PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK SEDERHANA DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SUNGGUMINASA

KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN

Skripsi

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

  Oleh HADRIYANSAH NIM: 20404108023 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2012

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Dengan penuh kesadaran penyusun yang bertanda tangan di bawah

ini, menyatakan bahwa skripsi ini adalah benar hasil karya penyusun sendiri. Dan

apabila di kemudian hari terbukti bahwa ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat,

dibuatkan atau dibantu orang lain secara keseluruhan atau sebahagian, maka

skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata - Gowa, November 2012 Penyusun Hadriyansah NIM. 2040410823

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Motor Listrik Sederhana Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa, Kab.

  

Gowa Provinsi Sulawesi Selatan” yang disusun oleh saudara Hadriyansah, Nim:

  T.20404108023. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, yang telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakaan pada hari Selasa, tanggal 18 Desember 2012 M bertepatan tanggal 04 Shafar 1434 H dan dinyatakaan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Fisika dengan beberapa perbaikan.

  Makassar , 18 Desember 2012 M.

  04 Shafar 1434 H

  

DEWAN PENGUJI

(SK. Dekan Nomor 120 Tahun 2012)

  Ketua : Drs. Safei, M.Si. ( ) Sekretaris : Jamilah, S.Si.,M.Si. ( ) Munaqisy I : Drs. Muh. Yusuf Hidayat, M.Pd. ( ) Munaqisy II : Dra. Hamsiah Djaffar, M. Hum. ( ) Pembimbing I : Drs. Suprappta, M.Si. ( ) Pembimbing II : Muh. Qaddafi, S.Si.,M.Si. ( )

  Diketahui Oleh : Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

  UIN Alauddin Makassar Dr. H. Salehuddin, M.Ag.

  NIP. 19541212 198503 1 001

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Pembimbing skripsi saudara Hadriyansah dengan nomor induk

mahasiswa 20404108023. Jurusan Pendidikan Fisika pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama mengoreksi

skripsi dengan judul “Pemanfaatan Motor Listrik Sederhana Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa,

Kab. Gowa Provinsi Sulawesi Selatan”. Memandang bahwa skripsi tersebut

telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui untuk dilanjutkan ke

sidang munaqasyah.

  Dengan persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.

  Samata - Gowa, November 2012 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Supraptta, M.Si Muh. Qaddafi, S.Si, M.Si NIP. 19580406 19870 1 001 NIP. 197608002 200501 004

KATA PENGANTAR

  Segala Puji bagi Allah SWT yang karena Kekuasaan dan Kebesaran-Nya

telah memberikan izin-Nya untuk mengetahui setitik kecil dari ilmu yang

dimiliki-Nya. Alhamdulillah, karena dengan setitik ilmu tersebut dapat

memberikan manfaat yang begitu besar bagi penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Motor Listrik Sederhana

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa

Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan”.

  Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW

karena telah menjadi suri tauladan dan rahmatanlilalamin , sehingga rahmat

tersebut dapat sampai kepada penulis yang Insya Allah akan selalu taat dan patuh

pada ajaran yang dibawakan Beliau. Amin Ya Rabb.

  Skripsi ini disusun karena penulis memiliki keinginan dan antusias yang

besar untuk memberikan sebuah karya yang tulus atas segala ilmu dan

pengalaman tulus yang telah diperoleh selama menjadi mahasiswa di Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar ini, walaupun karya ini sangat

sederhana namun semoga dapat memberikan manfaat kepada para pembaca

sekalian, dan penulis akan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik di masa depan.

Menjadi mahasiswa Pendidikan Fisika di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Alauddin Makassar ini memberikan banyak kebanggaan dan pengalaman

yang tak terkira, sehingga setiap detik kebersamaan yang terlewati terasa begitu vi

berharga dan bermakna bagi penulis, saat kebersamaan dalam perkuliahan,

bercanda, penderitaan dan nikmat sekaligus dalam kegiatan praktikum,

pertengkaran, dan suka duka, semuanya sungguh merupakan rahmat yang tak

akan terlupakan buat penulis.

  Dengan segenap jiwa dan setulus hati saya ucapkan terima kasih kepada

Orang tuaku Briptu Haddade dan Bachriah, BA. Entah kata apa yang sanggup

untuk mewakili rasa terima kasihku kepada kalian dan rasa banggaku karena

memiliki kalian. Terima kasih kepada kalian, tanpa kalian aku tak lebih berharga

dari seonggok buih, terima kasih, aku berjanji akan sepenuh hati dan sepenuh jiwa

memenuhi semua harapan kalian, dan menjadi seperti yang kalian inginkan.

  Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak, baik dalam bentuk dorongan moril maupun materil, maka

dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

  

1. Bapak Prof. Dr. H. Andi Qadir Gassing, M.A. selaku Rektor UIN Alauddin

Makassar beserta pembantu Rektor I, II, III, IV atas segala fasilitas yang diberikan selaku penanggung jawab Perguruan Tinggi tempat penulis menimba ilmu.

  

2. Bapak Dr. H. Salehuddin Yasin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan beserta Wakil Dekan I, II, III atas segala fasilitas yang diberikan dan senantiasa memberikan dorongan, bimbingan dan nasehat kepada penulis.

3. Ayahanda Drs. Muh. Yusuf Hidayat, M.Pd, dan Muh. Qaddafi, S.Si,. M.Si.

  selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas vii Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang senantiasa memberikan bimbingan dan nasehat penyusunan skripsi ini beserta staf jurusan pendidikan fisika .

  

4. Bapak Drs. Suprappta,M.Si dan Muh. Qaddafi, S.Si,. M.Si. selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

  

5. Ibu Rafiqah S.Si, bapak dan Ibu Dosen serta pegawai dalam lingkungan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar yang telah memeberi sebagian ilmu yang di miliki membantu penulis dalam menjalani masa studi.

  

6. Sahabat-sahabatku yang telah memperlakukanku layaknya saudara dan

saudariku sendiri, Daeng tutu, Cumi, Anhi, Niar terima kasih karena telah hadir, tanpa kehadiran kalian mungkin aku akan berjalan layaknya tanpa kaki dan tangan.

  

7. Seluruh saudara-saudari seperjuanganku mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika

angkatan 2008 tanpa terkecuali, yang selama ini bersama melewati suka duka dalam menempuh masa kuliah terimah kasih atas semuanya.

  

8. Adik-adik mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika angkatan 2009-2011 yang

tidak bisa saya sebutkan namanya satu per satu

9. Terimah kasih kepada semua yang telah membantu penulis yang tidak bisa saya tulis namanya satu persatu sehingga skipsi ini dapat diselesaikan .

  Semoga semua bantuannya bernilai ibadah disisi Allah swt, dan jika

penulis tak dapat membalas kebaikan kalian semoga allah SWT akan membalas viii

semua kebaikan kalian. Terimah kasih untuk semua yang telah hadir dalam sisi

kehidupanku. Semoga kita mampu menjadi hamba yang bijak, yang mengerti arti

diri dan posisi kita di antara hamba yang lain.

  Akhirnya hanya kepada Allah jualah penulis serahkan segalanya. Semoga

semua pihak yang banyak membantu penulis mendapat pahala dari Allah swt,

serta semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya bagi

penulis sendiri.

  Billahitaufiq Wal Hidayah Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

  Samata - Gowa, 2012 Penulis, Hadriyansah NIM. 20404108023

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................................iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xi

ABSTRAK ............................................................................................................. xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Batasan Masalah .......................................................................................... 4 D. Hipotesis ..................................................................................................... 6 E. Definisi Operasional Variabel ...................................................................... 7 F. Kegunaan penelitian .................................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motor Listrik ............................................................................................. ..9 B. Hasil Belajar .............................................................................................. 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel.................................................................................. 27 B. Jenis dan Model Penelitian ........................................................................ 28 C. Desain Penelitian ....................................................................................... 29 D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 30 E. Instrument Penelitian ................................................................................. 33 F. Teknik Analisa Data .................................................................................. 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Belajar Fisika kelas IXB Sebagai Kelas Treatment dan Kelas IX A Sebagai Kelas Kontrol SMP Negeri 1 Sungguminasa ................................ 38

B. Hubungan Pemanfaatan Motor Listrik Sederhana Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas IX B Sebagai Kelas Treatment SMP Negeri 1 Sungguminasa .. 46 C. Pembahasan............................................................................................... 49 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................................... 52 B. Saran ......................................................................................................... 53

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 55

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian……………………………………………………30Tabel 4.1 Nilai Hasil Tes Siswa Kelas IX B Sebagai Kelas Treatment SMP

  Negeri 1Sungguminasa…………………………………………………..39

  B

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP

  Negeri 1 Sungguminasa………………………………………………...41

  B

Tabel 4.3 Tabel Penolong Untuk Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Kelas IX

  SMP Negeri 1 Sungguminasa………….……………………………….42

Tabel 4.4 Tabel Penolong Untuk Menghitung Standar Deviasi Hasil Belajar

   Siswa Kelas IX B SMP Negeri 1 Sungguminasa .......................... ………42

A

Tabel 4.5 Nilai Hasil Tes Siswa Kelas IX Sebagai Kelas Kontrol SMP

  Negeri 1 Sungguminasa………………………………….………….….43

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas IX A SMP

  Negeri 1Sungguminasa ………………………………………………....45

Tabel 4.7 Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Rata-Rata Hasil Belajar

  Siswa Kelas IX A SMP Negeri 1 Sungguminasa………………………..46

Tabel 4.8 Tabel Penolong Untuk Menghitung Standar Deviasi Siswa

  A

  Kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa…………………………….…46

Tabel 4.9 Nilai Hasil Tes Siswa Kelas IX B Sebagai Kelas Treatment SMP

  Negeri 1 Sungguminasa untuk uji t………………………………...…...47

  DAFTAR LAMPIRAN Hasil Tes :

  

1. Siswa Kelas IXA Sebagai kelas Kontrol SMP

Negeri 1 Sungguminasa

  2. Siswa Kelas IXB Sebagai kelas Treatment SMP Negeri 1 Sungguminasa

  Persuratan

  

ABSTRAK

N a m a : Hadriyansah N I M : 20404108023

J u d u l : Pemanfaatan Motor Listrik Sederhana Dalam Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa

  Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan Pada proses belajar mengajar kehadiran alat peraga mempunyai arti yang

cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang

disampaikan oleh guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai

perantara informasi secara visual. Kerumitan bahan yang akan disampaikan

kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat

memperjelas apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau

kalimat tertentu, bahkan keabstrakan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.

Kemampuan memahami materi pelajaran dapat lebih maksimal jika guru

menggunakan media misalnya alat peraga dan sebagainya. Sebab jika murid diajar

dengan menggunakan media, murid lebih termotivasi mengikuti pelajaran dan

dapat lebih mudah menguasai serta memahami materi pelajaran yang diajarkan

guru. Media sangat penting digunakan dalam pembelajaran di Sekolah.

  Skripsi ini membahas tentang pemanfaatan motot listrik sederhana dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana hasil belajar siswa yang

mempraktekan motor listrik sederhana? Bagaimana hasil belajar siswa yang tidak

mempraktekan motor listrik sederhana? Dan Apakah terdapat pengaruh yang

signifikan antara pemanfaatan motor listrik sederhana terhadap hasil nbelajar

siswa kelas IX SMP Negeri 1 sungguminasa? Variabel yang diteliti adalah Motor

listrik sederhana(X), Hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sunggumasa (Y).

Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra Eksperimen, dimana penelitian ini

menggunakan dua kelas berbeda yaitu kelas IXA sebagai kelas

kontrol(pembanding) dan kelas IXB sebagai kelas treatment(perlakuan) kedua

kelas inilah yang menjadi pokok dari penelitiasn ini. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yaitu uji-t.

  Hasil analisis deskriptif untuk variabel hasil belajar siswa di peroleh nilai

rata-rata (X) siswa kelas IX yang berjumlah 36 orang sebagai kelas treatment

B

sebesar 72,61 dengan standar deviasi 6,61 sedangkan nilai rata-rata(X) siswa kelas

  

IX A yang berjumlah 35 orang sebagai kelas kontrol sebesar 65,53 dengan standar

deviasi 6,46. Hal ini berarti siswa yang berada pada kelas treatment(perlakuan)

atau siswa yang mendapatkan metode belajar tambahan yaitu praktikum memiliki

hasi belajar yang lebih tinggi di bandingkan yang tidak mendapatkan perlakuan

praktek. Hasil analisis statistik inferensial (uji-t) diperoleh t tabel berkisar 2,021

hingga 2,042 untuk jumlah sampel 35 orang. Ternyata harga t = 16,92. Harga

hitung

t hitung lebih besar dari t tabel , sehingga H di tolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh

yang signifikan antara pemanfaatan motor listrik sederhana terhadap hasil belajar

siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa Sulawesi selatan

xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi sebuah negara haruslah dipandang sebagai persoalan

  penting, sebab keberhasilan dan kegagalan pendidikan dalam sebuah negara mempunyai pengaruh yang signifikan bagi perkembangan kualitas generasi yang akan datang. Oleh karena itu tidak aneh jika ada pernyataan, kegagalan pendidikan dalam sebuah negara dapat menyebabkan runtuhnya sebuah negara, sebab generasi barunya tidak berkualitas atau gagal dalam menatap masa mendatang.

  Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasi dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, hasil belajar dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar (Aunurahman, 2009: 36 ).

  Proses pembelajaran di lembaga pendidikan merupakan upaya pembinaan Sumber Daya Manusia, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang diharapkan menjadi bekal bagi perkembangan anak. Oleh karana itu, setiap guru dituntut secara profesional untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran, sebagai upaya pengembangan potensi murid.

  Demi kelangsungan pembelajaran seorang guru harus mengupayakan terciptanya kualitas pembelajaran yang diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar murid. Kualitas pembelajaran tidak dapat

  2

  dipisahkan dari berbagai komponen pembelajaran diantaranya media dalam artian sarana dan prasarana yang digunakan seorang guru dalam menyampaikan informasi.

  Pada proses belajar mengajar kehadiran alat peraga mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan oleh guru dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara informasi secara visual. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat memperjelas apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan keabstrakan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.

  Hamalik (2009;13) mengartikan media sebagai komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Hal senada dikemukakan oleh Nana Sudjana (2002: 99) bahwa “dalam proses belajar mengajar media digunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar murid lebih efektif dan efisien”.

  Pendapat tersebut menunjukkan bahwa kemampuan memahami materi pelajaran dapat lebih maksimal jika guru menggunakan media misalnya alat peraga dan sebagainya. Sebab jika murid diajar dengan menggunakan media, murid lebih termotivasi mengikuti pelajaran dan dapat lebih mudah menguasai serta memahami materi pelajaran yang diajarkan guru. Media sangat penting digunakan dalam pembelajaran di Sekolah.

  3

  Melihat kondisi yang ada di beberapa sekoalah, ketersediaan media sangat terbatas khususnya pada pelajaran fisika dan merupakan media yang sudah jadi (siap pakai) dalam artian tanpa melalui kreatifitas seorang guru. Karena keterbatasan media, misalnya saja pada materi kemagnetan, siswa hanya menerima materi melalui penyampaian secara audio. Dalam mengajarkan fisika guru jarang menggunakan media sehingga murid dalam mengikuti pelajaran seolah-olah bingung akan teori akhirnya nilai yang diperoleh murid untuk mata pelajaran fisika relatif masih rendah.

  Dari uraian di atas, maka penulis termotivasi meniliti kondisi realitas yang dihadapi murid terhadap pelajaran fisika. Masalah ini diangkat sebagai bahan penelitian untuk tugas akhir dengan judul:

  “Pemanfaatan motor listrik sederhana dalam meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa, Kab. Gowa provinsi

sulawesi selatan”.

  4 B. Rumusan Masalah

  Dalam sebuah penelitian, masalah merupakan kunci dari kegiatan. Dari rumusan masalah inilah tujuan penelitian, hipotesis, populasi dan sample, teknik untuk mengumpulkan data dan menganalisis data ditentukan. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2010: 35). Jadi berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah hasil belajar kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab.

  Gowa yang tidak mempraktekkan motor listrik sederhana? 2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab.

  Gowa yang mempraktekkan motor listrik sederhana?

  3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan motor listrik sederhana terhadap hasil belajar siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa?

  C. Batasan Masalah

  Agar permasalahan tidak melebar, maka perlu pembatasan yang akan berkaitan dengan teori rumusan masalah yang akan menampakkan variabel yang diteliti. Dengan adanya pembatasan masalah, jenis atau sifat hubungan antara variabel yang timbul dalam perumusan masalah, dan subjek penelitian semakin kecil ruang lingkupnya (Bahdin Nur Tanjung, Ardial, 2008: 57).

  5

  Dengan demikian penelitian memberikan batasan dalam penelitian ini yaitu pengaruh pemanfaatan rangkaian motor listrik sederhana terhadap peningkatan hasil belajar siswa dalam hal ini mengenali komponen-komponen penyusun motor listrik sederhana, mengetahui fungsi komponen-komponen penyusun motor listrik sederhana, dapat memahami gambar rangkaian motor listrik sederhana, terampil dalam mempraktekan komponen-komponen yang telah tersedia, dan terampil dalam menggunakan alat yang telah dirangkai tersebut. Semua komponen-komponen ini harus berpatokan dengan silabus, kompetensi dasar dan indikator yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu:

  1. Standar Kompetensi : Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

  2. Kompetensi Dasar :

  a. Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi

  b. Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik

  3. Indikator : a. Menggambar medan magnet di sekitar kawat berarus listrik.

  b. Menyebutkan kutub magnet di sekitar kumparan berarus listrik.

  c. Mendeskripsikan produk-produk teknologi yang prinsip kerjanya menggunakan sifat kemagnetan.

  d. Mendeskripsikan cara menimbulkan GGL induksi serta menggambar medan magnet dan arus yang timbul pada kumparan.

  e. Mendeskripsikan prinsip kerja dinamo/generator secara logis (Depdiknas, 2011)

  6

D. Hipotesis

  Agar dalam penelitian dapat terarah, maka dirumuskan pendugaan terlebih dahulu terhadap penyebab terjadinya masalah yaitu hipotesis. Hipo berarti keraguan dan tesis berarti kebenaran. Jadi, hipotesis berarti kebenaran yang masih diragukan (Ida Bagoes Mantra, 2004: 57).

  Menurut Depdiknas (2001: 75) Hipotesa (Inggris) merupakan pendapat atau alasan yang dianggap benar, meskipun kebenarannya belum dibuktikan.

  Adapun hipotesis dari penelitian ini yaitu:

  “Terdapat peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas

  IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa setelah mempraktekan motor listrik sederhana.”

  Ditinjau dari operasinya, hipotesis dibedakan menjadi hipotesis nol (Ho), yakni hipotesis yang menyatakan ketidak adanya peningkatan antar variabel. Dan hipotesis alternative (Ha), yakni hipotesis yang menyatakan adanya peningkatan antar variabel (Suharsimi Arikunto, 2007: 47).

  Adapun hipotesis statistik dari penelitian ini yaitu: Ho: Berlaku jika tidak ada peningkatan hasil belajar siswa sesudah mempraktekan rangkaian motor listrik sederhana kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa

  Kab. Gowa. Ha: Berlaku jika ada peningkatan hasil belajar siswa sesudah mempraktekan rangkaian listrik sederhana kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab.

  Gowa

  7

E. Defenisi Operasional Variabel

  1. Variabel X: Pemanfaatan Rangkaian Motor listrik sederhana Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller, pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.

  Motor listrik sederhana adalah sebuah perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dengan menggunakan dan memanfaatkan bahan-bahan yang sederhana.

  Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami komponen-komponen listrik dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari- hari maka para pendidik sebaiknya memperhatikan aspek psikomotorik siswa dengan memanfaatkan rangkaian motor listrik sederhana. Motor listrik di gunakan untuk mengetahui dan memahami gejala kemagnetan di sekitar kumparan serta hubungannya terhadap beda potensial dan kuat arus listrik.

  2. Variabel Y: Peningkatan Hasil belajar Siswa Peningkatan yang berasal dari kata tingkat yang artinya proses, cara, perbuatan, meningkatkan (usaha) kegiatan (Depdikbud RI,1988: 951).

  Sedangkan pengertian Hasil belajar. dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. Seorang guru akan kecewa bila hasil belajar

  8

  yang dicapai oleh peserta didiknya tidak sesuai dengan target kurikulum. Dalam kaitannya dengan belajar, hasil berarti penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh guru melalui mata pelajaran, yang lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

  Jadi hasil bermakna pada keberhasilan seseorang dalam belajar atau dalam bekerja atau aktivitas lainnya. Munandar mengatakan bahwa, ”hasil itu merupakan perwujudan dari bakat dan Profesionalisme. Hasil yang menonjol pada salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut .

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

  Adapun tujuan dan kegunaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum mempraktekkan rangkaian motor listrik sederhana kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa

  2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mempraktekkan rangkaian motor listrik sederhana kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa

  3. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mempraktekkan motor listrik sederhana kelas IX SMP Negeri 1 Sungguminasa Kab. Gowa

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motor Listrik Motor listrik adalah bagian yang bergerak pada beberapa jenis alat listrik,

  seperti pada hair dryer, bor listrik, dan yang paling mudah dijumpai adalah tape recorder.

  Motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat ini bekerja dengan memanfaatkan adanya perputaran kumparan berarus listrik di sekitar medan magnet. Pada motor listrik, arah arus listrik selalu melalui medan magnet dalam arah yang sama sehingga kumparan dapat terus berputar. Untuk menghindari tersendatnya putaran kumparan, biasanya digunakan kumparan dengan jumlah lebih dari satu ( Diana Puspita, dkk, 2009;166)

1. Rangkaian Motor Listrik Sederhana

  Berikut adalah gambar rangkaian rangkaian motor listrik sederhana :

Gambar 2.1 Motor listrik sederhana

  10

  Kaidah tangan kanan Gaya magnetik pada partikel bermuatan yang bergerak melalui suatu medan magnetik ialah bahwa gaya tersebut selalu tegak lurus terhadap kecepatan partikel. Karena F tegak lurus terhadap v maupun B, maka gaya tersebut akan tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh kedua vektor ini. Arah F diberikan oleh begitu v diputar kearah B

Gambar 2.2 Alat yang memiliki motor listrik

a. Momen Gaya pada Simpal Arus dan Magnet

  Sebuah simpal kawat persegi panjang dengan panjang a dan lebar

  b yang sedang menyalurkan arus I dalam medan magnet luar seragam B

  yang sejajar dengan bidang simpal tadi. Tidak terdapat gaya pada bagian atas dan bawah simpal tersebut karena arus dalam potongan ini sejajar, baik searah maupun tidak searah dengan medan magnetik, sehingga sama dengan nol.

  Di mana A = ab merupakan luas simpalnya. Untuk simpal dengan

  

N lilitan, momen gaya memiliki lilitan, momen gaya memiliki nilai:

    NIAB sin 

  11

  Dengan gaya-gaya yang dikerahkan pada simpal arus dalam medan magnet seragam seperti gambar di bawah

Gambar 2.3 Gaya yang dikerahkan pada simpal arus dalam medan magnet seragam

b. Gaya Magnetik Pada Konduktor Pengangkut Arus

  Gaya yang membuatnya berputar adalah gaya yang dikerahkan oleh sebuah medan magnetik pada sebuah konduktor pengangkut arus.

  Gaya magnetik pada muatan yang bergerak didalam konduktor itu ditransmisikan kebahan konduktor dan konduktor itu secara keseluruhan mengalami sebuah gaya yang didistribusikan sepanjang kawat itu.

  Kita dapat menurunkan sebuah pernyataan untuk gaya total pada semua muatan yang bergerak dalam sebuah panjang l dari konduktor dengan luas penampang A. Banyak muatan per satuan volume adalah n ; sebuah segmen konduktor dengan panjang l mempunyai volume AL dan mengandung sejumlah muatan yang sama dengan n AL. Gaya total F pada semua muatan yang bergerak dalam segmen ini mempunyai besar :

  12

  

     F nAl qv B d

  

     nqv A lB d

  Rapat arus J = nqv d . hasil kali JA adalah arus total I sehingga

  F IlB

  c. Gaya Dan Torka Pada Simpal Arus

  Konduktor pengangkut arus biasanya membentuk simpal (loop) tertutup, maka akan sangat berguna F IlB untuk mencari gaya magnetik dean torka total pada sebuah konduktor dalam bentuk simpal.

  Sebagai contoh, marilah kita memandang sebuah simpal arus segi empat siku-siku dalam madan magnetic homogen. Kita dapat menyatakan simpal itu sebagai deret segmen garis lurus. Kita dapat menyatakan simpal itu sebagai sederet segmen garis lurus. Kita akan mendapatkan bahwa gaya total pada simpal adalah nol tetapi bahwa ada torka yang beraksi pada simpal itu, dengan beberapa sifat yang menarik (Zaelani, Achmad, 2006; 186).

  d. Medan Magnet Di Sekitar Arus Listrik

  Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukaN secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang).

  Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus

  13

  listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat. Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.

  Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet. Bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik? Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.

e. Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik

  Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Arah medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melalui aturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu penghantar berarus listrik digenggam tangan kanan. Perhatikan Gambar berikut, Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam(Wariyono, sukis dkk, 2008: 122).

  14

Gambar 2.4 Kaidah tangan kanan

2. Materi Listrik Dinamis Sekolah Menengah Pertama

  Listrik dinamis adalah kajian kelistrikan yang muatannya bergerak/mengalir. Pada pelajaran listrik dinamis dikenal istilah yang disebut dengan arus listrik, beda potensial, dan hambatan listrik. Listrik yang kini dapat dirasakan di rumah sehari-hari merupakan listrik yang muatannya bergerak(Wariyono, sukis dkk, 2008: 49).

a) Arus Listrik

  Berikut ini adalah uraian tentang pengertian arus listrik, pengukurannya, dan sumber arus listrik.

1. Pengertian dan Pengukuran Arus Listrik

  Seperti halnya air yang mengalir karena adanya perbedaan ketinggian, muatan listrik pun dapat mengalir karena adanya suatu perbedaan, yaitu perbedaan potensial listrik. Proton dan elektron dalam suatu muatan listrik mengalir dengan arah yang berbeda. Proton yang menyebabkan listrik bermuatan positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Sedangkan, elektron (muatan listrik negatif) mengalir dari

  15

  tempat yang potensialnya rendah ke tempat yang potensialnya tinggi. Arus listrik yaitu aliran proton atau muatan listrik positif yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pada pelajaran sebelumnya, kamu telah mengenal arus listrik sebagai besaran pokok dengan satuan ampere (A). Untuk mengukur arus listrik ini, kita dapat menggunakan alat yang bernama amperemeter. Jarum amperemeter akan bergerak jika ada arus yang melaluinya. Adanya arus dapat dilihat dari nyala bola lampu atau kerja alat listrik lainnya (Giancoli Douglas C, 2001 ; 32)

Gambar 2.5 Amperemeter

2. Sumber Arus Listrik

  Dalam kehidupan sehari-hari, sumber arus listrik lebih dikenal dengan istilah sel listrik atau elemen listrik. Batu baterai dan aki (accumulator) adalah jenis sel listrik yang paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa jenis sel listrik, di antaranya sel volta, baterai, aki, dan sel Weston. Berdasarkan kemampuannya untuk dapat diisi ulang, sel-sel ini terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel primer dan sel sekunder (Haris Abdul, 2008; 67)

  16

3. Beda Potensial

  Telah disebutkan bahwa dalam suatu penghantar, arus listrik mengalir dari tempat yang potensialnya tinggi ke tempat yang potensialnya rendah. Selisih potensial antara dua tempat dalam penghantar ini disebut dengan beda potensial. Dalam Sistem Internasional, satuan beda potensial adalah volt (V). Beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik ketika saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus adalah gaya gerak listrik (ggl), dinotasikan ε. Sedangkan, beda potensial antara kutub-kutub suatu elemen listrik ketika saklar ditutup dan mengalirkan muatan listrik disebut tegangan jepit, dilambangkan V. Nilai V berubah-ubah bergantung pada nilai hambatan bebannya. Hubungan antara ggl dengan sumber tegangan jepit dirumuskan sebagai berikut:

  V = ε – I R

  Dan tegangan jepit dapat dihitung dengan hambatan luar:

  V = I R

  Dari kedua persamaan di atas, maka: ε – I r = I R ε = I R + I r, sehingga ε = I (R + r), atau

  =

  ( )

  17

  Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial adalah voltmeter. Jarum pada voltmeter akan bergerak jika digunakan untuk mengukur rangkaian listrik yang memiliki beda potensial. Besarnya beda potensial rangkaian listrik yang diukur ditunjukkan oleh jarum voltmeter (Nenden Fauziah,2009:54).

B. Hasil Belajar

  Pengajaran merupakan perpaduan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru melalui disain pembelajaran sehingga siswa melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kurikulum. Kurikulum yang digunakan pendidikan saat ini merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pembelajaran berbasis KTSP dapat didefenisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan KTSP dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

  Pembelajaran berbasis KTSP sedikitnya dipengaruhi tiga faktor berikut:

  1. Karakteristik KTSP; yang mencakup ruang lingkup KTSP dan kejelasannya bagi pengguna di lapangan.

  2. Strategi pembelajaran; yaitu strategi yang digunakan dalam pembelajaran, seperti diskusi, pengamatan, dan tanya jawab, serta kegiatan lain yang dapat mendorong pembentukan kompetensi peserta didik.

  3. Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap guru terhadap KTSP, serta kemampuannya untuk

  18

  saling berhubungan satu sama lain yang dilakukan secara bersamaan. Hal ini disebabkan adanya interaksi merealisasikan kurikulum (curriculum planning) dalam pembelajaran ( Mulyasa, 2007: 247).

  Belajar dan pembelajaran maupun aktivitas antara guru dan siswa. Gredler menjelaskan pendapat Gagne bahwa belajar merupakan faktor yang luas dibentuk oleh pertumbuhan, perkembangan tingkah laku. Menurut Skinner, belajar adalah perilaku pada saat orang belajar dengan memberikan respon lebih baik yaitu:

  1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pembelajar

  2. Respons si pembelajar, dan

  3. Konsekuensi yang bersifat menguatkan respons tersebut. Pemerkuat terjadi stimulus yang menggunakan konsekuensi tersebut. Orang yang belajar baik diberi hadiah, yang malas ditegur atau diberi hukuman (Syafaruddin, 2005:60).

  Perubahan tingkah laku siswa dilakukan di dalam pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam pembelajaran. Guru harus mampu membimbing siswa sehingga dalam pembelajaran siswa dapat menguasai pelajarannya. Langkah pembelajaran menurut Skinner dalam teori kondisioning operan sebagai berikut:

  1. Mempelajari keadaan kelas. Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif dan negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negatif diperlemah atau dikurangi.

  2. Membuat daftar penguat positif. Guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah yang dapat dijadikan penguat.

  19

  3. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya

  4. Membuat program pembelajaran. Program pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku dan evaluasi. Dalam melaksanakan program pembelajaran, guru mencatat perilaku dan penguat yang berhasil dan tidak berhasil. Ketidakberhasilan tersebut menjadi catatan penting bagi modofikasi selanjutnya (Syafaruddin, 2005:61).

  Di dalam proses pembelajaran adanya proses stimulus dan respon antara guru dan siswa yang bermuara pada siswa itu sendiri dengan rancangan yang dilakukan oleh guru. Tujuan pembelajaran digunakan untuk membantu seorang guru dalam perencanaan urutan pengajarannya. Dalam pelaksanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar. Prinsip- prinsip belajar berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/ berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual.

  Keaktifan siswa tentu juga dipengaruhi oleh guru dalam memberikan pembelajaran. Sebagai seorang guru tidak hanya mengajarkan materi saja namun juga mempunyai tugas sebagai pembimbing siswa dalam belajar. Menurut Sardiman (1992:162) guru harus memiliki sepuluh kompetensi dasar, antara lain:

  1. Menguasai bahan

  2. Mengelola program belajar-mengajar

  3. Mengelola kelas

  20

  4. Menggunakan media/ sumber

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SRAGI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK MNEMONIC PADA SISWA KELAS VIIIA MTs AISYIAH SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

0 2 80

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOMIDI PUTAR DISKUSI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

0 7 55

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE HIWAR QURANI PADA SISWA KELAS VIIIA SMPN 21 MAKASSR - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 136

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISWA KELAS VIII SMP SOMBA OPU SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

0 0 145

EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL MASTER ATAU KUASAI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 1 SINJAI TIMUR KAB SINJAI - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 81

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INSTANT ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTs KEPPE KECAMATAN LAROMPONG KABUPATEN LUWU - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 77

ANALISIS KESULITAN SISWA BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KOMPOSISI FUNGSI DAN INVERS FUNGSI KELAS XI SMA NEGERI 8 BULUKUMBA KABUPATEN BULUKUMBA - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 116

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA PGRI SUNGGUMINASA KABUPATEN GOWA

1 2 150

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) TEHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

1 3 121