Politik Bahas Rumusan Seminar Politik Bahasa - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3
499
IL

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Politik Bahasa
. Rumusan Seminar Politik Bahasa

MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

POLITIK BAHASA
Rumusan Seminar Politik Bahasa

I
I
I~

F-...

L
- •,

r-, ~
[l .. ,

I'

!



~AS

. .· J

r, '•

'--


l·i31r.~

A

j
!

J

Editor:
Hasan Alwi
Dendy Sugono

,---

t

°''

HA


. Dl~H

p" "1
'='f NGEMP .4 NGAN
n "'PEMBINA.AN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA
2011

....

,.~

~.


;l__~· : i!C~

~.,_

.. -.._.,., ....... ..
_

'"'""
~·-

·:a, ~.

~

1

._._l_
'.) _J Ttd.


'

...

_-I

KATA PENGANTAR
KEPALABADANPENGEMBANGAN
DAN PEMBINAAN BAHASA

Setakat ini ada tiga kelompok bahasa yang digunakan
dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, yaitu bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing. Setiap bahasa
tersebut digunakan sesuai dengan kedudukan dan fungsi masingmasing sesuai dengan peraturan perundang-undangan . Pada
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, khususnya yang
mengatur tentang bahasa tersebut jelas sekali dinyatakan fungsi
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing masingmasing digunakan. Akan tetapi, jauh sebelum undang-undang itu
disahkan, kebijakan tentang pengaturan ketiga bahasa tersebut
sudah ada dalam dicetuskan dalam Seminar Politik Bahasa
Nasional pada tahun 1975 dan tahun 1999. Pada seminar tersebut

dibahas sejumlah makalah yang berkaitan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, baik dari segi pemakaiannya, peranannya,
pengajarannya, maupun upaya pembinaan dan pengembangannya.
Ketiga bahasa tersebut tidak terlepas dari perkembangan
kehidupan masyarakat pemakainya . Jika terjadi sating pengaruh
negatif di antara ketiganya, situasi bahasa itu semakin tidak
terkendali. Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan adalah
munculnya sikap masyarakat yang lebih bangga menggunakan
bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia. Kalaupun
mereka menggunakan bahasa Indonesia, sering kali pemakaiannya itu melanggar kaidah yang berlaku, baik kaidah ejaan, pilihan
kata, maupun struktur kalimatnya tidak dipedulikan .
Perkembangan seperti ini tentu saja perlu dikendalikan.
Pemakai bahasa perlu memahami kaidah pemakaian agar situasi
kebahasaan terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu,
perlu dibuat kebijakan yang dapat dijadikan acuan dalam
penanganan masalah bahasa di Indonesia.
Oleh karena itu, Pusat Bahasa -kini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa- telah mengadakan seminar

yang dihadiri oleh berbagai pakar dari berbagai disiplin ilmu.
Dalam "Seminar Politik Bahasa" dibahas berbagai topik kebahasaan, baik itu di bidang bahasa rnurni maupun di bidang

bahasa yang dikaitkan dengan disiplin ilrnu lain .
Hingga saat ini, kebutuhan rnasyarakat akan rurnusan
kebijakan kebahasaan ini masih tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, Badan Pengernbangan dan Pernbinaan
Bahasa menerbitkan kembali Politik Bahasa: Rumusan Seminar
Politik Bahasa yang pernah diterbitkan pada tahun 2003 .
Penerbitan kernbali buku ini merupakan upaya penyediaan bahan
rujukan dalam penanganan bahasa dan sastra di Indonesia.
Dalam kesempatan ini saya menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada para penulis
makalah dan panitia penyelenggara simposium tersebut. Saya
juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus
kepada tim penerbitan, yakni Drs. Prih Suharto, M.Hum. , Lince
Siagian, S.E., Drs. Ha1iono, Siti Darini, S.Sos. , Drs. Muhammad
Nurhanadi, Ciptodigiyarto, Warno, Edi Suyanto, dan Andri
Supriyadi, S.E. yang telah bekerja keras hingga buku ini dapat
terwujud dan sampai ke tangan pembaca.
Semoga penerbitan buku Politik Bahasa: Rumusan
Seminar Politik Bahasa ini bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, Oktober 201 1


Agus Dharma, Ph. D

KATA PENGANTAR
KEPALA PUSA T BAHASA
Ada tiga masalah kebahasaan di Indonesia, yaitu masalah bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan pemakaian bahasa asing. Ketiga
masalah itu tidak terlepas dari kehidupan masyarakat pendukungnya.
Dalam kehidupan masyarakat Indonesia telah terjadi berbagai
perubahan baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru,
globalisasi, maupun sebagai dampak perkembangan teknologi informasi yang amat pesat. Kondisi ini telah mempengaruhi perilaku
masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang bergulir sejak 1998
telah mengubah paradigrna tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Tatanan kehidupan yang serba sentralistik
telah berubah ke desentralistik, masyarakat bawah yang menjadi
sasaran (objek) kini didorong menjadi pelaku (subjek) dalam proses
pernbangunan bangsa. Otonomi daerah telah diberlakukan dan pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
pun telah diatur dalarn peraturan pemerintah. Urusan bahasa dan sastra
Indonesia menjadi kewenangan pemerintah pusat, sedangkan urusan
bahasa dan sastra daerah menjadi kewenangan pemerintah di daerah.

Oleh karena itu, pengelolaan masalah kebahasaan dan kesastraan
perlu disesuaikan dengan perkembangan tersebut. Sejalan dengan itu,
Pusat Bahasa telah menghirnpun pandangan tokoh/pakar untuk
membahas masalah kebijakan pembinaan dan pengembangan bahasa
dalam Seminar Politik Bahasa pada tahun 1999 yang lalu. Berbagai
pokok persoalan yang dibahas beserta rumusan hasil seminar tersebut
telah dihimpun dalarn buku ini .
Dalam upaya peningkatan rnutu sumber day a manusia, Presiden
telah mencanangkan "Gerakan Nasional Peningkatan Mutu Pendidik-

v

an" pada tangga] 2 Mei 2002 dan disertai dengan gerakan "Pengembangan Perpustakaan" oleh Menteri Pendidikan Nasional serta
disambut oleh Ikatan Penerbit Indonesia dengan "Hari Buku Nasional"
pada tanggal 17 Mei 2002. Untuk menindaklanjuti berbagai upaya
kebijakan tersebut, Pusat Bahasa perlu menerbitkan hasil pengembangan dan perielitian bahasa dan sastra untuk menyediakan bahan bacaan
dalam rangka pengembangan perpustakaan dan peningkatan minat
baca masyarakat.
Penerbitan kembali buku Politik Bahasa ini merupakan penyedian
buku bahan rujukan dalam upaya pembinaan dan pengembangan

bahasa dan sastra di Indonesia. Penerbitan buku ini tentu tidak terlepas
dari kerja sama yang baik dengan berbagai pihak, terutaina para toko
dan pakar yang telah menyumbangkan pikirannya dalarn makalah yang
termuat dalam buku ini. Untuk itu, kepada mereka saya sarnpikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus. Selain itu, kepada
Penerbit Progres yang memungkinkan penerbitan buku ini, saya
sampaikan terima kasih dan penghargaan yang sama. Kepada
pengelola Proyek Pembinaan Bahasa dan Sastra, yaitu Utjen Djusen
Ranabrata (Pemimpin), Tukiyar (Bendahara), Djamari (Sekrctaris),
Suladi, Haryanto, Budiono, Radiyo, Sutini (Staf) ya..11g telah menerbitkan
cetakan pcrtama saya sarnpaikan terima kasih .
Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya dalam memahami dan pengembangkan pengek•laan
bahasa