TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI PELUANG DI KELAS X TKR SMK NEGERI 1 SEMARANG”

  PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBER HEADS TOGETHER ( NHT ) DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI PELUANG DI KELAS X TKR SMK NEGERI 1 SEMARANG

  Luftia Hanik Staf Pengajar SMKN 1 SemarangABSTRAK

  

ABSTRAK

Rendahnya prestasi belajar matematika dipengaruhi oleh

berbagai faktor diantaranya dari siswa itu sendiri yaitu kecerdasan,

bakat, minat dan motivasi.Selain itu juga dipengaruhi oleh

penggunaan metode pembelajaran dan pengelolaan kelas oleh guru.

  

Penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui pengaruh metode

Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

dengan bantuan alat peraga terhadap prestasi belajar siswa materi

peluang. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adanya

pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan menerapkan

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

HeadsTogether (NHT) dengan bantuan alat peraga dibandingkan

pembelajaran pemahaman konsep(konvensional)pada materi

Peluang. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian experiment.Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa klas X SMK Negeri 1 Semarang Tahun pelajaran

2014/2015. Sedangkan sampelnya mengambil dua kelas yang dari 15

kelas secara random yang mana kelas X TKR1 sebagai kelas

experiment dan kelas X TKR2 sebagai kelas kontrol. Instrumen

dalam penelitian ini berupa test uraian, untuk mengukur prestasi

belajar siswa matematika peluang.

  

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh rerata nilai posttest

untuk kelas experiment 79, dan rata-rata nilai posttest untuk kelas

kontrol 75,6667.Dengan taraf signifikan 5% hasil uji-t menunjukkan

t = 2,416 dan t = 1,667. Karenat >t maka H ditolak

hitung tabel hitung tabel danH 1 diterima artinya rata-rata nilai kelas eksperimen lebih dari

rata-rata nilai kelas control, maka Metode Pembelajaran tipe

Numbered Heads Together (NHT) dengan bantuan Alat Peraga pada

materi peluang lebih baik daripada metode pemahaman konsep

Kata Kunci : Prestasi Belajar, Eksperimen, Alat Peraga,

Pembelajaran NHT

  PENDAHULUAN

  Matematika merupakan ilmu yang Universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya fikir manusia.Namun matematika dimata siswa saat ini seperti menjadi momok yang menakutkan.

  Tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan partisipasi mereka dengan cara menciptakan suasana belajar yang dinamis, harmonis, menarik dan menciptakan komunikasi dua arah. Oleh karena itu, apabila guru mengajar tanpa memperhatikan miskonsepsi siswa sebelum materi diajarkan, guru tidak akan berhasil menanamkan konsep yang benar dan hanya sebagian siswa yang mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru.

  Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah.Pembelajaran kooperatif tipe merupakan salah satu tipe pembelajaran

  Number HeadsTogether (NHT)

  kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Nurhadi (2004: 57).

  Melalui pembelajaran tipe Numbered Heads Together ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika ada teman yang mengalami kesulitan. Untuk melihat keberhasilan pembelajaran ini di SMK Negeri 1 Semarang pada materi Peluang, kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran belum memuaskan, maka dilakukan penelitian experimen dengan judul “PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBER HEADS

  

TOGETHER ( NHT ) DENGAN BANTUAN ALAT PERAGA

  

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATERI PELUANG DI

KELAS X TKR SMK NEGERI 1 SEMARANG” TINJAUAN PUSTAKA Prestasi Belajar

  Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. “Pengukuran adalah proses penentuan luas/kuantitas sesuatu” (Nurkancana, 2006 : 2). Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab.

  Benyamin S. Bloom dalam Nurman (2006 : 36) prestasi belajar merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

  Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, prestasi belajar dalam penelitian ini secara konseptual diartikan sebagai hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak baik berupa kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor yang dapat diukur dari tes atau hasil ujian siswa.

  Matematika Peluang

  Menurut Winkel, belajar merupakan aktifitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pemahaman, pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Sedangkan Hudojo mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk disamping itu pembelajaran matematika adalah memberikan bantuan kepada siswa untuk membangun konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau prinsip itu terbangun.

  Hitung peluang mula-mula dikenal pada abad ke-17 yang bermula dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari informasi bagaimana kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi.Peluang (Kemungkinan/Probability) dari permukaan dadu yang tampak ketika dilempar, diamati dan dihitung, perhitungan sejenis ini berkembang cukup pesat menjadi teori peluang yang banyak pemakaiannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Alat Peraga atau Media

  Alat peraga adalah suatu alat yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isi pembelajaran yang telah dituangkan dalam garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi matematika dan bertujuan lebih mempertinggi mutu kegiatan belajar berfungsi untuk :

  1. Mengurangi dan menghindari salah komunikasi 2.

  Meningkatkan hasil proses belajar mengajar 3. Membangkitkan minat belajar siswa 4. Membuat konsep matematika abstrak yang dapat disajikan dalam bentuk konkrit

  5. Untuk membantu daya nalar siswa dalam memahami ide yang sedang diajarkan.

  Pembelajaran Type Numbered Heads Together (NHT)

  Lie(meliyani, 2005) menyebutkan teknik belajar mengajar kooperatif diantaranya kepala bernomor (Numbered heads) dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992.Menurut Lie (2005:59) teknik ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Rahmayanti (Meliyani, 2005) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Heads Together) ini dapat memberikan peluang yang besar untuk terjadinya proses saling membelajarkan siswa, faktor subjektivitas bisa dihindari, siswa lebih cepat faham terhadap materi.

  Dalam pembelajaran ini, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, kemudian setiap anggota kelompok dalam masing-masing kelompoknya mendapatkan nomor sesuai dengan jumlah kelompok masing- masing tersebut.Setiap kelompok kemudian diberi pertanyaan-pertanyaan berbentuk LKS untuk dijawab dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

  Pembagian kelompok ini hendaknya setiap kelompok terdiri dari siswa dengan kemampuan yang bervariasi: satu orang berkemampuan tinggi, dua orang berkemampuan sedang, dan satu orang berkemampuan rendah.

  Langkah-Langkah Pembelajaran NHT

  Langkah-langkah pembelajaran tipe NHT yang dikemukakan oleh Nurhadi, (2004:57) adalah sebagai berikut :

TAHAP TINGKAH LAKU GURU

  Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

  Tahap 2: Menyajikan Informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bahan bacaan.

  Tahap 3: Penomoran Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok terdiri dari 3-5 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5

  Tahap 4: Mengajukan pertanyaan/permasalahan Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk dipecahkan bersama dalam kelompok, pertanyaan dapat bervariasi

  Siswa menyatukan pendapatnya terhadap pertanyaaan itu dan menyakinkan tiapanggota dalam timnya mengetahui Tahap 5: Berpikir bersama jawaban itu.

  Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba

  Tahap 6: Menjawab (Evaluasi) untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

  Guru mencari cara-cara untuk menghargai Tahap 7: baik upaya maupun hasil belajar individu MemberikanPenghargaan dan kelompok

B. Kerangka Berpikir

  Berdasarkan kajjian teori yang telah diuraikan di atas dapat disusun suatu kerangka berpikir guna memperoleh jawaban sementara antara kesalahan yang timbul.

  Metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan Prestasi belajar matematika bamtuan alat peraga

  

Gambar : Alur

kerangka berpikir

C. Hipotesis Tindakan

  

Berdasarkan hasil kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat

dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :

  Ada pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered HeadTogether (NHT) dengan bantuan alat peraga dibandingkan pembelajaran pemahaman konsep pada materi Peluangkelas X-TKR SMK Negeri 1 Semarang Tahun Pelajaran 2014-2015.

  METODOLOGI PENELITIAN

  Penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 di SMK Negeri 1 Semarang kelas X TKR 1 sebagai kelas experiment berjumlah 39 siswa laki-laki selama 3 bulan, yaitu pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015. Sebagai kelas control adalah X TKR2 berjumlah 36 siswa laki-laki.Penelitian Experimen ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Semarang, Jl, Dr. Cipto No. 93 Kelurahan Sarirejo, Semarang Timur.

  Untuk data yang diperlukan peneliti menggunakan instrumen yaitu tes dan non tes. Yang mana tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre test di awal penelitian, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan posttest di akhir penelitian.Sedangkan instrumen penelitian yang berbentuk non tes pada penelitian ini meliputi, jurnal, angket, lembar observasi, dan dokumentasi.

  Kegiatan dalam penelitian ini dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan dengan kegiatan yang dilakukan adalah: merencanakan pembelajaran; menyiapkan bahan ajar; LKS; menyiapkan lembar observasi; menentukan sampel dan populasi; uji validasi soal, reliabilitas,

  taraf kesukaran dan daya pembeda; pretest, treatmen dengan NHT dan posttest; melakukan observasi.

  Teknik pengumpulan data yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Dokumen berupa nilai rapor kenaikan kelas mata pelajaran matematika siswa menjadi sampel yang digunakan untuk menguji keseimbangan kemampuan awal siswa.

  2. Pretesdan posttest dilakukan pada awal dan akhir penelitian untuk melihat keberhasilan/perkembanganpenerapan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) berbantukan alat peraga dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan memberikan soal-soal tes yang disesuaikan dengan indikator pencapaian pembelajaran.

  3. Lembar observasi diisi oleh observer pada setiap pertemuan sebagai salah satu bahan masukan dan perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.

4. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran dengan menggunakanjurnal siswa.

  Pengolahan Data 1. Uji normalitas Hipotesis

  H : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

1 Kriteria pengujian : Ho diterima apabila L hitung < L tabel 2.

   Uji homogenitas populasi uji Barlett Hipotesis: 2 2 H : (varians antar kelompok sama)

     1 2 2 2 H : (varians antar kelompok tidak sama)

  1    1 2 Rumus yang Digunakan : 2 2  ( ni i 1 ) s s

  ( 1 )  ni

  Kriteria Pengujian : 2 2

  Jika  , dengan peluang (1 α) dan dk = (k χ hit ung χ t abel – 1) untuk α =

  5%, maka H o diterima, artinya kedua sampel mempunyai varians yang 2 2  sama atau homogensebaliknya jika χ χ , dengan hit ung t abel

   peluang (1 α) dan dk = (k o ditolak.

  • – 1) untuk α = 5%, maka H 3.

   Uji kesamaan dua rata-rata nilai akhir Kelas experimen dan kelas kontrol Hipotesis :

  H : (Rata-rata nilai kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata nilai kelas kontrol) H : (Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih dari rata-

  1

  rata kelas kontrol)

  Rumus yang Digunakan :

  Karena

  1 2 , makastatistik t yang

  σ = σ digunakanadalahsebagaiberikut: 2 2

  xx ( n1 3 2 1 1 ) s  ( n1 3 1 ) s 3 t  dengan snn

  2

  1

  1 1 3 sn n 1 3 Keterangan :

  : Nilai rerata kelaseksperimen; : Nilai rerata kelas

  x x 1 3

  kontrol : Banyak siswakelaseksperimen ; n : Banyak

  n 1 3

  siswakelas kontrol 2

  2 s : Varianskelaseksperimen ; s : Varianskelaskontrol 3

  1

  2 s : Varians gabungan ;s: Simpangan baku gabungan

  Kriteria Pengujian :

  H diterimajika t  t , dimana nilai t hitung tabel t abel diperolehdaridaftardistribusi tdengandk = (n + n

  1

  2

  • – 2) danpeluang (1 di tolak.
  • α) untukα = 5%. Untukharga- harga t lainnya H 4.

   Perhitungan Uji-t Satu Pihak : t = Menyimpulkan data.

  Menyimpulkan hasil penelitian dilihat dari Indikator keberhasilan berdasarkan keputusan uji yang ada.

  (Budiyono, 2009:202)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu yang dilakukan di SMK Negeri 1 Semarang antara pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk kelas X TKR1 sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pemahaman konsep untuk kelas X TKR2 sebagai kelas kontrol. Data dalam penelitian ini terdiri dari data angket tentang sikap siswa serta data dari nilai pretest dan

  posttest .Adapun deskripsi hasil prestasi belajar siswa adalah sebagai

  berikut :

  Prestasi Belajar

  Data yang diperoleh berdasarkan hasil pretest dan postest, dari perhitungan analisis deskriptif didapat hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Skor Pretest dan Posttest antara Kelas Eksperimen (KE) dan Kelas Kontrol (KK).

  Pretest Posttest Sko r KE KK KE KK Stat istik

  n = 39 n = 36 n = 39 n = 36

  Jum lah Sisw a (n) Sko

  85

  74

  92

  89

  r Ma ks Sko

  60

  58

  69

  65

  r Min

  73,846 69,583 79 75,666

  x

  2

  3

  7 5,6267 3,3753 6,0393 5,8943

  s

  1 30671

  4

  1

  2

  31,659 11,392 36,473 34,742

  s

  91903 85714 62764 89038 Keterangan: KE = Kelas Experimen KK = Kelas Kontrol

  x = Reratapretest dan posttest

  s = Simpangan bakupretest dan posttest

  2

  s = Variansi pretest dan posttesst Dari hasil analisis deskriptif tersebut diketahui bahwa untuk kelas eksperimen rerata skor pretestnya 73,8462; simpangan baku pretest 5,62671 dan variansi pretest 31,65991903. Untuk data posttest kelas eksperimen, rerata posttest 79; simpangan baku posttest 6,03934; dan variansi posttest 36,47362764.

  Untuk kelas kontrol rerata skor pretestnya 69,5833; simpangan baku

  pretest 3,375330671; dan variansi pretest 11,39285714. Untuk data posttest, rerata posttest 75,6667; simpangan baku posttest 5,89431; dan variansi posttest 34,74289038.

  Pengujian Hipotesis

  Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: Ada pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan menerapkan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered HeadTogether (NHT) dengan bantuan alat peraga dibandingkan pembelajaran pemahaman konsep pada materi Peluang pada siswa kelas X di SMK Negeri 1 Semarang. Untuk membuktikan hipotesis tersebut terlebih dahulu ditentukan perbedaan prestasi belajar siswa SMK dalam pembelajaran materi peluang antara yang menggunakan pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dan menggunakan pembelajaran pemahaman konsep. Data dianalisis dengan menggunakan uji-t satu pihak.

  Hipotesis :

  H : (Rata-rata nilai kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata nilai kelas kontrol) H

  1 : (Rata-rata nilai kelas eksperimen lebih dari rata-rata kelas

  kontrol)

  Rumus yang Digunakan :

  Karena

  1 2 , makastatistik t yang digunakanadalahsebagaiberikut:

  σ = σ 2 2

  xx ( n1 3 2 1 1 ) s  ( n1 3 1 ) s 3 t

   dengan snn

  2

  1

  1 1 3 sn n 1 3 Keterangan : x :Nilai rata-rata kelas eksperimen 1 3 :Nilai rata-rata kelas kontrol x n : Banyaknya siswa kelas eksperimen 1 3 : Banyaknya siswa kelas kontrol n

  2 s : Varians kelas eksperimen

  1 2 s 3 : Varians kelas kontrol

  2 s : Varians gabungan s : Simpangan baku gabungan

  Kriteria Pengujian :

  H diterimajika t  t , dimana nilai t hitung tabel t abel diperolehdaridaftardistribusi tdengandk = (n + n

  1

  2

  • – 2) danpeluang (1 di tolak.
  • α) untukα = 5%. Untukharga- harga t lainnya H

  Perhitungan Uji-t Satu Pihak :

  Diketahui :

  2

  n

  1 = 39 ; 1 =3081; 1 =244785; x =

  79 ∑xx 1

  2

  n = 36 ; =2724; = 207332 ; x = 75,6667

  2

  2

  2

  2

  ∑ xx = 1,667

  Dengan α = 5%, dk = 39 + 36 – 2 = 73, makadiperoleht tabel dant hitung = 2,41565592.Karenat hitung &gt;t tabel yaitu 2,41565592&gt; 1,667 maka H ditolak. Jadirata-rata nilai kelas eksperimen lebih dari rata- rata nilai kelas kontrol.Sehingga Metode Pembelajaran NHT Berbantu Alat Peraga pada materi peluang efektifdigunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

  PEMBAHASAN

  Dalam pembelajaran pemahaman konsep, guru mengajarkan materi pembelajaran secara langsung dengan metode memahamkan konsep, tanya jawab, memberikan contoh-contoh dan latihan soal, materi pelajaran didapatkan dari guru, siswa bekerja secara individu dan lebih menekankan pada tugas. Namun pembelajaran pemahaman konsep juga mempunyai kelebihan antara lain penggunaan waktu yang tepat, pengajaran terencana, disiapkan dengan baik, dan relative murah. Sedangkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan bantuan alat peraga, pembelajaran yang berfokus pada kegiatan siswa secara berkelompok dimulai dari penomoran, mengajukan pertanyaan, berpikir bersama dan menjawab/ mempresentasikan Dengan berusaha menyelesaikan masalah secara kelompok dengan penuh tanggung jawab karena setiap siswa harus siap apabila nantinya ditunjuk maju untuk mempresentasikan hasil. Aktifitas belajar dilakukan secara diskusi, saling tukar menukar ide, saling bertanya jawab, dan setiap siswa diharapkan lebih percaya diri.Berdasarkan kelebihan dan kelemahan kedua pembelajaran tersebut, dalam penelitian ini dapat diduga bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih efektif dari pada pembelajaran pemahaman konsep.

  Pada pengujian hipotesis mengenai Ada pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered HeadsTogether (NHT) dengan bantuan alat peraga dibandingkan pembelajaran pemahaman konsep pada materi Peluangkelas X-TKR SMK Negeri 1 Semarang dengan uji-t. Dari hasil perhitungan dengan rumus uji-t diperoleh hasil bahwa t hitung &gt;t tabel yaitu 2,41565592&gt; 1,667 sehingga hipotesis nihil ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

  Berdasarkan data-data yang diperoleh dari tes kemampuan awal (pretest), tes kemampuan akhir (posttest) , angket dan jurnal siswa yang dilaksanakan saat penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan bantuan alat peraga yang dilakukan di kelas X TKR1 sebagai kelas eksperimen memberikan prestasi belajar yang lebih baik daripada menggunakan pembelajaran pemahaman konsep yang dilakukan di kelas X TKR2 sebagai kelas control dengan kata lain hipotesis penelitian telah dapat dibuktikan.

PENUTUP KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya yang terdapat pada bab IV, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian, sebagai berikut melalui pemakaian metode pembelajaran kooperatif tipeNumbered Head Together (NHT) dengan bantuan alat peraga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X-TKR SMK Negeri 1 Semarang.

KETERBATASAN PENELITIAN

  Dalam penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain: 1.

  Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam waktu yang terbatas dan sebagian besar treatmen hanya difokuskan dan dilakukan di kelas X TKR1 sebagai kelas eksperimen dan hanya diterapkan pada satu materi sehingga dalam meneliti dan mengamati suasana kegiatan belajar siswa kelas X TKR2 yang digunakan sebagai kelas kontrol dirasa belum tercapai secara optimal.

  2. Meskipun peneliti dibantu oleh dua pengamat lain dalam melakukan penelitian, peneliti masih kesulitan dalam melakukan observasi terhadap hal-hal yang dibicarakan siswa dalam diskusi kelompok sehingga kemungkinan ada data-data yang terlewatkan.

AGENDA PENELITIAN MENDATANG

  Guru harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun instrumen pembelajaran dan menerapkan pendekatan, metode atau model pembelajaran di sekolah. Sebab dengan referensi ini guru dapat memvariasikan kegiatan belajar mengajar yang pada akhirnya dapat menarik minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika serta menghindari kejenuhan siswa. Pembelajaran kooperatif type Numbered Heads Together terbuktidapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar, menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa , rasa percaya diri dan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu Pembelajaran kooperatif type Numbered Heads Together dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi- materi yang lain misalnya Statisitika dengan bantuan alat peraga yang lebih representative.

DAFTAR PUSTAKA

  Arikunto Suharsimi, 2008, Dasar-Dasar Evaluasi, Edisi Revisi, Jakarta,: Bumi Aksara

  Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Kompetensi dan Kompetensi

  Dasar Matematika SMP, Jakarta

  Budiyono . 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Dimyati dan Mudjiona, 2002 Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta Hamalik Omar, 2004, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara Herman Hudojo, 2005, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,

  Malang UMPress Ibrahim,M. 2000, Pembelajaran Kkooperatif, Surabaya: UNESA Press Lie, A. 2005. Cooperatif Learning. Jakarta: PT Gramedia Widyasarana Indonesia Marsudi Raharjo, 2008, Pembelajaran Peluang SMA. Yogjakarta, PPPPTK Nasution, 2004, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara.

  Nunik Avianti Agus,2007,Mudah Belajar Matematika Untuk Kelas IXSMP/MTs, BSE Pusat Perbukuan Depniknas. Nurhadi, 2004, Model pembelajaran Number Heads Together Purwanto,N. 2002, Psikologi Pendidikan, Bandung: Trusilo Sudjana N, 2005, penelitian Hasil Belajar, Transito Bandung: PT Remaja

  Rosdakarya Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1995, Kamus Besar

  Bahasa Indonesia, Edisi Kedua , Jakarta:Balai Pustaka,

  Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran,