ANGAN DI ATAS AWAN DESA SAPOBONTO

  Seri Laporan KKN Angk. ke-54 UINAM 2017

  ANGAN DI ATAS AWAN DESA SAPOBONTO Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M. si.

  Muniar, SH

  Penyusun :

  Riska Mujahida

  Sriwahyuni Megawati

  Fitria Hasan

  A. Khaerul Fahmi A.M. Dirga Firgiawan

  Chairil Uswat Zahrah Faisal

  Wirdatul Badiah Muh. Mursalin

PUSAKA ALMAIDA 2017

ANGAN DI ATAS AWAN DESA SAPOBONTO

  / Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M. si. Muniar, SH

  Makassar Pusaka Almaida, 2017 xiv + 127 hlm: 16x23 cm

  ISBN: 978-602-6253-82-8 Cetakan pertama: 2017 Desain Cover A. Kherul Fahmi Penerbit: Pusaka Almaida Sanksi pelanggaran Pasal 44 Undng-undang Nomor 12 Tahun 1997 Tentang Perubahan atas Undang-undang 1982 Tentang Hak Cipta sebagai telah diubah dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987.

  1. Barang siapa dangan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 100.000.000;- (seratus juta rupiah).

  2. Barang siapa yang dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggarab Hak Cipta sebagaimana di maksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp. 50.000.000;- (lima puluh juta rupiah)

  Hak cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip atas memperbanyak Sebagai atau seluruhn isi buku ini dalam Bentuk apapun tanpa seizin dari Penulis

SAMBUTAN REKTOR

  Pelaksanaan KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan agenda rutin dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UIN Alauddin Makassar di bawah bimbingan Dosen Pembimbing KKN yang didampingi oleh Badan Pelaksana KKN. Pelaksanaannya melibatkan seluruh mahasiswa dari berbagai fakultas dan jurusan dengan asumsi bahwa pelaksanaan KKN ini dalam melakukan program-program kerjanya dilakukan dengan multi disipliner

  approach,

  sehingga program kerja KKN bisa dilaksanakan dalam berbagai pendekatan sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang ditempatkan di posko-posko KKN.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) tentu diharapkan mampu mendekatkan teori-teori ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah dengan berbagai problematika yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam menjalankan tugas-tugas pengabdian ini, pihak universitas memberikan tugas pokok kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), khususnya pada Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM). Dalam pelaksanaannya, Rektor UIN Alauddin Makassar berharap agar pelaksanaan KKN bisa berjalan dengan baik dan dilaksanakan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmiahan dalam arti bahwa program yang dilakukan di lokasi KKN adalah program yang diangkat dari sebuah analisis ilmiah (hasil survey) dan dilaksanakan dengan langkah-langkah ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Atas nama pimpinan UIN Alauddin Makassar, Rektor menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan kepada Ketua LP2M saudara Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D. terkhusus kepada Kepala PPM saudara Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI atas inisiatifnya untuk mempublikasikan dan mengabadikan karya-karya KKN dalam bentuk sebuah buku, sehingga proses dan hasil pelaksanaan KKN akan menjadi refrensi pengabdian pada masa-masa yang akan datang.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Rektor UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir, M.Si.

  NIP. 19560717 198603 1 003

  

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) memiliki tugas pokok untuk menyelenggarakan dan mengkoordinir pelaksanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa. Dalam hal pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa, KKN merupakan wadah pengabdian yang diharapkan memberikan bekal dan peluang kepada mahasiswa untuk mengimplementasikan kajian-kajian ilmiah yang dilakukan di kampus.

  KULIAH KERJA NYATA (KKN) merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelum memperoleh gelar sarjana dalam bidang disiplin ilmu masing-masing. Pelaksanaan KKN ini tidak hanya sekedar datang dan mengabdi ke dearah-dearah lokasi pelaksanaan KKN, tetapi harus tetap diletakkan dalam bingkai sebagai sebuah kegiatan ilmiah. Dalam perspektif ini, maka KKN harus dirancang, dilaksanakan, dan terlaporkan secara ilmiah sehingga dapat terukur pencapaiannya. Pada kerangka ini, LP2M UIN Alauddin Makassar berupaya semaksimal mungkin untuk dapat mencapai tujuan pelaksanaan KKN ini.

  Olehnya itu, LP2M UIN Alauddin Makassar menginisiasi untuk mempublikasikan rancangan, pelaksanaan, dan pelaporan KKN dengan melakukan analisis ilmiah terhadap setiap program-program kerja KKN yang dilakukan selama ber-KKN. Hal ini dilakukan agar segala capaian pelaksanaan KKN dapat terlaporkan dengan baik dan dapat terukur pencapaiannya, sehingga KKN yang merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi mahasiswa dapat dilakukan secara sistematis dari masa ke masa.

  Adanya upaya mengabadikan dalam bentuk publikasi hasil-hasil KKN ini tidak terlepas dari upaya maksimal yang dilakukan oleh segala pihak yang terlibat dalam pelaksanaan KKN ini, olehnya itu, Ketua LP2M menghaturkan penghargaan dan terima kasih kepada Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM), Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI., yang telah mengawal upaya publikasi laporan pelaksanaan KKN, serta apresiasi tinggi atas upaya yang tak kenal lelah untuk melakukan inovasi di PPM, baik secara internal maupun terbangunnya jaringan antar PPM sesama PTKAIN

  Makassar, 1 Agustus 2017 Ketua LP2M UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, M.A., Ph.D.

  NIP. 19681110 1993031 006

  

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

(PPM)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

  Sebagai ujung tombak pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN Alauddin Makassar senantiasa berusaha melakukan terobosan dan langkah-langkah inovatif untuk mewujudkan kegiatan- kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang semakin baik dan inovatif. Upaya ini adalah wujud tanggung jawab pengabdian terhadap masyarakat dan UIN Alauddin Makassar, sehingga kegiatan pengabdian masyarakat bisa semakin mendekatkan pihak civitas akademika UIN Alauddin dengan masyarakat dan mewujudkan keterlibatan langsung dalam pembangunan masyarakat.

  Upaya membukukan dan publikasi laporan pelaksanaan KKN ini merupakan inovasi yang telah dilakukan oleh PPM UIN Alauddin sebagai upaya memudahkan kepada semua pihak untuk dapat mengakses hasil-hasil pengabdian yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN di bawah bimbingan dosen pembimbing. Dengan adanya publikasi ini, program-program KKN dapat diukur capaiannya dan jika suatu saat nanti lokasi yang yang ditempati ber-KKN itu kembali ditempati oleh mahasiswa angkatan berikutnya, maka akan mudah untuk menganalisis capaian yang telah ada untuk selanjutnya dibuatkan program-program yang berkesinambungan.

  Publikasi laporan KKN ini diinspirasi dari hasil ‘kunjungan pendalaman’ ke beberapa PTKIN (Jakarta, Bandung, dan Cirebon) serta bisa terlaksana dengan baik berkat dukungan dan bimbingan Bapak Rektor, Ketua dan Sekretaris LP2M, serta seluruh staf LP2M. Terkhusus kepada seluruh dosen pembimbing dan anggota Badan Pelaksana KKN UIN Alauddin Makassar saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, berkat ketekunan dan kerjasamanya sehingga program publikasi laporan KKN ini bisa terlaksana. Penghargaan dan ucapan terima kasih juga saya haturkan kepada seluruh mahasiswa KKN Angkatan ke-54 dan 55 atas segala upaya pengabdian yang dilakukan dan menjadi kontributor utama penulisan buku laporan ini.

  Makassar, 1 Agustus 2017 Kepala PPM UIN Alauddin Makassar Drs. H.M. Gazali Suyuti, M.HI.

  NIP. 19560603 198703 1 003

PENGANTAR PENULIS

  Alhamdulillah, segala puja dan puji hanya untuk Allah. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabiyullah Muhammad saw. Atas rahmat, petunjuk dan risalah yang mengiringi kehadiran Rasulullah saw. di bumi, sebagai juru selamat ummat manusia.

  Buku ini adalah laporan akhir KKN UIN Alauddin Makassar Tahun 2017 di Desa Sapobonto sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban. Akan tetapi, kami menyadari bahwa buku laporan akhir KKN ini tentu tidak bisa terwujud tanpa partisipasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis akan menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

  1. Prof. Dr. H. Musafir, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sapobonto

  2. Prof. Dr. Saleh Tajuddin, M.Ag., selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) yang telah memberikan peluang untuk melaksanakan KKN di Desa Sapobonto

  3. Drs. H. M. Gazali Suyuti, M.HI., selaku Ketua Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (P2M) yang telah memberikan pembekalan dan membantu dalam proses penyelesaian KKN di Desa Sapobonto

  4. Muniar, SH., selaku Badan Pelaksana (BP) KKN yang turut disibukkan untuk memfasilitasi kami dalam pelaporan akhir KKN

  5. Dr. H. Kamaluddin Tajibu, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing kami dan tetap sabar meski kadang direpotkan dengan berbagai masalah yang dihadapi di lokasi KKN.

  6. Andi Hamzah, S.pd.M.si, selaku Kepala Desa Sapobonto sekaligus sebagai Orang tua Asuh kami selama di posko KKN

  7. Seluruh Kepala Dusun di Desa Sapobonto yang telah bersedia meluangkan waktu membantu kami dalam merampungkan program KKN di Dusun masing-masing

  8. Seluruh masyarakat Desa Sapobonto yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan program KKN di Desa Sapobonto

  9. Kawan-kawan mahasiswa KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 yang mau berbagi dalam suka dan duka selama ber-KKN di Desa Sapobonto Semoga buku ini dapat memberi manfaat buat kita semua, khususnya kepada kampus tercinta “Kampus Peradaban” UIN Alauddin dan diri kami semua.Saran dan kritik senantiasa penulis harapkan dari para pembaca.

  Samata, 03 Ramadhan 1438 H.

  30 Mei 2017 M.

  Tim Penyusun

  

DAFTAR ISI

SAMBUTAN REKTOR ……………………………….............iii

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN DAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M) UIN

ALAUDDIN ……………………………………. ......................v

KATA PENGANTAR KEPALA PUSAT PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (PPM) UIN ALAUDDIN

MAKASSAR……… ....................................................................vii PENGANTAR PENULIS ………………………………….. ...ix DAFTAR ISI …………………………………………….. .........xi MUKADDIMAH ........................................................................xiii

  BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1 A. Dasar Pemikiran ......................................................................... 1 B. Gambaran Umum Desa Sapobonto........................................ 2 C. Permasalahan .............................................................................. 3 D. Kompetensi Mahasiswa KKN Ang ke-54 .............................. 4 E. Fokus atau Prioritas Program ................................................... 10 F. Sasaran dan Target ..................................................................... 10 G. Jadwal Pelaksanaan Program .................................................... 12 H. Pendanaan dan Sumbangan ...................................................... 15 BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM .................. 17 A. Metode Intervensi Sosial ........................................................... 17 B. Pendekatan Dalam Pemberdayaan Masyarakat .................... 20 BAB III KONDISI DESA SAPOBONTO ............................... 21 A. Sejarah Desa Sapobonto ........................................................... 21 B. Keadaan Geografis.................................................................... 23 C. Keadaan Demografis ................................................................. 23 D. Keadaan Iklim ............................................................................. 24 E. Sarana dan Prasarana ................................................................. 25 F. Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian ............................ 26 BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN DESA SAPOBONTO .................... 27 A. Kerangka Pemecahan Masalah ................................................ 27 B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan & Pelayanan Masyarakat ……………………………………………… 30 C. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil .............................................. 47 BAB V PENUTUP ..................................................................... 48 A. Kesimpulan ................................................................................. 49 B. Rekomendasi ............................................................................... 49

  

TESTIMONI ............................................................................. 51

  A. Testimoni masyarakat Desa Sapobonto ................................. 51

  B. Testimoni Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar ........ 59

  

BIOGRAFI ................................................................................. 82

DOKUMENTASI ...................................................................... 92

MUQADDIMAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

  Perpisahan Bukan Berarti Kita Tidak Akan Bertemu Kembali

  Perpisahan Hanyalah Nasihat Agar Kita Tetap Akrab

  Saat Bertemu Kembali Jaukan Diri Dari Rasa Putus Asa Dan Mulailah Kembali

  Mengejar Mimpimu.

  Keep Hamazah

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Pemikiran Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian

  kepada dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu. Pelaksanaan kegiatan KKN biasanya berlangsung antara satu sampai dua bulan dan bertempat di daerah setingkat untuk melaksanakan KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma perguruan tinggi yaitu: kepada masyarakat.

  Kuliah kerja nyata dilaksanakan secara melembaga dan terstruktur sebagai bagian dari pelaksanaan kurikulum pendidikan tinggi, yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa program studi strata satu (S1) dengan status intrakurikuler wajib.

  Kuliah Kerja Nyata sesungguhnya adalah kuliah yang dilakukan dari ruang kelas ke ruang masyarakat. Ruang yang sangat luas dan heterogen dalam menguji teori-teori keilmuan yang telah didapatkan di bangku kuliah. Masyarakat adalah guru kehidupan yang ditemukannya di lokasi KKN.

  Teori-teori keilmuan yang didapatkan di bangku kuliah, kemudian diperhadapkan pada fakta-fakta lapangan sebagai salah satu alat menguji kebenaran teori tersebut. Di sinilah dibutuhkan kreatifitas mahasiswa sebagai bagian dari pengembangan diri dan uji nyali sebelum terjun ke masyarakat yang sesungguhnya.

  Melalui KKN mahasiswa mengenal persoalan masyarakat yang bersifat “cross sectoral” serta belajar memecahkan masalah dengan pendekatan ilmu (interdisipliner). Mahasiswa perlu menelaah dan merumuskan masalah yang dihadapi masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya (penelitian), kemudian membantu memecahkan dan menanggulangi masalah tersebut.

  Tujuan besar yang didapatkan oleh mahasiswa dari program Kuliah Kerja Nyata adalah untuk mengoptimalkan pencapaian maksud dan tujuan perguruan tinggi, yakni menghasilkan sarjana yang menghayati permasalahan masyarakat dan mampu memberi solusi permasalahan secara pragmatis, dan membentuk kepribadian mahasiswa sebagai kader pembangunan dengan wawasan berfikir yang komprehensif.

  Sedang, manfaat Kuliah Kerja Nyata yang diharapkan sebagai modal besar bagi mahasiswa dari program wajib ini antara lain agar mahasiswa mendapatkan pemaknaan dan penghayatan mengenai manfaat ilmu, teknologi, dan seni bagi pelaksanaan pembangunan, mahasiswa memiliki skill untuk merumuskan serta memecahkan persoalan yang bersifat “cross sectoral” secara pragmatis ilmiah dengan pendekatan interdisipliner, serta tumbuhnya kepedulian social dalam masyarakat.

  Bagi masyarakat dan Pemerintah, program Kuliah Kerja Nyata adalah bagian dari kerja kreatif mahasiswa dalam memberikan bantuan pemikiran dan tenaga dalam pemecahan masalah pembangunan daerah setempat, dalam memperbaiki pola pikir dalam merencanakan, merumuskan, melaksanakan berbagai program pembangunan, khususnya dipedesaan yang kemungkinan masih dianggap baru bagi masyarakat setempat, serta menumbuhkan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.

  Kepentingan lain dari program kuliah kerja nyata ini dapat ditemukan antara lain: Melalui mahasiswa dan dosen pembimbing, diperoleh umpan-balik sebagai pengayaan materi kuliah, penyempurnaan kurikulum, dan sumber inspirasi bagi suatu rancangan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang lain atau penelitian. Demikian pula, diperolehnya bahan masukan bagi peningkatan atau perluasan kerjasama dengan pemerintahan setempat, termasuk dengan instansi vertikal yang terkait.

B. Kondisi Umum Desa Sapobonto

  Desa Sapobonto adalah salah satu desa di Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Desa Sapobonto terletak ± 7 km dari ibukota Kecamatan Mallawa, jarak dari ibu kota kabupaten kurang kebih 23 km, dan jarak ke ibu kota Propinsi 150 km.

  Batas-batas administratif pemerintahan Desa Sapobonto Kecamatan Bulukumpa sebagai berikut : Batas Wilayah:

  a. Utara : berbatasan dengan Kelurahan Pasir Putih

  b. Barat : berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Borong

  c. Timur : berbatasan dengan Desa Bonto Bulaeng

  d. Selatan : berbatasan dengan Kecamatan Kindang Desa Sapobonto terdiri dari Delapan Dusun/Lingkungan yaitu

  Lembang, Lempongnge, Munte Timur, Munte Barat, Ili, Pattoengang, Sapobonto, dan Batu Tompo. Desa sapobonto memiliki luas wilayah

  2

  10,34 Ha/m . Jumlah penduduk sebanyak 5000 dengan kepala keluarga 700 KK.

C. Permasalahan

  Kekurangan ialah kelebihan yang tertupi. Tidak ada yang perlu ditutup, tetapi cukup membukanya. Karena tuhan tidak akan mengambil sesuatu dari kita, melainkan Dia telah menyiapkan pengganti yang lebih baik. Berdasarkan survey yang dilakukan selama 2 hari di desa Sapobonto, dengan mengelilinggi berbagai dusun, Ada beberapa masalah yang terindifikasi dan perlu untuk diminialisisrselama melakukan program KKN kuliah kerja Nyata diantaranya : 1.

   Bidang pendiddikan

  a. Dari seluruh Pendidikan tingkat SD ( Sekolah Dasar) yang berjumlah 3 buah di desa Bonto Buraeng, dan 2 SMP (Sekolah Menengah Pertama), yaitu kurangnya tenaga pendidik di bidang olahraga di sekolah yang ada di Desa Sapobonto.

  b.

  Khusus di satu sekolah SDN 91 Munte yaitu, kurangnya tenaga pendidik, sehingga hampir setiap harinya ada kelas yang kosong dan bahkan guru harus merangkap mengajar 2 kelas.

  c. Kurangnya perhatian masyarakat dalam merawat dan menjaga kebersihan masjid d.

  Mutu pendidikan terbilang kurang

  e. Tidak adanya inisiatif untuk membentuk forum belajar

  f. Kurangnya tenaga profesional guru dalam bidang bahasa inggris g.

  Didapatkannya permasalahan siswa yang kurang tahu membaca dan menulis karena efek dari program tuntas berkelanjutan.

  h. Warga masih memetingkan berkebun dan besawah dibandingkan pergi bersekolah.

2. Bidang kesehatan a.

  .Kurangnya penyuluhan kesehatan.

  b. Kurangnya kesadaran warga masyarakat tentang kebersihan

  c. Kurang pengetahuan siswa tentang bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan di sekolah.

  d. Kurangnya tempat pembuangan sampah 3.

   Bidang Keagamaan Perlunya peningkatan kegiatan keagamaan

  a. Masih banyak anak-anak yang belum bisa membaca al-Qur’an karena kurangnya tenaga pengajar di bidang baca tulis al- Qur’an b. Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang ilmu tajwid dalam membaca al- Qur’an yang masih menggunakan cara baca metode lama sesuai dengan adat istiadat desa Sapobonto. c. Tidak adanya fasilitas dan pengajar dalam mengajar TPA di Masjid

  d. Masih kurangnya remaja masjid desa Sapobonto dikarenakan mereka lebih memilih membantu orang tuanya di sawah e.

  Kurangnya pemahaman masyarakat dibidang keagamaan sehingga banyak masjid yang masih kosong karena kurangnya masyarakat yang datang untuk beribadah atau dalam artian memakmurkan masjid.

D. Kompetensi Anggota Posko KKN Sapobonto Angkatan 54

  Orang-orang yang kompeten memiliki potensi untuk menyelesaikan masalah yang mumpuni dan dapat diandalkan. Mereka menyelesaikan masalah dengan cara yang sama setiap waktu. Hal ini membuat mereka kompeten. Adapun kompentensi Anggota Posko

  • –beda sesuai dengan kompeten anggotanya, Yakni Sapobonto berbeda

  Andi Khaerul Fahmi bisa

  dipanggil pahmee atau yang lebih sering dipanggil Pak Kordes. Nama itu diberi oleh teman posko. Entah karena malas mengingat nama atau karena tampangnya yang memang sudah tua kayak bapak-bapak. Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ilmu Hukum. Memiliki hobby dibidang fotografi dan cinematografi namun memiliki cita-cita menjadi seorang jaksa.

  Wirdatul Badiah atau biasa

  dipanggil Wirda. Merupakan mahasiswi jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. Tempat tanggal lahir Polewali 09 Juni Tahun 1994, anak Pertama dari 4 bersaudara dan satu- satunya yang paling cantik diantara saudara lainnya.

  Zahrah Faisal atau biasa

  dipanggil Zahrah merupakan mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan pendidkan Bahasa Arab. Merupakan anak kedua dari empat besaudara. Lahir di pambusuang polewali mandar tanggal 8 September 1994

  Riska atau biasa dipanggil Riska,

  di posko merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Islam.

  Lahir di Takkalasi-Barru, 13 Mei 1995. Ia merupakan putri kedua dari empat bersaudara. Memiliki hobby bermain bulu tangkis, volly, membaca buku dan novel dan memiliki cita-cita menjadi seorang dosen.

  Sriwahyuni atau biasa

  dipanggil Uni. Merupakan mahasiswi jurusan Biologi Sains, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar. Lahir di Sinjai pada tanggal 29 September 1995, merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Memiliki hobi di bidang musik dan menulis.

  Mujahida atau kerap disapa ida.

  Merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Lahir di Sinjai pada tanggal 15 Mei 1995. Anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Muh.

  Dahlan dan Indo Rappe. Memiliki hobby membaca dan nonton

  Muhammad Chaeril Uswat

  kerap disapa Heril. Merupakan mahasiswa jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi. Lahir pada tanggal 6 Agustus 1992 dimakassar. Memiliki hobby menggambar bercita2 menjadi orang beguna bagi orang banyak.

  A.M. Dirga Firdiawan atau biasa dipanggil Dirga.

  Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi. Lahir pada tanggal

  11 Juni 1995 dimakassar. Merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

  Muhammad Mursalin Y

  kerap disapa Alim. Merupakan mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora. Lahir pada tanggal

  23 Oktober 1994 di Pambusuang.

  Megawati Sulaeman atau kerap di sapa Mega.

  Merupakan mahasiswi jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar. Lahir di Takalar pada tanggal 9 Juni 1995. Anak Bungsu dari dua bersaudara. Memiliki hobby membaca dan nonton.

  Fitria Hasan kerap disapa Pitto. Merupakan mahasiswi

  jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora. Lahir di Pinrang pada tanggal 01 Maret 1995.

  Anak Pertama dari dua bersaudara.

  • Membantu Mengajar di Sekolah SDN 91 Munte dan MTS YPPI Sapobonto Bidang Keagamaan -
  • Festival Anak Sholeh -
  • Melatih Adzan, Bacaan Shalat, dan hafalan surah-surah pendek
  • Sosialisasi Anti Narkoba -
  • Baksos/Jumat bersih di Setiap Dusun -

  • Pengecetan papan nama madrasah
  • Pembuatan taman perpustakaan

  Mengajar di MTS

  2 Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah

  91 Munte di Desa Sapobonto

  Membantu Guru SDN

  Mengajar di SD

  1 Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah

  

Bidang Pendidikan

No. Program/Kegiatan Sasaran Target

  Setiap program kerja yang dilaksanakan di lokasi KKN memiliki sasaran dan target, yaitu :

  F. Sasaran dan Target

  MTS YPPI Sapobonto

  Sosialisasi POKJA Desa Sehat

  Turnamen Sepak Takraw antar pemuda Sapobonto

  Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

  Pelatihan penyelenggaraan jenazah

  Membantu Mengajar TK/TPA

  Bidang Pendidikan

  Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan

  Berdasarkan sub bab III permasalahan terdapat 3 bidang permasalahan dan berikut rincian prioritas programnya:

  E. Program Prioritas

  Membantu Guru MTS YPPI Sapobonto

  

Bidang Keagamaan

  

Bidang Sosial dan Kemasyarakatan

  Para Pemuda Desa Sapobonto

  8 Turnamen Sepak Takraw antar Pemuda

  Siswa MTS dan Aliyah Memberikan pemahaman tentang bahaya penyalah- gunaan narkoba.

  7 Sosialisasi Anti Narkoba

  Menanamkan pentingnya hidup bersih dan sehat

  6 Jumat Bersih Lingkungan setiap Dusun di Desa Sapobonto

  Memberikan tambahan pengetahuan mengenai tata cara penyelenggaraan jenazah yang baik dan benar

  3 Membantu Mengajar TK/TPA

  Tokoh Agama dan Masyarakat Umum Desa Sapobonto

  5 Pelatihan penyelenggaraan jenazah

  Anak-anak SD, MTS dan TPA dapat berlatih menghafal surah pendek, adzan, bacaan sholat, tilawah serta menghibur masyarakat dengan seni bernuansa Islami di depan umum.

  Anak-anak SD, MTS dan TPA di setiap dusun di Sapobonto

  4 Festival Anak Sholeh

  Bertambahnya pengetahuan tentang ilmu agama dan bacaan Al- Qur’an. Anak-anak mampu membaca Al- Qur’an dan hafalan ayat-ayat suci Al- Qur’an

  Anak-anak usia SD dan MTS

  Menjalin tali silaturahmi antar masyarakat khususnya pemuda dan memberikan ruang untuk menyalurkan bakatnya dibidang olahraga.

  9 Sosialisasi POKJA Masyarakat Memberikan Desa Sehat Desa pemahaman kepada

  Sapobonto masyarakat tentang pentingnya hidup sehat.

  10 Pengecetan Papan MTS Memperindah Nama Madrasah Sapobonto infrastuktur sekolah dan eksistensi keberadaan

  Mahasiswa KKN di Desa Sapobonto

  11 Pembuatan taman MTS Memperindah perpustakaan MTS Sapobonto infrastuktur sekolah YPPI Sapobonto sehingga meningkatkan minat baca siswa.

G. Jadwal Pelaksanaan Program

  Kegiatan ini dilaksanakan selama 56 hari pada : Tanggal : 27 Maret – 22 Mei 2017 Tempat : Desa Sapobonto, Kec. Bulukumpa, Kab. Bulukumba Secara spesisifik waktu implementatif kegiatan KKN Reguler Angkatan ke-54 ini dapat dirincikan sebagai berikut :

  1. Pra-KKN (Maret 2017)

  Waktu No. Uraian Kegiatan

  18-19 Maret 2017

  1 Pembekalan KKN Angkatan 53

  19 Maret 2017

  2 Pembagian Lokasi KKN Pertemuan Pembimbing dan

  21 Maret 2017

  3 pembagian kelompok Pelepasan

  4

  27 Maret 2017

  2. Pasca KKN NO Nama Kegiatan Waktu Tempat Ket

  1 Membantu Mengajar Setiap hari SDN 91 di Sekolah Senin dan Munte Selasa selama

  4 Pekan Membantu Mengajar Setiap hari MTS YPPI

  2 di Sekolah Rabu dan Sapobonto Kamis selama

  4 Pekan Membantu Mengajar Tiap Senin-

  3 Mesjid Nurul TK/TPA Ahad

  Ikhlas Dusun Lempongnge, Mesjid Babussaadah Dusun Lempongnge, TK/TPA Miftahul Islam dusun Munte Timur, TK/TPA Fastabiqul Khaerat dusun Munte Barat, TK/TPA Hidayahtullah dusun Batu Tompo, TK/TPA Al- Muallafah dusun Batu

  Tompo, TK/TPA Lembang.

  Festival Anak Soleh 6-7/5/2017 Mesjid Nurul

4 Babussa’adah

  Dusun Lempongnge

  Pelatihan 15/5/2017 Mesjid Nurul

  5 Penyelenggaraan Babussa’adah Jenazah Dusun

  Lempongnge Jum’at Bersih Di 8 Dusun di

  6 Setiap Hari Desa

  Jum’at Sapobonto

  Sosialisasi Anti 8/4/2017 Di MTS YPPI

  7 Narkoba Sapobonto

  8 Turnamen Sepak 21-30 April Lapangan Takraw Antar 2017 Olahraga Pemuda Dusun

  Lempongnge Sosialisasi POKJA 9 14/4/2017 Dusun Desa Sehat

  Lembang Pengecetan Papan 10 29/4/2017 Di MTS YPPI Nama Madrasah

  Sapobonto Pembuatan taman 11 27/4/2017 Di MTS YPPI perpustakaan MTS

  Sapobonto YPPI Sapobonto

H. Pendanaan dan Sumbangan 1. Pendanaan No Uraian Asal Dana Jumlah

  1 Kontribusi Awal Mahasiswa Rp.

  40.000,- x 11 orang Rp. 4.000.000,00,-

  2 Kontribusi Tambahan Rp. 100.000,-

  X 11 Rp. 1.100.000,- 2.

   Sumbangan

  Adapun pendanaan dan sumbangan dari setiap program kerja yang dilaksanakan, yaitu:

  No. Uraian Asal Dana Jumlah

  orang Rp. 1.100.000,-

  2 Dana Penyertaan penyuluh Agama Rp. 200.000,00 No. Uraian Asal Dana Jumlah

  1 Kontribusi Mahasiswa 30 buah Al- Qur’an

  2 Kontribusi LP2M UINAM

  2 SET PIALA

  3 Sumbangan dana Desa

  Sapobomto Rp. 3.000.000,-

1 Kontribusi Mahasiswa Rp. 100.000, x 11

  Pendanaan program dalam menjalankan program Dana yang didapatkan dalam menjalankan seluruh program KKN didominasi oleh dana pribadi, sumbangan kepala desa Sapobonto, dalam hal penyelenggaraan program fisik dan non fisik, sumbangan Penyuluhan Agama.

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM A. Metode Intervensi Sosial Intervensi sosial dapat diartikan sebagai cara atau strategi

  memberikan bantuan kepada masyarakat (individu, kelompok, dan komunitas). Intervensi sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial.pekerjaan sosial merupakan metode yang digunakan dalam praktik di lapangan pada bidang pekerjaan sosial dan kesejahteraan sosial dan kesejahteraan sosial adalah dua bidang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan seseorang melalui upaya memfungsikan kembali fungsi sosialnya.

  Intervensi sosial adalah upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas. Dikatakan perubahan terencana agar upaya bantuan yang diberikan dapat dievaluasi dan diukur keberhasilan. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini, individu, keluarga, dan kelompok. Keberfungsian sosial menunjuk pada kondisi dimana seseorang dapat berperan sebagaimana seharusnya sesuai dengan harapan lingkungan dan peran yang dimilikinya.

  KKN UIN Alauddin Angkatan ke-54 menggunakan metode intervensi social dalam melakukan pendekatan kepada warga masyarakat di Desa Sapobonto sebagai salah satu metode dalam mengatasi masalah sosial dan sumber daya manusia (SDM) di Desa Sapobonto. Melalui pendekatan inilah bisa diketahui kemampuan dan kebutuhan masyarakat desa.

  Langkah awal yang dilakukan yaitu dengan melakukan survey ke masyarakat. Berbaur bersama mereka dan mendengarkan segala keluh kesah mereka. Menanyakan informasi tentang kondisi ekonomi, pendidikan, serta sosial dan masyarakat desa. Dari informasi tersebut kemudian dapat diketahui kemampuan yang dimiliki dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat dikembangkan. Kemudian direalisasikan dengan membuat program kerja mencakup hal-hal yang dibutuhkan dengan menitik beratkan pada program keagamaan. Hal ini dilakukan dengan melihat masih kurangnya kesadaran masayarakat dalam melaksanakan perintah Allah. Seperti, mengajar mengaji, dan pelatihan penyelenggaraan jenazah. Disamping itu, juga melakukan kerja bakti antar dusun, melakukan pembinaan di sekolah-sekolah, dan lain sebagainya.

  Dari pelaksanaan program-program itulah pendekatan terhadap masyarakat desa dilakukan dan harapkan mampu memberikan pengetahuan dan kemampuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesejahteraan dan sumber daya manusia masyarakat desa.

1. Tujuan Intervensi sosial

  Tujuan utama dari intervensi sosial adalah memperbaiki fungsi sosial orang (individu, kelompok, masyarakat) yang merupakan sasaran perubahan ketika fungsi sosial seseorang berfungsi dengan baik, diasumsikan bahwa kodisi sejahteraan akan, semakin mudah dicapai. Kondisi sejahtera dapat terwujud manakala jarak antara harapan dan kenyataan tidak terlalu lebar.melalui intervensi sosial hambatan-hambatan sosial yang dihadapi kelompok sasaran perubahan akan diatasi. Dengan kata lain, intervensi sosial berupa memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien.

  2. Fungsi Intervensi Fungsi dilakukannya dalam pekerjaan sosial, diantaranya: 1.

  Mencari penyelesaian dari masalah secara langsung yang tentunya dengan metode pekerjaan sosial.

  2. Menghubungkan kelayan dengan system sumber 3.

  Membantu kelayan menghadapi masalahnya

  4. Menggali potensi dari dalam diri kelayan sehingga bisa membantunya untuk menyelesaikan masalahnya

  3. Tahapan dalam intervensi Menurut pincus dan minahan,intervensial sosial meliputi tahapan sebagai berikut: 1) Penggalian masalah,merupakan tahap di mana pekerja sosial mendalami situasi dan masalah klien atau sasaran perubahan.Tujuan dari tahap penggalian masalah adalah membantu pekerja sosial dalam memahami,mengindetifikasi,dan menganalisis factor-faktor relevan terkait situasi dan masalah tersebut,pekerja sosial dapat memutuskan masalah apa yang akan ia selesaikan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.panggilan masalah apa yang akan ia selesaiakan,tujuan dari upaya perubahan,dan cara mencapai tujuan.penggalian masalah terdiri dari beberapa konten,di antaranya

  Identifikasi dan penentuan masalah

   Analisis dinamika situasi sosial

   Menentukan tujuan dan target

   Menentukan tugas dan strategi

   Stalibilitasi upaya perubahan

   2) Pengumpulan data, merupakan tahap di mana pekerja sosial mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait masalah yang akan diselesaikan. Dalam memalukan pengumpulan data,terdapat tiga cara yang dapat dilakukan yaitu: pertanyaan, observasi, penggunaan data tertulis.

  3) Melakukan kontak awal 4) Negosiasi kontrak, merupakan tahap di mana pekerja sosial menyempurnakan tujuan melalui kontrak pelibatan klien atau sasaran perubahan dalam upaya perubahan

  5) Membentuk sistem aksi, merupakan tahap dimana pekerja sosial menentukan system aksi apa saja yang akan terlibat dalam upaya perubahan. 6) Menjaga dan menggkordinasiakan sistem aksi, merupakan tahap dimana pekerja sosial melibatkan pihak-pihak yang berpengaruh terhadap tercapainya tujuan perubahan. 7)

  Memberikan pengaruh 8) Terminasi 4.

  Jenis-jenis pelayanan yang diberikan adalah: 1) Pelayanan sosial

  Pelayanan sosial diberikan kepada klien dalam rangka menciptakan hubungan sosial dan penyusaian sosial secara serasi dan harmonis diantara lansia, lansia dan keluarganya, lansia dan petugas serta masyarakat sekitar. 2) Pelayanan fisik

  Pelayana fisik diberian kepada klien dalam rangka mempekuat daya tahan fisik pelayanan ini diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan fisioterapi, penyediaan menu makanan tambahan klinik lansia,kebugaran sarana dan prasarana hidup sehari-hari dan sebagainya.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pengertian problem solving

  Problem solving adalah suatu proses mental dan eloktual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tetap dan cermat (Hamalik,199 : 151). Problem solving yaitu suatu pendekatan dengan cara problem identification untuk ke tahap systesis kemudian dianalisis yaitu pemilihan seluruh masalah sehingga mencapai tahap aplikation selanjutnya compretion untuk mendapatkan solution dalam penyelesaian masalah tersebut. Pendapat lain problem solving adalah suatu pendekatan dimana langkah-langkah berikutnya sampai penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif yang umum sedangkan langkah-langkah berikutnya sampai dengan penyelesaian akhir lebih bersifat kuantitatif dan spesifik.

  

BAB III

GAMBARAN UMUM POTENSI LOKASI A. Sejarah Singkat Desa Sapobonto Desa Sapobonto adalah salah satu dari 17 desa di kecamatan Bulukumpa. Terdiri dari 8 dusun diantaranya Dusun Lembang, Dusun

  lemponge, Dusun Batu Tompo, Dusun Munte Timur, Dusun Munte Barat, Dusun Sapobonto, Dusun Pattoengang, dan Dusun Ili. Sapobonto mulanya pecahan dari Balangtaroang tahun 1985, tahun 1988 desa definitif (desa Sapobonto). Jarak yang terlalu luas dan penduduknya yang banyak itulah penyebab mengapa terjadi pemekaran dari desa Balangtaroang.

  Sejarah Sapobonto awalnya berasal dari kerajaan kecil, di katakan kerajaan kecil karena masyarakatnya juga menganggap sebagai kerajaan kecil dimana pada saat itu rajanya bernama Raja Bone. Sape dari bahasa Selayar ialah rumah dan Bonto ialah bukit, yang berarti “Rumah yang berada di atas bukit”. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut sekitar 500-700 Meter, dimana 500 M dari Dusun Lemponge dan 700 M dari Dusun Ili.

  Awal pemekaran Desa Sapobonto jumlah penduduknya sekitar 2000an. Dan pada saat pemerakaran hanya terdapat dua Dusun yakni: Dusun Hulo dan Dusun Munte. Semenjak terbentuknya, Desa Sapobonto telah 5 kali mengadakan pemilihan Kepala Desa, dan Terdapat 3 Kepala Desa hingga lahirnya Desa Sapobonto sampai sekarang ini.

  Salah Satu kebudaayaa yang ada di Desa Sapobonto yang sampai saat ini masih kental dirasakan oleh masyarakat setempat yakni: Pernikahan (Mappabotting), dimana dalam Acara Pernikahan ini

  (Mappabotting) selama 8 atau 9 hari sebelum hari H (Mappabotting) biasanya terdapat “Pemangku Adat” (Menyampaikan Pesan Acara), biasanya pihak yang mengadakan pernikahan membawakan Sebuah Rokok (Kaluru) kebanyakan bermerk Surya, namun mereka juga terkadang membawakan sebuah daging kepada Kepala Desa. Selain memberikan sebuah Rokok “Kaluru” kepada Kepala Desa, mereka juga memberikan Rokok kepada Imam Desa dan Iman Dusun, dimana jenis Rokok (Kaluru) yang diberikan kepada Iman Desa berbeda jenis yang diberikan oleh Kepala Desa yakni Rokok (Kaluru 234). Sedangkan Kepala Dusun diberikan sesuai dengan keinginannya. Selain itu, H -1 sebelum acara pihak keluarga datang kembali kedua kalinya dan membawa rokok untuk menyampaikan pelaksanaan pesta bahwa ada acara yakni Makan Adat

  ( Manre Ade’). Maksudnya ialah makan bersama antara Pemerintah/Aparat Desa serta Masyarakat Umum. Bentuk acara Makan Adat ( Manre Ade’) ialah terdapat sembilan mangkok didepan Kepala Desa dan yang lainnya ada enam dan ada bantalan untuk sandaran Kepala Desa beserta Sajadah untuk dudukannya. Makan Adat ( Manre Ade’), Mappaccing, dan Barazanji satu rangkaian dalam pernikahan.

  Aqiqahan juga masih sangat kental yang mana pada umumnya hampir sama dengan rangkaian Acara Pernikahan (Mappabotting), biasanya dalam acara Aqiqahan Pemerintah/Aparat Desa serta Masyarakat Desa melakukan Barazanji kemudian memberikan sebuah Amplop sebagai tanda terima kasih.

  Selain itu, kegiatan Takziyah biasa dilakukan berbeda dengan Desa pada umumnya, dimana di Desa Sapobonto melakukan rangkaian

  Takziyah

  itu secara berturut-turut selama tiga hari, yang mana hari Pertama dan Kedua di isi dengan ceramah dan disuguhkan dengan Kue Tradisional dan tidak tanggung-tanggung banyak masyarakat setempat yang menghadiri Takziyah. Pada hari Ketiga Takziyah kami biasanya disuguhkan dengan makanan berat yang nikmat. Desa Sapobonto hampir 99% mayoritas beragama islam.

  Dalam setiap Desa tentunya memiliki tempat-tempat yang dianggap masyarakat sebagai tempat sakral dan keramat, salah satunya terdapat di Desa Sapobonto yakni Saukang yang berarti gunung, bukan gunung keramat tapi gunung yang dikeramatkan oleh masyarakat setempat, yang diatasnya tumbuh kayu beringin yang ditempati jin dan masyarakat datang untuk menyembah dan membawa sesajian. Berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa terdapat tiga tempat yang dianggap keramat oleh sebagian masyarakat Sapobonto, dimana ketiga saukang ini memiliki makna yang sama diantaranya : a.

  Saukang Sapobonto

  b. Saukang Munte Timur c. Saukang Bole-Bole. Dari ketiga tempat keramat tersebut, Saukang Munte Timur masih berjalan saat ini dan keyakinan masyarakat sampai sekarang masih menganggap bahwa Saukang Munte Timur masih menjadi tempat yang dikeramatkan. Saukang Sapobonto dan Bole-Bole sampai sekarang masyarakat sudah tidak memiliki kepercayaan terhadap gunung yang dikeramatkan karena orang yang menjaga gunung tersebut sudah meninggal. Sedangkan Saukang Munte Timur masih menjadi tempat yang dikeramatkan oleh masyarakat Munte Timur dikarenakan penjaga gunung tersebut masih hidup dan sudah tua, sehingga banyak masyarakat yang mengalami gangguan seperti kerasukan oleh jin. Kebiasaan masyarakat Desa Sapobonto pada saat sebelum panen adalah sebagian padi disabit dan disimpan di salah satu tiang rumah serta kelapa yang diikat beserta padi kemudian digantung di atas rumah. Menurut kepercayaan sebagian masyarakat disana, mereka beranggapan bahwa hasil panennya kelak bisa berlimpah.

B. Keadaan Geografis

  2 Desa sapobonto memiliki luas wilayah 10,34 Ha/m . Jumlah

  penduduk sebanyak 5000 dengan kepala keluarga 700 KK. Terdiri dari daratan rendah, dengan jarak tempuh 7 km dari ibu kota kecamatan sedangkan jarak tempuh ke ibukota kabupaten yaitu 23 km dan jarak tempuh ke ibukota provinsi 150 km. Secara geografis desa sapobonto kecamatan bulukumpa kabupaten bulukumba berbatasan dengan :

   Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Pasir Putih  Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kindang  Sebelah timur berbatasan dengan Bonto Bulaeng  Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Sinjai Borong C.

   Keadaan Demografis

  Penduduk suatu wilayah merupakan sumber daya yang dapat berpengaruh terhadap perkemangan pembangunan suatu wilayah. Oleh karena itu, peningkatan kualitas penduduk suatu wilayah sangat penting dilakukan melalui peningkatan pendidikan maupun pengetahuan serta keterampilannya.