Document dan proposal skripsi 1

UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab I
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
PT. Semen Padang adalah produsen semen dengan skala besar dan

pertama di Indonesia. Perusahaan ini terletak di lndarung, Lubuk
Kilangan. Padang, Sumatera Barat. Proses pabrikasi menggunakan bahan
baku material bersumber dari hasil tambang bahan galian yg merupakan
SDA Sumatera Barat. Perusahaan mengalami kenaikan total kapasitas
produksi pada tahun 2015, disebabkan peningkatan pesanan pasokan
semen dari negara yg sedang membangun infrastruktur. Pabrik Semen
Padang yg beroperasi harus memperhatikan efektivitas mesin pabrik
untuk pengolahan bahan baku produksi, sehingga dikhawatirkan
mempersingkat umur manfaat mesin pabrik. Selain itu dampak positif
maupun negatif bagi lingkungan, juga harus diperhatikan berdasarkan
gambaran singkat kondisi sekitar pabrik.
Dalam perusahaan manufaktur, persediaan dapat terdiri dari

persediaan bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, barang
jadi, dan persediaan suku cadang. Menurut Syakur (2009;125)
Terkait dengan faham Assauri (2004:177), Tujuan pengendalian
secara rinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha untuk :
 Menjaga perusahaan agar tidak sampai kehabisan persediaan yang
dapat menghambat aktivitas produksi.
 Menjaga agar pembentukan persediaan tidak berlebihan atau
mengurangi dari semestinya.
 Menjaga agar pembelian secara kecil - kecilan dapat dihindari karena
ini akan menyebabkan biaya pesanan besar.

1

UNIVERSITAS EKASAKTI

Dari pernyataan tersebut bisa dikatakan bahwa pengolahan bahan
baku sebagai persediaan harus memperhatikan aspek yang mendukung
optimalisasi tujuan stratejik perusahaan. Mengenai pengolahan bahan
pembuat semen secara efektif berasal dari perpaduan antara batu kapur dan
tanah liat yang merupakan temuan oleh John Smeaton pada abad ke 18,

dan di patenkan oleh Josep Aspidin 1824 dengan nama Semen Portland,
sebab menyerupai tanah liat di Portland Island, Inggris.
Menurut SNI 15-2049-2004, Semen Portland adalah semen
hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak (klinker) semen
portland, terutama yang terdiri atas Kalsium Silikat yang bersifat hidrolis
dan semuanya di mixing dalam satuan dengan tambahan bentuk kristal
senyawa kalsium sulfat, dan bisa ditambah dengan senyawa lain.
Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan
penting dalam operasi bisnis (Sylvia, 2013). Prima (2014) menegaskan
Pertimbangan akan pentingnya ketersediaan bahan baku sesuai kuantitas
produksinya ini menyebabkan bahan baku tersebut harus selalu siap sedia
sebanyak kuantitasnya tiap periode produksi agar persediaan bahan baku
ini selalu terpenuhi dengan biaya minimum. Berdasarkan pendapat Ruauw,
(2011 dalam Adhe Putri K. Et al 2016), Bahan baku yang dibutuhkan
hendaknya cukup tersedia sehingga dapat menjamin kelancaran produksi.
Akan tetapi hendaknya kuantitas persediaan itu jangan terlalu besar agar
modal

yang


tertanam

dalam

persediaan

dan

biaya-biaya

yang

ditimbulkannya tidak terlalu besar dan jangan pula terlalu kecil karena
dapat memperlambat proses produksi. Karena itu Manager produksi
memerlukan informasi tentang persediaan spesialisasi jenis produk yang
dihasilkan pabrikasi Semen Padang untuk menentukan klasifikasi biaya
masing-masing unit produksi yaitu:
a.

Portland Cement

Semua semen jenis ini merupakan perekat hidrolis yang
dihasilkan dari penggilingan terak/klinker yang kandungan
utamanya kalsium silikat dan digiling bersama-sama dengan bahan
tambahan berupa kristal senyawa kalsium sulfat. Semen Portland
ini ada 4 tipe yaitu:

2

UNIVERSITAS EKASAKTI

1) Portland Cement Type I
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi tipe
umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti
ketahanan terhadap sulfat, zat asam dan lain-lain. Tipe ini
biasanya digunakan untuk bangunan pemukiman, gedunggedung bertingkat dan lain-lain.
2) Portland Cement Type II
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
yang memerlukan ketahanan sulfat antara 0,10 – 0,20 % dan
panas hidrasi sedang, misalnya bangunan di pinggir laut,
bangunan di bekas tanah rawa, saluran irigasi untuk dam-dam

dan landasan jembatan.
3) Portland Cement Type III
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
yang memerlukan kekuatan tekan awal tinggi pada fase
permulaan

setelah

pengikatan

terjadi,

misalnya

untuk

pembuatan jalan beton, bangunanbangunan bertingkat tinggi,
4) Portland Cement Type IV
Semen tipe ini digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan
tanah/air yang mengandung sulfat melebihi 0,20 % dan sangat

cocok untuk instalasi limbah pabrik, konstruksi dalam air,
jembatan, terowongan, pelabuhan, dan pembangkit tenaga
nuklir.
b.

Super Masonry Cement
Semen ini dapat digunakan untuk konstruksi perumahan
gedung, jalan dan irigasi yang struktur betonnya maksimal K-255.
Selain itu, dapat juga digunakan untuk bahan baku pembuatan
genteng beton, hollow brick, paving block, tegel dan bahan
bangunan lainnya.

3

UNIVERSITAS EKASAKTI

1) Super PPC(Portland Pozzoland Cement)
Semen yang memenuhi persyaratan mutu semen Portland
Pozzoland SNI 15-0302-1994 dan ASTM C 595 M-95 a, dapat
digunakan secara luas, seperti:

a) Konstruksi beton massa (bendungan, dam, dan irigasi)
b) Konstruksi beton ketahanan terhadap serangan sulfat
c) Bangunan/instalasi kekedapan yang lebih tinggi
d) Pekerjaan pemasangan dan plesteran.
2) Oil Well Cement Class G-HSR (High Sulfate Resistant)
Semen jenis ini merupakan semen khusus yang digunakan
untuk pengeboran minyak bumi dan gas alam dengan
konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi
dengan kedalaman mencapai 800 kaki. OWC yang diproduksi
adalah G-HSR (High Sulfate Resistant) yang disebut juga
dengan Basic OWC. Penambahan zat addictive menjadikan
semen ini dapat digunakan untuk berbagai kedalaman dan
temperatur.
3) PortlandCement CEM I 42.5 R-NA
Portland Cement CEM I 42.5 R-NA adalah tipe semen dengan
kekuatan awal yang tinggi, susut relatif pada waktu mengering
serta tahan terhadap pembekuan pada iklim dingin (Frost), dan
cocok dipakai untuk pekerjaan:
a) Konstruksi terowongan/bendungan
b) Konstruksi jalan raya dan jembatan

c) Cor beton pada suhu dingin/pengecoran akibat rembesan air
d)

Beton yang tahan terhadap alkalis reaktif

e)

(Presast Concrete) membutuhkan kekuatan tekan awal

tinggi

4

UNIVERSITAS EKASAKTI

f) Konstruksi umum dan workable untuk lower shrinkage.

Uraian tersebut menginformasikan dalam pengolahan bahan baku
semen bisa dikurangi atau ditambahkan unsur senyawa lainnya. Tentunya
hal tersebut bisa menimbulkan perubahan biaya karena alternatif bahan

baku atau tambahan bahan baku untuk kuantitas dan kwalitas yang
mempengaruhi operasional pabrik Semen Padang.
Karena sebab inilah penulis ingin menetapkan judul skripsi yaitu
"Pengaruh Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan
Bahan Baku dengan Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan
Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang".

5

UNIVERSITAS EKASAKTI

1.2.

Rumusan Masalah
1. Apakah Perbedaan Tingkat Efisiensi dan Efektivitas pengolahan
bahan baku mempengaruhi anggaran produksi ?
2. Faktor – faktor Pengolahan Bahan Baku untuk kualitas terbaik
3. Ketepatan waktu produksi pabrik mempengaruhi perolehan laba
a. berdasarkan Laporan Keuangan
b. Jurnal tentang Laporan Produksi


1.3.

Batasan Masalah
Setelah penulis mengkaji ulang latar belakang dan rumusan

masalah mengarah pada penyebaran dan bauran ilmu pengetahuan, hal ini
akan berdampak tidak baik pada penulis. Maka dari itu saya berniat
membatasi penelitian pada Efisiensi dan Efektivitas olah bahan baku pada
Keputusan Penetapan Anggaran Produksi PT. Semen Padang.
1.4.

Tujuan Penelitian
Mengetahui pola akuntansi pada perusahaan berkembang yang

memiliki teknologi mutakhir untuk memahami konsentrasi tertentu kajian
Akuntansi merujuk pada Akuntansi Manajemen memerlukan penelitian
mendalam. Penelitian ini juga bertujuan mengimplementasikan suatu
konsep dimana penekanan biaya produksi melalui efisiensi dan efektivitas
pengolahan bahan baku


mempengaruhi anggaran produksi. Memberi

informasi untuk manager tentang persoalan yang muncul pada aktifitas
pengolahan bahan baku per periode produksi demi menetapkan kebijakan
terbaik untuk optimalisasi tujuan stratejik perusahaan.

6

UNIVERSITAS EKASAKTI

1.5.

Sistematika Pembahasan
Dalam pembahasan proposal penelitian ini, diuraikan gambaran
singkat

mengenai

urutan

pembuatan

perencanaan

penelitian.

Sistematika tersebut adalah sebagai berikut:
Bab I, Membahas pendahuluan tentang latar belakang proposal
penelitian, Perumusan Masalah, serta Tujuan penelitian, Sistematika
Pembahasan, Time Schedule dan Biaya Penelitian.
Bab II, Membahas

Tinjauan Pustaka menyangkut teori yg

digunakan untuk membahas hal yg terkait dengan penelitian yakni :
motivasi kerja, produktivitas kerja, dan kerangka konseptual.
Bab III, Membahas gambaran umum PT. Semen Padang sebagai
objek penelitian juga termasuk metode penelitian.
Bab IV, Membahas tentang bagaimana Pengaruh Perbedaan
Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku dengan
Metode EOQ & JIT terhadap Keputusan Penetapan Anggaran Produksi
PT. Semen Padang terkait hasil penelitian, analisa masalah, dan
pembahasan masalah penelitian.
Bab V, Membahas tentang Kesimpulan dan Saran yg bersifat
mengingatkan

pihak

pemangku

kebijakan.

7

kepentingan

untuk

membuat

UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1.

Landasan Teori

2.1.1

Definisi Anggaran Produksi
Tendi, Haaruuman (2007) berpendapat bahwa anggaran
produksi merupakan suatu perencanaan secara terperinci mengenai
jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang
akan

datang,

mencakup

rencana

mengenai

jenis(kualitas),

waktu(kapan) produksi akan dilaksanakan. Menurut saya, anggaran
produksi berkaitan dengan faktor kebutuhan sektor produksi dari
biaya yg muncul berdasarkan harga di pasar karena suatu
kompleksitas rencana produksi.
Kegiatan produksi manufaktur melibatkan pengaruh faktor
operasional perusahaan lainnya karena sifat dari industri adalah
organisir.

Sistem

pengendalian

manajemen

adalah

upaya

pemutakhiran organisasi. Pada intinya strategi bisnis, yang
mengidentifikasi sarana yang

organisasi bermaksud untuk

mencapai tujuan organisasi, adalah penentu utama dalam
konfigurasi SPM (Ferreira dan Otley, 2009; Otley, 1999; Simons,
1995b dalam Ferreira et al. 2009).
2.1.2 Tujuan Anggaran Produksi
Suatu perusahaan beroperasi berlandaskan hukum dan
prinsip ekonomi. Sebuah anggaran produksi meningkatkan daya
produktifitas perusahaan. Tujuan anggaran produksi adalah
memudahkan manajemen melakukan perencanaan jangka panjang
maupun jangka pendek terhadap perubahan dan peningkatan nilai
tujuan perusahaan. Saya sependapat dengan Miles dan Snow
(1978) dalam Ferreira et al (2009) yg membagi empat tipologi
strategi perusahaan, yaitu prospector, defender, analyzer dan
reaction.
8

UNIVERSITAS EKASAKTI

Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai
strategi yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang
mengidentifikasi

dan

mengembangkan

produk

baru

serta

memanfaatkan peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi
yang cenderung mempertahankan pasar yang telah dicapai dan
produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership).
Dikemukakan sesungguhnya faktor anggaran produksi perusahaan
yg menjadi tujuan strategi perusahaan dalam meraih keuntungan.
Dikatakan oleh Hansen & Mowen (2012) tentang beberapa
kelebihan atau manfaat anggaran bagi perusahaan yaitu:
1. Memudahkan para manager melakukan perencanaan.
2. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk
memperbaiki pembuatan keputusan.
3. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja.
4. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.
Sudah merupakan komponen wajib bagi perusahan
menetapkan anggaran dilihat dari keutamaan dan maanfaat suatu
anggaran. Keputusan penetapan anggaran dilakukan hanya dengan
persetujuan pimpinan unit kerja dan harus diketahui penanggung
jawab operasional perusahaan. Seperti PT. Semen Padang dengan
pos unit kerja Akuntansi Manajemen bertanggung jawab pada
dewan direksi perusahaan.
2.1.3 Definisi Efisiensi & Efektivitas Pengolahan Bahan Baku
Efisiensi

dan

efektivitas

berkaitan

dengan

pusat

pertanggung jawaban suatu unit usaha, seperti yg disimpulkan
Dearden melalui terjemahan Agus Maulana dengan judul “Sistem
Pengendalian

Manajemen”.

Dimana

efisiensi

bermakna

kemampuan suatu unit usaha untuk mencapai tujuan yg diinginkan,
efisiensi dikaitkan dengan tujuan organisasi yg harus dicapai
perusahaan”. (Agus Maulana, 1997:46)

9

UNIVERSITAS EKASAKTI

Kamus besar bahasa indonesia (1995:250) mengartikan
efisiensi sebagai kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan
tepat. Jadi berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut bahwa
antara efisiensi dan efektivitas saling berkaitan. Suatu perusahaan
memiliki

schedule

dan

program

kerja

terstruktur,

untuk

menuntaskannya harus memiliki ketepatan kinerja dalam badan
usaha sedangkan bahan baku adalah yg bersifat terbatas untuk
penyesuaiannya dilakukan efisiensi. Selain merupakan alternatif
efisiensi juga berorientasi AMDAL. Pada perusahaan yg menjadi
objek penelitian yaitu PT. Semen Padang, sudah sejak dahulu
menerapkan dalam SOP (Standar Operasional Prosedur).
2.2.

Penelitian Terdahulu
Telah banyak penelitian yg dilakukan pada sektor pengolahan

bahan baku bagi industri padat karya khususnya di PT. Semen Padang.
Penelitian mengacu pada pemecahan masalah dari pengamatan dan
pengujian terhadap pengolahan bahan baku, perubahan terhadap biaya dari
aktivitas mempengaruhi proses bahan baku menjadi barang jadi secara
langsung maupun tidak langsung. Berikut ini ada beberapa penelitian
sebelumnya.
Menurut Prima Fitrhi (2014), Persediaan bahan baku merupakan
elemen penting dalam produksi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan
baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses produksi yang
dilakukan oleh pabrik. Pengendalian persediaan terhadap kuantitas bahan
baku yang dilakukan gudang juga merujuk ke proses pabrik. Pabrik –
pabrik di PT. Semen Padang tersebut menggunakan baha baku pembuatan
semen diantaranya tanah liat(clay), batu kapur, batu silika, gypsum,
pozzolan dan pasir besi atau copper slag
Pada penelitian tersebut dinyatakan antara bahan baku
pemakaian terbanyak adalah bahan pozzolan. Sumber data penelitian
tersebut antara lain:

10

UNIVERSITAS EKASAKTI

 data historis pemakaian bahan baku pozzolan per periode pada tahun
2012 dan 2013,
 biaya pemesanan bahan baku pozzolan,
 biaya penyimpanan bahan baku pozzolan dan waktu tenggang (lead
time),
 penerimaan pozzolan dari pemasok ke gudang.
Prima Fithri (2014) berpendapat, pengolahan data yang dilakukan
adalah untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku pasir
pozzolan di tahun 2014. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh adalah
peramalan pemakaian pozzolan di tahun 2014 akan lebih banyak
dibanding tahun-tahun sebelumnya yaitu dengan total pemakaian sebanyak
1.135.355,77 ton dan pengendalian persediaan dengan metode POQ
(PeriodicOrderQuantity) menghasilkan biaya persediaan yang lebih
minimum yaitu sebesar Rp 1.775.179.959,61.
2.3. Kerangka Konseptual

11

UNIVERSITAS EKASAKTI

Bab III
Metode Penelitian
Mengartikan metode penelitian berdasarkan pendapat Sugiono
(2013:2) yaitu penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian terbaik adalah
secara langsung memperoleh data primer, sehingga dalam pengolahan data
dari sumber data tidak ada keraguan hasil. Namun peneliti mengalami
masalah krisisnya sumber dana dan peluang waktu penelitian. Sebab itulah
penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental.
Penelitian ini juga bersumber dari Library Research ( penelitian
Kepustakaan ) yaitu memperoleh data dengan meneliti dan mempelajari
literatur, karya ilmiah dan sumber bacaan lain yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk mendapatkan teori sebagai acuan penyusunan
skripsi.
3.1.

Obyek dan Lokasi Penelitian
Penelitian difokuskan pada anggaran produksi PT. Semen Padang

berlokasi di Indarung, Lubuk Kilangan. Padang, Sumatera Barat.
3.2.

Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.

Kuantitatif & Kualitatif
Kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar pengumpulan data

dimana penyesuaian jumlah data yg diperlukan memiliki
kebenarana dan akurasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Keperluan
data berupa anggaran produksi PT. Semen Padang untuk proses
analisis.
Kuantitatif dan kualitatif sebagai dasar pengumpulan data
dimana penyesuaian jumlah data yg diperlukan memiliki
kebenarana dan akurasi yg bisa dipertanggungjawabkan. Keperluan
data berupa anggaran produksi PT. Semen Padang untuk proses
analisis.

12

UNIVERSITAS EKASAKTI

2.

Evaluatif & Ekperimental
Evaluatif berarti penerapan dari penelitian yg digunakan

untuk

menentukan

berhasil

atau

tidaknya

atau

memiliki

manfaat/nilai dari suatu program atau kebijakan dalam pendidikan
(McMillan & Schumache :2010).
Eksperimental yg dimaksud pada penelitian ini adalah
menyimpulkan hasil suatu perbandingan dari pengolahan data jika
memilih salah satu dari variable penelitian dengan formula yg tidak
ditentukan untuk penyelesaian persoalan. Seperti yg dikatakan oleh
Sugiyono (2011:72)metode eksperimen adalah metode penelitian
yang digunakan utuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
3.3.

Sumber Data dan Kebutuhan Data
Sugiyono (2013:224) meyakinkan teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan
utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Sumber data dan kebutuhan data penelitian ini terdiri dari:
a.

Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231) wawancara

merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan dengan staff unit kerja
PT. Semen Padang dalam tempo yg singkat.
b.

Teknik Pengamatan/Observasi,
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013:145) mengemukakan

bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis.
Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan.

13

UNIVERSITAS EKASAKTI

Pengamatan

secara

langsung

pada

annual

report

perusahaan tempat penelitian, diperoleh melalui situs resmi PT.
Semen Padang, Indarung. Lubuk Kilangan, Padang.
c.

Teknik Dokumentasi,
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan

catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang.
Dokumen bisa berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup,
sketsa dan lain-lain. Dokumen bisa berupa karya misalnya karya
seni, gambar, patung, film dan lain-lain.
Penyusunan dokumen yang berkaitan menjadi bahan
rujukan dan perbandingan dalam pegolahan data yg dibutuhkan.
d.

Triangulasi,
Teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
Dalam proses penyeleksian data membutuhkan teknik
pengggabungan dari data yg diperoleh dari bermacam tekni
pendataan yg digunakan dalam penelitian.
3.4.

Analisis Data
Analisis data berarti proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).
Perusahan pembuatan semen seperti PT. Semen Padang memiliki sistem
organisasi perusahaan yg kompleks untuk diteliti dengan sumber data
bervariasi.

14

UNIVERSITAS EKASAKTI

3.4.1

Sejarah Singkat Berdirinya PT. Semen Padang
Perseroan didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV

Nederlandsch Indische Portland Cemen Maatschappij (NV NIPCM) yang
merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1958
Perseroan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari
Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perseroan mengalami proses
kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan Kapasitas
pabrik Indarung I Menjadi 330.000 ton/ tahun. Pada tanggal 10 Februari
1973 (Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas). Pada tahun 1995
Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di

Perseroan ke

PT

Semen Gresik (Persero), Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik
Indarung V.
3.4.2

Struktur Organisasi PT. Semen Padang

Gambar 1. Struktur Organisasi Sumber : Sr SP 2015

3.4.3

Pengelolaan Perusahaan
15

UNIVERSITAS EKASAKTI

Aktivitas perusahaan saling dipengaruhi faktor operasional
produksi. PT. Semen Padang dikelola dengan baik oleh jajaran
kepemimpinan dan staf yg terlibat disetiap program kinerja. Berikut ini
adalah beberapa bentuk pengelolaan perusahaan pada sektor keuangan.
Melihat dari sustainability report tahun (2015) PT. Semen Padang
yaitu “,,Perseroan secara konsisten dan berkesinambungan melakukan
optimalisasi terhadap penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dengan cara penguatan infrastruktur yang dimiliki, assessment GCG,
penyesuaian pedoman teknis dan prosedur yang mendukung dalam
pelaksanaan GCG yang lebih baik.
Begitu juga dengan pelaksanaan GCG di Perseroan mengacu
kepada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Badan Usaha
Milik Negara, “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”
yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG),
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Surat
Edaran Menteri BUMN No. S-375/MBU/.Wk/2011 tentang Kebijakan
Menteri BUMN dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN serta praktikpraktik GCG yang lazim digunakan. Arah perencanaan jangka panjang
Perseroan yang berorientasi pada triple bottom line, akan dapat dicapai
apabila didukung dengan sumber daya yang memadai serta nilai dan
budaya Perseroan yang kuat”.
Meningkatnya pencapaian kinerja Perseroan merupakan suatu
bukti bahwa Perseroan selalu memberikan yang terbaik bagi Negeri.
Produksi semen Perseroan selama tahun 2015 mencapai 6,88 juta ton,
meningkat 3,30% dibanding tahun 2014 yang tercatat sebesar 6,67 juta
ton. Peningkatan produksi semen terutama terjadi pada peningkatan
produksi semen Cement Mill Dumai yang meningkat sebesar 340.739 ton
dibandingkan dengan tahun 2014.

Sedangkan penjualan semen pada tahun 2015 sebesar 7,25 juta ton,
naik 0,70%

dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 7,20 juta ton.

Kenaikan volume penjualan disebabkan oleh peningkatan penjualan semen
16

UNIVERSITAS EKASAKTI

dipasar utama Perseroan antara lain: di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Riau Daratan dan Kepulauan, Bangka Belitung serta Sumatera
Selatan.
Sementara itu, untuk penjualan ekspor semen meningkat signifikan
sebesar 397.445 ton ke negara Asia bagian Selatan selama tahun 2015
dibanding ekspor selama tahun 2014 sebesar 115.703 ton. Pada tahun 2015
pendapatan yang diperoleh mencapai sebesar Rp. 6.528 miliar tumbuh
1,90% dibandingkan pendapatan 2014 sebesar Rp. 6.409 miliar. EBITDA
tahun 2015 adalah sebesar Rp. 1.261 miliar, turun 10,62% dibandingkan
dengan tahun 2014 sebesar Rp. 1.410 miliar.
3.4.4

Teknik Analisis Data
1. Perbandingan
Menggunakan pertidaksamaan matematik ekonomi
sebagai berikut :
a)

Menentukan permintaan dengan fungsi EOQ

untuk periode produksi. Rumus
EOQ=



2. R⋅ S
p ⋅´i

R=Jumlah kebutuhan bahan baku per periode
S=Biaya pesanan setiap pesan
P=Harga per unit bahan baku
I=Biaya penyimpanan dalam persentase dari
persediaan rata-rata.
(P-I)=Besaran biaya penyimpanan per unit
b)

Perumusan JIT untuk menganalisis tingkat

efisiensi produksi

2.

Persamaan
Persamaan linear berkaitan dengan perkiraan nilai

kuantitas sebagai variable penentu dari persoalan jumlah
17

UNIVERSITAS EKASAKTI

produk yg dihasilkan setelah diketahui jumlah produksi.
Rumus dari persamaan linear adalah :
P - P1

Q - Q1

p=Harga

-------- = --------P2 - P1

q=jumlah produk

Q2 - Q1

Bab IV
Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1. Gambaran Umum PT. Semen Padang
PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret
1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement
18

UNIVERSITAS EKASAKTI

Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di
Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi
oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Sehingga
Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi
dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/
tahun. Pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah
menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.
Pada tahun 1995, kepemilikan saham Pemerintah beralih dari PT
Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan
pengembangan pabrik Indarung V. Pemegang saham Perusahaan sekarang
adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham
terbesar yaitu 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan
saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri
sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar
51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
4.2.

Struktur Departemen Produksi PT. Semen Padang

Direktur
Produksi

Departemen
Tambang

Departemen
Produksi II/III

Departemen
Produksi IV

Departemen
Produksi V

Departemen
Teknik Pabrik

Dept. Jaminan
Kualitas dan
Inovasi

Gambar. 2

4.3.

Kegiatan Produksi
Semen diproduksi dengan menggunakan persentase terak yang

sesuai dengan kebutuhan, sehingga penggunaan terak menjadi optimal.
Pada umumnya kebutuhan terak dalam proses pembuatan semen berkisar
antara 78% - 89%. Secara keseluruhan, pembuatan terak merupakan proses
19

UNIVERSITAS EKASAKTI

yang paling intens menggunakan energi dan material. Pembuatan terak
semen menggunakan bahan baku utama terdiri dari dua jenis, yakni batu
kapur, silika, tanah liat, serta batubara sebagai bahan bakar. Terak
kemudian dicampur dengan bahan-bahan lain pada perbandingan tertentu
sesuai jenis semen yang diproduksi. Pencampuran dilakukan dalam ball
mill yang digerakkan oleh tenaga listrik.
Tabel 1. Bahan Baku di Raw Mill
No

2014

2015

2016

.
1.

8,83

8,84

8,19 (jutaan ton)

Tabel 2. Bahan Baku di Cement Mill
No

2014

2015

2016

.
1.

203,87

227,79

203,51 (ribuan ton)

Tabel 3. Efisiensi Material
No

2014

2015

2016

.
1.

10,27

6,6

1,5

10,5

7

4

4

1,53

6,89

9,71

1,50

6,46

Pemakaian Bahan Baku (juta ton)
Produksi Semen (juta ton)
Intensitas Material (ton/ton)

Semakin sedikit pemakaian terak akan semakin banyak kebutuhan
bahan pencampur. Untuk memenuhi kebutuhan itu, pabrik semen
memanfaatkan material yang dapat diperbaharui seperti biomassa yang
berasal dari tumbuhan dan material daur ulang berupa bahan-bahan
pembantu hasil proses produksi maupun limbah proses industri lain.
20

UNIVERSITAS EKASAKTI

Gambar 3. Diagram Tingkat Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan
Baku

4.4.

Pembahasan

4.4.1

EOQ & JIT terhadap Produksi PT. Semen Padang
Diketahui produksi semen memiliki variasi dan spesialisasi,

menyebabkan munculnya permintaan pasar yg didominasi oleh perusahaan
kontraktor. Jika ekonomisnya jumlah pemesanan yg muncul adalah
21

UNIVERSITAS EKASAKTI

6.000.000 ton semen. Secara efektif pabrik menghasilkan 3.000.000 ton
dan efisiennya adalah 2.000.000 ton. Biaya pesanan diakumulasikan
sebesar Rp 250.000.000,- dengan harga perolehan unit bahan baku Rp 0,karena PT. Semen Padang adalah BUMN dengan peraturan pertambangan
bahan galian bebas biaya. Harga unit bahan baku bernilai Rp.
154.154.975,00 diperkirakan EOQ sejumlah:
EOQ=



2 X 3.000.000,00 X 250.000 .000,00
154.154 .975,00

EOQ = 973.046,766
Misalkan harga mesin raw mill adalah Rp. 170.000.000,00 lalu
nilai sisa diperkirakan sebesar Rp 50.000.000,- dan umur ekonomis mesin
4 tahun, hal ini karena dalam proses

produksi akan mengakibatkan

penurunan efektivitas mesin yg disebut nilaipenyusutan. Seperti :
Penyusutan per tahun=



170.000.000,00−50.000 .000,00
4

Maka beban penyusutan per tahun adalah Rp. 30.000.000,00 dan dicatat
dalam jurnal sebagai berikut,
Biaya Penyusutan Mesin

30.000.000,-

Akm. Penyusutan Mesin

30.000.000,-

Pada Anggaran Produksi manajemen produksi perlu menambahkan pos
biaya penyusutan dengan kategori beban perawatan dan penggantian suku
cadang atau jika habis masa layak pemakaian mesin maka manager bisa
memutuskan untuk amortisasi mesin dan pembelian mesin baru.

Bab V
Kesimpulan dan Saran
Jadi
pengolahan

Pengaruh
bahan

perbedaan

baku

bisa

tingkat

efisiensi

mempengaruhi

dan

efektifitas

pertambahan

atau

pengurangan biaya produksi sehingga manajemen perlu menambahkan
fungsi pembiayaan mesin dan aktifitas kelancaran produksi untuk
mencapai tujuan strategis perusahaan.
22

UNIVERSITAS EKASAKTI

Untuk pos terkait biaya produksi sebaiknya dilakukan identifikasi
berkala seperti pengujian peralatan dan perlengkapan juga pengawasan
terhadap keamanan kinerja tenaga kerja langsung.
Demikianlah penelitian saya rangkum utuk jadi pembelajaran dan
pengingat sebagai acuan untuk kualitas lebih baik dari persoalan serupa.

Tabel. 2 Pasar yang Dilayani
Penjualan Pesanan
Penjualan Domestik (ton)
Penjualan Ekspor (ton)
Ekspor Terak (ton)

2014
7.087.043
115.703
-

2015
6.855.163
397.445
-

2016
6.495.547
395.545
89.523

Total Penjualan (ton)

6.671.107

6.888.513

6.980.615

Skala Organisasi dengan Jumlah Total Karyawan 1.719
23

UNIVERSITAS EKASAKTI

Tabel. 3 Jumlah Operasi
Pabrik Semen
Pabrik Indarung I
Pabrik Indarung II
Pabrik Indarung III
Pabrik Indarung IV
Pabrik Indarung V
Cement Mill Dumai

Kapasitas Produksi(tahun)
7.400.000 ton/tahun
720.000 ton/tahun
860.000 ton/tahun
1.920.000 ton/tahun
3.000.000 ton/tahun
900.000 ton/tahun

Tabel 3. Pabrik Pengantongan Kantor Perwakilan 14
Keterangan
Pendapatan (Rp miliar)
Kapitalisasi Aset (Rp miliar)
Hutang (Rp miliar)
Ekuitas (Rp miliar)

2014
6.40

2015
6.52

2016
6.221

9
5.908

8
7.393

9.211

4.154

4.448

4.877

Tabel 4. Volume Produksi
Produk
Semen (ton)
Terak (ton)

2014
6.671.107
5.356.750

2015
6.888.513
5.276.750

24

2016
6.456.059
4.980.895

UNIVERSITAS EKASAKTI

Pada tabel diatas bisa dilihat bahwa PT.Semen Padang telah
menggunakan metode EOQ dan JIT. Jumlah total produksi yg dihasilkan
setiap tahunnya bervariasi. Anggaran produksi ditentukan dari besaran
maksimal dan minimal bahan baku yg akan diproses sehingga beban biaya
bisa disesuaikan.

Daftar Pustaka
Ahmad, Khamarudin (Dasar – dasar Konsep Biaya dan Pengambilan
Keputusan’ Akuntansi Manajemen”)
Noor, Juliansyah Dr. SE. MM (Tinjauan Filosofis dan Praktis’
Manajemen”)
Hansen & Mowen
Jurnal Akuntansi 2014 UNP

25

UNIVERSITAS EKASAKTI

Tabel 6. Perubahan Aset
Biaya

1 Januari

Penambah

perolehan
Tanah
Tanah

2016
53.776.702
9.583.249

an

-

Penguran

Reklasifka

31

gan

si

Desember

4.410

-

Pertamban
gan
Bangunan
dan

- 53.772.292
65.617.47

75.200.719

0
996.240.76

408.952

4.203

9

55.832.37

1.052.477.

6

894

Prasarana
Mesin

3.177.121.

421.371

1.943.234

176.341.2

3.351.941.

Pabrik
Alat Berat

838
574.460.20

106.320

22.585.82

20
23.466.00

195
575.446.71

0

9

5

53.223

8.955.016

113.285.88

dan
Kendaraan
Perlengkap
an dan

6
103.956.02

428.071

5

9

Peralatan
Kantor
Suku

26.100.502

15.596.412

112.660.85

5.215.917

-

- 41.696.914

cadang
Utama dan
peralatan
siap pakai
Aset dalam
Penyelesaia
n
Tanah
Pertamban
gan
Bangunan
dan

3

(65.617.47

52.259.300

0)

802.719.92

871.613.86

(106.739.3

1.567.594.

8

5

45)

448

26

UNIVERSITAS EKASAKTI
Prasarana
Mesin

1.548.531.

834.223.00

(133.941.8

2.248.812.

Pabrik
Alat Berat

540
9.565.407

5
40.089.453

97)
(19.669.31

64
29.985.549

dan
Kendaraan
Perlengkap

1)
49.716.811

an dan

518.992.51

(4.244.068

564.465.25

3

)

6

Peralatan
Kantor
Aset Sewa
Pembiayaa
n
Kendaraan
Kapal
Jumlah

16.001.419
136.752.47

25.278.912
53.534.85

41.280.331
83.217.627

8
7.617.187.

2.312.374.

1
78.125.74

9.851.436.

727

791

1

777

27

UNIVERSITAS EKASAKTI

Gambar. 3 Laporan Aset Sumber : Annual Report SP 2015

28

UNIVERSITAS EKASAKTI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi yang
saya tulis dengan judul “Pengaruh Perbedaan Tingkat
Efisiensi dan Efektivitas Pengolahan Bahan Baku dengan
Metode EOQ dan Just In Time pada Keputusan Penetapan
Anggaran Produksi PT. Semen Padang” adalah hasil
29

UNIVERSITAS EKASAKTI

kerja/karya saya sendiri, kecuali kutipan yang sumbernya
dicantumkan dalam skripsi ini. Berdasarkan Undang-undang
Nomor 28 Tahun 2014 hak cipta adalah "hak eksklusif bagi
pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku"
(pasal 1 butir 1), Saya menyatakan klaim kepemilikan
pembuatan skripsi ini.
Padang,

2017

Yang membuat pernyataan

Ryan Mahriza

30