Pengaruh Teknologi Informasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak (Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktori Jenderal Pajak Jawa Barat I)
1
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PEMERIKSA PAJAK
(Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat I)
THE INFLUENCE OF INFORMATION TECHNOLOGY AND ACCOUNTABILITY ON THE PERFORMANCE OF TAX AUDITOR
(Survey On Tax Auditor in 3 Tax Office at the Regional Office of Directorate General of Taxes West Java I)
Oleh : Anggun Novianti
21111057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG 2016
(2)
2
ABSTRACT
The research was conducted on a tax auditorin 3 Tax Office in the Office of the Directorate General of Taxation (DGT) of West Java I. The phenomenon that occurred in the performance of tax examiner in the form of a lack of employee tax auditor so that tax revenue is less optimal than that of IT infrastructure is less work good cause less than optimal performance of tax auditor.
This study aims to determine how much influence the Information Technology on the Performance Tax Audit and Accountability for Performance Tax Auditor at 3 Tax Office in the Office of the Directorate General of Taxation (DGT), West Java I.
This type of research is classified as qualitative research. The population in this study were 54 employees of the tax on the Tax Auditor section 3 Tax Office in the Office of the Directorate General of Taxation (DGT) of West Java I, sampling technique samples saturated so all the population sampled. Data were collected by distributing questionnaires directly to tax officials as part of the Functional Audit respondents. Using data analysis techniques (SEM) PLS with the help SmartPLS 2.0.
The research proves that the Information Technology significantly influence the Performance Tax Auditor and Accountability significant effect on performance Tax Auditor. Keywords: Information Technology, Accountability, Performance Tax Audit.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, kinerja pemeriksa pajak (tax audit) menjadi sorotan dari berbagai kalangan, karena peranannya sangat vital dalam melakukan auditing laporan keuangan wajib pajak, serta melihat kepatuhan wajib pajak, dan tercapainya tujuan reformasi perpajakan juga tergantung pada kinerja unit pelaksana administrasi perpajakan (Maria, 2015). Kinerja perpajakan (pemeriksaan dan penagihan) dianggap sebagai salah satu sarana penting,
(3)
3
dimana negara – negara harus memanfaatkan dan menarik kebijakan dalam mencapai keuangan, ekonomi, sosial dan tujuan politik (Yaser, 2013).
Direktorat Jendral Pajak Fuad Rahmany (2013) menyatakan Jerman dengan penduduk 80 juta jiwa dan kehidupan sehari-harinya sudah serba elektronik, mempekerjakan 110.000 petugas pajak untuk mengamankan penerimaan negara, sedangkan Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa hanya mempekerjakan 32.000 petugas untuk mencapai target penerimaan pajak, dengan hampir 28 juta Wajib Pajak terdaftar, sementara jumlah fungsional pemeriksa pajak hanya sekitar 4 ribu orang, maka wajar saja jika audit coverage ratio di Indonesia masih sangat rendah. Kinerja yang baik dapat dilihat dari standar kinerja itu sendiri, standar kinerja adalah suatu alat ukur terhadap suatu perbadingan antara apa yang diharapkan atau ditargetkan dengan apa yang telah dilakukan sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang telah dipercayakan oleh seseorang.
Kunci perbaikan sistem perpajakan yang berbelit-belit adalah melalui perbaikan business process yang mencakup metode, sistem, dan prosedur kerja yang diarahkan pada penerapan
full automation dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (Siti Kurnia Rahayu, 2010:112). Untuk menunjang teknologi informasi yang berkualitas tentunya dibutuhkan sarana dan infrastruktur teknologi informasi (Turban, 2009:46). Sarana dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang teknologi informasi belum dapat berfungsi maksimal (Suprawito, 2011). Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP) Iwan Djuniardi (2015) mengatakan penggunaan teknologi informasi di Internal Ditjen Pajak tidak dapat mengimbangi kecepatan perkembangan kondisi teknologi informasi yang kian bergerak sangat dinamis, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa tax ratio Indonesia selalu berkisar di angka 12%. Ditjen pajak masih memiliki infrastruktur yang terbatas untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi. Seiring dengan pelaksanaan reformasi birokrasi pada Departemen Keuangan, Direktorat Jendral Pajak (DJP) sedang berusaha untuk memodernisasi institusinya dengan meningkatkan peran teknologi informasi sebagai pendukung peningkatan kinerja sumber daya manusia di DJP (Fuad Rachmany, 2012).
Secanggih apapun struktur, sistem, teknologi informasi, metode, dan alur kerja suatu organisasi, tidak akan dapat berjalan dengan optimal tanpa didukung Sumber Daya Manusia
(4)
4
yang capable dan berintegritas, harus disadari bahwa yang perlu dan harus diperbaiki sebenarnya adalah sistem dan manajemen SDM, bukan semata-mata melakukan rasionalisasi pegawai, karena sistem yang baik dan terbuka dipercaya akan menghasilkan SDM yang berkualitas (Siti Kurnia Rahayu, 2010:114). Sejalan dengan keinginan untuk berubah serta memperbaiki citra dan meningkatkan kinerja, reformasi di bidang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan langkah yang sangat penting untuk dilakukan DJP, yang mendukung sistem administrasi perpajakan modern melalui SDM berbasis kompetensi dan kinerja (Darmin, 2007).
Sebuah tanggung jawab akan tugas fungsional yang diemban seorang pemeriksa pajak adalah penting, seorang pemeriksa pajak harus mampu menyajikan dan melaporkan segala tindakan dan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan mandat atau amanah yang diembannya kepada pihak yang lebih tinggi atau atasannya, akuntabilitas (tanggung jawab) juga dapat diukur mengenai bagaimana mereka menyelenggarakan dan mempertahankan (memegang) tanggung jawab mereka terhadap pencapaian hasil (Umar dkk, 2004). Seseorang yang mempunyai akuntabilitas yang tinggi akan menghasilkan sebuah output yang baik pula akan pekerjaannya dan tentunya berpengaruh pada kinerjanya yang juga akan semakin tinggi, pemeriksa pajak dituntut untuk lebih bertanggung jawab dengan apa yang sudah menjadi tanggung jawab dan kewajibannya sebagai pemeriksa pajak (Maria, 2015).
Menurut Bambang Iriyanto (2015) salah satu kendala Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak dirasakan masih perlu banyak sumber daya manusia untuk menunjang kinerjanya dalam mengumpulkan pendapatan negara melalui sektor pajak, selain itu target anggaran yang diamanatkan oleh pemerintah terlalu tinggi, potensi tax ratio
Indonesia mencapai 12 persen, Angka tersebut akan tercapai asalkan pemerintah mau mengambil kebijakan yang tidak biasa. Lebih lanjut Bambang (2015) mengatakan selama ini Direktorat Jenderal Pajak telah meminta penambahan pegawai guna memburu potensi pajak yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015, rasio penerimaan pajak mencapai 12,38 persen. Sedangkan pendapatan dari sektor pajak mencapai Rp 1.380 triliun, menurutnya dalam menyusun APBN, yang ditetapkan lebih dulu mestinya adalah
(5)
5
penerimaan, bukan pengeluaran, Selama ini yang dipatok lebih dulu justru pengeluaran. Penerimaan dipaksa untuk mengikuti target pengeluaran.
Mengacu pada uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian sengan judul “Pengaruh Teknologi Informasi dan Akuntabilitas terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil peneliti dalam uraian diatas adalah :
1. Seberapa besar pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemeriksa pajak. 2. Seberapa besar pengaruh akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak. 1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis hasil besarnya pengaruh teknologi informasi terhadap kinerja pemriksa pajak.
2. Untuk menganalisis hasil besarnya pengaruh akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu akuntansi dan memecahkan masalah yang terdapat pada kajian penelitian yaitu mengenai pengaruh teknologi informasi dan akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian dapat memberikan pandangan dan masukan kepada 3 KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I mengenai teknologi informasi, akuntabilitas dan kinerja pemeriksa pajak.
(6)
6 1.5 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian sebagai pengembangan ilmu akuntansi terutama dalam bidang perpajakan, melalui pembuktian empiris dari konsep – konsep yang telah dikaji yaitu hasil – hasil penelitian sebelumnya dan teori – teori yang telah ada mengenai pengaruh teknologi informasi dan akuntablitas terhadap kinerja pemeriksa pajak.
2. Bagi Peneliti
Untuk membantu peneliti dalam memahami penerapan disiplin ilmu akuntansi perpajakan yang diperoleh dari perkuliahan dan memperhitungkan tingkat persaingan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh tuntutan profesi mengenai kinerja pemeriksa pajak yang dipengaruhi oleh teknologi informasi dan akuntabilitas. .
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang kajian yang sama, yaitu mengenai mengenai teknologi informasi, akuntabilitas dan kinerja pemeriksa pajak.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Pengertian Tenologi Informasi
Menurut Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman (2012: 13) Teknologi informasi adalah suatu studi , perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat keras dan perangkat lunak komputer. TI memanfaatkan komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, melindungi, memproses, menstransmisikan, dan memperoleh informasi secara aman.
(7)
7 2.1.1.1 Indikator Teknologi Informasi
Menurut Jogiyanto (2015:204). Ada 4 kebutuhan sistem, yaitu : 1. Integrasi
2. Keandalan 3. Ketersediaan 4. Keluwesan
2.1.2 Pengertian Akuntabilitas
Menurut Mardiasmo (2009:20) Akuntabilitas merupakan kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
2.1.2.1 Indikator Akuntabilitas
Menurut Ellwood (1993) dalam Mahmudi (2011:5) terdapat 5 dimensi akuntabilitas yaitu :
1. Akuntabilitas Hukum dan Kejujuran 2. Akuntabilitas Manajerial
3. Akuntabilitas Program 4. Akuntabilitas Kebijakan 5. Akuntabilitas Finansial
Berdasarkan referensi diatas maka, indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Akuntabilitas kejujuran dan hukum 2. Akuntabilitas Manajerial
(8)
8 2.1.3 Pengertian Kinerja Pemeriksa Pajak
Menurut Sedarmayanti (2011:260), kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.
I.1.3.1 Indikator Kinerja Pemeriksa Pajak
Ada beberapa pengukuran kinerja pegawai menurut Gomes (2003 : 134) adalah sebagai berikut :
1. Kuantitas Kerja (Quantity of work)
2. Kualitas Kerja (Quality of work)
3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge)
4. Kreativitas (Creativenes)
5. Kemandirian (Dependability)
6. Inisiatif (Initiative)
7. Kualitas Personal (Personal Qualities)
Berdasarkan referensi diatas maka, indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pengetahuan kerja 4. Kualitas personal
(9)
9 2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Penggunaan TI dapat meningkatkan pengendalian internal dengan menambahkan prosedur pengendalian baru yang dilakukan oleh komputer dan dengan menggantikan kendali manual yang merupakan subyek bagi kesalahan manusia, hal ini dapat mendorong kinerja yang lebih baik bagi seorang pemeriksa dalam menjalankan pekerjaannya (Yulius Eka, 2013:165).
Pemeriksaan yang dilakukan dengan bantuan perangkat komputer hardware dan
software (Computer Tax Audit) sudah menjadi kebutuhan bagi pemeriksa pajak agar pemeriksaan dapat diselesaikan secara efisien dan efektif (John Hutagaol, 2007:98). 2.2.2 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Akuntabilitas adalah sebuah perwujudan kewajiban seseorang untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Umar dkk, 2004:29). Akuntabilitas adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi pekerja instansi/lembaga pemerintah, dimana hasil kerja yang dicapai sangat menjadi perhatian. Hal tersebut juga dapat membantu meningkatkan citra aparat pajak. Untuk melaksanakan upaya penegakan hukum perpajakan salah satunya melalui tindakan pemeriksaan pajak, maka mutlak diperlukan tenaga pemeriksa pajak dalam kuantitas dan kualitas yang memadai (Siti Kurnia Rahayu, 2010:245).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menuangkan kerangka pemikirannya dalam bentuk skema paradigma penelitian adalah sebagai berikut:
(10)
10
Gambar 2.1 Paradigma Penelitian 2.2.3 Hipotesis
Menurut Sugiyono (2012:64) menjelaskan tentang hipotesis adalah sebagai berikut:
“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
Teknologi Informasi (X1) Yulius Eka (2013:165) John Hutagaol (2007:98) Siti Kurnia Rahayu (2010:260)
Akuntabilitas (X2)
Siti Kurnia Rahayu (2010:245) Hasanudin Buhory
(2007: 69)
Kinerja Pemeriksa Pajak
(Y) Jin, Fung Tjhai (2003)
Ibnu Gautama dan Muhammad Arfan (2010)
Diani dan Ria (2007)
Maria Mayentina, Wilopo, Devi Farah Azizah (2015)
(11)
11
Berdasarkan pada kerangka berpikir di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian
Metode penelitan menurut Sugiyono (2012:2) adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis”.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui pengaruh atau hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Umi Narimawati, dkk. (2010:31),pengertian operasional variabel adalah sebagai berikut:
“Operasionalisasi Variabel adalah proses penguraian variabel penelitian ke dalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu dilakukan analisis faktor”.
(12)
12
Menurut Sugiyono (2012:38), variabel penelitian didefinisikan sebagai berikut: “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.
Dalam operasionalisasi variabel ini, semua variabel diatas menggunakan konsep skala ordinal, yaitu baik variabel indepandent (X1) dan (X2) dan variabel dependent (Y) menggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2009) adalahsebagai berikut:
“Skala ordinal, adalah skala yang berjenjang dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang lain tidak sama.”
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu data primer. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang mencakup semua data yang langsung diperoleh dari responden yang belum diolah.
Data Primer menurut Sugiyono (2012:137) adalah sebagai berikut :
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yaitu pada pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan dan mengumpulkan data adalah menggunakan metode survei.
(13)
13 3.4 Populasi dan Penarikan Sampel 3.4.1 Populasi
Populasi merupakan obyek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adallah pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I sebanyak 54 orang.
3.4.2 Penarikan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 54 pemeriksa pajak. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2011:85) menjelaskan bahwa Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Oleh karena itu dalam penelitian ini, jumlah sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasi yaitu seluruh pemeriksa pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil DJP Jawa Barat I yang berjumlah 54 orang. 3.5 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggumpukan data secara primer dengan menyebarkan kuisioner, dari data yang diperoleh dari responden maka perlu dilakukan uji kebenaranya. Untuk menguji kebenaran dan kesungguhan dari jawaban responden diperlukan pengujian yaitu Uji Validitas dan Uji Reabilitas.
3.5.1 Uji Validitas
Menurut Cooper yang dikutip Umi Narimawati, dkk. (2010:42), validitas didefinisikan sebagai berikut:
“Validity is a characteristic of measurement concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.
(14)
14
“Valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhya terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti”.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Cooper yang dikutip oleh Umi Narimawati, dkk. (2010:43), realibitas adalah sebagai berikut:
“Reliability is a characteristic of measurement concerned with accuracy, precision, and concistency”.
3.6 Metode Pengujian Data
Menurut Umi Narimawati (2010:41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :
“Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”.
Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode deskriptif dan verifikatif.
A. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010:44) menerangkan bahwa analisis deskriptif (kualitatif) adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian deskriptif (kualitatif) itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail”.
(15)
15 B. Analisis Verifikatif
Menurut Sugiyono (2010:8) menjelaskan bahwa analisis verifikatif (kuantitatif) adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.
Analisis verifikatif dalam penelitian ini dengan menggunakan alat uji statistik yaitu dengan uji persamaan strukturan berbasis variance atau yang lebih dikenal dengan nama Partial Least Square (PLS) menggunakan software SmartPLS 2.0.
Menurut Imam Ghozali (2006:1), metode Partial Least Square (PLS) dijelaskan sebagai berikut:
“Model persamaan strukturan berbasis variance (PLS) mampu menggambarkan variabel laten (tak terukur langsung) dan diukur menggunakan indikator-indikator (variable manifest)”.
Penulis menggunakan Partial Least Square (PLS) dengan alasan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel laten (tidak terukur langsung) yang dapat diukur berdasarkan pada indikator-indikatornya (variable manifest), serta secara bersama-sama melibatkan tingkat kekeliruan pengukuran (error). Sehingga penulis dapat menganalisis secara lebih terperinci indikator-indikator dari variabel laten yang merefleksikan paling kuat dan paling lemah variabel laten yang mengikutkan tingkat kekeliruannya.
Beberapa istilah umum yang berkaitan dengan SEM menurut Hair et al (1995), diuraikan sebagai berikut:
1. Konstruk Laten
Pengertian konstrak adalah konsep yang membuat peneliti mendefinisikan ketentuan konseptual namun tidak secara langsung (bersifat laten), tetapi diukur dengan perkiraan berdasarkan indikator. Konstruk merupakan suatu proses atau kejadian dari
(16)
16
suatu amatan yang diformulasikan dalam bentuk konseptual dan memerlukan indikator untuk memperjelasnya.
2. Variabel Manifest
Pengertian variabel manifest adalah nilai observasi pada bagian spesifik yang dipertanyakan, baik dari responden yang menjawab pertanyaan (misalnya, kuesioner) maupun observasi yang dilakukan oleh peneliti. Sebagai tambahan, Konstrak laten tidak dapat diukur secara langsung (bersifat laten) dan membutuhkan indikator-indikator untuk mengukurnya. Indikator-indikator tersebut dinamakan variabel manifest. Dalam format kuesioner, variabel manifest tersebut merupakan item-item pertanyaan dari setiap variabel yang dihipotesiskan.
3. Variabel Eksogen, Variabel Endogen, dan Variabel Error
Variabel eksogen adalah variabel penyebab, variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel eksogen memberikan efek kepada variabel lainnya. Dalam diagram jalur, variabel eksogen ini secara eksplisit ditandai sebagai variabel yang tidak ada panah tunggal yang menuju kearahnya. Variabel endogen adalah variabel yang dijelaskan oleh variabel eksogen. Variabel endogen adalah efek dari variabel eksogen. Dalam diagram jalur, variabel endogen ini secara eksplisit ditandai oleh kepala panah yang menuju kearahnya.
Adapun langkah-langkah metode Partial Least Square (PLS) yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Merancang Model Pengukuran
Model pengukuran (outer model) adalah model yang menghubungkan variabel laten dengan variabel manifest. Untuk variabel laten teknologi informasi terdiri dari 4 variabel manifest, kemudian untuk variabel laten akuntabilitas terdiri dari 3 variabel manifest, dan untuk variabel laten kinerja pemeriksa pajak terdiri dari 4 variabel manifest.
b. Merancang Model Struktural
Model struktural (inner model) pada penelitian ini terdiri dari dua variabel laten eksogen (teknologi informasi dan akuntabilitas) dan satu variabel laten
(17)
17
endogen (kinerja pemeriksa pajak). Inner model yang kadang disebut juga dengan inner relation structural model dan substantive theory, yaitu untuk menggambarkan pengaruh antar variabel laten berdasarkan pada substantive theory, dengan model persamaannya dapat ditulis seperti di bawah ini:
= Σ + Σ + Sumber: Imam Ghozali (2006:22)
Dimana dan adalah koefisien jalur yang menghubungkan prediktor endogen dan variabel laten eksogen dan sepanjang range indeks i dan b dan adalah inner residual variabel.
c. Membangun Diagram Jalur
Pengaruh antar variabel pada sebuah diagram alur yang secara khusus dapat membantu dalam menggambarkan rangkaian hubungan sebab akibat antar konstruk dari model teoritis yang telah dibangun pada tahap pertama. Diagram alur menggambarkan pengaruh antar konstruk dengan anak panah yang digambarkan lurus menunjukkan pengaruh kausal langsung dari suatu konstruk ke konstruk lainnya. Konstruk eksogen, dikenal dengan independent variable yang tidak diprediksi oleh variabel yang lain dalam model. Konstruk eksogen adalah konstruk yang dituju oleh garis dengan satu ujung panah. d. Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit)
Uji kecocokan model pada Structural Equation Modelin melalui pendekatan Partial Least Square terdiri dari tiga jenis pengujian model, yaitu uji kecocokan model pengukuran, uji kecocokan model struktural, dan uji kecocokan seluruh model/model gabungan.
(18)
18 3.6.1 Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis penelitian secara parsial dilakukan melalui uji hipotesis statistik sebagai berikut :
Tolak Ho jika thitung > ttabel pada taraf signifikan. Dimana ttabel untuk α = 0,1 sebesar 1,645
1) Hipotesis parsial antara variabel bebas teknologi informasi terhadap variabel terikat kinerja pemeriksa pajak.
Ho : Terdapat pengaruh antara teknologi informasi terhadap kinerja pemeriksa pajak.
Ha : Tidak terdapat pengaruh antara teknologi informasi terhadap kinerja pemeriksa pajak.
2) Hipotesis parsial antara variabel akuntabilitas terhadap variabel terikat kinerja pemeriksa pajak.
Ho : Terdapat pengaruh antara akuntabilitas terhadap variabel terikat kinerja pemeriksa pajak
Ha : Tidak terdapat pengaruh antara akuntabilitas terhadap variabel terikat kinerja pemeriksa pajak
Kriteria Pengujian :
Jika t hitung ≥ t tabel (1,645) maka H0 ditolak, berarti Ha diterima. Jika t hitung ≤ t tabel (1,645) maka H0 diterima, berarti Ha ditolak IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Teknologi informasi terhadap kinerja pemeriksa pajak menunjukan bahwa teknologi informasi memberikan pengaruh sebesar 23,7%, serta tstatistik untuk variabel X1 diperoleh sebesar 3,274. Nilai tersebut lebih besar dari 1,645 (Yamin dan Kurniawan,2011 dalam Uce Indahyanti,2013), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa teknologi informasi terbukti berpengaruh terhadap kinerja pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I.
(19)
19
Berdasarkan fenomena yang disampaikan Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP) Iwan Djuniardi (2015) mengatakan penggunaan teknologi informasi di Internal Ditjen Pajak tidak dapat mengimbangi kecepatan perkembangan kondisi teknologi informasi yang kian bergerak sangat dinamis, hal itulah yang menjadi salah satu penyebab mengapa tax ratio Indonesia selalu berkisar di angka 12%. Ditjen pajak masih memiliki infrastruktur yang terbatas untuk pengembangan infrastruktur teknologi informasi.
4.2 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
Akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak menunjukan bahwa akuntabilitas memberikan pengaruh sebesar 22,3%, serta tstatistik untuk variabel X2 diperoleh sebesar 4,544. Nilai tersebut lebih besar dari 1,645 (Yamin dan Kurniawan,2011 dalam Uce Indahyanti,2013), sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima Ha, artinya bahwa akuntabilitas terbukti berpengaruh terhadap kinerja pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I.
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada akuntabilitas yaitu salah satu kendala Direktorat Jenderal Pajak khususnya Kantor Pelayanan Pajak dirasakan masih perlu banyak sumber daya manusia untuk menunjang kinerjanya dalam mengumpulkan pendapatan negara melalui sektor pajak, selain itu target anggaran yang diamanatkan oleh pemerintah terlalu tinggi, potensi tax ratio Indonesia mencapai 12 persen, Angka tersebut akan tercapai asalkan pemerintah mau mengambil kebijakan yang tidak biasa (Bambang Iriyanto, 2015).
(20)
20
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan fenomena pada latar belakang, kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, dan hasil penelitian, serta pembahasan mengenai pengaruh teknologi informasi dan akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak (Survei Pada pemeriksa pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil DJP Jawa Barat I), maka peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Teknologi informasi terbukti memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja pemeriksa pajak pada 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat I, artinya dengan ada teknologi informasi yang baik maka akan meningkatkan kinerja pemeriksa pajak. Koefisien jalur bertanda positif menunjukkan jika teknologi informasi makin baik, maka kinerja pemeriksa pajak akan meningkat. Sebaliknya, jika teknologi informasi kurang baik, maka kinerja pemeriksa pajakakan menurun. 2) Akuntabilitas terbukti memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kinerja
pemeriksa pajak. Koefisien jalur bertanda positif menunjukkan jika akuntabilitas meningkat, maka kinerja pemeriksa pajak juga akan meningkat. Sebaliknya, jika akuntabilitas menurun, maka kinerja pemeriksa pajak juga akan menurun.
5.2 Saran
Peneliti telah memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh teknologi informasi dan akuntabilitas terhadap kinerja pemeriksa pajak (Survei Pada pemeriksa pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil DJP Jawa Barat I), maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :
1) Agar teknologi informasi berfungsi dengan baik maka Kantor Pelayanan Pajak (KPP) harus mengganti atau mengupgrade teknologi informasi yang sudah kurang berfungsi dengan baik seperti software dan hardware yang digunakan dalam pemeriksaannya agar menjadi lebih up to date sehingga kinerja pemeriksa menjadi lebih optimal.
(21)
21
2) Untuk memperbaiki masalah yang terjadi pada akuntabilitas dapat dilakukan dengan lebih dioptimalkan lagi dalam mempertimbangkan dampak negatif yang diakibatkan dalam pemeriksaan misalnya penambahan jumlah pemeriksa pajak agar tax ratio
dapat tercapai, strategi penggalian potensi wajib pajak (ekstentifikasi pajak) harus terus - menerus diupayakan dan aspek penegakan aturan hukum kepada wajib pajak yang nakal dan tidak patuh juga perlu ditingkatkan.
(22)
22
DAFTAR PUSTAKA
AlFrijat, Yaser Saleh. 2013. “The Impact of Accounting Information Systems Used In the Income Tax Department on the Effectiveness of Tax Audit and Collection in Jordan”, Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 5(1):19-25. Cloyd, and
C. Bryan, 1997 “Performance in Reseach Task: The Joint Effect of Knowledge and Accountability”. Journal of Accounting Review 72, 111-131.
Barker et al. 2002. Research Methods In Clinical Psychology. John Wiley & Sons Ltd.England. Buhory, M Hasanudin. 2007. Akuntabilitas Kinerja Pendidikan. Malang: Universitas Negeri
Malang.
Darmin Nasution. Laporan Tahunan 2007 Moderenisasi Perpajakan .Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak
Eko Saputra. 2011. Pengaruh Pelatihan Teknis Perpajakan, Akuntabilitas dan Batasan Waktu Pemeriksaan terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Jakarta Selatan. Jakarta.
Fuad Rahmany. 2012.Dirjen Pajak 'Paksa' Aparat Pajak Tingkatkan Kualitas. Diakses
http://finance.detik.com/read/2012/05/12/130923/1915588/4/dirjen-pajak-paksa-aparatpajak-tingkatkan-kualitas
Fuad Rahmany. 2013. Dirjen Pajak Keluhkan Minimnya Petugas Pajak. Diakses melalui : http://www.beritasatu.com/makro/118299-dirjen-pajak-keluhkan-minimnya-petugas-pajak.html
Gomes, Cardoso.F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.
Hair, J.F., Anderson, R.E., Thatam, R.L., & Black, W.C. 1995. Multivariate Data Analysis With Reading, 4th Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
(23)
23
Ibnu Gautama dan Muhammad Arfan. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja, profesionalisme, dan penerapan Teknologi Informasi terhadap kinerja auditor. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi. Vol. 3. No. 2.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS. Cetakan Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Iwan Djuniardi. 2015. Inside Tax, Edisi 27. Jakarta
Jin, Fung Tjhai. 2003. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi dan Pengaruh Pemanfaatan Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 5, No.1
Jogiyanto HM. 2015. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset
John Hutagaol. 2007. Perpajakan: Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu. Lena Ellitan dan Lina Anatan. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Alfabet. Liberti Pandiangan. 2014. Administrasi Perpajakan. Jakarta: Erlangga
M.Suyanto. 2005. Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Maharani, Maria Christin. 2006. Pengaruh Perencanaan Audit Pajak terhadap Efesiensi Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Surabaya. Universitas Airlangga, Surabaya.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.
Maria Mayentina, dkk. 2015. Pengaruh Pelatihan Teknis Perpajakan, Akuntabilitas dan Perencanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak. Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan Vol. 5 No. 2.
Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Muhammad Djafar Saidi. 2011. Kejahatan dibidang Perpajakan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung: PT. Refika Aditama
(24)
24
Siti Kurnia Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu .
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV.Alfabeta
_______. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung : Alfabeta _______. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
_______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. _______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV.Alfabeta
Suprawito. 2011. Kemkoinfo akui adanya kesenjangan pengembangan teknologi informasi. Tulungagung: http://www.pajak.go.id/content/kemkominfo-akui-ada-kesenjangan - kesenjangan- pengembangan-teknologi- informasi.
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Turban, Efraim, Kelly Rainer dan Richard E. Potter. 2009. Pengantar Teknologi Informasi
(Introduction to Information Technology).Terj. Deny Arnos Kwary dkk. Jakarta: Salemba Infotek.
Uce Indahyanti. 2013. PPS-PLS. Diakses melalui
http://algol.mdl2.com/pluginfile.php/103/mod_resource/content/1/Pengujian%20Model%2 0Riset.pdf.
Umar, Haryono dkk. 2004. Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Jakarta : Universitas Trisakti. Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis
Umi Narimawati. 2011. Penulisan Karya Ilmiah, Panduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM. Bekasi: Genesis.
Williams dan Sawyer. 2003. Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers and Communications. London: Career Education.
(25)
25 LAMPIRAN
Model SEM PLS
(26)
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN
AKUNTABILITAS TERHADAP
KINERJA PEMERIKSA PAJAK
(Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor
Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat I)
THE INFLUENCE OF INFORMATION TECHNOLOGY AND
ACCOUNTABILITY ON THE PERFORMANCE OF TAX
AUDITOR
(Survey On Tax Auditor in 3 Tax Office at the Regional Office of Directorate
General of Taxes West Java I)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi Akuntansi
Jenjang Sarjana Fakultas Ekonomi
Oleh :
ANGGUN NOVIANTI
21111057
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(27)
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
SURAT KETERANGAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
MOTTO
ABSTRACT...
i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN... ...
11.1
Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 6
1.3
Rumusan Masalah ... 6
1.4
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7
1.4.1
Maksud Penelitian ... 7
1.4.2
Tujuan Penelitian ... 7
1.5
Kegunaan Penelitian ... 8
1.5.1
Kegunaan Praktis ... 8
1.5.2
Kegunaan Akademik ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS ... 9
2.1
Kajian Pustaka ... 9
2.1.1
Pajak ... 9
2.1.1.1
Pengertian Pajak ... 9
2.1.2
Teknologi Informasi ... 10
2.1.2.1
Pengertian Teknologi Infprmasi ... 10
2.1.2.2
Indikator Teknologi Informasi ... 13
2.1.3
Akuntabilitas ... 13
2.1.3.1
Pengertian Akuntabilitas ... 13
2.1.3.2
Indikator Akuntabilitas ... 15
2.1.4
Kinerja Pemeriksa Pajak ... 17
2.1.4.1
Pengertian Kinerja Pemeriksa Pajak ... 17
(28)
viii
2.2
Kerangka Pemikiran ... 20
2.2.1
Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kinerja
Pemeriksa Pajak ... 20
2.2.2
Pengaruh Akuntabilitas terhadap Kinerja Pemerksa
Pajak ... 21
2.3
Hipotesis ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 24
3.1
Metodologi Penelitian ... 24
3.2
Operasionalisasi Variabel ... 25
3.3
Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.3.1
Sumber Data ... 29
3.3.2
Teknik Pengumpulan Data ... 30
3.4
Populasi dan Penarikan Sampel ... 31
3.4.1
Populasi ... 32
3.4.2
Penarikan Sampel ... 32
3.4.3
Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
3.4.3.1
Tempat Penelitian ... 33
3.4.3.2
Waktu Penelitian ... 34
3.5
Metode Pengumpulan Data ... 34
3.5.1
Uji Validitas ... 35
3.5.2
Uji Reliabilitas ... 37
3.6
Metode Pengujian Data ... 38
3.6.1
Analisis Data ... 37
3.6.2
Pengujian hipotesis ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... ... 56
4.1 Hasil Penelitian ... 56
4.1.1 Karakterisitik Responden ... 58
4.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian ... 61
4.1.2.1 Uji Validitas ... 61
4.1.2.2 Uji Realibilitas ... 63
4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif ... 64
4.1.3.1 Analisis Teknologi Informasi ... 65
4.1.3.2 Analisis Akuntabilitas ... 70
4.1.3.3 Analisis Kinerja Pemeriksa Pajak ... 76
4.1.4 Hasil Analisis Verifikatif ... 82
4.1.4.1 Pengaruh Teknologi Informasi dan
Akuntabilitas terhadap Kinerja Pemeriksa
Pajak ... 82
4.1.4.2 Pengujian Model Pengukuran
(Outer Model) ... 83
(29)
ix
4.1.4.3 Pengujian Model Pengukuran
(Inner Model) ... 89
4.1.4.4 Pengujian Kecocokan Model Gabungan .... 90
4.1.4.2 Pengujian Hipotesis ... 91
4.2 Pembahasan ... 95
4.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi
Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak ... 95
4.2.2 Pengaruh Akuntabilitas
Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak ... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... ... 102
5.1 Kesimpulan ... 102
5.2 Saran ... 103
5.2.1 Saran Operasional ... 103
5.2.2 Saran Akademis ... 103
DAFTAR PUSTAKA... ... 105
(30)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Lampiran Surat Izin Penelitian ... 110
Lampiran 2
: Lampiran Surat Balasan Penelitian ... 111
Lampiran 3
: Lampiran Surat Bebas Pinjam Perpustakaan ... 114
Lampiran 4
: Lampiran Berita Acara Bimbingan I ... 115
Lampiran 5
: Lampiran Berita Acara Bimbingan II ... 116
Lampiran 6
: Lampiran Lembar Revisi Sidang Usulan Penelitian ... 117
Lampiran 7
: Lampiran Surat Keabsahan Kuesioner ... 120
Lampiran 8
: Lampiran Kuesioner ... 121
Lampiran 9
: Lampiran Data Uji Validitas & Reliabilitas ... 127
Lampiran 10 : Lampiran Output SPSS dan Output PLS ... 128
Lampiran 11 : Lampiran Lembar Revisi Sidang Akhir ... 134
(31)
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
A.Erwan dan Dyah Ratih. 2011.
Metode Penelitian Kuantitatif dan Administrasi
Publik dan Masalah-Masalah Sosial. Yogyakarta: Gava Media
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Abdul Rahman. 2010.
Panduan pelaksanaan Administrasi Perpajakan untuk
karyawan, pelaku bisnis dan perusahaan. Bandung: Nuansa.
Barker et al. 2002. Research Methods In Clinical Psychology. John Wiley & Sons
Ltd.England.
Buhory, M Hasanudin. 2007.
Akuntabilitas Kinerja Pendidikan. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Deni Darmawan. 2012.
Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Teori
dan Aplikasi. Bandung: Rosda
Darmin Nasution. Laporan Tahunan 2007 Moderenisasi Perpajakan .Departemen
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak.
Gomes, Cardoso.F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.
Gunadi. 2005.
Teknis Pemeriksaan Pajak Untuk Penetapan Surat Ketetapan
Pajak. Jurnal Perpajakan Indonesia. Volume 1 Nomor 10.
Hair, J.F., Anderson, R.E., Thatam, R.L., & Black, W.C. 1995. Multivariate Data
Analysis With Reading, 4th Edition. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Hamzah B. Uno dan Nina Lamatenggo. 2010.
Teknologi & Komunikasi
Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Husein Umar. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Imam Ghozali. 2006.
Aplikasi Analisis Multivarite dengan SPSS.
Cetakan
Keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Iwan Djuniardi
. 2015.
Inside Tax, Edisi 27. Jakarta
Jogiyanto HM. 2015.
Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Offset
John Hutagaol. 2007. Perpajakan: Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.
(32)
106
Lena Ellitan dan Lina Anatan. 2007.
Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT.
Alfabet.
Liberti Pandiangan. 2014. Administrasi Perpajakan. Jakarta: Erlangga
M.Suyanto. 2005.
Pengantar Teknologi Informasi untuk Bisnis.
Andi.
Yogyakarta.
Mahmudi. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: UII Press Yogyakarta.
Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Mardiasmo. 2009.
Perpajakan
.
Edisi Revisi 2009. Yogyakarta, Penerbit Andi
Muhammad Djafar Saidi. 2011.
Kejahatan dibidang Perpajakan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Nanang Martono. 2014.
Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Sedarmayanti. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil (cetakan kelima). Bandung: PT.
Refika Aditama
Siti Kurnia Rahayu. 2010.
Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.
Yogyakarta: Graha Ilmu .
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV.Alfabeta
_______. 2010.
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung :
Alfabeta
_______. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
_______. 2012.
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung:
Alfabeta.
_______. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV.Alfabeta
Suharsimi Arikunto. 2006.
Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Tony Wijaya. 2013.
Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
(33)
107
Turban, Efraim, Kelly Rainer dan Richard E. Potter. 2009.
Pengantar Teknologi
Informasi (Introduction to Information Technology).Terj. Deny Arnos
Kwary dkk. Jakarta: Salemba Infotek.
Uce
Indahyanti.
2013.
PPS-PLS.
Diakses
melalui
http://algol.mdl2.com/pluginfile.php/103/mod_resource/content/1/Pengujia
n%20Model%20Riset.pdf.
Umar, Haryono dkk. 2004.
Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas.
Jakarta :
Universitas Trisakti.
Umi Narimawati. 2008.
Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori
dan Aplikasi. Bandung: Agung Media
Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Bekasi: Genesis
Umi Narimawati. 2011.
Penulisan Karya Ilmiah, Panduan Awal Menyusun
Skripsi dan Tugas Akhir Aplikasi Pada Fakultas Ekonomi UNIKOM.
Bekasi: Genesis.
Waluyo. 2013. Perpajakan Indonesia Edisi 11 Buku 1. Jakarta: Salemba empat.
Williams dan Sawyer. 2003.
Using Information Technology: A Practical
Introduction to Computers and Communications.
London: Career
Education.
Yulius Eka Agung. 2013.
Belajar Tuntas Audit Berbantuan Komputer.
Yogyakarta: Gava Media
Sumber Jurnal:
Arfiana, Yulita. 2008.
Korelasi Efektifitas Penerapan Teknologi Informasi dalam
Sistem Administrasi Perpajakan Modern dengan Kinerja Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Grogol Petamburan.UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
AlFrijat, Yaser Saleh. 2013.
“The Impact of Accounting Information Systems
Used In the Income Tax Department on the Effectiveness of Tax Audit and
Collection in Jordan”,
Journal of Emerging Trends in Economics and
Management Sciences (JETEMS) 5(1):19-25
Cloyd, and C. Bryan, 1997
“Performance in Reseach Task: The Joint Effect of
Knowledge and Accountability”
. Journal of Accounting Review 72,
111-131.
(34)
108
Diani Mardisar, dan Ria Nelly Sari, 2007,
“Pengaruh Akuntabilitas dan
Pengetahuan Terhadap Kualitas Hasil Kerja Audit”
, Simposium Nasional
Akuntansi X, Makassar.
Eko Saputra. 2011.
Pengaruh Pelatihan Teknis Perpajakan, Akuntabilitas dan
Batasan Waktu Pemeriksaan terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak pada
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Jakarta Selatan. Jakarta.
Handaiyani, Astuti dan Suryanawa. 2008.
“Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengaruhnya terhadap Kinerja Individual pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Denpasar Barat”
.
Ibnu Gautama dan Muhammad Arfan. 2011
.
Pengaruh Kepuasan Kerja,
profesionalisme, dan penerapan Teknologi Informasi terhadap kinerja
auditor. Jurnal Telaah & Riset Akuntansi.
Vol. 3. No. 2.
Jin, Fung Tjhai. 2003.
“
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi dan
Pengaruh Pemanfaatan Sistem informasi dan sistem informasi dan
teknologi informasi terhadap Kinerja Akuntan Publik
”
. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi, Vol. 5, No.1
Maharani, Maria Christin. 2006.
Pengaruh Perencanaan Audit Pajak terhadap
Efesiensi Pemeriksa Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di
Surabaya. Universitas Airlangga, Surabaya.
Maria Mayentina, dkk. 2015.
Pengaruh Pelatihan Teknis Perpajakan,
Akuntabilitas dan Perencanaan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kinerja
Pemeriksa Pajak. Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan Vol. 5 No. 2.
Sumber Internet :
Fuad Rahmany. 2012.Dirjen Pajak 'Paksa' Aparat Pajak Tingkatkan Kualitas.
Diakses
http://finance.detik.com/read/2012/05/12/130923/1915588/4/dirjen-pajak-paksa-aparatpajak-tingkatkan-kualitas
Fuad Rahmany. 2013.
Ditjen Pajak Keluhkan Kekurangan Pegawai. Diakses
melalui
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/05/30/15902
2/Ditjen-Pajak-Keluhkan-Kekurangan-Pegawai
Fuad Rahmany. 2013. Dirjen Pajak Keluhkan Minimnya Petugas Pajak. Diakses
melalui :
http://www.beritasatu.com/makro/118299-dirjen-pajak-keluhkan-minimnya-petugas-pajak.html
(35)
109
Fuad Rahmany. 2014.
Dirjen Pajak Kesal, 2 Tahun Tak Direstui Tambah
Pegawai.
Diakses
melalui
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/01/11/1239104/Dirjen.Pajak.
Kesal.2.Tahun.Tak.Direstui.Tambah.Pegawai
Fuad Rahmany. 2014.
Direktorat Pajak Buru Kelompok Pegawai Pemeras WP.
Diakses
melalui
http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/04/09/087569117/direktorat-pajak-buru-kelompok-pegawai-pemeras-wp.
Harry Gumelar. 2011.
Sarat Teknologi untuk Layanan Pajak yang Optimal.
Diakses melalui
http://terompahku.wordpress.com/2011/11/19/sarat-teknologi-untuk-layanan-pajak-yangoptimal.
Suprawito. 2011.
Kemkoinfo akui adanya kesenjangan pengembangan teknologi
informasi. Tulungagung:
http://www.pajak.go.id/content/kemkominfo-akui-ada-kesenjangan - kesenjangan- pengembangan-teknologi- informasi.
(36)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Anggun Novianti
Tempat, tanggal lahir
: Palangkaraya, 13 November 1993
Jenis Kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Nama Ayah
: Acep Rahman
Nama Ibu
: Purnama Sariwanty
Alamat Rumah
: Kp. Genteng Pacing 002/003 Ds. Cibunar Kec.
Cibatu, Kab. Garut
Telepon
: 082251010930
: anggun_novianti@ymail.com
Pendidikan Formal
1998-1999
TK Kemala Bhayangkari Palangkaraya
2005
Lulus di SD Negeri Keresek VI
2008
Lulus di SMP Negeri 1 Cibatu
2011
Lulus di SMA Negeri 3 Garut
Tahun 2011-sekarang
Universitas Komputer Indonesia Fakultas Ekonomi,
Program Studi Akuntansi
Yang Menyatakan
Anggun Novianti
NIM. 21111057
(37)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi yang berjudul
“
Pengaruh Teknologi Informasi dan Akuntabilitas
terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak
”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat menempuh program strata 1 guna memperoleh gelar sarjana ekonomi
program studi akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman
penulis. Namun penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberi manfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
Selama penyusunan Skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Terutama kepada
Dr. Ely Suhayati, SE.,M.Si,Ak.,CA Selaku Dosen Pembimbing yang penuh
keikhlasan berkenan memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis
sehingga laporan ini dapat selesai.
(38)
iv
Pada kesempatan ini, dengan ketulusan dan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan terima kasih juga kepada :
1.
Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini SE., Spec.Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3.
Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., CA, selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Wali AK-2.
4.
Adi Rachmanto, S.Kom, M.Kom , selaku Sekretaris Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
5.
Adeh Ratna Komala, SE., M.Si selaku Ketua Panitia Sidang 2015 - 2016
6.
Adi Rachmanto S.Kom., M.Kom., selaku Penguji I dan Dr. Ony
Widilestariningtyas,SE., M.Si, Ak, selaku Penguji II yang berkenan
memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan penulis sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
7.
Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu dan wawasannya secara ikhlas
di Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer
Indonesia.
8.
Staf Kesekretariatan Program Studi Akuntansi yang telah memberikan
pelayanan dan informasi.
9.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Madya Bandung, Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Majalaya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang yang telah
memberikan izin, waktu dan tempat untuk penelitian.
(39)
v
10.
Orang tua tercinta, ibunda Purnama Sariwanty dan ayahanda Acep
Rahman beserta keluarga yang telah memberikan doa dan memberikan
dorongan baik moril maupun materil sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
11.
Untuk kakak dan adik-adik tercinta, Herman Prasetyawan, Ayu Oktaviani,
Mega Andira Putri, Shinta Bungaiyana Putri terima kasih atas semangat
dan kebersamaannya.
12.
Untuk Indra yang tiada henti memberikan semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi, terima kasih atas doa dan supportnya selama ini.
13.
Untuk sahabat-sahabat tercinta Junita Alfrida Sirait (Juju), Muliani
Rukmantari (Mule), Nuraini Iribram (Dhea), Rizky Sukma Wahyudiani
(Kikey), Marvina Ramdhani (Vivin), Theresia Anggreni Sari Samosir
(Tere) dan Lisnawati (Lisna) yang selalu memberikan semangat dan
dukungan serta sedikit paksaan dari kalian yang membuat penulis
termotivasi, kebersamaan bersama kalian sangat berarti.
14.
Untuk semua teman - teman seperjuangan skripsi 2016 yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas kerjasama, motivasi,
dukungan, hiburan yang telah diberikan kepada penulis.
15.
Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2011 terutama kelas Ak-2
semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih
banyak atas segala kebaikannya.
Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam Skripsi ini memberikan
manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca.
(40)
vi
Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa
bantuan, dorongan dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan
mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
“Aamiin Ya Rabbal „Alaamiin”
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Februari 2016
Penulis
Anggun Novianti
NIM. 21111057
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(1)
vi
Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
“Aamiin Ya Rabbal „Alaamiin” Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Februari 2016 Penulis
Anggun Novianti NIM. 21111057
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)