BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPASIAL DENGAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCL E BERBANTUAN APLIKASI CABRI 3D DIKELAS VIII F SMP MUHAMMADIYAH AJIBARANG - repository perpustakaan

  mengambil pokok bahasan geometri dan pengukuran, sedangkan pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

B. Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika di kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang. Dimana setiap pertemuan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle).

C. Desain Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklus diadakan dua kali pertemuan dan diberi tindakan dengan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) pada setiap pembelajarannya. Pada penelitian ini setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Pada akhir siklus diberikan tes untuk mengetahui kemampuan spasial siswa.

  

30 Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini sebagai berikut :

  1. Perencanaan Dalam perencanaan, peneliti membuat rencana program pembelajaran yang akan digunakan selama kegiatan mengajar. Tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

  a. Peneliti bersama guru menetapkan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) dengan menetapkan Cabri 3D sebagai alat bantu pembelajaran b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebanyak 6 buah untuk 6 kali pertemuan pada materi geometri dan pengukuran dengan pembelajaran bersiklus(Learning Cycle)

  c. Membuat soal pretes berupa pilihan ganda sebagai bentuk hasil awal pengetahuan siswa sebelum ada perlakuan d. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) berkaitan dengan materi pembelajaran pada pertemuan itu e. Membuat soal tes evaluasi berupa essay berkaitan dengan indikator kemampuan spasial sebanyak 3 buah dan diberikan pada setiap akhir siklus

  f. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa

  2. Pelaksanaan Tindakan Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengajar dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti yaitu pembelajaran matematika menggunakan pembelajaran (Learning Cycle) pada pokok bahasan geometri dan pengukuran.

  Adapun tindakan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran terinci dalam bentuk langkah-langkah yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.1 Sintaks model Learning Cycle

  No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

  1. Kegiatan pendahuluan (10 menit)

  a. Guru membuka pelajaran dengan

  a. Siswa menjawab salam mengucap salam dan mengabsen dan siswa merespon kehadiran siswa absensi dari guru

  Apersepsi

  b. Dengan metode tanya jawab, guru

  b. Siswa menjawab meminta siswa menyebutkan pertanyaan yang diberikan benda-benda yang terkait dengan guru kubus

  Tujuan

  c. Guru menyampaikan tujuan

  c. Memperhatikan guru pembelajaran kepada siswa dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

  Fase Engagement

  d. Guru memotivasi siswa dengan

  d. Siswa mendapatkan menjelaskan masalah terkait motivasi untuk belajar bangun ruang sisi datar terkait bangun ruang

  2. Kegiatan inti (65 menit)

  Exploration Fase Exploration

  a. Guru membagi kelas dalam 8

  a. Siswa menempatkan diri kelompok heterogen yang terdiri diri sesuai dengan dari 4 siswa kelompok yang ditentukan

  b. Guru memberikan LKS yang berisi

  b. Siswa menguji prediksi, pertanyaan-pertanyaan yang akan melakukan dan mencatat membantu siswa memecahkan pengamatan serta ide-ide masalah dengan sistematis dan melalui langkah-langkah persoalan matematika sehari-hari kegiatan yang telah dirancang di LKS c. Guru memantau kerja dari tiap-tiap

  c. Siswa mencermati, kelompok dan mengarahkan atau mencari mengecek membantu siswa yang mengalami kembali hasil diskusi dan kesulitan selama diskusi kelompok mengemukakan ide- idenya untuk menyelesaikan masalah bersama-sama.

  d. Guru memotivasi siswa dengan

  d. Siswa terus mencoba soal mendorong semangat siswa untuk yang diberikan guru tidak mudah menyerah dalam dengan kerja sama antar mengerjakan tugas anggota kelompok

  Penjelasan

  Fase Explaination

  a. Guru meminta2 kelompok untuk

  a. Siswa mempresentasikan mempresentasikan hasil diskusi hasil kerja kelompoknya kelompoknya secara bergantian didepan kelas untuk dan guru mengarahkan kegiatan menjelaskan konsep diskusi dengan kalimat mereka sendiri b. Guru mempersilahkan siswa untuk

  b. Siswa mengajukan mengajukan pertanyaan pada siswa pertanyaan/sanggahan yang melakukan presentasi terkait presentasi yang telah disajikan c. Guru menyimpulkan hasil diskusi

  c. Siswa mendengarkan dan dan mengkaji literatur mencatat kesimpulan hasil diskusi

  d. Guru meminta siswa untuk

  d. Siswa memperbaiki memperbaiki jawaban yang masih jawaban yang masih salah salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran

  Elaborasi Fase Elaboration

  a. Guru memberikan penjelasan,

  a. Siswa memperhatikan pemahaman konsep melalui model penjelasan guru

  Learning Cycle dengan aplikasi Cabri 3D

  b. Guru memberikan latihan soal pada

  b. Siswa mengerjakan soal siswa terkait materi pelajaran yang diberikan oleh guru c. Guru meminta siswa untuk

  c. Siswa mengerjakan soal mengerjakan soal secara individu secara individu d. Guru melihat jawaban siswa dan

  d. Siswa memperhatikan menyinpulkan sekilas tentang evaluasi hasil pekerjaan kesalahan yang dikerjakan siswa yang dijelaskan guru

  Konfirmasi Fase Evaluasi a. Guru bersama siswa membahas

  a. Membahas dan dan mengevaluasi hasil pekerjaan mengevaluasi jawaban siswa bersama guru

  3. Kegiatan Penutup (5 menit)

  b. Guru membimbing siswa untuk

  b. Siswa menyimpulkan menyimpulkan materi materi pelajaran c. Guru meminta siswa untuk

  c. Siswa memperhatikan mempersiapkan materi yang akan informasi yang diberikan datang guru

  d. Guru menutup pelajaran dengan

  d. Siswa menjawab salam mengucap salam

  3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

  Observasi guru yaitu pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap pada pembelajaran bersiklus (Learning Cycle), sedangkan observasi siswa yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. Peneliti telah menyiapkan lembar observasi guru dan siswa. Peneliti yang dibantu observer melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dan mencatat semua hasil pengamatan baik pada lembar observasi guru maupun pada lembar observasi siswa.

  4. Evaluasi Evaluasi pelaksanaan penelitian meliputi :

  a. Evaluasi aktivitas guru, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Guru. Lembar evaluasi aktivitas guru yang belum berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas guru yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

  b. Evaluasi aktivitas siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Siswa. Lembar evaluasi aktivitas siswa yang belum berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas siswa yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya.

  c. Evaluasi kemampuan spasial siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan spasial siswa yaitu berupa tes disetiap akhir siklus dengan mengacu 5 indikator kemampuan spasial siswa yang masing-masing indikator terdiri dari 1 soal evaluasi.

  5. Refleksi Pada tahap ini, semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan selama satu siklus berlangsung. Pada tahap ini memperbaiki hal-hal yang kurang berdasarkan evaluasi yang belum tercapai pada aktivitas guru dan siswa, kemudian hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan tindakan siklus selanjutnya.

D. Subjek Penelitian

  Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang tahun ajaran 2016/2017. Alasan peneliti memilih subjek tersebut adalah berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara kepada salah satu guru matematika di SMP Muhammadiyah Ajibarang heterogen dan kemampuan spasial matematis siswa kelas VIII khususnya kelas VIII F masih rendah. Hal itu juga diperkuat oleh hasil tes kemampuan spasial matematis siswa menunjukan bahwa 50% siswa kelas VIII F memiliki kemampuan spasial matematika yang rendah.

E. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

  1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu observer dengan cara melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan menggunakan lembar observsai guru dan siswa yang telah dipersiapkan. Aspek yang diamati pada waktu melakukan observasi guru adalah pembelajaran guru dengan menggunakan pemmbelajaran bersiklus (Learning Cycle) berbantuan

  Cabri 3D , sedangkan aspek yang diamati pada waktu melakukan

  observasi siswa adalah aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi guru dan siswa menggunakan kriteria penskoran 1-4 dengan format lembar observasi terlampir.

  2. Tes Kemampuan Spasial Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan spasial matematika setelah mempelajari materi yang disampaikan guru pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan Cabri 3D. Tes kemampuan spasial dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa uraian, setiap soal terdapat 5 butir soal F.

Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian ini digunakan analisis data untuk menghitung hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

  1. Data hasil observasi

  a. Data aktivitas guru Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas guru yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas guru dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran.

  Nilai rata-rata aktivitas guru ̅ =

  Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : ̅ ̅ ̅ ̅ ̅

  (Arikunto dan Jabar,2010:35)

  b. Data aktivitas siswa Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas siswa yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran.

  Nilai rata-rata aktivitas guru ̅ =

  Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : ̅ ̅ ̅ ̅ ̅

  (Arikunto dan Jabar,2010:35)

  2. Menghitung nilai tes kemampuan spasial Tes diadakan setiap akhir siklus dan didalamnya terdapat indikator kemampuan spasial matematika. Tes yang digunakan adalah tes uraian.

  Pedoman penskoran untuk tes adalah sebagai berikut :

  a. Menghitung rata-rata skor tiap indikator Kriteria penilaian untuk menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Penskoran Indikator Kemampuan Spasial

  NO Indikator Kemampuan Respon Siswa Skor Spasial Terhadap

  Jawaban

  1 Persepsi Keruangan Tidak ada (Spatial Perception) jawaban

  Jawaban

  1 salah Jawaban

  2 benar

  2 Visualisasi Keruangan Tidak ada 0

  (Spatial Visualisation) jawaban Jawaban

  1 salah Jawaban

  2 benar

  3 Rotasi Pikiran (Mental Tidak ada Rotation) jawaban

  Jawaban

  1 salah Jawaban

  2 benar

  4 Relasi Keruangan Tidak ada (Spatial Relation) jawaban

  Jawaban

  1 salah Jawaban

  2 benar

  5 Orientasi Keruangan Tidak ada (Spatial Orientation) jawaban

  Jawaban

  1 salah Jawaban

  2 benar ̅ ̅ Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa :

  ̅ ̅ ̅ ̅ ̅ b. Menghitung nilai yang diperoleh siswa digunakan rumus :

  Nilai =

  N = Nilai hasil akhir tes tiap siklus

  c. Menghitung rata-rata nilai kemampuan spasial yang diperoleh seluruh siswa digunakan rumus : ̅ Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa : ̅ ̅ ̅ ̅ ̅

  (Arikunto dan Jabar,2010:35) G.

Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata tes evaluasi kemampuan spasial siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang melalui pembelajaran bersiklus(Learning Cycle) berbantuan

  Cabri 3D meningkat dari siklus Ike siklus II, dari siklus II ke siklus III

  serta di akhir siklus yaitu siklus III nilai rata-rata kemampuan spasial siswa mencapai ≥80 dengan kriteria sangat baik. siklus I, siklus II, dan siklus III. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Mei 2017 sampai dengan 19 Mei 2017 di SMP Muhammadiyah Ajibarang.

  Adapun secara rinci jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut :

  12 Mei 2017

  Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan

  1) Peneliti bersama guru mata pelajaran melaksanakan model

  a. Hasil Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus I dihasilkan sebagai berikut :

  1. Hasil penelitian siklus I Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian siklus I yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2017 dan 5 Mei 2017.

  19 Mei 2017 Adapun penjabaran penelitian tindakan kelas pada setiap siklusnya sebagai berikut :

  2 Jumat 07.10-08.30

  15 Mei 2017

  1 Senin 9.30-10.50

  3

  2 Jumat 07.10-08.30

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

  8 Mei 2017

  1 Senin 9.30-10.50

  2

  5 Mei 2017

  2 Jumat 07.10-08.30

  1 Mei 2017

  1 Senin 9.30-10.50

  1

  Siklus Pertemuan ke- Hari Waktu Tanggal

  42 kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan bangun ruang sisi datar.

  2) Dihasilkan RPP, dua buah RPP pertama siklus I dan RPP kedua siklus II menggunakan model learning cycle. (Lampiran A) 3) Dua buah LKS yaitu Lembar Kerja Siswa 1 dan Lembar Kerja

  Siswa 2 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle. (Lampiran B) 4) Instrumen penelitian yang terdiri :

  a) Lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan tahap- tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C) b) Lembar observasi aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap- tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D)

  5) Tiga puluh dua bendel soal individu pada pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E) 6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran F) b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

  Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus I dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Siklus I

  Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Mei 2017. Dengan berpedoman pada RPP 1 dan pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian

  • –bagian dari kubus. Pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 5 Mei 2017. Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian- bagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, “Assalamu‟alaikum Wr. Wb” dan siswa menjawab salam, “Wa‟alaikumsalam Wr. Wb”. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru belum memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai.

  a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru memotivasi siswa dengan menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa ketika masih duduk di kelas V Sekolah Dasar terkait dengan sifat- sifat kubus adalah sebagai berikut :

  Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi persegi yang sama dan kongruen.

  Perhatikan gambar! Titik sudut Sisi

  Rusuk Kubus Guru menceritakan pada siswa tentang kejadian sehari- hari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari untuk menarik minat dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan guru meminta siswa menyebutkan benda yang berbentuk kubus. Siswa menyebutkan benda tersebut antara lain : dadu, bak mandi, kotak kardus dan puzle warna.

  b) Tahap exploration Tahap selanjutnya guru membagi siswa kedalam 8 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan kemauan siswa sendiri. Setelah siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) tentang unsur-unsur kubus. Pada kegiatan awal diskusi kelompok, siswa kurang terkoordinasi dengan baik karena mereka belum terbiasa melakukan diskusi kelompok pada saat pembelajaran. Beberapa siswa yang duduk di belakang terlihat masih enggan untuk segera mengerjakan LKS yang telah dibagikan.

  Guru belum memberikan motivasi kepada siswa tentang kubus dan aplikasinya dikehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu

  Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D. Guru belum

  memantau kinerja siswa secara berkelompok dengan baik, guru masih terfokus pada pertanyaan-pertanyaan individu yang diberikan siswa mengenai soal yang diberikan karena siswa masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya. Rata-rata setiap kelompok hanya 2 siswa saja yang mengerjakan. Dan sisanya hanya menunggu jawaban teman yang telah terselesaikan.

  c) Tahap explanation Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada

  LKS, guru menawarkan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang unsur-unsur kubus. Ketika guru menawarkan, siswa masih malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Kemudian guru membujuk siswa dengan memberikan nilai keaktifan kepada siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Namum belum mendapat respon baik dari siswa dengan alasan siswa masih malu dan takut salah. Oleh karena itu, siswa enggan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Lalu guru mengambil keputusan dengan menunjuk kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

  Guru memilih 2 siswa perwakilan dari 2 kelompok untuk menuliskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Selama presentasi berlangsung, beberapa orang siswa masih asyik mengobrol dan tidak memperhatikan jalannya presentasi, guru menegurnya dan menasehati supaya lebih menghargai hasil kerja temannya. Guru belum memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada meraka yang telah mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan jawaban yang telah dituliskan. Pembahasan dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa. Dan guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran.

  d) Tahap elaboration Pada tahap ini siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula, tidak berdiskusi lagi karena pada tahap ini siswa dituntut untuk bekerja individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian penjelasan konsep menggunakan Cabri 3D tentang unsur-unsur kubus sebagai berikut :

Gambar 4.1 Kubus Dan Unsurnya

  Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan, yakni 2 item nomor pada lembar soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan sebagai evaluasi pada pertemuan pertama siklus pertama. Guru belum melihat jawaban siswa dan menjelaskan kesalahan yang dikerjakan siswa pada soal individu.

  e) Tahap evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kubus serta bagian-bagiannya. Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu dan belum menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai. 2) Pertemuan Kedua Siklus I

  Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jum‟at 5 Mei 2017, Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian-bagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, “Assalamu‟alaikum Wr. Wb” kemudian siswa merespon dengan menjawab salam, “Wa‟alaikumsalam Wr. Wb”.

  Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa, salah satu siswa memimpin berdoa dengan menundukan kepala sejenak.

  Kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan membacakan nama siswa pada daftar absensi satu per satu.

  Pada pertemuan kedua kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Dan indikator yang harus dicapai yaitu tentang menyebutkan unsur-unsur balok yang terdiri dari rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal. a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru mengingatkan kembali benda yang berbentuk kubus pada pertemuan lalu, kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan perbedaan antara kubus dengan balok serta contoh balok.

  Siswa merespon pertanyaan guru dengan menyebutkan benda berbentuk balok misalnya : kotak sepatu, kotak tisu, bak mandi, dan lain lain. Dan perbedaan dengan kubus yakni sisi balok ada yang berbentuk persegi panjang. Guru belum memotivasi siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu mengetahui unsur balok dan menghitung bagian- bagiannya.

  b) Tahap Exploration Tahap berikutnya guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya.

  Setiap kelompok mendapatkan LKS untuk berdiskusi tentang pokok bahasan menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Tahap exploration pada pertemuan kedua masih belum optimal karena masih banyak kelompok yang kesulitan dalam menjawab soal sehingga siswa belum mampu menuliskan konsep apa saja yang digunakan dalam menjawab soal. Selain itu siswa juga belum mampu menuliskan hubungan antar konsep dalam menjawab soal.

  Siswa meminta guru membantu menyelesaikan masalah yang ada pada LKS namun guru hanya memberikan petunjuk-petunjuk saja dalam menyelesaikan masalah tersebut. Guru belum dapat memantau kinerja masing- masing kelompok karena masih ada siswa yang enggan untuk mengerjakan soal secara bersama-sama. Dan guru belum memotivasi siswa untuk semangat dalam mengerjakan tugas.

  c) Tahap Explanation

  Selanjutnnya pada tahap explanation , guru menanyakan kepada siswa nomor berapa yang paling dianggap sulit oleh siswa. Siswa meminta dijelaskan lagi pada soal nomor 4 yaitu:

  4. Pada sebuah balok diketahui panjang sisi alasnya 10cm, tinggi 4cm dan panjang diagonal alasnya

  √ . Tentukan :

  a. Lebar alas balok

  b. Panjang diagonal ruang balok Kemudian guru menawarkan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada soal nomor

  4. Tapi belum ada kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Rata-rata setiap kelompok sudah mengerjakan namun masih ragu atas kebenaran jawaban kelompoknya dan masih enggan untuk memaparkan hasil diskusinya karena takut salah. Lalu guru menunjuk 2 kelompok untuk menuliskan jawaban LKS dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

  Setelah presentasi selesai, guru mereview kesalahan siswa, rata-rata mereka merasa bingung untuk menentukan panjang sisi balok. Guru belum memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang telah presentasi. Sehingga jalannya presentasi masih cenderung pasif dan beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan jalannya presentasi. Guru memberikan teguran kepada siswa tersebut untuk tetap tenang dan memperhatikan hasil diskusi di depan kelas.

  d) Tahap Elaboration Pada tahap elaboration siswa diminta untuk kembali ke tempat duduk semula, tidak berdiskusi lagi.

  Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan sedikit penjelasan mengenai balok ABCD.EFGH beserta unsur- unsurnya yang telah dikerjakan menggunakan aplikasi

  Cabri 3D yang ditampilkan di layar proyektor seperti pada

  gambar dibawah ini :

Gambar 4.2 balok dan unsurnya

  Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah didiskusikan. Ada 5 butir soal yang diberikan, dengan masing-masing soal mencakup indikator kemampuan spasial siswa. Setelah selesai guru membahas sekilas tentang soal yang telah dikerjakan untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya.

  e) Tahap Evaluation

  Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil evaluasi individu siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menggambarkan permukaan kubus ABCD.EFGH pada gambar jika dilihat dari arah AE. Kemudian guru menampilkan jawaban yang benar sebagai berikut :

Gambar 4.3 kubus dilihat dari sisi AE

  Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai.Setelah waktu habis, guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar dirumah.

  c. Observasi Observasi pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan dibantu seorang observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti sendiri mengamati aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan menggunakan Learning Cycle, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :

  1) Observasi aktivitas guru Observasi aktivitas guru dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 hasil observasi aktivitas guru siklus I

  Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2

  Kegiatan awal

  3

  3  Engagement Kegiatan inti

  2

  2  Exploration

  3

  3  Explanation

  3

  4  Elaboration Penutup

  2

  3  Evaluation Jumlah skor

  13

  15 Nilai

  65

  75 Rata-rata nilai

  70 Kriteria Baik Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas guru siklus I mencapai 70. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari guru sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya.

  2) Observasi aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 hasil observasi aktivitas siswa siklus I

  Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2

  Kegiatan awal

  3

  3  Engagement Kegiatan inti

  2

  2  Exploration

  3

  4  Explanation Elaboration

  2

  3 Penutup

  3

  4  Evaluation Jumlah skor

  13

  16 Nilai

  65

  80 Rata-rata nilai 72,5 Kriteria Baik

  Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas siswa siklus I mencapai 72,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari siswa sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3) Kemampuan Spasial Matematika Siswa

  Tes evaluasi kemampuan spasial siswa terlaksana pada pertemuan kedua. Hasil rekapitulasi tes evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.4 Hasil tes evaluasi siklus I per indikator

  1,5 Baik Rata-rata nilai 1,4 Baik

  10 Fanni Serlina 40 kurang

  9 Fajar Doni Laksono 80 baik

  8 Eka Ema Rahmawati 80 baik

  6 Arjun Kohar 70 baik

  5 Arini Sarah 70 baik

  4 Anggi Setiawan 70 baik

  3 Anas Sarifah Nizar Zulmi 50 cukup

  2 Afriandi Adi Wiguna 70 baik

  1 Adzan Subhi Alamsyah 60 cukup

  Tabel 4.5Daftar Nilai Kemampuan SpasialSiklus I NO NAMA Nilai Siklus I kriteria

  dapat ditunjukan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

  (pre test) . Peningkatan nilai rata-rata kemampuan spasial siswa

  Berdasarkan tabel 4.4 hasil tes evaluasi siklus I terdiri dari 5 butir soal yang mencakup 5 indikator terlihat masih ada indikator yang berkriteria cukup yaitu pada indikator 2. Sedangkan berdasarkan analisa data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan rata-rata siswa sejak tes awal

  (spatial oriantation)

  No Indikator kemampuan spasial Skor rata-rata

  5 Orientasi keruangan

  1,5 Baik

  (spatial relation)

  4 Relasi keruangan

  1,3 Baik

  rotation)

  3 Rotasi pikiran (mental

  1,2 Cukup

  (spatial visualisation)

  2 Visualisasi keruangan

  1,3 Baik

  (spatial perception)

  1 Persepsi keruangan

  Kriteria penilaian

  11 Febri Santoso 60 cukup

  12 Gesang Muhammad Fakih 100 sangat baik

  27 Salsabila Afra Fauziyah 100 sangat baik

  d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi

  3 Rata-rata 67,50 Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah peserta didik yang tuntas mencapai batas ketuntasan meningkat dari pretes ke siklus I.

  30

  2 Nilai terendah

  1 Nilai tertinggi 100

  NO Pencapaian Siklus I

Tabel 4.6 nilai rata-rata kemampuan spasial siswa siklus I

  32 Yofan Indani 70 baik

  31 Wahyu Tri Widodo 60 cukup

  30 Wahyu Pebrianto 80 baik

  29 Twen Febrian Zerota 50 cukup

  28 Tegar Waluyo 40 kurang

  26 Rizky Satria Mahardika 80 baik

  13 Gita Amelia 50 cukup

  25 Riki Oktamaulana 80 baik

  24 Refandi Syafiq Muzaqi 70 baik

  23 Rahmat Syahputra 30 kurang

  22 Putty Fathia Salsabila 70 baik

  21 Putra Dwi Prasetyo 70 baik

  20 Muhammad Salman Hakim A 100 sangat baik

  19 Lilik Indah Setyorini 50 cukup

  18 Kurniawan Trilaksono 50 cukup

  17 Kuntoro Tri Cahyo 70 baik

  16 Intan Nur'aini Laela R 60 cukup

  15 Ilham Saputra 60 cukup

  14 Imam Anugrah Saputra 70 baik

  a) Evaluasi aktivitas guru

  Beberapa kekurangan dipertemuan pertama dan kedua, yaitu : Pada kegiatan pendahuluan

  Fase Engagement :

  (1) Pada pertemuan pertama,guru belum memberikan penjelasan tentang tujuan apa saja yang harus dicapai pada pertemuan saat ini. (2) Pada pertemuan kedua, guru belum memberikan motivasi terkait masalah sehari-hari yang berhubungan dengan bangun ruang sisi datar khususnya balok

  Pada kegiatan inti :

  Fase Exploration

  (1) Pada pertemuan pertama, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi siswa untuk lebih giat dalam mengerjakan soal terkait dengan kubus secara bersama-sama dalam kelompoknya. (2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi sisa untuk lebih giat dalam mengerjakan soal terkait dengan balok secara bersama-sama dalam kelompoknya.

  Fase Explanation

  (1) Pada pertemuan pertama, pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka terkait dengan unsur-unsur kubus, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator. (2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator.

  Fase Elaboration

  (1) Pada pertemuan pertama, guru belum mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan. (2) Pada pertemuan kedua, guru mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan, namun belum maksimal karena keterbatasan waktu. Kegiatan penutup

  Fase Evaluation

  (1) Pada pertemuan pertama, guru belum membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini. Guru belum meminta siswa untuk menyiapkan materi pada pertemuan berikutnya

  (2) Pada pertemuan kedua, guru belum membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini.

  b) Evaluasi aktivitas siswa Beberapa kekurangan pada pertemuan pertama dan kedua diantaranya yaitu : Kegiatan awal

  Fase Engagement

  (1) Pada pertemuan pertama, beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang model yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu model Learning Cycle sehingga siswa tidak tertib dalam pelaksanaan pembelajaran. (2) Pada pertemuan kedua, beberapa siswa belum termotivasi dengan adanya materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti

  Fase Exploration

  (1) Pada pertemuan pertama, kegiatan kelompok belum efektif karena sebagian besar siswa masih bekerja secara individual karena belum terbiasa bekerja secara berkelompok.

  (2) Pada pertemuan kedua, sebagian siswa masih enggan untuk mengecek kembali hasil yang didapatkan pada kelompoknya masing-masing sehingga sebgaian pekerjaan di LKS masih belum maksimal

  Fase Explanation

  (1) Pada pertemuan pertama, pada jalannya diskusi belum efektif karena respon dari siswa untuk menyanggah atau mengajukan pertanyaan masih kurang baik. (2) Pada pertemuan kedua, jalannya diskusi sudah mulai aktif walaupun pertanyaan atau sanggahan disampaikan secara individu melalui guru sebagai perantaranya.

  Fase Elaboration

  (1) Pada pertemuan pertama, sebagian besar siswa masih bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu.

  (2) Pada pertemuan kedua, sebagian kecil siswa masih terlihat bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu.

  Kegiatan penutup

  Fase Evaluation

  (1) Pada pertemuan pertama, pada kegiatan penutup siswa tidak mendapatkan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. (2) Pada pertemuan kedua, pada kegiatan penutup siswa memperhatikan informasi dari guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, namun belum semuanya.

  2) Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan observer dengan dibantu oleh guru matematika serta tes kemampuan spasial siswa, maka guru dan peneliti melakukan refleksi agar siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Adapun hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut : a. Pada tahap engagement, guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran mempelajari kubus dan balok beserta aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa terkait pentingnya materi yang akan diajarkan dengan memberikan ilustrasi nyata bangun kubus dan balok yang sering diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa terfokus terhadap apa yang akan diajarkan pada pertemuan saat itu b. Pada tahap exploration, guru perlu memantau kinerja masing-masing siswa tiap kelompok. Dengan memberikan arahan kepada siswa dalam menjawab soal yang dirasa sulit oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengerjakan LKS hanya dengan menunggu jawaban dari teman kelompoknya ataupun teman dari kelompok lain. Sehingga arahan dari guru perlu dilakukan agar siswa lebih tertib dan lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.

  c. Pada tahap explanation, guru harus dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk lebih berani mengungkapkan hasil pemikirannya dengan cara menghargai setiap jawaban siswa. Entah itu benar atau masih salah. Karena secara tidak langsung hal tersebut akan menumbuhkan rasa bangga terhadap diri sendiri dari setiap usaha yang telah dilakukan.

  d. Pada tahap elaboration, guru harus menyampaikan tentang bagian kubus dan balok secara detail menggunakan cabri

  3d kemudian dilanjutkan dengan tugas individu. Tugas guru

  harus menekankan pada siswa agar soal tersebut dikerjakan secara individu. Dengan berkeliling memantau kinerja masing-masing siswa dan membantu siswa jika ada yang kesulitan memahami soal e. Dan pada tahap evaluation, guru harus dapat mengatur waktunya dalam mengevaluasi hasil pekerjaan siswa.

  Karena pada tahap ini evalausi penting untuk dikaitkan pada pertemuan selanjutnya.

  f. Berdasarkan hasil tes evaluasi diperoleh rata-rata 67,50 sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus II. Maka guru perlu Upaya yang diperlukan yaitu dengan cara guru lebih optimal dalam memberikan materi sesuai dengan pembelajaran serta mengatasi kekurangan pada pertemuan sebelumnya.

  2. Hasil penelitian siklus II Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, untuk pertemuan pertama siklus II penyampaian materi dilaksanakan pada hari Senin, 8

  Mei 2017. Pertemuan kedua siklus II penyampaian materi dan tes evaluasi siklus II dila ksanakan pada hari Jum‟at 12 Mei 2017. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian siklus II adalah sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan siklus II

  Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus II dihasilkan sebagai berikut : 1) Peneliti bersama guru mata pelajaran menempatkan model

  Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan

  kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran matematika sub pokok bahasan bangung ruang sisi datar. 2) Perangkat pembelajaran berupa dua buah Rencana

  Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertama siklus II dan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) kedua siklus II menggunakan model Learning Cycle (Lampiran A)

  3) Dua buah LKS yaitu lembar kerja siswa 3 dan lembar kerja siswa 4 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle (Lampiran B)

  4) Instrumen penelitian yang terdiri :

  a) Lembar observsai aktivitas guru yang sesuai dengan tahap- tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C) b) Lembar observsai aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D)

  5) Tiga puluh dua bendel soal individu pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E)

  6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siswa siklus II beserta kunci jawaban (Lampiran F) b. Pelaksanaan tindakan siklus II

  Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus II dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama siklus II

  Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin 8 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok. Pada awal pembelajaran, guru mengawali dengan mengucap salam dan berdoa. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa untuk membahas materi pada pertemuan sebelumnya yang dianggap sulit oleh siswa mengenai unsur-unsur balok. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan pertama siklus

  II yaitu siswa dapat membuat rancangan jaring-jaring kubus dan balok.

  a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan sumber belajarnya. Siswa menyiapkan alat dan sumber belajar. Kemudian guru mencoba menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok. Bagaimana permukaan kubus dan balok jika benda tersebut dibuka, maka akan terbentuk jaring-jaring yang membentuknya. Guru memberikan contoh jaring-jaring kubus dan balok sebagai berikut :

Gambar 4.4 jaring-jaring kubus dan balok

  Pada tahap ini guru belum memberikan contoh real dari materi yang akan dipelajari pada pertemuan saat itu.

  b) Tahap Exploration Tahap selanjutnya, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok seperti pada kegiatan siklus I. Untuk pertemuan kali ini suasana kelas sudah terkondisi lebih baik sehingga siswa langsung menempatkan diri sesuai dengankelompoknya masing-masing. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut :

  Sebuah kubus dengan panjang setiap rusuk adalah 12 cm. Tentukan jumlah panjang rusuk kubus tersebut

  1. Sebuah balok mempuanyai panjang 14 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Hitunglah jumlah panjang rusuk balok tersebut.

  2. Sukma memiliki kawat sepanjang 156 cm. Ia ingin menggunakan kawat tersebut untuk membuat kerangka kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak bersisa?

  3. Buatlah 5 jaring-jaring kubus berbeda dengan panjang setiap rusuknya 5 cm dengan menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan

  4. Buatlah 5 jaring-jaring balok berbeda dengan panjang alas 10 cm, panjang lebar dan tingginya sama yaitu 6 cm menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan

  Jalannya diskusi sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Meskipun guru belum memantau kinerja dari masing-masing kelompok dan guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan.