PENGARUH MOTIVASI KERJA, PENGEMBANGAN KARIR, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PEGAWAI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Yusra
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh dan Pegawai Pada BPS Kota
Lhokseumawe
Jullimursyidah
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh
Sullaida
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen Universitas Malikussaleh ABSTRACT
This study examines work motivation, career development and organizational commitment to OCB and job satisfaction, and examines the mediation effects of job satisfaction variables. The sample in this research is 175 employees at the Central Bureau of Statistics (BPS) of Aceh Province. The analysis tool used path analysis with Structural Equation Modeling method using Amos. The results showed that each variable of work motivation, career development and organizational commitment have a positive and significant effect on OCB and job satisfaction and job satisfaction variables mediate the influence of work motivation, career development and organizational commitment to OCB.
Key Words : Work Motivation, Career Development, Organizational Commitment, Job Satisfaction and Organizational Citizenship Behavior. ABSTRAK
Penelitian ini menguji motivasi kerja, pengembangan karir dan komitmen organisasi terhadap OCB dan kepuasan kerja, serta mengkaji efek mediasi dari variabel kepuasan kerja. Sampel dalam penelitan ini adalah 175 orang pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Alat anlisis yang digunakan analisis jalur dengan metode Structural Equation Modelling menggunakan Amos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing variabel motivasi kerja, pengembangan karir dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap OCB dan kepuasan kerjaserta variabel kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja, pengembangan karir dan komitmnen organisasi terhadap OCB.
Kata Kunci :Motivasi Kerja, Pengembangan Karir, Komitmen Organisasi, Kepuasan Kerja dan Organizational Citizenship Behavior.
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
PENDAHULUAN
untuk memberikan nilai lebih terhadap Sumber daya manusia di dalam suatu organisasi, memiliki rasa tanggung jawab dan organisasi
untuk rasa cinta terhadap pekerjaan secara sukarela menunjang aktivitas yang ada di organisasi. dan tanpa diawasi serta tanggung jawab Tanpa adanya sumber daya manusia, aktivitas sebagai pegawai yang dituntut untuk bekerja perusahaan tidak akan terjadi (Hasibuan, secara maksimal dan memberikan nilai 2008). Davoudi (2010) menyebutkan bahwa tambah
sangat
diperlukan
organisasi untuk dalam
terhadap
daya meningkatkan OCB pegawai ke arah yang manusia merupakan sumber daya paling vital lebih baik lagi. yang dimiliki oleh perusahaan. Keseluruhan
setiap perusahaan
sumber
Banyak penelitian sebelumnya yang telah kegiatan perusahaan bergantung pada sumber mencoba menguji kebenaran dari teori dan daya manusia yang ada, sehingga dapat pandangan yang telah dikemukakan di atas dikatakan bahwa sumber daya manusia tentang
penting yang menjadi penentu berhasil atau tidaknya mempengaruhi
faktor-faktor
Organizational Citizenship sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya.
Behavior (OCB) dan kepuasan kerja pegawai, Organisasi akan berhasil apabila pegawai seperti kajian yang dilakukan oleh Hapsari tidak hanya mengerjakan tugas pokoknya saja (2015)
bahwa motivasi namun juga mau melakukan tugas ekstra, berpengaruh positif dan signifikan terhadapa seperti mau bekerja sama, tolong menolong, OCB pegawai pada Rumah Sakit Telogorejo. memberikan saran, berpartisipasi secara aktif, Naway (2014) menunjukkan bukti empiris memberikan
menemukan
kepada bahwa pengembangan karir berpengaruh pengguna layanan, serta mau menggunakan positif terhadap Organizational Citizenship waktu kerjanya dengan efektif. Perilaku atau Behavior guru SMA di Kabupaten Gorontalo. tindakan ekstra yang melebihi deskripsi peran Kurniawan (2015), yang menemukan bahwa yang
pelayanan
ekstra
ditentukan dalam organisasi atau variabel komitmen organisasi berpengaruh perusahaan itu disebut sebagai Organizational positif dan signifikan terhadap OCB karyawan Citizenship Behavior (OCB). Menurut Robbins PT X Bandung. Utama dan Wibawa (2016) dan Judge (2008), fakta menunjukkan bahwa mengemukakan
kepuasan kerja organisasi yang mempunyai pegawai yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap memiliki OCB yang baik, akan memiliki OCB karyawan Bali Rani Hotel kinerja yang lebih baik dari organisasi lain.
bahwa
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka Menurut Podsakoff, dkk (2000), faktor penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang mempengaruhi OCB adalah karakteristik dengan
Motivasi Kerja, individu (meliputi kepuasan kerja, komitmen, Pengembangan
judulPengaruh
dan Komitmen persepsi
Karir
Organizational kepribadian),
terhadap
organisasi,
motivasi, Organisasi
terhadap
dan Citizenship Behavior Pegawai Badan Pusat karakteristik organisasi (meliputi budaya dan Statistik Provinsi Aceh dengan Kepuasan iklim organisasi, dukungan organisasional, Kerja sebagai Variabel Intervening. kohesivitas
karakteristik
tugas,
Robbins (2006) mengemukakan bahwa kepemimpinan
kelompok), dan
karakteristik
dan OCB merupakan perilaku pilihan yang tidak perilaku kepemimpinan, kualitas hubungan menjadi bagian dari kewajiban kerja formal atasan
(meliputi
dukungan
namun mendukung Citizenship
dengan
bawahan).Organizational seorang
karyawan,
tersebut secara berbagai faktor dalam organisasi, di antaranya efektif. Podsakoff et al. (2000), mendefenisikan karena adanya kepuasan kerja dari karyawan OCB sebagai perilaku individual yang bersifat dan komitmen organisasi yang tinggi (Robbin bebas (discretionary), yang tidak secara & Judge, 2007).
Behavior dapat
timbul
dari berfungsinya
organisasi
langsung dan eksplisit mendapat pengharapan Secara umum pemahaman OCB pada dari sistem imbalan formal, dan yang secara pegawai BPS Provinsi Aceh sudah baik, hal ini keseluruhan mendorong keefektifan fungsi- bisa dilihat dari hasil Indeks Profesional fungsi organisasi. Pegawai (IPP) Tahun 2017 dimana BPS
kepuasan kerja Provinsi Aceh memperoleh nilai IPP sebesar merupakan salah satu aspek yang penting di 88,94. Nilai ini berada di bawah nilai rata-rata dalam praktek manajemen sumber daya sebesar 89,03 atau berada diperingkat ke-19 manusia
Handoko
perilaku organisasi. Ini dari 40 unit kerja BPS secara nasional. Oleh dikarenakan
dan
kepuasan kerja dapat karena itu BPS Provinsi Aceh harus lebih mempengaruhi tingkat absensi, rotasitenaga meningkatkan lagi pemahamam OCB pegawai kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan
49 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida 49 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
dalam dari kepuasan hidup yang bergantung pada pekerjaantersebut seseorang dituntut untuk tindakan mana individu menemukan saluran- berinteraksi
pekerjaannya
dimana
memadai untuk atasan,mengikuti aturan dan kebijaksanaan mewujudkankemampuan, minat, ciri pribadi organisasi, memenuhi standar kinerja.
dengan rekan
sekerja
dan saluran
yang
nilai-nilainya.
Dari hasil penelitianMardiono (2014) hubungan dari variabel independen, dalam hal mengatakan bahwa motivasi berpengaruh ini adalah
Kerangka pemikiran
menggambarkan
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan PT. Graha Megaria Sutos di Surabaya. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Nurcahyani dan Adnyani (2016) mengatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan karyawan PT. Sinar Sosro Pabrik Bali.Berdasarkan hasil penelitian terdahulu seperti yang
telah
atasdirumuskan hipotesis pertama penelitian ini sebagai berikut:
diuraikan
di
H 1 : Motivasi Kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasankerja pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.
PengaruhPengembangan Karir Terhadap Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Kepuasan Kerja
Kerangka konseptual dalam penelitian Pengembangan karir adalah peningkatan ini dapat di bentuk berdasarkan tujuan pribadi yang dilakukan seseorang untuk
penelitian yang telah dikemukakan terlebih mencapai
rencana karir dan dahulu. Penelitian tentang ini pada umumnya peningkatan oleh departemen personalia,
suatu
telah banyak dilakukan. untuk mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi (I
2012).Dalam penelitian
PengaruhMotivasi Kerja terhadap
terdahulu
menurut
Suprehaten dan
Kepuasan Kerja
Mulyantomo (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh pengembangan karir dan
Motivasi sebagaimana didefinisikan oleh kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Robbins (1996) merupakankemauan untuk karyawan
Semarang. Hasil menggunakan usaha tingkat tinggi untuk penelitian Fikri (2015) menyimpulkan bahwa
CV. NYH
tujuan organisasi, yangdikondisikan oleh pengembangan karir berpengaruh signifikan kemampuan usaha untuk memenuhi beberapa terhadap kepuasan kerja pada Badan Pusat kebutuhanindividu. Salah satu tugas utama Statistik(BPS)Provinsi Aceh. manajer
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu personelorganisasi agar memiliki kepuasan seperti
diuraikan di atas kerja dan kinerja tinggi (Mas’ud, 2004).
yang
telah
dirumuskan hipotesis kedua penelitian ini Gouzaly (2000) faktor-faktor motivasi sebagai berikut:
yang dapat menimbulkan kepuasan kerja yaitu,
faktor external
(karakteristik H 2 : Pengembangan karir
organisasi) dan faktor internal (karakteristik
berpengaruhsignifikan terhadap
pribadi). Seorang pegawai menjadi pelaku
kepuasan kerja pegawai Badan
yang menunjang
tercapainya
tujuan,
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.
mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikap negatif hendaknya
Untuk mengembangkan sikap-sikap positif tersebut kepada pegawai, sebaiknya pimpinan
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
PengaruhKomitmen Organisasi Terhadap tersebut berdasarkan definisi para ahli, maka
Kepuasan Kerja
peneliti menyimpulkan hipotesis keempat sebagai berikut:
Menurut Simmons
adanya H 4 : Motivasi Kerja berpengaruh
komitmen yang tinggi akan memberikan
signifikan terhadap keputusan
pengaruh positif terhadap kepuasan kerja
pembelin
pegawai. Artinya bahwa untuk memenuhi dan meningkatkan
pegawai, PengaruhPengembangan Karir Terhadap organisasi harus mampu berkomitmen dengan Organizational Citizenship Behavior
kepuasan
kerja
pengembangan karir Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap adalah usaha yang dilakukan secara formal kepuasan kerja. Mereka berpendapat bahwa dan
pegawai. Gouzaly (2001) menyatakan bahwa
Siagian
yang berguna dalam komitmen organisasi menjadi pertanda awal peningkatan
bekelanjutan
kemampuan seseorang dan terciptanya
sedangkan berperan penting dalam maju mundurnya variabel eksogen untuk jabatan organisasi suatu
kepuasan
kerja
Hasibuan (2013) berpengaruh
perusahaan.
komitmen pengembangan karir adalah usaha untuk organisasi
negatif
terhadap
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, kepuasan kerja.
berpengaruh
negatif
konseptual, dan moral karyawan sesuai Penelitian sebelumnya dilakukan oleh dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui Arifah dan Romadhon (2015) mengatakan pendidikan dan latihan. bahwa komitmen organisasi berpengaruh
Terdapat banyak penelitian sebelumnya terhadap kepuasan pegawai pada Kantor yang menjelaskan tentang hubungan atau Akuntan Publik di Semarang.Prastowo (2015) pengaruh pengembangan karir terhadap OCB mengatakan bahwa
komitmen organisasi seperti penelitian yang dilakukan oleh Naway beprpengaruh positif dan signifikan terhadap dan
mengatakan bahwa kepuasan kerja karyawan hotel Sahid Jaya perkembangan
Haris
berpengaruh posotif Solo. Badjuri dan Jaeni (2013) mengatakan terhadap OCB guru SMA di kabupaten bahwa komitmen organisasi berpengaruh Gorontalo.
karir
Al-Shawabkeh (2017) pisitif dan signifikan terhadap kepuasan kerja menyimpulkan bahwa pengembangan karir auditor pada Kantor Akuntan Publik di Jawa berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tengah.
OCB Greater Amman Municipality Kota Berdasarkan hasil penelitian terdahulu Amman.
hasil penelitian seperti
Berdasarkan
atas terdahulu seperti yang telah diuraikan di atas dirumuskan hipotesis ketiga penelitian ini dirumuskan hipotesis kelima penelitian ini sebagai berikut:
yang telah
diuraikan
di
sebagai berikut:
H 3 : Komitmen organisasi berpengaruh
H 5 : Kemampuan Inovasi berpengaruh signifikan terhadapkepuasankerja
terhadap keputusan pegawai Badan Pusat Statistik
positif
pembelin
(BPS) Provinsi Aceh. Pengaruh Komitmen Organisasi Kerja PengaruhMotivasi Terhadap
organizational citizenship Organizational Citizenshi Behavior
Terhadap
behavior
Citizenship Behavior indikator dalam motivasi kerja, yaitu arah dapat timbul dari berbagai faktor dalam perilaku, tingkat usaha dan tingkat kegigihan. organisasi, di antaranya karena adanya Arah perilaku mengacu pada perilaku yang komitmen organisasi dari karyawan yang dipilih orang tersebut saat bekerja, tingkat tinggi Robbin dan Judge (2007). Ketika usaha mengacu pada seberapa keras usaha karyawan
Menurut George dan Jones (2005) ada tiga
Organizational
kepuasan terhadap seseorang dalam bekerja, sedangkan tingkat pekerjaannya, maka karyawan tersebut akan kegigihan lebih kepada mental seseorang bekerja secara maksimal dalam menyelesaikan dalam menghadapi masalah.
memiliki
pekerjaannya, bahkan melakukan beberapa Hasil penelitian yang dilakukan oleh hal yang mungkin diluar tugasnya. Antonio dan Sutanto (2013) mengatankan
Kurniawan (2015) mengemukakan bahwa bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan komitmen organisasi berpengaruh terhadap terhadap OCB pada CV SupratekDengan OCB karyawan PT.X Bandung. Hamza (2015) melihat keterkaitan antara kedua variabel mengatakan
bahwa komitmen organisasi
51 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida 51 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
hipotesis keenam dalam penelitian ini yaitu :
Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap
H 6 :Komitmen organisasi
Organizational Citizenship signifikan
berpengaruh
terhadaporganizational Behavior (OCB) pegawai Badan citizenship behavior pegawai
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.
Badan
Aceh.
Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh organizational citizenship behavior
Pengembangan
Karir Terhadap organizational citizenship behavior
Robbins dan Judge (2008) mengatakan bahwa kepuasankerja menjadi faktor penentu
Stone (dalam Gomez, 2003) menyatakan utama dari perilaku kewargaan organisasional bahwa “career development refers to the process (OrganizationalCitizenship Behavior) seorang and activities involved in preparing an karyawan.
position in the Pradhiptya (2013) menyimpulkan bahwa organization”.
(Pengembangan kepuasan kerja berpengaruh positif dan karirmenunjukkan
proses dan kegiatan signifikan terhadap OCB karyawan PTPilih mempersiapkan
seorang pegawai untuk Utama. Fandawan dan Siswanto (2014) jabatan dalam organisasi yang akan datang). menyimpulkan
kerja Pengembangan karir sangat berpengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kepuasan kerja pegawai, hal ini OCB karyawan pada PT. Kurn Indonesia. dapat
bahwa
kepuasan
karena semakin baik Berdasarkan hasil penelitian terdahulu seperti pengembangan karir pegawai tersebut, maka yang telah diuraikan di atas dirumuskan akan semakin tinggi kepuasan kerja pegawai hipotesis ketujuh penelitian ini
terjadi
sebagai tersebut terhadap organisasi. berikut:
Penelitian Yulianto (2013), Baroroh (2013)
H 7 :Kepuasan kerja
berpengaruh menyimpulkan bahwa pengembangan karir
signifikan terhadap
organizational berpengaruh positif dan signifikan terhadap citizenship behavior pegawai Badan kepuasan kerja. Alif (2015) menyimpulkan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh.
bahwa pengembangan karir dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh terhadap OCB karyawan perusahaan Terminal Motivasi Kerja Terhadap organizational Gas. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
citizenship behavior (OCB)
diuraikan di atas dirumuskan hipotesis kesembilan penelitian Organ (1988) karyawan yang memiliki ini sebagai berikut: kepuasan kerja yang tinggi akan memiliki
sikap sesuai aspek dan karakteristik OCB H9 : Kepuasan kerja memediasi
dalam bekerja karena kepuasan yang tinggi
pengaruh pengembangan karir
akan mendorong seorang karyawan memiliki
terhadap organizational
perilaku menolong sesame karyawan bahkan
citizenship behavior (OCB)
untuk membantu organisasi lebih maju.
pegawai Badan Pusat Statistik
Murti dan Mulyani (2013) menyimpulkan
(BPS) Provinsi Aceh
bahwa motivasi berpengaruh
signifikan
terhadap kepuasan kerja pegawai pada PDAM Kepuasan Kerja Memediasi Pengaruh Kota Madiun. Yuwono, dkk (2014) dalam Komitmen Organisasi Terhadap penelitian hubungan antara motivasi kerja Organizational Citizenship Behavior
dan kepuasan kerja dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) menyimpulkan
(2003), komitmen bahwa motivasi kerja dan kepuasan kerja organisasi merupakan salah satu variabel mepunyai pengaruh yang positif dan signifikan yang telah banyak diketahui memiliki kaitan terhadap OCB karyawan Swalayan RPPL. yang erat dengan Organizational Citizenship
Menurut
Organ
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
Behavior (OCB). Karyawan yang memiliki dimana : komitmen organisasional yang tinggi akan melakukan tidak hanya tugas-tugas yang telah ni = Jumlah sampel pada bagian menjadi kewajibannya, tetapi dengan sukarela akan
dapat Ni = Jumlah populasi pada bagian digolongkan sebagai usaha-usaha ekstra (extra
N = Jumlah populasi keseluruhan effort).
Fathonah (2010) menyimpulkan bahwa n = Jumlah sampel keseluruhan yang telah komitmen organisasi berpengaruhpositif dan ditentukan signifikanterhadap
Daerah Uji Instrumen Penelitian Validitas dan KabupatenKaranganyar. Putrana, dkk (2016) Reliabiltas
menyimpulkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
signifikan
terhadap Uji Validitas
yang valid akan PT. Gelora Persada Mediatama Semarang. menghasilkan data yang akurat yang sesuai
Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Instrumen
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu seperti dengan kebutuhan dalam riset. Menurut yang telah diuraikan di atasdirumuskan Sarwono (2012), suatu skala pengukuran hipotesis kesepuluh penelitian ini sebagai dikatakan
apabila skala tersebut berikut:
mengukur apa yang
H10 : Kepuasan
kerja
memediasi seharusnya
diukur
dan inferensi yang
pengaruh komitmen
organisasi dihasilkan mendekati kebenaran.
kerja terhadap
Organizational Suatu
kuesioner
dikatakan valid jika
Citizenship
(OCB) pertanyaan pada kuesioner mampu untuk pegawai Badan Pusat Statistik mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
Behavior
(BPS) Provinsi Aceh.
oleh kuesioner tersebut. Validitas dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau
METODE
arti sebenarnya yang diukur (Umar, 2011). Dalam SEM pengujian validitas dilakukan
Populasi ialah merupakan kesatuan yang dengan Comfirmatory Factor Anaysis (CFA) mempunyai karakteristik yang sama dimana masing-masing konstruk yaitu dengan melihat sampel akan kita tarik, sedangkan sampel nilai Loading Factor masing-masing indikator. ialah sebagian kecil dari populasi yang kita Suatu indikator dikatakan valid apabila nilai gunakan sebagai objek riset kita (Sarwono, loading factornya > 0,60 (Ghozali, 2012). 2012). Menurut Arikunto (2010) populasi
adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi Uji Reliabilitas
dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada kantor Badan Pusat
Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah Statitik (BPS) Kabupaten dan Kota Provinsi akurasi pengukuran dan hasilnya. Menurut
Acehyang berjumlah 493 orang. Penggabungan Sarwono (2012), reliabilitas menunjuk pada
23 (dua puluh tiga)kantor Badan Pusat adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil Statistik Kabupaten dan Kota di Provinsi pengukuran
di setiap kali Acehini dilakukan untuk menambah jumlah pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
tertentu
populasi yang mewakili seluruh Kabupaten Dalam SEM (Struktural Equtions Models) dan Kota di Provinsi Aceh.
pengujian reliabilitas dilakukan dengan 2 Jumlah subjek dari setiap lapisan (strata) (dua) cara yaitu: Variance Extract dan
adalah sampel penelitian dengan tujuan untuk Construct Reability. mewakili seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang bekerja pada suatu Kantor Badan Pusat Model Analisa Data
Statistik (BPS) Kabupaten/Kota di Provinsi Penelitian ini menggunakan persamaan
Aceh. Guna menjadikan sampel yang dapat Structural Equations Models dengan pedoman mewakili populasi, maka digunakan rumus sebagai berikut :
Nazir (1999) sebagai berikut:
Variabel
Endogen=VariabelEksogen+ Variabel Endogen +Error
ni = (Ni/N) x n
53 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
Dalam model penelitian ini terdapat 2 Angka ekstrim (outliers) adalah observasi persamaan structural yaitu:
yang muncul dengan nilai -nilai ekstrim baik KK=b1MK+b2PK+ b3 KO + z1 ………....(1)
maupun multivariate, OCB=b1MK+b2PK+b3KO + b4 KK + z2...(2)
secara
univariate
muncul karena kombinasi karakteristik yang Keterangan :
unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh KK = Kepuasan Kerja
berbeda dengan observasi-observasi lainnya OCB = Organizational Citizenship Behavior (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini Pegawai
pengujian data outlier menggunakan uji MK = Motivasi Kerja
Distance, dengan PK = Pengembangan Karir
Mahalanobis
membandingkan nilai p1 dan p2. Nilai p1 dan KO = Komitmen Organisasi
p2 di atas 0,05 menunjukkan tidak ada data b1- b4 = Koefesien variabel yang diestimasi
outliers.
z1 dan z2 = Error Term
Uji Multikolinieritas dan Singuliritas Uji Kesesuaian Jumlah Sampel
Suatu
model
dapat secara
tetapi tidak dapat Pada analisis SEM, ukuran sampel yang diselesaikan karena masalah-masalah empiris, sesuai adalah antara 100 - 200 (Hair et all, misalnya adanya multikolinearitas tinggi 1999). Dalam penelitian ini, ukuran sampel dalam setiap model, atau estimasi jalur (path ditentukan atas dasar jumlah parameter estimates) mendekati 0 dalam model-model dalam model dikalikan 5-10 (Ferdinand, 2006). non-recursive.
teoritisdiidentififikasi
multikolinearitas Dalam penelitian ini menggunakan sampel 5 (multicollinearity)
Asumsi
mengharuskan tidak kali dari jumlah parameter. Karena jumlah adanya korelasi yang sempurna atau besar parameter
adalah diantara variabel-variabel independen. Karena sebanyak 35 parameter maka jumlah sampel semua variabel model SEM sudah dikenakan dalam penelitian ini adalah sebanyak = 175 metrik sebesar 1, maka semua pembobotan (35 x 5).
regresi yang dibakukan harus berada dalam cakupan plus atau minus 1. Dalam penelitian
Uji Normalitas
ini menggunakan nilai determinant of sample covariance matrix untuk melihat ada tidaknya
Normalitas dapat diuji dengan melihat model memilki multikolineritas, dimana nilai gambar histogram data atau dapat diuji determinant of sample covariance matrix yang dengan
Dalam menjauh dari 0 adalah menunjukkan tidak penelitian ini evaluasi normalitas dilakukan terdapat multikolinieritas antar variable. dengan menggunakan kriteria critical ratio
metode-metode
statistik.
skewness dan kurtusis value sebesar ± 2,58, Validasi Kesesuaian Model
pada tingkat signifikansi 0,01. Data dapat disimpulkan mempunyaidistribusi normal jika Untuk lebih jelasnya kriteria goodness of fit nilai critical ratio skewness atau critical ratio seperti pada Tabel 4.5 sebagai berikut: kurtosis memiliki nilai mutlak antara – 2,58
Tabel 4.4.
sampai +2,58. Maka selanjutnya kriteria itu
Kriteria Goodness of Fit
ditampilkan dalam Gambar 4.7 di bawah ini:
Goodness
of
Fit Cut off Value
Index
2Chi- Square Statistik
df, α = 5%
Probability > 0,05
Data Tidak Normal
Data Tidak Normal
CMIN/DF< 2.00 GFI
AGFI > 0.90 TLI
Data Normal
RMSEA
Sumber : Ferdinand (2006) Gambar 4.7. Kriteria Penerimaan Kenormalan
Data
Uji Efek Mediasi Untuk menguji signifikansi dari koefisien
Uji Outlier Data
efek tidak langsung (mediasi) mengggunakan
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
ab
(1982), yang lebih di kenal sebagai Sobel Test yang menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan : Tabel 5.7
Z= signifikansi mediasi
Nilai Loading Factor Indikator Konstruk
a = koefesien regresi hubungan independen (X)
Eksogen Sebelum Mengeluarkan
dengan mediasi (M)
Indikator Yang Tidak Valid
b = Koefesien regresi hubungan variabel
mediasi (M) dengan dependen (Y) Kesimpulan
Indikator
Loading Factor Nilai Cut Off
S.Ea= Standar Error hubungan independen (X) Valid
MK1
<---
Motivasi_Kerja
Motivasi_Kerja
0.649 > 0,60 Valid
dengan mediasi (M)
MK3
<---
Motivasi_Kerja
0.687 > 0,60 Valid
S.Eb= Standar Error hubungan Mediasi (M)
MK4
<---
Motivasi_Kerja
0.707 > 0,60 Valid
dengan Dependen (Y)
MK5
<---
Motivasi_Kerja
Pengembangan_Karir
Pengembangan_Karir
Pengembangan_Karir
0.560 > 0,60 Invalid
HASIL Valid
PK4
<---
Pengembangan_Karir
Pengembangan_Karir
Komitmen_Organisasi
0.792 > 0,60 Valid
Analisis Faktor
Komitmen_Organisasi
0.705 > 0,60 Valid
Validitas Konstruk (CFA)
KO3
<---
Komitmen_Organisasi
0.709 > 0,60 Valid
Analisis Faktor Konfirmatori merupakan
KO4
<---
Komitmen_Organisasi
0.746 > 0,60 Valid
salah satu metode analisis multivariat yang
KO5
<---
Komitmen_Organisasi
0.722 > 0,60 Valid
dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah model pengukuran yang dibangun Gambar 5.9 dan Tabel 5.7 dapat dilihat nilai sesuai dengan yang dihipotesiskan. Menurut loading factor dari semua indikator berada Ghozali (2011), salah satu manfaat utama dari >0,60 kecuali pada indikator MK5 dengan nilai CFA adalah kemampuan menilai validitas 0,308< dari 0,60 dan indiktor PK3 dengan nilai konstruk dari measurement theory yang 0,560, sehingga kedua indiktor tersebut tidak diusulkan.
dapat diteruskan atau harus dikeluarkan dari analisis.
Menurut
Ghozali (2013) nilai
Analisis Konfirmatori Konstruk Eksogen
convergent validity yaitu indikator dengan nilai loading factor dibawah 0,5 tidak valid untuk mengukur konstruk sehingga harus di drop dari analisis.
Gambar 5.9Analisis Faktor Konfirmatori Konstruk Eksogen Sebelum Mengeluarkan Indikator Tidak Valid
Gambar 5.10Nilai Loading Factor Indikator Konstruk Eksogen Setelah Mengeluarkan Indikator Yang Tidak
Valid
55 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
Tabel 5.8 Nilai Loading Factor Indikator Konstruk Eksogen Setelah Mengeluarkan Indikator Yang Tidak Valid
Indikator
Loading Factor Nilai Cut Off
Kesimpulan
MK1 <--- Motivasi_Kerja
MK2 <--- Motivasi_Kerja
MK3 <--- Motivasi_Kerja
MK4 <--- Motivasi_Kerja
PK1 <--- Pengembangan_Karir
PK2 <--- Pengembangan_Karir
PK4 <--- Pengembangan_Karir
PK5 <--- Pengembangan_Karir
KO1 <--- Komitmen_Organisasi
Nilai Loading Factor Indikator Konstruk
KO2 <--- Komitmen_Organisasi
Endogen Setelah Mengeluarkan Indikator
KO3 <--- Komitmen_Organisasi
Tidak Valid
KO4 <--- Komitmen_Organisasi
KO5 <--- Komitmen_Organisasi
Loading Factor Nilai Cut Off Kesimpulan
KK1
<---
Kepuasan_Kerja
Kepuasan_Kerja
Kepuasan_Kerja
0.732 > 0,60 Valid
Analisis Konfirmatori Konstruk Endogen
KK4
<---
Kepuasan_Kerja
Kepuasan_Kerja
0.679 > 0,60 Valid
Gambar 5.11Analisis Konnfirmatori Valid
Konstruk Endogen Sebelum
Mengeluarkan Indikator Tidak Valid Valid
Dengan mengeluarkan indikator OCB1 maka tidak ada lagi indikator yang dibawah nilai 0,6 dan kesemuanya dinyatakan valid.
Analisis Struktural Equation Modelling (Full Model)
Uji full model SEM adalah uji yang dilakukan terhadap keseluruhan variabel eksogen
endogen yang telah digabungkan menjadi satu dan utuh melalui matrik varian dan kovarian dan model penuh
maupun
Tabel 5.9
itu disebut juga dengan model penelitian.
Nilai Loading Factor Indikator Konstruk Gambar 5.14Full Model Penelitian Endogen Sebelum Mengeluarkan
Indikator Tidak Valid
Indikator
Loading Factor
Nilai Cut Off
Kesimpulan
KK1 <--- Kepuasan_Kerja
KK2 <--- Kepuasan_Kerja
KK3 <--- Kepuasan_Kerja
KK4 <--- Kepuasan_Kerja
KK5 <--- Kepuasan_Kerja
OCB1 <--- OCB
OCB2 <--- OCB
OCB3 <--- OCB
OCB4 <--- OCB
OCB5 <--- OCB
Gambar 5.11 dan Tabel 5.9 menunjukkan nilai Untuk melihat hasil uji goodness of fit loading factor dari semua indikator berada > dapat dilihat pada Tabel 5.22: 0,60 kecuali pada indikator OCB1 dengan nilai
Tabel 5.22
0,462< dari 0,60, sehingga indiktor tersebut
Goodness of Fit Indexs Untuk Full Model
tidak dapat diteruskan
atau
harus
dikeluarkan dari analisis.
Gambar 5.12Analisis Konnfirmatori Konstruk Endogen Setelah MengeluarkanIndikator Tidak Valid
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
Goodness of Fit Indexs Cutt-Off Value
Hasil Analisis
Evaluasi Model
2. Pengaruh
pengembangan karir
X 2 Chi-Square Statistik Diharapkan Kecil
terhadap kepuasan kerja
Berdasarkan hasil analisis data seperti
CMIN/DF < 2,00
Baik
yang ditampilkan dalam Tabel 5.23dapat
pengaruh variabel
pengembangan karir terhadap kepuasan kerja
adalah signifikan dengan nilai koefesien
0,284 (28,4%), nilai standardized estimate sebesar 0,109 lebih
fit besar dari 0,06, nilai CR (Critical Ratio) menunjukkan keseluruhan evaluasi model sebesar 2,611 yang lebih besar dari 2,00 dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Hasil analisis
goodness
of
nilai probabilitas atau signifikan sebesar 0,009 yang jauh lebih kecil dari 0,05. Keadaan ini
Tabel 5.23
menunjukkan indikator-indikator pembentuk
Pengaruh Variabel Eksogen Terhadap
konstruk laten merupakan indikator yang
Variabel Endogen
kuat dalam pengukuran konstruk dalam model
penelitian ini. Berdasarkan uji kesesuaian
Variabel Laten
model goodness-of-fit test dan uji standard
Kepuasan_Kerja <--- Motivasi_Kerja
Kepuasan_Kerja <--- Pengembangan_Karir
regression weight menunjukkan indikator
Kepuasan_Kerja <--- Komitmen_Organisasi
tersebut sudah kuat membentuk konstruk
OCB <--- Motivasi_Kerja
laten baik konstruk eksogen maupun endogen.
OCB <--- Pengembangan_Karir
OCB <--- Komitmen_Organisasi
bahwa variabel
OCB <--- Kepuasan_Kerja
pengembangan karir berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai
1. Pengaruh motivasi kerja terhadap pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi
kepuasan kerja
Aceh. Sehingga hipotesis kedua pengembangan karir
signifikan terhadap Berdasarkan hasil analisis data seperti kepuasan kerja pegawai Badan Pusat Statistik
berpengaruh
yang ditampilkan dalam Tabel 5.23dapat (BPS) Provinsi Aceh dapat diterima. dijelaskan bahwa pengaruh variabel motivasi kerja
terhadap kepuasan
komitmen organisasi
signifikan dengan nilai koefesien estimate
terhadap kepuasan kerja
sebesar 0,179 (17,9%), nilai standardized
5.23 diatas estimate sebesar 0,082 lebih besar dari 0,06, menunjukkan
pengaruh variabel nilai CR (Critical Ratio) sebesar 2,120 yang komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja lebih besar dari 2,00 dan nilai probabilitas adalah signifikan dengan nilai koefesien atau signifikan sebesar 0,028 yang jauh lebih estimate
bahwa
0,157 (15,7%), nilai kecil dari 0,05.Keadaan ini menunjukkan standardized estimate sebesar 0,067 lebih indikator-indikator pembentuk konstruk laten besar dari 0,06, nilai CR (Critical Ratio) merupakan
sebesar
dalam sebesar 2,326 yang lebih besar dari 2,00 dan pengukuran konstruk dalam model penelitian nilai probabilitas atau signifikan sebesar 0,020 ini.
model yang jauh lebih kecil dari 0,05. Keadaan ini goodness-of-fit test dan uji standard regression menunjukkan indikator-indikator pembentuk weight menunjukkan indikator tersebut sudah konstruk laten merupakan indikator yang kuat
baik kuat dalam pengukuran konstruk dalam model konstruk eksogen maupun endogen. Dengan penelitian ini. Berdasarkan uji kesesuaian kata lain bahwa variabel motivasi kerja model goodness-of-fit test dan uji standard berpengaruh positif dan signifikan terhadap regression weight menunjukkan indikator kepuasan kerja pegawai pada Badan Pusat tersebut sudah kuat membentuk konstruk Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga laten baik konstruk eksogen maupun endogen. hipotesis pertama motivasi kerja berpengaruh Dengan kata lain bahwa variabel komitmen signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai organisasi berpengaruh positif dan signifikan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh terhadap kepuasan kerja pegawai pada Badan dapat diterima.
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga hipotesis
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
ketiga
57 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida 57 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
kelima pengembangan karir berpengaruh signifikan terhadap organizational citizenship
4. Pengaruh motivasi kerja terhadap behavior (OCB) pegawai Badan Pusat
OCB
Statistik (BPS) Provinsi Aceh dapat diterima. Dari Tabel 5.23 diatas dapat dijelaskan
6. Pengaruh
komitmen organisasi
bahwa pengaruh variabel motivasi kerja
terhadap OCB
terhadap OCB adalah signifikan dengan nilai koefesienestimate sebesar 0,190 (19,0%), nilai
Berdasarkan hasil analisis data seperti standardized estimate sebesar 0,082 lebih yang ditampilkan dalam Tabel 5.23 dapat besar dari 0,06, nilai CR(Critical Ratio) dijelaskan bahwa pengaruh variabel komitmen sebesar 2,306 yang lebih besar dari 2,00 dan organisasi terhadap OCB pegawai adalah nilai probabilitas atau signifikan sebesar 0,021 signifikan dengan nilai koefesien estimate yang jauh lebih kecil dari 0,05. Keadaan ini sebesar 0,152 (15,2%), nilai standardized menunjukkan
indikator-indikatorpembentuk estimate sebesar 0,068 lebih besar dari 0,06, konstruk laten merupakan indikator yang nilai CR (Critical Ratio) sebesar 2,237 yang kuat dalampengukuran konstruk dalam model lebih besar dari 2,00 dan nilai probabilitas penelitian ini. Berdasarkan uji kesesuaian atau signifikan sebesar 0,025 yang jauh lebih modelgoodness-of-fit test dan uji standard kecil dari 0,05. Keadaan ini menunjukkan regression weight menunjukkan indikator indikator-indikator pembentuk konstruk laten tersebut sudahkuat membentuk konstruk merupakan indikator yang sudah cukup kuat latenbaik konstruk eksogen maupun endogen. dalam pengukuran konstruk dalam model Dengan kata lain bahwa variabel motivasi penelitian ini. Berdasarkan uji kesesuaian kerja berpengaruh positif dan signifikan model goodness-of-fit test dan uji standard terhadap OCB pegawai pada Badan Pusat regression weight menunjukkan indikator Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga tersebut sudah cukup kuat sudah membentuk hipotesi keempat motivasi kerja berpengaruh konstruk laten baik konstruk eksogen maupun signifikan terhadap OCB pegawai Badan endogen. Dengan kata lain bahwa variabel Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh dapat komitmen organisasi berpengaruh positif dan diterima.
signifikan terhadap OCB pegawai pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga
5. Pengaruh pengembangan
karir hipotesis
keenam
komitmen organisasi
signifikan terhadap organizational citizenship behavior pegawai Berdasarkan hasil analisis data seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh yang ditampilkan dalam Tabel 5.23 dapat dapat diterima. dijelaskan
terhadap OCB
pengembangan karir terhadap OCB adalah
7. Pengaruh kepuasan kerja terhadap
signifikan dengan nilai koefesien estimate
OCB
sebesar 0,320 (32,0%), nilai standardized estimate sebesar 0,112 lebih besar dari 0,06,
5.23 diatas nilai CR (Critical Ratio) sebesar 2,851 yang menunjukkan
pengaruh variabel lebih besar dari 2,00 dan nilai probabilitas kepuasan
bahwa
terhadap OCB adalah atau signifikan sebesar 0,004 yang jauh lebih signifikan dengan nilai koefesien estimate kecil dari 0,05. Keadaan ini menunjukkan sebesar 0,342 (34,2%), nilai standardized indikator-indikator pembentuk konstruk laten estimate sebesar 0,109 lebih besar dari 0,06, merupakan
kerja
dalam nilai CR (Critical Ratio) sebesar 3,136 yang pengukuran konstruk dalam model penelitian lebih besar dari 2,00 dan nilai probabilitas ini.
model atau signifikan sebesar 0,002 yang jauh lebih goodness-of-fit test dan uji standard regression kecil dari 0,05. Keadaan ini menunjukkan weight menunjukkan indikator tersebut sudah indikator-indikator pembentuk konstruk laten kuat membentuk konstruk laten baik konstruk merupakan
yang kuat dalam eksogen maupun endogen. Dengan kata lain pengukuran konstruk dalam model penelitian bahwa
indikator
kesesuaian model berpengaruh positif dan signifikan terhadap goodness-of-fit test dan uji standard regression OCB pegawai pada Badan Pusat Statistik weight menunjukkan indikator tersebut sudah
variabel
pengembangan
karir ini.
Berdasarkan
uji
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
eksogen maupun endogen. Dengan kata lain
P=
bahwa variabel kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap OCB pegawai
pada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga hipotesis ketujuh Kepuasan
Gambar 5.16 Hasil Uji Efek Mediasi
kerja berpengaruh
signifikan
terhadap
organizational citizenship behavior pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh Gambar 5.16 dapat dijelaskan bahwa koefisien dapat diterima.
jalur A, jalur B dan jalur C adalah signifikan,namun nilai signifikan jalur C ’ tidak
Efek Mediasi
signifikan. Karena probabilitas jalur C ’ tidak
1. Kepuasan kerja memediasi antara signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja dengan OCB
tidak terjadi hubungan mediasi atau dengan kata lain variabel kepuasan kerja tidak memediasi antara motivasi kerja dengan OCB pada pegawai kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga hipotesis ke delapan kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi
terhadap Organizational Gambar 5.15
kerja
Citizenship Behavior (OCB) pegawai Badan Hasil Sobel Test An Interactive Calculation
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh ditolak. Tool For Mediation Tests
Motivasi Kerja - Kepuasan Kerja –OCB
2. Kepuasan kerja memediasi antara pengembangan karir dengan OCB
perhitungan yang diperoleh dari sobel test an interactive calculation tool for mediation tests dimana nilai test statistic diperoleh nilai sebesar 1,791< 2,00. Nilai p-value sebeasr 0,073> 0,05 dan nilai standar error sebesar 0,034. Berdasarkan hasil perhitungan nilai signifikasi
Gambar 5.17 Hasil Sobel Test An
menggunakan Sobel Test seperti pada Gambar
Interactive Calculation Tool For
5.15, maka nilai signifikasi untuk kesemua
Mediation Tests Pengembangan Karir -
jalur (A, B, C dan C’) dapat dilihat pada
Kepuasan Kerja – OCB
gambar 5.16:
5.17 merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dari sobel test an
Gambar
KK
interactive calculation tool for mediation tests
dimana nilai test statistic diperoleh nilai A=
B=
sebesar 2,004 > 2,00, nilai p-value sebear 0,179
2 0,045< 0,05 dan nilai standar error sebesar 0,048. Berdasarkan hasil perhitungan nilai
jalur C’ dengan P=
signifikasi
untuk
menggunakan Sobel Test seperti pada gambar 0,028
5.17, maka nilai signifikasi untuk kesemua
0 2 jalur (A, B, C dan C’) dapat dilihat pada
59 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida 59 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
KK
5.19, maka nilai signifikasi untuk kesemua jalur (A, B, C dan C’) dapat dilihat pada
P= P= 0,045
0,025 Gambar 5.18 dapat dijelaskan bahwa koefisien
jalur A, jalur B dan jalur C signifikan dan nilai
KO
OCB
signifikasi jalur C’ adalah signifikan. Karena
C' =
probabilitas jalur C’ signifikan, sehingga dapat 0,061 disimpulkan terjadi hubungan mediasi atau
P=
dengan kata lain variabel kepuasan kerja 0,060 memediasi antara variabel pengembangan
karir dengan OCB pegawai pada kantor Badan
Gambar 5.20 Hasil Uji Efek Mediasi
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga hipotesis
kesembilan
kepuasan
kerjamemediasi pengaruh pengembangan Gambar 5.20 dapat dijelaskan bahwa karir terhadap
koefisien jalur A, jalur B dan jalur C Citizenship Behavior(OCB) pegawai Badan signifikan,namun nilai signifikasi jalur C’tidak Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh dapat signifikan. Karena probabilitas jalur C’tidak diterima.
Organizational
signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hubungan mediasi atau dengan
3. Kepuasan kerja memediasi antara kata lain variabel kepuasan kerja tidak
komitmen organisasi dengan OCB
memediasiantara
variabel komitmen organisasidengan OCBpegawaipada kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh. Sehingga hipotesis kesepuluh Kepuasan kerja memediasi pengaruh komitmen organisasi kerjaterhadapOrganizational
Citizenship Behavior(OCB)pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh ditolak.
Gambar 5.19 Hasil Sobel Test An Tabel 5.25 Interactive Calculation Tool For
Hasil Uji Hipotesis Mediation Tests Komitmen Organisasi - Kepuasan Kerja – OCB
perhitungan yang diperoleh dari sobel test an interactive calculation tool for mediation tests dimana nilai test statistic diperoleh nilai sebesar 1,877< 2,00, nilai p-value sebear 0,060> 0,05 dan nilai standar error sebesar 0,025. Berdasarkan hasil perhitungan nilai signifikasi
Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
Pernyataan Hipotes is
Probability
Kes impulan
kepuasan kerja dapat diterima. Hal ini
Motivas i kerja berpengaruh s ignifikan terhadap 1 kepuas an kerja pegawai Badan Pus at Statis tik
Hipotes is Diterima
bermakna bahwa adanya penilaian dan
(BPS) Provins i Aceh 2 terhadap kepuas an kerja pegawai Badan Pus at Pengembangan karir berpengaruh s ignifikan
evaluasi terhadap hasil pekerjaan latar
Hipotes is Diterima
Statis tik (BPS) Provins i Aceh
belakang pendidikan yang tinggi, kuantitas
Komitmen organis as i berpengaruh s ignifikan 3 Statis tik (BPS) Provins i Aceh terhadap kepuas an kerja pegawai Badan Pus at
dan kualitas pelatihan yang dilaksanakan,
Hipotes is Diterima
banyaknya pengalaman kerja serta adanya
Motivas i kerja berpengaruh s ignifikan terhadap
4 OCB pegawai Badan Pus at Statis tik
(BPS)
Hipotes is Diterima
promosi terhadap pegawai yang berprestasi
Provins i Aceh
5 terhadap OCB pegawai Badan Pus at Statis tik Pengembangan karir berpengaruh s ignifikan
akan meningkatkan pengembangan karir
Hipotes is Diterima
(BPS) Provins i Aceh Komitmen organis as i berpengaruh s ignifikan
pegawai. Apabila program pengembangan
6 terhadap OCB pegawai Badan Pus at Statis tik (BPS) Provins i Aceh
Hipotes is Diterima
karir yang dilaksanakantelah jelas dan mudah
Kepuas an kerja berpengaruh s ignifikan terhadap 7 OCB pegawai Badan Pus at
untuk dijalankan oleh setiap pegawai akan
Statis tik
(BPS)
Hipotes is Diterima
Provins i Aceh
meningkatkan
kepuasan kerjanya.
8 kerja terhadap Kepuas an kerja memedias i pengaruh motivas i OCB pegawai Badan Pus at
Hipotes is Diterima
Pengembangan karir yang dilakukan dengan
Statis tik (BPS) Provins i Aceh
Kepuas an kerja memedias i pengaruh
terhadap
baikdan efektif juga akan mendorong pegawai
9 pengembangan karir OCB pegawai Badan Pus at
Statis tik (BPS) Provins i Aceh Kepuas an kerja memedias i pengaruh komitmen
Hipotes is Diterima
ke arah yang lebih baik.
10 organis as i terhadap OCB pegawai Badan Pus at
Hipotes is Diterima
Pernyataan Handoko (1999) menyatakan bahwa kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
Statis tik (BPS) Provins i Aceh
Pembahasan
keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan
1. Pengaruh Motivasi
Terhadap memandang pekerjaan mereka.Pengembangan Kepuasan Kerja
Kerja
peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu Hasil analisis penelitian ini rumusan rencana
karir
adalah
peningkatan oleh hipotesis pertama yang menyatakan bahwa departemen personalia, untuk mencapai suatu motivasi
karir
dan
kerja berpengaruh terhadap rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang kepuasan kerja pegawai Badan Pusat Statistik organisasi (I Komang dkk, 2012). (BPS) Provinsi Aceh dapat diterima.Artinya
Hasil penelitian ini mendukung dan gaji dan tunjangan kinerja yang diberikan sejalan dengan penelitian sebelumnya yang serta jaminan keamanan dan keselamatan dilakukan
dan Mulyantomo kerja
Suprehaten
pemberian (2012), Yulianto (2013) dan Fikri (2015) yang penghargaan bagi pegawai yang berprestasi menyimpulkan bahwa pengembangan karir serta memberikan peluang kepada pegawai berpengaruh positif dan signifikan terhadap untuk
ketrampilan dan kepuasan kerja pegawai.
kemampuan pegawai yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh
3. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap akan meningkatkan kepuasan kerja pegawai,
Kepuasan Kerja
sehingga semakin
tinggimotivasi
kerja
pegawaimaka semakin
Hasil analisis penelitian ini rumusan kerjapegawai
tinggi
kepuasan
yang menyatakan (BPS) Provinsi Aceh.
padaBadan Pusat
Statistik hipotesis
ketiga
terhadap kepuasan kerja Hasil penelitian ini mendukung pendapat pada pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Gouzaly (2000) bahwa faktor-faktor motivasi Provinsi Aceh dapat diterima. Hal ini yang dapat menimbulkan kepuasan kerja bermakna
bahwakomitmen
komitmen organisasi yaitu faktor external (karakteristik organisasi) pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi dan faktor internal (karakteristik pribadi). Aceh kategori baik. Artinya jika pegawai Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian merasa bangga terhadap organisasi dan sebelumnya yang dilakukan Nurcahyani dan membanggakan organisasi tempat bekerjanya Adnyani (2016), Mardiono (2014) dan Baroroh kepada orang lain, perduli terhadap organisasi (2013) menyimpulkan bahwa motivasi kerja dan bersedia bekerja melebihi apa yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap diharapkan agar tujuan organisasi tercapai kepuasan kerja karyawan.
bahwa
maka akan meningkatkan kepuasan kerja pegawai,
semakin tinggi motivasi kerja
2. Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap pegawai semakin meningkat kepuasan kerja Kepuasan Kerja
pegawai.
(2001)menyatakan bahwa Hasil analisis penelitian ini rumusan omitmen Organisasi berpengaruh terhadap
Ghozali
hipotesis kedua yang menyatakan bahwa kepuasan kerja. Artinya semakin tinggi pengembangan
karir berpengaruhterhadap komitmen pegawai dalam organisasi maka
61 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida 61 Yusra, Jullimursyidah, Sullaida
yang menyatakan penelitian ini dilakukanFika (2013),Prastowo pengembangan karir berpengaruh terhadap (2015),
kelima
(2015) OCB dapat diterima. Hal ini bermakna menyimpulkan bahwa komitmen organisasi pengembangan karir yang ada saat ini sudah berpengaruh positif dan signifikan terhadap baik, namun perlu peningkatan ke arah yang kepuasan kerja pegawai.
Arifah dan
Ramadhon
lebih
sehingga program pengembangan karir apapun yang dilakukan
baik
lagi
4. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap OCB akan bermanfaat bagi semua pegawai dan menjadikan pegawai untuk bekerja lebih baik
Hasil analisis penelitian ini rumusan lagi. Untuk meningkatkan pengembangan hipotesi keempat yang menyatakan motivasi karir dapat dilakukan dengan memberikan kerjaberpengaruh terhadap OCB pada kantor pendidikan dan pelatihan serta melakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh penilaian
evaluasi pekerjaan. OCB dapat diterima. Hal ini bermakna bahwa jika dikaitkan dengan minat terhadap organisasi, gaji dan tunjangan serta jaminan keamanan hal ini ditampilkan tidak hanya melalui dan keselamatan kerja sudah memadai, pelaksanaan kewajiban mereka saja, tapi juga pegawai dapat bersosialisasi dengan baik termasuk upaya untuk membantu rekan kerja, sesama rekan kerja,
dan
adanya pemberian melindungi sumber daya organisasi serta penghargaan bagi pegawai yang berprestasi melakukan
upaya yang telah serta diberikan peluang dan kesempatan melampaui standar minimum yang harus untuk
segala
mengembangkan ketrampilan dan dipenuhi seorang pegawai. Ketika seorang kemampuan