Laporan Praktikum dan Biokimia Pangan
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein,
berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. (Anonim,
2013)
Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat
diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan
reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan
maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh
dengan substrat. (Fauziah, 2011)
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Substrat
terhadap kecepatan reaksi.
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan konsentrasi
mempengaruhi kecepatan reaksi.
substrat
yang
dapat
1.4. Reaksi Percobaan
E + S ES
ES ⇌ E + P
Gambar 10. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah apel, kacang koro , dan pear. Dengan substrat urea
dan katekol, serta aquadest.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
5 tts
15 tts
20 tts
10 tts
Aquadest
25 tts
C
B
A
substrat
Simpa di suhu kamar
Masing- masing 1 ml
C
ekstrak
B
A
Segera tuangkan
Lakuakan
bersamaan
1
A
A
2
A
3
Untuk urea
tambahkan pp
1 tts
Amati warna tiap
tabung
Gambar 11. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
substr
Konsentrasi
ekstrak
Warna
hasil ketera
at
substrat
ngan
ekstrak
aquade
st
katekol
25 tetes
-
Pisang
Ungu
+++
Aktif
bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Pisang
Ungu
++
Kurang
aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Pisang
Ungu
+
Tidak
aktif
bekerja
katekol
25 tetes
-
Buah pir
Coklat
+++
Aktif
bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Buah pir
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Buah pir
Coklat
+
Tidak
aktif
bekerja
Urea
25 tetes
-
Kacang
koro
Pink
+++
Aktif
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
pedang
bekerja
Urea
15 tetes
10 tetes
Kacang
koro
pedang
pink
pink
++
Kurang
aktif
bekerja
Urea
5 tetes
20 tetes
Kacang
koro
pedang
pink
+
Tidak
aktif
bekerja
Sumber : Sarah, Nur, Monica Kelompok F, Meja 13, 2014
Gambar 12. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
3.2. Pembahasan
Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai
kekhasan yaitu, hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk
dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada
hubungan atu kontak antara enzim dengan substrat. Suatu
enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat.
Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat
berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu
saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan
atau kontak dengan substrat dinamai bagian active (active
site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif
mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat.
(Poedjiadi, 1994)
substrat (bahasa Inggris: substrate) adalah molekul
organik yang telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi,
karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan
mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui
reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang
membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa
katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk,
segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan
oleh suatu promoter tercapai. (Anonim, 2014)
Pada suatu percobaan hidrolisis sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa oleh enzim, ternyata bahwa pada
konsenterasi sukrosa rendah, kecepatan reaksi tergantung
pada konsenterasi sukrosa. Namun pada konsenterasi tinggi,
kecepatan reaksinya tidak lagi tergantung pada konsenterasi
sukrosa. Jadi pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksi tidak
dipengaruhi lagi oleh pertambahan konsenterasi. Ini
menunjukkan bahwa enzim seolah-olah telah jenuh dengan
substratnya, artinya tidak dapat lagi menampung substrat.
Untuk menerangkan keadaan ini Leonor Michaelis dan Maude
Menten pada tahun 1913 mengajukan suatu hipotesis bahwa
dalam reaksi enzim terjadi terlebih dahulu kompleks enzimsubstrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim
kembali. Hasil Percobaan hidrolisis sukrosa tersebut dapat
digambarkan secara grafik sebagai berikut:
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
Gambar 13. Hubungan antara konsentrasi substrat dengan
laju reaksi
Kurva diatas menggambarkan pembentukkan produk
pada saat awal oleh suatu enzim dengan kadar tertentu pada
kadar substrat yang bervariasi (S). Pada pH tertentu: pada
konsenterasi substrat rendah, laju reaksi (Vo) terlihat
berbanding langsung dengan kadar substrat (mengikuti
kinetika reaksi tingkat I). Selanjutnya semakin tinggi kadar
substrat, laju reaksi semakin berkurang dan mendekati harga
maksimum (Vmaks). (Yuniastuti, 2006)
Akhirnya pada konsenterasi yang tinggi laju reaksi
dibatasi oleh waktu yang diperlukan untuk mengubah
kompleks ES menjadi produk (P) dan jumlah enzim bebas (E).
Dalam keadaan demikian tingkat reaksi menyerupai reaksi
tingkat 0 (zero order), dimana reaksi sudah tidak bergantung
lagi pada kadar substrat dan pada saat ini enzim dalam
keadaan jenuh dengan substrat. Sifat kejenuhan ini
merupakan dasar uraian kionetika enzim. (Yuniastuti, 2006)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
Postulat Michaelis dan Menten menyatakan bahwa
reaksi enzim substrat terdiri dari beberapa fase, yaitu:
Pembentukkan kompleks Enzim-Substrat (ES), dimana E
adalah enzim, sedangkan S adalah substrat.
Modifikasi dari substrat membentuk produk (P) yang
masih terikat dengan enzim (EP)
Pelepasan produk dari molekul enzim.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim sustrat sebagaimana
telah dijelaskan tadi, diperlukan adanya kontak antara enzim
dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau
bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsenterasi
substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung
substrat sedikit. Bila konsenterasi substrat diperbesar, makin
banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada
bagian aktif. Dengan demikian konsenterasi kompleks enzim
substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin
besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsenterasi
substrata tau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini,
bertambah besarnya konsenterasi kompleks enzim substrat,
sehingga jumlah reaksinya pun tidak bertambah besar.
(Poedjiadi, 1994)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan Uji Konsentrasi substrat adalah
25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja
aktif pada ekstrak apel, 25 tetes substrat katekol tanpa
aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak buah pir dan 25
tetes substrat urea tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif
pada ekstrak kacang koro.
4.2. Saran
Praktikan diharapkan dapat menguasai materi
percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan
serta pengamatan terhadap hasil percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Pengertian
Enzim,
http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertia
n-enzim.html, Diakses : 29 April 2014
Anonim,
2014.
Pengertian
Substrat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Substrat. Diakses : 29 April
2014
Fauziah, Lisna. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja
Enzim.
http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com.
Diakses: 29 April 2014
Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press:
Jakarta
Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
LAMPIRAN
substrat
Konsentrasi substrat
ekstrak
hasil
keterangan
ekstrak
aquadest
katekol
25 tetes
-
Apel
+++
Aktif bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Apel
++
Kurang aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Apel
+
Tidak aktif
bekerja
katekol
25 tetes
-
Buah pir
+++
Aktif bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Buah pir
++
Kurang aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Buah pir
+
Tidak aktif
bekerja
Urea
25 tetes
-
Kacang koro
pedang
+++
Aktif bekerja
Urea
15 tetes
10 tetes
Kacang koro
pedangpink
++
Kurang aktif
bekerja
Urea
5 tetes
20 tetes
Kacang koro
pedang
+
Tidak aktif
bekerja
Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
LAMPIRAN
APEL
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (diameter 7 cm) (kirakira 3 per 450 g)
301 kj
72 kkal
0,23 g
0,039 g
0,07 g
0,01 g
0 mg
0,36 g
19,06 g
3,3 g
14,34 g
1 mg
148 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
KACANG KORO
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
per 1porsi,70g (70g)
Energi
1423 kj
340 kkal
Lemak
15 g
Lemak Jenuh
7g
Protein
17 g
Karbohidrat
36 g
Serat
5g
Gula
10 g
Sodium
300 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
PEAR
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (sekitar 2-1/2 per
450 g)
402 kj
96 kkal
0,2 g
0,01 g
0,048 g
0,043 g
0 mg
0,63 g
25,66 g
5,1 g
16,27 g
2 mg
198 mg
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
I PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar
Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip
Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
1.1. Latar Belakang Percobaan
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan
organisme hidup di dalam protoplasma, yang terdiri atas
protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein,
berfungsi sebagai senyawa yang mempercepat proses reaksi
tanpa habis bereaksi dalam suatu reaksi kimia. (Anonim,
2013)
Pada suatu reaksi enzimatik bila konsentrasi substrat
diperbesar, sedangkan kondisi lainnya tetap, maka kecepatan
reaksi (v) akan meningkat sampai suatu batas kecepatan
maksimum (V). Pada titik maksimum ini enzim telah jenuh
dengan substrat. (Fauziah, 2011)
1.2. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Substrat
terhadap kecepatan reaksi.
1.3. Prinsip Percobaan
Berdasarkan konsentrasi
mempengaruhi kecepatan reaksi.
substrat
yang
dapat
1.4. Reaksi Percobaan
E + S ES
ES ⇌ E + P
Gambar 10. Reaksi Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
II METODE PERCOBAAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang
Digunakan, (2) Pereaksi yang Digunakan, (3) Alat yang
Digunakan, dan (4) Metode Percobaan.
2.1. Bahan yang Digunakan
Bahan yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah apel, kacang koro , dan pear. Dengan substrat urea
dan katekol, serta aquadest.
2.2. Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam Uji konsentrasi substrat
adalah pipet tetes, dan tabung reaksi.
2.3. Metode Percobaan
5 tts
15 tts
20 tts
10 tts
Aquadest
25 tts
C
B
A
substrat
Simpa di suhu kamar
Masing- masing 1 ml
C
ekstrak
B
A
Segera tuangkan
Lakuakan
bersamaan
1
A
A
2
A
3
Untuk urea
tambahkan pp
1 tts
Amati warna tiap
tabung
Gambar 11. Metode Percobaan Uji Konsentrasi Substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
III HASIL PENGAMATAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil
Pengamatan dan, (2) Pembahasan.
3.1. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
substr
Konsentrasi
ekstrak
Warna
hasil ketera
at
substrat
ngan
ekstrak
aquade
st
katekol
25 tetes
-
Pisang
Ungu
+++
Aktif
bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Pisang
Ungu
++
Kurang
aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Pisang
Ungu
+
Tidak
aktif
bekerja
katekol
25 tetes
-
Buah pir
Coklat
+++
Aktif
bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Buah pir
Coklat
++
Kurang
aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Buah pir
Coklat
+
Tidak
aktif
bekerja
Urea
25 tetes
-
Kacang
koro
Pink
+++
Aktif
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
pedang
bekerja
Urea
15 tetes
10 tetes
Kacang
koro
pedang
pink
pink
++
Kurang
aktif
bekerja
Urea
5 tetes
20 tetes
Kacang
koro
pedang
pink
+
Tidak
aktif
bekerja
Sumber : Sarah, Nur, Monica Kelompok F, Meja 13, 2014
Gambar 12. Hasil Pengamatan Uji Konsentrasi Substrat
3.2. Pembahasan
Telah dijelaskan bahwa suatu enzim mempunyai
kekhasan yaitu, hanya bekerja pada satu reaksi saja. Untuk
dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada
hubungan atu kontak antara enzim dengan substrat. Suatu
enzim mempunyai ukuran yang lebih besar daripada substrat.
Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat
berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
dengan enzim hanya terjadi pada bagian atau tempat tertentu
saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan
atau kontak dengan substrat dinamai bagian active (active
site). Hubungan hanya mungkin terjadi apabila bagian aktif
mempunyai ruang yang tepat dapat menampung substrat.
(Poedjiadi, 1994)
substrat (bahasa Inggris: substrate) adalah molekul
organik yang telah berada dalam kondisi siap/segera bereaksi,
karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis akan
mempercepat reaksi substrat menuju molekul produk, melalui
reaksi kimiawi dengan energi aktivasi rendah yang
membentuk senyawa intermediat. Walaupun demikian, tanpa
katalis, sebuah substrat akan bereaksi menuju sebuah produk,
segera setelah energi aktivasi reaksi kimia yang diarahkan
oleh suatu promoter tercapai. (Anonim, 2014)
Pada suatu percobaan hidrolisis sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa oleh enzim, ternyata bahwa pada
konsenterasi sukrosa rendah, kecepatan reaksi tergantung
pada konsenterasi sukrosa. Namun pada konsenterasi tinggi,
kecepatan reaksinya tidak lagi tergantung pada konsenterasi
sukrosa. Jadi pada konsenterasi tinggi, kecepatan reaksi tidak
dipengaruhi lagi oleh pertambahan konsenterasi. Ini
menunjukkan bahwa enzim seolah-olah telah jenuh dengan
substratnya, artinya tidak dapat lagi menampung substrat.
Untuk menerangkan keadaan ini Leonor Michaelis dan Maude
Menten pada tahun 1913 mengajukan suatu hipotesis bahwa
dalam reaksi enzim terjadi terlebih dahulu kompleks enzimsubstrat yang kemudian menghasilkan hasil reaksi dan enzim
kembali. Hasil Percobaan hidrolisis sukrosa tersebut dapat
digambarkan secara grafik sebagai berikut:
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
Gambar 13. Hubungan antara konsentrasi substrat dengan
laju reaksi
Kurva diatas menggambarkan pembentukkan produk
pada saat awal oleh suatu enzim dengan kadar tertentu pada
kadar substrat yang bervariasi (S). Pada pH tertentu: pada
konsenterasi substrat rendah, laju reaksi (Vo) terlihat
berbanding langsung dengan kadar substrat (mengikuti
kinetika reaksi tingkat I). Selanjutnya semakin tinggi kadar
substrat, laju reaksi semakin berkurang dan mendekati harga
maksimum (Vmaks). (Yuniastuti, 2006)
Akhirnya pada konsenterasi yang tinggi laju reaksi
dibatasi oleh waktu yang diperlukan untuk mengubah
kompleks ES menjadi produk (P) dan jumlah enzim bebas (E).
Dalam keadaan demikian tingkat reaksi menyerupai reaksi
tingkat 0 (zero order), dimana reaksi sudah tidak bergantung
lagi pada kadar substrat dan pada saat ini enzim dalam
keadaan jenuh dengan substrat. Sifat kejenuhan ini
merupakan dasar uraian kionetika enzim. (Yuniastuti, 2006)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
Postulat Michaelis dan Menten menyatakan bahwa
reaksi enzim substrat terdiri dari beberapa fase, yaitu:
Pembentukkan kompleks Enzim-Substrat (ES), dimana E
adalah enzim, sedangkan S adalah substrat.
Modifikasi dari substrat membentuk produk (P) yang
masih terikat dengan enzim (EP)
Pelepasan produk dari molekul enzim.
Untuk dapat terjadi kompleks enzim sustrat sebagaimana
telah dijelaskan tadi, diperlukan adanya kontak antara enzim
dengan substrat. Kontak ini terjadi pada suatu tempat atau
bagian enzim yang disebut bagian aktif. Pada konsenterasi
substrat rendah, bagian aktif enzim ini hanya menampung
substrat sedikit. Bila konsenterasi substrat diperbesar, makin
banyak substrat yang dapat berhubungan dengan enzim pada
bagian aktif. Dengan demikian konsenterasi kompleks enzim
substrat makin besar dan hal ini menyebabkan makin
besarnya kecepatan reaksi. Pada suatu batas konsenterasi
substrata tau telah jenuh dengan substrat. Dalam keadaan ini,
bertambah besarnya konsenterasi kompleks enzim substrat,
sehingga jumlah reaksinya pun tidak bertambah besar.
(Poedjiadi, 1994)
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan
dan (2) Saran.
4.1. Kesimpulan
Dari hasil percobaan Uji Konsentrasi substrat adalah
25 tetes substrat katekol tanpa aquadest enzimnya bekerja
aktif pada ekstrak apel, 25 tetes substrat katekol tanpa
aquadest enzimnya bekerja aktif pada ekstrak buah pir dan 25
tetes substrat urea tanpa aquadest enzimnya bekerja aktif
pada ekstrak kacang koro.
4.2. Saran
Praktikan diharapkan dapat menguasai materi
percobaan, serta harus teliti dalam melakukan percobaan
serta pengamatan terhadap hasil percobaan.
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2013.
Pengertian
Enzim,
http://searchglobalonline.blogspot.com/2013/02/pengertia
n-enzim.html, Diakses : 29 April 2014
Anonim,
2014.
Pengertian
Substrat.
http://id.wikipedia.org/wiki/Substrat. Diakses : 29 April
2014
Fauziah, Lisna. 2011. Faktor Yang Mempengaruhi Kerja
Enzim.
http://chocolate-purplepharmacy.blogspot.com.
Diakses: 29 April 2014
Poedjadi, Anna, dkk. 1994. Dasar-dasar Biokimia. UI-Press:
Jakarta
Yuniastuti. 2006. Biokimia. Graha Ilmu: Yogyakarta
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
LAMPIRAN
substrat
Konsentrasi substrat
ekstrak
hasil
keterangan
ekstrak
aquadest
katekol
25 tetes
-
Apel
+++
Aktif bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Apel
++
Kurang aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Apel
+
Tidak aktif
bekerja
katekol
25 tetes
-
Buah pir
+++
Aktif bekerja
katekol
15 tetes
10 tetes
Buah pir
++
Kurang aktif
bekerja
katekol
5 tetes
20 tetes
Buah pir
+
Tidak aktif
bekerja
Urea
25 tetes
-
Kacang koro
pedang
+++
Aktif bekerja
Urea
15 tetes
10 tetes
Kacang koro
pedangpink
++
Kurang aktif
bekerja
Urea
5 tetes
20 tetes
Kacang koro
pedang
+
Tidak aktif
bekerja
Sumber: laboratorium Biokimia pangan, 2014
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
LAMPIRAN
APEL
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (diameter 7 cm) (kirakira 3 per 450 g)
301 kj
72 kkal
0,23 g
0,039 g
0,07 g
0,01 g
0 mg
0,36 g
19,06 g
3,3 g
14,34 g
1 mg
148 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
KACANG KORO
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
per 1porsi,70g (70g)
Energi
1423 kj
340 kkal
Lemak
15 g
Lemak Jenuh
7g
Protein
17 g
Karbohidrat
36 g
Serat
5g
Gula
10 g
Sodium
300 mg
Laboratorium Biokimia Pangan
Enzim I (Uji Konsentrasi Substrat
PEAR
Kandungan Gizi :
Informasi Gizi
Energi
Lemak
Lemak Jenuh
Lemak tak Jenuh
Ganda
Lemak tak Jenuh
Tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
per 1 sedang (sekitar 2-1/2 per
450 g)
402 kj
96 kkal
0,2 g
0,01 g
0,048 g
0,043 g
0 mg
0,63 g
25,66 g
5,1 g
16,27 g
2 mg
198 mg