TESIS ANALISIS EFISIENSI TATA NIAGA SAPI POTONG KELOMPOK TERNAK LEMBU SURO KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO

  TESIS ANALISIS EFISIENSI TATA NIAGA SAPI POTONG KELOMPOK TERNAK LEMBU SURO KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO PENELITIAN EKSPLORATIF Oleh : AHFADIN HARFAN 061414353003 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  ANALISIS EFISIENSI TATA NIAGA SAPI POTONG KELOMPOK TERNAK LEMBU SURO KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO PENELITIAN EKSPLORATIF TESIS untuk memperoleh gelar Magister dalam Program Studi Agribisnis Veteriner pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya AHFADIN HARFAN 061414353003 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016

  PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam TESIS yang berjudul :

  ANALISIS EFISIENSI TATA NIAGA SAPI POTONG KELOMPOK TERNAK “ LEMBU SURO ” KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO

  tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar magister di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Surabaya, 16 Februari 2016 Ahfadin Harfan

  NIM. 061414353003

  Lembaran Pengesahan

  TESIS INI TELAH DISETUJUI OLEH : Pembimbing Ketua

  Dr. Hj. Mirni Lamid, drh, MP

  NIP. 196201161992032001 Pembimbing Serta Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh. MS.

  NIP. 195005351197911001 Mengetahui,

  Ketua Program Studi Magister Agribisnis Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. MP., drh.

  NIP. 196911101997032001 Tesis ini telah diuji dan dinilai pada Tanggal : 16 Februari 2016

  PANITIA PENGUJI SIDANG PENELITAN TESIS Ketua : Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. MP., drh.

  Sekretaris : Dr. Soeharsono, drh., M.Si. Anggota : 1. Dr. Dady Soegianto Nazar, drh., M. Sc.

  2. Dr. Hj. Mirni Lamid, drh., M.P.

  3. Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh., M.S.

  Surabaya, 16 Februari 2016 Program Studi Magister Agribisnis Veteriner

  Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

  Dekan, Prof. Dr. Pudji Srianto, drh., M.Kes

  NIP. 19560105 198601 1 001 Seminar hasil penelitian tesis ini telah diuji dan dinilai pada Tanggal : 5 Februari 2016

  PANITIA PENGUJI SEMINAR HASIL PENELITAN TESIS Ketua : Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. MP., drh.

  Sekretaris : Dr. Soeharsono, drh., M.Si. Anggota : 1. Dr. Dady Soegianto Nazar, drh., M. Sc.

  2. Dr. Hj. Mirni Lamid, drh., M.P.

  3. Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh., M.S. Seminar usulan penelitian tesis ini telah diuji dan dinilai pada Tanggal : 8 Januari 2016

  PANITIA PENGUJI SEMINAR PROPOSAL PENELITAN TESIS Ketua : Dr. Hj. Mirni Lamid, drh., M.P.

  Sekretaris : Prof. Dr. Koesnoto Supranianondo, drh., MS Anggota : 1. Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. MP., drh.

  2. Dr. Soeharsono, drh., M.Si.

  3. Dr. Dady Soegianto Nazar, drh., M. Sc. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan Tesis dengan judul :

  ANALISIS EFISIENSI TATA NIAGA SAPI POTONG KELOMPOK TERNAK “ LEMBU SURO ” KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO

  Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga Prof. Dr. Puji

  Srijanto, drh., M.S. atas kesempatan mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

  Prof. Hj. Romziah Sidik, Ph.D., drh. Selaku mantan Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga yang telah membimbing dan memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama proses perkuliahan berlangsung.

  Dr. Widya Paramita Lokapirnasari. MP., drh. selaku Ketua Program Studi Magister Agribisnis Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang telah mebimbing dan memberikan arahan.

  Dr. Dady Soegianto Nazar, drh., M.Sc. selaku Mantan Ketua Program Studi Magister Agribisnis Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang telah mebimbing dan memberikan arahan dalam perkuliahan.

  Dr. Hj. Mirni Lamid, drh., MP selaku Pembimbing Pertama dan Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh., M.S selaku Pembimbing serta, atas kesediaannya dalam memberikan bimbingan, saran dan nasehat yang berguna selama penulisan serta dalam selesainya penyusunan Tesis ini.

  Dr. Widya Paramita Lokapirnasari, drh., MP selaku Ketua Penguji, Dr. Soeharsono, drh., M.Si selaku Sekretaris Penguji, Dr. Dady Soegianto Nazar, drh., M.Sc., Dr. Hj. Mirni Lamid, drh., MP dan Prof. Dr. Koesnoto Soepranianondo, drh., M.S. selaku Anggota Penguji.

  Seluruh Staf pengajar Program Studi Magister Agribisisnis Veteriner atas wawasan keilmuan selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga.

  Bapak Bupati Bojonegoro Drs. H. Suyoto M.Si., beserta staf dan jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis dan bantuan selama penelitian berlangsung.

  Ketua kelompok dan seluruh peternak sapi potong di kelompok tani ternak “Lembu Suro” Desa Hargomulyo Kecamatan Kedewan atas kesedian dalam meluangkan waktunya untuk membantu penulis mendapatkan informasi dan data serta memberi izin melakukan survey langsung ke peternakan hingga kegiatan penelitian berakhir.

  Kedua orang tua, Drs. Arifin Fz, M.PdI, ibunda Sulasmi dan Adek Tercinta Selvia Darawati Harfani atas do’a dan ridhonya, serta nasihat dan semangat yang tiada hentinya diberikan hingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Kepada Siti Nurhofifah, Amd. Keb sebagai pemberi motivasi serta sabar dalam memberi semangat dalam mengerjakan tesis. Teman-teman Magister Agribisnis Veteriner Angkatan 2014 FKH UA yaitu Mas Adit, Mbak Lia, Mas Zul, Mbak Putri, Narta Sari Susanti dan Adinda Anina A. H, serta semua teman-teman Agribisnis Veteriner lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu namanya, yang selalu memberi dukungan semangat dan terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini.

  Kepada Saudara- Saudara tercinta : Tante, Om, Adek Sepupu, Kakak Sepupu, Teman-Teman CSS MORA UA, Teman rumah yang selalu memberikan Doa, Dukungan dan Semangat yang tiada hentinya diberikan hingga Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

  Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih memerlukan banyak penyempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

  Surabaya, 16 Februari 2016 Penulis

  RINGKASAN

  Analisis Efisiensi Tataniaga Sapi Potong Kelompok Ternak “Lembu Suro” Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro.

  Kebutuhan daging sapi nasional pertahun angkanya mencapai 653 ribu ton atau setara dengan 3.657.000 ekor sapi potong, dimana rata-rata kebutuhan konsumsi masyarakat untuk daging sapi setiap bulan jumlahnya sebesar 305 ribu ekor sapi. dari jumlah kebutuhan yang besar tersebut, angka produksi dari peternak lokal hanya mampu memenuhi sebesar 406 ribu ton atau setara dengan 2.339.000 ekor sapi potong. Hal ini yang menyebabkan adanya gap kekurangan pasokan dari sapi lokal untuk kebutuhan nasional yaitu sebesar 247 ribu ton daging sapi atau setara dengan 1.383.000 ekor sapi potong (Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2015).

  Jumlah populasi sapi potong di Jatim tahun 2014 mencapai 4,12 juta ekor. Jumlah populasi tersebut merupakan populasi terbesar di Indonesia, yang berkontribusi 32 persen terhadap kebutuhan daging nasional nasional (Dinas Peternakan Jatim, 2015). Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu lumbung sapi potong untuk Provinsi Jawa Timur. Populasi sapi potong di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2014 tercatat sebanyak 172.673 ekor, meningkat 8 persen dibandingkan dengan populasi tahun 2013 yang berjumlah 160.037 ekor atau meningkat 18 persen dibandingkat dengan populasi tahun 2012 yang berjumlah 145,578 ekor.

  Peternakan sebagai suatu sistem agribisnis mengandung pengertian bahwa peternakan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu mulai dari agro input produksi hingga pemasaran produk yang dihasilkan. Pemilihan saluran pemasaran sangat penting di dalam suatu usaha. Usaha peternakan sapi potong, khususnya menyangkut tataniaga sapi potong belum banyak di atur oleh pemerintah. Usaha pemasaran yang membentuk suatu jaringan, mata rantainya terbentuk mulai dari tingkat peternak, blantik, pedagang pengumpul, jagal sampai konsumen. Jalur pemasaran yang tidak efisien/relatif panjang menyebabkan kerugian baik bagi peternak maupun konsumen, konsumen terbebani dengan beban biaya pemasaran yang berat dan peternak memperoleh pendapatan menjadi lebih rendah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi tataniaga sapi potong pada kelompok ternak “Lembu Suro” Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro.

  Penelitian ini menggunakan metode yang digunakan adalah metode survei dan wawancara yaitu pengumpulan informasi dari responden dengan alat bantu kuesioner. Data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari peternak dan lembaga-lembaga pemasaran, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan masalah-masalah yang diteliti. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peternakan sapi potong dan lembaga-lembaga pemasaran sedangkan variabel tergantung dalam penelitian ini yaitu biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan, farmer’s share dan efisiensi saluran tataniaga. Penelitian dilaksanakan di kelompok ternak “Lembu Suro” Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro pada bulan januari 2016. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis saluran tataniaga, analisis margin pemasaran, analisis keuntungan, analisis

  Farmer’s Share dan analisis efisiensi tata niaga. Saluran tataniaga ternak sapi

  potong dilakukan dengan analis deskriptif kualitatif dengan melakukan survei dan wawancara kepada peternak sapi potong dan lembaga-lembaga pemasaran yang kemudian nantinya di deskripsikan secara detail sesuai aslinya kemudian dianalisis biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan, farmer’s share dan nilai efisiensi tataniaga dengan rumus-rumus perhitungan yang telah ditetapkan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat saluran tataniaga yang ada pada saluran tataniaga kelompok ternak “Lembu Suro” Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro, yaitu saluran tataniaga I, II, III dan IV. Adapun lembaga pemasaran yang terlibat dalam tata niaga sapi potong pada kelompok ternak Lembu Suro Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro antara lain adalah Pedagang pengumpul Kecil (Polang antar desa dan antar kecamatan), Blantik pasar hewan, Pedagang pengumpul besar (Polang antar Kabupaten dan antar Provinsi).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa margin pemasaran yang didapat dari saluran tataniaga I(Alur Langsung) adalah sebesar 0 persen, saluran tataniaga II (Alur pendek) adalah sebesar 3,33 persen, saluran tataniaga III (Alur sedang) adalah sebesar 4,91 persen dan saluran tataniaga IV(Alur Panjang) adalah sebesar 10,21 persen. Farmer’s share yang didapat dari saluran tataniaga I (alur langsung) adalah sebesar 100 persen, saluran tataniaga II(Alur Pendek) adalah sebesar 96,67 persen, saluran tataniaga III (Alur Sedang) adalah sebesar 95,08 persen dan saluran tataniaga IV (Alur Panjang) adalah sebesar 89,78 persen. Adapun nilai efisiensi yang didapat oleh semua saluran tataniaga sapi potong kelompok ternak “Lembu Suro” terletak pada 0-33 persen, yang berarti seluruh saluran tataniaga efisien. Nilai efisiensi dari saluran tataniaga I(Alur langsung) adalah sebesar 0 persen, saluran tataniaga II (Alur pendek) adalah sebesar 0,76 persen, saluran tataniaga III (alur sedang) adalah sebesar 1,08 persen dan saluran tataniaga IV (Alur Panjang) adalah setelah dilihat dari margin pemasaran, Farmer’s Share dan nilai efisiensi tataniaga, maka didapatkan saluran tataniaga yang paling efisien yaitu saluran tataniaga I (Alur Langsung), karena margin pemasaran rendah, Farmer’s share yang tinggi dan Nilai efisiensi tataniaga rendah. Namun pada saluran tataniaga I (Alur Langsung) jarang terjadi, karena peternak menjual langsung ternak kepada konsumen dan itu hanya terjadi pada suatu keadaan tertentu saja yaitu pada saat Idul Adha (Idul Qurban) dan pada saat konsumen memiliki hajatan.

  SUMMARY Analysis on Beef Cattle’s trading efficiency of Lembu Suro Livestock Group in Kedewan District of Bojonegoro Regency

  The national demand of beef annually amounted to 653 thousand tons or equivalent to 3.657 million head of beef cattle, where the average consumption needs of society for beef each month amounted to 305 thousand head of beef cattle. From this large amount of demand, production figures from local farmers is only able to fulfill 406 thousand tons or equivalent to 2.339 million head of beef cattle. This causes the gap of insufficient supply on local cattle to national needs in the amount of 247 thousand tons of beef or equivalent to 1.383 million head of beef cattle (General Director of Animal Husbandry and Health, 2015).

  The population of cattle population in East Java in the year of 2014 reached 4.12 million head. This total population is the largest populations in Indonesia, which contributes 32 percent to the national need of meat (Department of Animal Husbandry East Java, 2015). Bojonegoro Regency is one of the cattle barns for the province of East Java. Cattle population in Bojonegoro Regency in the year of 2014 were amounted to 172 673 heads, increased 8 percent compared with the population of 2013 which is amounted to 160,037 heads or an increase of 18 percent compared with the population of 2012 which is amounted to 145.578 heads.

  Farms as an agribusiness system implies that the farm should be implemented fully and integrated ranging from agro production inputs to marketing the product. Selection of channel marketing is very important in a business. Cattle breeding business, especially regarding cattle trading system has not been set by the government. Marketing or trading system enterprises on cattle are mostly controlled by marketing institutions that form a network, its chain formed from the farmer level, broker, traders, butchers to consumers. Inefficient/relatively long marketing channels leads to disadvantages for both farmers and consumers, the consumers are burdened with the high marketing costs and the farmers receives lower. Therefore, this study aims to analyze the efficiency on the trading system of cattle on the livestock group in "Lembu Suro" Kedewan District of Bojonegoro Regency.

  This research method used survey and interviews methods which is the collection of information from respondents with a questionnaire tools. The data consist of primary data and secondary data. Primary data is data obtained directly from farmers and marketing institutions, while secondary data obtained from agencies associated with the problems discussed. The independent variables in this study is the cattle breeding and marketing institutions, while the dependent variable in this research is the marketing costs, marketing margins, profit, the farmer's share and trading system channel efficiency. The experiment was conducted in a livestock group "Lembu Suro" Kedewan District of Bojonegoro Regency in January 2016. Analysis of the data used in this research is the analysis of trading system channel, marketing margin analysis, profit analysis, analysis of farmer's share and analysis on the efficiency of the trade system. Trading system channels of cattle conducted by descriptive qualitative analysis with survey and interviews towards the farmer's of the cattle and marketing institutions which will then be described in detail originally and analyze the marketing costs, marketing margins, profit, the farmer's share and the efficiency on the trading system with calculation formulas that have been set.

  The results showed that there are four trading system channels that exist in the trading system channel on the livestock group of "Lembu Suro" Kedewan of Bojonegoro Districts, which is trading system channels I, II, III and IV. The marketing agencies involved in the trading system of cattle in the livestock group of Lembu Suro, Kedewan of Bojonegoro Districts includes Small scale- trader (Polang inter-village and inter-district), livestock brokers animal marketlarge scale- trader (Polang inter-regency and inter-provincial).

  The results showed that the marketing margin derived from trading system channel I (Direct Flow) is 0 percent, trading system channel II (Short Flow) is equal to 3,33 percent, trading system channel III (Medium Flow) amounted to 4.91 percent and the trading system channel IV (Long Flow) amounted to 10.21 percent. Farmer's share gained from trading system channel I (direct flow) is at 100 percent, the trading system channel II (Short Flow) amounted to 96.67 percent, trading system channel III (Medium Flow) amounted to 95.08 percent and trading system channel IV (Long Flow) amounted to 89.78 percent. The value of efficiencies gained by all channels of cattle trading system in the livestock group of "Lembu Suro" is located at 0-33 percent, which means that all trading system channels are efficient. The efficiency value of trading system channel I (Direct Flow) is 0 percent, trading system channel II (Short Flow) is 0.76 percent, the trading system channel III (medium flow) amounted to 1.08 percent and trading system channel IV (Long Flow) was 2,71 percent. Trading system channels of cattle in the livestock group of "Lembu Suro" seen from the marketing margins, farmer's share and the efficiency of the trading system, it is then obtained that the most efficient trading system channel is trading system channel I (Direct Flow), because the marketing margins are low, high farmer's share and low efficiency value of trading system. But in trading system channel I (Direct Flow) rarely happen, because farmers directly sell the livestock to consumers and it only occurs in a particular state only which is the time of Eid al-Adha (Eid al-Qurban) and when the consumer has a celebration.

  Analysis on Beef Cattle’s trading efficiency of Lembu Suro Livestock Group in Kedewan District of Bojonegoro Regency ABSTRACT

  This research was aimed to identifiying the channel of trading and institutions involved in beef cattle’s trading, margin distribution, farmer’s share and beef cattle’s trading efficiency of Lembu Suro livestock group in Kedewan district of Bojonegoro Regency. This reasearch used the survey method and to analized data used descriptive analysis. Method research with interview directly to respondents (breeder, marketing agency). The materials in this study were livestock group, three small-scale traders( Polang level District and Village), three livestock brokers animal market, and three large-scale traders(Polang level Province and Regency) at Banjarjo animal market of Padangan district, Padangan market, Kedewan market, Sumber Rejo market of Bojonegoro regency. Sampling of livestock grup used purposive sampling while for others marketing agencies applied snowball sampling teknique. The results of research showed that there were four (4) trading channels includes: livestock grup, small trader (Polang level district and village), cattle broker of animal market, large trader (Polang level province and regency) and consumer. The highest marketing margin was obtained from trading channel IV (Rp. 1.650.000,- per head) and the lowest was from trading channel I (Rp.0,- per head). The highest Farmer’s share was obtained from trading channel I( 100 percent ) and the lowest was from trading channel IV (89,78 percent). The efficiency of trading system on all channel trading system lies in the value of 0-33 percent. The highest Efficiency value was obtained from trading channel IV( 2,71 percent ) and the lowest was from trading channel I (0 percent). The conclusions of this research that the trading channel on Lembu Suro’s Livestock Group as seen from the marketing margin, farmer’s share and the efficiency of trading, so the most beef cattle’s trading efficiency of Lembu Suro Livestock Group is a trading channel

  1. Keywords : Beef Cattle, Trading Channel, marketing margin, efficiency trading channel, farmer’s share.

  DAFTAR ISI Halaman

  2.3.1. Kecamatan Kedewan ..................................................................... 12

  2.8. Farmer’s share ....................................................................................... 26

  2.7. Margin pemasaran ................................................................................. 26

  2.5.3.1 Alur pemasaran sapi ............................................................. 21 2.6. .Biaya pemasaran dan Keuntungan........................................................ 24

  2.5.3.Alur pemasaran ............................................................................... 21

  2.5.2. Lembaga Pemasaran ...................................................................... 18

  2.5.1. Fungsi pemasaran........................................................................... 17

  2.5.Tata Niaga ............................................................................................... 16

  2.4.Sistem Agribisnis .................................................................................... 14

  2.3.2. Desa Hargomulyo .......................................................................... 14

  2.3.Kabupaten Bojonegoro ........................................................................... 11

  HALAMAN SAMPUL DALAM ..........................................................................i PRASYARAT GELAR ..........................................................................................ii PERNYATAAN.......... ..........................................................................................iii PENGESAHAN .....................................................................................................iv PENETAPAN PANITIA PENGUJI .......................................................................v UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................viii RINGKASAN ........................................................................................................xi SUMMARY ..........................................................................................................xiii ABSTRACT ...........................................................................................................xv DAFTAR ISI..........................................................................................................xvi DAFTAR TABEL .................................................................................................xix DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xx DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xxi SINGKATAN DAN ARTI LAMBANG...............................................................xxii

  2.2.3. Sapi Simmental .............................................................................. 11

  2.2.1. Sapi Peranakan Ongole (PO) ........................................................... 9

  2.2. Sapi Potong .............................................................................................. 8

  2.1. Usaha Ternak Sapi Potong ...................................................................... 7

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 7

  

  

  1.2.Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

  

  

  2.9. Efisiensi tata niaga ................................................................................. 27

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL .................................................................. 28

  3.1.Kerangka Konseptual.............................................................................. 28

  3.2.Bagan Kerangka Konsep Penelitian ....................................................... 30

  BAB 4 MATERI DAN METODE PENELITIAN ................................................ 31

  4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................. 31

  4.2.Sampel , Besar Sampel dan Teknik Pengambilan sampel ...................... 32

  4.3.Variabel Penelitian dan Deskripsi Operasional Penelitian ..................... 33

  4.3.1.Variabel Penellitian ......................................................................... 33

  4.3.2. Deskripsi Operasional .................................................................... 34

  4.4.Bahan Penelitian ..................................................................................... 36

  4.5.Instrumen Penelitian ............................................................................... 37

  4.6.Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 37

  4.7.Analisis Data ........................................................................................... 37

  4.7.1.Analisis deskriptif .......................................................................... 37

  4.7.2. Biaya Pemasaran ............................................................................ 38

  4.7.3. Analisis Margin Pemasaran ........................................................... 38

  4.7.4. Analisis Keuntungan ...................................................................... 39

  4.7.5. Farmer’s Share ............................................................................... 40

  4.7.6. Efisiensi Tata Niaga ....................................................................... 40

  4.8 Kerangka Operasional Penelitian ......................................................... 42

  BAB 5 HASIL PENELITIAN ............................................................................... 43

  5.1. Analisis Lembaga Pemasaran dan Saluran tataniaga ............................. 43

  5.2. Biaya Pemasaran .................................................................................... 45

  5.3. Margin Pemasaran ................................................................................. 45

  5.4. Analisis Keuntungan .............................................................................. 45

  5.5. Farmer's share ........................................................................................ 46 5.6..Analisis Efisiensi Tataniaga .................................................................. 49

  BAB 6 PEMBAHASAN ........................................................................................ 51

  6.1.Profil Kelompok Ternak ......................................................................... 51

  6.2.Analisis Lembaga dan Saluran Tataniaga............................................... 52

  6.2.1. Lembaga Pemasaran ...................................................................... 52

  6.2.2. Saluran Tataniaga........................................................................... 52

  6.3. Biaya Pemasaran .................................................................................... 57

  6.4. Analisis Margin Pemasaran ................................................................... 59

  6.5. Analisi Keuntungan ............................................................................... 61

  6.6. Farmer's Share ....................................................................................... 62

  6.7. Analisis Efisiensi Tataniaga .................................................................. 64

  BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 66

  7.1. Kesimpulan ............................................................................................ 66

  7.2. Saran ...................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68