BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR - SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C DI SEMARANG - Unika Repository

  Pengelompokan Aktivitas Aktivitas - aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C dikelompokkan menjadi 4 kategori aktivitas yaitu aktivitas utama, aktivitas pengelola, aktivitas penunjang dan aktivitas servis.

  Aktivitas Utama

  Aktivitas – aktivitas penting dan utama yang berkaitan dengan anak-anak tuna grahita secara langsung maupun tidak pada sekolah dasar luar biasa bagian C.

  Tabel 7. Aktivitas Utama

  Sumber: Analisis Pribadi

  No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan Sifat absensi lalu membacak an materi pembelajar an, mendatang i anak- anak satu per satu untuk dijari secara perlahan, mengajak ke pelatihan bina mandiri, istirahat

  Maka:

  Tuna grahita

ringan dan

sedang

  8 x 6 = 48

  Tuna grahita berat

  4 x 6 = 24

  12 orang

  Total : 84 orang

  2 Aktivitas Bina Mandiri

  User: Ahli bidang bina mandiri, guru-

  

Ahli bidang

bina mandiri:

  2 orang

  Tuna

  Ruang Bina Mandiri

  Privat

  Tuna

  3 Aktivitas User: Lapangan Privat

  grahita

  belajar di guru dan olahraga, area

  

ringan dan

  luar kelas: anak- bermain anak olahraga, anak tuna sedang outdoor, bermain, grahita lapangan 8 x 6 kelas = senam, bendera, kolam

  48 pramuka, renang dan ruang sosialisasi Tuna outdoor dan lain- grahita serbaguna lain berat 4 x 6 kelas =

  24

  1 Guru / kelas / jadwal

  1 Guru / kelas / jadwal Tuna

  4 Layanan User: Ruang Privat informasi anak- grahita perpustakaan, berupa anak tuna ringan dan Ruang komputer literatur, grahita, sedang buku, surat staff

  an Tuna

  5 Istirahat 2 User:

  a. Kantin Privat

  grahita

  kali selama anak- Sekolah 15 anak ringan dan b. Ruang Kelas,

  • – 20 menit tunagrahit sedang lingkungan

  a, guru sekolah (ruang 8 x 6 kelas = outdoor, teras

  48 dan lain –lain)

  Tuna grahita berat

  4 x 6 kelas =

  24

  Aktivitas – aktivitas yang berkaitan dengan pengelola yayasan dan pengelola SDLB C pada area sekolah dasar luar biasa bagian C. kinerja para staff

  2 Mewakili Wakil ketua 1 orang Ruang wakil Privat wewenang yayasan ketua yayasan ketua yayasan bila ketua yayasan berhalanga n hadir dan membantu tugas ketua yayasan

  3 Mengurus Sekretaris 2 orang Ruang kerja Privat administra administrasi, si

  Ruang arsip/penyimpana n

  4 Menerima, Bendahara 2 orang Ruang kerja Privat menyimpa bendahara n, mengurus pendidikan pendidikan pendidikan

  6 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat yayasan bagian bagian humas dalam humas mengurus hal informasi, publikasi, dokumenta si dan hubungan dengan masyaraka t

  7 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat dalam bagian bagian sosial hubungan sosial sosial

  8 Mengurus Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat dan bagian bagian melayani rehabilitasi rehabilitasi medik tugas bagian dana pengurus bagian bendahara dana menjadi a dalam satu dengan mengurus ruang kerja dana bendahara

  11 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat dan bagian bagian mengurus maintenanc maintenance dan e merawat bangunan

  12 Mengkoord Koordinator 1 orang Ruang pengurus Privat inasi pelayanan bagian pelayanan operasional rehabilitasi medik operasiona rehabilitasi l medik rehabilitasi medik tuna grahita

  

SEKOLAH DASAR LUAR BIASA BAGIAN C

  1 Memimpin Kepala 1 orang Ruang kepala Privat mendampi kepala kepala sekolah ngi kepala sekolah luar biasa bagian SDLB C C (bisa menjadi dalam satu dengan bertugas ruang kepala dan dapat SDLB C) mewakili wewenang nya bila tidak bisa hadir

  3 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat SDLB C bagian bagian sarana dalam sarana SDLB C mengurus sarana

  4 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat SDLB C bagian bagian kurikulum dalam kurikulum SDLB C mengurus kurikulum

  5 Membantu Pengurus 1 orang Ruang pengurus Privat

  7 Membantu SDLB C dalam mengurus administra si dan keuangan

  Pengurus bagian administrasi 2 orang Ruang pengurus bagian administrasi

  Privat

  Aktivitas Pendukung / Penunjang

  Aktivitas

  • – aktivitas yang mendukung aktivitas utama SDLB C pada area sekolah dasar luar biasa bagian C.

  Tabel 9. Aktivtas Pendukung / Penunjang

  Sumber: Analisis Pribadi

  No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang Sifat

  1 Mengikuti dan tampil di acara / event tetrtentu di

  User: Guru- guru pendampi ng, guru

  Tuna grahita

ringan dan

sedang

  8 x 6 = 48 Ruang menyesuaikan keadaan event yang berlangsung

  Publik seperti anak tuna grahita dan guru bisa terlibat

  3 Ekstrakurik uler User: guru ekstrakuri kulerdan anak- anak tuna grahita

  

Anak Tuna

grahita

  8 orang per kelas / jadwal

  Guru ekstrakurik uler per keahlian

  Lapangan olahraga, ruang musik, ruang ekstrakurikuler lain seperti: ruang batik, gambar, prakarya dan lain- lainruang outdoor serbaguna

  Privat

  4 Terapi Musik

  Koordinat or bagian musik, guru pendampi ng / asisten,

  Koordinato r bagian musik

  1 orang

  

Anak Tuna

grahita

  Ruang musik Privat kerja guru SDLB C guru lain

  7 Makan bersama Guru- guru, staff, peserta didik tuna grahita

  Ruang makan umum SDLB C Privat

  8 Mengurus kesehatan anak-anak tuna grahita

  Guru koordinat or UKS, tim medis

  Guru

koordinator

UKS

  1 orang

  

Tim Medis

  3 orang Ruang UKS Privat

  9 Melakukan penelitian untuk kemajuan SDLB C dan informasi publik

  Peneliti, masyraka t

  Jumlah orang tergantung dari peneliti

  SDLB C Publik

  • – aktivitas yang berkaitan dengan service / pelayanan, maintenance pada area sekolah dasar luar biasa bagian C

  Servis

  2 orang Gudang penyimpanan pakaian, gudang makanan dan gudang barang

  Staff bagian keamana n SDLB C

  3 Menyimpa n sumbanga n makanan,

  Privat

  Staff keamana n SDLB C 3 orang Ruang keamanan, CCTV

  2 Mengurus keamanan SDLB C

  2 orang Ruang staff maintenance dan gudang peralatan perawatan bangunan

  Aktivitas Servis

  Staff maintena nce bangunan

  1 Aktivitas Maintenan ce Bangunan

  No Aktivitas Pelaku Jumlah Kebutuhan ruang Sifat

  Sumber: Analisis Pribadi

  Tabel 10. Aktivitas Servis

  Aktivitas

  Privat kebersihan

  6 Membuat masakan, mencuci piring

  Chef dan staff memasak lainnya

  4 orang Dapur Servis

  7 Mengaman kan barang dan mengatur parkir saat keadaan darurat

  Staff parkir ambulan, loading dock, staff keamana n

  2 orang Ruang parkir ambulan dan loading dock

  Servis Pola Aktivitas Berikut ini merupakan pola

  • – pola aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C dikelompokkan menjadi 4 kategori aktivitas yaitu aktivitas utama, aktivitas pengelola, aktivitas penunjang dan aktivitas servis.

  Aktivitas Anak-Anak Tuna Grahita

  Diagram 7. Pola Aktivitas Utama Anak

  • – Anak Tuna Grahita Sumber: Analisis Pribadi

  Aktivitas Pengelola Yayasan

  Berikut ini merupakan pola aktivitas pengelola Yayasan yang menaungi sekolah dasar luar biasa bagian C dari datang untuk berkerja sampai dengan pulang bekerja.

  Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C

  Berikut ini merupakan pola aktivitas pengelola sekolah dasar luar biasa bagian C dari datang untuk berkerja sampai dengan pulang bekerja.

  

Diagram 9. Pola Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C

  Sumber: Analisis Pribadi

  Aktivitas Orang tua dan Pembantu Peserta Didik Anak-Anak Tuna Grahita

  Berikut ini merupakan pola aktivitas orang tua dan pembantu yang mendampingi peserta didik SDLB C dari datang mengantar sampai dengan

  

Diagram 10. Pola Aktivitas Orang tua dan Pembantu Peserta didik Anak-

  anak Tuna Grahita Sumber: Analisis Pribadi

  Aktivitas Pengunjung

  Berikut ini merupakan pola aktivitas pengunjung sekolah dasar luar biasa bagian C yang mempunyai aktivitas untuk berkunjung ke SDLB C dengan tujuan yang bermacam-macam yaitu bertamu, memberi sumbangan, ikut Live in dalam SDLB C, melakukan penelitian dan lain-lain.

  Aktivitas Maintenance

  Berikut ini merupakan pola aktivitas maintenance, perawatan bangunan sekolah dasar luar biasa bagian C dan lingkungannya dari mulai bekerja sampai dengan selesai bekerja.

  

Diagram 12. Pola Aktivitas Maintenance Bangunan dan Lingkungan

  Sumber: Analisis Pribadi

  Aktivitas Darurat

  

Diagram 13. Pola Aktivitas Darurat

  Sumber: Analisis Pribadi

  Aktivitas Loading Dock

  Berikut ini merupakan pola aktivitas pengangkutan barang / loading dock, pengecekan barang, penerimaan barang dan barang dimasukkan dalam gudang penyimpanan.

  

Diagram 14. Pola Aktivitas Loading Dock

  Sumber: Analisis Pribadi Waktu Operasional Bangunan SDLB C Berikut ini merupakan waktu operasional aktivitas pada sekolah dasar luar biasa bagian C. mengajar dalam kelas 07.00 – 12.00 Sosialisasi Makan dan istirahat Senin – Jumat:

  09.00 dan 11.30 Ice breaking Senin

  • – Jumat:

  07.00

  • – 12.00 (tergantung guru dan bisa fleksibel)

  Bermain : Senin – Jumat: Bermain puzzle, 07.00 – 12.00 (tergantung membaca cerita, guru dan bisa fleksibel) menyusun balok dan lain- lain Melakukan kegiatan tidur, melipat selimut, merapikan tempat tidur, mengganti sprei Mencuci baju dengan cara konvensional dan dengan mesin, mencuci

  Senin

  • – Jumat: peralatan makan, menata

  07.00 – 12.00 peralatan makan, memasak dengan dan jam luar sekolah makan yang benar, merapikan meja dan kursi ruang makan Memakai berbagai jenis pakaian yaitu seragam, pakaian santai, pakaian pesta, pakaian dalam, kaos Menggunakan beberapa jenis elektronik Menggunakan furniture yang sudah update dengan lingkungan sekarang dan cara membuka pintu, jendela dengan beragam model dan cara buka Membaca buku, surat kabar, majalah Menggunakan komputer, internet

  Kepengurussan perpustakaan lain Memimpin yayasan, mengkoordinasi dan mengawasi kerja staff yayasan dan SDLB C Mengatur administrasi, keuangan dan dana Humas, kesiswaan, pendidikan dan organisasi

  Kantor Senin

  • – Jumat: Sarana dan Prasarana pengelola

  07.00 – 12.00 Yayasan

  Mengurus Maintenance dan perawatan bangunan Melayani terapi medis anak-anak tuna grahita Keamanan Diskusi, rapat dengan Ruang Tata Mengurus administrasi, Senin – Jumat:

  Usaha keuangan, pendidikan

  07.00

  • – 12.00 SDLB C Ruang peserta didik SDLB C konseling / mendapatkan layanan asesmen konseling dari konselor berkaitan dengan

  Senin

  • – Jumat: pengembangan pribadi,

  07.00 – 12.00 sosial, belajar, dan karir, serta berfungsi sebagai

  (hanya pada saat anak- tempat kegiatan dalam anak tuna grahita menggali data membutuhkan konseling) kemampuan awal peserta didik sebagai dasar layanan pendidikan selanjutnya

  Ruang Tempat melakukan organisasi kegiatan kesekretariatan

  Senin

  • – Jumat: kesiswaan pengelolaan organisasi

  07.00 – 12.00 kesiswaan di SDLB C Ruang rapat Tempat untuk rapat

  Senin – Jumat: diskusi tentang segala 07.00 – 12.00 Aula indoor Tempat komunal untuk berkumpul tertutup dan mengadakan event dalam SDLB C

  Senin – Jumat:

  07.00

  • – 12.00 (digunakan pada saat ada acara SDLB C atau ada yang menyewa)

  Lapangan / area outdoor olahraga, upacara, pramuka dan mengadakan event SDLB secara outdoor

  Senin

  • – Jumat: 07.00 – 12.00 dan diluar jam sekolah sampai jam 16.00

  Playground Anak-anak SDLB C bermain dan bersosialisasi

  Senin – Jumat:

  07.00

  • – 12.00 dan diluar jam sekolah sampai jam 16.00

  Ruang makan umum Makan bersama dan tempat berkumpul, berbincang dalam SDLB C

  Senin

  • – Jumat: 07.00 – 12.00

  Dapur Memasak makanan

  Ruang Menyimpan barang , penyimpanan makanan dingin maupun Senin

  • – Jumat: barang dan normal, pakaian dan

  07.00

  • – 12.00 makanan peralatan secara terpisah dan aman

  Ruang Mengolah sampah pengolahan menjadi pupuk, memilah sampah sampah untuk bahan

  Senin

  • – Jumat: daur ulang dan tempat

  07.00 – 12.00 membuang sampah, tempat mengambil sampah

  Ruang pompa Tempat untuk meletakkan Senin

  • – Jumat: air pompa air

  07.00 – 12.00 Parkir loading Tempat memarkirkan

  Senin – Jumat: dock, parkir khusus loading dock dan 07.00 – 16.00 ambulan ambulan

  Parkir mobil, Tempat memarkirkan Senin

  • – Minggu: motor, sepeda mobil, motor dan sepeda

  07.00 - 22.00 umum untuk umum Parkir mobil, Tempat memarkirkan

  Senin – Jumat: motor, sepeda mobil, motor dan sepeda

  07.00

  • – 16.00
Pendekatan Jumlah Pelaku Pendekatan jumlah pelaku dikelompokkan menjadi beberapa bagian yaitu pelaku pengelola yayasan, pelaku pengelola SDLB, pelaku utama (anak-anak tuna grahita dan para guru), pelaku servis dan pengunjung.

  Pelaku Utama (Anak-anak Tuna grahita dan para guru)

  Berdasarkan data yang berasal dari Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah tentang kapasitas guru dan anak-anak tuna grahita pada 10 SLB C yang ada di Semarang dapat disimpulkan bahwa projek sekolah dasar luar biasa bagian C ini memiliki patokan dan asumsi kapasitas anak-anak tuna grahita dengan total 72 peserta didik (jumlah tren terbanyak pada SLB C yang sudah ada di Semarang dan asumsi tambahan kapasitas). Sedangkan para guru SDLB C memiliki kapasitas 14 orang yang berdasarkan data dan perhitungan guru / kelas.

  

Tabel 12. Kapasitas Guru dan Anak-anak Tuna grahita pada setiap SLB C

yang ada di Semarang.

  Sumber: http://www.bp2klk.org/v2/index.php?page=slb

  Pengelola Yayasan Kab/Kota Nama Sekolah Alamat Akreditasi Jumlah Rasio TK SD SMP SMA Guru Siswa Kota Semarang SLB C1 Widya Bhakti Jl. Supriyadi No. 12 Semarang 14 58 4.14 Kota Semarang SLB C Yayasan Autisma Semarang Jl. Afa Raya No. 3 Perum Afa Permai Klipang Smrg 6 15 2.50 Kota Semarang SLB N Semarang Jl Elang Raya No 2 Kota Semarang 50272 A A A 93 490 5.27 Kota Semarang SLB C Widya Bhakti Jl. Supriyadi No. 12 Semarang C C 14 58 4.14 Kota Semarang SLB C Swadaya Semarang Jl. Seteran Utara II no. 2 Semarang C 14 57 4.07 Kota Semarang SDLB-C Widya Bhakti Jl. Supriyadi No. 12 Semarang B 10 49 4.90 Kota Semarang SLB C Hj. Soemiyati Himawan Jl. Kagok Dalam III/ 38 Semarang C B B 8 46 5.75 Kota Semarang SLB C Immanuel Semarang Jl. Kemuning III/ 6-8 Semarang 4 13 3.25 Kota Semarang SLB C Pelita Ilmu Jl. Erowati Utara No. 15 Semarang C C 7 32 4.57 Kota Semarang SLB C1 YPAC Semarang Jl. KHA Dahlan 4 Semarang A A B 29 297 10.24 Kota Semarang SLB C C1 Dharma Mulia Semarang Jl. Elangsari Barat Mangunharjo Semarang C C C 9 20 2.22 SD: 60 SD: 42

  Bendahara 2 orang Pengurus bagian 1 orang pendidikan Pengurus bagian humas 1 orang Pengurus bagian sosial 1 orang Pengurus bagian 1 orang rehabilitasi medik Pengurus bagian 1 orang organisasi Pengurus bagian dana 1 orang Pengurus bagian 1 orang maintenance

  TOTAL 13 orang Pengelola SDLB Bagian C

  Pendekatan data kapasitas pengelola SDLB bagian C yang berasal dari studi banding projek sejenis.

  Tabel 14. Pendekatan Kapasitas Orang Kantor Pengelola SDLB C

  Sumber: Analisis Pribadi

  TOTAL 7 orang Pelaku Servis

  Pendekatan data kapasitas pelaku servis SDLB bagian C yang berasal dari studi banding projek sejenis dan analisis pribadi.

  Tabel 15. Pendekatan Kapasitas Orang Area Servis

  Sumber: Analisis Pribadi

  Pelaku Jumlah Keterangan

  Staff maintenance 2 orang bangunan Staff bagian keamanan 2 orang SDLB C Staff parkir / satpam 4 orang Staff kebersihan 4 orang Chef dan staff memasak 4 orang lainnya Staff parkir ambulan, loading dock, staff 1 orang keamanan hari Peneliti

  Asumsi max 10 orang 10 orang dalam 1 hari

  Keluarga Asumsi : 2 anggota keluarga / anak

  

2 x 72 : 144 orang

  Banyaknya anggota keluarga tergantung dari aktivitas keluarga anak masing-masing

  TOTAL 164 orang

  Maka total jumlah pelaku pada SDLB C yaitu pelaku utama (72 anak-anak tuna grahita dan 14 guru), 13 pelaku pengelola yayasan, 7 pelaku pengelola SDLB C, 17 pelaku servis dan 164 pengunjung adalah 287 orang.

  Pengelompokan Ruang

  • – Sifat Ruang – Indoor / Outdoor Pengelompokan ruang berdasarkan aktivitas, sifat dan indoor- outdoor pada kompleks bangunan sekolah dasar luar biasa bagian C adalah sebagai berikut.
Ruang Perpustakaan dan Privat Indoor ruang komputer

  Ruang belajar luar kelas: Privat Outdoor

  Lapangan, playground

  YAYASAN

  Ruang ketua yayasan, ruang Privat Indoor rapat, ruang tamu

  Ruang wakil ketua yayasan Privat Indoor

  Ruang kerja administrasi, Privat Indoor

  Ruang arsip/penyimpanan Ruang kerja bendahara

  Indoor

  Privat Ruang pengurus bagian

  Indoor

  Privat pendidikan Ruang pengurus bagian

  Privat Indoor humas Ruang pengurus bagian

  Privat Indoor sosial Ruang pengurus bagian

  Privat Indoor rehabilitasi medik Ruang pengurus bagian

  Privat Indoor Area organisasi Aktivitas

  Ruang kerja pengurus Pengelola bagian dana menjadi satu

  Indoor

  Privat dengan ruang kerja bendahara Ruang pengurus bagian Ruang pengurus bagian kurikulum SDLB C Privat Indoor

  Ruang pengurus bagian kesiswaan SDLB C Privat Indoor

  Ruang konseling / asesmen Privat Indoor

  Indoor

  Ruang pengurus bagian administrasi Privat Indoor

  Ruang pengurus bagian sarana Privat

  Ruang Guru Privat

  Indoor

  Ruang Tata Usaha Privat Indoor

Ruang organisasi kesiswaan Privat Indoor

  Ruang rapat Privat Indoor

  Ruang UKS Privat Indoor Persyaratan Ruang Persyaratan ruang pada semua ruang yang ada pada sekolah dasar luar biasa bagian C di Semarang adalah sebagai berikut.

  Area Aktivitas Penunjang /pendukung

  Aula indoor Privat Indoor

  Lapangan / area outdoor Privat

  Outdoor

  Playground Privat

  Indoor / Outdoor

  Ruang makan umum Privat Indoor

  Ruang musik Privat Indoor Ruang staff maintenance dan gudang peralatan perawatan bangunan

  Servis

  Indoor

  Ruang beribadah Privat Indoor

  Tabel 18. Persyaratan Ruang

  Sumber: Analisis Pribadi

  No. NAMA RUANG PERSYARATAN RUANG

   Minimal untuk visual pencahayaan 500 lux untuk aktivitas menulis, membaca dan lain- lain dalam kelas (dimungkinkan sebagian cahaya berasal dari cahaya alami)  Penghawaan alami diperhatikan.

   Memiliki akustik yang tenang ± 60 dB yang berguna untuk konsentrasi dan fokus anak dalam belajar.  Warna perabot dan ruang netral seperti Ruang kelas putih, biru muda, hijau muda (jangan terlalu anak-anak 1. mencolok yang mengakibatkan tunagrahita keagresifan) ringan

   Luas ruang / space kelas normal yaitu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit agar anak-anak dalam bergerak dapat dikontrol mencolok yang mengakibatkan keagresifan)  Luas ruang / space kelas normal yaitu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit agar anak-anak dalam bergerak dapat dikontrol dan tidak tertekan  Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD  Terdapat CCTV untuk keamanan  Visual pencahayaan < 500 lux untuk aktivitas psikomotorik dan kemandirian  Penghawaan alami diperhatikan.

   Kebisingan rendah ± 60 dB yang berguna untuk konsentrasi dan fokus anak dalam belajar.  Warna perabot dan ruang netral seperti putih, biru muda, hijau muda (jangan terlalu mencolok yang mengakibatkan keagresifan)  Luas ruang / space yang memungkinkan integrasi  Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan

  Ruang khusus antropometri anak-anak SD anak-anak tuna 3.

   Terdapat CCTV untuk keamanan grahita (ruang bina mandiri)

  Minimal terdapat ruang latih mandiri

   Material yang aman, lembut dan dimensi perabot, ruang yang menyesuaikan antropometri anak-anak SD  Pencahayaan dan penghawaan alami maksimal serta diusahakan adanya peneduh dan tempat istirahat di sekitar lapangan  Material yang aman, lembut seperti alas pasir, bahan karet yang mudah dibersihkan, alat bermain tidak tajam dan berbahan plastik sesuai dengan dimensi 5.

  Playground anak-anak SD  Suasana yang rindang, berwarna  Pencahayaan dan penghawaan alami  Kedalaman kolam renang tidak terlalu dalam yaitu max 1 meter  Material yang aman, lembut, tidak beracun 6. Kolam renang

   Disediakan ramp dan pegangan untuk sirkulasi dan bantuan  Material yang aman, lembut, tidak beracun  Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja  Pencahayaan alami sebagian kecil  Penghawaan buatan: AC Ruang ketua  Terdapat CCTV untuk keamanan

  7. yayasan dan

   Akustik tenang ruang tamu  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

   Akustik tenang  Pengaturan tata ruang yang mengarah pada center untuk diskusi  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC Ruang kerja

   Memiliki akustik yang cukup tenang administrasi,  Tidak lembab dan tidak berair 10. Ruang

   Terdapat CCTV sebagai keamanan arsip/penyimpa  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, nan

  APAR khusus busa (yang tidak merusak arsip), fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang Ruang kerja  Tidak lembab dan tidak berair 11. bendahara

   Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  2 APAR khusus busa / CO (yang tidak

  merusak berkas keuangan), fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC pengurus bagian sosial  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang  Tidak lembab dan tidak berair  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm 15. Ruang pengurus bagian rehabilitasi medik

   Visual pencahayaan memiliki 300 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm 16.

  Ruang pengurus bagian organisasi

   Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm Ruang kerja pengurus

   Visual pencahayaan memiliki 400 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa sekolah luar biasa bagian C dan ruang tamu

   Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja  Pencahayaan alami sebagian kecil  Penghawaan buatan: AC  Terdapat CCTV untuk keamanan  Akustik tenang  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm 21.

  Ruang rapat  Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja, diskusi  Terdapat alat media presentasi  Penghawaan buatan: AC  Terdapat CCTV untuk keamanan  Akustik tenang  Pengaturan tata ruang yang mengarah pada center untuk diskusi  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm 22. Ruang wakil kepala sekolah luar biasa bagian C (bisa menjadi satu dengan ruang kepala SDLB C)

   Visual pencahayaan 400 lux untuk bekerja  Pencahayaan alami sebagian kecil  Penghawaan buatan: AC  Terdapat CCTV untuk keamanan  Akustik tenang  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

   Visual pencahayaan memiliki 400 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC Ruang

   Memiliki akustik yang cukup tenang pengurus  Tidak lembab dan tidak berair 26. bagian

   Terdapat CCTV sebagai keamanan kesiswaan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, SDLB C

  2 APAR khusus busa / CO (yang tidak

  merusak berkas keuangan), fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 400 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC Ruang

   Memiliki akustik yang cukup tenang pengurus  Tidak lembab dan tidak berair

  27. bagian

   Terdapat CCTV sebagai keamanan administrasi /  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, tata usaha

  APAR khusus busa / CO

  2 (yang tidak

  merusak berkas keuangan), fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 500 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang  Tidak lembab dan tidak berair 28. Ruang guru

   Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, kesiswaan  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang stabil  Tidak lembab dan tidak berair  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 500 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang cukup tenang Ruang 31.  Tidak lembab dan tidak berair penerimaan  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 600 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC, bersih  Memiliki akustik yang cukup tenang  Tidak lembab dan tidak berair 32. Ruang UKS

   Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Fasilitas kesehatan cukup lengkap  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

   Visual pencahayaan alami  Menggunakan penghawaan alami Taman dan  Memiliki akustik yang stabil 35. gardening

   Kelembaban stabil  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Visual pencahayaan alami  Menggunakan penghawaan alami  Memiliki akustik stabil 36. Playground  Bersih

   Terdapat CCTV sebagai keamanan  Peralatan main aman dan lembut  Visual pencahayaan memiliki 250 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC maupun penghawaan alami  Memiliki akustik yang cukup stabil Ruang makan 37.

   Tidak lembab dan tidak berair umum / kantin  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 400 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC  Memiliki akustik yang baik untuk musik  Tidak lembab dan tidak berair

   Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak hasil karya batik), fire alarm

   Visual pencahayaan memiliki 300 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa Ruang staff

  AC maupun penghawaan alami maintenance  Memiliki akustik yang stabil dan gudang 40.  Tidak lembab dan tidak berair peralatan  Terdapat CCTV sebagai keamanan perawatan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, bangunan

  APAR, fire alarm  Tingkat pencahayaan 350 lux  Akustik stabil dan tidak membutuhkan ketenangan

  Ruang  Penghawaan buatan: AC 41. keamanan,

   Terdapat CCTV CCTV  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR, fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 350 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC dan penghawaan alami untuk Gudang pertukaran udara penyimpanan

   Tidak lembab dan tidak berair pakaian,  Terdapat CCTV sebagai keamanan 42. gudang

   Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak barang- makanan dan barang), fire alarm gudang barang pengelola  Memiliki akustik yang stabil  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Visual pencahayaan yang alami Parkir mobil,  Menggunakan penghawaan alami 45. parkir motor

   Memiliki akustik yang stabil umum  Terdapat CCTV sebagai keamanan Ruang  Visual pencahayaan alami penampung  Menggunakan penghawaan alami

  46 sampah dan

   Memiliki control terhadap bau busuk ruang staff  Terdapat satpam sebagai keamanan kebersihan  Visual pencahayaan memiliki 600 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC maupun penghawaan alami  Memiliki akustik yang stabil  Terdapat pertukaran udara untuk

  pembuangan asap masakan  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR khusus (yang tidak merusak makanan), fire alarm  Visual pencahayaan memiliki 300 lux  Menggunakan penghawaan buatan berupa

  AC dan penghawaan alami  Memiliki akustik yang memiliki peredaman

   Pengamanan kebakaran berupa sprinkler, APAR khusus (yang tidak merusak mesin), fire alarm

   Visual pencahayaan alami  Menggunakan penghawaan alami Ruang parkir  Memiliki area khusus dan jelas

  50

  ambulan dan  Sirkulasi mudah dan cepat loading dock  Terdapat CCTV sebagai keamanan  Pengamanan kebakaran berupa sprinkler,

  APAR), fire alarm Pola Hubungan Ruang

  a. Pola Hubungan Ruang Mikro Pola hubungan mikro merupakan pola hubungan ruang yang dimana masing-masing aktivitas dalam SDLB C maupun yayasan memiliki keterkaitan dengan hubungan ruang yang berbeda-beda, tertentu dan berskala mikro (lingkup kecil).

   Area Aktivitas Utama (Anak-anak tuna grahita dan para guru) Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas anak-anak tuna grahita dan para guru.

  

Diagram 16. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Pengelola Yayasan

  Sumber: Analisis Pribadi  Area Aktivitas Pengelola SDLB Bagian C Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas antar pengelola di SDLB bagian C.

   Area Aktivitas Orang tua, pembantu Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas orang tua dan pembantu pada saat mengantar peserta didik

  SDLB C ke sekolah sampai pulang menjemput anak-anaknya.

  

Diagram 18. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Orang tua, pembantu

  Sumber: Analisis Pribadi  Area Aktivitas Pengunjung

  

Diagram 19. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Pengunjung SDLB C

  Sumber: Analisis Pribadi  Area Aktivitas Maintenance Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas maintenance dan perawatan bangunan SDLB C dan lingkungan sekitar.

   Area Aktivitas Darurat Berikut ini merupakan pola hubungan antar ruang pada area aktivitas darurat terhadap bahaya bencana maupun darurat medik.

  

Diagram 22. Pola Hubungan Ruang Aktivitas Loading Dock

  Sumber: Analisis Pribadi

  b. Pola Hubungan Ruang Makro SDLB C Pola hubungan makro merupakan pola hubungan ruang yang dimana masing-masing aktivitas dalam SDLB C maupun yayasan memiliki keterkaitan dengan hubungan ruang yang berbeda-beda dan tertentu

  

Diagram 23. Pola Hubungan Ruang Makro SDLB C

  Sumber: Analisis Pribadi

  c. Pola Hubungan Ruang Indoor - Outdoor SDLB C Pola hubungan ruang indoor-outdoor merupakan pola hubungan ruang yang menunjukkan penataan ruang dalam dan ruang luar di kompleks SDLB C berada

  Studi Ruang Khusus

  Merupakan 1 area ruang yang dikhususkan bagi anak-anak tunagrahita dengan tuntunan ahli terkait dan guru pendamping untuk membantu melatih kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.

  1. Ruang untuk Melatih Aktivitas Tidur Merupakan area latihan di ruang tidur dengan konfigurasi bed yang bermacam – macam yaitu 1 bed, 2 bed dan ranjang susun. Dalam hal ini, anak-anak tunagrahita dilatih untuk bergerak (psikomotorik) untuk melakukan aktivitas tidur yaitu berbaring, duduk, naik, turun, merapikan tempat tidur, menata bantal, guling dan selimut, mematikan dan menyalakan lampu tidur dan lain-lain supaya mereka dapat mandiri dalam melakukan aktivitas ini.

  

Gambar 24. Ruang Latih Tidur

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang tidur ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel

  2

  yaitu dengan ukuran ruang 4,6 m x 6,8 m : 31,3 m yang memiliki fasilitas perabot ranjang susun, 1 bed jenis 2 bed, 1 bed jenis 1 bed, 4 set bantal guling, rak-rak, 2 night table beserta 2 lampu tidur, 3 lemari selimut, sprei

  

Gambar 25. Ruang Latih Merias

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang rias ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel

  2

  yaitu dengan ukuran ruang 4,3 m x 3,1 m : 13,4 m yang memiliki fasilitas perabot peralatan rias, 2 set meja dan kursi rias, rak-rak, cermin. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari besaran ruang rias yaitu 6,7

  2 m .

  3. Ruang untuk Melatih Berpakaian

  

Gambar 26. Ruang Berpakaian

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang berpakaian ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel

  2

  yaitu dengan ukuran ruang 5 m x 5,3 m : 26,5 m yang memiliki fasilitas perabot perlengkapan baju, 2 set meja dan kursi untuk berpakaian, lemari penyimpanan pakaian, rak-rak, cermin. Sirkulasi antar ruang memiliki

  2 ukuran minimal 50% dari besaran ruang berpakaian yaitu 13,3 m .

  4. Ruang untuk Melatih Aktivitas Makan

  

Gambar 27. Ruang Makan

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang makan ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yang didampingi oleh ahli terkait dan guru pendamping yaitu dengan ukuran

  2

  ruang 6 m x 5 m: 30 m yang memiliki fasilitas perabot 2 set meja dan kursi makan, peralatan makan, taplak meja dan berintegrasi dengan area dapur

  

Gambar 28. Ruang Dapur dan Cuci Alat Makan

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang dapur dan ruang cuci alat makan dan alat masak ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak

  SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 8 m x 2,6 m :

  2

21 m yang memiliki fasilitas perabot peralatan memasak, lemari alat

  makan dan alat masak, kompor, pemanggang, oven, penghisap asap makanan, meja hidangan dan tempat cuci. Sirkulasi antar ruang memiliki baju dengan mesin maupun konvensional, menyetrika baju, lalu menata baju dalam rak dan menggantung baju

  

Gambar 29. Ruang Cuci, Pengering Baju dan Setrika Baju

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang cuci, pengering baju dan setrika baju ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel yaitu dengan ukuran ruang 5 m x 3,25 m :

  2

16,25 m yang memiliki fasilitas perabot peralatan cuci, 1 set mesin cuci

  dan mesin pengering baju, deterjen, sikat, parfum baju, setrika, meja setrika

  

Gambar 30. Ruang Toilet

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang toilet ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak SD tunagrahita dan orang difabel

  2

  yaitu dengan ukuran ruang masing-masing 2,73 m x 2,23 m : 6,1 m yang memiliki fasilitas perabot WC duduk, WC jongkok dengan cara penggunaan dan flushing yang berbeda, wastafel dengan kran yang memiliki cara penggunaan berbeda, pengering tangan, tisu, sabun, alat bantu pegang dan tempat sampah. Sirkulasi antar ruang memiliki ukuran minimal 50% dari

  

Gambar 31. Ruang Mandi

  Sumber: Analisis Pribadi Area latih mandiri di ruang mandi yang terpisah antara laki-laki dan perempuan ini memiliki dimensi ruang berdasarkan antropometri anak-anak Dari hasil studi ruang khusus bina mandiri untuk anak-anak tunagrahita dapat disimpulkan besaran ruang dan sirkulasinya dalam tabel berikut ini.

  Tabel 19. Rekapitulasi Program Ruang Khusus

  Sumber: Analisis Pribadi

  Ruang Luas Jenis Ruang Sirkulasi antar ruang khusus Ruang

  Sirkulasi minimal 50%:

  2 Ruang Tidur

  31,3 m

  2

  15,7 m Sirkulasi minimal 50%:

  2 Ruang Rias

  13,4 m

  2

  6,7 m Sirkulasi minimal 50%:

  2 Ruang Berpakaian 26,5 m

  2

  13,3 m Sirkulasi minimal 100%:

  2 Ruang Makan 30 m

  2

  30 m Dapur dan Ruang Sirkulasi minimal 100%:

  2

  21 m

  2 Ruang Cuci Alat Makan 21 m

  Bina Ruang Cuci, Sirkulasi minimal 50%:

  2 Mandiri Pengering dan 16,25 m

  2

  8,2 m Setrika Baju

  Sirkulasi minimal 50%:

  2 Ruang Toilet 1 6,1 m

  2

  3 m Studi Besaran Ruang

  Fasilitas Aktivitas Utama SDLB C

  Berikut ini merupakan besaran ruang – ruang aktivitas utama bagi anak-anak tunagrahita dan pelaku yang terkait, terlibat dalam aktivitas di SDLB C Semarang.

  Tabel 20. Besaran Ruang Aktvitas Utama SDLB C

  Sumber: Analisis Pribadi

  Nama Jumlah Sirkula Luas Sumber Kapasitas Analisis Besaran Ruang Ruang si Ruang

  Sirkulas Total

  Ruang kelas i antar luas

  1 guru dan ruang: anak-anak ruang 8 anak-

  70% tunagrahita dan anak dari ringan dan

  Analisis sirkulasi 3 ruang tunagrahita besaran anak pribadi antar kategori ruang ruang tunagrahita ringan dan kelas adalah sedang sedang yaitu

  97,78

  Memiliki 8 set meja dan kursi untuk anak- kelas 1-3

  40,26

  2 m

  2

  anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi

  m guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2 wastafel, 1 tempat sampah

  2 Luas 1 ruang kelas: 57,52 m

  Sirkulas Total Ruang kelas i antar luas 1 guru dan anak-anak ruang: ruang 8 anak- tunagrahita

  70% dan anak ringan dan

  Analisis dari sirkulasi 3 ruang tunagrahita pribadi besaran antar anak

  Memiliki 8 set meja dan kursi untuk anak- kategori ruang ruang tunagrahita ringan dan anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi kelas adalah sedang sedang guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2 yaitu 99,82 kelas 4-6

  2

  2

  wastafel, 1 tempat sampah

  41,1 m m

  2 Luas 1 ruang kelas: 58,72 m

  Sirkulas Total i antar luas ruang:

  1 guru dan ruang

  Ruang kelas 70% 8 anak- dan anak-anak dari

  Analisis anak sirkulasi tunagrahita 3 ruang besaran pribadi tunagrahita antar ruang berat kelas kategori ruang kelas

  1-3 berat adalah

  Memiliki 4 set meja dan kursi untuk anak- yaitu

  65,11 26,81

  2

  anak tunagrahita, 1 set meja dan kursi

  m

  2 m

  guru, 1 lemari, 3 rak, papan tulis, 2 wastafel, 1 tempat sampah

  2 Luas 1 ruang kelas: 38,3 m

  Sirkulas Total i antar luas ruang:

  1 guru dan ruang

Dokumen yang terkait

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SEKOLAH DASAR LUAR BIASA NEGERI BANDA ACEH

0 6 1

TINDAK TUTUR MENOLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PKK SUKARAME BANDAR LAMPUNG SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 73

TINDAK TUTUR MENOLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PKK SUKARAME BANDAR LAMPUNG SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 22 67

TINDAK TUTUR MENOLAK PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 6 SEKOLAH DASAR LUAR BIASA PKK SUKARAME BANDAR LAMPUNG SERTA IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

7 95 69

HUBUNGAN TINGKAT RETARDASI MENTAL ANAK DENGAN PERSONAL HYGIENE DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 6

HUBUNGAN TINGKAT RETARDASI MENTAL ANAK DENGAN PERSONAL HYGIENE DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA (SDLB) PETERONGAN KABUPATEN JOMBANG - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

1 7 102

SEKOLAH LUAR BIASA TUNARUNGU (SLB TIPE B) DENGAN PENDEKATAN PSIKOLOGI ARSITEKTUR DI KOTA BEKASI - UNS Institutional Repository

0 1 16

BAB III SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) SUKARAMEKOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PEMBERDAYAAN REMAJA PENYANDANG DISABILITAS A. Gambaran Umum Sekolah Luar Biasa Sukarame - PEMBERDAYAAN REMAJA PENYANDANG MASALAH DISABILITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) SUKARAME KOTA BANDA

0 0 25

SISTEM INFORMASI PEMBELAJARAN DASAR ANAK RETARDASI MENTAL BERBASIS ANDROID PADA SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) C KARYA IBU PALEMBANG.[SKRIPSI] - eprint UIN Raden Fatah Palembang

0 1 141

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEMANDIRIAN PERAWATAN DIRI PADA ANAK RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH LUAR BIASA C KARYA BHAKTI PURWOREJO - Elib Repository

0 3 52