Dokumen.tips tiara pedoman pelayanan ins

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Ruang Lingkup
C. Batasan Operasional
D. Landasan Hukum

BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi sumber daya manusia
B. Distribusi ketenagaan

BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
B. Standar fasilitas

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pelayanan pendaftaran rawat jalan
B. Pelayanan pendaftaran rawat inap
C. Sistem identifikasi dan penomoran

D. Klasifikasi penyakit
E. Pengolahan dan analisa data
F. Simbol dan tanda khusus
G. Penyelesaian dan pengembalian rekam medis
H. Penyimpanan rekam medis
I. Pelepasan informasi
J. Peminjaman rekam medis
K. Pemisahan rekam medis in-aktif
L. Penghapusan rekam medis

BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN KERJA
BAB VII PENGENDALIAN MUTU
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

4

BAB VIII PENUTUP


Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

5

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rekam Medis

Pada zaman Batu (Paleolithic) ± 25.000 SM di Spanyol rekam
medis telah ada berupa pahatan pada dinding gua. Begitu juga,
pada zaman mesir kuno (Egyptian Period), dewa Thoth mengarang
36-42

buku,

diantaranya

enam


buku

mengenai

masalah

kedokteran (tubuh manusia, penyakit, obat-obatan penyakit mata
dan kebidanan).
Imhotep adalah dokter yang pertama menjalankan rekam
medis.

Hidup di zaman Piramid 3.000-2.500 SM.

Ia adalah

pegawai negeri tinggi, Kepala Arsitek Negri serta penasehat Medis
Fira’un, kemudian ia dihormati sebagai medical demiggod seperti
Aesculapius : Ia membuat Papyrus (dokumen ilmu kedokteran
kuno yang berisi 43 kasus pembedahan).
Pada 460 SM dikenal Hippocrates yang hingga kini disebut

sebagai

Bapak

mengenyampingkan

Ilmu

Kedokteran.

ramalan

dan

Ia

pengobatan

yang


mulai

secara

mistik

dengan praktek kedokteran secara ilmu pengetahuan modern.
Hasil pemeriksaan pasiennya (rekam medis) diajarkan pada Putra
Hipocrates Thesalius, Racon, dan Dexxippus yang hingga kini
masih dapat dibaca oleh para dokter.
Hipocrates

dalam

pengelolaan

Kecermatan cara kerja

rekam


medisnya

sangat

menguntungkan para dokter sekarang.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

6

Rumah Sakit merupakan institusi kesehatan yang dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, bukan hanya
dari pelayanan medis tetapi juga dari informasi kesehatan, yang
dapat

berguna

sebagai


alat

informasi

dasar

dalam

upaya

perencanaan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit untuk perencanaan masa depan.
Rumah Sakit ST Bartholomeus di London merintis hal-hal yang
harus dikerjakan oleh suatu medical record management. Rumah
sakit ini yang memulai membuat catatan (record) dari para
penderita yang dirawat di rumah sakitnya.

Pada tahun 1667

rumah sakit ini mempelopori pendirian perpustakaan kedokteran.

Pada abad XX rekam medis baru menjadi pusat perhatian
secara khusus pada beberapa rumah sakit, perkumpulan ikatan
dokter/rumah sakit di negara-negara barat. Indonesia sudah
melakukan pencatatan sejak masa pra kemerdekaan, hanya saja
penatalaksanaannya masih belum maksimal dan sistem yang
digunakan belum benar.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 10 tahun
1960, kepada semua petugas kesehatan diwajibkan unatuk
menyimpan rahasia kedokteran, termasuk berkas rekam medis.
Kemudian pada tahun 1972 dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.034/Birhup/1972, ada kejelasan bagi rumah
sakit menyangkut kewajiban untuk menyelenggarakan medical
record.

Bab I ps 3 menyatakan bahwa guna menunjang

terselenggaranya rencana induk (master plan) yang baik, maka
setiap rumah sakit:
a.


Mempunyai dan merawat statistik yang up to date.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

7

Membuat medical record yang berdasarkan ketentuan

b.

ketentuan yang telah ditetapkan.
Maksud dan tujuan dari peraturan-peraturan tersebut adalah
agar di institusi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit,
penyelenggaraan rekam medis dapat berjalan dengan baik. Pada
tahun 1972-1989 penyelenggaraan rekam medis belum berjalan
sebagaimana yang diharapkan.
Maka

dengan


diberlakukannya

Permenkes

No.749a

menkes/per/XV/tahun 1989 tentang rekam medis / medical
record yang kemudian dicabut dan diganti dengan Permenkes
Nomor

269/MENKES/PER/III/2008

tentang

Rekam

Medis,

merupakan landasan hukum semua tenaga medis dan para medis
di rumah sakit yang terlibat dalam penyelenggaraan rekam medis.

Dalam Pasal 22 Permenkes No. 749a tahun 1989 dijelaskan
bahwa

hal-hal

tehnis

yang

belum

diatur

dan

petunjuk

pelaksanaan peraturan ini akan ditetapkan oleh Direktur Jenderal
sesuai dengan bidang tugas masing-masing. Sejalan dengan Pasal
22 tersebut maka Direktorat Jenderal Pelayanan Medik telah
menyusun Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis/
Medical Record di Rumah Sakit dengan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Pelayanan Medik No. 78 Tahun 1991 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit.

Dengan

adanya perkembangan akan kebutuhan dengan mengantisipasi
perkembangan
penyempurnaan

pelayanan
petunjuk

maupun

IPTEK

tentang pengelolaan

dilakukan
rekam medis

rumah sakit.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

8

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Instalasi Rekam Medis RSUD Embung Fatimah
meliputi managemen rekam medis dan admission & registrasi.
1. Falsafah Rekam Medis
Rekam medis merupakan bukti tertulis tentang proses
pelayanan diberikan oleh dokter dan tenaga kesehatan
lainnya

kepada

pasien,

hal

ini

merupakan

cerminan

kerjasama lebih dari satu orang tenaga kesehatan untuk
menyembuhkan
dilakukan

pasien.

setelah

Bukti

pemeriksaan

tertulis

pelayanan

tindakan,

yang

pengobatan

sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Proses pelayanan diawali dengan identifikasi pasien
baik jati diri, maupun perjalanan penyakit, pemeriksaan,
pengobatan dan tindakan medis lainnya yang akan dijadikan
dasar di dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam
upaya pelayanan maupun tindakan medis lainnya yang
diberikan kepada seorang pasien yang datang ke rumah
sakit..

Jadi falsafah Rekam Medis mencantumkan nilai

Administrasi, Legal, Finansial, Riset, Edukasi, Dokumen,
Akurat,

Informatif

dan

dapat

dipertanggungjawabkan

(ALFRED AIR).
2. Pengertian Rekam Medis
Membahas pengertian rekam medis dijelaskan dalam
Pasal

1

angka

1

Permenkes

Nomor

269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis yakni
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

9

Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen

tentang

identitas

pasien,

pemeriksaan,

pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada Pasien. Kalau diartikan secara dangkal,
rekam medis seakan-akan hanya merupakan catatan dan
dokumen tentang keadaan pasien, namun kalau dikaji lebih
dalam rekam medis mempunyai makna yang lebih luas dari
pada hanya sekedar catatan biasa, karena di dalam catatan
tersebut sudah tercermin segala informasi menyangkut
seorang

pasien

yang

akan

dijadikan

dasar

di

dalam

menentukan tindakan lebih lanjut dalam upaya pelayanan
maupun tindakan medis lainnya yang diberikan kepada
seorang pasien yang datang ke rumah sakit dalam hal ini ke
datang ke rumah sakit.
Rekam medis mempunyai pengertian yang sangat luas
tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan, akan tetapi
mempunyai pengertian sebagai satu sistem penyelenggaraan
rekam medis.
hanya

Sedangkan kegiatan pencatatannya sendiri

merupakan

salah

satu

penyelenggaraan rekam medis.

kegiatan

daripada

Penyelenggaraan rekam

medis adalah merupakan proses kegiatan yang dimulai pada
saat diterimanya pasien di rumah sakit, diteruskan kegiatan
pencatatan
mendapatkan

data

medik

pelayanan

pasien
medik

selama
di

rumah

pasien

itu

sakit

dan

dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam medis yang
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta pengeluaran
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

10

berkas

dari

tempat

penyimpanan

untuk

melayani

permintaan/peminjaman oleh pasien atau untuk keperluan
lainnya.
3. Tujuan Rekam Medis
Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang
tercapainya
peningkatan

tertib

administrasi

pelayanan

dalam

kesehatan

di

rangka
RSUD

upaya
Embung

Fatimah. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar, mustahil tertib administrasi di
RSUD Embung Fatimah akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah
satu faktor yang menentukan di dalam upaya pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
4. Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain:
- Aspek Administrasi
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administrasi,
karena

isinya

menyangkut

tindakan

berdasarkan

wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan
paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
- Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medik,
karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

11

untuk merencanakan pengobatan/perawatan yang harus
diberikan kepada seorang pasien.
- Aspek Hukum
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum,
karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan
kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam rangka
usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda
bukti untuk menegakkan keadilan.
- Aspek Keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan
karena isinya dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menetapkan biaya pembayaran pelayanan di rumah sakit.
Tanpa adanya bukti catatan tindakan/pelayanan, maka
pembayaran pelayanan di rumah sakit

tidak dapat

dipertanggungjawabkan.
- Aspek Penelitian
Suatu berkas rekam medik mempunyai nilai penelitian,
karena isinya mengandung data/informasi yang dapat
dipergunakan

sebagai

aspek

penelitian

dan

pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
- Aspek Pendidikan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan,
karena

isinya

menyangkut

data/informasi

tentang

perkembangan kronologis dari kegiatan pelayanan medik
yang diberikan kepada pasien. Informasi tersebut dapat
digunakan sebagai bahan/referensi di bidang profesi si
pemakai.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

12

- Aspek Dokumentasi.
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi,
karena

isinya

menjadi

didokumentasikan

sumber

dan

ingatan

dipakai

yang

sebagai

harus
bahan

pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit.
Dengan melihat dari beberapa aspek tersebut di atas,
rekam medis mempunyai kegunaan yang sangat luas, karena
tidak hanya menyangkut antara pasien dengan pemberi
pelayanan saja.

Kegunaan rekam medis secara umum adalah:
a. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga
ahli lainnya yang ikut ambil bagian di dalam memberikan
pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien.
b. Sebagai

dasar

untuk

merencanakan

pengobatan/

perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien.
c.

Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan,
perkembangan

penyakit,

dan

pengobatan

selama

pasienberkunjung/dirawat di RS .
d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian,
dan evaluasi terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
e.

Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit
maupun dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

f.

Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna
untuk keperluan penelitian dan pendidikan.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

13

g.

Sebagai dasar di dalam perhitungan biaya pembayaran
pelayanan medik pasien.

h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan
serta sebagai bahan pertanggung jawaban dan laporan.

C. Batasan Operasional
1. Managemen Rekam Medis
Merupakan kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis di
RSUD Embung Fatimah yang terdiri dari coding, indeksing,
assembling, filling, analiting dan reporting.
2. Rekam Medis
Merupakan keterangan baik yang tertulis maupun terekam
tentang identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium,
diagnosis segala pelayanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang dirawat
inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan
gawat darurat.
3. Admisssion
Merupakan tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat
inap.
4. Registrasi
Merupakan tempat penerimaan/pendaftaran pasien rawat
jalan dan pendaftaran pasien Gawat Darurat.
5. Tracer
Merupakan pembatas rekam medis atau pengganti dari
rekam medis yang sedang di pinjam.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

14

6. ICD X
Merupakan kepanjangan dari International Classification of
Disease Ten Revision. ICD X digunakan untuk mengkode
diagnosa penyakit pasien rawat jalan,IGD, maupun rawat
inap.
7. Kartu berobat
Merupakan kartu yang diberikan kepada pasien dimana isi
kartu tersebut adalah nomor rekam medis, nama, tanggal
lahir, dan alamat pasien. Kartu tersebut digunakan untuk
mempermudah pencarian kembali rekam medis pasien yang
akan berobat.
D. Landasan Hukum
Instalasi Rekam Medis di RSUD Embung Fatimah adalah
merupakan unit yang menyelenggarakan kegiatan Rekam Medis
sesuai dengan ketentuan dalam :
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun
1963 Nomor 79);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang wajib
Simpan Rahasia Kedokteran;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3637);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/MENKES/PER
/III/2008 tentang Rekam Medis, merupakan landasan
hukum yang harus dipedomani bagi semua tenaga medis
dan para medis serta tenaga kesehatan lainnya yang
terlibat di dalam penyelenggaraan rekam medis.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

15

5. SK Dir Jen Yan Medik tahun
1991, Nomor :
78/Yan.Med/RS.Um.Dik/YMU/I/91
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah
Sakit.
Instalasi

Rekam

Medis

RSUD

Embung

Fatimah

memiliki Kebijakan dalam Penyelenggaraan Rekam Medis di
Rumah Sakit, yang meliputi :
1. Setiap pasien RSUD Embung Fatimah memiliki satu
nomor rekam medis.
2. Penyimpanan rekam medis pasien rawat jalan dan rawat
inap disimpan dalam satu tempat.
3. Setiap pasien yang pulang rawat inap
Ringkasan Perawatan Pasien (Resume).
4. Kegiatan
pelayanan
medis
membuat sensus harian.

dilaksanakan

dibuatkan
dengan

5. Seluruh pelayanan dokumen rekam medis dilaksanakan
oleh petugas rekam medis.
6. Setiap pasien yang masuk ke RSUD Embung Fatimah
dientry melalui Registrasi dan Admission.
7. Permintaan rekam medis hanya bisa diberikan untuk
kepentingan pengobatan pasien dan untuk kepentingan
lain harus sesuai aturan dan peminjaman menggunakan
buku peminjaman.
8. Kepala Ruangan Rawat Inap bertanggung jawab atas
kembalinya berkas rekam medis pasien rawat inap yang
keluar perawatan dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24
jam.
9. Semua profesi tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan kepada pasien diwajibkan menulis seluruh
pelayanan yang diberikan pada lembar rekam medis yang
sudah ditentukan, dilengkapi dengan tanda tangan/paraf
dan inisial nama.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

16

10. Penanggung jawab Berkas Rekam Medis bertanggung
jawab atas pengembalian dan pendistribusian berkas
rekam medis.
11. Berkas rekam medis yang telah dikembalikan ke Instalasi
Rekam Medis yang belum lengkap, wajib dilengkapi oleh
profesi tenaga kesehatan yang bersangkutan.
12. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas laporan
berkala yang telah ditetapkan, baik untuk kepentingan
eksternal maupun internal.
13. Seluruh hasil pemeriksaan pelayanan penunjang wajib
ditempelkan pada lembar rekam medis yang telah
ditetapkan.
14. Instalasi Rekam Medis bertanggung jawab atas
tersedianya informasi kegiatan pelayanan dan indikator
rumah sakit yang telah ditetapkan.
15. Seluruh pelayanan rekam medis wajib berorientasi pada
kepuasan pelanggan.
16. Instalasi Rekam Medis RSUD Embung Fatimah menerima
kegiatan magang mahasiswa terkait.
17. Bagi pasien yang memerlukan data rekam medis, dapat
diberikan resume atau ringkasan perawatan pasien, hasil
pemeriksaan dan riwayat pelayanan yang telah diberikan.
1.

Aspek Persyaratan Hukum
Rekam medis harus memenuhi obyek persyaratan yaitu :
1. Rekam medis tidak ditulis dengan pensil.
2. Tidak ada penghapusan.
3. Coretan, ralatan sesuai dengan prosedur, tanggal dan
tanda tangan.
4. Tulisan jelas, terbaca.
5. Ada tanda tangan dan nama petugas.
6. Ada tanggal dan waktu pemeriksaan tindakan.
7. Ada lembar persetujuan tindakan.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

17

Selanjutnya, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 6
Permenkes
Rekam

Nomor

Medis

269/MENKES/PER/III/2008

menjelaskan

bahwa

Dokter,

tentang

dokter

gigi

dan/atau tenaga kesehatan tertentu bertanggungjawab atas
catatan dan/atau dokumen yang dibuat pada rekam medis.
2.

Pemilikan Rekam Medis
Penentuan pemilikan Rekam Medis sering diperdebatkan
di lingkungan rumah sakit. Para dokter sering membawa
berkas rekam medis karena merasa berwenang penuh atas
pasiennya, sementara itu petugas rekam medis berkeras
mempertahankan berkas rekam
kerjanya.

Dilain

pihak

pasien

medis di lingkungan
sering

memaksa

untuk

membaca berkas yang memuat riwayat sakitnya. Akibatnya
timbul pertanyaan tentang pemilikan sah rekam medis.
Secara hukum tidak ada bantahan bahwa pemilikan
rekam medis pasien oleh rumah sakit. Rumah sakit sebagai
pemilik segala catatan yang ada di rumah sakit, termasuk
rekam medis. Hal ini mengingat karena catatan-catatan yang
terdapat dalam berkas rekam medis merupakan rangkaian
kegiatan pelayanan yang diberikan oleh unit pelayanan
kesehatan kepada pasien. Jadi bukti dokumentasi tersebut
adalah sebagai tanda bukti rumah sakit terhadap segala
usahanya dalam menyembuhkan pasien. Isi rekam medis
menunjukkan pula baik buruknya upaya penyembuhan yang
dilakukan instansi pelayanan kesehatan tersebut. Beberapa
hal yang perlu mendapat perhatian bagi para petugas
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

18

pelayanan kesehatan yang terlibat pada pelayanan kesehatan
kepada pasien :
1. Tidak diperkenankan untuk membawa berkas rekam
medis keluar dari instansi pelayanan kesehatan, kecuali
atas izin pimpinan dan dengan sepengetahuan kepala
Instalasi Rekam Medis, yang peraturannya digariskan
oleh Direktur RSUD Embung Fatimah.
2. Petugas Rekam Medis antara lain bertanggung jawab
penuh terhadap kelengkapan dan penyediaan berkas
yang sewaktu-waktu dapat dibutuhkan oleh pasien.
3. Petugas ini harus betul-betul menjaga agar berkas
tersebut tersimpan dan tertata dengan baik dan
terlindung dari kemungkinan pencurian berkas atau
pembocoran isi berkas rekam medis.
Itulah sebabnya maka Petugas Rekam Medis harus
menghayati

berbagai

peraturan

mengenai

prosedur

penyelesaian pengisian berkas bagi para aparat pelayanan
kesehatan maupun tata cara pengolahan berkas secara
terperinci, yang kesemuanya dilakukan demi menjaga agar
berkas rekam medis dapat memberikan perlindungan hukum
bagi rumah sakit, petugas pelayanan kesehatan maupun
pasien.
Dalam kaitan ini boleh ataupun tidaknya pasien mengerti
akan isi dari pada rekam medis adalah sangat tergantung
pada

kesanggupan

pasien

untuk

mendengar

informasi

mengenai penyakitnya yang dijelaskan oleh dokter yang
merawatnya.
Hal ini tidak berarti bahwa pasien diperkenankan untuk
membawa

berkasnya

pulang.

Resume

pasien

yang

dikeluarkan oleh dokter rumah sakit serta diteruskan kepada
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

19

dokter rujukan sudah dianggap memadai. Apabila dokter
rujukan menghendaki informasi mengenai penyakit pasien
yang lebih terperinci maka pihak rumah sakit diperkenankan
untuk memfotocopy dan melegalisir halaman-halaman yang
difotocopy tersebut serta meneruskan kepada dokter rujukan
tersebut. Harus diingat bahwa Rumah Sakit wajib memegang
berkas asli, kecuali untuk resep obat pasien.
Dengan adanya minat pihak ketiga seperti badan-badan
asuransi, polisi, pengadilan dan lain sebagainya terhadap
rekam medis seorang pasien maka tampak bahwa rekam
medis telah menjadi milik umum. Namun pengertian umum
disini bukanlah dalam arti bebas dibaca masyarakat, karena
walaupun bagaimana rekam medis hanya dapat dikeluarkan
bagi berbagai maksud/kepentingan berdasarkan otoritas
pemerintah/badan yang berwenang yang secara hukum
dapat dipertanggungjawabkan. Bilamana peraturan secara
khusus belum ada maka perihal penyiaran atau penerusan
informasi kepada pasien, dokter, orang lain yang ditunjuk
adalah bersifat administratif, pihak Rumah Sakit akan
memperhatikan

berbagai

faktor

yang

terlibat

sebelum

menjawab permohonan pasien atau pihak lainnya untuk
melihat berkas rekam medis.

Dalam hal ini Rumah Sakit

bertanggung jawab secara moral dan hukum sehingga
karenanya berupaya untuk menjaga agar jangan sampai
terjadi orang yang tidak berwenang dapat memperoleh
informasi

yang

terdapat

dalam

rekam

medis

pasien.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

20

Pengamanan harus dimulai sejak pasien masuk, selama
pasien dirawat dan sesudah pasien pulang.
3. Kerahasiaan Rekam Medis
Secara umum telah disadari bahwa informasi yang
didapat dari rekam medis sifatnya rahasia. Informasi di
dalam

rekam

medis

bersifat

rahasia

karena

hal

ini

menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan
dokter yang wajib dilindungi dari pembocoran sesuai dengan
kode etik kedokteran dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Pada dasarnya informasi yang bersumber dari rekam
medis ada dua kategori :
1. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan.
2. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan.
Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan :
Yaitu laporan atau catatan yang terdapat dalam berkas
rekam

medis

sebagai

hasil

pemeriksaan,

pengobatan,

observasi atau wawancara dengan pasien. Informasi ini tidak
boleh

disebarluaskan

kepada

pihak-pihak

yang

tidak

berwenang, karena menyangkut individu langsung si pasien.
Walaupun begitu perlu diketahui pula bahwa pemberitahuan
keadaan sakit si pasien kepada pasien maupun keluarganya
oleh orang rumah sakit selain dokter yang merawat sama
sekali tidak diperkenankan. Pemberitahuan kepenyakitan
kepada pasien/keluarga menjadi tanggung jawab dokter dan
pasien, pihak lain tidak memiliki hak sama sekali.
Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan :
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

21

Jenis informasi yang dimaksud disini adalah perihal
identitas (nama, alamat, dan lain-lain) serta infomasi lain
yang tidak mengandung nilai medis.

Informasi jenis ini

terdapat dalam lembaran paling depan berkas rekam medis
rawat jalan maupun rawat nginap (Ringkasan Riwayat Klinik
ataupun Ringkasan Masuk dan Keluar). Namun sekali lagi
perlu

diingat

bahwa

karena

diagnosa

akhir

pasien

mengandung nilai medis maka lembaran tersebut tetap tidak
boleh disiarkan kepada pihak-pihak yang tidak berwenang.
Walaupun begitu petugas tenaga bantuan, perawat, petugas
perekam medis maupun petugas Rumah Sakit lainnya harus
berhati-hati

bahwa

ada

kalanya

identitas

pasienpun

dianggap perlu disembunyikan dari pemberitaan, misalnya
apabila

pasien

tersebut

masyarakat

ataupun

tanggungan

polisi

adalah

apabila
(buronan).

orang

pasien
Hal

terpandang
adalah

ini

di

seorang

semata-mata

dilakukakan demi ketenangan si pasien dan demi tertibnya
keamanan Rumah Sakit dari pihak-pihak yang mungkin
bermaksud mengganggu. Oleh kaena itu dimanapun petugas
itu berdinas tetap harus memiliki kewaspadaan yang tinggi
agar terhindar dari kemungkinan tuntutan ke pengadilan.
Sumber hukum yang bisa dijadikan acuan di dalam
masalah

kerahasiaan

menyangkut

rekam

suatu

medis

sumber

pasien

informasi

dapat

dilihat

yang
pada

Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 tentang Wajib
Simpan Rahasia Kedokteran. Dengan adanya Peraturan
Pemerintah itu maka siapapun yang bekerja di rumah sakit,
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

22

khususnya bagi mereka yang berhubungan dengan data
rekam medis wajib mematuhi ketentuan tersebut.
Pasal 1 :
Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala
sesuatu yang diketahui oleh orang-orang tersebut dalam
Pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya
dalam lapangan kedokteran.
Pasal 3 :
Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam
Pasal 1 ialah:
a. Tenaga kesehatan menurut Pasal 2 Undang-Undang
Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Th. 1963 No. 78)
b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam
lapangan

pemeriksaan,

pengobatan

dan

/

atau

perawatan & orang lain yang ditetapkan oleh Menteri
Kesehatan.
4. Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent)
Sesuai dengan PERMENKES No:575/MEN.KES/PER/IX/
1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis.
Persetujuan Tindakan Medik/Informed Consent adalah :
Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya
atas dasar penjelasan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap pasien tersebut. Tindakan medik adalah
suatu tindakan yang dilakukan terhadap pasien berupa
diagnostik atau terapeutik. Semua tindakan medis yang akan

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

23

dilakukan terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan.
Setiap pasien yang mendapat pelayanan di rumah sakit
mempunyai

hak

untuk

memperoleh

atau

menolak

pengobatan. Bila pasien dalam perwalian maka walilah yang
mengatasnamakan keputusan hak tersebut pada pasien.
Di RSUD Embung Fatimah hal mengenai keputusan
pasien (atau wali) dapat dikemukakan dengan 2 cara, yang
lazim dikenal dengan persetujuan meliputi :
a. Persetujuan

langsung,

berarti

pasien/wali

segera

menyetujui usulan pengobatan yang ditawarkan pihak
rumah sakit. Persetujuan dapat dalam bentuk lisan atau
tulisan.
b. Persetujuan secara tak langsung.
Tindakan pengobatan dilakukan dalam keadaan darurat
atau

ketidakmampuan mengingat

ancaman

terhadap

nyawa pasien.
Selain kedua jenis persetujuan di atas terdapat pula
suatu jenis persetujuan khusus dalam hal mana pasien/wali
wajib mencantumkan pernyataan bahwa kepadanya telah
dijelaskan

suatu

informasi

terhadap

apa

yang

akan

dilakukan oleh tim medis, resiko dan akibat yang akan
terjadi bilamana suatu tindakan diambil. Persetujuan ini
dikenal dengan istilah informed consent, hanya diperlukan
bilamana

pasien

akan

dioperasi

atau

akan

menjalani

prosedur pembedahan tertentu. Pemberian persetujuan atau

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

24

penolakan terhadap perlakuan yang akan diambil tersebut
menjadi bukti yang sah bagi rumah sakit, pasien dan dokter.
Demi menjaga kemungkinan-kemungkinan yang akan
timbul-timbul maka pihak Rumah Sakit melakukan dua kali
pengambilan persetujuan (apabila ternyata kemudian ada
tindakan khusus) yaitu:
a. Disaat

pasien

akan

dirawat

:

Penandatanganan

dilakukan setelah pasien mendapat penjelasan dari
petugas

penerima

Penandatanganan
pemberi

pasien

di

persetujuan

persetujuan

dalam

tempat
disini

pendaftaran.
adalah

pelaksanaan

untuk

prosedur

diagnostik, pelayanan rutin rumah sakit dan pengobatan
medis umum.
b. Persetujuan

khusus

(Informed

Consent)

:

sebelum

dilakukannya suatu tindakan medis di luar prosedur di
atas misalnya pembedahan.
Ini sesuai PERMENKES No: 575/Men.Kes/Per/IX/1989
pada

Pasal

3

bahwa

setiap

tindakan

medik

yang

mengandung resiko tinggi harus dengan persetujuan tertulis
yang

ditandatangani

oleh

yang

berhak

memberikan

persetujuan.
Dan pada Pasal 4 disebutkan informasi tentang tindakan
medik harus diberikan kepada pasien, baik diminta maupun
tidak diminta.
Dokter yang menangani pasien harus menjelaskan halhal yang akan dilakukannya secara jelas. Dalam hal ini,
dokter jangan sekali-kali memberi garansi kesembuhan pada
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

25

pasien, tetapi didiskusikan dan dijelaskan keuntungan yang
diharapkan sehingga pasien dapat berpikir dan menetapkan
keputusannya. Dokter dapat meminta persetujuan kepada
suami/isteri pasien, apabila pasien karena mempengaruhi
fungsi seksual atau reproduksi pasien atau tindakan yang
dapat mengakibatkan kematian janin dalam kandungan.
Keputusan

ini

diambil

sebagai

upaya

hubungan

kemanusiaan dan tidak mutlak untuk mengobati pasien .
Dalam masalah persetujuan ini rumah sakit sering
menghadapi permasalahan seperti untuk kasus otopsi dan
adopsi. Pada dasarnya otorisasi untuk otopsi, adopsi adalah
sama seperti untuk operasi/pembedahan.

Dalam hal ini

rumah sakit harus betul-betul terjamin keselamatannya
melalui bukti-bukti tanda tangan dari orang-orang

yang

berhak.
Berkas dari pasien yang akan diotopsi harus memiliki
lembaran perintah otopsi.
Perintah pelaksanaan otopsi dapat ditinjau dalam dua
kejadian:
a.

Otopsi atas permintaan keluarga pasien, dimana
didalamnya terdapat tanda tangan keluarga pasien

b.

Otopsi

atas

permintaan

polisi

untuk

pembuktian
Adanya permintaan akan jenasah pasien, bagian tubuh
tertentu, kremasi ataupun pernyataan bahwa jenasah tidak
diambil keluarga dan lain sebagainya harus senantiasa
dikuatkan oleh tanda tangan dari berbagai pihak termasuk
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

26

didalamnya saksi I, II sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam kaitan ini selain instansi kamar jenasah maka dalam
berkas rekam medispun juga harus memiliki dasar penguat
dalam bentuk formulir persetujuan yang telah di tanda
tangani oleh pihak pihak yang bersangkutan tersebut. Dalam
hal kasus adopsi pihak-pihak yang bersangkutan harus
benar-benar

bertanggung

jawab

untuk

menandatangani formulary atau keterangan adopsi.

segera
Pihak

rumah sakit harus melibatkan unsur saksi sebagai penguat
disamping adanya pernyataan resmi secara tertulis dari
pihak yang menerima. Dalam hal mana seorang anak tidak
diambil oleh keluarganya maka pihak rumah sakit dapat
meneruskannya kepada yayasan atau badan resmi yang
berwenang

dan

dianggap

sah

oleh

negara.

Segala

korespondensi yang terjadi dalam hal adopsi harus amat
dijaga kerahasiaannya. Pihak Instalasi Rekam Medis harus
dapat menjamin bahwa berkasnya telah lengkap. Bilamana
dirasakan perlu untuk menyendirikan laporan adopsi dari
berkas pencatatan pasien maka Kepala Instalasi Rekam
Medis dapat mengambil kebijaksanaan tersebut dan memberi
kode tertentu dalam berkas rekam medis pasien tersebut.
Selanjutnya surat adopsi tersebut disimpan dalam tempat
khusus yang terkunci dan aman.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

27

5. Pemberian

Informasi

Kepada

Orang/Badan

Yang

Mendapat Kuasa
Berbicara tentang pemberian informasi, kadang-kadang
membingungkan bagi seorang petugas rekam medis, karena
harus mempertimbangkan setiap situasi bagi pengungkapan
suatu informasi dari rekam medis. Permintaan terhadap
informasi ini banyak datang dari pihak ketiga yang akan
membayar biaya, seperti : asuransi, perusahaan yang
pegawainya mendapatkan perawatan di rumah sakit, dan
lain-lain. Disamping itu pasien dan keluarganya, dokter dan
staf medis, dokter dan rumah sakit lain yang turut merawat
seorang pasien, lembaga pemerintahan dan badan-badan lain
juga

sering

meminta

informasi

tersebut.

Meskipun

kerahasiaan menjadi faktor terpenting dalam pengelolaan
rekam medis, akan tetapi harus diingat bahwa hal tersebut
bukanlah

faktor

satu-satunya

yang

menjadi

kebijaksanaan dalam pemberian informasi.
pentingnya

adalah

dapat

selalu

dasar

Hal yang sama

menjaga/memelihara

hubungan baik dengan masyarakat. Oleh karena itu perlu
adanya ketentuan-ketentuan yang wajar dan senantiasa
dijaga bahwa hal tersebut tidak merangsang pihak peminta
informasi untuk mengajukan tuntutan lebih jauh kepada
rumah sakit.
Seorang pasien dapat memberikan persetujuan untuk
memeriksa isi rekam medisnya dengan memberi surat kuasa.
Orang-orang

yang

membawa

surat

kuasa

ini

harus

menunjukkan tanda pengenal (identitas) yang syah kepada
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

28

pimpinan rumah sakit, sebelum mereka diijinkan meneliti isi
rekam

medis

yang

diminta.

Badan-badan

pemerintah

seringkali meminta informasi rahasia tentang seorang pasien.
Apabila tidak ada undang-undang yang menetapkan hak
satu badan pemerintah untuk menerima informasi tentang
pasien, mereka hanya dapat memperoleh informasi atas
persetujuan dari pasien yang bersangkutan sebagaimana
yang berlaku bagi badan-badan swasta. Jadi patokan yang
perlu dan harus senantiasa diingat oleh petugas rekam
medis adalah : “Surat persetujuan untuk memberikan
informasi yang ditandatangani oleh seorang pasien atau
pihak yang bertanggungjawab, selalu diperlukan, untuk
setiap pemberian informasi dari rekam medis, terutama
dalam keadaan belum adanya peraturan perundangan yang
mengatur hak tersebut.” Pada saat ini makin banyak usahausaha yang bergerak di bidang asuransi, diantaranya ada
asuransi sakit, kecelakaan, pengobatan asuransi tenaga
kerja dan lain-lain. Untuk dapat membayar klaim asuransi
dari pemegang polisnya perusahaan asuransi terlebih dahulu
memperoleh informasi tertentu yang terdapat dalam rekam
medis

seorang

pasien

selama

perawatan di rumah sakit.

mendapat

pertolongan

Informasi ini hanya dapat

diberikan apabila ada surat kuasa/persetujuan tertulis yang
ditandatangani oleh pasien yang bersangkutan. Dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan
jasa asuransi sehingga makin banyak jumlah pemegang
polis, rumah sakit harus mampu mengadakan satu formulir
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

29

standard yang memberikan perlindungan maksimum kepada
pasien dan mempercepat waktu pengisiannya oleh petugas
rumah sakit. Untuk melengkapi persyaratan bahwa surat
kuasa/persetujuan

harus

ditandatangani

oleh

yang

bersangkutan, Rumah Sakit menyediakan formulir surat
kuasa, dengan demikian tanda tangan dapat diperoleh pada
saat pasien tersebut masuk dirawat.
Pimpinan rumah sakit dengan Instalasi Rekam Medis
dan Komite Rekam Medis, menetapkan suatu peraturan yang
mengatur pemberian informasi yang berasal dari rekam
medis itu. Peraturan-peraturan tersebut disebarluaskan ke
dalam lingkungan kerja rumah sakit maupun perorangan
atau organisasi-organisasi yang sering berhubungan dengan
nstalasi

Rekam

Medis

untuk

meminta

informasi

yang

umum

dapat

berkaitan dengan rekam medis.
Ketentuan-ketentuan

berikut

secara

dijadikan pedoman kecuali jika ada ketentuan-ketentuan
khusus yang ditetapkan oleh peraturan perundangan yang
berlaku.
Ketentuan-ketentuan yang dimaksud ialah :
1.

Setiap informasi yang bersifat medis yang dimiliki
Rumah Sakit tidak boleh disebarkan oleh pegawai
Rumah Sakit, kecuali bila pimpinan Rumah Sakit
mengijinkan.

2.

Rumah Sakit tidak boleh dengan sekehendaknya
menggunakan rekam medis dengan cara yang dapat
membahayakan kepentingan pasien, kecuali jika rumah
sakit sendiri akan menggunakan rekam medis tersebut
bila perlu untuk melindungi dirinya atau mewakilinya.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

30

3.

Para asisten dan dokter yang bertanggungjawab boleh
dengan bebas berkonsultasi dengan Instalasi Rekam
Medis dengan catatan yang ada hubungan dengan
pekerjaannya. Andaikata ada keragu-raguan dipihak staf
rekam medis, maka persetujuan masuk ketempat rekam
medis itu boleh ditolak dan persoalannya hendaknya
diserahkan kepada keputusan pimpinan rumah sakit.
Bagaimanapun salinan rekam medis tidak boleh dibuat
tanpa persetujuan khusus dari kepala Instalasi Rekam
Medis, yang akan bermusyawarah dengan pimpinan
rumah sakit jika ada keragu-raguan. Tidak seorangpun
boleh memberikan informasi lisan atau tertulis dari
pihak
pimpinan
rumah
sakit
(pengecualian
:
mengadakan diskusi mengenai kemajuan dari pada
kasus dengan keluarga atau wali pasien yang
mempunyai kepentingan yang syah).

4.

Dokter tidak boleh memberikan persetujuan kepada
perusahaan
asuransi
atau
badan
lain
untuk
memperoleh rekam medis.

5.

Badan-badan sosial boleh mengetahui isi data sosial dari
rekam medis apabila mempunyai alasan-alasan yang
syah untuk memperoleh informasi, namun untuk data
medisnya tetap diperlukan surat persetujuan dari pasien
yang bersangkutan.

6.

Permohonan pasien untuk memperoleh informasi
mengenai catatan dirinya diserahkan kepada dokter
yang bertugas merawatnya.

7.

Permohonan secara lisan, permintaan informasi
sebaiknya ditolak, karena cara permintaan harus
tertulis.

8.

Informasi rekam medis hanya dikeluarkan dengan surat
kuasa yang ditandatangani dan diberi tanggal oleh
pasien (walinya jika pasien tersebut secara mental tidak
kompeten) atau keluarga terdekat kecuali jika ada
ketentuan lain dalam peraturan. Surat kuasa hendaklah
juga ditandatangani dan diberi tanggal oleh orang yang
mengeluarkan rekam medis dan disimpan di dalam
berkas rekam medis tersebut.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

31

9.

Informasi di dalam rekam medis boleh diperlihatkan
kepada perwalian rumah sakit yang sah untuk
melindungi kepentingan rumah sakit dalam hal-hal yang
bersangkutan dengan pertanggungjawaban.

10. Informasi boleh diberikan kepada rumah sakit, tanpa
surat
kuasa
yang
ditandatangani
oleh
pasien
berdasarkan permintaan dari rumah sakit yang
menerangkan bahwa si pasien sekarang dalam
perawatan mereka.
11. Dokter-dokter dari luar rumah sakit yang mencari
keterangan mengenai pasien di rumah sakit, harus
memiliki surat kuasa dari pasien tersebut. Tidak boleh
seorang beranggapan bahwa karena pemohon seorang
dokter ia seolah-olah lebih berhak untuk memperoleh
informasi dari pemohon yang bukan dokter. Rumah
sakit dalam hal ini akan berusaha memberikan segala
pelayanan yang pantas kepada dokter luar, tetapi selalu
berusaha lebih memperhatikan kepentingan pasien dan
rumah sakit.
12. Ketentuan ini tidak saja berlaku bagi Instalasi Rekam
Medis, tetapi juga berlaku bagi semua orang yang
menangani rekam medis di Bagian Perawatan, bangsalbangsal dan lain-lain.
13. Rekam medis yang asli tidak boleh dibawa keluar rumah
sakit, kecuali bila atas perintah pengadilan, dengan
surat kuasa khusus tertulis dari pimpinan rumah sakit .
14. Rekam medis tidak boleh diambil dari tempat
penyimpanan untuk dibawa kebagian lain dari rumah
sakit , kecuali jika diperlukan untuk transaksi dalam
kegiatan rumah sakit. Apabila mungkin rekam medis ini
hendaknya diperiksa dibagian setiap waktu dapat
dikeluarkan bagi mereka yang memerlukan.
15. Dengan persetujuan pimpinan Rumah Sakit, pemakaian
rekam medis untuk keperluan riset diperbolehkan.
Mereka yang bukan dari staf medis rumah sakit, apabila
ingin melakukan riset harus memperoleh persetujuan
tertulis dari pimpinan rumah sakit.
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

32

16. Bila suatu rekam medis diminta untuk dibawa ke
pengadilan segala ikhtiar hendaklah dilakukan supaya
pengadilan menerima salinan fotocopy rekam medis
yang dimaksud. Apabila hakim minta yang asli, tanda
terima harus diminta dan disimpan di folder sampai
rekam medis yang asli tersebut kembali.
17. Fakta bahwa seorang majikan telah membayar atau
telah menyetujui untuk membayar ongkos rumah sakit
bagi seorang pegawainya, tidak dapat dijadikan alasan
bagi rumah sakit untuk memberikan informasi medis
pegawai tersebut kepada majikan tadi tanpa surat
kuasa/ persetujuan tertulis dari pasien atau walinya
yang sah.
Pengesahan untuk memberikan informasi hendaklah
berisi indikasi mengenai periode-periode perawatan tertentu.
Surat kuasa/persetujuan itu hanya berlaku untuk informasi
medis yang termasuk dalam jangka waktu/tanggal yang
ditulis didalamnya.
6. Rekam Medis Di Pengadilan
Penyuguhan informasi yang diambil dari rekam medis
sebagai bukti dalam suatu sidang pengadilan, atau didepan
satu badan resmi lainnya, senantiasa merupakan proses
yang wajar. Sesungguhnya bahwa rekam medis disimpan
dan dijaga baik-baik bukan semata-mata untuk keperluan
medis dan administratif, tetapi juga karena isinya sangat
diperlukan oleh individu dan organisasi yang secara hukum
berhak mengetahuinya. Rekam medis ini adalah catatan
kronologis yang tidak disangsikan kebenarannya tentang
pertolongan, perawatan, pengobatan seorang pasien selama
mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Rekam medis ini
Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

33

dibuat sebagai suatu prosedur rutin penyelenggara kegiatan
rumah sakit. Penyimpanan dan pemeliharaan merupakan
satu bagian dari keseluruhan kegiatan rumah sakit .
Sebagai satu dalil yang umum dapat dikatakan setiap
informasi di dalam rekam medis dapat dipakai sebagai bukti,
karena rekam medis adalah dokumen resmi dalam kegiatan
rumah sakit. Jika pengadilan dapat diyakinkan bahwa rekam
medis itu tidak dapat disangkal kebenarannya dan dapat
dipercayai, maka keseluruhan atau sebagian dari informasi
dapat dijadikan bukti yang memenuhi persyaratan. Apabila
salah satu pihak bersengketa dalam satu acara pengadilan
menghendaki pengungkapan isi rekam medis di dalam
sidang, ia meminta perintah dari pengadilan kepada rumah
sakit yang menyimpan rekam medis tersebut. Rumah sakit
yang menerima perintah tersebut wajib mematuhi dan
melaksanakannya.
Apabila ada keragu-raguan tentang isi perintah tersebut
dapat diminta seorang sanksi untuk datang dan membawa
rekam medis yang diminta atau memberikan kesaksian di
depan sidang.
Apabila diminta rekam medisnya saja pihak rumah sakit
dapat membuat fotocopy dari rekam medis yang diminta dan
mengirimkan kepada bagian Tata Usaha pengadilan. Dalam
suatu kasus mungkin sebagian dari rekam medis atau
mungkin seluruh informasi dari rekam medis dipergunakan.
Hakim dan pembela bertanggungjawab untuk mengatasi
setiap

perbedaan

ketentuan

perundangan

dalam

hal

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

34

pembuktian. Tanggung jawab seorang ahli rekam medis
adalah berperan sebagai saksi yang obyektif.
Pihak rumah sakit tidak memperkirakan setiap saat,
rekam medis yang mana yang akan diminta oleh pengadilan.
Oleh karena itu, setiap rekam medis kita anggap dapat
sewaktu-waktu

dilihat

/diperlukan

untuk

keperluan

pemeriksaan oleh hakim di pengadilan. Konsekuensinya,
terhadap semua rekam medis pasien yang telah keluar dari
rumah sakit harus dilakukan analisa kuantitatif secara
seksama. Setiap isian/tulisan di dalam

rekam medis yang

dihapus,

isian

tanpa

paraf,

dan

setiap

yang

tidak

ditandatangani ataupun tidak sesuai dengan ketentuan
rumah sakit harus ditolak dan dikembalikkan kepada pihak
yang bersangkutan untuk diperbaiki/dilengkapi. Kedudukan
kepala Instalasi Rekam Medis memberikan tanggung jawab /
kepercayaan khusus di rumah sakit, dengan demikian harus
senantiasa menjaga
benar lengkap.

agar rekam medis semuanya benar-

Materi yang bukan bersifat medis harus

ditinggal apabila rekam medis diminta untuk keperluan
pengadilan, kecuali jika diminta.

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

35

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A.

Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang
handal, perlu kiranya melakukan kegiatan menyediakan,
mempertahankan sumber daya manusia yang tepat bagi
organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM,
yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan perputaran
orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif
mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan
meningkatkan

kemampuan

oganisasi

dalam

mencapai

sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi
Rekam Medis Embung Fatimah adalah sebagai berikut :

Tabel Kualifikasi SDM Instalasi Rekam Medis
RSUD Embung Fatimah Kot Batam

NAMA JABATAN

KUALIFIKASI
FORMAL & INFORMAL

TENAGA
YANG
DIBUTUHKAN

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

36

Ka. Instalasi Rekam Medis

S2 Hukum Kesehatan

1

Penanggung jawab
Admission Dan Registrasi

DIII Rekam Medis

1

Penanggung jawab
Managemen Rekam Medis

DIII Rekam Medis

1

Staf Admission

DIII Kebidanan

1

Staf Registrasi Rawat Jalan

DIII Rekam Medis / DIII
Kebidanan

4

Staf Registrasi Gawat
Darurat

DIII Rekam Medis / DIII
Kebidanan

4

Staf Assembling dan Indeks
Kode Penyakit

DIII Rekam Medis

2

Staf Penyimpanan dan
Distribusi Berkas RM Rawat
Jalan

DI Keperawatan / SLTA

7

Staf Penyimpanan dan
Distribusi Berkas RM Gawat
Darurat

DIII Kebidanan / DIII
MARS

4

Staf Statistik dan Pelaporan
Rumah Sakit

DIII Rekam Medis

1

Jumlah

26

B. Distribusi Ketenagaan
SDM instalasi rekam medis RSUD Embung Fatimah
berjumlah 25 orang dan sesuai dengan struktur organisasi

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

37

instalasi

rekam

medis

terbagi

menjadi

2

bagian

yaitu

Managemen Rekam Medis, dan Registrasi dan Admission.
Instalasi rekam medis RSUD Embung Fatimah dikepalai
oleh seorang Kepala Instalasi dengan pendidikan S2 Hukum
Kesehatan. Adapun pendistribusian SDM instalasi rekam medis
adalah sebagai berikut :
1. Managemen Rekam Medis
Managemen rekam medis terbagi menjadi beberapa kegiatan
yaitu :
a.

Assembling, Indeks Kode Penyakit

b.

Penyimpanan

dan

Pendistribusian

rekam

Medis
c.

Statistik dan pelaporan
Tabel Distribusi SDM managemen rekam medis

NAMA JABATAN
Pj. Mangemen
Rekam Medis
Staf Assembling
dan Indeks Kode
Penyakit
Staf
Penyimpanan dan
Distribusi Berkas
RM Rawat Jalan
Staf
Penyimpanan dan
Distribusi Berkas
RM Gawat
Darurat

KUALIFIKASI
FORMAL & INFORMAL

Waktu
Kerja

JML
SDM

DIII Rekam Medis

1 Shift

1

1 Shift

1

DI Keperawatan / SLTA

1 Shift

8

DIII MARS / DIII
Kebidanan /SLTA

3 Shift

4

DIII Rekam Medis

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

38

Staf Statistik dan
Pelaporan Rumah
Sakit

DIII Rekam Medis
(Pelatihan Pelaporan RS)

1 Shift

Jumlah

1

15

2. Registrasi Dan Admission
Tabel Distribusi SDM Admission Dan Registrasi

NAMA JABATAN

KUALIFIKASI
FORMAL & INFORMAL

Waktu
Kerja

JML
SDM

Pj. Admission
Dan Registrasi

DIII Rekam Medis

1 Shift

1

Staf Admission

DIII Kebidanan

1 Shift

1

DIII Rekam Medis / DIII
Kebidanan

1 Shift

4

DIII Rekam Medis / DIII
Kebidanan

3 shift

4

Staf Registrasi
Pasien Rawat
Jalan

Staf Registrasi
Pasien Gawat
Darurat

Jumlah

10

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

39

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang Instalasi Rekam Medis

B

L3

R4
R3
L2

C

A

Keterangan :
R : Roll O Pack ( B. Aktif )
L : Lemari Kayu ( B. MCU )
A : Filling Cabinet
B : Rak Besi ( B. Non Aktif )
C : White Board

R2

L1

R1

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

40

B. Standar Fasilitas Instalasi Rekam Medis
1. Daftar Inventaris Peralatan di Managemen Rekam Medis
No

Nama Alat

Jumlah

1
2
3

Roll' opack
Lemari kayu 3 pintu
Lemari kaca

5 set
1 buah
1 buah

4

Meja Kerja

5 buah

5
6

Kursi putar beroda
Kursi kerja

4 buah
1 buah

7

Komputer

3 set

Keterangan
1 set 30 rak

3 untuk computer, 2
meja kerja

Lenovo pentium 4

8 Printer Laserjet 1005
9 Buku ICD.X
10 Buku ICOPIM

1 buah
1 set
1 buku

11 AC

3 buah

12 Telpon
13 Jam Dinding

1 buah
1 buah

HP
WHO
WHO
1 Samsung
1 York
1 Panasonic
1 panasonic
Seiko

14 Whiteboard

1 buah

Uk. 60 x 90 cm

15 Penghapus board
16 Tangga untuk ambil RM

1 buah
2 buah
300
Kuning
buah
1 buah
Jumlah Keterangan
2 buah
1 Besar, 2 Kecil
1 buah
1 buah
Joyko
1 buah
1 buah
26
buah
10

17 Traser petunjuk RM
18 Dispenser
ATK
1 Steples / Hecter
2 Rautan
3 Cutter
4 Gunting
5 Penggaris plastik
6

Pulpen

7

Pensil

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

41

8

Spidol Permanen

9

Spidol Non Permanen

buah
20
buah
10
buah

2. Daftar Inventaris Peralatan di Admission Dan Registrasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Nama Alat

Jumlah

Komputer
Komputer
Komputer
Kursi putar beroda
Kursi putar beroda
Kursi putar beroda
Telpon
Telpon

Keterangan

1 set
1 set
5 set
1 buah
1 buah
5 buah
1 buah
1 buah

Admission
Registrasi Gawat Darurat
Registrasi Rawat Jalan
Admission
Registrasi Gawat Darurat
Registrasi Rawat Jalan
Admission
Registrasi Gawat Darurat

Printer Continous Paper

2 buah

SEP pasien BPJS

ATK

Jumlah

Keterangan

1

Steples / Hecter

2 buah

2
3
4
5
6
7
8
9

Steples / Hecter Kecil
Steples / Hecter Kecil
Cutter
Cutter
Gunting
Gunting
Penggaris plastik
Penggaris plastik

1
5
1
1
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

1 Besar, 1 Kecil
(Admission)
Registrasi Gawat Darurat
Registrasi Rawat Jalan
Admission 1
Registrasi 2
Admission 1
Registrasi 2
Admission 1
Registrasi 2

Pedoman Pelayanan Instalasi Rekam Medis
Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Kota Batam

42

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata

cara

penerimaan

pasien

yang

akan

berobat

ke

poliklinik ataupun yang akan dira