PERKEMBANGAN SISTEM MONITOR NEUTRON PADA REAKTOR AIR DIDIH (BWR)
Perkembangan Sistem MJnitor Neutron
Artinah Kusnowo , dkk
PERKEMBANGAN SISTEM MONITOR NEUTRON
PADA REAKTOR AIR DIDIH (BWR)
Arlinah Kusnowo
*,Sigit Asmara Santa **, As Natio Lasman *
*
Pusat Reaktor Serba Guna -BAT AN
**
Pusat Produksi Radioisotop -BATAN
ABSTRAK
PERKEMBANGAN SISTEM MONITOR NEUTRON PADA REAKTOR AIR DIDIH (BWR). Perkembangan
sistem monitor neutron pada reaktor air didih telah mengalami perubahan yang cukup berarti. Meskipun
fungsi sistem tidak mengalami perubahan, namun telah terjadi perubahan desain sistem monitor neutron
dari BWR konvensional hingga ke BWR tipe maju. Perubahan ini mengakibatkan sistem keselamatan
menjadi lebih baik dan lebih memudahkan dalam pengoperasiannya.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF BOILING WATER REACTOR (BWR) NEUTRON MONITORING SYSTEM. The
development of BWR neutron monitoring system has been significantly. There an evolution of neutron
monitoring system design from conventional BWR into the advanced types of BWR, although the function
of the system has not changed. The evolution has made the safety system better and the reactor operation
simpler.
PENDAHULUAN
Salah satu reaktor yang banyak digunakan
di
teras, tingkat perubahan reaktivitas,
daya yang
dunia saat ini ada-lah reaktor air didih (Boiling
dibang-kitkan
lebih
Water Reactor). Reaktor ini mempu-nyai satu untai
mengenaisuhu teras.
uap. Uap tersebut
pema-nasan
air
dihasilkan
oleh
teras
langsung
karena
reaktor,
akibat
terjadinya reaksi pembelahan.
Sepanjang
informasi
yang
rinci
Tingkat daya, reaktivitas dan suhu reaktor
keberadaannya
di-timbulkan
karena
proses
pembelahan, yang setara dengan fluks neu-tron di
tingkat daya operasinya
reaktor membutuhkan
dan
suatu
alat untuk mengendalikan
dalam teras. Oleh karena itu sistem pemonitoran
neutron
sangat
perlu
diperhatikan.
Untuk
dirinya. Yaitu mulai dari tingkat daya rendah, daya
memonitor
menengah, sampai tingkat daya nominal. Untuk itu
perlu instrumentasi yang diletakkan pada tempat
semua perlu dimiliki sistem kendali yang baik.
yang tetap.
Agar
supaya
pengendalian
ini
dapat
dilakukan dengan baik, per-lu diperoleh informasi
keadaan
teras
instrumentasi
reaktor
maupun
melalui
penggunaan
detektor yang memadai.
fluks neutron secara terus menerus,
Desain sistem monitor neutron pada BWR
konvensional
menampakkan
sampai
BWR konvensional
misalnya,
monitor
TKRD 11
Hal.11-1dari11-11
neutron
maju
perkembangannya,
fungsi sistem ti-dak mengalami
Informasi yang diper-lukan oleh seorang operator
harus tahu tingkat fluks neu-tron pada
BWR
telah
meskipun
perubahan. Pada
masih terdapat tiga kategori
yaitu
Source
Range
Monitor
Prosiding Seminar ke -3 Teknologi dan Keselamatan PL TN serta Fasilitas Nuklir
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995
(SRM),
Intermediate
Range Monitor
(IRM) den
sistem
kendali
dan
sistem
monitor
Power Range Monitor (PRM). Sedangkan ABWR
Perkembangan
den SBWR tidak lagi menggunakan
dibahas lebih rinci pada bab selanjutnya.
dapat
menimbulkan
reaktor. Bahkan
termometer
gangguan
SBWR
IRM. Karena
neutron
akan
operasi
Pacta tabel 1 ditampilkan perbedaan yang penting
menambahkan
gamma
dari BWR konvensional,
SBWR terutama
menyederhanakan sistem tersebut[4].
monitor
BWR
TEKNIS
monitor
seat
pede sistem PRMnya. Perubahan ini
DESKRIPSI
sistem
neutron.
ABWR sampai dengan
yang berkaitan dengan sistem
neutron. Seperti diketahui
yang
beroperasi
saat
bahwa jenis
ini
adalah
jenis
BWR
KONVENSIONAL,
konvensional. Jenis ABWR, yaitu KASHIWASAKI
BWR
yang
beroperasi,
1997. Status SBWR adalah sertifikasi pacta tahun
kecuali BWR1 menggunakan aliran paksa. BWR1
1995.. Selain parameter. pacta tabel 1 diatas terjadi
berkembang
evolusi
ABWRDANSBW~
Semua
reaktor
6,7 direncanakan beroperasi pacta tahun 1996 dan
lebih lanjut menjadi
BWR2 sampai
pacta penyungkup
BWR
dan
gedung
de-ngan BWR6 dan disebut BWR konvensional.
reaktornya. Tujuan yang ingin dicapai dalam per-
Generasi
kembangan teknologi BWR adalah antara lain per-
selanjutnya
adalah
ABWR
dan
kini
dirancang apa yang disebUt sebagai SBWR.
Perubahan
Juaran
yang tampak
listrik,
perolehan,
antara
pancung-an
kemungkinan
per
baikan
kemampuan
operasi,. perbaikan
lain ada pada
kapasitas, peningkatan keselamatan,
tahun,
an dosis operasional
faktor
teras rusak per tahun,
faktor
pengurang-
dan penurunan biaya kon-
struksi, perawatan, operasi dan daur bahan bakar.
paparan operasional dan jumlah limbah per tahun.
Pengembangan
Sistem keselamatan juga berubah demikian pula
kung
Sistem monitor neutron mendu-
kemampuan
operasi
dan
peningkatan
keselamatan.
Tabel1. Karakteristik BWR konvensional, ABWR dan SBWR !7J.
~w~~~@
LUARAN(MINe)
-
INSTRUMENTASI
SISTEMKABEL
600-1300
ANALOG
~WR
ยง$WR
1300
DIGITAL
DIGITAl
HARDWIRED
MULTIPLEXED
MULTIPLEXED
SISTIMKESEUlMA.TAN
AKTIP
AKTIP
PASIP
JENIS SUMBER NEUTRON
Sb-Be
Sb-Be
Sb-Be
5
5
10
8
44
52
21
4
4
4
176
208
84
JUMlAH APRM
8
4
4
JUMLAH PENETRASIINSTRUMENTASI
NUKLIR
58
62
29
JUMLAH SUMBER NEUTRON
7
JUMlAH SRM
4
JUMlAH IRM
8
JUMlAH SRNM
JUMlAH
LPRM RAKlT AN
JUMLAH LPRM DETEKTOR TIAP RAKlTAN
JUMLAH SELURUH LPRM DETEKTOR
TKRD-11
Hal.11-2dari 11-11
Pel1
Artinah Kusnowo , dkk
PERKEMBANGAN SISTEM MONITOR NEUTRON
PADA REAKTOR AIR DIDIH (BWR)
Arlinah Kusnowo
*,Sigit Asmara Santa **, As Natio Lasman *
*
Pusat Reaktor Serba Guna -BAT AN
**
Pusat Produksi Radioisotop -BATAN
ABSTRAK
PERKEMBANGAN SISTEM MONITOR NEUTRON PADA REAKTOR AIR DIDIH (BWR). Perkembangan
sistem monitor neutron pada reaktor air didih telah mengalami perubahan yang cukup berarti. Meskipun
fungsi sistem tidak mengalami perubahan, namun telah terjadi perubahan desain sistem monitor neutron
dari BWR konvensional hingga ke BWR tipe maju. Perubahan ini mengakibatkan sistem keselamatan
menjadi lebih baik dan lebih memudahkan dalam pengoperasiannya.
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF BOILING WATER REACTOR (BWR) NEUTRON MONITORING SYSTEM. The
development of BWR neutron monitoring system has been significantly. There an evolution of neutron
monitoring system design from conventional BWR into the advanced types of BWR, although the function
of the system has not changed. The evolution has made the safety system better and the reactor operation
simpler.
PENDAHULUAN
Salah satu reaktor yang banyak digunakan
di
teras, tingkat perubahan reaktivitas,
daya yang
dunia saat ini ada-lah reaktor air didih (Boiling
dibang-kitkan
lebih
Water Reactor). Reaktor ini mempu-nyai satu untai
mengenaisuhu teras.
uap. Uap tersebut
pema-nasan
air
dihasilkan
oleh
teras
langsung
karena
reaktor,
akibat
terjadinya reaksi pembelahan.
Sepanjang
informasi
yang
rinci
Tingkat daya, reaktivitas dan suhu reaktor
keberadaannya
di-timbulkan
karena
proses
pembelahan, yang setara dengan fluks neu-tron di
tingkat daya operasinya
reaktor membutuhkan
dan
suatu
alat untuk mengendalikan
dalam teras. Oleh karena itu sistem pemonitoran
neutron
sangat
perlu
diperhatikan.
Untuk
dirinya. Yaitu mulai dari tingkat daya rendah, daya
memonitor
menengah, sampai tingkat daya nominal. Untuk itu
perlu instrumentasi yang diletakkan pada tempat
semua perlu dimiliki sistem kendali yang baik.
yang tetap.
Agar
supaya
pengendalian
ini
dapat
dilakukan dengan baik, per-lu diperoleh informasi
keadaan
teras
instrumentasi
reaktor
maupun
melalui
penggunaan
detektor yang memadai.
fluks neutron secara terus menerus,
Desain sistem monitor neutron pada BWR
konvensional
menampakkan
sampai
BWR konvensional
misalnya,
monitor
TKRD 11
Hal.11-1dari11-11
neutron
maju
perkembangannya,
fungsi sistem ti-dak mengalami
Informasi yang diper-lukan oleh seorang operator
harus tahu tingkat fluks neu-tron pada
BWR
telah
meskipun
perubahan. Pada
masih terdapat tiga kategori
yaitu
Source
Range
Monitor
Prosiding Seminar ke -3 Teknologi dan Keselamatan PL TN serta Fasilitas Nuklir
PPTKR -PRSG, Serpong, 5 -6 September 1995
(SRM),
Intermediate
Range Monitor
(IRM) den
sistem
kendali
dan
sistem
monitor
Power Range Monitor (PRM). Sedangkan ABWR
Perkembangan
den SBWR tidak lagi menggunakan
dibahas lebih rinci pada bab selanjutnya.
dapat
menimbulkan
reaktor. Bahkan
termometer
gangguan
SBWR
IRM. Karena
neutron
akan
operasi
Pacta tabel 1 ditampilkan perbedaan yang penting
menambahkan
gamma
dari BWR konvensional,
SBWR terutama
menyederhanakan sistem tersebut[4].
monitor
BWR
TEKNIS
monitor
seat
pede sistem PRMnya. Perubahan ini
DESKRIPSI
sistem
neutron.
ABWR sampai dengan
yang berkaitan dengan sistem
neutron. Seperti diketahui
yang
beroperasi
saat
bahwa jenis
ini
adalah
jenis
BWR
KONVENSIONAL,
konvensional. Jenis ABWR, yaitu KASHIWASAKI
BWR
yang
beroperasi,
1997. Status SBWR adalah sertifikasi pacta tahun
kecuali BWR1 menggunakan aliran paksa. BWR1
1995.. Selain parameter. pacta tabel 1 diatas terjadi
berkembang
evolusi
ABWRDANSBW~
Semua
reaktor
6,7 direncanakan beroperasi pacta tahun 1996 dan
lebih lanjut menjadi
BWR2 sampai
pacta penyungkup
BWR
dan
gedung
de-ngan BWR6 dan disebut BWR konvensional.
reaktornya. Tujuan yang ingin dicapai dalam per-
Generasi
kembangan teknologi BWR adalah antara lain per-
selanjutnya
adalah
ABWR
dan
kini
dirancang apa yang disebUt sebagai SBWR.
Perubahan
Juaran
yang tampak
listrik,
perolehan,
antara
pancung-an
kemungkinan
per
baikan
kemampuan
operasi,. perbaikan
lain ada pada
kapasitas, peningkatan keselamatan,
tahun,
an dosis operasional
faktor
teras rusak per tahun,
faktor
pengurang-
dan penurunan biaya kon-
struksi, perawatan, operasi dan daur bahan bakar.
paparan operasional dan jumlah limbah per tahun.
Pengembangan
Sistem keselamatan juga berubah demikian pula
kung
Sistem monitor neutron mendu-
kemampuan
operasi
dan
peningkatan
keselamatan.
Tabel1. Karakteristik BWR konvensional, ABWR dan SBWR !7J.
~w~~~@
LUARAN(MINe)
-
INSTRUMENTASI
SISTEMKABEL
600-1300
ANALOG
~WR
ยง$WR
1300
DIGITAL
DIGITAl
HARDWIRED
MULTIPLEXED
MULTIPLEXED
SISTIMKESEUlMA.TAN
AKTIP
AKTIP
PASIP
JENIS SUMBER NEUTRON
Sb-Be
Sb-Be
Sb-Be
5
5
10
8
44
52
21
4
4
4
176
208
84
JUMlAH APRM
8
4
4
JUMLAH PENETRASIINSTRUMENTASI
NUKLIR
58
62
29
JUMLAH SUMBER NEUTRON
7
JUMlAH SRM
4
JUMlAH IRM
8
JUMlAH SRNM
JUMlAH
LPRM RAKlT AN
JUMLAH LPRM DETEKTOR TIAP RAKlTAN
JUMLAH SELURUH LPRM DETEKTOR
TKRD-11
Hal.11-2dari 11-11
Pel1