2 Pertemuan Ke 4 5 Manusia dan Kehidupannya

Pertemuan Ke 3 dan 4 Hakikat Manusia dalam Pandangan Islam

  • Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan memahami tentang hakikat penciptaan manusia yang terdiri dari :

  1.Hakikat tentang manusia

  2.Asal usul kejadian manusia

  3.Potensi-potensi manusia dan kelebihannya atas makhluk lain

  3. Ragam orientasi hidup manusia

  4. Tujuan dan dan fungsi penciptaan manusia

  5. Hidup sukses dalam pandangan Islam

  hakikat manusia

  Dilihat dari penciptaannya, manusia tersusun dari unsur bumi dan langit. Unsur bumi menyumbang tanah sebagai unsur penciptaannya; setelah proses penciptaan fisiknya sempurna dari tanah ini, ruh sebagai unsur langit ditiupkan Allah kepadanya. Dari dua unsur ini, berdasar fungsinya, manusia disimbulkan dengan tiga unsur utama: hati, akal, dan jasad Siapapun dan apapun kedudukannya, manusia harus memahami hakikat diri dan kehidupannya. Hal ini penting untuk menjaga agar manusia dapat berlaku adil

  

terhadap dirinya, penciptanya, sesama

manusia, dan makhluk lainnya

hakikat manusia

  hakikat manusia

  Hakikat manusia yang harus dipahami :

  1.Sebagai makhluk (diciptakan)

  2.Sebagai mukaram (dimuliakan)

  3.Sebagai mukallaf (dibebani)

  4.Sebagai mukhayyar (bebas memilih)

  5.Sebagai majzi (mendapat balasan)

  

hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

  a) Dengan fitrah tertentu Sebagai makhluk ia diciptakan atas fitrah

  Islam sebagaimana makhluk lain Sebagai manusia ia tidak pernah menjadi malaikat yang tercipta dari cahaya atau iblis yang tercipta dari api

  Sepandai-pandainya manusia ia tidak dapat mengetahui rahasia yang Allah SWT bukakan untuknya

   ۚۚ

  َأَف ِنيِدلِل َكَهْجَو ْمِق اًفيِنَح يِتّلا ِهّللا َت َرْطِف ۚ َكِلٰ َذ ِهّللا ِقْلَخِل َليِدْبَت َل ۚ اَهْيَلَع َساّنلا َرَطَف

َرَثْكَأ ّنِكٰـَلَو ُمِيَقْلا ُنيِدلا

﴿

   ٣٠

(tetaplah atas) fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut

(30) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah);

َنوُمَلْعَي َل ِساّنلا lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui, fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. (Itulah) agama yang

  

hakikat manusia : 1. makhluk

(diciptakan)

  b) Bergantung pada khaliknya Tidak dapat berdiri sendiri, bahkan untuk kelangsungan hidupnya (QS 4:28, 35:15).

   ُمُتنَأ ُساّنلا اَهّيَأ اَي ِهّللا ىَلِإ ُءا َرَقُفْلا ّيِنَغْلا َوُه ُهّللاَو ﴿ ۖ ﴾ ١٥ ُديِمَحْلا (Faathir:15) Hai manusia, kamulah yang berkehendak

kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak

memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.

  

َفِفَخُي نَأ ُهّللا ُديِرُي

ْمُكنَع ۚ َقِلُخَو اًفيِعَض ُناَسنِ ْلا ﴿ ٢٨ ﴾ (Nisa :28) Allah hendak memberikan keringanan kepadamu , dan manusia dijadikan bersifat lemah . hakikat manusia : 1. makhluk (diciptakan)

  hakikat manusia : 2. dimuliakan Betapa manusia diciptakan dari tanah liat dan air yang hina, akan tetapi Allah menghendaki manusia menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan dengan:

   نِم ِهيِف َخَفَنَو ُهاّوَس ّمُث ۖ َعْمّسلا ُمُكَل َلَعَجَو ِهِحو ّر ۚ اّم ًليِلَق َةَدِئْفَ ْلاَو َراَصْبَ ْلاَو (Assajdah : 9) Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu َنو ُرُك ْشَت bersyukur. pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali b) Diberi keistimewaan (QS 17:70)

  

hakikat manusia : 2. Dimuliakan

َمَدآ يِنَب اَنْم ّرَك ْدَقَلَو ِرَبْلا يِف ْمُهاَنْلَمَحَو َنِم مُهاَنْق َز َرَو ِرْحَبْلاَو ْمُهاَنْلّضَفَو ِتاَبِيّطلا اَنْقَلَخ ْنّمِم ٍريِثَك ٰىَلَع ًليِضْفَت ﴿ ٧٠ (Al Israa: 70) Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

  hakikat manusia : 2. Dimuliakan

   يِف اّم مُكَل َرّخَسَو ِضْرَ ْلا يِف اَمَو ِتاَواَمّسلا ۚ ُهْنِم اًعيِمَج َكِلٰ َذ يِف ّنِإ apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. (Jasiyah:13) Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan َنو ُرّكَفَتَي ٍمْوَقِل ٍتاَي َل ﴿ tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- ُمُكَل َلَعَج يِذّلا َوُه (AlMulk :15) Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, ًلوُلَذ َضْرَ ْلا ﴾

  hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

  Mukallaf artinya dibebani. Sebagai makhluk yang diistimewakan dengan berbagai kelebihan, manusia tidak dibiarkan tanpa tugas dan tanggung jawab.

  a) Ubud ilallah : Nikmat penciptaan dengan berbagai kelebihan harus disyukuri dengan melakukan ibadah sebagai ekspresi ketundukan dan keikhlasan kepada Yang Maha Menciptakan (QS. 51:56)

  

hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

ّنِجْلا ُتْقَلَخ اَمَو ﴿ ٥٦ supaya mereka menyembah-Ku. (Adzariyat : 56) Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan ِنوُدُبْعَيِل ّلِإ َسنِ ْلاَو

  hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

  b) Khalifatul fil ardh : potensi besar yang diberikan Allah kepadanya juga dimaksudkan agar manusia mampu mengelola bumi ini mewakili Allah mengatur kehidupan sesuai yang dikehendaki-Nya dan tidak berbuat semaunya (QS. 2:30)

   ِةَكِئ َلَمْلِل َكّب َر َلاَق ْذِإَو ِضْرَ ْلا يِف ٌلِعاَج يِنِإ ًةَفيِلَخ ۖ ُلَعْجَتَأ اوُلاَق اَهيِف ُدِسْفُي نَـم اَهيِف ُنْحَنَو َءاَمِدلا ُكِفْسَيَو ُسِدَقُنَو َكِدْمَحِب ُحِبَسُن َكَل ۖ َل اَم ُمَلْعَأ يِنِإ َلاَق َنوُمَلْعَت (Baqarah : 30) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". hakikat manusia : 3. mukallaf (dibebani)

  hakikat manusia : 4. bebas pilih

  a) akal untuk memilih Kalau Allah menghendaki, manusia bisa diciptakan tanpa akal pikiran sehingga ia tidak dapat memilih apa yang ingin dilakukan

  Dengan keistimewaan akal dan hatinya, manusia diciptakan sebagai makhluk pilihan, yang bebas memilih dan menentukan nasibnya sendiri (QS. 90:10; 76:3; 64:2; 18:29)

  hakikat manusia : 4. bebas pilih ْمُكِب ّر نِم ّقَحْلا ِلُقَو ۖ نَمَف َءا َش نَمَو نِمْؤُيْلَف َءا َش ْرُفْكَيْلَف ۚ اَنْدَتْعَأ اّنِإ ْمِهِب َطاَح َأ اًراَن َنيِمِلاّظلِل اَهُقِدا َرُس ۚ اوُثيِغَتْسَي نِإَو ِلْهُمْلاَك ٍءاَمِب اوُثاَغُي

َهوُجُوْلا يِو ْشَي

  ۚ َسْئِب اًقَفَت ْرُم ْتَءاَسَو ُبا َر ّشلا

(Alkahfi :29) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka

Barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang

ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-

orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka

meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi

  hakikat manusia : 4. bebas pilih

  Akal yang diberikan Allah untuk membebaskan manusia memilih ini adalah ujian.

  Jika manusia mau menggunakan akal dan hatinya dengan baik, ia akan beriman kepada Allah sesuai fitrahnya.

  Jika manusia kemudian sombong, menutupi nikmat akal, dan memperbesar nafsunya, akan jatuhlah manusia pada kekafiran

  

hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

  a) pilihan dipertanggungjawaban Keberadaannya sebagai makhluk yang diberi kebebasan untuk memilih itu bukan tanpa konsekuensi. Sesungguhnya nikmat kelebihan dan keistimewaan yang Allah berikan kepadanya akan diperhitungkan oleh Allah.

  

hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

ِهِب َكَل َسْيَل اَم ُفْقَت َلَو ۚ ٌمْلِع َرَصَبْلاَو َعْمّسلا ّنِإ َناَك َكِئٰـَلوُأ ّلُك َداَؤُفْلاَو ﴿ ٣٦

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,

(Israa :36) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak ًلوُئْسَم ُهْنَع pertanggunganjawabnya. penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta

  َأ ٰى َرْخُأ َر ْزِو ٌةَرِزاَو ُرِزَت ّل ﴿ An najm :38) (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul ٣٨ ﴾ dosa orang lain,

   اَم ّلِإ ِناَسنِ ْلِل َسْيّل نَأَو ٣٩ ﴾ ﴿ telah diusahakannya.

(39) dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang

ٰىَعَس ﴿ ٤٠

   َأَو (

40) Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).

ٰى َرُي َفْوَس ُهَيْعَس ّن ٰىَفْوَ ْلا َءا َزَجْلا ُها َزْجُي ّمُث ﴿

(41) Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling

٤١

  

hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan)

  b) mendapat balasan sesuai pilihan Seusai keberadaannya di dunia,

  Allah akan memberikan balasan secara adil dan proporsional di akhirat berupa syurga (QS. 102: 8; 32:19; 22:14; 2:25) dan neraka (QS.

  17:36; 53:38-41; 2:25)

  hakikat manusia : 5. majzi (dpt balasan) اوُنَمآ َنيِذّلا ُلِخْدُي َهّللا ّنِإ ٍتاّنَج ِتاَحِلاّصلا اوُلِمَعَو ُراَهْن َ ْلا اَهِتْحَت نِم يِرْجَت ۚ (Alhajj: 14) Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang ُديِرُي اَم ُلَعْفَي َهّللا ّنِإ yang Dia kehendaki. di bawahnya mengalir sungai-sungai. Sesungguhnya Allah berbuat apa

  A. Asal Usul Kejadian Manusia

  • a.1. Konsep Pengetahuan Teori Psikoanalisis menyebutkan manusia sebagai Homo Valent ( makhluk berkeinginan, memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis, psikologis, dan sosial) Teori Behaviorisme menyebutkan manusia sebagai Homo Mechanicus (tingkah laku manusia terbentuk dari proses pembelajaran dengan lingkungannya, tidak dari aspek rasional/emosionalnya)

  Teori Kognitif menyebutkan manusia sebagai Homo Sapiens (makhluk berfikir, yang selalu berusaha memahami lingkungannya) Teori Humanisme menyebutkan manusia sebagai Homo Ludens (makhluk bermain, manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan, dan selalu mengaktualisasikan dirinya/bersifat selalu aktif) a.2. Konsep Al – Qur’an

Konsep Basyar, adalah makhluk sekedar

berada (being), biologis, statis, seperti

hewan.

  

Konsep Insan, adalah makhluk yang

menjadi (becoming), psikologis, spiritualis, yang bergerak ke arah kesempurnaan.

Konsep An-Naas, adalah yang menunjuk

kepada semua manusia sebagai makhluk sosial.

Banu Adam, sebagai anak keturunan

adam yang merupakan manusia yang pertama. b. Persamaan & Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain

  a. Pengetahuan Dangkal Parsial – Khusus

  • Regional Berlaku saat sekarang

  Hewan

  Manusia

  a. Pengetahuan

  • Luas
  • Tak terbatas
  • Universal
  • Pengetahuan masa lampau dan yang akan datang.
b. Hasrat dan Keinginan (manusia)

  b. Hasrat dan Keinginan ( hewan)

  • Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb. Non material: insting alamiah untuk mempertahankan kehidupan fisik. Bersifat individual dan pribadi. Bersifat regional Bersifat seketika dan
  • Bersifat material makan, minum, tidur, kawin, dsb.
  • Bersifat non material; seperti unsur spiritual, moral, cita-cita, pemikiran.
  • Bersifat individual pribadi dan sosial.
  • Bersifat universal

  berkaitan dengan masa sekarang.

  • Bersifat tak terbatas.
c. Potensi Alamiah

  • Potensi termateri; bentuk fisik tidak sempurna.
  • Potensi imateri ; bersifat naluriah, berdasarkan pada insting dan nafsu.
  • Orientasi semata-mata melangsungkan hidup.
  • >Potensi termateri; bentuk fisik sempurna.
  • Potensi imateri; ruh ilahiyah.
  • Potensi fitrah dan hanif.
  • Nafsu, akal, qalbu.
c. Proses kejadian manusia Teori Darwinisme, makhluk hidup berasal dari spesies satu ke spesies yang lain melalui proses evolusi atau makhluk Pengetahuan Umum

  • Pengetahuan Qur’an hidup berevolusi dari spesies satu ke spesies yang lain.
  • 2. Proses penciptaan manusia keturunan Adam Khalifah (manusia) pertama adalah Adam, bukan dari primat melainkan diciptakan dari thin / turab (saripati tanah). Teori medis / kedokteran Pengetahuan Umum<
  • Pengetahuan Qur’an percampuran sperma dan sel telur. Manusia keturunan Adam diciptakan Allah melalui (Q.S. 23:13-14), (Q.S. 86:5, Q.S. 32: 8-9) Manusia keturunan Adam diciptakan Allah dari nutfah.
  • ١٢

  يِف ًةَف ْطُإ ُهاَإْلَع َج ّمُث) ( ٍني ِط ْنِم ٍةَالُس ْنِم َناَسْإنل اَإْقَلَخ ْدَقَا َو

  ) ١٣ اَإْقَل َخَف ًةَغ ْضُم َةَقَلَعْال اَإْقَل َخَف ًةَقَلَع َةَف ْطّإال اَإْقَل َخ ّمُث

  ( ٍنيِكَم ٍررلَرَق َك َراَبَتَف َر َخآ اًقْل َخ ُهاَإْأَشْإَأ ّمُث اًم ْحَا َماَظِعْال اَإ ْوَسَكَف اًماَظِع َةَغْضُمْال

  ) ١٤ ( َنيِقِاا َخْال ُنَس ْحَأ ُ ّا

  • 12. Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan

    manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

  • 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
  • • 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal

    darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami

    jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu

    Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

  • ) ٨

  ِهيِف َخَفَإ َو ُهل ّوَس ّمُث ( ٍنيِهَم ٍءاَم ْنِم ٍةَالُس ْنِم ُهَلْسَإ َلَعَج ّمُث

  اَم ليِلَق َةَدِئْفلل َو َرراَصْبلل َو َعْمّسال ُمُكَا َلَع َج َو ِهِحوُر ْنِم ) ٩

  ( َنوُرُكْشَت

  • 8. Kemudian Dia menjadikan

    keturunannya dari saripati air yang hina.

  • 9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyuku r.

  ( ٍقِفلَد ٍءاَم ْنِم َقِلُخ ٦ ) ُجُرر ْخَي

  • ( َقِلُخ ّمِم ُناَسْإنل ِررُظْإَيْلَف ٥ )

  ( ِبِئل َرّتال َو ِبْلّصال ِنْيَب ْنِم ٧ )

  • 5. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?
  • 6. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,
  • • 7. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki- laki dan tulang dada perempuan.

d. Proses Kehidupan Manusia

Terdapat lima fase dalam kehidupan

manusia :

  1. Fase alam arwah

  2. Fase alam rahim

  3. Fase alam dunia

  4. Fase alam barzah

  5. Fase alam akhirat

  1. Potensi Berbuat Baik dan Buruk

  • kecenderungan untuk berbuat baik

  (QS.asy-Syams/91 : 8)

  • kecenderungan untuk berbuat jahat

  (QS. asy-Syams/91 : 9)

  Pemberian kebebasan dari Allah untuk mengaktualisasikan potensi ke arah baik atau buruk (QS. al-Kahfi/18 : 29), dengan diberi penjelasan tentang tanggung jawabnya atas pemilihan arah aktualisasi .

  • • Jika memikul tanggung jawab secara baik, maka

    surga adalah balasannya (QS. an-Naba’/78 : 31 – 37)
  • • Jika tidak mau memikul atau ingkar terhadap

    tanggung jawab, maka balasannya adalah neraka (QS. an-Naba’/78 : 21 – 30). Alam semesta seisinya hacur (QS. al-Zalzalah)

  C. Tujuan Penciptaan Manusia 1. Tujuan penciptaan, adalah penyembahan kepada sang khalik, Allah SWT. a. Vertical (aspek ritual).

  b. Horisontal (muamalah dan hubungan manusia dengan alam semesta).

  • Manusia berkewajiban mewujudkan kehidupan menurut jalan Allah (Liya’budullah).

  

Terdapat hak untuk menikmati kebahagiaan yang dijanjikan Allah.

Sedang beberapa peran manusia antara lain :

  • Belajar (An-Naml : 15-16, dan Al-Mukmin :54)

    Mengajarkan ilmu (Al-Baqarah : 31-39)
  • Membudayakan ilmu (Al-Mu’min : 35)
  • ىَلَع اَإَلّضَف يِذّال ِ ّ ِل ُدْم َحْال اَق َو اًمْلِع َناَمْيَلُس َو َد ُولَد اَإْيَتآ ْدَقَا َو

  ) ١٥ ( َنيِإِم ْؤُمْال ِهِداَبِع ْنِم ٍريِثَك

  اَهّيَأ اَي َلاَق َو َد ُولَد ُناَمْيَلُس َث ِر َو َو َوُهَا لَذَه ّنِإ ٍء ْيَش ِلُك ْنِم اَإيِتوُأ َو ِرْيّطال َق ِطْإَم اَإْمِلُع ُساّإال

  ) ١٦ ( ُنيِبُمْال ُلْضَفْال

  • • 15. Dan Sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud

    dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan Kami dari kebanyakan hamba- hambanya yang beriman".
  • 16. Dan Sulaiman telah mewarisi Daud[1092], dan Dia suara burung dan Kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya berkata: "Hai manusia, Kami telah diberi pengertian tentang (semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
  •  
  • • [1092] Maksudnya Nabi Sulaiman menggantikan kenabian dan

    dan kitab Zabur yang diturunkan kepadanya. kerajaan Nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu pengetahuannya

  ) ٥٤ • 54. Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir. ( ِباَبْالل يِاول ى َرْكِذ َو ىًدُه

  • َنيِقِداَص ْمُتْإُك ْنِإ ِء ُؤَه ِءاَمْسَأِب يِإوُئِبْإَأ َلاَقَف ِةَكِئلَمْال ىَلَع ْمُهَضَرَع ّمُث اَهّلُك َءاَمْسلل َمَدآ َمّلَع َو ٣٢

  ٣١ ( ْمِهِئاَمْسَأِب ْمُهْئِبْإَأ ُمَدآ اَي َلاَق) ( ُميِك َحْال ُميِلَعْال َتْإَأ َكّإِإ اَإَتْمّلَع اَم ِإ اَإَا َمْلِع َكَإاَحْبُس لوُااَق) ْمُتْإُك اَم َو َنوُدْبُت اَم ُمَل ْعَأ َو ِض ْرلل َو ِتل َواَمّسال َبْيَغ ُمَل ْعَأ يِإِإ ْمُكَا ْلُقَأ ْمَاَأ َلاَق ْمِهِئاَمْسَأِب ْمُهَأَبْإَأ اّمَلَف ) ٣٣

  • • 31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)

    seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu

  ( َنوُمُتْكَت

• 32. Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui

mamang benar orang-orang yang benar!"

berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu

• 33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama- Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[35]." selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya

kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan

nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama- sembunyikan?" bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu

  • ِ ّا َدْإِع اًتْقَم َرُبَك ْمُهاَتَأ ٍناَطْلُس ِرْيَغِب ِ ّا ِتاَيآ يِف َنوُاِداَجُي َنيِذّال

  ٍراّبَج ٍرِبَكَتُم ِبْلَق ِلُك ىَلَع ُ ّا ُعَبْطَي َكِاَذَك لوُإَمآ َنيِذّال َدْإِع َو ( ٣٥ )

  • 35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa alasan yang sampai kepada mereka[1322]. Amat besar kemurkaan (bagi

    mereka) di sisi Allah dan di sisi orang-orang yang

    beriman. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang.

   

  • • [1322] Maksudnya mereka menolak ayat-ayat Allah

    tanpa alasan yang datang kepada mereka.

  C. Tanggung Jawab Manusia

  Hamba Khalifah

  • • Tunduk, patuh, taat • Tugas kepemimpinan,

    kepada Allah. memelihara, dan mengelola alam.
  • Memelihara iman
  • Terdapat wewenang bersifat fluktuatif.

  berupa kebebasan untuk memilih dan

  • Tanggung jawab pada menentukan sesuatu diri sendiri, keluarga, yang berlandaskan lingkungan sekitar, tauhidullah.

  maupun pada Allah SWT.

  • Kekuasaan manusia dibatasi oleh aturan- aturan dan hukum- hukum Allah.