Seluruh program kerja Pengadilan Agama Ambon disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak
ml
-H
PengailanAgamaAmbonKlasIA
EXECUTIVE SUMMARY
(IKHTISAR EKSEKUTIF)
Pengadilan Agama sebagai salah satu kekuasaan
kehakiman sudah tidak
dikesampingkan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diama^ndemen.
Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama hams selalu berusaha
untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat,
biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok
dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas
(pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan, hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih
berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah
Laporan Kinerja (LKjIP) Pengadilan Agama Ambon.
Seluruh program kerja Pengadilan Agama Ambon disusun berdasarkan sasaran dan
target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak
Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Ambon pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (iAKjiP)
DAFTAR ISI
( i)
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
DAFTAR ISI
BAB I
(«;
( v ;
PENDAHULUAN
(/;
A. LATAR BELAKANG
(/;
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
C. PERMASALAHAN UTAMA
( 2 )
( 5 )
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
( 6)
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN
( 7)
(7;
(12)
(13)
(13)
(37)
(40)
BAB IV PENUTUP
(40)
(40)
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
DAFTAR LAMPIRAN :
1. Reviu Matrik Rencana Strategis Kinerja 2015 - 2019 Pengadilan Agama Ambon.
2. Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Ambon.
3. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
4. Reviu Perjanjian Kinerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
5. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2018.
6. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2019.
7. SK Tim Penyusun LKjIP Tahun 2017
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (lAKjiP)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan
Agama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, di bidang administrasi, organisasi,
perencanaan dan keuangan.
Pengadilan Agama merupakan lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung
Republik Indonesia (MA RI) sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama
Ambon sebagai kawal depan MA RI bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada pada
lingkungan Pengadilan Agama Ambon. Reviu Rencana Strategis (renstra) 2015-2019 telah
dilakukan untuk menselaraskan dengan tugas pokok Pengadilan Agama Ambon. Reviu
Rencana Strategis (renstra) 2015-2019 ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian
diuraikan ke dalam rencana tindakan.
Reviu Renstra ini untuk implementasinya tentu didukung dengan anggaran yang
memadai, dilaksanakan oleh sumber daya aparatur Pengadilan Agama Ambon dalam
menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di
Indonesia. Pengadilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan kehakiman di lingkungan
Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang
berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Laporan Kinerja Instansi Pemeriniah(UKJIP)
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.
TUGAS POKOK
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam di
bidang perkawinan, waris,wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqoh dan ekonomi
syari'ah, sebagaimana diatur pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama
2. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut Pengadilan Agama
Ambon mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara
tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;
b. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding, kasasi, dan
peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan Agama (umum, kepegawaian, dan keuangan kecuali biaya perkara);
d. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang Hukum Islam pada
instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam
Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan
hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat
hukum dan sebagainya; dan;
g. Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun
hijriyah.
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (UIKJIP)
Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan di
Pengadilan Agama Ambon maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standard
Operational Procedure (SOP) Pengadilan Agama Ambon sebagai implementasi dari UndangUndang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai
berikut:
1. Kejelasan proses kinerja untuk setiap proses kerja;
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target, dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap
posisi;
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil
keputusan;
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya;
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi;
6. Profesionalisme personil peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab utama
serta hams memiliki keterampilan dan menggunakan sistem-sistem yang dibangun.
Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi
organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan
Reformasi Birokrasi.
3.
STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang
terakhir dirubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, menjelaskan
Susunan
Organisasi pengadilan Agama terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim Anggota, Panitera,
Sekretaris dan Jurusita. Yang selanjutnya diatur juga dalam Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan
dan Kesekretariatan Peradilan.
Pengadilan Agama Ambon dengan Klasifikasi LA, susunan organisasinya dapat dilihat
sebagaimana Bagan Struktur Organisasi di bawah ini:
Laporan Kinerja instansi Pemerintah OAKjbp)
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN AGAMA AMBON KLAS I.A
KETUA
Drs. H. M. SYAUKANY, MHI
HAKIM
1.
Drs. Akhiru, SH
2.
Drs. Dasri Akil, SH
WAKIL KETUA
3.
Drs. Salahuddin,SH.MH
4.
Dra. Hj. Mulyati Ahmad
5.
Drs. H. Hamin Latukau
6.
Dra. Hj. Nurhayati Latuconsina
7.
Drs. Salahuddin Latukau, MH
8.
Drs. H. Munawir H. Amahoru,
SH
PANITERA
SEKRETARIS
Drs. Bachtiar
H. Muhammad Ali B,
Panmud Permohonan
Panmud Gugatan
Panmud Hukum
Drs. Abdul lamasano
Rusna Styastuti, SH
Drs. Ali Karepesina
Kasubbag Perencanaan. IT dan
I'elanoran
Kasubbag Kepegawaian dan Ortala
Irpan Djokja
Farida Sopamena, SH
KLP. JABATAN
KLP.JABATAN FUNGSIONAL
FUNGSIONAI
PANITERA
JURUSITA/JSP
PENGGANTI
1. Ahmad Sych Abubakar
1. Hj. Ismiati Traya, SHI
2.
Lun Wakano
2. Fadli Mony
3.
3.
Drs. Djabir Mony
4.
4.
Dra. Sitli Rohani Samal
5.
5.
Dra. ST. Nurwati
6.
7.
8.
9.
Umi Rahawarin, S.Ag
Hj. Lima l.atuconsina.SI I
Sarila Namma.S.Ag
Taha Wairooy, S.HI.MI I
M. Nur Narahaubun.SI 1
Wahidun Bin Imran.
1. Fungsional Arsiparis
2. Fungsional Pustakawan
3. Fungsional Pranata
Komputer
4. Fungsional Bendahara
S.Sos
6.
Endang I latapayo
7.
Nurlaila Tuasamu. SHI
8.
Fauzan A/.imah
Tuasikal,SII
10. Nurdiana Latuconsina,
S.Ag
11. Arifa Latuconsina, S.Ag
Tamrin Nunlchu. SI 1
PRANATA PERADILAN
9.
Guntur Amahoroc
Laporan Kinerja insiansi Pemerinian (UKJIP)
Kasubbaa Umum dan Keuansan
C. PERMASALAHAN UTAMA
Terdapat
beberapa
permasalahan
utama
(strategic
issue)
yang
dihadapi
Pengadilan Agama Ambon pada tahun 2017. Permasalahan utama dapat dirinci dalam
beberapa aspek sebagai berikut ini :
1. Aspek Proses Peradilan
Permasalahan utama pada aspek ini adalah :
- Putusan Pengadilan
Agama Ambon baru sebagian yang dapat diunduh / diakses
cepat oleh masyarakat karena jaringan internet yang masih sering mengalami
gangguan.
- Masih tingginya sisa perkara pada akhir tahun yang menjadi tunggakan
perkara pada tahun berikutnya, yang merupakan akibat dari masuknya perkara
diakhir tahun.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Permasalahan pada aspek ini adalah :
- Pengadilan Agama Ambon banyak kekurangan tenaga staf, pranata komputer,
arsiparis dan pustakawan.
3. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan
Permasalahan utama pada aspek ini adalah :
- Kurangnya
pemahaman
terhadap
pentingnya
kelengkapan
fungsi
administrasi perkara.
- Belum optimalnya sistem penanganan perkara berbasis teknologi informasi.
4. Aspek Sarana dan Prasarana
Permasalah utama pada aspek ini adalah :
- Kurangnya anggaran untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi
Pengadilan Agama Ambon.
5. Aspek Geografis
Permasalah utama pada aspek ini adalah :
- Wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Ambon merupakan wilayah kepulauan yang
terdiri dari pulau-pulau yang sangat terbatas jangkauan melalui transportasi darat.
Laporan Kinerja insiansi Pemerlnian (IMJIP)
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Ambon
selama tahun 2017 sebagai acuan perbaikan kinerja di masa mendatang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menyajikan gambaran umum Pengadilan Agama Ambon, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi Pengadilan Agama Ambon.
BAB II
Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan mengenai perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Agama Ambon untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi.
B.
Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
BAB IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Pengadilan Agama
Ambon serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
Laporan Kinerja insiansi Pemerintah (Iakjip)
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGIS
1.
VISI DAN MISI
Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Ambon Tahun 2015 - 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan
terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas
dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yangjelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Ambon diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman
dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Ambon.
Adapun visi dari Pengadilan Agama Ambon adalah:
"Terwujudnya Pengadilan Agama Ambon Yang Agung"
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Ambon menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Peningkatan pelayanan hukum dan keadilan kepada masyarakat.
2. Peningkatan sumber daya aparatur peradilan.
3. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
4. Peningkatan sarana prasarana Pengadilan Agama Ambon Klas I.A.
Laporan Kinerja Insiansi Pemerinlan (LAIJIP)
2.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
tahun sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Agama Ambon.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Ambon adalah sebagai
berikut:
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan
yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi
Informasi.
3. Terwujudnya Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Ambon adalah sebagai
berikut:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel.
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Meningkatan Akses Peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
3.
PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Dari program yang utama sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Ambon Tahun Anggaran 2017 dalam pelaksanaannya
diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari tugas pokok
dan fungsi satuan kerja Pengadilan Agama Ambon, yaitu :
3.1.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung.
Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2017 dipergunakan untuk :
a. Non Operasional Perkantoran;
Laporan Kinerja insiansi Pemerinlah oakjip)
- Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan
- Pertemuan/Jamuan Tamu/Delegasi
- Koordinasi/Konsultasi/Pembinaan/Pengawasan/Sosialisasi
- Rapat Kerja (Daerah) / Rapat Dinas
- Penyelenggaraan Kearsipan/Perpustakaan/Dokumentasi
b. Pembayaran gaji dan tunjangan
c. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;
-
Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran
- Langganan Dayadanjasa
-
Pemeliharaan Kantor
- Pelaksanaan Operasional Kantor
3.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
Program ini merupakan program untuk pengadaan sarana dan prasarana guna
menunjang pelaksanaan tugas yang terdiri dari Pengadaan Pengolah Data dan
Komunikasi, Pengadaan Gedung/Bangunan, dan Pengadaan Pengolah Data dan
Komunikasi Pendukung SIPP.
3.3 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, dan aksesbilitas masyarakat
terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Ambon
dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah:
a. Bantuan Pembebasan Biaya Perkara
b. Penyelesaian Perkara Di luar Gedung Pengadilan
c. Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum.
4.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pengadilan Agama Ambon telah melakukan reviu dan menetapkan Indikator Kinerja
Utama yang dapat dilihat sebagai berikut:
Laporan Kinerja inslansi Pemcrinlan flMjlP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KINERJA UTAMA
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
Transparan dan Akuntabel
b. Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian
a. Persentase isi putusan yang diterima
oleh para pihak tepat waktu.
perkara
b. Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu.
d. Persentase putusan yang menarik
perhatian masyarakat (ekonomi syariah)
yang dapat di akses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses Peradilan bagi masyarakat
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
miskin dan terpinggirkan
b. Persentase perkara yang diselesaikan di
luar gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan
bantuan hukum (POSBAKUM).
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
pengadilan
ditindaklanjuti (dieksekusi)
Laporan Kinerja insiansi Pemcriniah (LAKjiP)
5.
RENCANA KINERJA TAHUN 2017
Adapun rencana kinerja tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
TARGET
100%
94%
35%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum:
- Banding
100%
- Kasasi
100%
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
Peningkatan
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para
efektifitas
pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui
pengelolaan
penyelesaian
perkara
99,50%
100%
19%
mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PKyang diajukan secara
100%
lengkap dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian
masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat di akses
-
secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses
Peradilan bagi
masyarakat miskin
dan terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan (Voluntair)
100%
100%
100%
Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu
yang mendapat layanan bantuan hukum
Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
100%
fPOSBAKUM").
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
Laporan Kinerja installs! Pemerlntah (UiKjiP)
95%
B.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan
janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan perjanjian
kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai
wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Agama Ambon, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon, sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
TARGET
100%
94%
35%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum :
- Banding
100%
- Kasasi
100%
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para
pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui
99,50%
100%
19%
mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara
100%
lengkap dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian
masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat di akses
-
secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100%
Peradilan bagi
masyarakat miskin
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
100%
dan terpinggirkan
gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan (Voluntair)
100%
Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu
yang mendapat layanan bantuan hukum
Meningkatnya
fPOSBAKUM).
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
kepatuhan terhadap
ditindaklanjuti (dieksekusi)
putusan pengadilan
Laporan Kinerja insiansi Pemerlnfah OAKJiP)
100%
95%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1.
PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah
dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja
tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan
sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Ambon tahun 2017, dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan
dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian
terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2017 ini. Rincian tingkat
capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini,
dengan rumus perhitungan :
Penghitungan Capaian Kinerja = _R_x 100
T
Laporan Kinerja insiansl Pemerlnlah OAKJIP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa
perkara.
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan
a. Persentase isi putusan yang
diterima oleh para pihak tepat
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
94%
95,23%
101%
35%
-24%
-68,57%
100%
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
99,50%
100%
100%
100%
100%
100%
19%
11,26%
61,36%
100%
66,66%
66,66%
100%
84,21%
84,21%
100%
100%
100%
100%
90,74%
90,74%
100%
100%
100%
95%
75,44%
79,41%
waktu.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan
PKyang diajukan secara lengkap
dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang
menarik perhatian masyarakat
(ekonomi syariah) yang dapat di
akses secara online dalam waktu
1 hari sejak diputus.
Meningkatan
Akses Peradilan
bagi masyarakat
miskin dan
terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan di luar gedung
pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan
fVoluntair) Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan
golongan tertentu yang
mendapat layanan bantuan
hukum (POSBAKUM).
Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
putusan
pengadilan
Laporan Klnerja installs! Pemerinfah (LAKJIP)
2.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Ambon tahun 2017 mengacu pada indikator
kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Agama Ambon telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang
ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:
2.1 Sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATORKINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
94%
95,23%
101%
35%
-24%
-68,57%
- Banding
100%
- Kasasi
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
99,50%
100%
100%
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum :
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
Perkara yang masuk tahun 2016 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut
merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan tahun berikutnya, penyebab adanya sisa
perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2016 dan baru
disidangkan pada tahun 2017. Adapun sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara dan
diselesaikan pada tahun 2017 sebanyak 25 perkara dengan capaian 100% sehingga data
tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada penyelesaian
sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 sebesar 100% dari target yang ditetapkan
yaitu 100%, capaian tersebut menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan
Pengadilan Agama Ambon telah berjalan dengan baik dan lancar. Catatan perhitungan :
Realisasi =
Jumlah Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus doselesaikan
laporan Klnerja Insiansl Pemertntah oakjip)
X100
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
100%
100%
100%o
Perbandingan Capaian tersebut dengan capaian tahun sebelumnya dapat dilihat pada table
berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
2016
100%
2017
100%
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
100%
Dari perbandingan capaian tersebut diatas, bahwa capaian kinerja Persentase Sisa Perkara
yang diselesaikan tahun 2017 capaiannya sama dengan capaian tahun 2016 dan tahun 2015
dengan capaian 100%.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Berdasarkan Keputusan KMA Nomor 119 tahun 2013 dan Nomor 2tahun 2014 ada batas
waktu dalam penyelesaian perkara yaitu 5 bulan setelah perkara diterima. Dari Jumlah
perkara tahun 2017 yang diputus sebanyak 420 perkara, dari jumlah perkara tersebut
Laporan Klnerja insiansl Pemerinian (Iakjip)
terdapat 400 perkara yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu, atau 95,23%, sehingga
ada kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 1,23% dari target yang ditetapkan sebesar 94%
dengan capaian 101%. Catatan perhitungan :
Realisasi =
Jumlah Perkara Yang Diselesaikan tahun berialan X100
Jumlah Perkara yang ada
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu.
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
94%
95,23%
101%
Sebagai bahan perbandingan dengan tahun sebelumnya, Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang diselesaikan tepat
2016
96%
waktu
Laporan Kinerja inslansl Pcmerinian (IMJIP)
2017
101%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
penyelesaian perkara tepat waktu dari capaian tahun 2015 dan tahun 2016 dengan capaian
tahun 2017 sebesar 1% dari tahun sebelumnya.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
Persentase penurunan sisa perkara adalah perbandingan selisih jumlah sisa perkara tahun
sebelumnya dan sisa perkara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.
Catatan perhitungan :
Realisasi =
Tn.l -Tn
XI00
Tn.l
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.l = Sisa perkara tahun sebelumnya
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase penurunan sisa perkara.
35%
-24%
-68,57%
Beban perkara tahun 2017 sebanyak 451 perkara, kemudian jumlah yang diputus sebanyak
420 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2017 sebanyak 31 perkara. Rasio jumlah sisa
perkara dibandingkan dengan jumlah beban perkara tahun 2017 adalah sebesar 6,87%,
bertambah -24% dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 25 perkara. Rasio sisa perkara
ini bertambah 2,52% dari tahun 2016 yang berjumlah 4,35%. Dengan demikian, jumlah
sisa maupun persentase sisa dibandingkan jumlah beban perkara tahun 2017 mengalami
kenaikan yang signifikan dati tahun sebelumnya.
Perbandingan Capaian tersebut dengan capaian tahun sebelumnya dapat dilihat pada table
berikut:
Laporan Kinerja iostansl Pemertniah (LAKJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2017
2016
2015
44,68%
Persentase penurunan sisa perkara
-24%
Tabel Sisa Perkara Periode 2015-2017
NO
Tahun
Sisa Tahun
Masuk
Jumlah Beban
i alu
Tahun Ybs
Perkara
Putus
Sisa Akhir
Sisa vs
5,31
Beban (%)
1
2015
47
442
489
463
26
?
2016
26
549
575
550
25
4,35
2017
25
426
451
420
31
6.87
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum.
Capaian persentase perkara yan tidak mengajukan upaya hukum dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi = Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Jumlah Putusan Perkara
laporan Kinerja Inslansl PemerUUah (lAK)iP)
X100
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
100%
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Banding.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan yang mengajukan upaya hukum banding
sebanyak 3 perkara, sehingga yang tidak mengajukan upaya hukum Banding sebanyak 417
perkara atau 99,28% dengan capaian kinerja sebesar 99,28% yang artinya masih belum
mencapai 100% dari target yang ditetapkan, sehingga diperlukan usaha yang maksimal
dalam pencapaian target tersebut.
Adapun hal-hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Pengadilan Agama Ambon menerapkan hukum acara peradilan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Putusan Pengadilan Agama Ambon berhasil memberikan kepuasan bagi para pencari
keadilan.
3. Adanya kesadaran hukum dari para Pencari Keadilan untuk menghormati putusan
pengadilan.
4. Persidangan dilaksanakan oleh Majelis Hakim yang sudah teruji dan professional.
Dan sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Banding sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Persentase perkara yangtidak mengajukan
upaya hukum Banding
Laporan Kinerja insiansl Pemerintah OAKjiP)
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding
99,09%
99,28%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 0,19% pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding dari capaian tahun 2015
sebesar 98,92% dan tahun 2016 sebesar 99,09% dengan capaian tahun 2017 sebesar
99,28%.
-
Kasasi
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak
3 perkara, sehingga yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi sebanyak 417 perkara
atau 99,28% dengan capaian kinerja sebesar 99,28% yang artinya masih belum mencapai
100% dari target yang ditetapkan, sehingga diperlukan usaha yang maksimal dalam
pencapaian target tersebut.
Dan sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi sebagai berikut:
laporan Kinerja Inslansi Pemcrinian (LAEJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Kasasi
2016
2017
99,28%
99,78%
^••K
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 0,3d%
pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dari capaian tahun 2015
sebesar 99,78% dan tahun 2016 sebesar 99,63% dengan capaian tahun 2017 sebesar
99,28%.
Peninjauan Kembali
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan tidak terdapat perkara yang mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali, yang dalam hal ini tidak menjadi target ukuran capaian
kinerja.
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah melakukan penyebaran 170 lembar
kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan publik dan proses
Laporan Kinerja Inslansl Pemerinian (IMJIP)
peradilan. Dari 170 responden, terdapat 170 responden yang menyatakan "puas" terhadap
pelayanan proses berperkara di Pengadilan Agama Ambon atau sebanyak 100%
responden dengan capaian 100% dari target yang ditetapkan sebesar 99,50%), dengan
demikian kepuasan masyarakat terhadap proses peradilan tetap tinggi dan membuktikan
bahwa pelayanan publik dianggap berhasil.
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
99,50%
100%
100%
Dan sebagai bahan perbandingan Index responden pencari keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 3,04% pada
Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan dari capaian tahun
Laporan Kinerja msiansl Pemerinlah (LAKJIP)
2016 sebesar 66,96% dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%.
2.2 Sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh
para pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
19%
11,26%
61,36%
100%
66,66%
66,66%
yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu.
d. Persentase putusan yang menarik
perhatianmasyarakat(ekonomi syariah)
•
yang dapat di akses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus.
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
Pada tahun 2017 perkara yang diputus sebanyak 420 perkara dan penyampaian isi
putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu sebanyak 420 perkara atau
sebesar 100% dari jumlah perkara yang diputus. Namun dalam pelaksanaannya, masih
terdapat kendala yaitu bantuan relaas panggilan yang disampaikan melalui delegasi ke
Pengadilan lainnya masih dalam waktu yang lama kembalinya.
Capaian persentase isi putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu dapat
dijelaskan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi
= Jumlah Isi Putusan yang Diterima Tepat Waktu
X100
Jumlah Putusan
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase isi putusan yang diterima
oleh para pihak tepat waktu
100%
100%
100%
Laporan Kinerja instant Pemerlnlah (lak)ip)
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase isi putusan yang telah diterima oleh
para pihak tepat waktu dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase isi putusan yang diterima oleh
para pihak tepat waktu
2017
2016
100%
1
100%
Persentase isi putusan yang diteri
oleh para pihak tepat waktu
100%
100%
2015
2016
Berdasarkan data tersebut di atas capaian akuntabilitas kinerja tahun 2017 untuk persentase
isi putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu, capaiannya sama dengan
capaian tahun 2015 sebesar 100% dan tahun 2016 sebesar 100%.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2008
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan bahwa perkara gugatan perdata yang masuk ke
Pengadilan hams melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat
diselesaikan diluar persidangan. Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon menerima
perkara gugatan sebanyak 372 perkara dan sisa perkara gugatan tahun 2016 sebanyak 25
pekara, sehingga jumlah perkara yang ditangani tahun 2017 berjumlah 397 perkara. Dan
laporan Rinerja insiansi Pemertolah (iAKjn»)
dari 297 perkara gugatan perdata yang dilakukan mediasi sebanyak 60 perkara dan yang
berhasil diselesaikan melalui mediasi sebanyak 7 perkara atau 11,66% perkara dengan
capaian 61,36% sehingga berdasarkan data tersebut diatas adanya penurunan capaian
akuntabilitas kinerja sebesar 7.34% pada perkara gugatan perdata yang diselesaikan
melalui mediasi dari target yang ditetapkan yaitu 19%.
Capaian persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi = Jumlah Perkara Ycrnz Diselesaikan Melalui Mediasi X100
Jumlah Perkara yang Dilakukan Mediasi
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
19%
11,26%
61,36%
melalui mediasi.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara yang diselesaikan melalui
mediasi dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi
Laporan Kinerja inslansl Pemerinian (IAK)IP)
Dari perbandingan capaian tersebut diatas, bahwa capaian kinerja Persentase perkara yang
diselesaikan melalui mediasi tahun 2017 mengalami peningkatan capaian 45,03% dari
tahun sebelumnya.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut:
1. Kebanyakan proses sidang tidak dihadiri oleh salah satu pihak yang berperkara
(verstek).
2. Kehadiran para pihak untuk hadir di persidangan memang sudah dalam kondisi ingin
bercerai akibat permasalahan yang sulit didamaikan lagi.
3. Akta Perdamaian hanya dapat ditetapkan atas perkara yang bukan perceraian (gugat
cerai/cerai talak), dimana jumlah perkara non perceraian relatif lebih sedikit.
4. adanya penurunan perkara gugatan yang diterima.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan
secara lengkap dan tepat waktu.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dan diputus
sebanyak 420 perkara. Dan yang dimohonkan upaya hukum Banding sebanyak 3perkara,
upaya hukum Kasasi dan PK sebanyak 3perkara yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu, sehingga berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK telah diajukan
Laporan Kinerja inslaosi PemerUHah (UVKjiP)
secara lengkap, tepat waktu sebanyak 4 perkara dengan capaian sebesar 66,66%.
Capaian persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang
diajukan secara lengkap, tepat waktu dapat dijelaskan dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
Jumlah Berkas Perkara Yang Dimohonkan Bandins. Kasasi dan PKsecara lenzkap X100
Jumlah Berkas Perkara yang Dimohonkan Upaya Hukum
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
66,66%
66,66%
yang diajukan secara lengkap dan
tepat waktu.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap, tepat waktu dari tahun sebelumnya
dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PKyang
2016
100%
diajukan secara lengkap dan tepat waktu
Laporan Kinerja inslansi Pemeriniah omjip)
2017
66,66%
Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dab PKyang
diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100%%
100%
2017
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 33,34%
pada persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan
secara lengkap, tepat waktu dari capaian tahun 2015 dan tahun 2016 yang mencapai 100%.
Penurunan akuntabilitas ini disebabkan oleh adanya berkas perkara yang dimohonkan
upaya hukum Kasasi belum dilengkapi dengan Dokumen Elektornik dan kekeliruan dalam
penjilidan berkas Bundel B.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang
dapat diakses secara online dalam waktu 1hari sejak diputus.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, sehingga jumlah
yang diproses sebanyak 451 perkara. Dari jumlah perkara tersebut belum terdapat perkara
menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang diajukan pada Pengadilan Agama
Ambon, untuk itu dalam tahun 2017 ini belum menjadi target ukuran capaian kinerja.
2.3 Sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja instansl Pemerinian (LMjiP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
84,21%
84,21%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan di luargedung
pengadilan.
100%
100%
100%
c. Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
100%
90,74%
90,74%
d. Persentase pencari keadilan
golongan tertentu yang mendapat
layanan bantuan hukum
(POSBAKUM).
100%
100%
100%
URAIAN
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon menerima perkara prodeo sebanyak 19
perkara yang biayanya di bebankan pada DIPA Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
Dari 19 perkara yang diterima, terdapat 16 perkara yang telah selesai/putus. Artinya bahwa
penyelesaian perkara prodeo mencapai 84,21% dengan capaian kinerja 84,21%.
Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan karena terdapat 3 perkara yang diterima
pada bulan Desember 2017.
Capaian persentase berkas perkara prodeo yang diselesaikan dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Prodeo Yans Diselesaikan X100
Jumlah PerkaraProdeo
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara prodeo yang
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
84,21%
84,21%
diselesaikan.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara prodeo yang diselesaikan dari
tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja Inslansi Pemerintan (IAKJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara prodeo yang
2017
2016
84,21%
62,5%
diselesaikan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
93,33%
100% -i
80% 4
60% 4
40% J
20%
0%
2015
2017
Pada tahun 2017 jumlah perkara prodeo yang diterima mengalami kenaikan yakni
sebanyak 19 perkara dibanding tahun 2016 yang diterima hanya sebanyak 15 perkara.
Namun dari segi penyelesaian perkara prodeo terjadi penurunan persentase realisasi
sebesar 84,21% dengan capaian penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 9,12% dibanding
capaian tahun sebelumnya.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan.
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah melaksanakan sidang di luar Gedung
Pengadilan dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Ambon, dana yang dapat
realisasikan untuk kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan, dengan penerimaan
perkara sebanyak 101 perkara. Dan telah diselesaikan dengan layanan sidang keliling
tersebut sebanyak 101 perkara atau 100% dengan capaian sebesar 100%.
Capaian persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan dapat dijelaskan
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Yanv Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan
X100
Jumlah Perkara yang Seharusnya Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan
Laporan Kinerja msiansi Pemerintah (IAKJIP)
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
di luar gedung pengadilan.
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara yang diselesaikan di luar
gedung pengadilan dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang diselesaikan di
luar gedung pengadilan
2016
100%
2017
100%
Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
100%
100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 penyelesaian perkara
Laporan Kinerja insiansi Pemennlan oakjip)
dengan sistem Sidang di Luar Gedung Pengadilan capaiannya sama dengan tahun
sebelumnya yakni sebesar 100%.
c. Persentase perkara Permohonan (Vohmtair) Identitas Hukum.
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah menerima perkara Permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum sebanyak 54 perkara. Dan telah diselesaikan sebanyak 49
perkara atau 90,74% dengan persentase capaian sebesar 90,74%). Berarti terjadi penurunan
akuntabilitas kinerja sebesar 9,26% dari target sebesar 100%). Namun dari penyelesaian
perkara tersebut pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon tidak bisa melaksanakan
penyelesaian perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum dengan sistem Pelayanan
Terpadu, oleh karena Pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Kependudukan Catatan
Sipil belum siap untuk melaksanakannya karena keterbatasan anggaran yang tersedia.
Capaian persentase perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum dapat dijelaskan
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Voluntair Identitas Hukum Yang Diselesaikan
Jumlah Perkara Voluntair Identitas Hukum yang diajukan
X100
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara permohonan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
90,74%
90,74%
(Voluntair) Identitas Hukum.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara Permohonan (Voluntair)
Identitas Hukum dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
2016
96,61%
Laporan Kinerja inslansl Pemerintah ojlkjip)
2017
90,74%
Persentase perkara permohonan (Voluntair) Identitas Hukum.
100%
100% -i
96,61%
95% 4
90% 4
Q^^m£A__
^-^
^p
85% -^
2015
2016
—-—_____
^—•—*-
"
/
-.____________/
2017
'
Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 terjadi penurunan
penyelesaian perkara permohonan (Voluntair) Identitas Hukum. sebesar 9,26% dari tahun
sebelumnya.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan
hukum (POSBAKUM).
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara.
Adapun pencari keadilan golongan tertentu sebanyak 120 orang dan yang mendapatkan
layanan bantuan hukum (Posbakum) sebanyak 120 penerima layanan atau 100%o dengan
persentase capaian sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Capaian persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapatkan layanan bantuan
hukum (Posbakum) dapat dijelaskan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Pencari Keadilan Gol. Tertentu Yang Mendapatkan Lavanan Bantuan Hukum X100
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
laporan Kinerja inslansl Pemerintah flAKjiP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan
bantuan hukum (POSBAKUM).
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
Dan sebagai baha
-H
PengailanAgamaAmbonKlasIA
EXECUTIVE SUMMARY
(IKHTISAR EKSEKUTIF)
Pengadilan Agama sebagai salah satu kekuasaan
kehakiman sudah tidak
dikesampingkan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diama^ndemen.
Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, Pengadilan Agama hams selalu berusaha
untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat,
biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok
dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas
(pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan, hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih
berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah
Laporan Kinerja (LKjIP) Pengadilan Agama Ambon.
Seluruh program kerja Pengadilan Agama Ambon disusun berdasarkan sasaran dan
target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak
Biru 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Ambon pada
tahun 2017 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (iAKjiP)
DAFTAR ISI
( i)
KATA PENGANTAR
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF)
DAFTAR ISI
BAB I
(«;
( v ;
PENDAHULUAN
(/;
A. LATAR BELAKANG
(/;
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
C. PERMASALAHAN UTAMA
( 2 )
( 5 )
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
( 6)
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
B. REALISASI ANGGARAN
( 7)
(7;
(12)
(13)
(13)
(37)
(40)
BAB IV PENUTUP
(40)
(40)
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
DAFTAR LAMPIRAN :
1. Reviu Matrik Rencana Strategis Kinerja 2015 - 2019 Pengadilan Agama Ambon.
2. Reviu Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Ambon.
3. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
4. Reviu Perjanjian Kinerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
5. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2018.
6. Reviu Rencana Kerja Pengadilan Agama Ambon Tahun 2019.
7. SK Tim Penyusun LKjIP Tahun 2017
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (lAKjiP)
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan
Agama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, di bidang administrasi, organisasi,
perencanaan dan keuangan.
Pengadilan Agama merupakan lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung
Republik Indonesia (MA RI) sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama
Ambon sebagai kawal depan MA RI bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,
memutus, dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada pada
lingkungan Pengadilan Agama Ambon. Reviu Rencana Strategis (renstra) 2015-2019 telah
dilakukan untuk menselaraskan dengan tugas pokok Pengadilan Agama Ambon. Reviu
Rencana Strategis (renstra) 2015-2019 ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian
diuraikan ke dalam rencana tindakan.
Reviu Renstra ini untuk implementasinya tentu didukung dengan anggaran yang
memadai, dilaksanakan oleh sumber daya aparatur Pengadilan Agama Ambon dalam
menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi
Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di
Indonesia. Pengadilan Agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat
pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan kehakiman di lingkungan
Peradilan Agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama yang
berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi.
Laporan Kinerja Instansi Pemeriniah(UKJIP)
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
1.
TUGAS POKOK
Pengadilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam di
bidang perkawinan, waris,wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqoh dan ekonomi
syari'ah, sebagaimana diatur pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama
2. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut Pengadilan Agama
Ambon mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara
tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi;
b. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding, kasasi, dan
peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan
Pengadilan Agama (umum, kepegawaian, dan keuangan kecuali biaya perkara);
d. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang Hukum Islam pada
instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam
Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan
hukum agama, pelayanan riset/penelitian, pengawasan terhadap advokat/penasehat
hukum dan sebagainya; dan;
g. Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun
hijriyah.
Laporan Kinerja instansi Pemerintah (UIKJIP)
Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan di
Pengadilan Agama Ambon maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standard
Operational Procedure (SOP) Pengadilan Agama Ambon sebagai implementasi dari UndangUndang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai
berikut:
1. Kejelasan proses kinerja untuk setiap proses kerja;
2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target, dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap
posisi;
3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil
keputusan;
4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya;
5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi;
6. Profesionalisme personil peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab utama
serta hams memiliki keterampilan dan menggunakan sistem-sistem yang dibangun.
Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi
organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan
Reformasi Birokrasi.
3.
STRUKTUR ORGANISASI
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, yang
terakhir dirubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, menjelaskan
Susunan
Organisasi pengadilan Agama terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Hakim Anggota, Panitera,
Sekretaris dan Jurusita. Yang selanjutnya diatur juga dalam Peraturan Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan
dan Kesekretariatan Peradilan.
Pengadilan Agama Ambon dengan Klasifikasi LA, susunan organisasinya dapat dilihat
sebagaimana Bagan Struktur Organisasi di bawah ini:
Laporan Kinerja instansi Pemerintah OAKjbp)
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN AGAMA AMBON KLAS I.A
KETUA
Drs. H. M. SYAUKANY, MHI
HAKIM
1.
Drs. Akhiru, SH
2.
Drs. Dasri Akil, SH
WAKIL KETUA
3.
Drs. Salahuddin,SH.MH
4.
Dra. Hj. Mulyati Ahmad
5.
Drs. H. Hamin Latukau
6.
Dra. Hj. Nurhayati Latuconsina
7.
Drs. Salahuddin Latukau, MH
8.
Drs. H. Munawir H. Amahoru,
SH
PANITERA
SEKRETARIS
Drs. Bachtiar
H. Muhammad Ali B,
Panmud Permohonan
Panmud Gugatan
Panmud Hukum
Drs. Abdul lamasano
Rusna Styastuti, SH
Drs. Ali Karepesina
Kasubbag Perencanaan. IT dan
I'elanoran
Kasubbag Kepegawaian dan Ortala
Irpan Djokja
Farida Sopamena, SH
KLP. JABATAN
KLP.JABATAN FUNGSIONAL
FUNGSIONAI
PANITERA
JURUSITA/JSP
PENGGANTI
1. Ahmad Sych Abubakar
1. Hj. Ismiati Traya, SHI
2.
Lun Wakano
2. Fadli Mony
3.
3.
Drs. Djabir Mony
4.
4.
Dra. Sitli Rohani Samal
5.
5.
Dra. ST. Nurwati
6.
7.
8.
9.
Umi Rahawarin, S.Ag
Hj. Lima l.atuconsina.SI I
Sarila Namma.S.Ag
Taha Wairooy, S.HI.MI I
M. Nur Narahaubun.SI 1
Wahidun Bin Imran.
1. Fungsional Arsiparis
2. Fungsional Pustakawan
3. Fungsional Pranata
Komputer
4. Fungsional Bendahara
S.Sos
6.
Endang I latapayo
7.
Nurlaila Tuasamu. SHI
8.
Fauzan A/.imah
Tuasikal,SII
10. Nurdiana Latuconsina,
S.Ag
11. Arifa Latuconsina, S.Ag
Tamrin Nunlchu. SI 1
PRANATA PERADILAN
9.
Guntur Amahoroc
Laporan Kinerja insiansi Pemerinian (UKJIP)
Kasubbaa Umum dan Keuansan
C. PERMASALAHAN UTAMA
Terdapat
beberapa
permasalahan
utama
(strategic
issue)
yang
dihadapi
Pengadilan Agama Ambon pada tahun 2017. Permasalahan utama dapat dirinci dalam
beberapa aspek sebagai berikut ini :
1. Aspek Proses Peradilan
Permasalahan utama pada aspek ini adalah :
- Putusan Pengadilan
Agama Ambon baru sebagian yang dapat diunduh / diakses
cepat oleh masyarakat karena jaringan internet yang masih sering mengalami
gangguan.
- Masih tingginya sisa perkara pada akhir tahun yang menjadi tunggakan
perkara pada tahun berikutnya, yang merupakan akibat dari masuknya perkara
diakhir tahun.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Permasalahan pada aspek ini adalah :
- Pengadilan Agama Ambon banyak kekurangan tenaga staf, pranata komputer,
arsiparis dan pustakawan.
3. Aspek Tertib Administrasi dan Manajemen Peradilan
Permasalahan utama pada aspek ini adalah :
- Kurangnya
pemahaman
terhadap
pentingnya
kelengkapan
fungsi
administrasi perkara.
- Belum optimalnya sistem penanganan perkara berbasis teknologi informasi.
4. Aspek Sarana dan Prasarana
Permasalah utama pada aspek ini adalah :
- Kurangnya anggaran untuk memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi
Pengadilan Agama Ambon.
5. Aspek Geografis
Permasalah utama pada aspek ini adalah :
- Wilayah yuridiksi Pengadilan Agama Ambon merupakan wilayah kepulauan yang
terdiri dari pulau-pulau yang sangat terbatas jangkauan melalui transportasi darat.
Laporan Kinerja insiansi Pemerlnian (IMJIP)
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan kinerja ini menggambarkan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Ambon
selama tahun 2017 sebagai acuan perbaikan kinerja di masa mendatang.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I
Pendahuluan
Bab ini menyajikan gambaran umum Pengadilan Agama Ambon, dengan
penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic
issued) yang sedang dihadapi Pengadilan Agama Ambon.
BAB II
Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan mengenai perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja Pengadilan Agama Ambon untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi.
B.
Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen
Perjanjian Kinerja.
BAB IV Penutup
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Pengadilan Agama
Ambon serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan
kinerja.
Laporan Kinerja insiansi Pemerintah (Iakjip)
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
A.
RENCANA STRATEGIS
1.
VISI DAN MISI
Reviu Rencana Strategis Pengadilan Agama Ambon Tahun 2015 - 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan
terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas
dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yangjelas serta sebagai pedoman dan
tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Ambon diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019, sebagai pedoman
dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam
mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Ambon.
Adapun visi dari Pengadilan Agama Ambon adalah:
"Terwujudnya Pengadilan Agama Ambon Yang Agung"
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Ambon menetapkan misi yang
menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Peningkatan pelayanan hukum dan keadilan kepada masyarakat.
2. Peningkatan sumber daya aparatur peradilan.
3. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
4. Peningkatan sarana prasarana Pengadilan Agama Ambon Klas I.A.
Laporan Kinerja Insiansi Pemerinlan (LAIJIP)
2.
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
tahun sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan
misi Pengadilan Agama Ambon.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Ambon adalah sebagai
berikut:
1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan
yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Terwujudnya penyederhanaan proses penanganan perkara melalui pemanfaatan teknologi
Informasi.
3. Terwujudnya Peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai dengan tahun
2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Ambon adalah sebagai
berikut:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel.
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Meningkatan Akses Peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
3.
PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK
Dari program yang utama sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Ambon Tahun Anggaran 2017 dalam pelaksanaannya
diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari tugas pokok
dan fungsi satuan kerja Pengadilan Agama Ambon, yaitu :
3.1.Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung.
Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2017 dipergunakan untuk :
a. Non Operasional Perkantoran;
Laporan Kinerja insiansi Pemerinlah oakjip)
- Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan
- Pertemuan/Jamuan Tamu/Delegasi
- Koordinasi/Konsultasi/Pembinaan/Pengawasan/Sosialisasi
- Rapat Kerja (Daerah) / Rapat Dinas
- Penyelenggaraan Kearsipan/Perpustakaan/Dokumentasi
b. Pembayaran gaji dan tunjangan
c. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran;
-
Kebutuhan Sehari-hari Perkantoran
- Langganan Dayadanjasa
-
Pemeliharaan Kantor
- Pelaksanaan Operasional Kantor
3.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung.
Program ini merupakan program untuk pengadaan sarana dan prasarana guna
menunjang pelaksanaan tugas yang terdiri dari Pengadaan Pengolah Data dan
Komunikasi, Pengadaan Gedung/Bangunan, dan Pengadaan Pengolah Data dan
Komunikasi Pendukung SIPP.
3.3 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, dan aksesbilitas masyarakat
terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Ambon
dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah:
a. Bantuan Pembebasan Biaya Perkara
b. Penyelesaian Perkara Di luar Gedung Pengadilan
c. Jasa Konsultan Layanan Bantuan Hukum.
4.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Pengadilan Agama Ambon telah melakukan reviu dan menetapkan Indikator Kinerja
Utama yang dapat dilihat sebagai berikut:
Laporan Kinerja inslansi Pemcrinlan flMjlP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KINERJA UTAMA
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti,
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
Transparan dan Akuntabel
b. Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian
a. Persentase isi putusan yang diterima
oleh para pihak tepat waktu.
perkara
b. Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu.
d. Persentase putusan yang menarik
perhatian masyarakat (ekonomi syariah)
yang dapat di akses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses Peradilan bagi masyarakat
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
miskin dan terpinggirkan
b. Persentase perkara yang diselesaikan di
luar gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan
bantuan hukum (POSBAKUM).
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
pengadilan
ditindaklanjuti (dieksekusi)
Laporan Kinerja insiansi Pemcriniah (LAKjiP)
5.
RENCANA KINERJA TAHUN 2017
Adapun rencana kinerja tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
TARGET
100%
94%
35%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum:
- Banding
100%
- Kasasi
100%
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
Peningkatan
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para
efektifitas
pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui
pengelolaan
penyelesaian
perkara
99,50%
100%
19%
mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PKyang diajukan secara
100%
lengkap dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian
masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat di akses
-
secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses
Peradilan bagi
masyarakat miskin
dan terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan (Voluntair)
100%
100%
100%
Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu
yang mendapat layanan bantuan hukum
Meningkatnya
kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
100%
fPOSBAKUM").
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
ditindaklanjuti (dieksekusi)
Laporan Kinerja installs! Pemerlntah (UiKjiP)
95%
B.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Perjanjian Kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan
janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu
dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan perjanjian
kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai
wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran Pengadilan Agama Ambon, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja. Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon, sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
TARGET
100%
94%
35%
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum :
- Banding
100%
- Kasasi
100%
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang puas
terhadap layanan peradilan
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para
pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui
99,50%
100%
19%
mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara
100%
lengkap dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian
masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat di akses
-
secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus.
Meningkatan Akses
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.
100%
Peradilan bagi
masyarakat miskin
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar
100%
dan terpinggirkan
gedung pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan (Voluntair)
100%
Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu
yang mendapat layanan bantuan hukum
Meningkatnya
fPOSBAKUM).
Persentase Putusan Perkara Perdata yang
kepatuhan terhadap
ditindaklanjuti (dieksekusi)
putusan pengadilan
Laporan Kinerja insiansi Pemerlnfah OAKJiP)
100%
95%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1.
PENGUKURAN KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah
dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja
tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan
sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Ambon tahun 2017, dilakukan
dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan
dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian
terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2017 ini. Rincian tingkat
capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini,
dengan rumus perhitungan :
Penghitungan Capaian Kinerja = _R_x 100
T
Laporan Kinerja insiansl Pemerlnlah OAKJIP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SASARAN
STRATEGIS
Terwujudnya
Proses Peradilan
yang Pasti,
Transparan dan
Akuntabel
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu.
c. Persentase penurunan sisa
perkara.
d. Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
- Kasasi
Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari
keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan
a. Persentase isi putusan yang
diterima oleh para pihak tepat
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
94%
95,23%
101%
35%
-24%
-68,57%
100%
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
99,50%
100%
100%
100%
100%
100%
19%
11,26%
61,36%
100%
66,66%
66,66%
100%
84,21%
84,21%
100%
100%
100%
100%
90,74%
90,74%
100%
100%
100%
95%
75,44%
79,41%
waktu.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan
PKyang diajukan secara lengkap
dan tepat waktu.
d. Persentase putusan yang
menarik perhatian masyarakat
(ekonomi syariah) yang dapat di
akses secara online dalam waktu
1 hari sejak diputus.
Meningkatan
Akses Peradilan
bagi masyarakat
miskin dan
terpinggirkan
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
b. Persentase perkara yang
diselesaikan di luar gedung
pengadilan.
c. Persentase perkara permohonan
fVoluntair) Identitas Hukum.
d. Persentase pencari keadilan
golongan tertentu yang
mendapat layanan bantuan
hukum (POSBAKUM).
Meningkatnya
kepatuhan
terhadap
Persentase Putusan Perkara Perdata
yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
putusan
pengadilan
Laporan Klnerja installs! Pemerinfah (LAKJIP)
2.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Ambon tahun 2017 mengacu pada indikator
kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Pada akhir tahun 2017, Pengadilan Agama Ambon telah melaksanakan seluruh
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang
ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:
2.1 Sasaran Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan
Akuntabel
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATORKINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
94%
95,23%
101%
35%
-24%
-68,57%
- Banding
100%
- Kasasi
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
99,50%
100%
100%
URAIAN
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat
waktu.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum :
- Peninjauan Kembali
e. Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
Perkara yang masuk tahun 2016 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun tersebut
merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan tahun berikutnya, penyebab adanya sisa
perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2016 dan baru
disidangkan pada tahun 2017. Adapun sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara dan
diselesaikan pada tahun 2017 sebanyak 25 perkara dengan capaian 100% sehingga data
tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada penyelesaian
sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2017 sebesar 100% dari target yang ditetapkan
yaitu 100%, capaian tersebut menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan
Pengadilan Agama Ambon telah berjalan dengan baik dan lancar. Catatan perhitungan :
Realisasi =
Jumlah Sisa Perkara Yang Diselesaikan
Jumlah Sisa Perkara yang Harus doselesaikan
laporan Klnerja Insiansl Pemertntah oakjip)
X100
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase sisa perkara yang diselesaikan.
100%
100%
100%o
Perbandingan Capaian tersebut dengan capaian tahun sebelumnya dapat dilihat pada table
berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
2016
100%
2017
100%
Persentase Sisa Perkara Yang Diselesaikan
100%
Dari perbandingan capaian tersebut diatas, bahwa capaian kinerja Persentase Sisa Perkara
yang diselesaikan tahun 2017 capaiannya sama dengan capaian tahun 2016 dan tahun 2015
dengan capaian 100%.
b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
Berdasarkan Keputusan KMA Nomor 119 tahun 2013 dan Nomor 2tahun 2014 ada batas
waktu dalam penyelesaian perkara yaitu 5 bulan setelah perkara diterima. Dari Jumlah
perkara tahun 2017 yang diputus sebanyak 420 perkara, dari jumlah perkara tersebut
Laporan Klnerja insiansl Pemerinian (Iakjip)
terdapat 400 perkara yang dapat diselesaikan dengan tepat waktu, atau 95,23%, sehingga
ada kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 1,23% dari target yang ditetapkan sebesar 94%
dengan capaian 101%. Catatan perhitungan :
Realisasi =
Jumlah Perkara Yang Diselesaikan tahun berialan X100
Jumlah Perkara yang ada
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
tepat waktu.
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
94%
95,23%
101%
Sebagai bahan perbandingan dengan tahun sebelumnya, Persentase perkara yang
diselesaikan tepat waktu dapat dilihat pada tabel berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang diselesaikan tepat
2016
96%
waktu
Laporan Kinerja inslansl Pcmerinian (IMJIP)
2017
101%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
penyelesaian perkara tepat waktu dari capaian tahun 2015 dan tahun 2016 dengan capaian
tahun 2017 sebesar 1% dari tahun sebelumnya.
c. Persentase penurunan sisa perkara.
Persentase penurunan sisa perkara adalah perbandingan selisih jumlah sisa perkara tahun
sebelumnya dan sisa perkara tahun berjalan dengan sisa perkara tahun sebelumnya.
Catatan perhitungan :
Realisasi =
Tn.l -Tn
XI00
Tn.l
Tn = Sisa perkara tahun berjalan
Tn.l = Sisa perkara tahun sebelumnya
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase penurunan sisa perkara.
35%
-24%
-68,57%
Beban perkara tahun 2017 sebanyak 451 perkara, kemudian jumlah yang diputus sebanyak
420 perkara, sehingga sisa perkara tahun 2017 sebanyak 31 perkara. Rasio jumlah sisa
perkara dibandingkan dengan jumlah beban perkara tahun 2017 adalah sebesar 6,87%,
bertambah -24% dibandingkan tahun 2016 yang berjumlah 25 perkara. Rasio sisa perkara
ini bertambah 2,52% dari tahun 2016 yang berjumlah 4,35%. Dengan demikian, jumlah
sisa maupun persentase sisa dibandingkan jumlah beban perkara tahun 2017 mengalami
kenaikan yang signifikan dati tahun sebelumnya.
Perbandingan Capaian tersebut dengan capaian tahun sebelumnya dapat dilihat pada table
berikut:
Laporan Kinerja iostansl Pemertniah (LAKJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2017
2016
2015
44,68%
Persentase penurunan sisa perkara
-24%
Tabel Sisa Perkara Periode 2015-2017
NO
Tahun
Sisa Tahun
Masuk
Jumlah Beban
i alu
Tahun Ybs
Perkara
Putus
Sisa Akhir
Sisa vs
5,31
Beban (%)
1
2015
47
442
489
463
26
?
2016
26
549
575
550
25
4,35
2017
25
426
451
420
31
6.87
d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum.
Capaian persentase perkara yan tidak mengajukan upaya hukum dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi = Jumlah Perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum
Jumlah Putusan Perkara
laporan Kinerja Inslansl PemerUUah (lAK)iP)
X100
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang tidak
mengajukan upaya hukum :
- Banding
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
99,28%
99,28%
99,28%
99,28%
100%
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Banding.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan yang mengajukan upaya hukum banding
sebanyak 3 perkara, sehingga yang tidak mengajukan upaya hukum Banding sebanyak 417
perkara atau 99,28% dengan capaian kinerja sebesar 99,28% yang artinya masih belum
mencapai 100% dari target yang ditetapkan, sehingga diperlukan usaha yang maksimal
dalam pencapaian target tersebut.
Adapun hal-hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut:
1. Pengadilan Agama Ambon menerapkan hukum acara peradilan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Putusan Pengadilan Agama Ambon berhasil memberikan kepuasan bagi para pencari
keadilan.
3. Adanya kesadaran hukum dari para Pencari Keadilan untuk menghormati putusan
pengadilan.
4. Persidangan dilaksanakan oleh Majelis Hakim yang sudah teruji dan professional.
Dan sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Banding sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Persentase perkara yangtidak mengajukan
upaya hukum Banding
Laporan Kinerja insiansl Pemerintah OAKjiP)
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding
99,09%
99,28%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 0,19% pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Banding dari capaian tahun 2015
sebesar 98,92% dan tahun 2016 sebesar 99,09% dengan capaian tahun 2017 sebesar
99,28%.
-
Kasasi
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak
3 perkara, sehingga yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi sebanyak 417 perkara
atau 99,28% dengan capaian kinerja sebesar 99,28% yang artinya masih belum mencapai
100% dari target yang ditetapkan, sehingga diperlukan usaha yang maksimal dalam
pencapaian target tersebut.
Dan sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum
Kasasi sebagai berikut:
laporan Kinerja Inslansi Pemcrinian (LAEJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang tidak mengajukan
upaya hukum Kasasi
2016
2017
99,28%
99,78%
^••K
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 0,3d%
pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dari capaian tahun 2015
sebesar 99,78% dan tahun 2016 sebesar 99,63% dengan capaian tahun 2017 sebesar
99,28%.
Peninjauan Kembali
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dengan jumlah
yang diputus sebanyak 420 perkara. Dan tidak terdapat perkara yang mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali, yang dalam hal ini tidak menjadi target ukuran capaian
kinerja.
e. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah melakukan penyebaran 170 lembar
kuisioner untuk mengetahui tingkat kepuasan terhadap pelayanan publik dan proses
Laporan Kinerja Inslansl Pemerinian (IMJIP)
peradilan. Dari 170 responden, terdapat 170 responden yang menyatakan "puas" terhadap
pelayanan proses berperkara di Pengadilan Agama Ambon atau sebanyak 100%
responden dengan capaian 100% dari target yang ditetapkan sebesar 99,50%), dengan
demikian kepuasan masyarakat terhadap proses peradilan tetap tinggi dan membuktikan
bahwa pelayanan publik dianggap berhasil.
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Index responden pencari keadilan yang
puas terhadap layanan peradilan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
99,50%
100%
100%
Dan sebagai bahan perbandingan Index responden pencari keadilan yang puas terhadap
layanan peradilan dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi kenaikan akuntabilitas kinerja sebesar 3,04% pada
Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan dari capaian tahun
Laporan Kinerja msiansl Pemerinlah (LAKJIP)
2016 sebesar 66,96% dengan capaian tahun 2017 sebesar 100%.
2.2 Sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh
para pihak tepat waktu.
b. Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi.
c. Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
19%
11,26%
61,36%
100%
66,66%
66,66%
yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu.
d. Persentase putusan yang menarik
perhatianmasyarakat(ekonomi syariah)
•
yang dapat di akses secara online dalam
waktu 1 hari sejak diputus.
a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
Pada tahun 2017 perkara yang diputus sebanyak 420 perkara dan penyampaian isi
putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu sebanyak 420 perkara atau
sebesar 100% dari jumlah perkara yang diputus. Namun dalam pelaksanaannya, masih
terdapat kendala yaitu bantuan relaas panggilan yang disampaikan melalui delegasi ke
Pengadilan lainnya masih dalam waktu yang lama kembalinya.
Capaian persentase isi putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu dapat
dijelaskan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi
= Jumlah Isi Putusan yang Diterima Tepat Waktu
X100
Jumlah Putusan
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Persentase isi putusan yang diterima
oleh para pihak tepat waktu
100%
100%
100%
Laporan Kinerja instant Pemerlnlah (lak)ip)
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase isi putusan yang telah diterima oleh
para pihak tepat waktu dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase isi putusan yang diterima oleh
para pihak tepat waktu
2017
2016
100%
1
100%
Persentase isi putusan yang diteri
oleh para pihak tepat waktu
100%
100%
2015
2016
Berdasarkan data tersebut di atas capaian akuntabilitas kinerja tahun 2017 untuk persentase
isi putusan yang telah diterima oleh para pihak tepat waktu, capaiannya sama dengan
capaian tahun 2015 sebesar 100% dan tahun 2016 sebesar 100%.
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan Melalui Mediasi.
Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2008
tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan bahwa perkara gugatan perdata yang masuk ke
Pengadilan hams melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat
diselesaikan diluar persidangan. Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon menerima
perkara gugatan sebanyak 372 perkara dan sisa perkara gugatan tahun 2016 sebanyak 25
pekara, sehingga jumlah perkara yang ditangani tahun 2017 berjumlah 397 perkara. Dan
laporan Rinerja insiansi Pemertolah (iAKjn»)
dari 297 perkara gugatan perdata yang dilakukan mediasi sebanyak 60 perkara dan yang
berhasil diselesaikan melalui mediasi sebanyak 7 perkara atau 11,66% perkara dengan
capaian 61,36% sehingga berdasarkan data tersebut diatas adanya penurunan capaian
akuntabilitas kinerja sebesar 7.34% pada perkara gugatan perdata yang diselesaikan
melalui mediasi dari target yang ditetapkan yaitu 19%.
Capaian persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Realisasi = Jumlah Perkara Ycrnz Diselesaikan Melalui Mediasi X100
Jumlah Perkara yang Dilakukan Mediasi
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
19%
11,26%
61,36%
melalui mediasi.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara yang diselesaikan melalui
mediasi dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA
Persentase perkara yang diselesaikan
melalui mediasi
Laporan Kinerja inslansl Pemerinian (IAK)IP)
Dari perbandingan capaian tersebut diatas, bahwa capaian kinerja Persentase perkara yang
diselesaikan melalui mediasi tahun 2017 mengalami peningkatan capaian 45,03% dari
tahun sebelumnya.
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut:
1. Kebanyakan proses sidang tidak dihadiri oleh salah satu pihak yang berperkara
(verstek).
2. Kehadiran para pihak untuk hadir di persidangan memang sudah dalam kondisi ingin
bercerai akibat permasalahan yang sulit didamaikan lagi.
3. Akta Perdamaian hanya dapat ditetapkan atas perkara yang bukan perceraian (gugat
cerai/cerai talak), dimana jumlah perkara non perceraian relatif lebih sedikit.
4. adanya penurunan perkara gugatan yang diterima.
c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan
secara lengkap dan tepat waktu.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, dan diputus
sebanyak 420 perkara. Dan yang dimohonkan upaya hukum Banding sebanyak 3perkara,
upaya hukum Kasasi dan PK sebanyak 3perkara yang diajukan secara lengkap dan tepat
waktu, sehingga berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK telah diajukan
Laporan Kinerja inslaosi PemerUHah (UVKjiP)
secara lengkap, tepat waktu sebanyak 4 perkara dengan capaian sebesar 66,66%.
Capaian persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang
diajukan secara lengkap, tepat waktu dapat dijelaskan dengan menggunakan perhitungan
sebagai berikut:
Jumlah Berkas Perkara Yang Dimohonkan Bandins. Kasasi dan PKsecara lenzkap X100
Jumlah Berkas Perkara yang Dimohonkan Upaya Hukum
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PK
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
66,66%
66,66%
yang diajukan secara lengkap dan
tepat waktu.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase berkas perkara yang dimohonkan
Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap, tepat waktu dari tahun sebelumnya
dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase berkas perkara yang
dimohonkan Banding, Kasasi dan PKyang
2016
100%
diajukan secara lengkap dan tepat waktu
Laporan Kinerja inslansi Pemeriniah omjip)
2017
66,66%
Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dab PKyang
diajukan secara lengkap dan tepat waktu
100%%
100%
2017
Berdasarkan data tersebut di atas terjadi penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 33,34%
pada persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan
secara lengkap, tepat waktu dari capaian tahun 2015 dan tahun 2016 yang mencapai 100%.
Penurunan akuntabilitas ini disebabkan oleh adanya berkas perkara yang dimohonkan
upaya hukum Kasasi belum dilengkapi dengan Dokumen Elektornik dan kekeliruan dalam
penjilidan berkas Bundel B.
d. Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang
dapat diakses secara online dalam waktu 1hari sejak diputus.
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara,
ditambah dengan jumlah sisa perkara tahun 2016 sebanyak 25 perkara, sehingga jumlah
yang diproses sebanyak 451 perkara. Dari jumlah perkara tersebut belum terdapat perkara
menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang diajukan pada Pengadilan Agama
Ambon, untuk itu dalam tahun 2017 ini belum menjadi target ukuran capaian kinerja.
2.3 Sasaran Meningkatnya Akses Peradilan Bagi Masyarakat Miskin dan
Terpinggirkan.
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja instansl Pemerinian (LMjiP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
84,21%
84,21%
b. Persentase perkara yang
diselesaikan di luargedung
pengadilan.
100%
100%
100%
c. Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
100%
90,74%
90,74%
d. Persentase pencari keadilan
golongan tertentu yang mendapat
layanan bantuan hukum
(POSBAKUM).
100%
100%
100%
URAIAN
a. Persentase perkara prodeo yang
diselesaikan.
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon menerima perkara prodeo sebanyak 19
perkara yang biayanya di bebankan pada DIPA Pengadilan Agama Ambon Tahun 2017.
Dari 19 perkara yang diterima, terdapat 16 perkara yang telah selesai/putus. Artinya bahwa
penyelesaian perkara prodeo mencapai 84,21% dengan capaian kinerja 84,21%.
Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan karena terdapat 3 perkara yang diterima
pada bulan Desember 2017.
Capaian persentase berkas perkara prodeo yang diselesaikan dapat dijelaskan dengan
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Prodeo Yans Diselesaikan X100
Jumlah PerkaraProdeo
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara prodeo yang
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
84,21%
84,21%
diselesaikan.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara prodeo yang diselesaikan dari
tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
Laporan Kinerja Inslansi Pemerintan (IAKJIP)
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara prodeo yang
2017
2016
84,21%
62,5%
diselesaikan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
93,33%
100% -i
80% 4
60% 4
40% J
20%
0%
2015
2017
Pada tahun 2017 jumlah perkara prodeo yang diterima mengalami kenaikan yakni
sebanyak 19 perkara dibanding tahun 2016 yang diterima hanya sebanyak 15 perkara.
Namun dari segi penyelesaian perkara prodeo terjadi penurunan persentase realisasi
sebesar 84,21% dengan capaian penurunan akuntabilitas kinerja sebesar 9,12% dibanding
capaian tahun sebelumnya.
b. Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan.
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah melaksanakan sidang di luar Gedung
Pengadilan dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Ambon, dana yang dapat
realisasikan untuk kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 8 kegiatan, dengan penerimaan
perkara sebanyak 101 perkara. Dan telah diselesaikan dengan layanan sidang keliling
tersebut sebanyak 101 perkara atau 100% dengan capaian sebesar 100%.
Capaian persentase perkara yang diselesaikan di luar gedung pengadilan dapat dijelaskan
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Yanv Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan
X100
Jumlah Perkara yang Seharusnya Diselesaikan Diluar Gedung Pengadilan
Laporan Kinerja msiansi Pemerintah (IAKJIP)
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara yang diselesaikan
di luar gedung pengadilan.
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara yang diselesaikan di luar
gedung pengadilan dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara yang diselesaikan di
luar gedung pengadilan
2016
100%
2017
100%
Persentase perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
100%
100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 penyelesaian perkara
Laporan Kinerja insiansi Pemennlan oakjip)
dengan sistem Sidang di Luar Gedung Pengadilan capaiannya sama dengan tahun
sebelumnya yakni sebesar 100%.
c. Persentase perkara Permohonan (Vohmtair) Identitas Hukum.
Pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon telah menerima perkara Permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum sebanyak 54 perkara. Dan telah diselesaikan sebanyak 49
perkara atau 90,74% dengan persentase capaian sebesar 90,74%). Berarti terjadi penurunan
akuntabilitas kinerja sebesar 9,26% dari target sebesar 100%). Namun dari penyelesaian
perkara tersebut pada tahun 2017 Pengadilan Agama Ambon tidak bisa melaksanakan
penyelesaian perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum dengan sistem Pelayanan
Terpadu, oleh karena Pemerintah setempat dalam hal ini Dinas Kependudukan Catatan
Sipil belum siap untuk melaksanakannya karena keterbatasan anggaran yang tersedia.
Capaian persentase perkara Permohonan (Voluntair) Identitas Hukum dapat dijelaskan
dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Perkara Voluntair Identitas Hukum Yang Diselesaikan
Jumlah Perkara Voluntair Identitas Hukum yang diajukan
X100
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase perkara permohonan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
90,74%
90,74%
(Voluntair) Identitas Hukum.
Dan sebagai bahan perbandingan capaian persentase perkara Permohonan (Voluntair)
Identitas Hukum dari tahun sebelumnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA
2015
Persentase perkara permohonan
(Voluntair) Identitas Hukum.
2016
96,61%
Laporan Kinerja inslansl Pemerintah ojlkjip)
2017
90,74%
Persentase perkara permohonan (Voluntair) Identitas Hukum.
100%
100% -i
96,61%
95% 4
90% 4
Q^^m£A__
^-^
^p
85% -^
2015
2016
—-—_____
^—•—*-
"
/
-.____________/
2017
'
Dari data tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 terjadi penurunan
penyelesaian perkara permohonan (Voluntair) Identitas Hukum. sebesar 9,26% dari tahun
sebelumnya.
d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan
hukum (POSBAKUM).
Pada tahun 2017 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Ambon 426 perkara.
Adapun pencari keadilan golongan tertentu sebanyak 120 orang dan yang mendapatkan
layanan bantuan hukum (Posbakum) sebanyak 120 penerima layanan atau 100%o dengan
persentase capaian sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.
Capaian persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapatkan layanan bantuan
hukum (Posbakum) dapat dijelaskan dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut:
Jumlah Pencari Keadilan Gol. Tertentu Yang Mendapatkan Lavanan Bantuan Hukum X100
Jumlah Pencari Keadilan Golongan Tertentu
Capaian tersebut di atas dapat dilihat table berikut:
laporan Kinerja inslansl Pemerintah flAKjiP)
INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN
Persentase pencari keadilan golongan
tertentu yang mendapat layanan
bantuan hukum (POSBAKUM).
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
100%
100%
100%
Dan sebagai baha