SAK ETAP Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik

  

SAK ETAP

Entitas Tanpa

Akuntabilitas Publik

  Overview SAK ETAP

  Tiga Pilar Standar Akuntansi Keuangan

  • Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
  • SAK ETAP
  • SAK Syariah

  IFRS diadopsi hanya untuk Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) SAK ETAP diluncurkan secara resmi pada tanggal 17 July 2009

  

Siapa pengguna SAK ETAP

  Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan, yaitu entitas yang:

  • Tidak tercatat di pasar modal,
  • Tidak sedang dalam proses untuk pengajuan pernyataan pendaftaran di pasar modal
  • Bukan lembaga keuangan

  Latar Belakang Pengembangan SAK ETAP

  • PSAK yang mengadopsi IFRS terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan kecil menengah di Indonesia − Diterbitkan sebelum PSAK berbasis IFRS berlaku efektif sehingga UKM dan ETAP dapat memilih standar ini. − Tidak menghapus peluang UKM dan ETAP mengadopsi PSAK berbasis bila mampu
  • Pada awalnya SAK ETAP mengikuti IFRS for SME

  Manfaat SAK ETAP

Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan

kecil menengah, mampu untuk

  • menyusun laporan keuangannya sendiri,
  • dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
  • sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.

SAK ETAP

  • PSAK yang disederhanakan: − Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana − Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran − Mengurangi pengungkapan − Penyederhanaan • Merupakan standar yang berdiri sendiri secara keseluruhan (stand alone)

  Penerapan SAK ETAP Pada Pada 1 Januari 2011 Apakah Entitas 1 Januari 2011 apakah Entitas memilih apakah Entitas memenuhi mgunakan SAK memenuhi ya mgunakan SAK Apakah Entitas ya memilih ETAP ? ETAP ? syarat ETAP syarat ETAP menerapkan menerapkan Entitas Entitas SAK ya Tidak ETAP secara ETAP secara SAK Tidak konsisten konsisten Apakah Entitas Apakah Entitas Tidak tetap tetap Diperkenankan syarat ETAP? syarat ETAP? memenuhi memenuhi

  Entitas menerapkan Tidak

  PSAK secara konsisten

Bab 1 Ruang lingkup

Bab 1 Ruang lingkup SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas

  yang:

  • Tidak memiliki akuntabilitas publik signifkan; dan
  • Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal

Bab 1 Ruang lingkup Entitas dengan akuntabilitas publik signifkan

  • Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
  • • Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fdusia untuk

    sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas

    asuransi,

    pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa

    dana dan

  Apakah memiliki akuntabilitas publik?

  • Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar modal.
  • Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).
  • Bank umum besar (bukan emiten).
  • Entitas yang bisnis satu-satunya adalah pendapatan bunga atas uang yang dipinjamkan kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua dana dari seorang

  Laporan keuangan untuk tujuan umum

Laporan keuangan yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pengguna laporan keuangan, misalnya: − pemegang saham, − kreditor, − pekerja, dan − masyarakat dalam arti luas

  Apakah ETAP memiliki kebutuhan untuk menyediakan laporan keuangan untuk tujuan umum?

  • Laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan SAK ETAP untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan arus kas entitas yang berguna untuk pengguna luas yang tidak dalam posisi meminta laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi

Bab 2 Konsep & Prinsip Pervasive

Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif

  • Tujuan • Karakteristik kualitatif
  • • Posisi dan Kinerja Keuangan

    • Pengakuan dan Pengukuran

    • Prinsip Pervasif • Saling Menghapus

Bab 2 Tujuan pelaporan keuangan Tujuan laporan keuangan ETAP:

  

− menyediakan informasi mengenai posisi keuangan,

kinerja keuangan, dan laporan arus kas entitas, − yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi − oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu − laporan keuangan juga menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya

Bab 2 Karakteristik kualitatif Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang

  membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi penggunanya. − dapat dipahami -- tepat waktu − relevan

  • kelengkapan
  • − materialitas pertimbangan sehat − keandalan − substansi mengungguli bentuk

Bab 2 Posisi Keuangan

  • Aset − sumber daya dikendalikan oleh entitas − sebagai akibat dari peristiwa masa lalu − manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh
  • Kewajiban − kewajiban masa kini − yang imbul karena peristiwa masa lalu − diharapkan mengakibatkan arus keluar manfaat

Bab 2 Kinerja keuangan

  • Penghasilan − kenaikan manfaat ekonomi dalam bentuk arus masuk − atau peningkatan aset − penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas − yang tidak berasal dari kontribusi pemilik
  • Beban

    − penurunan manfaat ekonomi dalam bentuak arus

    keluar − atau penurunan aset − terjadinya kewajiban yang mengakibatkan

Bab 2 Dasar akrual

  • Entitas harus mempersiapkan laporan keuangan (kecuali informasi arus kas) menggunakan dasar akrual
  • Pada basis akrual, pos diakui sebagai aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan atau beban ketika memenuhi defnisi dan kriteria pengakuan
  • Pengaruh transaksi dan peristiwa diakui pada saat

Bab 2 Pengakuan Pengakuan unsur laporan keuangan jika

  memenuhi kriteria:

  • ada kemungkinan manfaat ekonomi akan mengalir dari atau ke dalam entitas; dan
  • pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal − penggunaan estimasi yang layak merupakan bagian

Bab 2 Pengukuran

  • Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan.
  • Dasar pengukuran yang umum: − biaya historis: jumlah yang dibayarkan atau nilai wajar dari pembayaran pada saat perolehan − nilai wajar: jumlah yang dipakai untuk

Bab 2 Tidak ada pengaturan tertentu Dalam hal tidak ada suatu pengaturan tertentu

  dalam SAK ETAP untuk suatu transaksi atau peristiwa,

  • maka manajemen harus menggunakan pertimbangannya
  • untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang menghasilkan informasi yang − relevan; dan − andal

Bab 2 Tidak ada pengaturan …lanjutan Pertimbangan utama manajemen:

  • pengaturan dalam SAK ETAP untuk isu yang serupa dan terkait
  • • defnisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran

    untuk aset, kewajiban, pendapatan dan bebanAX Pertimbangan lain:

    − pengaturan dalam PSAK non-ETAP untuk isu yang

    serupa dan terkait − pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang

Bab 2 Saling hapus Saling hapus tidak diperkenankan atas aset dan

  kewajiban atau penghasilan dan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh SAK ETAP.

  • Pengukuran nilai aset secara neto bukan merupakan penyisihan
  • Jika aktivitas normal entitas tidak termasuk membeli dan menjual aset tidak lancar, maka laba rugi pelepasan aset tidak lancar dapat disajikan

Bab 9 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan

  Bab 9 Hirarki pemilihan kebijakan akuntansi

  • SAK ETAP
  • Jika SAK ETAP tidak secara spesifk mengatur suatu transaksi, peristiwa atau kondisi, maka manajemen menggunakan pertimbangan

  relevan dan andal untuk memilih kebijakan akuntansi dengan hirarki:

− persyaratan dan panduan SAK ETAP yang berhubungan dengan

isu serupa atau terkait − defnisi, kriteria pengakuan dan konsep pengukuran sesuai dengan Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasif. − persyaratan dan panduan dalam PSAK non-ETAP yang berhubungan dengan isu serupa atau terkait − pengaturan terkini dari badan penyusun standar lain yang menggunakan kerangka dasar yang serupa

Bab 9 Konsistensi kebijakan akuntansi Entitas harus memilih dan menerapkan

  kebijakan akuntansi secara konsisten untuk

transaksi atau kejadian dan kondisi lain

yang serupa.

Bab 9 Perubahan kebijakan akuntansi Perubahan kebijakan akuntansi hanya jika:

  • disyaratkan sesuai SAK ETAP
  • • menghasilkan informasi yang lebih andal dan relevan

    Penerapan perubahan akuntansi:
  • sesuai dengan ketentuan transisi SAK ETAP
  • • jika tidak diatur, maka penerapan secara retrospektif

    − entitas menerapkan kebijakan akuntansi baru seolah-olah kebijakan akuntansi baru telah diterapkan sebelumnya. − jika tidak praktis, entitas menerapkan kebijakan

Bab 9 Pengungkapan perubahan kebijakan akuntansi

  • Sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
  • Untuk periode berjalan dan setiap periode lalu yang disajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;
  • Jumlah penyesuaian terkait dengan periode sebelumnya yang disajikan, jika praktis; dan • Penjelasan jika tidak praktis.
  • Alasan penerapan kebijakan akuntansi baru

Bab 9 Estimasi akuntansi Perubahan estimasi akuntansi adalah

  penyesuaian jumlah tercatat aset atau kewajiban, atau jumlah konsumsi periodik suatu aset, yang berasal dari pengujian status sekarang dari, dan ekspektasi manfaat ekonomi dan kewajiban masa mendatang yang terkait dengan, aset dan kewajiban.

Bab 9 Perubahan dalam estimasi akuntansi Penerapan secara prospektif Mengungkapkan:

  − sifat dari perubahan − dampak dari perubahan terhadap aset, kewajiban, pendapatan dan beban periode berjalan

Bab 9 Kesalahan periode lalu Kesalahan periode yang lalu adalah kelalaian

  dan kesalahan pencatatan dalam laporan keuangan entitas untuk satu atau lebih periode lalu yang muncul dari kegagalan untuk menggunakan atau kesalahan penggunaan informasi yang andal, yang: − tersedia ketika laporan keuangan diterbitkan; dan − diekspektasi dengan layak seharusnya

Bab 9 Kesalahan periode lalu Kesalahan termasuk:

  − kesalahan matematis

− kesalahan penerapan kebijakan

akuntansi − kekeliruan − kesalahan intepretasi fakta − kecurangan

Bab 9 Koreksi kesalahan periode lalu

  • Penerapan secara retrospektif
  • Mengungkapkan: − Sifat dari kesalahan periode lalu; − Untuk setiap periode lalu yang disajikan, jika praktis, jumlah penyesuaian untuk setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh;

    − Jumlah koreksi pada awal periode lalu yang disajikan

    paling awal, jika praktis; dan − Jika tidak praktis, penjelasan kondisi yang menyebabkan ketidakpraktisan dan sejak kapan kesalahan telah dikoreksi

Bab 10 Investasi pada Efek Tertentu

Bab 10 Ruang lingkup

  • Efek utang dan efek ekuitas
  • Tidak berlaku untuk:

    − investasi pada asosiasi dan entitas

    anak (Bab 12) − joint venture (Bab 13)

Bab 10 Efek Efek adalah surat berharga, yaitu surat

  pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.ax

  • Efek utang adalah efek yang menunjukkan hubungan hutang piutang antara kreditor dengan entitas

Bab 10 Kelompok efek Pada saat perolehan, efek dikelompokkan atas:

  • dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)
  • diperdagangkan (trading)
  • tersedia untuk dijual (available for sale) Pada setiap tanggal pelaporan, kelayakan kelompok efek harus ditelaah ulang.

Bab 10 Efek – dimiliki hingga jatuh tempo Dikelompokkan dalam “dimiliki hingga jatuh

  tempo” jika efek utang dimaksudkan dimiliki hingga jatuh tempo Disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan setelah amortisasi premi atau diskonto

Bab 10 Efek – dimiliki hingga jatuh tempo Entitas tidak boleh mengelompokkan efek utang

  dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, jika entitas bermaksud untuk menjual efek tersebut, untuk menghadapi:

  • perubahan tingkat bunga pasar atau perubahan risiko sejenis
  • kebutuhan likuiditas

Bab 10 Transfer efek dimiliki hingga jatuh tempo Penjualan atau transfer efek utang tidak mengubah

  tujuan “dimiliki hingga jatuh tempo” jika kondisinya:

  • Ada penurunan signifkan risiko kredit entitas penerbit efek
  • Perubahan peraturan pajak yang menghapuskan / menaikkan tarif pajak fnal atas bunga dari efek utang
  • • Terjadi penggabungan usaha atau penjualan dalam

    jumlah besar
  • • Ada perubahan dalam peraturan perundangan yang

    signifkan mengubah investasi yang diijinkan atau tingkat

Bab 10 Efek – diperdagangkan dan tersedia untuk dijual Investasi efek utang yang tidak dikelompokkan sebagai

  dimiliki hingga jatuh tempo dan efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia, harus diklasifkasikan sebagai:

  • Efek diperdagangkan; atau − efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat. − menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek
  • Efek tersedia untuk dijual − efek yang tidak diklasifkasikan dalam diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo

Bab 10 Perubahan nilai wajar Laba rugi belum Laba rugi telah Direalisasi direalisasi Efek diperdagangkan Laba rugi Laba rugi Efek tersedia untuk Komponen Laba rugi Dijual ekuitas Efek dimiliki hingga

  jatuh tempo - Laba rugi

Bab 10 Perubahan kelompok investasi Pemindahan efek antarkelompok dicatat pada nilai wajarnya. Efek dimiliki Laba rugi belum Efek Efek tersedia hingga jatuh Diperdagangkan direalisasi untuk dijual tempo *) Efek telah diakui,

  tidak telah diakui, tidak

Diperdagangkan -- boleh dihapus

boleh dihapus tetap di komponen

Efek tersedia penghasilan pada --

ekuitas (dan

untuk dijual saat transfer

Bab 10 Penurunan nilai Untuk efek utang dimiliki hingga jatuh tempo:

  • dievaluasi apakah terjadi penurunan nilai wajar dibawah

    biaya perolehan, merupakan penurunan yang bersifat

    permanen atau tidak
  • • jika permanen, efek harus diturunkan hingga sebesar

    nilai wajarnya dan jumlah penurunan diakui dalam laba rugi periode berjalan
  • kenaikan selanjutnya dalam nilai wajar efek dicatat sebagai komponen ekuitas

Bab 10 Pengungkapan Efek tersedia dijual dan efek dimiliki hingga jatuh tempo

  • nilai wajar agregat
  • laba rugi yang belum direalisasi
  • biaya perolehan, termasuk jumlah premi atau diskonto yang belum diamortisasi Efek utang dalam kelompok tersedia dijual dan efek dimiliki hingga jatuh tempo
  • informasi tanggal jatuh tempo Untuk lembaga keuangan, jatuh tempo harus dikelompokkan dalam

    sedikitnya 4 kelompok (<1 tahun, 1-5 tahun, 5-10 tahun,

    >10 tahun)

Bab 10 Pengungkapan Setiap periode akuntansi, harus mengungkapkan:

  • Penerimaan dan penjualan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan laba rugi yang direalisasi dari penjualan tersebut
  • • Dasar penentuan harga perolehan untuk menentukan

    laba / rugi yang direalisasi
  • • Laba / rugi yang dimasukkan sebagai penghasilan dari

    pemindahan kelompok efek dari tersedia untuk dijual ke diperdagangkan

Bab 11 Persediaan

Bab 11 Persediaan

  • Untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
  • Dalam proses produksi untuk kemudian dijual
  • Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produski atau pemberian jasa

Bab 11 Pengukuran Nilai persediaan diukur pada nilai yang lebih rendah

  antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih

  • Biaya perolehan − biaya pembelian − biaya konversi

    − biaya lainnya untuk membawa persediaan ke kondisi

    sekarang
  • Nilai realisasi bersih

    − harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan

    menjual

Bab 11 Biaya persediaan Terdiri dari Penjelasan Meliputi harga beli, bea impor, pajak, biaya

  • Biaya angkut, dan biaya lain yang dapat pembelian diatribusikan secara langsung Tenaga kerja langsung
  • Biaya Alokasi beban overhead tetap – konversi berdasarkan kapasitas produksi normal atau produksi aktual jika produksi di atas kapasitas normal.
  • sebagai beban periode berjalan

  Overhead yang tidak teralokasi diakui

Bab 11 Tidak termasuk biaya persediaan

  • Biaya bahan tidak terpakai, tenaga kerja dan biaya produksi lainnya yang tidak normal;
  • Biaya penyimpanan, kecuali biaya yang diperlukan dalam proses produksi sebelum tahap produksi selanjutnya;
  • Biaya overhead administratif yang tidak berkontribusi untuk membuat persediaan ke kondisi dan

Bab 11 Rumus biaya persediaan Rumus biaya yang dapat dipergunakan:

  • Identifkasi khusus (untuk persediaan yang sifatnya khusus)
  • Masuk pertama keluar pertama (MPKP = FIFO)
  • Rata rata tertimbang Metode masuk terakhir keluar pertama (MTKP = LIFO) tidak diperkenankan.

Bab 11 Evaluasi penurunan nilai persediaan Pada setiap tanggal pelaporan, entitas harus menilai

  apakah persediaan mengalami penurunan nilai, dengan

  • • Membandingkan jumlah tercatat setiap pos persediaan

    dengan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual ( nilai realisasi bersih = NRV)
  • Jika jumlah tercatat > nilai realisasi bersih, maka persediaan diturunkan nilainya hingga sebesar nilai realisasi bersih
  • Selisih nilai realisasi bersih dan jumlah tercatat diakui sebagai kerugian penurunan nilai yang merupakan beban periode berjalan.

Bab 11 Pengungkapan

  • kebijakan akuntansi untuk mengukur persediaan
  • jumlah tercatat persediaan untuk masing- masing kelompok persediaan
  • jumlah persediaan yang diakui sebagai beban periode berjalan
  • jumlah penurunan nilai persediaan dan pemulihannya

  

Bab 12

Investasi pada entitas asosiasi dan entitas

anak

Bab 12 Investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak

  • • Entitas asosiasi adalah entitas, termasuk entitas bukan

    PT, dimana investor mempunyai pengaruh signifkan dan bukan merupakan entitas anak atau joint venture. − Pengaruh signifkan adalah kekuasaan untuk

    berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan

    dan operasional tapi tidak mengendalikan
  • investor memiliki secara langsung atau tidak langsung 20% atau lebih, kecuali dapat dibuktikan bahwa tidak

  

Bab 12 Investasi pada entitas asosiasi dan

entitas anak

  • Pengaturan − Entitas anak dicatat menggunakan metode ekuitas. − Entitas asosiasi dicatat menggunakan metode biaya − Entitas anak tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan entitas induk.
  • Tidak terdapat pengaturan mengenai laporan keuangan konsolidasi

Bab 13 Investasi pada joint venture

Bab 13 Investasi pada joint venture

  • Joint venture adalah perjanjian kontraktual dimana dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonomi yang menjadi subjek dari pengendalian bersama. Pengendalian Bersama Operasi (PBO)
  • tidak diperlukan pembentukan suatu badan usaha tertentu •setiap venturer menggunakan dan mengelola sendiri asetdan kewajibannya • perjanjian meliputi pembagian pendapatan dan beban Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan pendapatan yang menjadi Pengendalian Bersama Operasi (PBO) •tidak diperlukan pembentukan suatu badan usaha tertentu •setiap venturer menggunakan dan mengelola sendiri asetdan kewajibannya • perjanjian meliputi pembagian pendapatan dan beban Venturer mengakui dalam LK, aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul, beban dan pendapatan yang menjadi Pengendalian Bersama Aset (PBA)

    •pengendalian atau kepemilikan

    bersama satu atau lebih aset • yang didedikasikan untuk tujuan PBA Venturer mengakui dalam LK, aset

    yang dikendalikan dan kewajiban

    yang timbul, beban dan pendapatan yang menjadi bagiannya. Pengendalian Bersama Aset (PBA)

    •pengendalian atau kepemilikan

    bersama satu atau lebih aset • yang didedikasikan untuk tujuan PBA Venturer mengakui dalam LK, aset

    yang dikendalikan dan kewajiban

    yang timbul, beban dan pendapatan yang menjadi bagiannya. Pengendalian Bersama Entitas (PBE) • pendirian suatu entitas perusahaan, persekutuan atau entitas lain •venturer memiliki pengendalian bersama atas PBE Venturer mengukur investasi pada PBE pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai. Pengendalian Bersama Entitas (PBE) • pendirian suatu entitas perusahaan, persekutuan atau entitas lain •venturer memiliki pengendalian bersama atas PBE Venturer mengukur investasi pada PBE pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai.

Bab 15 Aset Tetap

Bab 15 Defnisi Aset tetap adalah aset berwujud yang:

  • dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan
  • diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode

Bab 15 Kriteria pengakuan Entitas harus mengakui biaya perolehan aset

  tetap, jika

  • kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang terkait akan mengalir ke dalam entitas
  • nilai atau biaya dapat diukur dengan andal

Bab 15 Pengukuran pada saat pengakuan

  • Aset tetap harus diukur sebesar biaya perolehan, yaitu setara harga tunainya pada tanggal pengakuan.
  • Jika pembayaran ditangguhkan lebih dari waktu kredit normal, maka biaya perolehan adalah nilai tunai semua pembayaran masa akan datang.

Bab 15 Unsur biaya perolehan Meliputi:

  • harga beli, termasuk termasuk biaya legal dan

  broker, bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan, setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan lainnya;

  • biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung

  untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan maksud

Bab 15 Bukan biaya perolehan aset tetap

  • Biaya pembukaan fasilitas baru;
  • Biaya pengenalan produk atau jasa baru (termasuk biaya aktivitas iklan dan promosi);
  • Biaya penyelenggaran bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru (termasuk biaya pelatihan staf); dan
  • Biaya administrasi dan overhead umum lainnya

Bab 15 Bukan biaya perolehan aset tetap (2) Pendapatan dan beban yang terkait dengan

  kegiatan insidental selama masa konstruksi atau pengembangan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi

  jika

  operasional tersebut tidak diperlukan untuk membawa aset tetap kelokasi dan kondisi operasi yang dimaksud.

Bab 15 Pertukaran aset tetap Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran

  dengan aset non-moneter atau kombinasi aset moneter dan aset nonmoneter, maka biaya perolehan diukur pada

  nilai wajar, kecuali:

  • transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersial, atau

Bab 15 Pengeluaran setelah pengakuan awal Pengeluaran setelah pengakuan awal suatu aset

  tetap yang memperpanjang umur manfaat atau peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat aset tetap tersebut.

Bab 15 Pengukuran setelah pengakuan awal

  • Entitas harus mengukur seluruh aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
  • Entitas harus mengakui biaya pemeliharaan dan reparasi sehari-hari dari aset tetap sebagai beban

Bab 15 Penilaian kembali aset tetap Penilaian kembali aset tetap tidak diperkenankan, karena SAK ETAP menganut penilaian aset tetap berdasarkan biaya perolehan.

  • Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah.
  • Selisih nilai revaluasi dengan nilai tercatat aset tetap diakui

    dalam ekuitas dengan naman “Surplus Revaluasi Aset

    Tetap”
  • Surplus revaluasi aset tetap, dapat: − dipindahkan sekaligus ke saldo laba pada saat dihentikan

Bab 15 Penyusutan: jumlah dan periode penyusutan

  • Penyusutan dimulai ketika aset tersedia untuk digunakan, dan dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya. − Penyusutan tidak dihentikan ketika penggunaan aset dihentikan sementara.
  • Jika terdapat indikator bahwa umur manfaat aset telah berubah, entitas harus melakukan evaluasi atas

Bab 15 Penyusutan: metode

  • Metode penyusutan harus mencerminkan ekspektasi dalam pola pengunaan manfaat ekonomi aset masa depan.
  • Jika terdapat perubahan pola pengunaan manfaat ekonomi masa depan aset, maka entitas harus menelaah ulang metode penyusutan. − Perubahan metode penyusutan harus diperlakukan

Bab 15 Penghentian pengakuan

  • Entitas harus menghentikan pengakuan aset tetap pada saat: − dilepaskan − ketika tidak ada manfaat ekonomi masa depan yang diekspektasi dari penggunaan atau pelepasannya.
  • Entitas harus menentukan keuntungan atau kerugian

Bab 15 Penjualan aset tetap: Contoh Pada tanggal 1 Desember 2009, Entitas A

  menjual Gedung seharga 3500. Nilai tercatat Gedung adalah 2000 dan biaya komisi penjualan sebesar 350 dan biaya legal sebesar 10.

  Entitas mengakui keuntungan penjualan Gedung sebesar:

Bab 15 Pengungkapan Untuk setiap kelompok aset:

  • dasar pengukuran
  • metode penyusutan
  • umur manfaat dan tarif penyusutan
  • jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
  • rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode
  • keberadaan dan jumlah pembatasan atas hak miliki dan

Bab 16 Aset Tidak Berwujud

  Pengakuan Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang dapat

diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. Suatu aset

dapat diidentifikasi jika:

  • • dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk menjadi terpisah atau terbagi dari entitas dan dijual, dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukar melalui suatu kontrak, baik secara individu atau bersama-sama • muncul dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya.

  Pengakuan (2) Aset tidak berwujud diakui jika:

− kemungkinan entitas akan memperoleh manfaat

ekonomis masa depan dari aset tersebut − biaya perolehan aset dapt diukur dengan andal

Bab 16 Pengukuran awal Entitas mengukur aset tidak berwujud sebesar biaya perolehan.

  • Perolehan terpisah, terdiri dari − harga beli, termasuk pajak setelah diskon dan potongan

    − biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam

    mempersiapkan aset sehingga siap untuk digunakan.
  • Dihasilkan secara internal − pengeluaran internal untuk aset tidak berwujud, termasuk pengeluaran untuk riset dan pengembangan diakui sebagai beban, kecuali pengeluaran tersebut merupakan bagian dari biaya perolehan aset lainnya yang memenuhi kriteria pengakuan dalam SAK ETAP.

Bab 16 Pengukuran setelah pengakuan awal Entitas harus mengukur aset tidak berwujud pada

  • biaya perolehan
  • dikurangi : − akumulasi amortisasi dan − akumulasi rugi penurunan nilai
Umur manfaat

  

Untuk tujuan SAK ETAP, semua aset tidak berwujud

  • dianggap mempunyai umur manfaat yang terbatas.
  • Umur manfaat aset tidak berwujud yang berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau hak hukum.
  • • Jika entitas tidak mampu mengestimasi umur manfaat

    suatu aset tidak berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.

Bab 16 Periode dan metode amortisasi • Amortisasi dimulai ketika aset siap digunakan.

  • Amortisasi dihentikan ketika aset dihentikan pengakuannya.
  • Entitas harus memilih metode amortisasi yang mencerminkan pola pemanfaatan aset di masa mendatang

    − jika entitas tidak dapat menetapkan pola yang andal,

    maka entitas harus menggunakan metode garis lurus.

Nilai residu

  Nilai residu suatu aset tidak berwujud seharusnya diasumsikan sama dengan nol, kecuali:

  • ada komitmen dari pihak ketiga untuk membeli aset tidak berwujud pada akhir masa manfaat
  • ada pasar aktif aset tidak berwujud dan: − nilai residu dapat ditentukan

    − kemungkinan pasar aktif masih ada pada akhir masa

    manfaat.

Bab 16 Telaah ulang atas periode dan metode amortisasi Faktor berikut memberikan indikasi bahwa umur aset tidak

  berwujud telah berubah:

  • perubahan pemakaian aset
  • perkembangan teknologi
  • perubahan harga pasar Entitas harus memperlakukan perubahan metode amortisasi atau umur manfaat sebagai perubahan estimasi akuntansi.

Bab 16 Penghentian dan pelepasan Entitas harus:

  • • menghentikan pengakuan aset tidak berwujud dan

  • • mengakui keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi jika aset tidak berwujud: − dilepaskan

    − ketika tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaannya dan pelepasannya.

Pengungkapan

  • Umur manfaat, metode dan tarif amortisasi yang digunakan
  • Jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal dan akhir periode
  • Unsur pada laporan laba rugi yang didalamnya terdapat amortisasi aset tidak berwujud
  • • Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode

  • Keberadaan dan jumlah aset tidak berwujud yang hak penggunaannya dibatasi dan yang dijadikan jaminan utang

    • Jumlah komitmen untuk memperoleh aset tidak berwujud.

Bab 17 Sewa

Bab 17 Klasifkasi sewa Sewa pembiayaan jika memenuhi salah satu hal berikut:

  • • sewa mengalihkan kepemilikan aset pada lessee pada

    akhir masa sewa
  • • lessee mempunyai hak opsi untuk membeli aset pada

    harga yang

    cukup rendh dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi

    mulai dapat dilaksanakan
  • masa sewa adalah sebagian besar umur ekonomis aset yaitu sama atau lebih dari 75% umur ekonomis aset sewaan.

Bab 17 Klasifkasi sewa (lanjutan)

  • Selain daripada sewa pembiayaan adalah sewa operasi.
  • Klasifkasi sewa dibuat pada awal sewa dan tidak berubah selama masa sewa kecuali lessee dan lessor sepakat untuk mengubah persyaratan sewa.

Bab 17 Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan Aset dan kewajiban sewa sebesar:

  • • nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah

    nilai residu (harga opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa sewa.

  Tingkat bunga adalah:

  • tingkat bunga yang dibebankan oleh lessor atau tingkat bunga yang berlaku pada awal masa sewa

  Pembayaran masa sewa:

  • pembayaran sewa dialokasikan sebagai angsuran pokok kewajiban dan beban bunga.

Bab 17 Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan

  (2) Penyusutan dan amortisasi aset sewa

  • sesuai dengan Bab 15 Aset Tetap dan Bab 16 Aset Tidak Berwujud Masa penyusutan
  • jika tidak ada kepastian bahwa Lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan secara penuh

Bab 17 Laporan keuangan Lessee – sewa

  pembiayaan (3) Transaksi jual dan sewa-balik

  • • harus diperlakukan sebagai dua transaksi terpisah,

    yaitu: − transaksi jual dan − transaksi sewa
  • • selisih harga jual dan nilai tercatat aset yang dijual

    harus − diakui sebagai keuntungan atau kerugian ditangguhkan − diamortisasi secara proporsional dengan beban penyusutan (jika sewa balik merupakan sewa

Bab 17 Laporan keuangan Lessee – sewa pembiayaan

  (4) Pengungkapan

  • jumlah pembayaran sewa selama masa sewa
  • penyusutan aset sewaan yang dibebankan dalam periode berjalan
  • jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa
  • keuntungan dan kerugian dalam transaksi sewa beli

Bab 17 Laporan keuangan Lessee – sewa operasi Beban sewa diakui berdasarkan metode garis lurus

  selama masa sewa meskipun pembayaran sewa dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode.

  Pengungkapan:

  • jumlah pembayaran sewa selama masa sewa
  • jumlah beban sewa periode berjalan
  • • jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi

    sewa
  • keuntungan dan kerugian dalam transaksi sewa beli

Bab 17 Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan Jumlah penanaman neto sewa terdiri dari:

  • jumlah piutang sewa
  • ditambah nilai residu yang akan diterima lessor pada akhir masa sewa
  • dikurangi dengan pendapatan sewa yang belum diakui dan simpanan jaminan

Bab 17 Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan (2) Piutan sewa Harga

  • perolehan Nilai residu

  aset sewaan Pendapatan sewa ditangguhkan harus dialokasikan secara konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan

berdasarkan tingkat pengembalian berkala penanaman

Bab 17 Laporan keuangan Lessor – sewa pembiayaan

  (3)

  Pengungkapan

  • kebijakan akuntansi penting sehubungan dengan transaksi sewa
  • jumlah pembayaran sewa selama masa sewa
  • sifat dari simpanan jaminan yang merupakan kewajiban lessor kepada lessee

    • piutang sewa yang dijaminkan kepada pihak ketiga.

Bab 17 Laporan keuangan Lessor – sewa operasi (1) Pendapatan sewa

  • pendapatan sewa diakui dan diukur berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa Penyusutan dan amortisasi
  • aset sewaan disusutkan dan diamortisasi sesuai dengan Bab 15 dan Bab 16.

Bab 17 Laporan keuangan Lessor – sewa operasi (2) Pengungkapan

  • kebijakan akuntansi penting sehubungan dengan transaksi sewa
  • jumlah pembayaran sewa selama masa sewa
  • sifat dari simpanan jaminan (jika ada)
  • aset yang disewakan yang dijaminkan kepada pihak ketiga.

Bab 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontinjensi

Bab 18 Kewajiban diestimasi Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti. Entitas mengakui kewajiban diestimasi jika:

  • terdapat kewajiban kini sebagai hasil dari peristiwa masa lalu
  • kemungkinan ( lebih mungkin dibandingkan tidak mungkin) terjadi arus keluar manfaat ekonomis pada saat penyelesaian
  • jumlah kewajiban dapat diestimasi secara andal Jumlah kewajiban diestimasi ditelaah setiap tanggal pelaporan dan melakukan penyesuaian untuk mencerminkan

Bab 18 Pengungkapan – kewajiban diestimasi (1) • Jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.

  • Kewajiban diestimasi tambahan yang dibuat pada periode berjalan, termasuk peningkatan atas penyisihan yang ada.
  • Jumlah yang digunakan (terjadi dan dikurangi dari kewajiban diestimasi) selama periode tersebut.
  • Jumlah yang tidak digunakan yang

Bab 18 Pengungkapan – kewajiban diestimasi (2)

  • Penjelasan singkat tentang sifat dari kewajiban dan ekspektasi waktu terjadinya arus pembayaran manfaat ekonomis.
  • Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah dan saat arus pengeluaran kas diperlukan
  • Jumlah ekspektasi penggantian, dengan menyebutkan aset yang telah diakui atas ekspektasi

Bab 18 Kewajiban kontinjensi Kewajiban kontinjensi merupakan

  • kewajiban potensial yang belum pasti; atau
  • • kewajiban kini yang tidak diakui karena kemungkinan

    terjadinya kecil atau jumlahnya tidak dapat diestimasi

    secara anda

    Kewajiban kontinjensi tidak boleh diakui, pengungkapan

    mungkin diperlukan.

Bab 18 Pengungkapan – kewajiban kontinjensi

  • Estimasi dampak keuangan
  • Indikasi adanya ketidakpastian atas jumlah atau waktu dari pengeluaran; dan • Kemungkinan terjadinya penggantian.

  Contoh Kewajiban Peristiwa diestimasi atau kontinjensi

  Kemungkinan besar salah satu segmen

  • operasi akan mengalami kerugian operasi selama beberapa tahun dimasa depan Kontrak memberatkan – biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk Kewajiban memenuhi kewajiban kontrak diestimasi lebih besar dari manfaat ekonominya.

Bab 18 Contoh Kewajiban Peristiwa

  diestimasi atau kontinjensi Penutupan suatu divisi – komunikasi Kewajiban dan implementasi sebelum akhir diestimasi periode pelaporan sebesar biaya yang mungkin terjadi

  Kasus pengadilan – pengacara Kewajiban memberikan opini kemungkinan entitas kontinjensi, diputuskan tidak bersalah. dengan pengungkapan.

  Kasus pengadilan – pengacara Kewajiban memberikan opini kemungkinan entitas diestimasi,

Bab 19 EKUITAS

Bab 19 EKUITAS Bentuk badan hukum entitas • Entitas Perorangan • Persekutuan Perdata • Firma • CV • Perseroan Terbatas • Koperasi

Bab 19 Bentuk badan hukum entitas

  • • Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas harus

    dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumber dayanya secara jelas,
  • • Disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku.

Bab 19 Akuntansi ekuitas badan usaha PT Modal saham meliputi: • saham preferen • saham biasa • tambahan modal disetor − sumbangan − agio saham − selisih kurs modal disetor Akuntansi ekuitas KOPERASI

  • simpanan pokok
  • simpanan wajib
  • modal donasi
  • cadangan koperasi
  • SHU belum dibagi

  Pembagian SHU

  • SHU dialokasikan ke pos-pos kewajiban dan ekuitas sesuai dengan ketentuan AD/ART Koperasi • Apabila belum ada pengaturan pembagian SHU, atau

    pembagiannya menunggu RAT, maka SHU diposkan pada pos

    SHU Belum Dibagi dalam Kelompok Ekuitas