunjukkan bahwa variabel sensitivitas etis,

  

ethical reasoning, idealisme dan relativisme memiliki nilai signifikan yang

  lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa baik mahasiswa yang berusia ≤ 20 tahun dan yang berusia ≥ 20,1 tahun tidak memiliki perbedaan yang signifikan pada variabel yang terkait.

  Berdasarkan kategori indeks prestasi kumulatif pada tabel 4.14, nilai rata-rata tingkat sensitivitas etis, ethical reasoning, idealisme dan relativisme antara mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif 0,00

  • – 2,99 dan yang memiliki indeks prestasi kumulatif 3,00 – 4,00 adalah hampir sama. Kemudian dari nilai signifikan pada semua variabel menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

  0,00

  • – 2,99 dan 3,00 – 4,00 dengan tingkat sensitivitas etis, ethical reasoning , idealisme dan relativisme.

4.5 Uji Asumsi Klasik

  Setelah melakukan pengujian validitas dan reliabilitas untuk masing-masing variabel, peneliti selanjutnya melakukan uji asumsi klasik.

  Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas (Tabel 4.15), uji heterokedastisitas (Tabel 4.16) dan uji multikolinearitas (Tabel 4.17).

4.5.1 Uji Normalitas

Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas

  Pengujian Asym.Sig Keterangan Normalitas 0,809 Normal Normalitas setelah heterokedastisitas 0,614 Normal

   Sumber : Data primer yang diolah, 2018 (Lampiran 10a)

  Berdasarkan Tabel 4.15, dapat diketahui bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Asym.Sig (2- tailed) adalah lebih besar dari α = 0.05 yaitu 0,809 sehingga dapat dikatakan bahwa data residual terdistribusi secara normal.

  Kemudian peneliti melakukan uji normalitas kembali dengan menggunakan data yang sudah bebas hetero. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov Asym.Sig (2-tailed) adalah lebih besar dari α = 0.05 yaitu sebesar 0,614, artinya data

4.5.2 Uji Heterokedastisitas

Tabel 4.16 Hasil Uji Heterokedastisitas

  Pengujian Sig Keterangan Heterokedastisitas

Ethical Reasoning 0,208 Terdapat heterokedastisitas

Idealisme 0,998 Tidak Terdapat heterokedastisitas

Relativisme 0,006 Terdapat heterokedastisitas

  Heterokedastisitas setelah pengobatan Ethical Reasoning 0,109 Tidak Terdapat heterokedastisitas Idealisme 0,784 Tidak Terdapat heterokedastisitas Relativisme 0,220 Tidak Terdapat heterokedastisitas

   Sumber : Data primer yang diolah, 2018 (Lampiran 10b)

  Dilihat dari Tabel 4.16, diketahui bahwa nilai signifikan untuk variabel independen penelitian yaitu ethical reasoning (ER) sebesar 0,028; idealisme (ID) sebesar 0,998; dan variabel relativisme (RE) sebesar 0,006. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan variabel

  ethical reasoning dan relativisme lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa model penelitian ini belum bebas heterokedastisitas.

  Peneliti melakukan pengobatan dengan cara membagi semua variabel dengan variabel yang belum bebas heterokedastisitas dan mengandung hetero yang paling besar yaitu variabel relativisme kemudian variabel relativisme sendiri ditransformasi menjadi 1 dibagi variabel relativisme.

  Setelah dilakukan pengobatan, nilai signifikan untuk semua variabel independen lebih besar dari 0.05. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.16, sehingga dapat disimpulkan bahwa model penelitian sudah bebas heterokedastisitas, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen pada absolut residual.

4.5.3 Uji Multikolineritas

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolineritas

  Pengujian Toleransi

  VIF Keterangan Multikolineritas Ethical Reasoning 0,348 2,870 Tidak terjadi multikolineritas Idealisme 0,353 2,832 Tidak terjadi multikolineritas Relativisme 0,241 4,147 Tidak terjadi multikolineritas

   Sumber : Data primer yang diolah, 2018 (Lampiran 10c)

  Berdasarkan Tabel 4.17 diketahui bahwa nilai toleransi dan nilai

  VIF dari semua variabel independen adalah lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas yaitu tidak terjadi kolerasi antara variabel independen.

4.6 Pengujian Hipotesis

  Setelah melakukan uji asumsi klasik, peneliti melakukan uji hipotesis. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan regresi berganda. Namun untuk pengujian hipotesis variabel locus of control, jenis kelamin, usia dan indeks prestasi kumulatif menggunakan uji beda.

  Berikut ini disajikan tabel hasil uji hipotesis di Tabel 4.19 dan hasil uji beda di Tabel 4.20.

4.6.1 Uji Regresi

Tabel 4.18 Hasil Uji Regresi

  

Model Koefisien T Sig. Hasil

ER  SE 0,319 2,466 0,015 Diterima

  

ID  SE 0,435 2,939 0,004 Diterima

RE  SE -0,404 -3,063 0,003 Diterima

Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.18, nilai t-hitung untuk variabel ethical

  reasoning adalah 2,466, sedangkan nilai t-tabel untuk pengujian dua

  sisi dengan tingkat signifikan 10% adalah 1,96, artinya ethical

  reasoning berpengaruh signifikan terhadap sensitivitas etis pada tingkat

  keyakinan 90% atau dapat dikatakan bahwa hasil regresi hipotesis 1 diterima, yaitu ethical reasoning berpengaruh terhadap sensitivitas etis.

  Berdasarkan Tabel 4.18, nilai t-hitung untuk variabel idealisme sebesar 2,939, sedangkan nilai t-tabel untuk pengujian satu sisi dengan tingkat signifikansi 10% adalah 1,645. Hal ini berarti idealisme berpengaruh positif signifikan terhadap sensitivitas etis pada tingkat keyakinan 90% atau dikatakan bahwa hasil regresi hipotesis 2a diterima, yaitu idealisme berpengaruh positif terhadap sensitivitas etis.

  Dilihat dari Tabel 4.18, variabel relativisme memiliki nilai t- hitung sebesar -3,063 dan nilai t-tabel untuk pengujian satu sisi dengan tingkat signifikan 10% sebesar 1,645. Ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif signifikan relativisme terhadap sensitivitas etis pada tingkat keyakinan 90% sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil regresi hipotesis 2b diterima, yaitu relativisme berpengaruh negatif terhadap sensitivitas etis.

4.6.2 Uji Beda

Tabel 4.19 Hasil Uji Beda

  

Model T Sig. Keterangan

Independent Sample T Test LOC  SE -0,256 0,799 Ditolak DJK  SE 0,780 0,436 Ditolak DU  SE -1,231 0,220 Ditolak DIPK  SE 0,301 0,764 Ditolak

   Sumber : Data primer yang diolah, 2018

  Berdasarkan Tabel 4.19, masing-masing nilai t-hitung untuk variabel locus of control, jenis kelamin, usia -0,256, 0,780 dan -1,231 dan nilai F-hitung indeks prestasi akademik adalah sebesar 0,416 sedangkan nilai t-tabel untuk pengujian dua sisi dengan tingkat signifikan 10% adalah 1,96. Nilai t-hitung yang lebih kecil dari t-tabel signifikan pada tingkat keyakinan 90% sehingga dapat disimpulkan hipotesis hipotesis tersebut ditolak yaitu tidak terdapat perbedaan sensitivitas etis antara responden yang memiliki locus of control internal maupun locus of control eksternal (H3), usia tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis (H4), indeks prestasi kumulatif tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis (H5) dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensivitas etis (H6).

4.7 Pembahasan

  

4.7.1 Hubungan Ethical Reasoning dengan Sensitivitas Etis Mahasiswa

Akuntansi

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa ethical reasoning berpengaruh terhadap sensitivitas etis. Ethical reasoning merupakan persepsi mahasiswa mengenai seberapa mampu seseorang dapat menilai etis tidaknya suatu perbuatan. Sedangkan sensitivitas etis merupakan persepsi responden mengenai kemampuan untuk menyadari nilai-nilai moral dalam mengambil keputusan pada situasi etika. Apabila seseorang ingin melakukan suatu tindakan ia akan berpikir untuk mempertimbangkan apakah tindakannya merupakan tindakan etis atau tidak sehingga pada saat bersamaan ia pun memiliki kepekaan etis terhadap situasi tersebut.

  Dalam penelitian ini, koefisien variabel ethical reasoning bernilai positif, yang menunjukkan bahwa semakin tinggi ethical reasoning mahasiswa akuntansi, semakin tinggi pula sensitivitas etis mahasiswa tersebut. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Arnold dan Panemon (1991), Chan dan Leung (2006) dan Wiyantoro dkk. (2011).

  

4.7.2 Hubungan Tingkat Idealisme dan Tingkat Relativisme dengan

Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi

  Hasil pengujian hipotesis yang tersaji di Tabel 4.18 menunjukkan bahwa idealisme berpengaruh positif terhadap sensitivitas etis. Idealisme merupakan persepsi mahasiswa yang percaya dan menyakini bahwa tindakan apapun yang dilakukan itu merupakan tindakan yang tidak melanggar nilai-nilai moral. Individu yang tergolong bersikap idealis akan memikirkan bagaimanakah dampak perbuatan mereka terhadap nilai-nilai moral sehingga dalam pengambilan suatu keputusan etis mereka akan berperilaku tidak bertentangan dengan peraturan dan nilai-nilai moral. Menurut hasil Tabel 4.18, koefisien variabel idealisme bernilai positif, artinya semakin tinggi tingkat idealisme mahasiswa akuntansi maka semakin tinggi juga sensitivitas etis mahasiswa tersebut. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Chan dan Leung (2006), Falah (2006) serta Dewi, Ramantha dan Rasmini (2015).

  Dilihat dari penyajian hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.18, menunjukkan bahwa relativisme berpengaruh negatif terhadap sensitivitas etis. Relativisme merupakan persepsi mahasiswa mengenai kepercayaan seseorang menolak peraturan moral dalam bertingkah laku. Bagi mereka situasi etis yang dialami itu dapat ditoleransi dan mereka tetap bisa menerima dan berpegang pada kebenaran dan kelogisan suatu argumen meskipun bertentangan dengan nilai-nilai moral. Dengan demikian mahasiswa yang relativis cenderung memiliki sensivitas yang rendah. Hal ini dibuktikan pada nilai t-hitung yang disajikan pada tabel 4.18 yaitu -3,063 , artinya semakin tinggi relativisme mahasiswa akuntansi maka sensitivitas etis mahasiswa akuntansi semakin rendah. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Chan dan Leung (2006), Falah (2006) serta Dewi, Ramantha dan Rasmini (2015).

  

4.7.4 Hubungan Locus of Control dengan Sensitivitas Etis Mahasiswa

Akuntansi

  Dari hasil pengujian hipotesis pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan sensitivitas etis mahasiswa akuntansi dengan locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus

  of control dikategorikan menjadi dua yaitu locus of control internal

  adalah mereka yang percaya bahwa hasil yang diperoleh merupakan usaha dan kerja keras pribadi sedangkan locus of control eksternal adalah mereka yang percaya bahwa keberhasilan yang diperoleh merupakan keberuntungan.

  Dari kedua kategori locus of control ini tidak memiliki perbedaan sensitivitas etis, yang mana ditunjukkan pada nilai signifikannya yaitu sebesar 0,779 (lebih besar dari 0,025). Hal ini berarti ketika mahasiswa akuntansi yang tergolong dalam locus of

  control internal dihadapkan pada suatu permasalahan etis, mereka tidak

  akan selalu bisa mampu berpikir dan mengendalikan diri dalam keputusan yang tidak bertentangan dengan norma moral dan juga sebaliknya ketika mahasiswa akuntansi yang tergolong dalam locus of

  control eksternal menghadapi suatu situasi etis, mereka tidak selalu

  berperilaku tidak etis, sehingga dapat dikatakan bahwa baik locus of

  control internal maupun locus of control eksternal tidak memiliki

  perbedaan terhadap sensitivitas etis. Tidak adanya perbedaan ini menunjukkan karena adanya suatu pilihan tindakan yang baik (tepat) tidak secara langsung dipengaruhi atau ditentukan oleh pusat kontrol diri (locus of control), tetapi ditentukan oleh keutamaan karakter individu, yaitu individu yang memiliki keutamaan moral dan kecerdasan emosional (Midyarany, 2016). Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Marwanto (2007), Wiyantoro dkk. (2011) dan Sinaga (2015).

4.7.5 Hubungan Usia dengan Sensitivitas Etis Mahasiswa Akuntansi

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang tersaji pada Tabel 4.19, menunjukkan bahwa usia tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis. Keputusan etis mahasiswa akuntansi tidak terlihat dari seberapa banyak usia mereka. Ketika berada dalam situasi etis mahasiswa akuntansi berusia kurang dari 20 tahun tidak selamanya bersikap ceroboh atau tidak berhati-hati dalam pengambilan keputusan, juga sebaliknya. Dengan demikian usia tidak memiliki pengaruh terhadap sensitivitas etis ditunjukkan pada nilai signifikan sebesar 0,220 yang tersaji dalam Tabel 4.19. Dalam penelitian ini, usia terbukti tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis mahasiswa akuntansi. Kemungkinan penyebabnya karena perbedaan kategori usia yang berdekatan, yaitu kelompok usia

  ≤ 20 tahun dan ≥ 20 tahun. Usia responden yang relatif sama memungkinkan mereka memiliki pemikiran logis yang sama. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wiyantoro dkk. (2011) dan Iswarini dan Mutmainah (2012).

  

4.7.6 Hubungan Prestasi Akademik dengan Sensitivitas Etis Mahasiswa

Akuntansi

  Menurut hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.19, menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh indeks prestasi kumulatif terhadap sensitivitas etis. Prestasi akademik bukanlah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sensitivitas etis seseorang. Mahasiswa akuntansi yang memiliki prestasi akademik yang baik belum tentu yang baik pula ketika dihadapi dalam situasi etis, begitu juga sebaliknya. Sesuai dengan Tabel 4.19 dijabarkan nilai signifikan indeks prestasi akademik lebih besar dari 0,025 yaitu 0,764, artinya indeks prestasi kumulatif tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis. Tidak adanya perbedaan ini kemungkinan disebabkan karena indeks prestasi kumulatif berhubungan dengan bidang akademik dan bukan untuk menilai perilaku etis seseorang. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Chan dan Leung (2006), Marwanto (2007), Wiyantoro dkk.

  (2011) dan Iswarini dan Mutmainah (2012).

  

4.7.7 Hubungan Jenis Kelamin dengan Sensitivitas Etis Mahasiswa

Akuntansi

  Hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh jenis kelamin terhadap sensitivitas etis.

  Kepekaan seseorang terhadap suatu konflik etis tidak terlihat dari perbedaan jenis kelamin. Laki-laki tidak selamanya mengabaikan peraturan moral dan tidak selalu berpikir bahwa yang dilakukan adalah hal yang benar tanpa melihat pandangan orang lain. Begitu juga dengan anggapan bahwa perempuan selalu menaati peraturan dan melakukan tindakan secara hati-hati dalam pengambilan keputusan adalah tidak selalu benar, dalam artian anggapan ini bisa saja berlawanan. Perempuan tidak selalu memiliki tingkat kepekaan yang tinggi sebaliknya laki-laki pun tidak selalu memiliki tingkat kepekaan yang lebih besar dari 0,025 yaitu 0,436, sehingga dapat dikatakan bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap sensitivitas etis. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh penyebaran kuesioner yang tidak merata pada responden perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian ini sesuai hasil dengan penelitian Chan dan Leung (2006), Marwanto (2007) dan Wiyantoro dkk (2011).