MOTIVASI ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA PENDIDIKAN ( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al Hakim Purwodadi)

  

MOTIVASI ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA PENDIDIKAN

( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al Hakim Purwodadi)

S K R I P S I

  

Oleh:

SITI SRI WAHYUNI

N IM : 11404056

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

SALATIGA

2006

  

MOTIVASI ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA PENDIDIKAN

( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al Hakim Purwodadi)

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah

  

O leh:

SITI SRI WAHYUNI

N I M: 11404056

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2006

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

S A L A T I G A

Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433,323706 Kode pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Salatiga, Agustus 2006 Kepada

  Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

  Bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : Siti Sri Wahyuni NIM : 11404056

  Program Studi: Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul : Motivasi Orang Tua Memilih Lembaga Pendidikan

  ( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al -Hakim Purwodadi) untuk diajukan dalam sidang Munaqosah Skripsi.

  Demikian untuk menjadikan periksa.

  Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

  Pembimbing,

  Drs. KH. Nasafi

  NIP 150 20 39 71

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

S A L A T I G A

JL Stadion No. 03 Telp. 323433,323706 Kode pos 50721 Salatiga

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : MOTIVASI ORANG TUA MEMILIH LEMBAGA

  PENDIDIKAN ( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al Hakim Purwodadi)

  Nama : Siti Sri Wahyuni NIM :11404056 Program Studi: Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Salatiga, 27 Agustus 2006

  

Dewan Penguji,

  MOTTO

  Dengan Agama kehidupan menjadi terarah, dengan ilmu kehidupan menjadi mudah, dengan seni kehidupan menjadi indah ( Penulis )

  

ABSTRAK

  Siti Sri Wahyuni (NIM : 11404056) Motivasi Orang Tua Memilih Lembaga Pendidikan ( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman A! -Hakim Purwodadi) Tahun 2006. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

  Pembimbing Drs. KH Nasafi.

  Rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Bagaimana gambaran pendidikan SD

  I Integral Luqman Al-Hakim? 2) Motivasi apakah yang melandasi orang tua memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim sebagai lembaga pendidikan bagi anak- anaknya?

  Penelitian ini bertujuan 1) Untuk mengetahui gambaran pendidikan SD I Integral Luqman Al-Hakim Purwodadi. 2) Untuk Mengetahui motivasi yang melatar belakangi orang tua memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim sebagai tempat sekolah bagi anak-anaknya.

  Setelah mengadakan observasi dilapangan dan analisis secara mendalam diperoleh hasil penelitian yaitu bahwa terlihat dari jawaban mereka yang beragam, maka bisa dilihat bahwa banyak motivasi yang beragam dari masyarakat memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim.

  Dari sekian banyak motivasi, maka motivasi adanya tambahan pelajaran dan pemberian nilai-nilai agama (soal nomor tujuh dan delapan) menjadi motivasi yang paling utama diantara motivasi yang lain. Hal ini bisa dilihat dari perolehan skor nilai sangat setuju dan setuju paling banyak diantara butir soal yang lain.

  Faktor biaya tidak menjadi masalah bagi orang tua murid. Terbukti dengan jawaban setuju dan sangat setuju yang diberikan maasih lebih banyak. Meskipun ada yang kurang setuju jumlahnya tidak banyak. Hanya 4 orang.

  PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan kepada : 1. Bapak dan Ibu tercinta.

  2. Kakak dan Adiku tercinta

  3. Suamiku Tercinta

  4. Anak-Anaku tersayang: ~ Muhammad Abdul Wahid ~ Muhammad Yusuf Khoiruddin Firmansyah

  5. Almamater STAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Berkat rahmat dan hidayah Allah swt, Alhamdulillah Penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi yang beijudul “Motivasi Orang Tua Memilih Lembaga Pendidikan ( Penelitian Pada SD Islam Integral Luqman Al - Hakim Purwodadi)”

  Dalam pembuatan Skripsi ini penulis mengakui telah memperoleh bantuan dari berbagai pihak sejak awal persiapan proposal sampai terwujud laporan skripsi. Tanpa bantuan pihak lain mustahil skripsi ini dapat selesai dalam waktu yang ditetapkan. Oleh karena itu penmulis menyampaikan “terima kasih” setulus hati kepada semua pihak yang telah membantu sampai akhir penyusunan.

  Ucapan terimakasih khususnya penulis sampaikan kepada : 1. Drs. Imam sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Drs. KH. Nasafi, selaku Pembimbing skripsi Tanpa bantuan semua pihak diatas, Penulis yakin bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat selesai, untuk itu penulis hanya bisa berdoa kepada Allah swt, semoga amal ibadahnya diterima disisinya sebagai amal sholeh serta mendapat imbalan yang setimpal. Amin

  Akhirnya hanya kepada Aliahlah mengabdi dan kepada Allah jualah hamba kembali, dan mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna bagi diri penulis khususnya, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Program ekstensi dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, 2006.

  Siti Sri Wahyuni NIM.. 11404056

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III BAB IV BABY

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  B. Sejarah Perkembangan SD Islam Integral Luqman Al-

  

  

  

  

BABI PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

  Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1

  Dalam UUD 1945 pasal 31 disebutkan bahwa setiap warga negara Republik Indonesia berhak mendapat pendidikan yang layak. Pasal ini menunjukan bahwa negara menjamin bagi terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara tanpa membeda-bedakan keadaan latar belakang mereka. Ayat ini sekaligus memberikan kebebasan pada masyarakat untuk memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan keinginannya. Karena bisa jadi di suatu tempat terdapat beberapa lembaga pendidikan yang mengharuskan masyarakat untuk memilih dan menentukan pilihannya sehingga menjadi lembaga pendidikan yang sesuai dan cocok baginya.

  Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

  1 (Jakarta: PT. Sekala Jamalkarya), 2003

  2

  Di kota Purwodadi terdapat berbagai macam lembaga pendidikan. Mulai lembaga pendidikan negeri yang diselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga pendidikan swasta yang diselenggarakan dibawah naungan yayasan. Lembaga pendidikan-lembaga pendidikan tersebut masing-masing berbenah dalam rangka untuk mendapatkan simpati dari masyarakat. Harapannya masyarakat akan menjatuhkan pilihan padanya untuk menyekolahkan anak-anaknya. Karena walaupun sama-sama lembaga pendidikan negeri yang diselenggarakan oleh pemerintah ternyata ada yang mendapatkan simpati lebih dari masyarakat. Ada sebagian sekolah yang dianggap lebih unggul oleh masyarakat daripada sekolah yang lain. SDN 03 merupakan salah satu contoh sekolah yang mendapat sambutan bagus dari masyarakat. Tiap tingkatan terdiri dari 2 kelas. Dan tiap kelas terdiri dari 40 siswa.

  Begitu juga dengan lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh swasta. Masyarakat memiliki anggapan yang sama, bahwa lembaga pendidikan tersebut memiliki perbedaan. Sehingga sebagian masyarakat ada yang lebih condong memilih sekolah tertentu dari pada sekolah yang lain. Maka wajar bila di kota Purwodadi ada sebagian sekolah yang diminati oleh masyarakat sehingga mendapat murid yang banyak. Dan ada sekolah yang terpaksa harus tutup dikarenakan tidak ada murid yang mendaftar. Sekolah tersebut adalah SDN 15 dan SDN 06.

  Banyak pertimbangan yang mempengaruhi orang tua memilih sekolah tertentu untuk anak-anaknya. Ada sebagian masyarakat yang mengedepankan faktor kedekatan. Dikarenakan sekolah itu dekat dengan tempat tinggalnya sehingga mereka

  3

  biaya. Dan ada juga sebagian masyarakat yang memilih sekolah karena faktor kwalitas. Bagi mereka biaya dan jarak tidak menjadi masalah. Mereka akan mencari sekolah yang berkualitas walaupun biayanya mahal dan jaraknya jauh dari tempat tinggalnya.

  SD Islam Integral Luqman Al-Hakim adalah lembaga pendidikan baru di kota Purwodadi. SD Islam Integral Luqman Al-Hakim berdiri tahun pelajaran 2005/ 2006.

  Keberadaanya yang baru itu menjadikannya harus bersaing guna mendapatkan simpati dari masyarakat dengan sekolah lain yang telah lama. Meskipun baru ternyata SD Islam Integral Luqman AL-Hakim mampu mendapat simpati dari masyarakat. Terbukti dengan terpenuhinya kuota jumlah siswa yang masuk, yang ditentukan oleh sekolah. Bahkan peminatnya lebih banyak dari harapan yang telah dicanangkan. SD Islam Integral Luqman Al-Hakim menargetkan memperoleh 30 siswa untuk tahun pembelajaran 2005/2006. Jumlah pendaftar keseluruhan ada 37 calon siswa. Yang diterima sekolah 32 siswa. Dikarenakan keterbatasan tempat terpaksa 5 anak ditolak. Yang lebih menarik lagi adalah, pendaftaran murid baru sudah ditutup jauh hari sebelum proses pembelajaran dimulai. Minggu terakhir bulan Mei 2005 pendaftaran di SD Integral Luqman Al-Hakim untuk tahun Pembelajaran 2005/2006 telah ditutup. Melihat keberadaan SD Islam Integral yang baru tersebut dan animo masyarakat yang tinggi maka sangat menarik diadakan penelitian terhadap masyarakat guna mengetahui motivasi mereka memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim sebagai sarana pendidikan bagi anak-anaknya.

  4 B. RUMUSAN MASALAH

  Setelah melihat pembahasan pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan bahwa pokok permasalahan penelitian ini yaitu :

  1. Bagaimana gambaran pendidikan SD I Integral Luqman Al-Hakim?

  2. Motivasi apakah yang melandasi orang tua memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim sebagai lembaga pendidikan bagi anak-anaknya?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Agar dapat memberikan gambaran serta arah yang jelas dalam melaksanakan penelitian ini, maka dapat dirumuskan tujuan yang ingin dicapai yaitu :

  1. Untuk mengetahui gambaran pendidikan SD I Integral Luqman Al-Hakim Purwodadi.

  2. Untuk Mengetahui motivasi yang melatar belakangi orang tua memilih SD Islam Integral Luqman Al-Hakim sebagai tempat sekolah bagi anak- anaknya.

  D. PENEGASAN ISTILAH

  Untuk menghindari terjadinya kekaburan dalam menginterpretasikan judul, maka peneliti perlu menjelaskan istilah-istilah sebagai berikut:

  1. Motivasi

  5

  Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu2.

  Sedangkan Dr. Oemar Hamalik menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.3 Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alasan-alasan yang menyebabkan masyarakat Purwodadi memilih SD Islam Integral sebagai lembaga pendidikan bagi anak-anaknya.

  2. Orang Tua Yang dimaksud dengan orang tua adalah semua orang tua yang menyekolahkan anaknya di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim.

  3. SD Islam Integral Luqman Al-Hakim Yang dimaksud dengan SD Islam Integral Luqman Al-Hakim adalah sebuah Sekolah Dasar Islam yang berada dibawah maungan Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah Purwodadi Grobhogan. Beralamat di J1 Diponegoro Gg.

  Keling II Telp. 081 665 6201.

E. METODE PENELITIAN

  Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  

2 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka, 1994 ), Cet 3, him. 666.

  3 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2003 ), Cet. 3, him 106.

  6

  1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat kualitatif.

  Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.4

  2. Jenis Dan Sumber Data,

  a. Sumber Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh. Ada tiga macam sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

  1) Person yaitu sumber data yang bisa memberikan jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.

  2) Place yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Misalnya ruangan, wujud benda, aktivitas, laju kendaraan dan lain-lain.

4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), Cet.

  7

  3) Paper yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain.5 b. Jenis Data

  1) Data primer Menurut Lofland dan Lofland (1984 :47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan. Selebihnya adalah data-data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.6

  Dengan demikian kata-kata dan tindakan orang yang diamati dan diwawancarai merupakan sumber data utama. Yang dimaksud dengan orang yang diamati disini adalah semua terlibat di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim dan semua wali murid.

  2) Data sekunder Sumber data diluar kata dan tindakan adalah sumber kedua. Yaitu berupa data-data tertulis. Misalnya buku, arsip, majalah illmiah, dokumen pripadi, dan dokumen resmi. Meskipun menjadi sumber kedua, sumber-sumber tertulis ini keberadaanya jelas tidak bisa diabaikan.7

3. Teknik Pengumpulan Data

  

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

1998), Cet. 11, him. 115

6 Lexy J. Moleong, op.cit., him. 112

  8

  a. Teknik Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian.

  Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat teijadi atau berlangsungnya peristiwa disebut observasi langsung, sehingga observasi berada bersama obyek yang diselidiki. Observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat o berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki.

  Dengan teknik ini peneliti akan terjun langsung di SDII Luqman Al- Hakim Purwodadi menemui wali murid.

  b. Teknik komunikasi Teknik komunikasi adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi anatra pengumpul data dengan sumber data.8

  9 Untuk teknik komunikasi ini peneliti menggunakan alat berupa interviu sebagai teknik komunikasi langsung. Dalam pelaksanaannya, peneliti memilih interviu terpimpin (guided interview), yaitu interviu yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.10

8 S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. 2, him. 159.

9 Ibid., him. 165.

  9

  Interviu digunakan peneliti untuk memperoleh data yang bersumber dari para pengajar, kepala sekolah, dan wali murid SDII Luqman Al- Hakim Purwodadi.

  c. Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya yang berkaitan dengan masalah penelitian.11

  Teknik ini akan digunakan untuk mendapatkan catatan-catatan, arsip, dokumen yang ada di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim Purwodadi.

4. Teknik Analisis Data

  Agar data-data yang telah dikumpulkan mudah dipresentasikan kepada orang lain maka akan di analisa seluruh data yang ada dengan pemprosesan, pencocokan, pengaturan secara sistematis semua hasil komunikasi dengan wawancara, catatan-catatan lapangan dan semua bahan-bahan lain yang telah dikumpulkan. Dalam menganalisis data yang terkumpul penulis menggunakan metode analisis diskriptif kualitatif dengan mendasarkan pada berfikir ii

  10

  deduktif. Maksudnya adalah berangkat dari yang umum kemudian menilai sesuatu yang bersifat khusus dengan bertitik tolak dari yang bersifat umum.12 Dalam analisis data ini di tempuh dua tahapan yaitu : a. Klasifikasi selama pengumpulan data.

  Pada tahap ini peneliti akan selalu mengembangkan data yang ada guna mendapatkan data-data baru. Mengoreksi data-data yang kurang jelas dan mengarahkan analisa pada dampak pemberangkatan keija di lapangan. Untuk menunjang pada tahapan ini peneliti akan membuat lembar rangkuman, pengkodean guna mengidentifikasi tema dan pembuatan memo untuk menanggulangi lupa akibat banyaknya informasi yang diperoleh.

  b. Analisis data setelah pengumpulan data.

  Pada tahapan ini peneliti akan disibukan untuk mengkaji data yang ada dan dianalisis seperlunya sehingga siap untuk disusun dalam penampilan data berupa skripsi.

F. SISTEMATIKA

  Untuk memudahkan penulis dalam membahas skripsi ini, maka penulis berusaha mengklasifikasikan menjadi lima bab dan dapat dilihat dari uraian berikut: BAB I : PENDAHULUAN

  11

  Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  : LANDASAN TEORI BABU

  Bab ini akan membahas tentang pengetian motivasi, jenis dan sifat-sifat motivasi, prinsip-prinsip motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini dilaporkan tentang situasi umum SD Islam Integral Luqman Al-Hakim yang meliputi: letak dan keadaan geografis, sejarah berdirinya, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan siswa, serta struktur organisasi yang ada. Kemudian akan dilaporkan data-data yang diperoleh melalui studi dokumen dan angket tentang motivasi wali murid menyekolahkan anaknya di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim.

  BAB IV : ANALISIS DATA Pada bab ini tiap-tiap aspek permasalahan dianalisa berdasarkan pada data-data yang ada. Analisa tersebut untuk mengetahui secara mendalam dan detail tentang motivasi wali murid yang sebenarnya menyekolahkan anaknya di SD Islam Integral Luqman Al-Hakim.

  BABY : PENUTUP

  Bab ini berisi kesimpulan, saran-saran, dan penutup

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Motivasi Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu1. Christine Harvey menjelaskan bahwa motivasi adalah komoditi yang sangat

  dibutuhkan oleh semua orang. Kita memerlukannya setiap hari untuk menjalankan kehidupan kita, untuk membantu orang lain, untuk memimpin sekelompok orang, dan untuk mencapai tujuan kita.2

  Motivasi dikatakan sebagai sebuah komoditi yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia karena kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain akan mempengaruhi sukses seseorang dalam bisnis dan memperoleh kepuasan dalam kehidupan. Dengan menggunakan beberapa metode praktis untuk memotivasi, seseorang akan dapat mempengaruhi hasil-hasil yang ingin dicapai dalam kehidupanya secara luar biasa.

  Misalnya dengan cita-cita yang dimiliki, dengan melihat kondisi sekitar seseorang bisa termotivasi untuk berbuat yang berbuat untuk menang. lebih baik. Berbuat untuk sukses. Dan

1 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994 , Cet 3, him. 666.

2 Christine Harvey, Motivasi Yang Sukses Dalam Sepekan, PT Kesaint Blanc Corp, Jakarta, 1996,

  13

  Dalam situasi tertentu motivasi dapat menjadi keterampilan yang sangat menguntungkan dan dapat dicapai oleh semua orang. Tidak ada batas terhadap situasi dimana motivasi ini dapat diterapkan, maupun terhadap tingkat keterampilan yang dapat dicapai. Misalnya seorang psikolog. Secara umum seorang psikolog dengan keahlianya dia mampu memotivasi dirinya sendiri. Bahkan ia juga mampu mengurai, memecahkan masalah orang lain dan membangkitkannya untuk keluar dari permasalahannya itu.

  Sebaliknya motivasi juga bisa mempengaruhi seseorang untuk berbuat kejahatan. Misalnya dengan kata-kata negatif, atau pemikiran-pemikiran yang tidak baik. Tidak jarang orang yang melakukan tindakan kejahatan hanya termotivasi karena rasa dendam. Atau sifat hasut dan cemburu.

  Sementara itu Me Donald (1959) dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.3

  Dalam rumusan tersebut diatas ada tiga unsur yang saling berkaitan, ialah sebagai berikut:

  1. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

  Perubahan tersebut teijadi disebabkan oleh perubahan tertentu pada system neurofisiologis dalam organisme manusia, misalnya : karena teijadinya perubahan dalam system pencernaan maka timbul motif lapar. Di samping, itu ada juga energi yang tidak diketahui.

  14

  2. Motivasi ditandai oleh timbulnya perasaan (effective arousal).

  Mula-mula berupa ketegangan psikologis, lalu berupa suasana emosi.

  Suasana emosi ini menimbulkan tingkah laku yang bermnotif. Perubahan ini dapat diamati pada perbuatannya. Contoh : seseorang terlibat dalam suatu diskusi, dia tertarik pada masalah yang sedang dibicarakan, karenanya dia bersuara/mengemukakan pendapatnya dengan kata-kata yang lancar dan cepat.

  3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.

  Pribadi yang bermotivasi memberikan respons-respons ke arah suatu tujuan tertentu. Respons-respons itu berfungsi ke arah suatu tujuan tertentu.

  Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Tiap respons merupakan suatu langkah kearah mencapai tujuan. Contoh : si A ingin mendapat hadiah, maka ia belajar misalnya mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, menempuh tes, dan sebagainya.4

  Motivasi dapat ditinjau dan dipahami dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu sebagai berikut:

  1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses.

  Pengetahuan tentang proses ini dapat membatu seseorang untuk menjelaskan tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain.

  15

  2. Menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk-petunjuk tersebut dapat dipercaya apabila tampak keguanaanya untuk meramalkan dan menjelaskan tingkah laku lainnya.5 6

  Dalam konteks agama Islam disebutkan bahwa perbuatan seseorang itu dinilai berdasarkan niatannya. Dinilai disini maksudnya adalah mendapat pahala dari Allah swt. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori disebutkan bahwa : j ^ s j

  La3j ( J j i L l j ( J t.**l»<a*u ( J l s AiC- L - i LL l L11

  4 " q A i j 4Sll ^1] (J^ 1-ajj J dlLulh-J

  

4 " j - v g o j\ \ g .U x^aj j

  LpJ Cjjl£

  l A

  6(t^ °'J j ) Artinya : “Dari Umar bin Khotob ra. Berkata saya mendengar bahwa Rasulullah saw bersabda perbuatan itu tergantung dengan niatnya, barang siapa berhijrah karena dunia yang dicarinya atau karena perempuan yang akan dinikahinya, maka hijrahnya akan sampai sesuai dengan apa yang telah diniatkannya”. (HR Bukhori)

  Dari hadist diatas sangat jelas bahwa agama Islam juga mengatur dan menjelaskan bagaimana seseorang harus memiliki motivasi dalam setiap perbuatannya. Hendaknya bagi setiap muslim harus memiliki motivasi yang baik yang melandasi setiap perbuataanya. Motivasi yang baik disini adalah setiap melakukan perbuatan harus dilandasi dengan niatan yang ikhlas karena mengharap

5 Ibid, him. 105

  16

  ridho dan pahala dari Allah swt semata. Bukan karena dunia dan bukan juga karena orang lain. Perbuatan yang termotivasi bukan karena mengharap ridho Allah pada hakekatnya perbuatan itu sia-sia. Atau tidak mendapat pahala disisi Allah swt.

  Sedangkan didalam Al-Qur’an Allah swt mengingatkan agar manusia tidak hanya berorientasi kepada dunia saja. Akan tetapi Allah menyuruh agar manusia berorientsi pada akherat pula. Karena semata-mata motivasi hidup untuk dunia sangatlah merugi. Dunia sifatnya tidak kekal. Sedangkan kehidupan akherat adalah lebih baik dan kekal abadi selamanya. Banyak ayat yang menjelaskan hal ini. Disini penulis sampaikan beberapa diantaranya : Artinya : Dan sesungguhnya kehidupan akherat itu lebih baik bagimu dari pada kehidupan yang pertama (dunia) (QS Adh Dhuha : 4)

  Meskipun dunia tidak kekal, Allah tetap melarang manusia untuk melupakan kehidupan di dunia. Karena pada hakekatnya manusia hidup di diniai yang mau tidak mau tidak dapat lepas dari kehidupan dunia seperti makan, minum dan lain sebagainya. Oleh sebab itulah sebagaimana dalam ayat berikut ini Allah menyuruh agar manusia untuk serius dalam urusan dunia namun juga tidak melupakan urusan akherat. Allah berfirman: 7

  17 8(VV:u ^ o H U lill j 'e>j2,!)i\ jl^ ll ^Sll liijl Uu3 £ jj! j

  Artinya : Dan carilah apa yang dianugerahkan Allah swt kepadamu dari (kebahagiaan) negeri akherat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) dunia. (QS. Al Qoshosh : 77)

B. Jenis dan Sifat Motivasi

1. Jenis Motivasi

  Motivasi banyak jenisnya. Para ahli mengadakan pembagian jenis-jenis motivasi menurut teorinya masing-masing. Dari keseluruhan teori motivasi dapat diajukan tiga pendekatan untuk menentukan jenis-jenis motivasi, yakni (1) pendekatan kebutuhan, (2) pendekatan fungsional, dan (3) pendekatan deskriptif, a. Pendekatan kebutuhan.

  Abraham H. Maslow melihat motivasi dari segi kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia sifatnya bertingkat-tingkat. Pemuasan terhadap tingkat kebutuhan tertentu dapat dilakukan jika tingkat kebutuhan sebelumnya telah mendapat pemuasan. Kebutuhan-kebutuan itu adalah (1) kebutuhan fisiologis; yaitu kebutuhan primer yang harus dipuaskan, (2) kebutuhan keamanan baik keamanan batin maupun keamanan barang atau benda, (3) kebutuhan social; terdiri dari kebutuhan perasaan untuk diterima oleh orang lain, perasaan dihormati, kebutuhan untuk berprestasi, dan kebutuhan 8

  18

  perasaan berprestasi. (4) kebutuhan berprestise; yakni kebutuhan yang erat hubungannya dengan status seseorang.

  b. Pendekatan fungsional Pendekatan fungsional ini berdasarkan pada konsep-konsep motivasi, yakni: penggerak, harapan dan insentif. Penggerak maksudnya adalah yang memberi tenaga tetapi tidak membimbing, bagaikan mesin tetapi tidak mengemudikan kegiatan. Harapan adalah keyakinan sementara bahwa suatu hasil akan diperoleh setelah dilakukan tindakan tertentu. Insentif adalah obyek tujuan yang actual yang dapat diberikan secara konkrit atau dalam bentuk simbolik.

  c. Pendekatan deskriptif Masalah motivasi ditinjau dari pengertian-pengertian deskriptif yang menunjuk pada kejadian-kejadian yang dapat diamati dan hubungan- hubungan matetamik. Masalah motivasi dilihat berdasarkan keguanaan dalam rangka mengendalikan tingkah laku manusia.

2. Sifat Motivasi

  Berdasarkan pengertian dan analisis motivasi yang dikemukakan diatas, pada pokoknya motivasi memiliki dua sifat, yakni motifasi intrinsik dan moticasi ekstrinsik.

  Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Motivasi ini sering disebut dengan motivasi mumi, atau motivasi yang sebenarnya yang timbul dari dalam diri

  19

  sendiri. Misalnya motivasi ingin memperoleh informasi dan pengalaman, pemahaman sikap untuk berhasil dan lain-lain.

  Motivasi ektrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh factor-faktor dari luar. Seperti angka, ijazah, tingkatan hadiah, pertentangan dan persaingan dan lain sebagainya.

  Antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik sulit dibedakan mana yang lebih baik. Yang diinginkan adalah timbulnya motivasi intrinsic namun motivasi ini tidak mudah dan tidak selalu dapat timbul. Oleh sebab itu motivasi ekstrinsik bisa ditimbulkan dan dibangkitkan baru kemudian timbul motivasi intrinsik9.

  C. Prinsip-Prinsip Motivasi Berdasarkan hasil penelitian yang seksama tentang upaya yang mendorong motivasi siswa untuk belajar lebih giat, khususnya pada sekolah yang mengacu pada pengembangan se lf motivation mengemukakan bahwa prinsip-prinsip motivasi adalah sebagai berikut:

  1. Pujian lebih efektif daripada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah dilakukan.

  2. Para siswa memounyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang perlu mendapat kepuasan. Kebutuhan itu berwujud dalam kebutuhan- kebutuhan yangberbeda-beda. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhanya

  20

  secara efektif melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam motivasi belajar.

  3. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada motifasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasan kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri.

  4. Tingkah laku (perbuatn) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan penguatan.

  5. Motivasi mudah belajar kepada orang lain. Guru yang bermninat dan antusias dapat mempengerahui siswa mwnjadi berminat dan antusias pula yang pada gilirannya akan mendorong motivasi pada rekan-rekannya.

  6. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motifasi belajar. Apabila siswa telah memahami tujuan belajar dan pembelajaran yang hendak dicapai maka prbuatan belajar ke arah tujuan teersebut akan meningkat karena daya dorongnya menjadi lebih besar.

  7. Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas-tugas yang dipaksakan dari luar.

  8. Ganjaran dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk merangsang minat belajar.

  9. Teknik dan prosedur yang bervariasi adalah sangat efektif untuk memelihara minat yang telah ada. Strategi yang dilaksanakan secara

  21

  bervariasi dapat menciptakan suasana yang menantang dan menyenangkan sehingga lebih mendorong motivasi untuk melakukan sesuatu.

  10. Minat khusus yang dimiliki siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaan.

  11. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa yang lamban, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolng pandai.

  12. Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu menjadi lebih baik. Keadaan emosi yang lemah dapat mendorong perbuatan yang lebih energik.

  13. Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan dan menggaggu perbuatan karena perhatiannya terarah pada hal lain.

  14. Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi, bahkan dapat menyebabkan demoralisasi, yakni perbuatan yang tidak wajar.

  15. Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.

  16. Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar dibandingkan dengan paksaan orang dewasa.

  22

  17. Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Apabila motivasi yang dimiliki diberi berbagai tantangan, maka akan tumbuh kegiatan kreatifnya.10

  Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip motivasi yang ada sebenarnya juga berlaku secara umum. Ketika dikaitkan dengan motivasi orang tua dalam memilih lembaga pendidikan untuk anaknya maka prinsip-prinsip diatas juga berlaku. Maka apapun motivasi mereka sebenarnya tidak terlepas dari prinsip-prinsip diatas.

  Disamping itu harapan masyarakat terhadap sekolah dan guru mengalami perubahan yang jelas. Orang tua menjadi lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan sekolah melalui keanggotaan dewan sekolah, komite pemilihan kepala sekolah dan sebagainya.11

  Keterlibatan masyarakat yang begitu jelas ini menambah keyakinan kita akan motivasi masyarakat terhadap sekolah. Keterlibatan orang tua murid dalam menentukan kebijakan sekolah diharapkan akan bisa menjembatani keinginan- keinginan masyarakat terhadap sekolah tersebut. Sehingga tidak ada keinginan- keinginan dari masyarakat yang tidak di akomodir.

  Bagi sekolah aspirasi masyarakat tidak dianggap remeh. Karena pada hakekatnya mereka adalah bagian dari pelanggan lembaga pendidikan tersebut, sedangkan pelanggan utama yaitu pelajar yang secara langsung menerima jasa.

  10 Op. Cit, him. 116

  

11 Cyril Poster, Gerakan Menciplakan Sekolah Unggul, Lembaga Indonesia Adidaya, Jakarta,

  23

  Pelanggan kedua yaitu orang tua, gubernur atau sponsor pelajar yang memiliki kepentingan langsung secara individu maupun institusi dan pelanggan ketiga yaitu pihak yang memiliki peran penting, meskipun tak langsung, seperti pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.12

  Sedangkan institusi pendidikan adalah pihak yang memberikan jasa. Jasa-jasa ini meliputi pemberian beasiswa, penilaian, dan bimbingan bagi para pelajar, orang tua, dan para sponsor mereka. Para pelanggan terdiri dari bermacam-macam golongan dan perlu diidentifikasi.13

  D= Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

  Banyak factor yang dapat mempengaruhi motivasi -seseorang. Ada berbagai upaya tertentu secara nyata yang dapat meningkatkan motivasi untuk melakukan sesuatu. Upaya-upaya itu terdiri dari pelaksanaan fungsi-fungsi...penggerakan, harapan, insentif, dan disiplin. Secara garis besarnya dapat dikemukakan dalam uraian di bawah ini.

  1. Upaya menggerakan motivasi Upaya menggerakan/menggugah perhatian dan minat sangat diperlukan dalam rangka untuk menciptakan kondisi yang diharapkan. Karena bisa jadi dalam kondisi-kondisi tertentu akan terdapat situasi-situasi yang tidak mendukung. Maka melakukan tindakan untuk mengatasi keadaan tersebut

12 Edward Sallis, Total Qualiy Management In Education, Ircisod, Jogyakarta, 2006, him. 68.

  24

  merupakan langkah yang sangat tepat. Sehingga bisa menumbuhkan motivasi tersendiri atau dalam rangka menjaga motivasi yang telah ada.

  2. Upaya pemberian harapan Setiap siswa memiliki harapan-harapan tertentu setelah menyelesaikan pelajaran, atau tugas atau suatu proyek. Guru perlu memberikan harapan- harapan tertentu untuk mengugah motivasi belajar siswa. Berkenaan dengan masyarakat secara umum maka sebenarnya semua orang pasti memiliki harapan-harapan tertentu setelah melakukan perbuatan. Termasuk ketika wali murid memasukan anaknya di sekolah tertentu. Mereka pasti juga memiliki harapan-harapan yang akan diperoleh anaknya setelah menempuh proses pembelajaran di sekolah tersebut.

  Harapan-harapan yang dimiliki oleh orang tua tentunya tidak terlepas dari motivasi awal ketika anaknya dimasukan di sekolah yang bersangkutan.

  3. Upaya pemberian insentif Pemberian hadiah dan dorongan secara lisan atau tertulis ada pengaruhnya terhadap motivasi. System pemberian angka juga dapat mendorong motivasi. Itu sebabnya insentif-insentif yang diberikan baik berupa apapun memiliki pengaruh motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu.

  4. Upaya pengaturan tingkah laku.

  Ketika sekolah terbiasa dengan suasana disiplin, maka akan membuat komponen yang lain termasuk pengamat dan orang tua bertindak disiplin

  25

  pula sebagaimana yang telah diterapkan di sekolahan. Maka keadaan seperti ini terjadi proses motivasi berdisiplin.14 Melihat factor-faktor diatas maka dapat dilihat bahwa sebenarnya motivasi memiliki berbagai macam fungsi. Yaitu sebagai pendorong, pengarah, dan penggerak tingkah laku.

  Dengan melihat keadaan tersebut, kaitanya dengan motivasi yang dimiliki masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya, maka motivasi mereka juga tidak terlepas dari fungsi-fungsi tersebut diatas. Motivasi itulah yang menjadi tenaga pendorong, pengarah dan menggerakan tingkah laku masyarakat untuk mengarahkan pilihan mereka kepada SD Islam Integral Luqman Al-Hakim.

  

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SD Islam Integral Luqman Al Hakim Purwodadi Sekolah Dasar Islam Integral Luqman Al Hakim merupakan salah satu sekolah

  dasar swasta di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan, dibawah naungan Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah Purwodadi. Didirikan pada tanggal 10 Februari 2005 M bertepatan dengan 1 Muharrom 1426 H.

  SD Islam Integral Luqman Al-Hakim merupakan lembaga pendidikan yang mengintegrasikan ilmu, amal dan keikhlasan. Menumbuh kembangkan potensi siswa dalam aspek keagamaan (ruhiyah), keilmuan (aqliyah) dan ketrampilan (jasadiyah). Dalam melaksanakan proses pendidikan SD Islam Integral Luqman Al-Hakim melakukan pendidikan dengan keteladanan, keikhlasan dan professional. Model pendidikan tersebutdirancang sebagai mitra para keluarga muslim untuk membentuk keluarga yang berkepribadian islami, cerdas dan berprestasi.

  Pendirian SD Islam Integral Luqman Al-Hakim telah mendapat Surat Rekomendasi dari Kepala UPTD Pendidikan Dasar Kecamatan Purwodadi dengan Nomor Surat 421.2/309/2005 dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Grobogan dengan Nomor Surat 421.2/475/B/2005.

  Saat ini SD Islam Integral Luqman Al-Hakim dikelola oleh seorang kepala

  27

  dihidangnya. Guru SD Islam Integral Luqman Al-Hakim merupakan alumni PTN dan PTS serta Pesantren.

  Tahun pertama pembukaan SD Islam Integral Luqman Al-Hakim telah mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan dari masyarakat Purwodadi.

  Terbukti dengan kepercayaan mereka menyerahkan anak-anaknya untuk dididik dan dibina di SD Integral. Pembukaan siswa baru tahun pertama yaitu tahun ajaran 2005/2006 SD Islam Integral telah mendapat murid 34 siswa. Kemudian pada bulan Apiil 2006 ada tambahan satu murid pindahan dari SDN Depok. Jadi siswa SD Islam Integral Luqman Al-Hakim saat ini kelas satu sebanyak 35 siswa.

  Pada tahun kedua, yaitu tahun ajaran 2006/2007 SD Islam Integral Luqman Al- * Hakim juga mendapat tanggapan masyarakat yang sangat bagus. Terbukti dengan antusiasisme masyarakat mendaftarkan anaknya untuk dididik di SD II Luqman Al- Hakim. Pendaftaran murid baru SD II Luqman Al-Hakim dibka mulai tanggal 1 April 2006. Terhitung mulai tanggal 9 Mei 2006 pendaftaran murid baru ditutup, karena jumlah siswa yang dibutuhkan telah terpenuhi. Yaitu sebanyak 35 siswa.

  Secara geografis, SDII Luqman Al Hakim tepatnya berada di Jl. P. Diponegoro Gg. Keling II Kalongan, Purwodadi.

  Kelurahan Kalongan merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Purwodadi. Di sebelah utara, Kelurahan Kalongan berbatasan dengan Kelurahan Purwodadi. Di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan Kelurahan Danyang. Dan di sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Ngraji.

  Kecamatan Purwodadi sendiri merupakan Kecamatan di wilayah Kabupaten Grobogan, yang berbatasan:

  28

  • Barat : Kecamatan Penawangan Timur : Kecamatan Pulokulon - Selatan : Kecamatan Toroh Utara : Kecamatan Grobogan Adapun Yayasan Amanah sendiri adalah sebuah yayasan yang berdiri pada tahun 1996. Yayasan ini merupakan cabang dari Yayasan Pesantren Hidayatullah yang berpusat di Balikpapan. Ustadz Ahmad Tsaqif adalah kader Pesantren Hidayatullah cabang Surabaya yang ditugaskan untuk membuka cabang di Kabupaten Grobogan. Sebagai lembaga swadaya masyarakat, Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah bergerak di bidang sosial, dakwah, dan pendidikan. Di bidang sosial, Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah melakukan penyantunan dan pembinaan terhadap anak-anak terlantar dan yatim piatu. Anak-anak ini dibina di yayasan dan diarahkan agar dapat hidup bermanfaat. Di bidang dakwah, personil Yayasan Amanah mengadakan pembinaan keagamaan di lingkungannya. Bagi santri-santri binaan, mereka diteijunkan di bidang pembinaan anak-anak TPQ. Adapun untuk bidang pendidikan, sejak berdiri sampai tahun 2005 Yayasan Amanah teijun di bidang perintisan dan pembinaan TPQ. Baru di tahun 2005 ini kemudian mendirikan SD Islam Integral Luqman Al Hakim.

  Struktur organisasi Yayasan Amanah Pesantren Hidayatullah sebagai pihak

  Penasihat : Drs. H. Supomo Drs. H. Sutomo HP, SH. MM

  H. Moch. Hadi, BA Ir. H. Achmadi Widodo, MT Wartedjo Tejo Wibowo, S. Pd Dr. H. Soemitro Dr. H. Muhadjir Syatibi

  Ketua : Ahmad Tsaqif

  Wakil : Drs. Darmaji Sekretaris I

  : Yuliyanto Sekretaris II

  : Edy Purwanto Bendahara I : Nyuherto Bendahara II : Ir. Hartoyo Kabag Pendidikan. : Amin Suwarto S. Sos. I Dan struktur organisasi SDII Luqman Al Hakim adalah

  31

1. Visi dan Misi Visi

  SD Islam Integral Luqman Al Hakim menjadi lembaga yang unggul dan kompetitif di tingkatannya serta menjadi kebanggaan umat.

  Indikator:

  a. Unggul dalam pembentukan akhlakul karimah

  b. Unggul dalam aktivitas keagamaan

  c. Unggul dalam prestasi akademik

  d. Unggul dalam seni dan kreativitas

  Misi

  a. Menyelenggarakan pengelolaan sekolah yang berwawasaan tauhid (integral)

  b. Menerapkan manajemen partisipatif, dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan yang terkait dengan proses pendidikan.

  c. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah

2. Tujuan

  a. Mendidik anak-anak muslim untuk memahami dasar-dasar ajaran Islam dengan benar sehingga melahirkan iman yang kokoh, taat beribadah dan

  32

  b. Mendidik anak-anak muslim agar menjadi manusia yang cerdas dan menguasai dasar-dasar iptek sebagai bekal pengembangan diri selanjutnya.