3 Pertemuan Ke 5 6 Pengaruh Iman dalam Kehidupan

Pertemuan ke 5 dan 6 : Iman dan Pengaruhnya dalam Kehidupan

  • Iman secara bahasa adalah percaya
  • • Iman secara definisi adalah membenarkan

    dengan hati, diucapkan dengan lidah dan diamalkan dengan anggota tubuh

Hati Ucapan Perbuatan

  Ya Ya Ya Mu’min Tidak Ya Ya Munafiq Ya Ya tidak Fasiq Tidak Tidak tidak Kafir

Rukun Iman

  1. Percaya Pada Allah  Allah Tujuan Kita

  2. Percaya Pada Malaikat  Kita Selalu diawasi

  3. Percaya Pada Kitab2  Al-Quran sbg Pedoman

  

4. Percaya Pada Rasul2  Rasulullah sbg Tauladan

  5. Percaya Pada Hari  Dunia sebagai tabungan Qiyamat

  6. Percaya pada takdir  Tidak lupa diri ketika menda pat nikmat, dan tidak putus

asa ketika gagal

  

Iman Kepada Allah

Asma Allah Dzat & sifat yg Dicintai

  Rububiya Allah g

  Sifat n h yg a id

  ل h y

  Dituju u n

  لا a

  Ta ااااا p

  ا ه Raja yg u

  Mulkiya Asma/ ا ل

  Ditaati id h هلل

  Nama h ik a e K b

  Tuhan Uluhiyah Af’’al/ yg Perbuatan disemba h

  

Iman Kepada Allah

STAR PRINCIPLE : PRINSIP BINTANG

  “Yang berkata (dengan hati yang yakin), bila bencana menimpa dirinya, Sungguh, kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali” (Albaqarah 156)

  • Rasa aman
  • نوعجر هيلا ناو ا نا اولق ةبيضم مهتبااصااذا نيذلا
  • Kepercayaan diri

  “Dan milik-Nya apa yang dilangit dan di bumi dan kepada- Nyalah ibadah selama-lamanya. Maka mengapa kamu takutkan selain Allah?” (an-Nahl 52)

  • نوقتت ا ريغفا ابصاو نيدلا هلا هلو ضرلاو ضرلاو تاومسلا يف ام هلو
  • I

  ntegritas “Yaitu mereka yang beriman dan hatinya tenang karena menginat Allah. Ketahuilah! Hanya dengan ingat akan Allah, maka hati merasa tenang” (Ar’Ra’d:

  28)

  • بولقلا نءمطت ار ذب لا ار ذب مهب ولق نءمطتو اونما نيذلا
  • Kebijaksanaan

  “Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya” (Al-Qiyamah: 14-15)

  • هريذاعم يقلا ولو اريصب هسفن يلع ناسن لا لب
  • Motivasi

  “sungguh, telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik acuan” (At- tiin 4) Iman Kepada Malaikat Bentuk Fisik:

  Terbuat dari nur (cahaya) Mempunyai sayap Makhluk ghaib Dapat menyerupai bentuk manusia dengan izin Allah

  Sifat:

  Mempunyai tugas dari Allah Selalu taat dan tidak pernah membantah

Sifat lain kepada manusia:

  Menghadiri majlis zikir Menghadiri sholat fajar/subuh Menghadiri orang yang membaca al-Quran Tawadhu pada penuntut ilmu dan mendoakannya Mencatat amal manusia dll

  

Iman Kepada Malaikat

Angle Prinsiple – Prinsip seperti Malaikat

  1. Disiplin

  2. Integritas dan loyalitas

  

3. Kebiasaan memberi dan mengawali

“Maka barangsiapa melakukan kebaikan sebebrat zarah, Ia pasti melihatnya” (Az zilzal: 7)

  4. Kebiasaan menolong

  5. Salam dan saling percaya

Iman Kepada Kitab

  Kitab-kitab Allah yang diturunkan:

  1. Zabur kepada nabi Daud As

  2. Taurat kepada nabi Musa As

  3. Injil kepada nabi Isa As

  

4. Al-Qur’an kepada nabi Muhammad

SAW

  5. Suhuf (lembaran) kepada nabi Ibrahim As dll

Definisi Al-Qur’an

  • Al-Qur’an Berdialog dengan adalah

  Allah

  • Kalamullah Pusaka Berharga • Mukjizat Berharga Top Leader • Diturunkan kepada Nabi Muhammad saw Otentik • Disampaikan

  secara mutawatir Kecerdasan Spritual

  • Membacanya adalah ibadah

  

Kalamullah  Berdialog dgn

Allah

Ibnu Qoyyim berkata:

  

“Jika kamu ingin mengetahui seberapa besar

cinta Allah kepadamu dan kepada selainmu, maka; Pertama, lihatlah volume cintamu kepada kalamNya yaitu al-Qur’an di hatimu. Kedua, seberapa besar volume kenikmatanmu dan keasyikanmu tatkala mendengar lantunan firman-Nya. Sudahkah keasyikan itu melebihi keasyikan para pecandu musik dan nyanyian tatkala nyanyian diperdengarkan? Sesungguhnya merupakan hal yang wajar, bahwa barangsiapa yang mencintai seorang kekasih maka suara dan pembicaraan kekasihnya adalah sesuatu yang sangat dicintainya (Al-Fikr at-Tarbawi ‘inda Ibni Al-Qoyim)

  Sifat Pusaka

  • Dijaga dan dirawat dengan baik
  • Dipelajari dengan baik

  • Diamalkan dan dilaksanakan
  • Dicari bila belum ditemukan
  • Berkorban demi menemukannya
  • Diwariskan kepada anak/
Al-Quran disampaikan secara mutawatir  Otentik ) Y T

  IA C

  ALLAH SWT

  O S

  JIBRIL AS

  G

  IN

  MUHAMMAD SAW

  N R A LE

  SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2 SAHABAT2

  (

  (USTMAN B AFFAN)

  R

  (ABU BAKAR)

  JA LA E B

  TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2 TABI’IN2

  M E P T A K

PARA TABI’IT TABI’IN

  A R YA DAN SETERUSNYA S A M HINGGA KITA APAKAH KITAB LAIN SEKARANG OTENTIK? TAURAT: Taurat menceritakan tentang kematian Musa, padahal Taurat diwahyukan Tuhan kepada Musa sendiri:

  “Maka demikian matilah Musa, hamba Tuhan itu di sana, di tanah

Moab, seperti firman tuhan: …..”Maka pada masa matinya umur Musa

seratus duapuluh tahun, …Maka di antara orang Israil tiada berbangkit

pula seorang nabi yang seperti Musa, yang dikenal oleh Tuhan muka dan muka” (Markus 1: 14-15)

  INJIL: “Setelah Yahya itu sudah tertangkap, datanglah Yesus ke tanah Galilea memasyhurkan Injil Allah, serta berkata: “waktunya sudah sampai.

  Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah kamu dan percayalah akan injil itu” (MArkus1 -14-15) Kalimat itu bukan Injil Yesus, tapi cerita orang lain tentang Yesus Keempat Injil itu bukanlah berasal dari imla (dikte lisan) daripada Yesus sendiri, bahkan Yesus tidak pernah menyaksikan dengan mata kepalanya keempat Injil itu (Mutawally Yusuf Syalaby, Adhwaun ‘ala Masihiyyah, hal. 50)

Membacanya ibadah  Kecerdasan Spritual

  

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa membaca sehuruf dari al-

Qur’an maka untuknya satu kebajikan, dan

setiap kebajikan digandakan sepuluh kali.

  

Aku tidak berkata Alif-Lam-Mim itu satu

huruf, tetapi alif adalah huruf, lam adalah

huruf dan Mim adalah huruf

(HR: TIrmidzi)

  

“Barangsiapa yang disibukkan dengan

membaca al-Quran dan mengingat Aku

daripada meminta sesuatu dari Aku, maka

Aku akan memberikannya lebih baik dari apa

yang diminta oleh orang lain”

(Hadist Qudsi HR Turmudzi)

  

“Sesungguhnya al-Qur’an ini adalah hidangan Allah.

  

Maka nikmatilah apa yang ada darinya sebatas apa

yang kalian sanggup. Sesungguhnya aku tidak

mengetahui sesuatu yang lebih kecil dari suatu

kebaikan dari sebuah rumah yang tidak ada di

dalamnya sedikitpun al-Qur’an. Dan sesungguhnya

hati yang tidak ada di dalamnya al-Qur’an

sedikitpun itu seperti rumah kosong yang tidak ada

penghuninya”

  (Atsar shohaby, riwayat Ad-Darimy)

  RUMAH KOSONG Tidak Terawat Kotor Rapuh Seram/angker

  MANUSIA KOSONG Jiwa Tidak Terawat Mental Kotor Jiwa Rapuh Teman setan/ kesurupan Iman Kepada Kitab

Learning Principle – Prinsip Pembelajaran

  • • Kebiasaan membaca buku dalam

    situasi apapun
  • Kebiasaan berpikir kritis
  • Kebiasaan mengevaluasi
  • Kebiasaan Menyempurnakan • Memiliki Pedoman

  Iman Kepada Rasul

Nabi: Seorang manusia yang diwahyukan Allah tetapi

  

tidak diperintahkan untuk menyampaikannya. Jika

diperintahkan untuk disampaikan kepada manusia

maka disebut Rasul Jumlah Nabi dan rasul tidaklah diketahui secara pasti.

  Sebagian ulama berkata Rasul itu berjumlah 313 orang, dan Nabi berjumlah 124.000 orang

Nama-nama Nabi/Rasul yang diabadikan Allah dalam al-

Quran sebanyak 25 orang Sebab Perlunya Segera Datang Rasul:

  1. Ajaran Rasul terdahlu tidak sempurna, perlu ada perbaikan dan penyempurnaan

  2. Ajaran Rasul terdahulu banyak yang hilang atau dihilangkan Keistimewaan Nabi Muhammad saw;

  1. Beliau adalah Nabi/Rasul terakhir “Muhammad itu bukanlah bapak salah seorang dari pada kamu, akan tetapi dia adalah seorang Rasul Allah dan penutup segala Nabi” (QS. Al-Ahzab /33: 40)

  

ءيش لكب ا نا و نيبنلا متاخو ا لوسر نكلو مكل اجرنمدحا ابا دمحم انا ام

اميلع

  2. Beliau adalah Nabi/Rasul Internasional, risalahnya universal, ditujukan kepada seluruh ras dan bangsa “Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan

untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam” (Al-Anbiya/21:

107) “Tidaklah Kami utus engkau (muhammad) melainkan untuk seluruh manusia guna memberikan berita gembira dan berita peringatan” (Saba’/34: 28)

  اريذنو اريشب سانلل ةف ا لا كانلسرا امو

Kedudukan Nabi Muhammad saw;

  MANUSIA HAMB FIQIH SIROH

  NASAB/ A

  SIROH NABI KETURUNAN ALLAH FISIK FIQIH SUNNAH MUHAMMA AHKAM D SAW

  MENYAMPAIKAN RISALAH RASUL FIQIH

  DA’WAH ALLAH MENUNAIKAN

  DA’WAH NABI AMANAH MEMIMPIN UMAT

  Prinsip kepemimpinan (Leadership Principle) Iman Kepada Rasul LEADERSHIP PRINCIPLE (Prinsip Pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan

  Kepemimpinan) memberi perhatian kepada orang lain, sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat, sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mengajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Dan yang terpenting adalah memimpin berlandaskan suara hati yang fitrah

  1. Pemimpin yang Dicintai “Kasihanilah mereka yang di bumi, niscaya yang di langit mengasihimu” (HR: Tirmidzi)

  2. Pemimpin yang Dipercaya Kesesuaian kata & perbuatan, Keberanian menegakkan kebenaran,

  3. Pembimbing Keberanian memberikan motivasi, mempunyai rasa kemanusiaan yang tinggi, memberikan contoh

  4. Pemimpin yang Berkepribadian Memimpin diri sendiri sebelum orang lain, demokratis (terbuka), mengatasi kecemasan diri,

  5 Pemimpin yang Abadi Mengarahkan kpd kebenaran, kebaikan, kemajuan dan keberhasilan Semua terasa sesuai dengan hati nurani Hidup dalam kejujuran dan tidak hidup daam kepuara-puraan

  

“Tidak ada yang mereka nantikan selain dari saat yang datang dengan tiba-

tiba (Kiamat) kepada mereka. Sesungguhnya tanda-tandanya telah datang.

  

Tetapi apakah arti kesadaran mereka itu, jikalau saat yang dinanti-nantika

itu telah tiba’ (QS. Muhammad: 18)

  TANDA-TANDA TIBANYA HARI KIAMAT TANDA-TANDA KECIL (SUGHRO) TANDA-TANDA BESAR (KUBRO)

  1.Diutusnya Nabi Muhammad saw

  1.Terbitnya matahari dari arah barat

  2.Pemimpin yang tidak berkualitas

  2.Kelaurnya suatu macam binatang

  3.Perang besar antara 2 golongan

  3.Munculnya al-Mahdi besar

  4.Munculnya al-Masih Dajjal

  4.Adanya kaum Dajjal (pendusta)

  5.Turunnya nabiyullah Isa as

  5.Lenyapnya ilmu (wafatnya para ulama)

  6.Banyaknya goncangan (gempa bumi)

  7.Zaman berdektan (waktu terasa cepat)

  8.Melimpah harta hingga tdk ada yg

  

Pola Iman Kepada Hari Akhirat

  1. Bahwa jagad raya ini dengan seluruh makhluk yang ada didalamnya akan hancur lebur, gunung laksana debu yang berterbangan, air laut meluap-luap. Firman Allah SWT;

  

ِماَرْ ِ ْلاَو ِال َلَجْلا وُذ َِكبَر ُهْجَو ىَقْبَيَو ٍناَف اَهْيَلَع ْنَم لُ

Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan (QS. Al-Rahman [55]: 26-27)

  2. Bahwa setelah sesuatunya binasa dan mati, tibalah pase kedua yaitu

pembangkitan. Semua manusia dibangkitkan kembali dari kuburnya

dihidupkan, sejak manusia pertama hingga manusia terakhir.Lalu mereka dikumpulkan Firman Allah SWT:

  

ْنِم اَنَثَعَب ْنَم اَنَلْيَواَي اوُلاَق َانوُلِسنَي ْمِهكبَر ىَلِإ ِثاَدْجَ ْلا ْنِم ْمُه اَذِإَف ِرو صلا يِف َخِفُنَو

َنوُلَسْرُمْلا َقَدَصَو ُناَمْححرلا َدَعَو اَم اَذَه اَنِدَقْرَم

“Dan ditiuplah sangkalal, maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata: "Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?." Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul- rasul(Nya) (QS. Yasin [36]: 51-52)

  اًثيِدَح ِهحللا ْنِم ُقَدْصَأ ْنَمَو ِهيِف َبْيَر َل ِةَماَيِقْلا ِمْوَي ىَلِإ ْمُكحنَعَمْجَيَل َوُه حلِإ َهَلِإ َل ُهحللا “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia.

  Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?” (QS. An-Nisa [4]: 87)

  

Pola Iman Kepada Hari Akhirat

3. Setelah dibangkitkan kembali dan dikumpulkan, semuanya.

  Diperlihatkan kepada mereka seluruh amal dan perbuatannya dahulu di

dunia. Segalanya dibuka dan tidak ada lagi yang tersembunyi dari

perbuatan walau sebesar atom. Firman Allah SWT: ااّرَش ٍَحرَذ َلاَقْثِم ْلَمْعَي ْنَمَو هَرَي اًرْيَخ ٍَحرَذ َلاَقْثِم ْلَمْعَي ْنَمَف ْمُهَلاَمْعَأ اْوَرُيِل اًتاَتْشَأ ُساحنلا ُرُدْصَي ٍذِئَمْوَي

  هَرَي “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-

macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan

mereka Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Al-Zalzalah [99]: 6-8

  Manusia akan memperoleh keputusan adil, tanpa aniaya sedikitpun. Inilah yang disebut yaumul hisab. Firman Allah SWT: اَهِب اَنْيَتَأ ٍلَدْرَخ ْنِم ٍةحبَح َلاَقْثِم َناَ ْنِإَو اًئْيَش ٌسْفَن ُمَلْظُت َلَف ِةَماَيِقْلا ِمْوَيِل َطْسِقْلا َنيِزاَوَمْلا ُعَضَنَو َنيِبِساَح اَنِب ىَفَ َو “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan

cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. AL-Anbiya: 47)

  5. Pase keputusan. Setiap manusia setelah melalui proses pengadilan di hadapan Allah Yang Maha Adil, mereka lalu menerima jaza’ (balasan)

setimpal dengan hasil usaha yang mereka lakukan selama di dunia.

Firman Allah SWT:

  َمْلُظ َل ْتَبَسَ اَمِب ٍسْفَن لُ ىَزْجُت َمْوَيْلا

Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan

  Ilmu pengetahuan menyatakan kepastian akan terjadinya hari kiamat:

  • Manusia hidupnya bergantung kepada matahari

    Matahari adalah bola api gas yang besar. Cahaya

    • Matahari yang panas itulah menyebabkan peredaran angin, pergantian musim dan turunnya hujan di bumi.
  • Garis tengah matahari 1.400.000 km, temperatur

    (panas) di permukaannya 6000°C dan panas di

    dalam matahari 5.000.000°C, dan panas intinya

    20.000.000°C. Panas besar itu dihasilkan oleh reaksi nuklir yang terus menerus berlangsung dengan kehilangan zat-zat sebesar 4.000.000 ton perdetik
  • Matahari sebagaimana arang yang terbakar pijar

    yang setiap detik materinya habis terbakar tentu

    akhirnya arang itu habis menjadi debu, padamlah ia
  • Matahari adalah sumber energi, jika padam, semua

    jadi beku, tidak ada lagi angin yang bertiup, tidak

    ada hujan yang turun, tidak ada pengauapan, semua

  Hari Kiamat dan Ilmu pengetahuan

  • Bumi dilapisi dengan lapisan ozon
  • Lapisan ozon berpunfungsi menahan panas dari matahari dan menstabilkan jumlah

  Lapisan

  oksigen

  ozon

  • Akibat rumah kaca dan volusi udara, lapisan ozon

  Kutub

  semakin hari semakin

  utara

  menipis

  • Jika ozo menipis, maka panas matahari akan

  Bumi terasa panas di bumi (pemanasan global) Akibatnya, gunung dan

  • lautan es yang berada di kutub utara dan selatan,

  Kutub Selatan

  akan mencair akibat panas es yang mencair dari

  • kutub utara dan selatan akan menghasilkan gelombang badai besar

  

Iman Kepada Qadha & Qadar

Qodho menurut al-Qur’an memiliki banyak makna, antara lain:

  1. Hukum. Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman

hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka

perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap hukum (qodho) yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya” (An-Nisa[4]: 65)

  2. Perintah, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya” (Al-Isra [17]: 23)

  

3. Memberitakan, “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu:

"Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali” (Al-Isra [17]:4)

  4. Menghendaki, “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia” (Ali Imran [3]: 47)

  

5. Menjadikan, “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa” (Fushilat

[41]: 12)

Sedangkan makna Qodar dalam al-Qur’an adalah suatu peraturan umum yang telah

diciptakan Allah untuk menjadi dsar alam ini, dimana terdapat hubungan

sebab akibat

  

“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (Al-

Qomar [54]: 49)

  

“Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku” (Al-

Ahzab [33]: 38)

  

“dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-

ukurannya dengan serapi-rapinya” (al-Furqon [25]: 2)

Iman Kepada Qadha & Qadar

  Beberapa contoh qodar Allah:

  1. Jagat alam raya ini dengan segala bintang dan planetnya berjalan menurut “Hukum Universil” atau hukum alam

  2. Dalam diri kita ada roh, dengan roh itu kita hidup. Akan tetapi kita samasekali tidak punya kekuasaan terhadap roh itu. Manakala ia akan memisah diri dengan jasmani kita ia tidak akan memandang usia dan kedudukan. Begitulah takdir Allah

  3. Setiap manusia lahir ke dunia bukanlah atas kehendaknya sendiri. Manusia tidak memilih bangsa dan jenis kulit.

  Semuanya terlepas dari kehendak dan kekuasaan manusia.

  4. Pada diri tiap orang ada memiliki watak pembawaan lahir dan bakat yang berbeda satu sama lain.

  5. Bahwa tidak pernah terdapat seseorang yang ingin sakit atau gagal, namun kenyataannya masih banyak yang gagal dan sakit Dengan demikian, kelirulah ajaran Qadariyah yang mempunyai ajaran bahwa manusia dilahirkan bebas merdeka sempurna mengatur hidup dan kehidupannya. Juga ajaran Mu’tazilah

yang senantiasa melebih-lebhkan kemampuan akal dan

melebih-lebihkan kebebasan berbuat manusia

  

Iman Kepada Qadha & Qadar

Keadilan Allah & Ikhtiar Manusia

  • Kesalahan memahami taqdir akan berakibat fatal. Amir Syakib Arselan telah menulis sebuah buku, “Apa Sebab Kaum Muslimin Mundur?”. Salah satu sebab kemunduran umat Islam –menurut beliau- adalah karena kekeliruan iman kepada taqdir Adalah mustahil suatu cita-cita berhasil hanya dengan khayal dan
  • angan-angan, tanpa suatu kerja dan usaha. Maka wajib ada faktor usaha atau ikhtiar. Usaha yang diiringi doa adalah kewajiban manusia
  • Umar bin Khattab dengan pasukannya akan masuk ke sebuah kampung. Beliau mendapat laporan dari seorang kurir bahwa di kampung tersebut berjangkit suatu penyakit menular dan berbahaya. Lalu Umar mengajak pasukannya kembali. Tapi salah seorang berkata kepada Umar, “Takutkah tuan dari takdir Allah?” Jawab Khalifah Umar, “Kita lari dari takdir Allah menuju takdir Allah.” Setiap peristiwa pasti mengandung hikmah dan tujuannya. Allah • telah menjadikan segala sesuatunya tidak sia-sia, “Boleh jadi

  kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk

bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al-

  Baqarah: 216)

  • Iman kepada takdir akan menambah ketakwaan, karena keberuntungan maupun kegagalan dapat dianggap sebagai ujian dari Allah SWT.

Kedudukan Fiqih Dalam Ajaran Islam

  IMAN

  ISLAM

  IHSAN AQIDAH SYARIAH AKHLAQ AKAR Batang

  Buah

  ILMU SULUK/ TASAWUF

  Ilmu Fiqih

  Ilmu Tauhid Ushuluddin Ilmu Aqidah

  Ibadah

  Muamalah

  Ekonomi Keluarga

  Perdata Pidana

  Negara Jihad

  Dll Bersuci

  Sholat Zakat Puasa

  Haji Dll