Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survey siswa-siswi SMP negeri dan swasta di Kabupaten Kulon Progo - USD Repository
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA, DAN
KULTUR SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN
EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Survei pada Siswa –siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Kulon Progo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
YOHANES EDI PRAMONO
NIM: 021334015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus atas segala berkah Nya Bapak YD Marijo & Ibu H Supeni Mas Tadin, Mbak Tanti, & Mas Jono Kel Keponakanku Tesa, Tena, Lisa & Nisa Keluarga Besar Roto Wijoyo & Karso Pawiro Margareta Yeni Kurniawati Teman – teman PAk 02 Alamamater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi
kekuatan kepadaku Tuhan tidak akan memberi pencobaan yang melebihi kekuatan
kita Ngono yo Ngono Nanging Ojo Ngono Dadi Wong Urip Sing Sak
Madya Wae Zamane, Zaman Edan, Ora Edan Ora Keduman, Ananging isih
h Bejo Wong Sing Eling lan WaspadhaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA,
DAN KULTUR SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA
KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
PRESTASI BELAJAR SISWA
Survei pada Siswa –Siswa Kelas 3 SMP Negeri dan Swasta
di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
YOHANES EDI PRAMONO
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) pengaruh positiflocus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi
belajar siswa; (2) pengaruh positif kultur keluarga pada hubungan antara
kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa; (3) pengaruh positif kultur
sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
siswa.Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten
Kulon Progo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SMP
Negeri dan Swasta di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sampel penelitian ini berjumlah 371 siswa. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling .Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan
signifikan locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
= < =prestasi belajar siswa ( ρ , 027 α , 050 ) ; (2) ada pengaruh positif dan
signifikan kultur keluarga pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
= < =prestasi belajar siswa ( ρ , 034 α , 050 ) ; (3) ada pengaruh positif dan
signifikan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan
= < = prestasi belajar siswa ( ρ , 043 α , 050 ) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE INFUENCES OF LOCUS OF CONTROL, FAMILY CULTURE, AND SCHOOL CULTURE ON THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ EMOTIONAL INTELLIGENCE AND LEARNING ACHIEVEMENT A Survey on the Third Grade Students of Public and Private Junior High School in Kulon Progo District, Yogyakarta Special Province
YOHANES EDI PRAMONO
Sanata Dharma University Yogayakarta 2007 This study was aimed at finding out (1) the influence positive of locus of
control on the relationship between the students’ emotional intelligence and
learning achievement; (2) the influence positive of family culture on the
relationship between the students’ emotional intelligence and learning
achievement; (3) the influence positive of school culture on the relationship
between the students’ emotional intelligence and learning achievement.This study was carried out in the public and private Junioir High Schools
in Kulon Progo District, Yogyakarta Special Province. The population of study
was all students in the third grade of these schools. The samples were 371
students. They were selected using purposive sampling technique.The results of study indicated that: (1) there was a positive and significant
influence of locus of control on the relationship between the students’ emotional
intelligence and the learning achievement ( ρ = , 027 < α = , 050 ) ; (2) there wasa positive and significant influence of family culture on the relationship between
the students’ emotional intelligence and the learning achievement
( ρ = , 034 < α = , 050 ) ; (3) there was a positive and significant influence of
school culture on the relationship between the students’ emotional intelligence
and the learning achievement ( ρ = , 043 < α = , 050 ) .PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PENGARUH
LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA, DAN KULTUR
SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL
DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA” . Skripsi ini ditulis dan diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Akuntansi. Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan,
kritik, saran, masukan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan
ini penulis ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs Sutarjo Adisusilo, JR. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Bapak S. Widanarto Prijowuntato. S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4. Bapak L. Saptono. S.Pd., M.Si. Selaku dosen pembimbing I, yang dengan
sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Matur nuwun pak.
5. Bapak S. Widanarto Prijowuntato. S.Pd., M.Si. Selaku dosen pembimbing
II, yang telah memberikan masukan, saran dan kritikan dalam penulisan skripsi ini serta wejangannya.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd yang telah memberikan masukan dan menyumbangkan pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Para dosen Program Studi Pendidikan Akuntasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8. Semua karyawan di sekretariat Pendidikan Akuntasi atas segala
keramahannya dalam membantu penulis selama kuliah di USD.
9. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kalibawang, SMP Negeri 2 Nanggulan,
SMP Negeri 1 Pengasih, SMP Kanisius Samigaluh, SMP Kemasyarakatan
Kalibawang, SMP BOPKRI 2 Wates, SMP Muhammadiyah 2 Samigaluh
dan segenap guru dan karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dan telah banyakmembantu dalam melaksanakan penelitian dan memberikan masukan serta
pengalaman yang berharga bagi penulis.
10. Bapak Marijo dan Ibu Supeni tercinta, yang tidak pernah lelah
memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun materiil, serta semangat kepada penulis.
11. Mas Tadin, Mbak Tanti, Mas Jono, Mas Nanto dan Mas Wawan yang
telah memberikan dukungan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan kuliah.
12. Margaretha Yeni Kurniawati yang telah memberikan dukungan, semangat,
doa dan kasih sayangnya.
13. Pak De Tik, Pak Dhe Mariyo, Lek Tarjo, Bulik Rini, Lek Tarmini, Lek
Kandar, Lek Mariyono, Lek Mun (alm) yang telah memberikan semangat
kepada penulis selama kuliah.
14. Keluarga Mbah Roto Wijoyo dan Mbah Karso Pawiro Sak Brayat yang
telah memberikan dukungan dan bantuan penulis selama kuliah dan penulisan skripsi.
15. Buat Bruder Tadius dan Suster Lois yang memberikan dukungan, saran,
masukan, pangalaman, dan harta rohaniahnya.
16. Buat Bety, Ruri, yang selalu senasib dan seperjuangan di PAK, Yoyok
terima kasih atas segala batuan dan dukungananya, Lia Jkt, DanikYang Membebanikku, Santy, Ana, Heru lampg, Watik, Ninuk, Trisna, Hanik,Rita Warsi, Kris Suminar, terima kasih atas segala batuan selama kuliah
dan peyelesaian skripsi ini. Buat Arie (deklek) sekeluarga, Suthur (joko),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Nurcahyo n Iman thanks bantuanmua selama aku sulit dijogja, Sadewa,
Sigit (frater), Wahyu, Tangguh, Setiawan, Primuse, Heru Skb, Agus, , Dewanto, Sukirno Kost (alm), Suprapto kost , Pace, Febri, Aji UKSW, Kompleh, Aji, Titet, moko, Sila, Sastro, Putri, Dina, Bowok, Eta,Uuli, dewi thanks..kalkulator, F1ku, Dwi pur, mbokde yuni bang edo, pace papua, tino kalbar,mean flores, cepe..ndut, teman-teman kirno Group, kelik krido, Nina, Sarinah....ngoreksi, Desy, Keket,Risa, MM Suprapti, Prapti, Cipluk, Kento, Siska trims Smsnya, Thaka, dan teman-teman di Emannuel Ngawen, FKKMK, Remida.
18. Buat teman-teman seperjuangan di PAK 2002, dan PAK 2003 dan
khususnya Pak 2002 “A” ayo maju smua dan kompak selalu. Thanks Smuanya.19. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang berhubungan dengan pendidikan.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iiHALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI.................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 6 C. Rumusan Masalah .......................................................................... 7 D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Locus of Control ............................................................................ 9 B. Kultur Keluarga............................................................................... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI D. Kecerdasan Emosional.................................................................... 25
E. Prestasi Belajar................................................................................ 28
F. Kerangka Teoritik .......................................................................... 34
G. Hipotesis ........................................................................................ 39
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian............................................................................... 41 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41 C. Subjek dan Objek Penelitian .......................................................... 41 D. Variabel Penelitian dan pengukurannya ........................................ 42 E. Populasi dan sampel
1. Populasi ................................................................................... 48
2. Sampel ..................................................................................... 49
3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 50
F. Tehnik Pengumpulan Data............................................................. . 50
G. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas ............................................................................. 51
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 57
H. Tehnik Analisa Data
1. Deskripsi data........................................................................... 60
2. Pengujian Normalitas dan Linieritas
a. Uji Normalitas.................................................................... 60
b. Uji Linieritas ...................................................................... 60
3. Pengujian Hipotesis Penelitian................................................. . 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data................................................................................. 66 B. Analisa Data.................................................................................... 84 C. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 99 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 109 B. Keterbatasan Penelitian................................................................... 112 C. Saran-saran...................................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel Operasionalisasi Locus of Control ....................................................... 42
Tabel Operasionalisasi Kultur Keluarga ........................................................ 44
Tabel Operasionalisasi Kultur Sekolah.......................................................... 45
Tabel Operasionalisasi Kecerdasan Emosional .............................................. 46
Tabel Daftar Sekolah ...................................................................................... 49
3.1 Rangkuman Uji Validitas Untuk Locus of Control.................................... 52
3.2 Rangkuman Uji Validitas Untuk Kultur Keluarga..................................... 53
3.3 Rangkuman Uji Validitas Untuk Kultur Sekolah ...................................... 54
3.4 Rangkuman Uji Validitas Untuk Kecerdasan Emosional .......................... 55
3.5 Rangkuman Uji Reliabilitas Untuk Instrumen Penelitian.......................... 56
4.1 Sebaran Responden Penelitian ................................................................... 66
4.2 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 67
4.3 Pekerjaan Orang Tua.................................................................................. 67
4.4 Asal Sekolah Siswa.................................................................................... 68
4.5 Locus of Control Siswa .............................................................................. 69
4.6 Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance........................................ 70
4.7Kultur Keluarga Pada Dimensi Collectivism vs Individualism................... 71
4.8 Kultur Keluarga Pada Dimensi Feminity vs Masculinity........................... 72
4.9 Kultur Keluarga Pada Dimensi Uncertainty Avoidance ............................ 73
4.10 Kultur Keluarga Siswa ............................................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.11 Kultur Sekolah Pada Dimensi Power Distance ....................................... 76
4.12 Kultur Sekolah Pada Dimensi Collectivism vs Individualism.................. 77
4.13 Kultur Sekolah Pada Dimensi Feminity vs Masculinity........................... 78
4.14 Kultur Sekolah Pada Dimensi Uncertainty Avoidance ............................ 79
4.15 Kultur Sekolah Siswa............................................................................... 80
4.16 Kecerdasan Emosional Siswa .................................................................. 82
4.17 Prestasi Belajar Siswa .............................................................................. 83
4.18 Pengujian Normalitas............................................................................... 84
4.19 Pengujian Linieritas ................................................................................ 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner Penelitian .................................................................... 119
2. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 130
3. Data Induk Penelitian.................................................................... 140
4. Data Induk Regresi........................................................................ 179
5. Deskripsi Frekuensi dan Variabel Penelitian ................................ 190
6. Perhitungan PAP tipe II ................................................................ 234
7. Uji Normalitas dan Linieritas........................................................ 240
8. Uji Regresi .................................................................................... 241
9. Tabel r dan F ................................................................................. 253
10. Surat Ijin dan Keterangan Penelitian ............................................ 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan bangsa harus didukung oleh manusia-manusia yang
cerdas, terampil, berbudi pekerti, takwa terhadap Tuhan YME. Hal ini sejalan
dengan tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatanjasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.Sebagai lembaga pendidikan memiliki peranan penting untuk mencapai tujuan pendidikan diatas. Sekolah berperan dalam pembinaan generasi muda untuk mampu berpartisipasi didalam proses terjadinya
perubahan tertentu dengan cara bertindak tepat dan selaras dengan situasi yang
dihadapinya. Sebagai subyek pendidikan di sekolah, siswa dituntut untukmampu menguasai kompetensi-kompetensi tertentu dan memiliki prestasi baik
dibidang akademik maupun non akademik. Capaian hasil belajar selanjutnyatampak dalam penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
dalam mata pelajaran yang secara lazim ditunjukan dalam nilai tes atau angka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Faktor–faktor tersebut dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
faktor internal (faktor berasal dari dalam diri siswa meliputi sikap terhadap
belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar,
menyimpan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan
berprestasi, rasa percaya diri siswa, intelegensi dan keberhasilan belajar,
kebiasaan belajar, dan cita-cita siswa) dan faktor eksternal (faktor yang
berasal dari luar siswa meliputi guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana
dan sarana pembelajaran, lingkungan sosial siswa di sekolah, dan kurikulum
sekolah) (Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254).Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang sangat penting dan
menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa adalah tingkat kecerdasan
emosionalnya. Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan
diri sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
hubungan dengan orang lain (Goleman, 2001:512). Seorang siswa yang
mempunyai tingkat kecerdasan emosional tinggi diduga kuat akan dapat
menjalani proses pembelajaran dengan baik termasuk usaha-usaha untuk
meningkatkan prestasi belajarnya. Oleh sebab yang bersangkutan mampu
mengelola emosi dan memotivasi dirinya sendiri untuk belajar.Derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi
belajar tersebut di atas diduga kuat berbeda pada orientasi locus of control,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu keyakinan atau kepercayaan dari individu atas penentu hidupnya.
Cakupan dimensi locus of control meliputi locus of control internal dan locus
of control eksternal. Pada siswa yang memiliki locus of control internal,
derajat hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar diduga
kuat akan lebih tinggi dibandingkan pada siswa dengan locus of control
eksternal. Hal demikian disebabkan siswa dengan locus of control internal
mempunyai tingkat keyakinan diri yang lebih tinggi akan hasil dari apa yang
dilakukannya, mampu mengontrol tujuan hidupnya, dan mempunyai orientasi
hidup yang jelas. Hal ini berbeda dengan siswa dengan locus of control
eksternal yang cenderung lebih menggantungkan diri pada nasib atau takdir
hidupnya saja.Kultur keluarga adalah suatu nilai yang dimiliki masyarakat/keluarga
yang merupakan hasil kajian/pengalaman yang berlangsung turun temurun.
Pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan power distance
kecil, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar diduga
kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal dari keluarga
bercirikan power distance besar. Hal demikian disebabkan pada kultur
keluarga dengan power distance kecil, siswa mempunyai ketaatan kepada
norma keluarga, penghormatan terhadap orang tua dan yang lebih tua sebagai
dasar kebaikan, pengaruh otoritas orang tua terus menerus sepanjang hidup
dan ketergantungan. Sedangkan pada kultur keluarga dengan power distance
besar bercirikan sebaliknya.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan
collectivism , derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal
dari keluarga yang bercirikan individualis. Hal demikian disebabkan siswa
yang berasal dari keluarga dengan kultur collectivism tinggi mempunyai
demokratis dalam keluarga, kesetiaan kepada kelompok adalah sumber daya
bersama, kemampuan mengelola keuangan, upacara keagamaan yang tidak
boleh dilupakan, perasaan bersalah jika melanggar peraturan, dan keluarga
menjadi tempat bersatunya anggota keluarga. Sedangkan pada kultur keluarga
yang bercirikan individualism memiliki karakteristik yang sebaliknya.Pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan
masculinity, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal
dari keluarga yang bercirikan femininity. Hal demikian disebabkan siswa yang
berasal dari keluarga dengan kultur masculinity mempunyai relasi anak dan
orangtua ada jarak, perbedaan peran orangtua, peranan wanita yang lebih
rendah dari pria, dan pembelajaran bersama menjadi rendah hati. Sedangkan
pada kultur keluarga yang bercirikan femininity memiliki karakteristik yang
sebaliknya.Pada siswa yang berasal dari kultur keluarga yang bercirikan uncertainty avoidance yang lemah, derajat hubungan kecerdasan emosional
dengan prestasi belajar siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
avoidance yang kuat. Hal demikian disebabkan siswa yang berasal dari
keluarga dengan kultur uncertainty avoidance lemah memiliki toleransi
terhadap situasi yang tidak pasti dan punya inisiatif, keluarga sebagai tempat
belajar, dan kepemilikan aturan. Sedangkan pada kultur keluarga bercirikan
uncertainty avoidance yang kuat memiliki karakteristik yang sebaliknya.Kultur sekolah diduga kuat juga menjadi pembeda derajat hubungan
kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Kultur sekolah adalah
suatu nilai yang dianut oleh sekolah yang mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya siswa. Pada kultur sekolah yang bercirikan power distance
kecil, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa
diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan power distance besar. Hal
demikian disebabkan siswa yang berasal dari sekolah dengan kultur power
distance kecil perlakuan guru terhadap para siswa sama, proses pembelajaran
terpusat pada siswa, kesempatan bertanya, kebebasan menyampaikan kritik,
komunikasi dua arah (di kelas), peranan orang tua pada anak di sekolah,
aturan dan norma dalam sekolah, pengembangan kemampuan dan bakat, dan
keuntungan orang tua dengan adanya proses pembelajaran di sekolah.
Sedangkan pada kultur sekolah yang bercirikan power distance besar memiliki
karakteristik yang sebaliknya.Pada siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan collectivism, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang berasal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang berasal dari sekolah yang bercirikan collectivism akan mempunyai
kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian tugas dari guru, tingkat
penerimaan diri oleh orang lain, sikap positif dalam pengerjaan tugas, dan
tujuan berprestasi. Sedangkan pada kultur sekolah yang bercirikan
individualism memiliki karakteristik sebaliknya.Pada siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan
masculinity, derajat hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar
siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada sekolah
yang bercirikan femininity. Hal demikian disebabkan siswa yang berasal dari
sekolah yang bercirikan masculinity siswa mampu menciptakan suasana
kompetisi di kelas, orientasi pada prestasi dan kompetisi guru. Sedangkan
pada kultur sekolah yang bercirikan femininity memiliki karakteristik yang
sebaliknya.Pada siswa yang berasal dari kultur sekolah yang bercirikan
uncertainty avoidance yang lemah, derajat hubungan kecerdasan emosional
dengan prestasi belajar siswa diduga kuat akan lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa yang berasal dari sekolah yang bercirikan uncertainty avoidance
yang kuat. Hal demikian disebabkan siswa dengan uncertainty avoidance yang
lemah memiliki tingkat penerimaan siswa dengan kekurangan guru, kejelasan
guru dalam menerangkan dan adanya kedekatan hubungan antara guru, siswa,
dan orang tua. Sedangkan pada kultur sekolah yang bercirikan uncertainty
avoidance yang kuat memiliki karakteristik yang sebaliknya.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penelitian ini berusaha menganalisis dan menguji apakah variabel
moderating locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah yang berbeda
memberi pengaruh terhadap hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. Berdasarkan uraian dan persoalan di atas, maka penulis mengambil judul “PENGARUH LOCUS OF CONTROL, KULTUR KELUARGA, DAN KULTUR SEKOLAH PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA”. Penelitian ini merupakan survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggi rendahnya prestasi belajar
anak di sekolah, diantaranya locus of control, motivasi belajar, sarana dan prasarana, kecerdasan emosional, kultur keluarga, kultur masyarakat, kultur sekolah dan sebagainya. Secara khusus penulis dalam penelitian inibermaksud untuk menyelidiki secara lebih spesifik bagaimana pengaruh locus
of control , kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada pengaruh positif locus of control pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa?
2. Apakah ada pengaruh positif kultur keluarga pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penelitian:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif locus of control pada
hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif kultur keluarga pada
hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif kultur sekolah pada
hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menentukan perlakuan yang tepat kepada siswa bahwa sifat, sikap dan perilaku siswa berbeda, maka pihak sekolah harus memberikan perlakuan yang berbeda dalam rangka pencapaian prestasi siswa.
2. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi penelitian selanjutnya sehingga akan lebih banyak lagi penelitian yang bisa memajukan pendidikan di Indonesia dan mutu pendidikan bisa semakin meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Locus of Control
1. Pengertian Locus of Control
Konsep locus of control dikemukakan pertama kali oleh Rotter
yaitu suatu konsep yang memberikan gambaran tentang keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilakunya (dalam Jung, 1978:107).Ia mengelompokkan locus of control ke dalam 2 kelompok, yaitu locus of control internal dan locus of control eksternal. Individu yang mempunyai locus of control internal memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya adalah pengaruh dari dirinya, dari apa yang ia lakukan, dan ia mampu mengontrol tujuan hidupnya dengan kekuatannya sendiri.
Tatkala individu percaya bahwa mereka hanya mempunyai sedikit
kendali atas apa yang terjadi, percaya bahwa peristiwa yang terjadi dalam hidupnya merupakan hasil dari takdir, kesempatan, keberuntungan dan nasib diklasifikasikan sebagai individu dengan locus of control eksternal.Keberhasilan atau kegagalan dalam hidupnya dipandang sebagai nasib, faktor keberuntungan, kesempatan, karena kekuasaan orang lain atau karena kondisi-kondisi yang tidak dapat dikuasainya.
Konsep locus of control diajukan oleh Rotter atas dasar teori belajar sosial (social learning theory). Ini berarti bahwa locus of control berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
individu dengan locus of control internal atau menjadi individu dengan
locus of control eksternal.Gibson, et al (1996:161) menyebutkan letak kendali (locus of control
) individu mencerminkan tingkat dimana mereka percaya bahwa
perilaku mereka mempengaruhi apa yang terjadi dalam diri mereka.
Sebagian orang percaya bahwa mereka adalah penentu dari takdir mereka
sendiri. Tetapi sebagian yang lain mengatakan bahwa mereka sebagai
korban dari takdir, mereka percaya bahwa apa yang terjadi pada diri
mereka disebabkan oleh keberuntungan atau kesempatan. Robbins,
(1999:42) menggarisbawahi apa yang dikatakan oleh Rotter bahwa tempat
kendali (locus of control) dibedakan menjadi dua, yaitu internal dan
eksternal. Orang yang percaya bahwa dirinya sebagai penentu dari takdir
mereka sendiri termasuk dalam kelompok locus of control internal.
Sedangkan orang yang menganggap dirinya sebagai korban dari takdir,
percaya bahwa apa yang terjadi pada diri mereka disebabkan oleh
keberuntungan atau kesempatan, mereka ini termasuk dalam kelompok
locus of control eksternal.Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan locus of
control adalah keyakinan individu terhadap sumber penentu perilakunya
baik perilaku yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun perilaku yang
dipengaruhi oleh faktor eksternal. Individu dengan locus of control
internal akan mempunyai tingkat kepercayaan diri yang tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
locus of control eksternal, keberhasilan dirinya tergantung dari luar dirinya.
2. Perbedaan Orientasi Locus of Control Internal dan Eksternal Adanya perbedaan individu dengan locus of control internal dan individu dengan locus of control eksternal ternyata berdampak pada adanya perbedaan sikap, sifat perilaku dan cara hidupnya. Dalam
hubungan dengan orang lain, individu dengan locus of control internal
cenderung untuk tidak mudah terpengaruh, mempunyai rasa percaya diri
yang tinggi, mempunyai motif berprestasi yang tinggi. Orang yang mempunyai locus of control internal kurang konformis karena rasapercaya diri yang dimilikinya begitu tinggi dan dapat melakukan kontrol
dengan kemampuannya sendiri, mengandalkan kemampuan dan keterampilan dirinya serta usaha-usaha yang dilakukannya.Disisi lain, orang dengan locus of control eksternal cenderung menarik diri, penyesuaian diri kurang baik dan konformis terhadap otoritas (Lefcourt, 1969 dalam London dan Exner, 1978:278). Individu
dengan locus of control eksternal cenderung konform terhadap pengaruh-
pengaruh dari luar, memiliki anggapan bahwa kegagalan yang terjadi disebabkan oleh faktor dari luar dirinya. Individu juga cenderung mempunyai sikap menyerah, pesimis, pasrah, merasa tak berdaya dan memiliki kecemasan yang tinggi.Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
merasakan adanya hubungan antara usaha yang dilakukan dengan akibat-
akibat yang diterimanya, sedang individu dengan kecenderungan locus of control eksternal merasa bahwa akibat-akibat yang diterimanya adalah berasal dari kesempatan, nasib, campur tangan orang lain, dan keberuntungan.3. Faktor-Faktor Pembentuk Locus of Control Locus of control bukan merupakan suatu konsep yang ada dalam diri individu yang bersifat bawaan, namun terbentuk dan berkembang
dikarenakan berbagai faktor. Karena bukan bersifat bawaan, maka locus
of control dapat berubah dan berkembang tergantung dari kemauan dan kemampuan setiap individu. Faktor-faktor yang bisa membentuk dan mengembangkan locus of control adalah sebagai berikut (J.Phares dalam London dan Exner, 1978:291).a. Faktor Usia Seiring anak berkembang, ia menjadi seorang manusia yang lebih efektif, sehingga ia meningkatkan kepercayaan bahwa dirinya mampu mengendalikan bermacam-macam hal dan kejadian dalam hidupnya. Dengan kata lain, locus of control bergerak dari kecenderungan eksternal ke arah internal sejalan dengan bertambahnya usia.
b. Pengalaman akan suatu perubahan Penelitian Kiehlbauch (dalam London dan Exner, 1978:292)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
locus of control yang relatif lebih eksternal daripada teman serumah yang telah lama. Locus of control teman serumah yang akan berpisah juga cenderung bergeser ke arah eksternal. Keadaan yang cenderung labil dan tak pasti selama masa transisi mendorong locus of control individu ke arah eksternal.
c. Generalitas dan Stabilitas perubahan Adanya berbagai perubahan di tempat tinggal sekitar akan mempengaruhi locus of control. Misalnya adanya bom nuklir, perang, skandal politik. Pengalaman perubahan peristiwa tersebut menyebab-kan kecenderungan ke arah locus of control eksternal. Perilaku individu mengalami pergeseran dari rasa aman menjadi rasa takut dan kehilangan kemampuan untuk menganalisa dan mempersiapkan diri terhadap jalannya peristiwa dalam hidup mereka.
d. Pelatihan dan Pengalaman De Charms (dalam London dan Exner, 1978:293) berhasil membukti-kan efektifitas program pelatihan untuk meningkatkan locus of control internal. Selain itu, penelitian Barnes (dalam London dan Exner, 1978:293) menemukan bahwa pengalaman berkemah yang terstruktur dapat meningkatkan locus of control internal. Demikian pula dengan penelitian Levens serta Gottesfeld dan Dozier (dalam London dan Exner, 1978:293) mengenai