111 pengantar ekonomi islam oleh chandra natadipurba

CHANDRA NATADIPURBA

Mata Kuliah ke-1 Kajian Akademik

Islamic Studies of Economics Group (ISEG) Universitas Padjadjaran Bandung 2009

BAB I

Mengapa Ekonomi Islam? 1

Pendahuluan

Pembahasan mengenai urgensi 2 dan pentingnya ekonomi Islam untuk diterapkan dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat muslim khususnya dan seluruh manusia pada umumnya, bisa didekati

dari dua sudut pandang.

Pertama , melalui pemahaman yang mendalam terhadap pengertian Islam dan kesempurnaan sistem Islam serta segenap konsekuensi-konsekuensi logisnya. Pendekatan ini ditempuh lewat “pembacaan”

atas ayat-ayat yang tertera lewat Al-Quran dan sunah Rasul-Nya 3 . Oleh karena pemahaman ini diambil dari sumber dan literatur orisinal Islam, kita sebut saja pendekatan tekstual atau literer.

Studi Kasus:

Keotentikan dan Kebenaran Al Quran

1) Apakah bukti kebenaran dan keotentikan Al Quran?

2) Adakah bukti, walau satu saja, yang menyalahkan sifat-sifat Al Quran?

Kedua , pendekatan mengenai urgensi dan pentingnya ekonomi Islam bisa juga dilihat melalui kritik terhadap fenomena-fenomena ketidakadilan, kemiskinan, kemerosotan nilai dan kesesatan motif yang terjadi dalam perekonomian akibat diberlakukannya sistem ekonomi non-Islam dengan segala macam dan semua bentuk dan turunannya. Karena pendekatan ini berangkat dari pemahaman atas fenomena, mari kita sebut saja pendekatan ini pendekatan kontekstual atau fenomenologis.

Pendekatan Tekstual

Kita meyakini Islam tidak hanya sebagai seperangkat ibadah ritual, namun juga sebagai sebuah sistem hidup yang menyeluruh, sebagaimana Allah SWT berfirman

$YΨƒÏŠ zΝ≈n=ó™M}$# ãΝä3s9 àMŠÅÊu‘uρ ©ÉLyϑ÷èÏΡ öΝä3ø‹n=tæ àMôϑoÿøCr&uρ öΝä3oΨƒÏŠ öΝä3s9 àMù=yϑø.r& tΠöθu‹ø9$#

“...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, telah Ku-cukupkan untukmu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agamamu...” (Q.S. Al-Maidah 3).

1 Disampaikan pada kuliah seri pertama dalam mata kuliah “Pengantar dan Sejarah Ekonomi Islam” Kajian Akademik ISEG Unpad Semester Ganjil 2006 – 2007

2 Penting disini bermakna bernilai, berguna atau diperlukan. Sedangkan urgensi berarti kepentingan yang bersifat mendesak atau dibatasi waktunya. (Lihat Cambridge Learner’s Dictionary 2 nd edition 2006 ). Lihat juga definisi yang bagus mengenai

perbedaan kata “penting” dan “urgen” dalam 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen Covey. 3 Kembali pada Al-Quran dan Sunnah adalah tema umum seluruh pergerakan Islam di seluruh dunia. Pasca kejatuhan

Kekhalifahan Utsmani tahun 1924, umat Islam diserbu berbagai invasi pemikiran (ghazwul fikri). Salah satu tujuan utama dari invasi pemikiran itu adalah menjauhkan umat Islam dari sumber orisinilnya yaitu Al-Quran dan Sunnah Rasul yang mulia.

öΝà6s9 …çμ¯ΡÎ) 4 Ç⎯≈sÜø‹¤±9$# ÅV≡uθäÜäz (#θãèÎ6®Ks? Ÿωuρ Zπ©ù!$Ÿ2 ÉΟù=Åb¡9$# ’Îû (#θè=äz÷Š$# (#θãΖtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ ∩⊄⊃∇∪ ×⎦⎫Î7•Β Aρ߉tã

“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti lanngkah- langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu...” (Q.S. Al-Baqarah 208)

Prinsip-prinsip kesempurnaan dan universalitas Islam ini dirangkum oleh seorang mujahid dan mujadid besar abad 21 dengan sebuah kalimat yang indah dan mengena

“Islam adalah sistem yang syamil (menyeluruh), yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak (moral) dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan alam, penghasilan dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia juga adalah aqidah dan ibadah

yang benar, tidak kurang dan tidak lebih.” 4

Kesempurnaan Islam itu tentu saja mencakup wilayah ekonomi yang berurusan dengan bagaimana manusia mengatur hidupnya untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dalam ekonomi Islam, ada empat nilai utama yang menjadi sifat ekonomi Islam, yaitu: Rabbaniyah (Ketuhanan), Akhlak, Kemanusiaan dan Pertengahan. Nilai-nilai ini menggambarkan kekhasan dan keunikan yang utama, bahkan dalam kenyataannya merupakan kekhasan yang bersifat menyeluruh dan tampak jelas pada

segala sesuatu yang berlandaskan ajaran Islam. 5

Ekonomi Islam bersifat Rabbaniyah

Pertama , ekonomi Islam adalah ekonomi Rabbaniyah (ketuhanan), karena titik berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari ridha Allah dan cara-caranya tidak bertentangan dengan syariat-Nya.

∩⊇∈∪ â‘θà±–Ψ9$# Ïμø‹s9Î)uρ ( ⎯ÏμÏ%ø—Íh‘ ⎯ÏΒ (#θè=ä.uρ $pκÈ:Ï.$uΖtΒ ’Îû (#θà±øΒ$$sù Zωθä9sŒ uÚö‘F{$# ãΝä3s9 Ÿ≅yèy_ “Ï%©!$# uθèδ

“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S. Al-Mulk 15)

Oleh karena itu, sesungguhnya semua aktivitas ekonomi manusia pada hakekatnya adalah pelaksanaan dari ketundukannya pada perintah Allah dan usaha untuk ber-taqarrub (mendekatkan diri) pada Allah.

Kedua , ekonomi dalam pandangan Islam, bukanlah tujuan. Tetapi merupakan kebutuhan bagi manusia dan sarana yang lazim agar bisa hidup dan bekerja untuk mencapai tujuannya yang tinggi. Ekonomi merupakan sarana penunjang baginya dan menjadi pelayan bagi aqidah dan risalahnya. Aqidah adalah asas sistem Islam. Aqidah yang menyeluruh tentang alam, kehidupan dan manusia yang menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar dan filosofis dalam diri manusia seperti: “dari mana manusia berasal”, “kemana tujuan hidupnya”, “untuk apa ia ada”, “dari mana datangnya alam yang luas ini”, “siapa yang mula-mula menciptakan alam semesta”, “kenapa kita mati” dan sebagainya.

4 Hasan Al Banna, Surat Terbuka untuk Generasi Da’wah. 2003. Jakarta: Al I’tishom, hlm.6. Hasan Al-Banna dilahirkan pada tahun 1906 M, di sebuah desa bernama Al-Mahmudiyyah, yang masuk wilayah Al-Buhairah, Mesir. Dia adalah pendiri

dan pemimpin pertama Ikhwanul Muslimin, gerakan Islam terbesar di dunia saat ini. 5 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam. 1997. Jakarta: Gema Insani

÷βr& ßNóÉΔé& þ’ÎoΤÎ) ö≅è% 3 ÞΟyèôÜムŸωuρ ãΝÏèôÜムuθèδuρ ÇÚö‘F{$#uρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ÌÏÛ$sù $|‹Ï9uρ ä‹ÏƒªBr& «!$# uöxîr& ö≅è% ∩⊇⊆∪ t⎦⎫Ï.Îô³ßϑø9$# z⎯ÏΒ ⎥sðθà6s? Ÿωuρ ( zΟn=ó™r& ô⎯tΒ tΑ¨ρr& šχθà2r&

“Katakanlah: "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, Padahal Dia memberi makan dan tidak memberi makan?" Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama kali menyerah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang musyrik." (Q.S. Al-An’am 14)

Ketiga , sifat ekonomi Islam yang Rabbani adalah pengawasan internal atau hati nurani, yang ditumbuhkan oleh iman di dalam hati seorang muslim, dan menjadikan pengawas bagi dirinya. Oleh karena itulah, bagi seorang muslim “pengawas iman sebelum pengawas raja.”

ÉΑ≡uθøΒr& ô⎯ÏiΒ $Z)ƒÌsù (#θè=à2ù'tGÏ9 ÏΘ$¤6çtø:$# ’n<Î) !$yγÎ/ (#θä9ô‰è?uρ È≅ÏÜ≈t6ø9$$Î/ Νä3oΨ÷t/ Νä3s9≡uθøΒr& (#þθè=ä.ù's? Ÿωuρ ∩⊇∇∇∪ tβθßϑn=÷ès? óΟçFΡr&uρ ÉΟøOM}$$Î/ Ĩ$¨Ψ9$#

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.” (Al-Baqarah 188)

Rasulullah SAW bersabda

“Dari Abu Abdillah, Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhuma, beliau berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alayhi wasallam bersabda, ‘Sesungguhnya perkara yang halal itu sudah jelas, dan perkara yang haram juga sudah jelas. Dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang samar (syubhat), yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Maka siapa yang menjaga diri dari perkara syubhat tersebut, maka sesungguhnya dia telah membersihkan dien (agama) dan kehormatannya. Dan siapa yang terjatuh ke dalam perkara tersebut, maka dia telah terjatuh ke dalam perkara yang haram. Seperti penggembala yang menggembala ternaknya di sekitar hima (tanah khusus yang tidak boleh dimasuki siapapun—ed.), dikhawatirkan dia akan terjatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja itu mempunyai hima, dan ketahuilah bahwa hima Allah (batas-batas yang telah ditetapkan-Nya—ed) adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging yang apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuhnya, dan jika daging itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh tersebut. Ketahuilah bahwa itu adalah qalb (jantung hati). (Hadist riwayat

Imam Bukhari dan Muslim) 6

Keempat , adanya konsep perwakilan (istikhlaf) dalam harta Allah. Sesungguhnya seluruh harta baik yang ada di langit dan di bumi, ada pada manusia maupun alam adalah kepunyaan Allah SWT.

∩∉∪ 3“u©Y9$# |MøtrB $tΒuρ $yϑåκs]÷t/ $tΒuρ ÇÚö‘F{$# ’Îû $tΒuρ ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9$# ’Îû $tΒ …çμs9

6 H.R. Bukhari dan Muslim dari Nukman bin Basyir. Imam Bukhari dalam al-Fath No. (52) dan (15-20) cetakan Salafiyyah dengan tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baqi. Riwayat Muslim dengan No. 1599, hadits keenam dari hadits Arba’in Imam

Nawawi. Ibnu Rajab telah mengemukakan dalam syarah-nya “Jami al-Ulum wa al-Hikam” halaman 193 – 214, Cetakan Rsialah, dengan tahqiq Syua’ib al-Arnawuth dan Ibrahim Bajis

“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. “(Thaha 6).

Dengan kesadaran seperti itu, manusia tidak akan menjadi gila harta dan menjadi dermawan dengan harta yang dimilikinya.

Ekonomi Islam sangat memperhatikan Akhlak

Sesungguhnya Islam tidak pernah mengizinkan ummatnya untuk mendahulukan kepentingan ekonomi di atas pemeliharaan nilai-nilai dan keutamaan yang diajarkan agama. Seorang muslim –baik secara pribadi maupun bersama-sama– tidak bebas mengerjakan apa saja yang diinginkannya atau apa yang menguntungkan saja. Setiap muslim terikat pada setiap aktivitas ekonomi yang dilakukannya oleh iman (keyakinannya pada Allah dan hal yang gaib) dan akhlak (perilaku yang mulia).

£⎯‘γδÌõ3ム⎯tΒuρ 4 $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠptø:$# uÚttã (#θäótGö;tGÏj9 $YΨÁptrB tβ÷Šu‘r& ÷βÎ) Ï™!$tóÎ7ø9$# ’n?tã öΝä3ÏG≈uŠtGsù (#θèδÌõ3è? Ÿωuρ

∩⊂⊂∪ ÒΟ‹Ïm§‘ Ö‘θàxî £⎯ÎγÏδ≡tø.Î) ω÷èt/ .⎯ÏΒ ©!$# ¨βÎ*sù

”..Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah

mereka dipaksa itu 7 .” (Q.S. An-Nuur 33)

Ç⎯≈sÜø‹¤±9$# È≅yϑtã ô⎯ÏiΒ Ó§ô_Í‘ ãΝ≈s9ø—F{$#uρ Ü>$|ÁΡF{$#uρ çÅ£øŠyϑø9$#uρ ãôϑsƒø:$# $yϑ¯ΡÎ) (#þθãΨtΒ#u™ t⎦⎪Ï%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ ’Îû u™!$ŸÒøót7ø9$#uρ nοuρ≡y‰yèø9$# ãΝä3uΖ÷t/ yìÏ%θムβr& ß⎯≈sÜø‹¤±9$# ߉ƒÌム$yϑ¯ΡÎ) ∩®⊃∪ tβθßsÎ=øè? öΝä3ª=yès9 çνθç7Ï⊥tGô_$$sù ∩®⊇∪ tβθåκtJΖ•Β Λä⎢Ρr& ö≅yγsù ( Íο4θn=¢Á9$# Ç⎯tãuρ «!$# Ìø.ÏŒ ⎯tã öΝä.£‰ÝÁtƒuρ ÎÅ£÷yϑø9$#uρ Ì÷Κsƒø:$#

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah 8 , adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Q.S. Al-Maidah

Ekonomi Islam berwawasan kemanusiaan

Menghargai kemanusiaan manusia adalah bagian dari prinsip Ilahiah yang telah memuliakan manusia dan menjadikannya sebagai khalifah. Jika prinsip-prinsip ekonomi Islam berlandaskan kepada Al-

7 Maksudnya: Tuhan akan mengampuni budak-budak wanita yang dipaksa melakukan pelacuran oleh tuannya itu, selama mereka tidak mengulangi perbuatannya itu lagi.

8 Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga buah

anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.

Quran dan as-Sunnah, yang merupakan nash-nash Ilahiah, maka manusia adalah pihak yang mendapatkan arahan (mukhathah) dari nash-nash tersebut. Manusia berupaya mengusahakan terlaksananya nash-nash tersebut.

(#θç/¤‹x. ⎯Å3≈s9uρ ÇÚö‘F{$#uρ Ï™!$yϑ¡¡9$# z⎯ÏiΒ ;M≈x.tt/ ΝÍκön=tã $uΖóstGxs9 (#öθs)¨?$#uρ (#θãΖtΒ#u™ #“tà)ø9$# Ÿ≅÷δr& ¨βr& öθs9uρ ∩®∉∪ tβθç7Å¡õ3tƒ (#θçΡ$Ÿ2 $yϑÎ/ Μßγ≈tΡõ‹s{r'sù

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf 96)

Islam memperbolehkan manusia mengkonsumsi rezeki yang halal dan tidak memperbolehkan berlebih-lebihan dalam beragama seperti mengharamkan pernikahan dan mengharamkan memakan daging yang halal seperti agama Manuwiyah, agama Barmaniah, dan pendeta-pendeta agama Nasrani.

=Ïtä† Ÿω ©!$# χÎ) 4 (#ÿρ߉tG÷ès? Ÿωuρ öΝä3s9 ª!$# ¨≅ymr& !$tΒ ÏM≈t6Íh‹sÛ (#θãΒÌhptéB Ÿω (#θãΖtΒ#u™ t⎦⎪Ï%©!$# $pκš‰r'¯≈tƒ šχθãΖÏΒ÷σãΒ ⎯ÏμÎ/ ΟçFΡr& ü“Ï%©!$# ©!$# (#θà)¨?$#uρ 4 $Y7Íh‹sÛ Wξ≈n=ym ª!$# ãΝä3x%y—u‘ $£ϑÏΒ (#θè=ä.uρ ∩∇∠∪ t⎦⎪ωtF÷èßϑø9$#

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S. Al-Maidah 87 – 88)

Ekonomi Islam adalah Ekonomi Pertengahan

Di antara nilai-nilai pokok dalam Islam adalah nilai pertengahan. Islam menyeimbangkan antara dunia dan akherat, antara individu dan masyarakat, akal dan hati, realita dan idealita, modal dan

aktivitas, produksi dan konsumsi dan sebagainya. Keseimbangan Islam menyangkut berbagai bidang 9 .

Pertama , keseimbangan dalam masalah harta. Islam memandang bahwa harta adalah kebaikan, perhiasan hidup dan pilar kehidupan bagi manusia. Namun, Islam pun memandang harta sebagai firnah dan ujian bagi pribadi dan masyarakat. Oleh karena itu, kelebihan maupun kekurangan harta tidak menjadi indikator bagi mulia tidaknya seseorang dalam Islam.

WξtΒr& îöyzuρ $\/#uθrO y7În/u‘ y‰ΖÏã îöyz àM≈ysÎ=≈¢Á9$# àM≈uŠÉ)≈t7ø9$#uρ ( $u‹÷Ρ‘‰9$# Íο4θuŠysø9$# èπuΖƒÎ— tβθãΖt6ø9$#uρ ãΑ$yϑø9$#

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Al-Kahfi 46)

∩⊄∇∪ ÒΟŠÏàtã íô_r& ÿ…çνy‰ΨÏã ©!$# χr&uρ ×πuΖ÷GÏù öΝä.߉≈s9÷ρr&uρ öΝà6ä9≡uθøΒr& !$yϑ¯Ρr& (#þθßϑn=÷æ$#uρ

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. Al-Anfal 28)

9 Keseimbangan ini muncul dalam banyak aspek seperti politik, budaya, sosial dan ilmu pengetahuan.

Kedua , keseimbangan dalam kepemilikan dalam Islam. Sesungguhnya Islam menempatkan aturan mengenai kepemilikan pada keseimbangan, tidak mengagungkan individual seperti kapitalisme dan juga tidak mematikan potensi individu melalui kepemilikan kolektif yang diwakili oleh negara sebagaimana dalam sistem komunis.

⎯tã ¸οt≈pgÏB šχθä3s? βr& HωÎ) È≅ÏÜ≈t6ø9$$Î/ Μà6oΨ÷t/ Νä3s9≡uθøΒr& (#þθè=à2ù's? Ÿω (#θãΨtΒ#u™ š⎥⎪Ï%©!$# $y㕃r'¯≈tƒ ∩⊄®∪ $VϑŠÏmu‘ öΝä3Î/ tβ%x. ©!$# ¨βÎ) 4 öΝä3|¡àΡr& (#þθè=çFø)s? Ÿωuρ 4 öΝä3ΖÏiΒ <Ú#ts?

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu….”(Q.S. An-Nisa 29)

Rasulullah SAW bersabda, “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal: rumput, air dan api.” 10

Kesempurnaan Islam

Sebagai sebuah paket yang sempurna itulah, Islam sudah cukup sebagai pedoman manusia dalam menjalani hidup ini sehingga dapat meraih tujuannya yaitu meraih ridha Allah dan mencapai kebahagiaan dunia dan akherat. Sedangkan berbagai isme, cara pandang dan dien (petunjuk) lainnya tidaklah sebanding dengan kesempurnaan Islam dalam memberikan arah (guidance) bagi manusia. Allah SWT berfirman

∩®∪ tβθä.Îô³ßϑø9$# oνÌx. öθs9uρ ⎯Ï&Íj#ä. È⎦⎪Ïd‰9$# ’n?tã …çνtÎγôàã‹Ï9 Èd,ptø:$# È⎦⎪ÏŠuρ 3“y‰çλù;$$Î/ …ã&s!θß™u‘ Ÿ≅y™ö‘r& ü“Ï%©!$# uθèδ

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci” (Ash-Shaff 9)

Itulah kemudian, setiap manusia muslim harus menjalankan prinsip dan praktik ekonomi Islam sebagai suatu bagian yang built in dalam sistem Islam yang sempurna. Jika hal ini dilakukan maka kaum muslimin akan menjadi model representatif dari kehendak-kehendak Allah SWT untuk menebar bunga hidayah dan rahmat bagi seluruh umat manusia, menciptakan taman kehidupan yang seimbang dimana setiap orang menemukan keamanan yang diciptakan oleh keadilan dan kenyamanan syang diciptakan oleh kemakmuran, dimana setiap orang merasakan kemudahan yang diciptakan ilmu pengetahuan dan harapan serta optimisme yang dilahirkan agama. Proyek peradaban ini bertujuan menciptakan taman kehidupan dimana bunga-bunga kebaikan, kebenaran, dan keindahan tumbuh

bersemi. Dan taman itulah yang kelak menjadi saksi kemanusiaan dalam sejarah 11

3 #Y‰‹Îγx© öΝä3ø‹n=tæ ãΑθß™§9$# tβθä3tƒuρ Ĩ$¨Ψ9$# ’n?tã u™!#y‰pκà− (#θçΡθà6tGÏj9 $VÜy™uρ Zπ¨Βé& öΝä3≈oΨù=yèy_ y7Ï9≡x‹x.uρ

Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan 12 agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. (Q.S. Al-Baqarah 143).

10 H.R. Abu Daud dalam bab jual beli dan sewa menyewa, dengan redaksi “Orang-orang muslim berserikat…” (3477) dari salah seorang Muhajirin sahabat nabi ia berkata: “Aku berperang bersama Rasulullah

َﻢﱠﻠَﺳَو ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﷲا ﻰﱠﻠَﺻ …” Anis Matta. Proyek Peradaban Kita dalam Menikmati Demokrasi. 2002. Jakarta: Pustaka Saksi. hlm. 8 12 Umat Islam dijadikan umat yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas perbuatan yang menyimpang

dari kebenaran baik di dunia maupun di akherat.

ÉΟŠÏm§9$# Ç⎯≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0

BAB II

Kejatuhan Kapitalisme? 13

Pendahuluan

Keruntuhan Tembok Berlin tahun 1989, menjadi satu penanda (milestone) penting dalam sejarah dunia kontemporer. Peristiwa ini dianggap sebagai lambang dari kemenangan kapitalisme 14 terhadap komunisme 15 . Tampak di permukaan penyebabnya adalah Mikail Gorbachev yang gagal dengan

16 eksperimen glasnots 17 dan perestroika , namun komunisme Uni Sovyet sebenarnya menyimpan kelemahan sistemik yang memuncak pada tragedi itu. Sistem yang mengatur seluruh bentuk aktivitas

ekonomi masyarakat melalui negara itu ternyata gagal dalam membuat efisiensi perekonomian, yang justru menjadi salah satu sendi dari sistem ekonomi kapitalisme. Sebagai sebuah gambaran, kekuasaan yang begitu besar bagi pejabat Uni Sovyet memberikan ruang yang sangat terbuka untuk perilaku korupsi. Akhirnya “bom waktu” itu meledak melampaui batas yang bisa ditanggung Sovyet, pada akhirnya glasnots dan perestroika-nya Gorbachev hanyalah “sumbu peledaknya”. Francis Fukuyama mengatakan bahwa peristiwa itu pula menjadi tanda bahwa kapitalisme adalah sistem terunggul yang menjadi pemenang akhir dari pergulatan seluruh sistem yang mengatur hidup manusia dan itulah akhir dari sejarah, seperti yang diungkapkannya dalam buku, “The Last Man and The End of History. ”

Studi Kasus:

Catatan Pinggir 5 berjudul “1999”

1) Apa bukti-bukti “Kejatuhan Kapitalisme”?

2) Apa sebab “Kejatuhan Kapitalisme”?

Pemikiran Kritis

Tapi apakah benar sejarah telah berakhir dan berujung pada kemenangan kapitalisme yang menjadi sistem akhir yang menjadi puncak dari tata kehidupan manusia seperti tesis Fukyama? Kita tidak pernah bisa menyangkal buah-buah peradaban Barat yang melahirkan kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan berbagai turunannya, peningkatan standar kehidupan yang terbentuk dalam tata- susunan ekonomi mereka, berbagai ekspresi seni-budaya yang dibangun sejak Rennainsance sampai post-modernisme serta segala bentuk macam ekspresi keunggulan kehidupan manusia hari ini dibanding katakanlah, kehidupan manusia seribu tahun yang lalu. Namun, pertanyaan paling mengemuka sampai dengan saat ini bagi kapitalisme adalah: apakah memang semua orang yang ada

13 Disampaikan pada kuliah seri kedua dalam mata kuliah “Pengantar dan Sejarah Ekonomi Islam” Kajian Akademik ISEG Unpad Semester Ganjil 2006 – 2007

14 Untuk menyederhanakan pembahasan, kapitalisme disini juga ditujukan pada bentuk atau penamaan yang serupa dengannya seperti ideologi pasar bebas (free-market), liberalisme, dan neo-liberalisme dengan segala bentuk derivasinya.

Dalam kuliah-kuliah berikutnya, akan diperlihatkan pembahasan mengenai perbedaan dan asal muasal masing-masing istilah secara empirik dan etimologis dengan lebih detail.

15 Komunisme disini juga sementara diserupakan dengan sosialisme, Marxisme, Leninisme dengan segala bentuk dan turunannya.

16 Arti glasnots secara sederhana adalah keterbukaan. 17 Arti perestroika secara sederhana adalah demokratisasi.

dalam sistem kapitalisme ini sudah merasakan seluruh keunggulan tersebut? Ataukah ternyata, segala “bentuk ekspresi keunggulan” ini hanya dirasakan oleh “segelintir orang” di sebuah “petak belahan bumi” yang kita namakan Eropa dan Amerika Utara? Data-data dibawah ini yang dikumpulkan oleh Anup Shah dari Global Issues bisa membuka horison kita mengenai kapitalisme.

1. Setengah dari penduduk dunia (sekitar tiga miliar orang) hidup dengan uang di bawah $2 atau

sekitar Rp 18.000 sehari. 18

2. GDP (Gross Domestic Product) atau Pendapatan Domestik Bruto dari 48 negara termiskin di dunia (kira-kira seperempat jumlah negara di dunia) tidak lebih sejahtera dari tiga negara

terkaya di dunia. 19

3. Hampir satu miliar orang memasuki abad 21 tanpa bisa membaca atau menandatangai nama

mereka sendiri. 20

18 Perhitungan didasarkan pada Purchasing Power Parity (PPP) atau Paritas Daya Beli, yang didasarkan pada harga-harga yang cenderung untuk tetap pada nilai tukar bebas dan oleh karena itu orang-orang dapat membeli dengan jumlah barang

dan jasa yang sama di berbagai negara, maka perhitungan PPP didasarkan pada kemampuan satu dollar untuk dibelanjakan di berbagai negara. Sebagai contoh, jika seorang miskin di sebuah negara miskin hidup dengan satu dollar per hari pindah ke Amerika Serikat tanpa ada perubahan pada pendapatan mereka, mereka akan tetap hidup dengan $1 per hari. Sebagai tambahan referensi bisa dilihat:

• Ignacio Ramonet, The Politics of Hunger, Le Monde Diplomatique, November 1998 •

The 9 th International Anti-Corruption Conference, dengan sambutan kunci dari James Wolfensohn (Presiden International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau lebih dikenal dengan nama World Bank/Bank Dunia), Agustus 2000

March Recognizes the Billions Living on Less than Two Dollars a Day , EarthTimes.org, October 24, 2000

• The Poverty Lines: Population Living with Less than 2 Dollars and less than 1 Dollar a Day dari PovertyMap.net yang menyediakan dua peta yang menunjukkan konsentrasi populasi yang hidup di bawah 1 atau 2 dolar per hari diseluruh dunia.

Juga perlu dicatat beberapa hal dibawah ini, sebagaimana yang telah disebutkan oleh World Bank, dipertanyakan dan dikritik oleh berbagai pihak •

World Bank telah dikritik karena menggunakan definisi kemiskinan adalah hidup di bawah $1 per hari (yang mereka katakan berjumlah sekitar 1,3 miliar orang). Gambaran itu dan tentang pemilihan definisi itu dikritik oleh banyak kalangan, salah satunya adalah dari Universitas Ottawa Kanada yaitu Profesor Michel Chossudovsky

• Sebagai tambahan juga perlu dicatat bahwa Amerika Serikat misalnya, menyatakan batas kemiskinan adalah $11 per hari. Karena, menurut mereka, batasan satu dolar tidak manusiawi.

• Di sisi yang lain, Morgan Spurlock, nominator Oscar untuk film dokumenter Super Size Me dimana dia melakukan percobaan pada dirinya sendiri dengan hanya memakan burger selama 30 hari hanya untuk melihat efeknya, memproduksi sebuah film dokumenter lain yang memfilmkan kehidupannya selama 30 hari hanya dengan upah minimum $5.15 per jam.

• Kritik yang lebih mendasar dari itu misalnya adalah kritik dari Columbia University, dalam laporan yang berjudul “How not to Count the Poor”. Laporan ini menggambarkan bahwa cacat definisi dari kemiskinan, pengukuran yang tidak akurat dari paritas daya beli, dan tingkat presisi yang lemah sebagai tiga titik lemah yang akan mengarahkan pada “penyederhanaan yang luas dari masalah kemiskinan global dan ketidaktepatan infomasi dan fakta. Hal ini membuat seolah-olah Bank Dunia dapat mengatakan bahwa “dunia baik-baik saja” dalam rangka strategi pengurangan kemiskinan, dan memberikan penghargaan “sukses” pada desain dan implementasi dari kebijakan yang “baik” dan “lebih baik” yang sudah Bank Dunia lakukan.

Tidak hanya itu, bahkan statistik di atas juga diperkuat oleh pernyataan beberapa orang terkemuka di dunia: •

New York Times dalam satu quote of day selection untuk 18 Juli 2001 menyatakan: “Dunia yang dimana setengahnya menikmati kenyamanan dan kemelimpahan, sementara setengah ras manusia yang lain hidup dengan hanya $2 per hari, sangat tidak stabil.” (George Walker Bush)

• Lihat juga James Wolfensohn dalam The Other Crisis World Bank menyatakan, “Hari ini, di seluruh dunia, 1,3 miliar orang hidup dengan dibawah $1 per hari, 3 miliar dengan dibawah $2 per hari, 1,3 miliar orang kesulitan air bersih, 3 miliar orang kekurangan sanitasi yang memadai, 2 miliar orang tidak menikmati listrik.”

• Koffi Anan, Sekjen PBB 2001 – 2006, dalam pidato pada Hari Internasional untuk Perang melawan Kemiskinan pada 17 Oktober 2000 menyatakan, “Hampir setengah dari populasi dunia hidup dengan dibawah $2 per hari, bahkan ini belum termasuk penindasan manusia, ketidakberdayaan dan kekuasaan yang brutal yang menjadi keseharian kaum miskin.”

19 Ignacio Ramonet, The Politics of Hunger, Le Monde Diplomatique, November 1998 20 The State of the World’s Children, 1999, UNICEF

4. Kurang dari satu persen yang dunia habiskan untuk senjata cukup untuk membiayai sekolah

setiap anak sampai tahun 2000. 21

5. 51 persen lembaga terkaya di dunia adalah perusahaan. 22

6. Negara terkaya di dunia adalah negara yang sekaligus juga mempunyai jarak terlebar antara si

kaya dan miskin. 23

7. Semakin miskin suatu negara, maka pembayaran utangnya diambil dari orang-orang yang

tidak pernah menerima uang itu sama sekali. 24

8. 20% dari populasi di negara maju, mengkonsumsi 86% dari seluruh barang dan jasa yang

dihasilkan di seluruh dunia. 25

9. Lima teratas orang terkaya di dunia menikmati 82% peningkatan ekspor dan 68% investasi langsung luar negeri (foreign direct invesment) untuk negara berkembang tidak sampai 1

persennya 26 .

10. Pada tahun 1960, 20% orang di negara-negara terkaya mempunyai 30 kali pendapatan dibanding dengan 20% penduduk termiskin — namun pada 1997, perbandingannya menjadi

74 kali lipat 27 .

11. Sebuah analisis tren jangka panjang menunjukkan bahwa jarak antara negara kaya dan miskin adalah 28 : o 3 banding 1 pada tahun 1820 o 11 banding 1 pada tahun 1913 o 35 banding 1 pada tahun 1950 o 44 banding 1 pada tahun 1973 o 72 banding 1 pada tahun 1992

12. “Hidup 1,7 miliar anak memprihatinkan di tahun 2000 karena pemerintah gagal mengurangi

angka kemiskinan.” 29

13. Negara miskin kini menghabiskan $13 pada utang untuk setiap $1 bantuan yang mereka terima. 30

14. Beberapa ratus miliarder sekarang mempunyai kekayaan yang serupa dengan 2,5 miliar

penduduk termiskin di dunia. 31

15. “48 negara termiskin di dunia mencatat 0,4% dari ekpor global.” 32

16. “Kombinasi kekayaan 200 orang terkaya di dunia mencapai $1 trillion (hampir sama dengan Rp 10.000 triliun) pada 1999; kombinasi pendapatan 582 juta orang yang hidup pada 43

negara paling miskin adalah $146 miliar (sekitar Rp 1.460 triliun).” 33

17. “Dari seluruh kegagalan hak asasi manusia hari ini, sebagian besar masalah ekonomi dan sosialnya paling mempengaruhi jumlah terbesar dan paling tersebar di sleuruh dunia.” 34

18. “Sekitar 790 juta orang di negara berkembang masih dalam kekurangan makanan yang layak

dan hampir dua pertiga tinggal di Asia dan Pasifik.” 35

21 State of the World, Issue 287 – Februari 1997, New Internationalist 22 Lihat:

• Holding Transnationals Accountable , IPS, Agustus 11, 1998 •

Top 200: The Rise of Corporate Global Power oleh Sarah Anderson dan John Cavanagh, Institute for Policy Studies, November 2000

23 The Corporate Planet, Corporate Watch, 1997 24 Debt – The Facts, Penerbitan 312 – Mei 1999, New Internationalist 25 1998 Human Development Report, United Nations Development Programme 26 1999 Human Development Report, United Nations Development Programme 27 Ibid 28 Ibid 29 Missing the Target; The Price of Empty Promises, Oxfam, Juni 2000 30 Global Development Finance, World Bank, 1999 31 Economics Forever; Building Sustainability into Economic Policy, PANOS Briefing 38, Maret 2000 32 Human Development Report 2000, halaman 82, United Nations Development Programme 33 Ibid, halaman 82 34 Ibid, halaman 73

19. Menurut UNICEF, 30.000 anak-anak meninggal setiap hari karena kemiskinan. Dan mereka “meninggal dalam sunyi di desa-desa termiskin, far removed from the perhatian dan kesadaran dunia. Pasrah dan lemah dalam hidup membuat sekarat massal lebih tidak terlihat dibanding kematian” sama dengan 210.000 anak-anak setiap minggu atau hampir 11 juta

anak-anak di bawah lima tahun setiap tahunnya. 36

20. Untuk pertumbuhan ekonomi dan hampir seluruh indikator perekonomian, dalam 20 tahun terakhir (periode globalisasi 1980 – 2000) telah menunjukkan penurunan yang sangat jelas dalam perkembangan dengan periode sebelumnya, yaitu antara 1960 – 1980. Dalam setiap indikator, semua negara dibagi dalam 5 kelompok yang sama, sesuai dengan pada level

pencapaian negara itu pada periode 1960 atau 1980. Berikut ini adalah temuannya 37 : o Pertumbuhan: Kejatuhan tingkat pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh

kelompok negara. o Tingkat harapan hidup: Perkembangan tingkat harapan hidup juga menurun di 4 dari

5 kelompok negara, dengan perkecualian kelompok negara-negara terkaya (tingkat harapan hidup 69 – 76 tahun). o Kematian bayi dan anak: Perkembangan usaha penurunan kematian bayi dan anak juga menurun selama periode globalisasi dibandingkan dua dekade yang lalu. o Pendidikan dan tingkat melek huruf: Perkembangan pendidikan juga menurun selama globalisasi.

21. “Sekarang ini, di seluruh dunia, 1,3 miliar orang hidup dengan uang kurang dari $1 per hari; 3 miliar hidup dengan $2 per hari; 1.3 miliar orang tidak punya akses kepada air bersih; 3 miliar tidak memiliki sanitasi yang memadai; 2 miliar tidak punya akses listrik.” 38

22. 50 orang terkaya di Eropa dan Amerika Utara mempunyai penghasilan yang sama dengan 2,7 miliar miskin di dunia. “Potongan kue yang diambil oleh 1% orang sama dengan 57% orang

paling miskin.” 39

23. 497 orang terkaya di dunia pada tahun 2001 tercatat memiliki kekayaan $1.54 trillion (Rp 15.400 triliun), melebihi kombinasi Pendapatan Nasional Bruto selurh negara sub-sahara ($929.3 billion atau Rp 9.293 triliun) atau negara-negara kaya minyak di Timur Tengah dan Afrika Utara ($1.34 trillion atau Rp 13.400 triliun). Ini juga lebih besar dari kombinasi

pendapatan setengah dari seluruh manusia miskin di dunia. 40

24. Kira-kira 12 persen populasi dunia menggunakan 85 persen air, dan 12 persen ini tidak hidup

di dunia ketiga 41 .

25. Coba perhatikan pengeluaran dan konsumsi global berikut ini 42 :

35 World Resources Institute, Pilot Analysis of Global Ecosystems, February 2001, (dalam bagian Food Feed and Fiber). Perlu dicatat bahwa walaupun tingkat produksi pangan meningkat , namun tetap kelaparan terjadi dimana-mana

36 Lihat catatan berikut ini: •

Progresss of Nations 2000, UNICEF, 2000 •

Robert E. Black, Saul S. Morris, Jennifer Brycce, Where and Why are 10 Million Children Dying Every Year? The Lancet , Volume 361, Nomor 9376, 28 Juni 2003. (Catatan: lihat artikel yang mengatakan 10 juta, ada makalah yang menyatakan 10,8 juta)

State of the World’s Children , 2005. UNICEF (situs ini mengatakan jumlahnya 10,6 juta pada tahun 2003) 37 The Scorecard on Globalization 1980 – 2000: Twenty Years of Diminished Progress, oleh Mark Weisbrot, Dean Baker,

Egor Kraev dan Judy Chen, Center for Economics Policy and Research, August 2001

38 James Wolfenson, The Other Crisis, World Bank, October 1998, diambil dari The Reality of Aid 2000, (Earthscan Publications, 2000), halaman 10

39 Larry Elliott, A Cure Worse than the Disease, The Guardian, January 21, 2002 40 John Cavanagh dan Sarah Anderson, World’s Billionaires Take a Hit, But Still Soar, The Institute for Policy Studies,

March 6, 2002

41 Maude Barlow, Water as Commodity – The Wrong Prescription, The Institute for Food and Development Policy, Backgrounder, Summer 2001, Volume 7 Nomor 3

42 Consumerism, Volunteer Now!, (undated)

Prioritas Global $U.S. Billions

Kosmetik di Amerika Serikat

8 Es krim di Eropa

11 Parfum di Eropa dan Amerika Serikat

12 Makanan hewan di Eropa dan Amerika Serikat

17 Perjamuan bisnis di Jepang

35 Rokok di Eropa

50 Minuman beralkohol di Eropa

105 Obat-obatan narkotika di seluruh dunia

400 Belanja militer di seluruh dunia

26. Dan bandingkan dengan biaya tambahan untuk mencapai akses universal dalam penyediaan

pelayanan sosial dasar dalam negara berkembang 43 :

Prioritas Global $U.S. Billions

Pendidikan Dasar bagi semua

6 Air dan sanitasi untuk semua

9 Kesehatan reproduksi bagi semua wanita

12 Kesehatan dasar dan nutrisi

Jumlah anak-anak di seluruh dunia adalah 2,2 miliar dengan jumlah anak-anak miskin sebanyak 1 miliar orang. Untuk 1,9 miliar anak dari negara-negara berkembang, diantaranya

o 640 juta tanpa air yang mencukupi (1 berbanding 3) o 400 juta tanpa air yang aman (1 berbanding 5) o 270 juta tanpa pelayanan kesehatan (1 berbanding 7)

Jumlah anak-anak di seluruh dunia adalah 121 juta yang menikmati pendidikan o 10,6 juta meninggal tahun 2003 sebelum mereka berumur 5 tahun (sama dengan

populasi anak-anak di Prancis, Jerman, Yunani dan Italia) o 1,4 juta meninggal setiap tahun karena kekurangan air minum yang aman dan sanitasi

yang mencukupi Kondisi kesehatan anak-anak di seluruh dunia o 2,2 juta anak-anak meninggal setiap tahun karena mereka tidak diimunisasi

43 State of the World’s Children, 2005, UNICEF 43 State of the World’s Children, 2005, UNICEF

27. Total kekayaan 8,3 juta orang terkaya di seluruh dunia meningkat 8,2 persen menjadi $30,8 trillion pada tahun 2004, memberi mereka kendali atas seperempat dari total aset keuangan dunia. Dengan kata lain, sekitar 0,13% dari populasi dunia dikendalikan oleh 25% aset dunia

pada tahun 2004. 44

Telaah Teoritis

Menurut Prof. Jerry Z. Muller, kapitalisme adalah sistem sosial dimana produksi dan distribusi barang dan jasa dilakukan melalui mekanisme pasar, berdasarkan kepemilikan pribadi dan pertukaran secara bebas antara masing-masing individu (Syaiful Rahman; 2006). Dalam sejarah, kapitalisme muncul dengan banyak wajah, namun secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga.

Pertama , free market mechanism atau mekanisme pasar bebas atau liberalisasi. Kebanyakan negara di dunia sekarang ini menjalankan sistem ekonomi ini seperti Amerika Serikat, Kanada, Rusia, negara- negara Asia seperti Jepang, Korea, Afrika, Amerika Latin dan bahkan Indonesia. Kebanyakan penentang kapitalisme menyamakan kapitalisme dengan pasar bebas, walaupun sebenarnya antara kedua hal tersebut memang sedikit berbeda. Pasar bebas adalah hanya salah satu dari jenis kapitalisme, namun karena pasar bebas adalah gagasan inti Adam Smith (bapak moyangnya kapitalisme) dan juga sistem ini pula yang banyak menciptakan jurang kemiskinan di negara-negara berkembang maka wajah inilah yang paling banyak dicap sebagai “kapitalisme yang sebenarnya”.

Kedua , ekonomi Keynesian, yang diciptakan oleh John M. Keynes, ekonom Cambridge yang merombak cara berpikir kapitalisme dan memperkenalkan makroekonomi yaitu kapitalisme dengan campur tangan pemerintah yang cukup dominan untuk mengatasi kondisi-kondisi luar biasa seperti Depresi Besar. Kebijakan pemerintah Amerika Serikat semasa Franklin Delano Rooselvelt pada zaman Malaise adalah contoh ekonomi Keynesian. Dengan program pembangunan Hoover Dam dan proyek New Deal, Rooselvelt menstimulasi ekonomi dengan multiplier effect di sisi permintaan sehingga ekonomi kembali bergerak dan secara dramatis mengurangi angka pengangguran di Amerika Serikat pada waktu itu.

Ketiga , ekonomi kapitalisme dengan wajah kesejahteraan atau Welfare Economics. Sistem ekonomi ini tetap menggunakan pasar sebagai medium aktivitas ekonominya, namun negara menjamin hak- hak dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, pangan dan sistem jaminan sosial yang menjamin bahwa warga negara paling miskin sekalipun (asal tidak pernah melanggar hukum) dapat bertahan hidup. Sistem model ini dapat kita temukan di negara-negara Skandinavia (Norwegia, Swedia, Denmark), Jerman, Prancis dan negara-negara Eropa daratan lainnya. Menariknya, istilah kapitalisme tidak pernah diciptakan Adam Smith, yang menciptakan istilah ini justru Karl Marx (Skousen; 2006), penentang paling sengit dari model kebebasan individu ala Adam Smith. Namun, sebagaimana Dialektika Hegelian menyatakan “sebuah tesis justru akan lebih kuat setelah diuji dengan antitesis “. Niat Marx untuk meruntuhkan kapitalisme justru membuat fondasi kapitalisme semakin dalam dan kukuh sehingga menjadi sebuah sintesis yang menjadi akhir sejarah manusia (Fukuyama; 1992).

Setelah 300 tahun diuji dengan berbagai macam teori dan kondisi sampai sekarang ekonomi klasik Adam Smith tetap hidup dan dipelajari di seluruh dunia. Mark Skousen mencatat beberapa intelektual dan filsuf terkemuka pernah mencoba menggoyang dominasi Smithian, seperti Thomas Robert Malthus yang pesimis dengan teori demografinya, John Stuart Mill beserta kaum sosialis, si gila Marx yang menjerumuskan ekonomi ke abad kegelapan, pemberontakan John Maynard Keynes serta

44 Eileen Alt Powell, Some 600,000 Join Millionaire Ranks in 2004, Associate Press, June 9, 2005

“pengikutnya seperti yang kemudian tobat” seperti Paul Samuelson dan Nicholas Mankiw. Namun, akhirnya bendera ekonomi kapitalisme klasik kembali berkibar gagah di bawah komandan baru, Milton Friedmann, sang pendiri aliran monetaris. Jadi, kemenangan ekonomi pasar sudah menjelajahi semua pikiran Barat dari Cambridge sampai Chicago. Dalam level praksis WTO, IMF dan World Bank pun tetap mendasarkan seluruh praktiknya kepada kapitalisme pasar bebas. Jadi, apa alasan kita untuk menentang kapitalisme lagi seperti yang kita pertanyakan di edisi lalu?

Pada zaman kontemporer, sebenarnya teori tentang kejatuhan kapitalisme sebenarnya telah banyak dikemukakan oleh para teoritisi baik teoritisi ekonomi Islam maupun konvensional. Para ekonom ekonomi Islam seperti Umer Chapra, Taqiuddin An-Nabhany, Yusuf Qardhawy, Abdul Mannan dan lainnya sangat gigih menentang kapitalisme. Di sisi lain, Sri Edi-Swasono menulis dalam “Ekonomi dan Dehumanisasi?” bahwa ide pasar-bebas sudah berakhir (the end of laissez faire) sebagaimana dikemukakan oleh Keynes (1936), Polanyi (1944), Myrdall (1960 – 1970) dan Kuttner (1990 – 2005). Tentangan terhadap ilmu ekonomi mainstream juga dilanjutkan dengan: What’s Wrong with Economics (Ward, 1972), Is Economics Relevant? (Heilbroner, 1971), The Death of Economics (Ormerod, 1994), Debunking Economics (Keen, 2001), The Moral Dimensions, Towards A New Economics (Etzioni, 1988), dan Economic Democracy: The Political Struggle of The 21th Century (JW Smith, 2000).

Menurut Swasono, “ilmu ekonomi seolah-olah hanya merupakan ilmu menciptakan pertumbuhan ekonomi.” Pada gilirannya, niat untuk membuat ekonomi bertumbuh menyebabkan eksploitasi buruh dan menyebabkan ekonomi menjadi tanpa nilai-nilai moral, yang disebut Swasono sebagai “Dehumanisasi Ekonomi”. Padahal Adam Smith sendiri menulis The Theory of Moral Sentiments (1759) yang memuliakan nilai-nilai moral dan kemanusiaan sebelum dia menulis magnum opus-nya An Inquiry into the Nature and Causes of Wealth of Nations (1776). Dalam karya ini, kata keramat bagi kaum kapitalisme yaitu “tangan gaib” bahkan hanya muncul satu kali. Dua setengah abad menunggu, tidak ada “tangan gaib” yang diidamkan Smith muncul mengatur ekonomi dengan sendirinya (self regulating). Bahkan, lanjut Swasono, dalam “globalisasi rakus” ini, “tangan gaib” malah menjadi “tangan gagal” atau “tangan kotor”. Secara satiris, Amartya Sen (peraih Nobel 1998) menceritakan sebuah kegagalan si “tangan gaib” dalam musibah kelaparan di Gujarat sebagai lelucon intelektual yang sangat memalukan. Pada saat musibah itu terjadi, Gubernur Bombay melarang pengiriman bantuan pangan ke lokasi kelaparan, katanya biarlah mekanisme pasar menyelesaikannya sendiri sesuai yang ia baca dari buku Adam Smith tentang beroperasinya an invisble hand. Akibat tidak dikirimnya bantuan itu, bisa diduga tentu saja orang-orang yang kelaparan itu mati (Sen, 1982) dan kemiskinan memang “berkurang”. Kita harus mengakui keterbatasan pasar dan tidak bisa

mengabaikan “kegagalan inheren pasar.” Bahkan George Soros 45 juga mengkritik kegagalan kapitalisme di pasar uang dalam pidatonya di depan Kongres Amerika Serikat. 46 Soros juga menulis

sebuah buku yang berjudul Open Society: Reforming Global Capitalism yang memuat otokritik terhadap kapitalisme. Hal ini menarik, karena kritik terhadap kapitalisme justru dilakukan oleh orang

yang selama ini justru dikenal sebagai “kapitalis sejati.” 47

45 George Soros adalah seorang Yahudi yang lahir di Budapest, Hongaria pada 12 Agustus 1930 dengan nama György Schwartz. Dia dikenal sebagai pelaku spekulasi pasar uang yang kontroversial “who broke Bank of England 1992” dan

menyebabkan kejatuhan mata uang poundsterling. Namanya mulai dikenal di Indonesia ketika Mahatir Mohammad menuduhnya sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap krisis ekonomi Asia tahun 1997 – 1998. Berguru pada Karl Popper di London School of Economics yang prestisius itu, ia membangun filsafatnya sendiri dalam menggumuli kehidupan pasar uang dan kehidupan pribadinya yang dipandu oleh dua kata kunci: refleksivitas dan falibilitas.

46 Goenawan Mohammad. Catatan Pinggir 5. 2003. Jakarta: Penerbit Grafiti. 47 George Soros. Open Society: Reforming Global Capitalism. 2006. Jakarta: Penerbit Obor.

Praktik Kapitalisme

Pada praktiknya sebenarnya perilaku kapitalisme tidak hanya ada dalam lapangan ekonomi saja, namun juga sebenarnya ada dalam seluruh sendi kehidupan, sehingga pada satu sisi kapitalisme menjadi seperti agama dengan tuhannya adalah uang. Ia tampak dalam bidang politik, sosial, budaya, pendidikan bahkan menembus bidang-bidang yang sangat sublim seperti alam pemikiran dan jiwa manusia. Paham politik yang menjadi pasangan kapitalisme adalah demokrasi. Kalau dalam demokrasi kita kenal “daulat rakyat”, maka kapitalisme mengenal “daulat konsumen”. Kalau kapitalisme mengenal “modal” maka demokrasi bicara mengenai “suara”. Walaupun kapitalisme tidak harus selalu membutuhkan wadah demokrasi untuk berkembang, kapitalisme akan “berkembang biak” lebih baik dengan diberlakukannya sistem demokrasi. Oleh karena itulah, sangat wajar jika

kampiun kapitalisme dunia hari ini, Amerika Serikat dan komprador-kompradornya 48 mengkampanyekan pasar bebas dan demokrasi menuju tata global yang lebih baik. Dalam bidang pendidikan, kapitalisme masuk lewat isu privatisasi pendidikan dengan akan diberlakukannya Badan Hukum Perguruan Tinggi sebagai bentuk pencabutan subsidi perguruan tinggi oleh pemerintah.

Padahal, pendidikan adalah hak setiap warga negara yang ditegaskan lewat Undang Undang Dasar. 49 Artinya negara wajib untuk menyediakan seluruh fasilitas pendidikan namun tidak berhak mengatur apa yang harus diajarkan. Apalagi jika kita perhatikan riwayat negara-negara maju, faktor pendidikan memegang peranan penting dan sangat erat sekali kaitannya dengan kualitas manusianya. Dua negara yang sangat maju kualitas SDM-nya seperti Iran dan Jerman, membebaskan biaya pendidikannya dari

TK sampai dengan S-3. 50 Irlandia yang mempunyai indeks manusia tertinggi di Eropa tahun 2006 ini juga memulainya dengan menanggung seluruh biaya pendidikannya. Sementara negara-negara

berkembang yang dipaksa oleh IMF dan Bank Dunia untuk mengurangi semua subsidinya, termasuk dalma pendidikan dan kesehatan, semakin dalam terperosok ke dalam rendahnya kualitas manusia.

51 Dalam bidang alam pikiran dan manusia, bahkan legitimasi kapitalisme dibangun lebih lama lagi lewat pemikiran seorang sosiolog bernama Max Weber dalam The Protestan Ethic and The Spirit of

Capitalism 52 yang menunjukkan bahwa kemajuan yang dicapai oleh masyarakat Barat hari ini dicapai lewat spirit kerja keras yang dilandasi oleh etika Protestan dan spirit kapitalisme. 53

Kesimpulan

Pendek kata, kapitalisme sudah hidup dan berkembang di seluruh sektor kehidupan kita dan sebagian besar orang mengalami dampak buruk yang dirasakan baik langsung maupun tidak langsung. Dan dampak buruk yang kita rasakan seperti kemiskinan, ketidakadilan, kesusahan dan pelanggaran pada hak-hak yang paling asasi pada dasarnya tidak pernah memberikan kesempatan bagi kita untuk memilih. Kapitalisme sudah menguasai kehidupan kita, tanpa kita sempat menanyakan pada diri kita dan untuk mengatakan tidak pada kapitalisme.

Keuntungan dunia baru kini Pemimpin industri besar Katanya memiliki visi dan mulia tapi kejam kepadaku Mereka menjanjikan dunia

48 Komprador bermakna negara boneka atau negara yang pemimpinnya dikendalikan oleh negara besar yang menjadi negara induknya

49 Lihat Pasal 31 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 50 Chandra Natadipurba. Aufklarung Edisi 1BHPMN So What Gitu Loh. 2005. Bandung: Departemen Kajian dan Keilmuan

BEM FE Unpad 2005 – 2006.

51 Dalam hal ini, Indonesia menjadi contoh yang sangat baik. Semakin tahun ke tahun, Human Development Index (HDI) Indonesia semakin menurun dari tahun ke tahun, seiring dengan komersialisasi pendidikan yang diterapkan di Indonesia

52 Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul yang sama oleh Penerbit Obor 53 Sebagai referensi tambahan bisa juga dilihat ulasan buku ini dalam buku Rekayasa Sosial yang ditulis oleh Jalaluddin

Rakhmat. Lihat Jalaluddin Rakhmat. Rekayasa Sosial. 2004. Bandung: Penerbit Rosdakarya Rakhmat. Lihat Jalaluddin Rakhmat. Rekayasa Sosial. 2004. Bandung: Penerbit Rosdakarya

(Bob Dylan)

ÉΟŠÏm§9$# Ç⎯≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0

BAB III

Islam dan Sekularisme 54

Tulisan ini membahas Islam dan Sekularisme dalam lima bagian: • Latar Belakang Sejarah Kristen Barat • Kristen Barat Masa Kini • Sekular – Sekularisasi – Sekularisme • Islam: Konsep Agama serta Dasar Etika dan Moralitas

Latar Belakang Kristen Barat Masa Kini

Kaitan antara kapitalisme dan Kristen Barat salah satunya dapat dilihat dalam buku The Protestan Ethic and The Spirit of Capitalism yang ditulis oleh Max Weber.

Auguste Comte, seorang filsuf-sosiolog Prancis menyatakan bahwa dia melihat “adanya kebangunan ilmu dan kejatuhan agama” di Eropa dan Kristen Barat pada umumnya. Fiedrich Nietzche, filsuf- penyair Jerman melalui novel filsafatnya Zarathustra menyatakan bahwa “Tuhan telah mati”. Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalisis menulis sebuah buku yang dianggap serangan terbesar terhadap theisme Barat, yaitu “The Future of An Illusion”.

Menurut Karl Marx, sejarah modern mirip seperti psikologi perkembangan manusia. Mula-mula manusia masih kecil yang percaya dengan banyak dogma dan takhyul mirip seperti manusia primitif, namun lama-lama kelamaan beranjak remaja dengan ilmu pengetahuan yang mulai membebaskannya dari dogma. Puncaknya adalah ketika manusia dan sejarah peradaban pada titik tidak percaya lagi pada sesuatu yang berbau dogma.

Studi Kasus:

Krisis multidimensional yang diselesaikan dengan moral

1) Mungkinkah politik yang kotor dimasuki oleh orang-orang masjid?

2) Mungkinkah agama mengatur kehidupan publik?

Sekarang kita tertinggal oleh Barat, seperti yang pernah kita diskusikan di materi “Kejatuhan Kapitalisme”,

Kita tidak pernah bisa menyangkal buah-buah peradaban Barat yang melahirkan kemajuan pengetahuan dan teknologi dengan berbagai turunannya, peningkatan standar kehidupan yang terbentuk dalam tata-susunan ekonomi mereka, berbagai ekspresi seni-budaya yang dibangun sejak Rennainsance sampai post-modernisme serta segala bentuk macam ekspresi keunggulan kehidupan manusia hari ini dibanding katakanlah, kehidupan manusia seribu tahun yang lalu.

54 Disampaikan pada kuliah seri ketiga dalam mata kuliah “Pengantar dan Sejarah Ekonomi Islam” Kajian Akademik ISEG Unpad Semester Ganjil 2006 – 2007. Tulisan ini sepenuhnya diadaptasi dari Islam dan Sekularisme oleh Syed Muhammad

Naquib Al Attas (Guru Besar Filsafat The International Institute of Islamic Thought (ISTAC) International Islamic University of Malaysia) dengan sedikit referensi tambahan dan pendapat penulis sendiri.