Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun Sirih (Piper BetleL)Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMANegeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur

  

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun Sirih (Piper BetleL)Dalam

Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi

SMANegeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa

Kabupaten Aceh Timur

  1 Siti Meutia Salihati

1 Dosen Program Studi Keperawatan

  STIKes Bina Nusantara

  

ABSTRAK

  Keputihan merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Yang disebabkan oleh infeksi dan disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Menurut WHO 75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalam hidupnya.

  Sirih yang nama latinnya Piper Betle L mempunyai kandungan kimia yang dapat mengobati keputihan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengetahuan Remaja Putri TentangDaun Sirih (Piper Betle L)Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Dalam penelitian pengambilan sampel dengan cara purposive sampling sebanyak 63 orang.

  Penelitian ini dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswiSMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah 63 orang, dapat disimpulkan pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (Piper Betle L) dalam penanganan penyakit keputihan (Fluor Albus) pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah Cukup (68,3%).

  Hal ini mungkin dikarenakan mereka mengenal jenis dan khasiat daun sirih tetapi mereka kurang memahami bagaimana penggunaan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

  Kata Kunci : Remaja Putri, Daun Sirih, Penyakit Keputihan

  

PENDAHULUAN sebagai seorang wanita yang sempurna

(Kasdu, 2005).

  Wanita memiliki tubuh yang kompleks Keperawatan Maternitas dan mengalami proses anatomi, fisiologi, merupakan subsistem dari pelayanan dan reproduksi selama kehidupannya, kesehatan dimana perawat mulai masa kanak-kanak, kemudian berkolaborasi dengan keluarga dan tumbuh menjadi remaja dan dewasa. lainnya untuk membantu beradaptasi Bersamaan dengan itu tumbuh dan pada masa prenatal, intranatal, postnatal berkembang pula organ-organ tubuhnya dan masa interpartal Keperawatan maternitas dan kesehatan wanita menawarkan kombinasi unik tantangan dan kesempatan. Perawat di tantang untuk mengasimilasi pengetahuan dan pengembangan keterampilan teknis dan berfikir kritis yang diperlukan untuk mengapliksaikan pengetahuan tersebut ke dalam praktik. Setiap wanita menghadirkan tantangan baru karena kebutuhannya harus diidentifikasi dan dipenuhi (Bobak, 2005).

  Saat pubertas pada perempuan biasanya terjadi perubahan sistem reproduksi perempuan. Berkembangnya seks sekunder dan primer yang berkarakteristik adalah sebagai akibat pengaruh hormon estrogen. Tanda pubertas eksternal dilihat dari puting dan payudara yang berkembang dan matang (Price, 2006).

  Organ reproduksi merupakan salah satu organ tubuh yang sensitif dan memerlukan perawatan khusus. Pengetahuan dan perawatan yang baik merupakan faktor penentu dalam memelihara kesehatan reproduksi. Salah satu gejala terjadinya kelainan atau penyakit pada organ reproduksi adalah keputihan. Keputihan merupakan gejala yang sangat sering dialami oleh sebagian besar wanita. Dalam keadaan normal, getah atau lendir vagina adalah cairan bening tidak berbau, jumlahnya tidak terlalu banyak dan tanpa rasa gatal atau nyeri. Sedangkan dalam keadaan patologis akan sebaliknya, terdapat cairan berwarna, berbau, jumlahnya banyak dan disertai gatal dan rasa panas atau nyeri, dan hal itu dapat dirasa sangat mengganggu. Semua wanita dengan segala umur dapat mengalami keputihan (Ratna, 2010).

  Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat penderita buang air kecil. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita, tidak banyak wanita yang tau apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng karena akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian (Putri, 2013).

  Menurut WHO data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan75% wanita di dunia pasti menderita keputihan, paling tidak sekali dalamhidupnya. Sedangkan wanita Indonesia sendiri 75% pasti mengalami keputihanminimal satu kali dalam hidupnya. Lebih dari 70% wanita Indonesia mengalamikeputihan yang disebabkan oleh jamur dan parasit seperti cacing kremi atauprotozoa (Trichomonas vaginalis). Angka ini berbeda tajam dengan Eropa yanghanya 25% saja karena cuaca di Indonesia yang lembab sehingga mudah terinfeksijamur Candida albicans yang merupakan salah satu penyebab keputihan (Siti, 2009). Sebuah penelitian yang dilakukan oleh donatila tahun 2011 menunjukkan hasil bahwa angka kejadian penyakit keputihan di tingkat SMA sangat tinggi (96,6%), sebagian siswi memiliki pengetahuan menjaga kebersihan eksterna yang buruk (82,8%).

  Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 20 siswi putri di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, 16 dari 20 siswi mengalami penyakit keputihan dan 13 dari 20 siswi tidak mengerti tentang manfaat daun sirih terhadap pengobatan penyakit keputihan. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pemahaman remaja putri tentang pengobatan keputihan dengan menggunakan terapi pengobatan herbal, sehingga penyakit keputihan dianggap sebagai penyakit biasa.

  Sirih yang nama latinnya Piper Betle L mempunyai kandungan kimia. Bagian yang digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Selain dapat mengobati keputihan, daun sirih juga berhasiat untuk berbagai macam penyembuhan lainnya seperti: obat bisul, hidung berdarah (mimisan), radang selaput lendir mata, trachoma, mulut berbau, gigi goyah, gusi bengkak, radang tenggorokan, encok, jantung berdebar-debar, kepala pusing, terlalu banyak keluar air susu, batuk kering, demam nifas dan sariawan (Donita, 2011)

  Sirih merupakan salah satu jenis tanaman asli Indonesia, bentuk pohonnya menjalas dan biasanya menumpang pada pohon lain, seperti rambutan, nangka atau tubuhan besar lainnya. Sirih termasuk keluarga dari

  (Piperaceae). Sirih atau yang memiliki nama latin Piper Betle L/ Chaciva

  Aurculata Miq ini merupakan salah satu

  tanaman yanng sangat populer di Indonesia dan menjadi salah satu tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kita. Sirih memiliki banyak sekali jenis, diantaranya adalah sirih jawa, sirih merah, sirih cengkeh, sirih kuning dan masih banyak lagi jenis sirih lainnya yang juga kaya akan manfaat.

  Di dalam daun sirih banyak sekali mengandung zat– zat seperti fenil, minyak atsiri, propana, estragol,

  kavicol, hidroksivakol, kavibetol, pati, terpennena, diastase, tanin, cadinene, cyneole, allylpyrokatekol, seskuiterpena

  dan beberapa kandungan zat lain yang memang dibutuhkan oleh tubuh kita (Tata, 2012).

  Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya (Notoadmodjo, 2005).

  Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefes), takhayul (superstition) dan penerangan-penerangan yang keliru (mission information) (Mubarok, 2006).

  Istilah aldolecence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya adolescentia yang berarti remaja) yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini seperti yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas mencakup kematangan, mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 2002). Remaja adalah sebutan yang diberikan pada sekelompok orang yang berada pada umur antara 14 - 17 tahun, mereka berada yang ada pada golongan ini mempunyai kecendrungan lebih menonjolkan keakuannya. Bisa juga dikatakan orang dalam golongan umur ini sedang dalam pencarian jati diri (Ghozally, 2007).

  Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10 - 13 tahun dan berakhir pada usia 18 - 22 tahun (Notoatdmojo, 2007). Menurut Soetjiningsih (2004) Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.

  Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita (Wijayanti, 2009). Keputihan adalah semacam slim yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning- kuningan. Jika slim atau lendir ini tidak terlalu banyak, tidak menjadi persoalan. Keputihan adalah nama gejala yang diberikan kepada cairan yang di keluarkan dari alat–alat genital yang tidak berupa darah (Sarwono, 2005).

  Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vagina abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal dalam vagina dan sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat penderita buang air kecil. Masalah keputihan adalah masalah yang sejak lama menjadi persoalan bagi kaum wanita, Tidak banyak wanita yang tau apa itu keputihan dan terkadang menganggap enteng persoalan keputihan ini. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng karena akibatnya bisa sangat fatal jika tidak segera ditangani. Tidak hanya bisa mengakibatkan kemandulan dan hamil di luar kandungan, keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim, yang bisa berujung pada kematian (Putri, 2012).

  Dalam keadaan normal, vagina memproduksi cairan yang berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna, dan jumlahnya tak berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami, mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan hubungan seksual. Selain cairan, di jaringan vagina juga hidup kuman pelindung (flora

  doderleins )(Anita, 2013).

  Pada keadaan normal, jumlahnya cukup dominan dengan fungsi menjaga keseimbangan ekosistem vagina. Pada beberapa kondisi hormonal, keseimbangan itu terganggu, misalnya saat stres, menjelang dan setelah haid, kelelahan, diabetes, saat terangsang, hamil, atau mengonsumsi obat-obat hormonal seperti pil KB. Gangguan hormonal ini membuat cairan vagina yang keluar sedikit berlebih. Inilah yang disebut keputihan (lekore atau flour albus). Keputihan akibat perubahan hormonal biasanya masih dalam taraf normal karena tidak ada perubahan warna, bau, atau rasa gatal, Keputihan yang sifatnya abnormal yang umumnya dipicu kuman penyakit (pathogen) dan menyebabkan infeksi. Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti berubahnya warna cairan menjadi kekuningan hingga kehijauan, jumlah berlebih, bahkan bisa sampai keluar dari celana dalam, kental, lengket, berbau tidak sedap atau busuk, terasa sangat gatal atau panas, dan menimbulkan luka di daerah mulut vagina (Anita, 2013).

  Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada batang pohon lain.

  Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka), sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacaraadat rumpun Melayu (dibuka pada web: http://id.wikipedia. org/wiki/Sirih).

METODE PENELITIAN

  Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen, pati,

  diatase , gula dan zat samak dan kavikol

  yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap (Tata,2011).

  Daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yg terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun.

  Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain penelitian yang digunakan adalah “Deskriptif” . yang bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa kini. Jenis rancangan penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian survey, yaitu suatu rancangan yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan distribusi dan hubungan antara variable kriteria remaja akhir (16-19 tahun). dalam suatu populasi. Survey

  Rumus untuk menentukan besar mengumpulkan informasi dari sampel menurut Notoatmodjo (2002) pengetahuan dari remaja putri. Survey adalah yang akan di laksanakan adalah dengan cara menyebar angket kepada setiap . . . n = responden.

  ( ) . .

1. Populasi dan Sampel

  ket :n = besar sampel

  a. Populasi N = Besar populasi

  Z = nilai standar normal untuk α = Populasi adalah wilayah generalisasi

  0.05 (1.96) yang terdiri atas objek/ subjek yang p = perkiraan proporsi, jika tidak mempunyai kuantitas dan karakteristik diketahui dianggap 50 % tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik q = (100% - p) kesimpulannya (Sugiono (2004), dalam

  = tingkat signifikasi (d= 0.05) Aziz (2007). Populasi dapat bersifat

  .( , ) . , . ,

  terbatas dan tidak terbatas. Dikatakan n = n

  ( , ) ( ) .( , ) . , . ,

  bersifat terbatas jika jumlah individu = = 63 orang dalam populasi tersebut dapat di hitung, dan dikatakan bersifat tidak terbatas dalam

  Dari tehnik pengambilan sampel arti tidak dapat ditentukan individu atau dengan purposive sampling ini maka objek dalam populasi tersebut. diperoleh jumlah sampel dari 192

  Populasi yang digunakan dalam responden menjadi 63 sampel dengan penelitian ini adalah seluruh remaja putri kriteria: kelas dua yang ada di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten

  • Siswi wanita yang mengalami Aceh TimurSampel.

  keputihan

  • Tidak ada penyakit penyertanya

  b. Sampel

  • Bersedia menjadi responden Sampel adalah sebagian yang diambil

  c. Hasil Penelitian

  dari keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti mewakili seluruh Dari hasil penelitian yang telah populasi (Notoatmodjo, 2002). Teknik dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2013 pengambilan sampel yang digunakan pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa dalam penelitian ini adalah purposive Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh sampling yaitu pengambilan sampel Timuryang berjumlah 63 orang, dapat didasarkan pada suatu pertimbangan disimpulkan pengetahuan remaja putri tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri tentang daun sirih (Piper Betle L) dalam berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi penanganan penyakit keputihan (Fluor

  

Albus ) pada siswi SMA Negeri 1 idi adalah baik yaitu sebanyak 30 orang

RayeuPeudawa Kecamatan Peudawa (47,6%).

  Kabupaten Aceh Timuradalah sebagai berikut:

  Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur

  Kategori Frekuensi Persentase (f) (%)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Daun Sirih Pada

  Baik 4 6,3 Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Cukup 21 33,3

  Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur.

  Kurang 38 60,3 Kategori Frekuensi Persentase

  Total 63 100 (f) (%)

  Baik 39 61,9

  Dari tabel distribusi di atas

  Cukup 19 30,2 Kurang

  menunjukkan bahwa mayoritas

  5 7,9

  pengetahuantentang manfaat daun sirih

  Total 63 100

  yang diketahui oleh remaja putri adalah kurangyaitu sebanyak 38 orang Dari tabel distribusi di atas (60,3%). menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuantentang jenis daun sirih

  Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Pengetahuan

  yang diketahui oleh remaja putri

  Remaja Putri Tentang Daun sirih (Pipel

  adalah baik yaitu sebanyak 39 orang

  Betle L ) Dalam Penanganan Penyakit (61,9%).

  Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kecamatan Peudawa Kabupaten

  Responden Tentang Kandungan Daun Sirih Aceh Timur Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa

  Kategori Frekuensi Persentase Kabupaten Aceh Timur

  (f) (%) 19 30,2 Baik

  Kategori Frekuensi Persentase Cukup 43 68,3

  (f) (%) Kurang 1 1,6

  Baik 30 47,6 Total 63 100 Cukup

  23 36,5 Kurang 10 15,9

  Dari tabel distribusi di atas

  Total 63 100

  menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuantentang pemanfaatan daun Dari tabel distribusi diatas sirih (pipel betle l) dalam penanganan menunjukkan bahwa mayoritas penyakit keputihan (fluor albus) pada pengetahuantentang Kandungan daun siswi SMA Negeri

  1 Peudawa sirih yang diketahui oleh remaja putri Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukupyaitu sebanyak 43 orang (68,3%).

d. Pembahasan

  1. Pengetahuan Remaja Tentang Jenis Daun Sirih Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang jenis daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah baik (61,9%). Hal ini dikarenakan responden bisa menjawab dengan benar hampir seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang jenis daun sirih. Responden mengetahui beragam jenis daun sirih yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari.

  Sesuai dengan teori yang mengemukakan dimana daun sirih memiliki rasa dan aroma khas, yaitu rasa pedas dan bau yang tajam. Rasa dan aroma ini disebabkan dari kavikol dan bethelphenol dalam minyak asitri yang terkandung didalam daun sirih. Selain itu juga, rasa dan aroma ini juga dipengaruhi oleh jenis sirih itu sendiri, umur tanaman, jumlah intensitas sinar matahari yang sampai kebagian daun, serta kondisi dari daun. Seperti yang dikemukakan oleh Tata (2011) menyatakan bahwa ada banyak jenis sirih yang ada sekarang ini, seperti sirih hijau, sirih merah, sirih belanda dan beberapa jenis sirih yang dijadikan sebagai tanaman hias.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, pengetahuan siswi tentang jenis daun sirih yang mereka ketahui adalah baik. Hal ini mungkin dikarenakan umur mereka yang tergolong dalam tahap remaja dan bisa juga dikarenakan mereka banyak mendapatkan informasi dari media cetak ataupun elektronik, sehingga mereka paham akan jenis daun sirih yang ada di Indonesia.

  2. Pengetahuan Remaja Tentang Kandungan Daun Sirih Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang kandungan yang ada didalam daun sirih yang diketahui oleh remaja putri adalah baik (47,6%). Hal ini dikarenakan responden bisa menjawab dengan benar hampir seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang kandungan yang ada didalam daun sirih yang berfungsi sebagai pengobatan dari penyakit keputihan. Keputihan yang merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita yang keluar terlalu banyak, warnanya putih seperti sagu kental dan agak kekuning-kuningan.

  Didalam daun sirih terkandung eugenol yang memiliki sifat antifungal. Dengan sifat antifungal ini, daun sirih dapat digunakan untuk menghambat tumbuh dan berkembangnya yeast (sel tunas) dari Candida albicans.

  Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, berhasil membuktikan jika ternyata daun sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat, tannin dan minyak atsiri. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya, manfaat daun sirih diantaranya sebagai antiseptik, analgetik, mengendalikan gula darah, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meredakan nyeri.

  3. Pengetahuan Remaja Tentang Manfaat Daun Sirih Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti memperoleh data mayoritas pengetahuantentang manfaat dar daun sirih yang bermanfaat dalam penanganan penyakit keputihan (Fluor

  Albus ) yang diketahui oleh remaja putri

  adalah kurang (60,3%). Hal ini dikarenakan hampir sebagian responden tidak dapat menjawab dengan benar seluruh pertanyaan dari kuisioner tentang manfaat daun sirih terhadap pengobatan penyakit keputihan.

  Remaja tidak mengetahui bahwa sirih dapat digunakan untuk keputihan. Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunyai kandungan kimia minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol,

  karvakol ), zat samak. Bagian yang

  digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Khasiat daun sirih sebagai salah satu obat untuk mengobati keputihan teruji secara klinis di berbagai bidang kesehatan. Pemanfaatan sirih bisa tunggal atau dikombinasikan dengan tanaman obat lainnya.

  4. Pengetahuan Remaja Putri Tentang Daun sirih (Pipel Betle L) Dalam Penanganan Penyakit Keputihan (Fluor Albus) Pada Siswi SMA Negeri

  1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 63 orang responden terkait dengan pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor albus) pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukupyaitu sebanyak 43 orang (68,3%).

  Hal ini dikarenakan responden hanya mampu menjawab hanya sebagian dari 15 pertanyaan tentang pemanfaatan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

  Keputihan merupakan salah satu masalah bagi kaum wanita karena keberadaannya membuat tidak nyaman dan sangat menggannggu aktivitas. Keputihan sendiri berupa cairan yang tidak sewajarnya, dan menyebabkan rasa gatal pada beberapa wanita. Hampir semua wanita pernah mengalami penyakit keputihan, baik wanita dewasa, usia lanjut bahkan kanak-kanak.

  Manfaat daun sirih untuk keputihan Sirih yang nama latinnya Piper betle L mempunyai kandungan kimia minyak atsiri (kadinen, kavikol, sineol, eugenol,

  karvakol

  ), zat samak. Bagian yang digunakan adalah daun, getah dan minyaknya. Khasiat daun sirih sebagai salah satu obat untuk mengobati keputihan teruji secara klinis di berbagai bidang kesehatan.

  Menurut suatu penelitian yang dilakukan oleh dr. Amir Syarif yaitu staf bagian Farmakologi Universitas Indonesia dengan melibatkan 40 pasien penderita keputihan yang tidak sedang hamil, menderita diabetes melitus, ataupun penyakit hati dan ginjal. Dua puluh di antaranya mendapatkan daun sirih, sedang sisanya diberi plasebo. Baik daun sirih maupun plasebo itu diberikan pada vagina sebelum pasien tidur selama tujuh hari. Dari 40 pasien tersebut, 22 orang mendapat pemeriksaan ulang, masing- masing 11 mendapat plasebo dan daun sirih. Hasil pengujian ini membuktikan sekitar 90,9 persen pasien yang mendapat daun sirih dinyatakan sembuh, sedangkan pada kelompok yang diberi plasebo hanya 54,5 persen saja.

  Sedangkan menurut peneliti setelah melakukan penelitian pada 63 orang responden pada Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur, pengetahuan siswi pemanfaatan daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor albus) Siswi SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukup. Hal ini mungkin dikarenakan mereka mengenal jenis dan khasiat daun sirih tetapi mereka kurang memahami bagaimana penggunaan daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan.

  1. Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 63 orang responden diperoleh hasil yaitu pengetahuan remaja putri tentang daun sirih (pipel betle l) dalam penanganan penyakit keputihan (fluor

  albus ) pada siswi SMA Negeri 1

  Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timuradalah cukupyaitu sebanyak

  43 orang (68,3%), pengetahuan Baik 30,2 % dan pengetahuan Kurang 1,6%. Angka ini menjelaskan bahwa pemahaman remaja tentang kegunaan sirih masih sangat kurang, responden kurang mengetahui bahwa sirih sangan bermanfaat dalam pengobatan penyakit keputihan.

  2. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timur menunjukkan pengetahuan Baik 31,9%, pengetahuan Cukup 30,2% dan pengetahuan Kurang 7,9%.

  3. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Kandungan Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timurmenunjukkan penegtahuan Baik 47,6%, pengetahuan Cukup 36,5% dan pengetahuan Kurang 15,9%.

  4. Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Daun Sirih Pada Remaja Putri Di SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timurmenunjukkan pengetahuan Baik 6,3%, pengetahuan Cukup 33,3% dan pengetahuan Kurang 60,3%.

A. PENUTUP

a. Kesimpulan

  b. Saran

  1. Bagi tempat penelitian

  Diharapkan bagi tempat penelitian yaitu SMA Negeri SMA Negeri 1 Peudawa Kecamatan Peudawa Kabupaten Aceh Timurmampu mensosialisasikan tentang manfaat daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan dengan menambah bahan bacaan di perpustakaan sehingga dapat dibaca oleh seluruh siswi dan dapat menambah pengetahuan mereka atau mengadakan seminar di sekolah tentang manfaat daun sirih dalam penanganan penyakit keputihan. Diharapkan kepala sekolah tetap memberikan izin untuk peneliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian khususnya tentang pengembangan penelitian terkain dengan penyakit keputihan (Fluor Albus), untuk lebih mengembangkan dan mendapatkan informasi-informasi yang terbaru.

  2. Bagi institusi

  pengobatan penyakit keputihan. http://bebaskeputiha

  2. Jakarta: Sagung Seto.

  Komunitas

  Dewasa. (Edisi 1). Jakarta: Puspa Swara. Mubarok. (2006).Ilmu Keperawatan

  Jakarta: Erlangga. Kasdu dini. (2005). Solusi Problem Wanita

  Salemba Medika. Hurlock. (2002). Psikologi Perkembangan.(Edisi 5) .

  Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah . Jakarta:

  Pustaka Raya. Hidayat, A.Aziz Alimul. (2007). Riset

  Perkembangan Psikologi Remaja . Jakarta: Prestasi

  Ghozallly Fitri R. (2007). Memahami

  Donita, (2011), cara mengobati keputihan. di buka pada web: http://seo- mercon.blogspot.com/2012/03/ cara-mengobati-keputihan- dengan-daun.html, di akses pada tanggal 26 Mei 2013

  n.blogspot.com/2009/12/pence gahan-keputihan.html. Di akses pada tanggal 26 Mei 2013.

  Dina hastini (2012),Pencegahan dan

  Diharapkan kepada institusi untuk lebih memperbanyak buku-buku di perpustakaan khususnya buku tentang manfaat tanaman herbal dalam penanganan penyakit serta buku-buku yang menerangkan tentang masalah kesehatan reproduksi wanita untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa\i dan untuk memudahkan dalam mencari informasi dalam melakukan penelitian.

  Bobak. (2005). Asuhan Keperawatan Maternitas, EGC: Jakarta.

  Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta:Rineka Cipta

  Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur

  2003.LKiS : Jogjakarta.

  Amiruddin, D. (2003).Fluor Albus in Penyakit Menular Seksual .

  informasi terbaru dan dengan penemuan- penemuan terbaru yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam penatalaksanaan pengobatan terhadap penyakitnya.

  Albus ) dengan menambahkan informasi-

  Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mengembangkan penelitian tentang kesehatan reproduksi khususnya penyakit keputihan (Fluor

  4. Bagi peneliti selanjutnya

  Disarankan kepada seluruh responden untuk menggali pengetahuan, khususnya terhadap kesehatan reproduksi sehingga remaja mampu mengenal dan mengetahui bagaimana penanganannya.

  3. Bagi Responden

DAFTAR PUSTAKA

  Notoadmodjo Soekidjo. (2003). Ilmu http://id.wikipedia.org/wiki/ke

  Kesehatan Masyarakat . putihan . diakses pada tanggal

  Jakarta: Rineka Cipta. 27 mei 2013 Notoadmodjo Soekidjo. (2005). _____. (2007). Manfaat daun sirih. Di

  Metodologi Penelitian buka pada web

Kesehatan . Jakarta: Rineka http://id.wikipeidia.

  Cipta. org/wiki/sirih. diakses pada tanggal 27 mei 2013.

  Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian . Jakarta.

  Salemba Medika. Price Silvia A. (2006). Patofisiologi:

  Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.(Edisi 6) . Jakarta:

  EGC. Sarwono Sarlito W. (2006). Psikologi

  Remaja . Jakarta: Raja Grafindo Persada.

  Prawirohardjo (2005), Pelayanan

  Kesehatan Maternal Dan Neonatal , yayasan bina

  pustaka, Jakarta. Tata gunawan (2011), Manfaat Daun Sirih

  Untuk Obat Tradisional http://tanamanobat-

  herbal.blogspot.com/2013/03/ morfologi-dan-kandungan- daun-sirih.html

  Wijayanti daru, (2009), Fakta Penting

  Seputar Kesehatan Reproduksi Wanita , jogyakarta, book

  marks _____. (2010). keputihan .di buka pada web

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia

0 0 6

1 HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI WERDA PELKRIS PENGAYOMAN KOTA SEMARANG Nailil Muna) ., Arwani, SKM, MN

0 1 9

1 PERBEDAAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DI PANTI WERDA PENGAYOMAN PELKRIS KOTA SEMARANG Mike Yevie Nafilasari

0 0 10

Pengaruh Terapi Herbal Air Kelapa Muda Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Tambahrejo Kecamatan Bandar Kabupaten Batang

0 0 13

1 PENGARUH STERILISASI BOTOL SUSU TERHADAP KEJADIAN DIARE DI DESA SIDOREJO KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

0 0 11

1 Penurunan Kadar Tanin Pada Buah MangroveJenis Brugueira gymnorrhiza, Rhyzophora stylosa dan Avicennia marina untuk Diolah Menjadi Tepung Mangrove Decreasing Tannins Level in MangroveType Avicennia marina, Brugueira gymnorrhiza and Rhyzophora stylosa for

0 0 9

Analisis Pasokan Udang di Kabupaten Sidoarjo (Studi Kasus UD Ali Ridho Group) Analysis of Shrimp Supply in Sidoarjo Regency (Case Study: UD Ali Ridho Group)

0 1 7

Makalah Sistem Informasi Pengetahuan

1 1 20

Gambaran Kualitas Hidup Wanita Lansia Di Desa Ketapang Mameh Kecamatan IDI Rayeuk Kabupaten Aceh Timur

0 0 14

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KENAKALAN REMAJA PADA SISWAI SMP NEGERI 1 ALUE BU KECAMATAN PEUREULAK BARAT KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 11