Contoh metodelogi dan penelitian skripsi

BAB III
METODA PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif merupakan sebuah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang
hasilnya dapat di generalisasikan dan sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik
pengumpulan data di lapangan. Pendekatan kuantitatif memerlukan bantuan perhitungan ilmu
statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial.
Pendekatan kuantitatif terkenal dengan sebutan metode tradisional, hal ini dikarenakan metode
ini sudah cukup lama digunakan dalam penelitian layaknya sebuah tradisi. Metode ini tergolong
metode ilmiah, karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, objektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut sebagai metode discovery, karena
dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai IPTEK baru. Metode ini disebut
kuantitatif karena data penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik
(Sugiyono, 2006).

3.1.1


Desain Ekploitasi

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross-sectional.
Arikunto (2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara variabel yang diteliti. Rancangan cross-sectional merupakan rancangan
penelitian yang pengukuran atau pengamatanya dilakukan secara simultan pada satu saat atau
sekali waktu (Hidayat, 2007). Metode analitik korelasi pada penelitian ini digunakan untuk
mengukur hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan PT.GF Indonesia.

3.1.2

Deskriptif

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana suatu karekteristik dari suatu fenomena
dipaparkan. Penelitian deskriptif menggambarkan keadaan obyek penelitian pada sekarang
berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya penelitian ini, karena pada fakta yang
ditemukan akan dilakukan analisa, sehingga data atau fakta yang terkumpul tidak hanya
ditampilkan secara deskriptif namun dapat diolah dan dilakukan analisa untuk memahami arti
dari data data tersebut.

Penelitian ini berdasarkan dimensi waktunya termasuk ke dalam penelitian cross-sectional, yaitu
penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam suatu
waktu tertentu dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk
diperbandingkan. Penelitian ini dilakukan pada periode xxxx 2013 – xxxx 2014.

3.1.3

Kausalitas

Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode deskriptif dengan hubungan kausal,
karena tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat dalam bentuk
pengaruh antar variabel melalui pengujian hipotesis.

3.2

Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional dari masing-masing variabel digunakan untuk menjelaskan variabel yang
diidentifikasi sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Dalam penelitian ini definisi
operasional variabel adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X2) yaitu Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah sikap ketaatan dan kesetiaan karyawan terhadap peraturan tertulis
atau tidak tertulis yang tercermin dalam bentuk tingkah laku dan perbuatan pada
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Beberapa indikator yang digunakan
untuk mengukur disiplin kerja antara lain:
a. Taat terhadap aturan waktu: kesesuaian dan ketepatan antara waktu pelaksanaan
dan peraturan perusahaan seperti jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat.

b. Taat terhadap aturan perusahaan: kesesuaian antara peraturan dasar perusahaan
dengan pelakasanaan di lapangan seperti cara berpakaian dan bertingkah dalam
bekerja di ruang lingkup perusahaan.
c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan: kesesuaian cara melakukan
pekerjaan sesuai terhadap jabatan, tugas dan tanggung jawab serta cara
berhubungan dengan unit kerja yang lain.
d. Taat terhadap peraturan lainnya diperusahaan: tingkat kepatuhan terhadap aturan
tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pegawai dalam
perusahaan.
2. Variabel tidak bebas (Y) yaitu Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh karyawan dalam rangka
melaksanakan tugas dan tanggung jawab perusahaan. Indikator yang digunakan mengutip

dari dari Sedarmayanti (2009:51) yang meliputi:
a. Quality of work (kualitas pekerjaan): tingkat kualitas pekerjaan dan kesesuaian
hasil dengan standar pekerjaan.
b. Promptness (kecepatan): ketepatan pelaksanaan tugas tepat waktu dan pekerjaan
tercapai sesuai dengan target.
c. Initiative (prakarsa): kemampuan dalam memberikan ide-ide untuk menunjang
tercapainya tujuan dan mampu memanfaatkan waktu luang.
d. Capability (kemampuan): kemampuan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
apa yang diharapkan dan dapat menyelesaikan dengan praktis dan rapi.
e. Communication (komunikasi): kemampuan berkomunikasi dengan baik dengan
atasan atau pimpinan dan sesama rekan kerja.

3.3

Populasi dan Sampel

1. Populasi
Arikunto (2010:173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Sedangkan menurut Sugiyono (2011:119), populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dari beberapa pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah PT.GF Indonesia
yang berjumlah 59 orang. Dalam hal ini, agar tidak terjadi salah penafsiran, yang merupakan
populasi ialah karyawan PT.GF pada periode bulan xxxxx-xxxx tahun 2013,

bukan

karyawan PT.GF keseluruhan pada tahun 2013.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2011:120). Sedangkan menurut pendapat lainnya, yang dimaksud sampel atau
contoh adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Penentuan
besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat Arikunto berikut:
“Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik semua
sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya apabila subyeknya besar
dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.”
Berdasarkan konsep yang disebutkan di atas, karena populasi jumlahnya kurang dari 100
maka peneliti mengambil sampel seluruhnya sejumlah 59 karyawan. Dengan sampel
sejumlah itu diharapkan sudah memenuhi persyaratan dalam pengambilan sampel.


3.4

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Data Primer
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini
metode survei, yaitu meneliti populasi yang relatif luas dengan cara menentukan sampel
yang mewakili (representative) dari populasi yang akan diteliti.
Metode survei ini adalah sebuah cara pengumpulan data dengan menggunakan media
kuesioner. Kuesioner tersebut berisikan sejumlah pertanyaan mengenai pengaruh
kedisiplinan kerja karyawan terhadap kinerja karyawan PT.GF Indonesia yang akan
dibagikan kepada sejumlah keseluruh karyawan.

Metode survei adalah sebuah metode kuantitatif yang dapat digunakan apabila masalah
yang diteliti memiliki tolak penelitian yang jelas. Masalah tersebut merupakan sebuah
fenomena penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan
dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek, dan antara rencana dengan pelaksanaan.
Dalam laporan ini, masalah ini disajikan melalui sebuah data, baik data hasil penelitian

itu sendiri maupun data dari hasil dokumentasi.
Pengolahan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai alat
penilaian dalam kuesioner. Skala Likert terdiri dari sejumlah pertanyaan dimana setiap
yang semuanya menunjukan sikap terhadap suatu objek tertentu atau menunjukan ciri
tertentu yang akan diukur. Cara pemberian nilai atas tanggapan yang diberikan responden
terhadap pernyataan yang tersedia di kuesioner adalah dengan memberikan nilai dari
setiap jawaban yang telah ditentukan.
Adapun bentuk pertanyaan yang akan diajukan dalam kuesioner adalah pertanyaan
tertutup, dengan menggunakan skala Likert pada jawaban guna memudahkan membuat
kesimpulan dan analisis secara kuantitatif.
Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrument penelitian yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Tabel 3.1
Penilaian Skala Likert
Jawaban
Skor
Sangat Setuju

5


Setuju

4

Ragu

3

Tidak Setuju

2

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber: Metode Penelitian Bisnis (2008:113)
2. Data Sekunder


Data sekunder adalah data kedua dimana data dianggap dapat mendukung proses analisis
masalah yang diteliti. Data sekunder diperoleh dari buku, jurnal, website, serta data dari
PT.GF Indonesia.

3.5

Teknik Analisis Data

Sebelum melakukan analisis data, maka perlu dilakukan tahap-tahap teknik pengolahan data
sebagai berikut:
1. Editing
Editing merupakan proses pengecekan dan penyesuain yang diperoleh terhadap data
penelitian untuk memudahakan proses pemberian kode dan pemrosesan data dengan
teknik statistik.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian tanda berupa angka pada jawaban dari kuesioner
untuk kemudian dikelompokkan ke dalam kategori yang sama. Tujuannya adalah
menyederhanakan jawaban.
3. Scoring
Scoring yaitu mengubah data yang bersifat kualitatif kedalam bentuk kuantitatif. Dalam

penentuan skor ini digunakan skala likert dengan lima kategori penilaian, yaitu:
a. Skor 5 diberikan untuk jawaban sangat setuju
b. Skor 4 diberikan untuk jawaban setuju
c. Skor 3 diberikan untukjawaban netral
d. Skor 2 diberikan untuk jawaban tidak setuju
e. Skor 1 diberilkan untuk jawaban sangat tidak setuju
4. Tabulating
Tabulating yaitu menyajikan data-data yang diperoleh dalam tabel, sehingga diharapkan
pembaca dapat melihat hasil penelitian dengan jelas. Setelah proses tabulating selesai
dilakukan, kemudian diolah dengan program SPSS 17.0 for windows.

3.5.1

Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005). Dalam hal ini digunakan beberapa
butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.
Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor

butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Ha : Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk.
Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk tingkat
signifikansi 5 persen dari degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Jika r hitung > r tabel maka pertany aan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian
sebaliknya bila r hitung< r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid
(Ghozali,2005).

3.5.2

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur (indikator
pada masing-masing variabel yang digunakan didalam penelitian) dalam mengukur gejala yang
sama. Suatu alat ukur dikatakan reliable apabila dapat memberikan hasil pengukuran yang relatif
konsisten, manakala alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur gejala yang sama.
Untuk mengukur reliabilitas instrumen pada penelitian ini, digunakan teknik Alpha Cronbach
untuk mengetahui indikator-indikator apa yang harus dihapus atau dihilangkan guna
mendapatkan nilai reliabilitas yang baik. Uji reliabilitas dilaksanakan dengan melihat nilai Alpha
Cronbach dari tiap-tiap indikator dalam instrumen.
Pengujian reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach’s Alpha dapat dilihat sebagai berikut
(Kriyantono, 2008):
r=

Keterangan :
r

= Reliabilitas Instrumen

k

= Banyaknya Pertanyaan

∑σ²

= Jumlah Varian Butir

σt²

= Varian Total

Adapun tingkat reliabilitas suatu indikator berdasarakan nilai alpha dipaparkan pada table di
bawah ini:
Tabel 3.2
Kategorisasi Nilai Rata-Rata Skala Likert
Alpha
Tingkat Reliabilitas
0.00 – 0.20
Kurang Reliabel
>0.20 – 0.40
Sedikit Reliabel
>0.40 – 0.60
Cukup Reliabel
>0.60 – 0.80
Reliabel
>0.80 – 1.00
Sangat Reliabel
Sumber: Kriyantono (2008, p.141)

3.5.3

Uji Asumsi Klasik

Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yangdiperoleh adalah linier dan dapat
dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian asumsi
multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan normalitas.
1. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut:



Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi,
tetapi secara individual variabel-variabel

bebas banyak yang tidak signifikan

mempengaruhi variabel terikat (Ghozali, 2005).


Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Apabila antar variabel bebas
ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2005).



Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance
Inflation Factor (VIF). kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah
yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel
bebas yang terpilihyang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai
tolerance

yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF =

1/Tolerance). Nilai

cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10
(Ghozali, 2005).
Apabila di dalam model regresi tidak ditemukan asumsi deteksi seperti di atas, maka
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini bebas dari multikolinearitas, dan
demikian pula sebaliknya.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatanke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatanlain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi
yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2005).
Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah

Y yang telah diprediksi, dan sumbu Xadalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya)
yang telah di studentized. Dasar analsisnya adalah:


Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titikyang ada membentuk pola tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.



Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua variabel
(bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya mendekati normal
(Ghozali, 2005). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari
residualnya. Dasar pengambian keputusannya adalah (Ghozali, 2005):


Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonaldan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.



Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal
atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regrsi
tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6

Rancangan Uji Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )
Dalam penelitian ini, uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh
variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2005). Dalam penelitianini, hipotesis yang digunakan adalah:

Ho : Variabel bebas yaitu disiplin kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Ha : Variabel-variabel bebas yaitu disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan.
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005). Nilai Koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel bebas
(disiplin kerja) dalam menjelaskan variasi variabel terikat (kinerja karyawan) amat
terbatas. Begitu pula sebaliknya, nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel terikat.
Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah
variabel bebas yang dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas,
maka R² pasti meningkat tidak perduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi yang
terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model.
3. Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubunganantara variabel X dan Y, apakah
variabel X (disiplin kerja) benar-benar berpengaruh terhadap variabel Y (kinerja

karyawan) secara terpisah atau parsial (Ghozali, 2005). Hipotesis yang digunakan dalam
pengujian ini adalah:
Ho : Variabel bebas (disiplin kerja) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel terikat (kinerja karyawan).
Ha : Variabel-variabel bebas (disiplin kerja) mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat (kinerja karyawan).
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005) adalah dengan menggunakan angka
probabilitas signifikansi, yaitu:
a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.7

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT.GF Indonesia yang berlokasi di xxxxx. Waktu Penelitian terhitung
dari bulan xxxx 2014 sampai dengan bulan xxx 2014.

Jasa pem buat an skripsi t esis dan disert asi sert a olah dat a st at ist ic dapat m engunj ungi blog
berikut :
ht t p: / / spss- dat a- analyst - expert s.blogspot .com
ht t p: / / t hesis- dat a- analysis.blogspot .com /
ht t p: / / pem buat - skripsi.blogspot .com /
ht t p: / / t hesis- dissert at ion- writ er.blogspot .com /
ht t p: / / proposal- t esis- disert asi.blogspot .com /
Jasa pem buat an proposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain.
Jasa pem buat an proposal disert asi ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain
Jasa pem buat an proposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain- lain
Jasa pem buat an t esis s2 pendidikan, ilm u sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan
lain- lain
Jasa pem buat an proposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain
Jasa pem buat an proposal disert asi ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain
Jasa Pem buat an Skripsi dan t esis
Jasa pem buat an skripsi t esis yang m urah dan berkualit as
Jasa pengolahan dat a st at ist ik SPSS and SEM
Jasa Pem buat an Disert asi ekonom i, pendidikan, t eknologi inform asi dan ilm u sosial
Jasa pem buat an proposal t esis ek onom i m anaj em en, pem bangunan, pendidikan, ilm u
sosial, t eknologi inform asi, bahasa inggris dan lain - lain
Spss dat a analyst expert
Low cost spss dat a analysis service for t hesis and dissert at ion
Jasa Pem buat an inst rum ent penelit ian t esis dan disert asi
Jasa pengolahan dat a st at ist ik SPSS and SEM