Evaluasi Atas Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Di Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru - UNS Institutional Repository

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

  Reformasi undang-undang keuangan negara di Indonesia membawa beberapa perubahan dalam sistem pengelolaan keuangan negara, salah satunya adalah munculnya model pengelolaan keuangan baru yang ditujukan kepada instansi pemerintah yang bertujuan menghasilkan barang dan/atau jasa kepada masyarakat secara langsung, model pengelolaan keuangan tersebut adalah Badan Layanan Umum/Daerah (BLU/D). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang dimaksud Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

  Pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum menyatakan bahwa, Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut PPK-BLU, adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya.

  Salah satu penyebab munculnya pola Badan Layanan Umum (BLU) ini karena adanya pandangan bahwa instansi pemerintah, sebagai penyedia layanan masyarakat selama ini tidak diberikan keleluasaan dalam melakukan pengelolaan keuangan. Seluruh pendapatan institusi harus disetorkan terlebih dahulu ke kas negara sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), baru kemudian instansi mengajukan rencana anggaran untuk dapat mencairkan dana tersebut. Sehingga terdapat asumsi yang mengatakan bahwa ada banyak potensi pemasukan yang seharusnya dapat langsung digunakan untuk pengelolaan instansi terkait tidak dapat dimaksimalkan.

  Sesuai dengan pasal 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

  23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

  Penerapan BLU pada instansi di pemerintah provinsi/kota/kabupaten diatur oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Peraturan ini merupakan acuan utama dalam melaksanakan pengelolaan keuangan BLUD yang juga merupakan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari PP No. 23

  Pasal 1 angka 1 Permendagri 61/2007 mendefinisikan BLUD sebagai satuan kerja perangkat daerah atau unit kerja pada satuan kerja perangka daerah di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa. Berdasarkan definisi tersebut disimpulkan bahwa persyaratan pertama instansi pemerintah yang dapat menerapkan pengelolaan BLUD adalah unit organisasi yang mempunyai tujuan memberikan pelayanan baik menjual barang dan atau jasa secara langsung kepada masyarakat, salah satunya adalah rumah sakit.

  Pasal 1 ayat 1 undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, mendefinisikan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Pasal 7 ayat 3 UU tersebut, dijelaskan juga rumah sakit yang didirikan oleh pemerintah (pusat) maupun pemerintah daerah harus dikelola dengan pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) atau Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

  Permendagri 61/2007 sebagai pedoman dalam pengelolaan keuangan BLUD, mengatur implementasi pengelolaan keuangan BLUD bagi SKPD yang menerapkan BLUD. Peraturan tersebut secara jelas mengatur pengelolaan keuangan BLUD mulai dari asas dan tujuan, persyaratan unit organisasi yang akan menerapkan pengelolaan BLUD, tata kelola organisasi, standar pelayanan minimal, perencanaan strategis organisasi, penganggaran, pelaksanaan anggaran, hingga pelaporan pertanggungjawaban dan evaluasi kinerja. Pasal 127 ayat 1 dilakukan setiap tahun oleh kepala daerah dan/atau dewan pengawas terhadap aspek keuangan dan non keuangan. Peraturan tersebut mengamanatkan untuk melakukan evaluasi dan penilaian kinerja BLUD setiap tahun. Implementasi pengelolaan keuangan BLUD yang tepat sesuai dengan peraturan semakin mendekatkan rumah sakit kepada manfaat yang diharapkan dan tujuan yang ingin dicapai.

  Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kota Banjarbaru yang telah menerapkan pengelolaan keuangan BLUD sejak tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Banjarbaru Nomor 366 tanggal 29 Desember 2011. Dengan menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD, RSD Idaman Banjarbaru diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit. RSD Idaman Banjarbaru sudah ditetapkan menjadi BLUD sejak tahun 2012, namun sejak dtetapkan menjadi BLUD, RSD Idaman Banjarbaru belum melakukan evaluasi atas penerapan PPK-BLUD. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memilih judul “Evaluasi Atas Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan

  

Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) di Rumah Sakit Daerah (RSD)

Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru”.

1.2. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimana kesesuaian implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD di

  2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah?

  2) Bagaimana perbandingan kinerja RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru sebelum menerapkan PPK-BLUD dan setelah menerapkan PPK-BLUD?

  1.3. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah: 1) Mengetahui kesesuaian implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD di

  RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru terhadap Permendagri 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. 2) Membandingkan kinerja RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru sebelum menjadi BLUD dan setelah menjadi BLUD.

  1.4. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik untuk manajemen RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru maupun akademisi dalam penelitian serupa selanjutnya.

  1) Manajemen RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen

  RSD Idaman Banjarbaru Kota Banjarbaru dalam membuat kebijakan dan keputusan yang konstruktif terkait pengelolaan keuangan BLUD demi meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rumah sakit.

  2) Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan literatur untuk penelitian serupa di masa mendatang.

1.5. Batasan Masalah

  Agar penelitian ini terarah, evaluasi implementasi PPK-BLUD difokuskan pada dokumen persyaratan administratif yang belum dilakukan evaluasi pelaksanaanya, yaitu mengenai:

  1. Pelaksanaan Tata Kelola Tujuan evaluasi pelaksanaan tata kelola adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa pola tata kelola sebagaimana disyaratkan dalam pengajuan PPK-BLUD telah dilaksanakan oleh RSD Idaman Banjarbaru.

  2. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Fokus penelitian terhadap aspek SPM adalah pada masalah apakah pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit telah sesuai dengan Permendagri 61/2007 dan telah memenuhi standar pelayanan minimal menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tanggal 6 Februari 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit dan target SPM rumah sakit pada tahun yang dievaluasi.

  3. Perencanaan dan Penganggaran

  a) Perencanaan yang akan diteliti berupa dokumen Rencana Strategi Bisnis (RSB) RSD Idaman Banjarbaru tahun 2012 sampai dengan 2016. b) Penganggaran yang akan diteliti berupa dokumen Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) RSD Idaman Banjarbaru tahun 2016.

  4. Pengukuran kinerja rumah sakit menggunakan metode balanced score

  card

  dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran dengan tahun penilaian yaitu sebelum penerapan PPK-BLUD tahun 2009 hingga 2011 serta setelah penerapan PPK-BLUD tahun 2014 hingga 2016. Peneliti tidak mengevaluasi tahun 2012 dan 2013 karena pada dua tahun tersebut RSD Idaman Banjarbaru masih menyiapkan infrastuktur atau kelengkapan peraturan/kebijakan terkait penerapan PPK-BLUD, sehingga peneliti beranggapan bahwa pada pada dua tahun tersebut RSD Idaman Banjarbaru belum sepenuhnya menerapkan PPK-BLUD.

1.6. Orisinalitas Penelitian

  Penelitian ini mengevaluasi implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD ditinjau dari aspek tata kelola, standar pelayanan minimal, perencanaan dan pengganggaran serta kinerja sebelum dan setelah menjadi BLUD. Penelitian tentang kajian tersebut tidak banyak dilakukan sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1) Nugroho (2016) dalam penelitiannya yang berjudul “Kajian Atas

  Implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember” mengkaji implementasi pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK BLUD) di sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri nomor 61 tahun 2007 tentang pedoman teknis pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah, kajian impelementasi PPK-BLUD difokuskan pada perencanaan dan penganggaran serta fleksibilitas pengelolaan keuangan BLUD.

  2) Surianto & Trisnanto (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Penerapan Kebijakan Badan Layanan Umum Daerah di RSUD Undata Propinsi Sulawesi Tengah” memfokuskan evaluasi terhadap dokumen persyaratan substantif, teknis dan administratif sesuai dengan Permendagri 61/2007.

1.7. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini ditulis menurut sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, orisinalitas penelitian serta sistematika penulisan.

  Bab II : Kerangka Teoritis Bab ini menguraikan tentang beberapa konsep dasar landasan teori dan tinjauan pustaka sehubungan dengan pembahasan masalah serta kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini.

  Bab III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan menguraikan tentang rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data serta analisis data.

  Bab IV : Pembahasan Bab yang menjelaskan hasil kajian atas implementasi pola pengelolaan keuangan BLUD serta kinerja RSUD Banjarbaru.

  Bab V : Penutup Bab yang menguraikan kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran-saran yang dapat menjadi alternatif bagi obyek penelitian.